Anda di halaman 1dari 2

UJI PEMAHAMAN MATERI

PERTEMUAN 15 : PENGANTAR PAJAK INTERNATIONAL


Mata Kuliah : Pengantar Perpajakan

Nama
NIM

:
:
LEMBAR JAWABAN

1. Perbedaan, dilihat dari :


Sumber Hukum Internasional yaitu :
o perjanjian internasional baik yang bersifat umum maupun khusus;
o prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab;
Sumber Hukum Pajak Internasional yaitu :
o Hukum pajak nasional/unilateral yang mengandung unsur asing.
Dalam hal ini di ambil contoh dari undang-undang PPh dan undangundang PPN;
Persamaan, dilihat dari :
Sumber Hukum Internasional & Sumber Hukum Pajak Internasional yaitu :
o untuk meningkatkan hubungan luar negeri, baik dalam hal politik
maupun ekonomi;
o untuk menciptakan hubungan internasional yang teratur;
2. Penyebabnya :
Capital Export Neutrality (Netralitas Pasar Domestik): Kemanapun kita
berinvestasi, beban pajak yang dibayar haruslah sama. Sehingga tidak ada
bedanya bila kita berinvestasi di dalam atau luar negeri. Maka jangan sampai
bila berinvestasi di luar negeri, beban pajaknya lebih besar karena
menanggung pajak dari dua negara. Hal ini akan melandasi UU PPh Psl 24
yang mengatur kredit pajak luar negeri.
Capital Import Neutrality (Netralitas Pasar Internasional): Darimanapun
investasi berasal, dikenakan pajak yang sama. Sehingga baik investor dari
dalam negeri atau luar negeri akan dikenakan tarif pajak yang sama bila
berinvestasi di suatu negara. Hal ini melandasi hak pemajakan yang sama
denagn Wajib Pajak Dalam Negeri (WPDN) terhadap permanent
establishment (PE) atau Badan Usaha Tetap (BUT) yang dapat berupa
cabang perusahaan ataupun kegiatan jasa yang melewati time-test dari
peraturan yang berlaku.

3. Contoh Hukum Internasional :


o Hukum Internasional Regional
o Hukum Internasional Khusus
Contoh Hukum Pajak Internasional :
o Pasal 26 undang-undang PPh mengenai pembayaran antara lain berupa
dividen, bunga,sewa,royalty,kepada wajib pajak luar negeri yang dikenakan
pajak sebesar 20%.
4. Untuk mengetahui cara memajukan perdagangan antar negara, mendorong laju
investasi di negara, dan mengetahui kinerja pemerintah dalam berusaha untuk
meminimalkan pajak yang menghambat perdagangan dan investasi tersebut.
5. Dalam hukum pajak internasional, ada beberapa asa yaitu :
o Asas Domisili
o Asas Sumber
o Asas Teritorial
Dan Indonesia menganut Asas Domisili.
Buktinya Pendapatan yang berasal dari luar negeri dipungut oleh Indonesia karena
menganut Asas Domisili yang dimana pemungutan pajaknya tergantung pada tempat
tinggal atau domisili wp di Negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai