STEP 1
1. Hipertensi
Hasil tekanan darah yang tekanan sistolik 140 mmHg, diastoliknya diatas
90 mmHg, pada orang tua diatas 160 mmHg
Dibagi menjadi 3, sedang,rendah dan tinggi, diatas 130-149 rendah
150 sedang
180 tinggi
2. Golongan diuretik
Golongan obat yang menstabilkan osmolalitas cairan tubuh, cara kerja
pembuluh darah
Prinsip kerja : menurunkan teknan darah. Meneurunkan volume darah
Efek samping :hipokalemi
3. Golongan ACE-inhibitor
Golongan obat yang menyebabakan penurunan tekanan darah dengan cara
melebarkan arteri
STEP 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
STEP 3
1. Hubungan merokok dan minuman alkohol pada hipertensi
Merokok : plak menutup dinding2 arteri --> arterosklerosis hipertensi
Rokokkarbonmonoksida hipoksia di arteri(karbonmonoksida masuk,hb
mengikat karbonmonoksidahipoksia)
Nikotin merusak dinding2 arteri, melepas epinefrin, jantung dipaksa
anaerobasam laktatpegal
Pegal tengkuk : otak butuh 02 dan glukosa, pada hipertensi suplai darah
sedikit, sehingga terjadi anaerobasam laktatpegal
Emosi
Stress
Kerja fisik terlalu berat
Hawa dingin
Hawa terlalu panas dan lembab
Makan terlalu kenyang
Banyak merokok
Kemacetan lalu lintas
Penyakit Dalam, jilid 1, tahun 1996, FKUI)
- factor resiko
1)stress
2)overweight
3)umur
4)jenis kelamin
Yang dapat dikoreksi
Obesitas
Hipertensi
Hiperlipidemia
Merokok
Emosi
DM
Kurang latihan jasmani
(IPD Jilid
Factor keturunan
Umum
Jenis kelamin
Kepribadian tipe A
1,Balai Penerbitan FKUI.jakarta,Trisnohadi,H.B.2000)
Jawaban 2:
Faktor Resiko
pasien dengan tekanan darah tingkat 1 dan2 tanpa gejala penyakit
kardiovaskular, kerusakan organ dan faktor resiko lainnya.
Pasien dengan gejala klinis penyakit kardiovaskular.
- obesitas bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume
darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tingi dari
pada hipertensi dengan berat badan normal.
- Stress di duga melalui aktivitas saraf simpatis ( sraf yang
bekerja pada saat beraktivitas ). Peningkatan saraf simpatis
mengakibatkan
meningkatnya
tekanan
darah
secara
intermitten ( tidak menentu )
- Faktor genetik
- Jenis kelamin hipertensi berdasarkan jenis kelamin ini dapat
pula di pengaruhi oleeh faktor psikologis. Pada wanita
seringkali di picu oleh perilaku tidak sehat ( merokok,
kelebihan berat badan ). Depresi. Pada pria lebih berhubungan
dengan pekerjaan
- Usia dengan semakin bertambahnya usia, kemungkinan
seseorang menderita hipertensi juga semakin besar.
- Gaya hidup kurang sehat kebiasaan merokok, minum2an
beralkohol dan kurang olah raga.
www.medicastro.com
Yang tidak dapat diubah, yakni riwayat keluarga, umur, dan
jenis kelamin pria
Yang dapat diubah, yakni lipid darah yang tinggi, kebiasan
merokok, inaktivitas fisik, obesitas, asam urat darah yang
tinggi, penggunaan estrogen sintesis
(farmakologi & terapi, edisi 4 jilid 2, fkui, 1995)
6. Etiologi hipertensi
Etiologi :
Hipertensi esensial ( primer ): 75% dari seluruh penderita
hipertensi
8. Diagnosis
a. Diagnosis
a. Anamnesis
Gejala Klinis
:
Peninggian tekanan darah(sistolik > 140mmHg dan tekanan
darah diastolic > 90mmHg
Sakit kepala
Epistaksis
Sukar tidur
Telinga berdengung
Rasa berat di tengkuk
Mata berkunang-kunang
Pusing
(Kapita Selekta FKUI Jilid 1Hal 518)
b. Px fisik
1. Pengukuran tekanan darah 2 kali atau lebi
dg jarak 2 menit, periksa ulang pd lengan
kotralateral
c. Px Penunjang
tes urunalisis u/ darah dan protein, elektolit, kreatnin
darah .
