Anda di halaman 1dari 4

Gunung lawu

Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya


di perbatasan Propinsi Jawa Tengah & Jawa Timur. Gunung yang
menempati sebagai gunung ke-76 tertinggi di dunia ini terletak di antara
dua Kabupaten yakni Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah & Kabupaten
Magetan, Jawa Timur. Di lerengnya terdapat kepundan mungil yg masih
mengeluarkan uap air (fumarol) & belerang (solfatara). Gunung Lawu
memiliki kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan
Montane, & hutan Ericaceous. Gunung Lawu ini seringkali dijadikan
sebagai objek para pendaki gunung untuk beraktivitas, selain
topografinya yang cukup menantang untuk didaki, puncak Gunung Lawu
sendiri terkenal dengan suasananya yang dapat melihat sunset dan
sunrise diatas awan.
Status gunung ini yaitu gunung api istirahat (diperkirakan terakhir
meletus kepada tanggal 28 November 1885) & sudah lama tak aktif,
nampak dari rapatnya vegetasi pula puncaknya yg tererosi. Suhu udara di
puncak pada sian hari rata-rata suhu berkisar antara 10 derajat celsius
14 derajat celsius. Pada malam hari rata- rata 4 derajat celsius 0 derajat
Celsius. Mengenai identifikasi tumbuhan sekitar, untuk daerah kaki
gunung yang sebagian besar merupakan hutan lindung berbagai jenis

tanaman rimba banyak dijumpai disini seperti : Cemara, Puspa, Kipres,


Tristania, sedang di bawah pohon pohon ini terdapat empon-empon
seperti Kunyit, laos, jahe dan bunga-bunga kuning, merah berbaur dengan
rumputan. Untuk wilayah dada tumbuhan yang mendominasi kebanyakan
Pasang Tritis, bentuknya seperti bonzai. Tingginya tak lebih dari 4 meter
tajuknya lebat dengan daun kecil bulat agak jarang berwarna hijau dan di
ujung daunnya agak kemerah-merahan. Batang pohon ini berwarna hitam
keras dan kuat, tumbuh merata di sela-sela batu cadas.dibagian bawah
banyak jenis bunga-bunga berwarna-warni seperti edelweis juga tumbuh
di bawah tegakan. Serta untuk wilayah sekitar puncak jenis acasia
decurent tumbuh rapat menutup permukaan tanah. Di sebelah barat tidak
tampak tumbuhannya karena tebing gunung menjulang tegar. Baru
setelah sampai puncak gunung Lawu, acasia decurent dan manisrejo
menghampar luas menutup permukaan puncak gunung. Di sini nyaris
tidak ada pohon besar sehingga sinar matahari langsung menerpa kulit
kita. Sementara udara dingin yang amat menggigit memungkinkan
terjadinya kontradiksi antara panas badan dan dinginnya udara ini
membuat kulit para pendaki menjadi pecah pecah.
Gunung yang terkenal dengan julukan Seven Summits of Java (Tujuh
Puncak Pulau Jawa) pun kerap dikunjungi pendaki yang ingin berziarah
maupun menggelar ritual di puncak Gunung Lawu meski suhu disana bisa
mencapai
minus
lima
derajat
celcius.
Gunung Lawu konon termasuk paling angker dan menyimpan banyak
cerita mengenai keberadaan Raja Majapahit yang terakhir Prabu Brawijaya
V. Hingga kini Gunung Lawu yang memiliki tiga puncak ini yaitu Hargo
Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah diyakini dijaga oleh dua
makhluk gaib yakni Dipa Menggala dan Wangsa Menggala.
Konon kedua penjaga ini tadinya adalah manusia biasa. Mereka adalah
kepala dusun di sekitar kaki Gunung Lawu yang menemani Prabu
Brawijaya V saat mengasingkan diri di gunung tersebut. Kisah keduanya
diceritakan turun temurun oleh penduduk di sekitar kaki gunung tersebut.
Karena kesetiaannya saat menemani Prabu Brawijaya V, Dipa Menggala
diangkat menjadi penguasa Gunung Lawu membawahi semua mahluk
gaib.
Wilayah kekuasaannya ke barat hingga Gunung Merapi, Merbabu; ke timur
hingga Gunung Wilis; ke selatan hingga Pantai Selatan; ke utara sampai
dengan pantai utara dengan gelar Sunan Gunung Lawu. Sementara
Wangsa Menggala diangkat sebagai patihnya, dengan gelar Kiai
Jalak. Selain itu ada daerah yang warganya dipantang untuk mendaki
Gunung Lawu yaitu Cepu Blora. Konon pantangan ini bermula saat Prabu
Brawijaya V yang mengasingkan diri dikejar pasukan pimpinan Adipati
Cepu yang bermaksud menangkapnya hidup atau mati.
Gunung Lawu sendiri mempunyai beberapa acaranya yang telah
berjalan sebelumnya, seperti halnya konservasi alam, untuk konservasi
alam sendiri khususnya di lereng Gunung Lawu, gerakan penanaman

