8
Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
9
Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
11
Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
7.
8.
9.
10.
13
Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
14
Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
promosi (PKLp). Adapun kecamatan yang berpotensi sebagai PKLp adalah kawasan
perkotaan Borimatangkasa Ibukota Kecamatan Bajeng Barat.
Kawasan Lindung
Hutan Lindung. Luas Kawasan Hutan Lindung Kabupaten Gowa keseluruhan yaitu seluas
23.602 Ha.
15
Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
jarak minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang air laut tertinggi ke arah darat dan
meliputi daratan sepanjang tepian laut di Kecamatan Bontonompo Selatan yang
luasnya sekitar 8 ha.
16
Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
17
Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
KawasanStrategis
a. Kawasan Strategis Nasional (KSN)
KSN adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh
sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan
negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah
ditetapkan sebagai warisan dunia. KSN yang direncanakan di Kabupaten Gowa adalah
KSN Perkotaan Mamminasata yang merupakan KSN dari sudut kepentingan pertumbuhan
ekonomi.
b. Kawasan Strategis Nasional (KSP)
Wilayah kabupaten yang terkait dengan wilayah kabupaten dan ditetapkan sebagai
kawasan Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi (KSP) dengan sudut kepentingan
ekonomi yaitu :
a) Kawasan lahan pangan berkelanjutan khususnya beras dan jagung, kawasan
pengembangan budidaya alternatif komoditi perkebunan unggulan, dan kawasan
industri skala besar yang merupakan kawasan strategis provinsi dari sudut
kepentingan pertumbuhan ekonomi;
b) Kawasan Taman Miniatur Sulawesi Selatan di Situs Benteng Somba Opu Kerajaan
Gowa yang merupakan kawasan strategis provinsi dari sudut kepentingan sosial
budaya; dan
c) Kawasan wisata bahari Mamminasata dan Kawasan Bendungan Bili-Bili yang
merupakan kawasan strategis provinsi dari sudut kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup.
c. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)
Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi
f.
Pattallassang;
Kawasan Perkotaan Satelit Pattalassang di Kecamatan Pattallassang;
Kawasan Perkotaan Borimatangkasa (PKLp) Kecamatan Bajeng Barat;
Kawasan Perkebunan Komoditas Unggulan kopi, kakao, markisa dan teh, meliputi
Kecamatan Tinggimoncong, Tombolo Pao, Tompobulu, Bontolempangan, Parigi,
Bangaya, Manuju, Biringbulu; dan
Kawasan tanaman palawija di Kecamatan Tinggimoncong dan Tombolopao.
18
Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
Pendayagunaan
Sumberdaya
Alam
Dan
Indikasi Program
Berdasarkan UURI No. 25 Tahun 2004 yang berisi tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan UURI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka
RTRW Kabupaten Gowa disusun agar sinkron dan merupakan matra ruang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Gowa. Selanjutnya, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gowa, Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Pemkab Gowa, Rencana Strategis (Renstra) SKPD maupun
Rencana Kerja (Renja) Tahunan SKPD di lingkungan Pemkab secara matra ruang mengacu
pada RTRWK Gowa.
19
Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
Berdasarkan hal tersebut di atas, indikasi program yang disusun dalam RTRWK Gowa ini
perlu dijadikan acuan lokasi program dan kegiatan dalam penyusunan rencana-rencana
pembangunan tahunan seperti RKPD Pemkab Gowa maupun Renja SKPD.
Secara sistematis program penataan ruang Kabupaten Gowadisusun dengan tabel yang
berisi usulan program utama, lokasi pelaksanaan program, sumber pendanaan, instansi
pelaksana, dan waktu pelaksanaan yang disesuaikan dengan waktu rencana RTRWK
Gowa dari Tahun 2011 hingga akhir Tahun Perencanaan 2030. (Tabel 3).