alasan : dpt menunjukan pnykt ginjal baik sbg penyebab
atau disebabkan o/ hipertensi , atau (jarang) dapat
dianggap hipertensi adrenal (sekunder).
Tes EKG.
Alas an : u/ menetapkan adanya hipertrofi ventrikel kiri.
9.Jenis-jenis hipertensi
a. Klasifikasi
i. Hipertensi essensial/ hipertensi primer / hipertensi
idiopatik yg tdk diketahui penyebanya. Byk factor
yg mempengaruhi spt genetic, lingkungan,
hiperaktivitas susunan saraf simpatis, system
rennin-angiotensin,
defek
dlm
eksresi
Na,
peningkatan Na dan Ca intraseluler,& faktor2 Yg
meningkatkan
resiko
spti
obesitas,
alcohol,merokok, polisetimia.
ii. Hipertensi sekunder/ hipertensi renal. Penyebab
spesifiknya diketahui spt penggunaan estrogen,
penyakit
ginjal,
hipertensi
vascular
renal,
hiperaldosteronisme primer dan sindrom Chusing,
feokromasitoma, Koarktasio aorta, hipertensi yg
berhubungan dg kehamilan
(Kapita Selekta FKUI Jilid 1Hal 518)
Sistol (mmHg)
Diastol (mmHg)
Optimal
< 120
< 80
Normal
< 130
< 85
Tingkat 1 (hipertensi
ringan)
140-159
90-99
140-149
90-94
Tingkat 2 (hipertensi
sedang)
160-179
100-109
Tingkat 3 (hipertensi
berat)
180
110
Hipertensi sistol
terisolasi
140
< 90
140-149
< 90
Sistol (mmHg)
Dan/atau
Diastole
(mmHg)
Normal
<120
Dan
<80
Pre hipertensi
120-139
Atau
80-89
Atau
90-99
Atau
100
Sistol (mmHg)
Dan/atau
Diastole
(mmHg)
Normal
<120
Dan
<80
Pre hipertensi
120-139
Atau
80-89
Hipertensi tahap
1
140-159
Atau
90-99
Hipertensi tahap
2
160
Atau
100
Hipertensi sistol
terisolasi
140
Dan
< 90
10.
Penatalaksanaan hipertensi
Penatalaksanaan
Pengobatan
a.Non-farmakologis : diantaranya, yaitu
Mengatasi obesitas atau menurunkan kelebihan berat
badan
Mengurangi asupan garam di dalam tubuh
Menciptakan keadaan rileks
Melakukan olahraga
Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
b.Farmakologis :
Diuretik : membantu ginjal membuang garam dan air
yang akan mengurangi volume darah di seluruh tubuh
sehingga
mengurangi
tekanan
darah
dan
juga
menyebabkan pelebaran pembuluh darah. Macammacamnya :
-Diuretik tiazid (ex : chloro tiazid dan clorthalidone)
-Diuretik loop (ex : furosemide)
-Potasium spari diuretik (ex : spironolacton)
Vasodilator : menyebabkan melebarnya pembuluh darah,
contoh :
-alpha blocker, dibagi 2 :
melebarkan arteri.
Obat ini efektif diberikan kepada:
- orang kulit putih
- usia muda
- penderita gagal jantung
- penderita dengan protein dalam air kemihnya yang
disebabkan oleh penyakit ginjal menahun atau penyakit ginjal
diabetik
- pria yang menderita impotensi sebagai efek samping dari
obat yang lain.
4. Angiotensin-II-bloker menyebabkan penurunan tekanan darah
dengan suatu mekanisme yang mirip dengan ACE-inhibitor.
5. Antagonis kalsium menyebabkan melebarnya pembuluh darah
dengan mekanisme yang benar-benar berbeda.
Sangat efektif diberikan kepada:
- orang kulit hitam
- lanjut usia
- penderita angina pektoris (nyeri dada)
- denyut jantung yang cepat
- sakit kepala migren.
6. Vasodilator langsung menyebabkan melebarnya pembuluh
darah.
Obat dari golongan ini hampir selalu digunakan sebagai
tambahan terhadap obat anti-hipertensi lainnya.
Kedaruratan hipertensi (misalnya hipertensi maligna)
memerlukan obat yang menurunkan tekanan darah tinggi
dengan segera.
Beberapa obat bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat
dan sebagian besar diberikan secara intravena (melalui
pembuluh darah):
- diazoxide
- nitroprusside
- nitroglycerin
- labetalol.
Nifedipine merupakan kalsium antagonis dengan kerja yang
sangat cepat dan bisa diberikan per-oral (ditelan), tetapi obat
ini bisa menyebabkan hipotensi, sehingga pemberiannya
harus diawasi secara ketat.
11. Contoh obat diuretik dan ACE-inhibitor
Diuretik thiazid :,lockdiuretik : furosemid
15.
MAINTENANCE OF SYSTEMIC
BLOOD PRESSURE
Because blood pressure is so
important, many physiological
factors and processes interact to
keep blood
pressure within normal limits:
Venous returnthe amount of
blood that returns
to the heart by way of the veins.
Venous return
is important because the heart can
pump only
the blood it receives. If venous
return decreases,
the cardiac muscle fibers will not
be stretched, the
force of ventricular systole will
decrease (Starlings
law), and blood pressure will
decrease. This is what
might happen following a severe
hemorrhage.
When the body is horizontal,
venous return can
be maintained fairly easily, but
when the body is vertical, gravity
must be overcome to return blood
from the lower body to the heart.
Three mechanisms
help promote venous return:
constriction of
veins, the skeletal muscle pump,
and the respiratory pump.
Veins contain smooth muscle,
which enables
them to constrict and force blood
toward the heart;
the valves prevent backflow of
blood. The second
mechanism is the skeletal
muscle pump, which is
especially effective for the deep
veins of the legs.
These veins are surrounded by
skeletal muscles
that contract and relax during
normal activities
such as walking. Contractions of
the leg muscles
squeeze the veins to force blood
toward the heart.
The third mechanism is the
respiratory pump,
which affects veins that pass
through the chest cavity.
The pressure changes of inhalation
and exhalation
alternately expand and compress
16. Pagotenesis
1. Patogenesis
Hipertensi essensial adalah penyakit multifaktorial yang
timbul terutama karena interaksi antara factor-faktor
risiko yang mendorong timbulnya kenaikan tekanan
darah tersebut adalah :
1.Faktor resiko seperti : diet dan asupan garam, stress,
ras, obest, merokok dan genetis
2.sistem saraf simpatis : tonus simpatis dan variasi
diurnal
3.keseimbangan antara modulator vasodilatasi dan
vasokontriksi : endotel pembuluhdarah berperan utama,
tetapi remodeling dari endotel, otot polos dan
interstisium juga memberikan kontribusi akhir
4.pengaruh system otokrin setempat yang berperan
pada system rennin, angiotensin dan aldosteron
Kaplan menggambarkan beberapa factor berperan
dalam pengendalian tekanan darah yang
mempengaruhi rumus dasar Tekanan Darah : Curah
Jantung X Tahanan Perifer
Ilmu Penyakit Dalam hal600 jilid III