Abstrak
Tekla Structures 14 merupakan program bantu dalam dunia teknik sipil yang dapat
digunakan untuk memodelkan elemen-elemen struktur, menggambarkan detail penulangan
struktur, dan menyajikan volume material dari elemen struktur tersebut dengan tampilan yang
lebih menarik dan cara yang lebih mudah. Selain itu Tekla Structures 14 dapat dihubungkan
dengan program analisa struktur seperti STAAD pro V8i (2007 build 05) melalui linkage untuk
menganalisis struktur tersebut. Dengan kegunaan dan kelebihan tersebut, program ini lebih
banyak diaplikasikan pada struktur baja. Untuk itu, perlu dilakukan studi kasus aplikasi progam
ini pada bangunan yang berorientasi pada beton bertulang.
Gedung Hartono Elektronik Showroom adalah gedung dengan struktur utama beton
bertulang yang terdiri dari enam lantai. Gedung ini terletak disurabaya dengan zona gempa
sedang. Dengan latar belakang tersebut, maka studi kasus aplikasi Tekla Structures 14 dilakukan
pada gedung ini dengan modifikasi pada sistem yang digunakan yaitu sistem precast.
Tujuan akhir dalam modifikasi perencanaan gedung ini adalah pemanfaatan program
Tekla Structures v.14 dan linkage Tekla Structures V.14 dengan STAAD pro V8i pada gedung
dengan sistem precast yang disesuaikan dengan peraturan peratauran yang berlaku seperti
PPIUG 1983, SNI 03-2847-2002, SNI 03-1726-2002 serta PCI Design HandBook Sixth Edition..
Kata Kunci : Linkage Tekla Structures 14, STAAD pro V8i, Precast.
PENDAHULUAN
Latar belakang
Tekla Structures merupakan perangkat lunak
yang berfungsi untuk membangun model
informasi (Building Information Modeling)
yang memiliki banyak kelebihan. Adapun
kelebihan Tekla Structures diantaranya
adalah dapat menyederhanakan penyelesain
proses desain, detail, pabrikasi dan
organisasi konstruksi (Tekla Coorporation).
Dalam penyelesaian proses desain, Tekla
Structures dapat diintegrasikan dengan
program analisa struktur seperti SAP 2000,
STAAD Pro, ataupun ROBOOT. Sedangkan
untuk proses detailing, Tekla Structures juga
dapat diintegrasikan dengan program CAD
(computerized Aided Drawing ). Dengan
kelebihan dalam hal desain, detail dan
1
Tujuan utama
Mengaplikasikan program Tekla
Structures pada modifikasi perencanaa
gedung Hartono Elektronik Showroom
dengan sistem precast yang terletak dikota
surabaya dengan wilayah zona gempa 3 dan
kondisi tanah lunak.
Manfaat
Pengaplikasian Tekla Structures
akan
mendukung
perkembangan
perencanaan bangunan teknik sipil dan akan
menciptakan opsi baru dalam penggunaan
software bantu yang tepat guna khususnya
perencanaan sistem precast bangunan
gedung. Selain itu dengan pengaplikasian
Tekla Structures pada bangunan precast juga
mempermudah
dan
mempercepat
pembangunan gedung sehingga pengguna
gedung dapat menggunakan gedung tersebut
lebih cepat dengan keamanan yang terjamin.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem precast untuk bangunan gedung
Precast ataupun pracetak adalah
elemen bangunan yang menggunakan beton
bertulang maupun beton tidak bertulang
yang dibuat atau dicetak dipabrik atau
ditempat lain yang telah siap untuk dipasang
(Indarwanto 2005). Sedangkan struktur
beton pracetak adalah kumpulan dari elemen
