Bapak arman menderita kanker paru-paru dan sudah bermetastase ke tulang.
Istrinya, Ny.Nani merasa terpukul dan tidak percaya detelah mendengar keterangan dokter. Ny. Nani merasa tidak mengerti mengapa tuhan memberi cobaan yg begitu berat kepadanya. Sementara bapak Arman tampak lebih tegar dan yakin kalau tuhan punya rencana lain. Menurut Elizabeth Kubler-Ross Ny. Nani masih masuk dalam fase penolakan, dimana dia tidak terima suami nya menderita kankaer paru-paru dan sudah bermetastase.
Fase-fase menjelang kematian menurut Teori Elizabeth Kubler-Ross
Penolakan dan Isolasi (denial and isolation) Merupakan fase pertama yang diusulkan Kubler-Ross dimana orang menolak kematian benar-benar ada. Hal ini merupakan reaksi utama dari penyakit yang tidak tertolong lagi. Penolakan biasanya pertahanan diri yang bersifat sementara dan akan digantikan dengan rasa penerimaan yang meningkat saat seseorang dihadapkan pada beberapa hal seperti pertimbangan keuangan, urusan yang belum selesai, dan kekhawatiran mengenai kehidupan anggota keluarga kemudian. Amarah (anger) Merupakan fase kedua saat orang yang menjelang kematian menyadarai bahwa penolakan tidak dapat dipertahankan lagi. Penolakan muncul dalam rasa marah, benci, dan iri. Ini terjadi karena individu menyadari kenapa dirinya yang menghadapi kematian, bukan orang lain. Kemarahannya itu diproyeksikan kepada perawat, dokter, keluarganya, dan juga Tuhan. Tawar-menawar (bargaining) Merupakan fase ketiga menjelang kematian dimana orang mengembangkan harapan bahwa kematian bisa ditunda atau diundur. Individu melakukan tawar menawar dalam arti memohon kepada Tuhan agar diperpanjang harapan hidupnya. Depresi Fase keempat menjelang kematian dimana orang yang dalam kondisi sekarat menerima kematian yang akan menemuinya. Pada titik ini, suatu periode depresi atau persiapan berduka mungkin muncul. Orang dalam fase ini menjadi pendiam, menolak orang lain, dan banyak merenung. Menurut Kubler-Ross, usaha menghibur orang yang akan menemui ajalnya justru menjadi penghalang atau pengganggu bagi orang tersebut. Penerimaan Fase kelima menjelang kematian dimana seseorang mengembangkan rasa damai,
menerima takdir, dan ingin ditinggal sendiri. Pada fase ini perasaaan sakit pada fisik akan menghilang karena sikap kepasrahan individu atas kematiannya.