pohon dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan berbagai


pihak, dari penduduk lokal sampai wisatawan pendaki gunung.
Penanaman pohon dijalur lereng gunung ini merupakan penanaman
terbesar se-Jawa Timur pada jalur pendakian Gunung Lawu dimana
penanaman melibatkan 3500 batang pohon jenis tanaman eukaliptus.
Bagi kalian yang ingin menyempatkan waktu untuk mendaki, sempatilah
untuk berkontribusi dalam acara ini, karena sejatinya menanam pohon
merupakan bentuk kecintaan kita terhadap ciptaan Tuhan, Berhamonisasi
dengan alam agar alam itu sendiri menyelamatkan kita semua dan
memberikan manfaat untuk kita semua.

Bila kalian tertarik untuk mendaki Gunung Lawu ini kalian dapat
memulai pendakian lewat dusun Cemoro Sewu, gambaran route
pendakian yang akan dilewati adalah sebagai berikut : Antara posko
Cemoro Sewu ( Start pendakian) s/d Pos 1 kemiringan berkisar 30 s/d
40 derajat dan sedikitdemi sedikit menanjak, banyak kelokan, jalan
setapak berupa makadam. Jalanan makadam ini sekitar 500 meter.
Kemudian antara pos 1 dan pos 2 kurang lebih ketinggian 2.000 meter
Dpl. Medan semakin terjal, kemiringan bertambah sekitar 40 s/d 50
derajat. Jalan berbatu, semakin ke atas sejauh 1.500 meter ( antara
pos 2 s/d pos 5 ) kemiringan mencapai 50 s/d 80 daerah ini benarbenar curam dan terjal. kemudian antara leher sampai puncak Hargo
Dumilah sejauh 1.000 meter ( antara pos 5 s/d Puncak ) medan yang
curam sudah tidak nampak, landai sedikit, naik turun, melingkar
mengelilingi puncak. Pada puncak gunung Lawu terdapat beberapa
bukit kecil, seperti Hargo Dumilah, bukit Cokro Suryo, jurang dan
lembah bekas muntahan gunung yang membeku ratusan ribu tahun
yang lalu. Sebelah timur puncak Hargo Dumilah, hamparan lembah
amat luas sampai turun ke lereng bawah. Sebelah barat jurang-jurang
kawah Condrodimuko,cokrosrengenge, Pawon Sewu nampak begitu
mengerikan dan terkesan mistis. Belahan selatan, hutan alam
berbukit-bukit sampai turun ke lereng bawah, sedang belahan utara
banyak lembah lembah, bukit pasar Dieng dan Selo Pundutan
nampak jelas.
Sekilas jarak tempuh dari dusun Cemoro Sewu sampai Puncak Hargo
Dumilah sekitar 7 Kilometer. Rinciannya sebagai berikut :
-Posko pemberangkatan Pos 1 : 1.990 Km

-Pos 1 Pos 2 : 2.250 Km


-Pos 2 Pos 3 : 0,700 Km
-Pos 3 Pos 4 : 1,750 Km
-Pos 4 Pos 5 Puncak : 0,300 Km

Anda mungkin juga menyukai