20
Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa
Ketentuan Perizinan
Salah satu fungsi RTRW Kabupaten Gowa adalah sebagai acuan atau pedoman dalam penerbitan
ijin pemanfaatan ruang. Secara umum pengertian perijinan pemanfaatan ruang dimaksudkan
sebagai konfirmasi persetujuan atas suatu jenis pemanfaatan ruang dengan mengacu pada
rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Dalam kaitan inilah mekanisme perijinan seyogyanya
didayagunakan agar secara dini dapat dipakai sebagai salah satu perangkat pengendalian
pemanfaatan ruang yang diandalkan. Perijinan yang terkait secara langsung dengan
pengendalian pemanfaatan ruang adalah Ijin Lokasi, Ijin Perencanaan, dan Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB). Di luar ijin-ijin tersebut, perijinan dan/atau pertimbangan kelayakan yang
masih erat kaitannya adalah Ijin Undang-undang Gangguan (IUUG/HO) dan atau Analisis
mengenai Dampak Lingkungan yang dikenakan untuk kegiatan yang dinilai akan mempunyai
dampak penting terhadap lingkungan. Sesuai dengan tingkat ketelitiannya, RTRW Kabupaten
Gowa dapat dijadikan acuan dalam penerbitan perijinan pemanfaatan ruang suatu kegiatan.
Untuk mendayagunakan mekanisme perijinan dalam pengendalian pemanfaatan ruang
Kabupaten Gowa maka setiap kegiatan yang dimohonkan ijin pemanfaatan ruangnya perlu
memperoleh konfirmasi kesesuaiannya dengan RTRW Kabupaten sehingga jenis kegiatan
tersebut berlokasi pada kawasan/lahan yang sesuai atau tidak menyimpang dari cakupan
kegiatan dalam fungsi yang ditetapkan RTRW Kabupaten Gowa. Atas dasar Ijin pemanfaatan
ruang yang telah sesuai dengan RTRW Kabupaten itulah kegiatan dapat dikembangkan dengan
memenuhi persyaratan dan mekanisme perijinan lainnya.
29
Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang terkait dengan ketentuan perizinan, terdiri atas :
ketentuan perizinan merupakan acuan bagi pejabat yang berwenang dalam
pemberian izin.
Pemanfaatan ruang berdasarkan rencana struktur dan pola ruang yang ditetapkan
dalam Peraturan Daerah ini.
Izin pemanfaatan ruang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Gowa.
Pemberian izin pemanfaatan ruang dilakukan menurut prosedur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemberian izin pemanfaatan ruang yang berdampak besar dan penting harus
didasari oleh kajian Amdal.
Pengembangan ruang kawasan yang dapat menimbulkan bangkitan lalulintas
yang tinggi harus dilengkapi dokumen Andal Lalin yang merupakan syarat
perizinan pemanfaatan ruang.
Pemberian disinsentif dari pemerintah daerah kepada masyarakat dikenakan dalam bentuk :
Arahan Sanksi
Revisi RTRW Kabupaten Gowa bukan hanya milik Pemerintah Kabupaten Gowa melainkan milik
seluruh masyarakat Kabupaten Gowa, sehingga bagi pihak yang tidak mentaatinya akan
terdapat sanksi administrativ, sanksi pidana, dan sanksi perdata. Sanksi administratif
dikenakan atas pelanggaran pemanfaatan ruang yang berakibat pada terhambatnya
pelaksanaan program pemanfaatan ruang kawasan.
Ketentuan sanksi merupakan acuan dalam pengenaan sanksi terhadap :
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana struktur ruang dan pola ruang
wilayah kabupaten;
pelanggaran peraturan zonasi sistem kabupaten;
pemanfaatan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan sesuai RTRWK;
pemanfaatan ruang pada kawasasn yang dibatasi pertumbuhannya;
pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan
berdasarkan RTRWK;
pelanggaran ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang
yang diterbitkan berdasarkan RTRWK;
pemanfaatan ruang yang menghalangi akses terhadap kawasan yang oleh peraturan
perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum; dan/atau
pemanfaatan ruang dengan izin yang diperoleh dengan prosedur yang tidak benar.
Terhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf d, huruf e, huruf f,
dan huruf g di atas dikenakan sanksi administratif berupa :
peringatan tertulis;
penghentian sementara kegiatan;
penutupan lokasi;
pencabutan izin;
pembatalan izin;
pembongkaran bangunan;
pemulihan fungsi ruang; dan/atau
denda administratif.
peringatan tertulis;
penghentian sementara kegiatan;
penghentian sementara pelayanan umum;
penutupan lokasi;
31
pembongkaran bangunan;
pemulihan fungsi ruang; dan/atau
denda administratif.
Kelembagaan
Dalam rangka pengkoordinasikan penyelenggaan penataan ruang dan kerjasama antar
sektor/antar daerah bidang penataan ruang dibentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah (BKPRD). Tugas, susunan organisasi, dan tata kerja Badan Koordinasi Penataan ruang
Daerah. Pembentukan BKPRD ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati.
32