pracetak yang sesuai dan dihubungkan
secara bersama - sama yang membentuk
kerangka 3 dimensi yang mampu menahan
Tekla Structures
Tekla Structures adalah software
berbasis BIM (Building Information
Modeling). Building Information Modelling
(BIM) adalah proses dalam membangun dan
mengelola data bangunan selama siklus
pembangunannya. Pada umumnya Tekla
3
Kombinasi pembebanan
Adapun kombinasi beban yang disyaratkan
dalam SNI 03-2847-2002 adalah :
1. 1.4 D
2. 1.2 D + 1.6 L + 0.5 (A atau R)
3. 1.2 D + 1.0 L + 1.6 W + 0.5 (A atau R)
4. 0.9 D + 1.6 W
5. 1.2 D + 1.0 L + 1,0 E
6. 0.9 D + 1.0 E
dimana :
D = Beban mati
L = Beban hidup
A = Beban atap
R = Beban hujan
W = Beban angin
E = Pengaruh beban gempa
METODOLOGI
Dalam metodologi, diuraikan langkah langkah atau urutan pengerjaan penyelesain
tugas akhir. Langkah - langkah ataupun urutan
penyelesaian tugas akhir dimulai dari
pengumpulan data, tinjaun terhadap program
Tekla Structures, pengumpulan data, studi
literatur, preliminary design (struktur primer
dan sekunder), analisa beban (gravitasi, angin,
gempa), analisa elemen (primer dan
sekunder),dan pedoman perencanaan (kontrol
output program Tekla Structures), sampai
dengan kesimpulan akhir dari analisa struktur
ini yaitu untuk mendapatkan perencanaan
gedung. Adapun tahapan dalam perencanaan
gedung Hartono Elektronik Showroom dapat
dilihat pada diagram alir berikut ini :
Objek perencanaan
Dalam pengaplikasian Tekla Structures
pada bangunan precast, bangunan yang
digunakan sebagai objek perencanaan adalah
gedung Hartono Elektronik Showroom. Berikut
adalah data umum gedung Hartono Elektronik
Showroom :
- Tipe bangunan
: Showroom barang
elektronik
- Lokasi bangunan
: Jl. Kertajaya indah
timur No.35, Surabaya
- Jumlah lantai
: 6 lantai
- Struktur bangunan
: Beton bertulang
- Struktur atap bangunan: Beton bertulang
- Struktur pondasi
: Tiang pancang
- Mutu beton fc
: 30 MPa
- Mutu baja tulangan fy : 400 Mpa
Pembebanan gedung
Adapun dalam perhitungan struktur
bangunan
gedung
Hartono
Elektronik
Showroom meliputi:
- Beban mati gedung (diatur dalam
PPIUG 1983).
- Beban hidup gedung.
- Beban angin.
Mulai
Perencanaan pondasi
NO
Kontrol perencanaan
pondasi
Studi literatur
YES
Gambar shop drawing
Preliminary design
Selesai
Pemodelan bangunan pada Tekla Structure
(Struktur primer dan sekunder)
HASIL PERENCANAAN
Preliminary design
Berdasarkan SNI 03-2847-2002
pasal 11.5 (tabel 8), maka rencana dimensi
balok yang didapat adalah sebagai berikut :
Balok induk : 600 800
Balok anak : 400 600
: 250 350
Balok elevator : 300 450
Tie beam
: 400 600
Sedangkan dimensi pelat dan kolom
adalah sebagai berikut :
Pelat
: 120 mm
Kolom
: 800 mm 800 mm
NO
Kontrol output
Tekla Structure
YES
Letak
tulang
an
Tul.
tump
(mm)
Tul.
lap
(mm)
Tul. geser
(mm)
atas
4 D 16
2 D 16
10-145
bawah
2 D 16
3 D 16
10-145
BA
40/60
Letak
tulangan
Tul.
tump
(mm)
Tul.
lap
(mm)
atas
7 D 22
3 D 22
bawah
3 D 22
6 D 22
Tul.
geser
(mm)
12200
12200
Lantai.
h (m) Titik ditinjau
ke-
BA
30/45
Letak
tulangan
Tul.
tump
(mm)
Tul.
lap
(mm)
atas
5 D 19
2 D 19
bawah
3 D 19
3 D 19
Tul.
geser
(mm)
27.34
8.30
27.43
18.01
12.85
23.19
18.01
17.40
23.99
18.07
21.95
23.82
18.03
Atap
26.50
26.04
18.04
As B-9
10150
10150
Lt.
