Protozoa adalah hewan bersel satu yang terdiri atas badan sitoplasma dengan satu atau
beberapa inti sel.
Beberapa protozoa patogen:
Flagellata (misalnya Tripanosoma, Leishmania, Giardia, dan Trichomonas)
Rhizopoda (misalnya Entamoeba)
Sporozoa (misalnya Plasmodium, Toxoplasma, Pneumocystis)
Ciliata (misalnya Balantidium)
TRYPANOSOMIASIS
Trypanosoma brucei gambiense dan Trypanosoma brucei rhodesiense
o Penyebab penyakit tidur
o Penyebaran dilakukan oleh lalat tsetse
o Reduksi intensitas transmisi vektor : insektisida (spray): endosulfan, piretroid
sintetik;
jebakan lalernon polusi
o gambiense : bisa tes serologik
o Stadium pertama (stadium hemolimfatik) : demam, udem local, dan
pembengkakan nodus limfe
Obat : suramin dan pentamidin
o Stadium kedua (stadium tidur) : meningo-ensefalitis dengan gangguan
saraf dan psikis
Obat : triparsamida, eflornithin, dan melarsoprol
o Suramin
dosis : 200mg IV
regimen dosis : 1g pd hari ke-1,3,7,14,21 atau 1g/minggu dlm 5 minggu
o Pentamidin
dosis : 2-4mg/kgBB/hari atau total 10-15xdosis
bisa untuk kemoprofilaksis dgn dosis 4mg/kgBB tiap 3-6bln
jika telah resisten (T.rhodesiense), gunakan suramin
o Melarsoprol
untuk membersihkan darah dan limfa dari trypanosoma
dosis : 3,6 mg/kgBB/hr selama 3-4hari
o Eflornithin
100mg/kgBB IV tiap 6jam untuk 14 hari diikuti terapi oral 3-4 minggu
Trypanosoma cruzi
o Penyebab penyakit chagas, hanya terdapat di Amerika Latin
o Gejala : kardiomegali dan perubahan saluran cerna dengan gangguan
inervasi (atonik lambung-usus)
o Obat : nifurtimoks
dosis : 8-10mg/kgBB oral selama 3-4bulan
LEISHMANIASIS
Leishmania donovani
o Penyebab penyakit Kala azar
o Gejala : serangan demam yang tak teratur, pembengkakan limpa dan hati
Leishmania tropica
o Bengkak oriental yang ditandai dengan bengkak dan borok pada kulit
Leishmania brasiliensis
o Leismaniasis kulit dan mukosa
o Penyebab penyakit espundia
Obat : preparat antimon, misalnya stibofen, pentamidin (pd leishmania kulit tak
berkhasiat), Na-stiboglukonat dan amfoterisin B
Pentamidin
alternatif untuk viseral leishmaniasis, pilihan untuk kutan leishmaniasis
dosis : 2-4mg/kgBB/hari scr IM atau 15xdosis
Na-stiboglukonat
20mg/kgBB/hari scr IV atau IM slm 20hr untuk kutan dan 28hr untuk viseral dan
mukokutan
GIARDIASIS (LAMBLIASIS)
Giardia lamblia (Lamblia intestinalis)
o Gejala : sakit perut mirip kolik yang tak jelas dan diare parah.
o Obat : Acranil (dulu) dan turunan nitroimidazol (sekarang)
Metronidazol : dosis lebih rendah dr biasanya, lebih ditoleransi drpd utk
amebiasis
Efikasi:90%
Efektivitas = Tinidazol
TRIKHOMONIASIS
Trichomonas vaginalis
o Wanita : Penyebab vaginitis, vulvitis, uretritis, dan fluor vaginalis.
o Pria : infeksi berlangsung tanpa gejala.
o Obat : turunan nitroimidazol yang bekerja trikhomonasid, yaitu
metronidazol, nimorazol, ornidazol, dan tinidazol.