h (m)
ke-
Wi
Fi
di
Wi di2
Fi di
kg
kg
(mm)
kg mm
kg.mm
62.03
8,063,464,395.60
32,265,779.63
57.31
7,494,309,469.82
26,884,839.42
49.08
5,483,969,808.86
gedung Hartono
adalah sebagai
18,207,308.29
37.25
3,034,066,839.51
9,802,910.59
8.30
2,403,925.36 186,870.38
22.81
1,250,424,009.91
4,261,952.76
3.75
2,735,356.97
7.57
156,625,142.33
726,959.80
25,482,859,666.02
92,149,750.48
Wi hi (kg.m)
96,069.75
Jumlah
= 30 Mpa
= 400 Mpa
=
Pusat
= 400 kg/m
= 40 m
= 6 lantai
= 4,0 m
=
Beton
T1 6,3
V (kg)
2548285966 6.02
1.06 det
9800 92149750,48
h (m)
Atap 26.50
5
Wi (kg)
18.03
= 600 800
= 400 600
= 250 350
- Dimensi balok elevator = 300 450
- Dimensi kolom
= 800 800
- Zona gempa
= 3 (tiga)
Adapaun gaya gempa bangunan adalah
sebagai berikut :
Lt. ke- h (m)
Y (m)
3.75
Pembebanan gedung
Data umum perencanaan
Elektronik Showroom
berikut :
- Mutu beton (fc)
- Mutu baha tulangan (fy)
- Fungsi bangunan
perbelanjaan elektronik
- Beban hidup bangunan
- Tinggi bangunan
- Jumlah tingkat
- Tinggi tiap tingkat
- Jenis bangunan
bertulang
- Dimensi balok induk
- Dimensi balok anak
X (m)
Fi (kg)
21.95
drift s antar
tingkat
syarat drift
s
mm
mm
(mm)
Keterangan
68.33
6.04
24.82
OK
62.29
10.87
24.82
OK
17.40
51.42
14.59
24.82
OK
12.85
36.83
16.70
24.82
OK
3.75
2,735,356.97
10,257,588.62
1,906,405.73
96,069.75
8.30
20.13
14.88
24.82
OK
8.30
2,403,925.36
19,952,580.52
1,906,405.73
186,870.38
3.75
5.25
5.25
20.45
OK
12.85
2,186,733.75
28,099,528.71
1,906,405.73
263,172.45
17.40
2,276,224.85
39,606,312.46
1,906,405.73
370,941.82
21.95
2,282,082.98
50,091,721.39
1,906,405.73
469,145.28
Atap 26.50
2,095,984.79
55,543,596.85
1,906,405.73
520,206.04
###########
############
Lt.
ke-
h (m)
mm
Ket
mm
91.00
OK
21.95
10.87
10.76
91.00
OK
17.40
14.59
14.44
91.00
OK
12.85
16.70
16.53
91.00
OK
8.30
14.88
14.73
91.00
OK
3.75
5.25
5.20
75.00
OK
Atap 26.50
6.04
5.98
10
12
P 2066,63KN
3.64buah
Ql
567.8KN
125cm S 150 cm
Digunakan Sx = 130 cm dan Sy = 125 cm
Sedangkan untuk jarak tiang pancang ke tepi
pile cap didapatkan :
1.5 D S 3D
1.5 50 S 3 50
75cm S 150cm
Digunakan S1 = 75 cm
Berikut konfigurasi tiang pancang serta
dimensi poer pada pondasi kolom.
Gambar Proses pengecoran overtopping
1
Perencanaan pondasi
Contoh perencanaan pondasi untuk
kolom diambil sample kolom yang paling
besar menahan beban serta menerima gayagaya akibat beban rencana. Pada
perancangan ini diambil contoh perletakan
node 768 pada As 8-E dengan data-data
gaya didapat dari analisa struktur dengan
kombinasi 1.2D+1L+1Ex sebagai berikut :
Pu
: 2066,63 KN
Mux
: -384,546 KNm
Muy
: 1205,46 KNm
Hx
: -432,108 KN
Hy
: -152,498 KN
K 800 x 800
13
SB.y
SB.x
K 800 x 800
My
P
18,5
2. Jumlah tiang
3. Dimensi kolom
4. Mutu beton (fc)
5. Mutu baja (fy)
6. D tulangan utama
Selimut beton (p)
: 6 buah
: 0,80 0,80
: 30 Mpa
: 400 Mpa
: 25 mm
: 75 mm
Penulangan arah x
Berat poer (qu) = 4.1 1 2400 = 9840kg/m
Pt = 2 Pmaks = 2(636,28 KN) = 1272,56 KN
14
K 800 x 800
Digunakan = 0.0035
As = 0.0035 1000 887,5 = 3106,25 mm2
Digunakan tulangan lentur D25-150
(As=3272.5 mm2)
Penulangan arah y
Berat poer (qu) = 2.75 1 2400 = 6600
kg/m
Pt = 3 Pmaks = 3(636,28 KN) = 1908,84 KN
Pt
bal
bal
K 800 x 800
M u Pt x qu x 2
2
600 f y
fy
Pt
1
2 15,68 0,835
1 1
0.00212
15,68
400
M u Pt x qu x 2
2
0.0325
400
600 400
Mu
1130,634 10 6
Rn
0.426
bd 2 0.8 4100 900 2
1.4 1.4
0.0035
f y 400
fy
0.85 f
Rn
'
c
400
15,68
0.85 30
Mu
1447,565 10 6
0,835
bd 2 0.8 2750 887.5 2
2mRn
1
1 1
m
fy
2mRn
1
1 1
m
fy
1
2 15,68.0,426
1 1
0.00107
15,68
400
Digunakan = 0.0035
As = 0.0035 1000 900 = 3150 mm2
Digunakan tulangan lentur D25-150
(As=3272,5 mm2)
15
= 6.800 mm
sehingga;
2 1
= 1 fc' bo d
2 1
= 1
30 6800 900
1 6
= 16.760.310,26 N
s d
fc' bo d
2
Vc =
12
bo
PENAMPANG KRITIS
UNTUK KERJA DUA ARAH
TRIBUTARY AREA
40 900
30 6800 900
6800 2
12
K 800 x 800
= 20.375.279,14 N
1
fc' bo d
3. Vc
=
3
[SNI 03-2847-2002, Pasal 13. 12. 2.