o Pada saat bersamaan dilakukan pula penanganan terhadap pasangan yang
bersangkutan dgn dosis yg sama
o Pengaturan dosis baik pada pria maupun wanita :
Metronidazol 2 g dosis tunggal atau 800 mg tiap 12jam selama 5 hari
(dewasa); 5mg/kgBB 3x1 slm 3hr (bayi >4minggu)
Nimorazol 2 g dosis tunggal
Ornidazol 1,5 g dosis tunggal
Tinidazol 2 g dosis tunggal
wanita hamil&menyusui : supositoria vagina Klotrimazol 100mg slm 7 hr
o KI : wanita hamil, konsumsi alkohol pada saat bersamaan (karena adanya
hambatan aldehida oksidase)
PNEMOCYSTOSIS
Obat : Pentamidin
o bisa untuk pulmonari & ekstrapulmonari akibat P.carinii
o dosis : 3mg/kgBB/hari slm 21 hr scr IV ; 300mg/bulan utk aerosol (lebih
toleran)
o bisa digunakan utk pasien AIDS
o efikasi sangat baik, tetapi masih kalah dibandingkan sulf-trim
Obat : Sulf-Trim
o Oral
S : 100mg/kg, T : 20mg/kg perhari dlm dosis yg terbagi menjadi 2-4xdosis
dlm waktu 14-21hr
o Infus IV
S : 75mg/kg, T : 15mg/kg perhari dlm 4xinfus, dlm 5%glukosa dlm air selama
60menit
jika tidak membaik dlm 4-8hari, berikan pentamidin
o Jika ada penekanan sistem imun
S :25mg/kg, T : 5 mg/kg dlm dosis terbagi 2xdosis slm 3hr bturut2/minggu
TOKSOPLASMOSIS
Obat : Ca-folinat
Dosis : 3-5mg tiap 3hari (max :15mg) utk dewasa dan anak2
Obat : Sulfadiazin
Obat : Pirimetamin
Obat : Spiramisin
untuk wanita hamil :3g/hari pada trimester pertama
Obat : Klindamisin
Oral :2400mg/hari, IV :4800mg/hari
P.S. :
+ prednisolon (1-2mg/kg/hari) menekan respon inflamasi
pir+sulf+ca-folinat4minggu
spiramisin 6minggu
HIV : pir+sulf
AMEBIASIS
Entamoeba histolytica
o Jenis :
Amoebiasis intestinal pengobatan hanya di intestinal
Amoebiasis ekstraintestinal pengobatan di intestinal dan di
jaringan/organ yg terinfeksi
o Gejala :
Serangan amuba akut atau kronis berulang-ulang
Amubiasis jaringan (hepatitis amuba, perikarditis amuba, dll)
Amubiasis laten, yang dapat berubah menjadi bentuk lain
- Infeksi usus tanpa gejala
- Infeksi usus besar ringan hingga menengah
- Infeksi usus parah (disentri)
- Ameboma
- Abses hati
- Infeksi ekstraintestinal
o Obat : turunan nitroimidazol (tinidazol toksisitasnya lebih rendah drpd
metronidazol)
o Kemoterapi (harus diperhatikan lokalisasi dan stadium biologik amoeba)
Gejala Klinis
Obat Pilihan
Obat Alternatif
Infeksi usus tanpa gejala
Diloksanid furoat
Iodokuinol, paromomisin
Infeksi usus: ringanMetronidazol + diloksanid
Diloksanid/iodokuinol +
menengah
furoat, iodokuinol,
tetrasiklin + eritromisin,
(colitis nondisentri)
paromomisin
diikuti dgn klorokuin
Atau paramomisin + klorokuin
Infeksi usus parah
Metronidazol +
Tetrasiklin +
(disentri)
diloksanid/iodokuinol
diloksanid/iodokuinol +
Jika parenteral diperlukan
klorokuin
Atau dehidroemetin/emetin +
Metronidazol (iv) hingga
tetrasiklin +
bisa oral
diloksanid/iodokuinol +
Metronidazol (oral) +
klorokuin
diloksanid/iodokuinol
Abses hati
Metronidazol +
Dehidroemetin/emetin +
diloksanid/iodokuinol +
klorokuin +
klorokuin
diloksanid/iodokuinol
Ameboma (tumor)
Metronidazol +
Dehidroemetin/emetin +
Infeksi ekstraintestinal
diloksanid/iodokuinol
diloksanid/iodokuinol
pemberian parenteral
tidak menembus BBB
pemakaian jangka lama (berbulan2): akumulasi di hati dan ginjal
untuk infeksi : pneumocystosis, trypanosomiasis, leishmaniasis
ES : hipersensitivitas, kerusakan ginjal reversibel, sakit di tempat injeksi, sel pankreatik
rusak kadar insulin meningkathipoglikemia
administrasi IV terlalu cepat : hipotensi, takikardi, pusing, sesak nafas; jadi harus ada
monitoring dan pasien lebih baik beristirahat/berbaring, pemberian perlahan (tiap
>2jam)
tidak akan efektif jika : leukosit >5sel/mm3, protein >37mg/100ml
KI : kehamilan
12.
Suramin (1920)
Sulfat naftil-amin
tdk menembus BBB
mekanisme blm diketahui
kombinasi dgn pentamidin utk meningkatkan efikasi
pemberian IV
ikatan dgn protein cukup kuat
t1/2= initialpendek; terminal50hr
diekskresi lambat di ginjal
ES : pusing. mual, muntah (sering); kejang, shock, kematian (jarang); demam, ruam,
sakit kepala, neuropathy, parestesi, insufisiensi ginjal, proteinuria, diare kronis, anemia
hemolitik, agranusitosis
utk trypanosomiasis hemolimfatik dan kemoprofilaktik
13.
Sulfadiazin
bunuh takizoit
ES : anemia megaloblastik, depresi sumsum tulang, steven johson syndrome
susah diekskresiikan di urinejadi harus banyak minum ya
bisa nembus BBB
untuk toksoplasmosis (dikombinasikan dg pirimetamin, sama2 inhibitor asam folat)
14.
Pirimetamin
untuk toksoplasmosis
teratogenik jgn digunakan untuk hamil trimester pertama
15.
Eflornithin
inhibitor ornitin dekarboksilase
lebih tidak toksik dari melarsoprol
ES : diare, muntah, anemia, trombositopenia, leukopenia, kejang
untuk tripanosomiasis stadium tidur (terapi sekunder)
16.
Klindamisin
untuk toksoplasmosis
bisa terakumulasi di koroiduntuk koriorenitis (bisa juga +kortikostreroid)
untuk yg sensitif thd sulfonamida saat dikombinasikan dgn pirimetamin
17.
Spiramisin
untuk toksoplasmosis
bisa mengurangi resiko transmisi ke kongenital, tapi ga bisa nembus BBB dan tdk bisa
mencegah perkembangan toksoplasmik enchepalitis
18.
Nifurtimox
ES: mual, muntah, nyeri perut, demam, ruam, tidak tenang, insomnia, neuropathy,
kejang
untuk tripanosomiasis Chagas