1c]
1
=
30 6800 900
3
= 11.173.540,17 N
Dari ketiga nilai Vc diambil nilai yang
terkecil, maka nilai Vc yang dipakai
adalah 11.173.540,17 N.
. Vc
= 0,75 11.173.540,17 N
= 8.380.155,13 N
Perhitungan beban pondasi:
Berat poer = 1 4,1 2,75 2400
= 27060 kg
Pkolom
= 206.663 kg +
P
= 233.732 kg
= 1
c 6
2 1
fc' bo d
c 6
P
[(luas total poer
A
luas pons ) ]
= 233732 [ (4,1 2,75) (1,71,7 )]
4,1 2,75
16
= 173.815,28 kg
= 1.738.152,8 N
. Vc
> Vu
8.380.155,13 N > 1.738.152,8 N
( jadi poer tidak perlu tulangan geser)
4,1 2,75
= 42.755,85 kg
= 427.558,5 N
Sehingga;
. Vc
> Vu
462.140,90 N
> 427.558,5 N
( jadi poer tidak perlu tulangan geser)
Penutup
Kesimpulan
Dari hasil perencanaan struktur
gedung Hartono Elektronik Showroom
dengan penggunaan program bantu Tekla
Structures v.14, dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1. Pada program Tekla Structures 14,
penyajian hasil analisa gaya dalam
seperti momen, gaya geser, dan gaya
normal sudah dapat dilaksanakan dengan
bantuan program lain yaitu STAAD Pro
V8i yang dihubungkan dengan Tekla
Structures.
2. Penggunaan Tekla Structures 14
memiliki banyak manfaat penting bagi
perencana. Salah satu manfaat yang
diberikan dari program ini adalah
pendetailan hasil tulangan salalu update. Pendetailan tulangan sendiri dapat
disertai dengan bar bending schedule
dan kebutuhan material tiap elemen
bangunan. Selain itu gambar pendetailan
struktur dapat dilakukan dari semua
tampak dan dalam kondisi 2D ataupun
3D, sehingga gambar pendetailan lebih
mudah dipahami.
3. Selain memiliki banyak manfaat, Tekla
Structures 14 juga memiliki kekurangan,
diantaranya : component catalog yang
belum mendukung untuk semua elemen
struktur khususnya pada struktur beton,
sehingga dapat mempengaruhi hasil
output gambar. Selain itu Tekla
Structures 14 khususnya dalam hal
penggambaran hasil perencanaan sedikit
rumit.
4. Tekla Structures 14 tidak dapat
memodelkan dan menggambar untuk
struktur precast sebagian (menggunakan
K 800 x 800
Vc =
= 616.187,877 N
Vc = 0,75 616.187,877 N
= 462.140,90 N
Perhitungan beban pondasi:
Perhitungan beban pondasi:
Berat poer = 1 4,1 2,75 2400
= 27060 kg
Pkolom
= 206.663 kg +
P
= 233.732 kg
Maka, nilai Vu pada as kolom adalah;
Vu
= u luasan pons
=
P
(bo bw)
A
17
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional.2002.SNI 032847-2002 Tata Cara Perhitungan
Struktur
Beton
Untuk
Bangunan
Gedung, Bandung.
Badan Standardisasi Nasional.2002.SNI 031726-2002 Tata Cara Perencanaan
Ketahanan Gempa Untuk Bangunan
Gedung, Bandung.
Departemen
Pekerjaan
Umum.1983.Peraturan
Pembebanan
Indonesia Untuk Gedung 1983. Jakarta:
Direktorat Jenderal Cipta Karya.
PCI.2004.PCI Design Handbook Precast
Sixth
and
Prestress
Concrete
Edition.Chicago:Illinois.
Purwono,
Rachmat.2005.Perencanaan
Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa.
Surabaya : ITS Press
Tjahjono, Elly.,dan Purnomo, Heru.2004.
Pengaruh Penempatan Penyambungan pada
Perilaku Rangkaian Balok Kolom Beton
Pracetak Bagian Sisi Luar. Makara
Teknologi Volume.8 No. 3 (Desember) : 90
97.
18