Perc. 2 Kiman Print
Perc. 2 Kiman Print
Disusun Oleh:
Noor Qamariah
J1E114021
Kelompok V
PERCOBAAN II
PENENTUAN NILAI Rf DARI PARASETAMOL, ANTALGIN,
FENILBUTAZON MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Asisten
Tanggal Dikumpul :
30 Maret 2015
PERCOBAAN II
PENENTUAN NILAI Rf DARI PARASETAMOL, ANTALGIN,
FENILBUTAZON MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
I.
TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah menetapkan nilai Rf parasetamol, antalgin
dan fenilbutazon menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Dasar Teori
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara cepat dan
mudah untuk melihat kemurnian suatu sampel maupun karakterisasi
sampel dengan menggunakan standar. Cara ini praktis untuk analisis
skala kecil karena hanya memerlukan bahan yang sangat sedikit dan
waktu yang dibutuhkan singkat. Kemurnian suatu senyawa bisa dilihat
dari jumlah bercak yang terjadi pada plat KLT atau jumlah puncak
pada kromatogram KLT. Uji kualitatif dengan KLT dapat dilakukan
dengan membandingkan waktu retensi kromatogram sampel dengan
kromatogram senyawa standar (Markham, 1988).
Kromatografi lapis tipis ialah metode pemisahan fisiko kimia.
Lapisan yang memisahkan, yang terdiri atas bahan berbutir-butir (fase
diam), ditempatkan pada penyangga berupa pelat gelas, logam, atau
lapisan yang cocok. Campuran yang akan dipisah berupa larutan,
ditotolkan berupa bercak atau pita (awal). Setelah pelat atau
lapisanditaruh di dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan
pengembang yang cocok (fase gerak). Pemisahan terjadi selama
perambatan kapiler (pengembangan). Selanjutnya senyawa yang tidak
berwarna harus ditampakkan (dideteksi). Untuk campuran yang tidak
diketahui, lapisan pemisah (sifat penjerap) dan sifat larutan
pengembang harus dipilih dengan tepat, karena keduanya bekerja
sama untuk mencapai pemisahan. Selain itu, hal yang juga penting
adalah memilih kondisi kerja yang optimum yang meliputi sifat
pengembangan, atmosfer, bejana, dan lain-lain. (Stahl, 1985)
Uraian Bahan
Antalgin
Nama Resmi
Nama Latin
: Metampiron
: Methampyronum
Struktur Kimia
: C13H16N3NaO4S.H2O
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
: Analgetikum, antipiretikum
BM
: 351,37
Penyimpanan
Nama Latin
Struktur Kimia
: C2H2O2
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
: Zat tambahan
BM
: 60,05
Penyimpanan
: Fenilbutazon
Nama Latin
: Phenylbutazonum
Struktur Kimia
: C19H20N2O2
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
: Antiseptik
BM
: 308,38
Penyimpanan
: Heksamina
Nama Latin
: Hexaminum
Struktur Kimia
: CH3(CH2)4CH3
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
: Pelarut organik
BM
: 86,18
Penyimpanan
: Acetaminofen
Nama Latin
: Acetaminophenum
Struktur Kimia
: C3H9NO2
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
BM
: 151,16
Penyimpanan
PRINSIP
IV.1
Prinsip Kerja
Prinsip kerja kromatografi lapis tipis adalah sebagai berikut:
1. Contoh bahan yang akan dipisahkan (fase bergerak) dilewatkan
pada media tetap (fase stasioner).
2. Molekul-molekul berbeda yang terkandung dalam contoh bahan
akan mempunyai interaksi yang berbeda dengan media tetap.
3. Molekul yang mempunyai interaksi kuat dengan fase stasioner
akan lewat lebih lambat dibandingkan dengan molekul yang
mempunyai interaksi lebih lemah.
Bahan
Bahan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
VI.
Antalgin
Etil asetat
Fenilbutazon
Kertas Saring
Kloroform
N - Heksan
Paracetamol
CARA KERJA
VI.1
Hasil
VI.2
Pengaktifan Plat
Plat KLT
Hasil
VI.3
Penjenuhan Chamber
N-Heksan : Etil Asetat
Dicampur dengan perbandingan 3:7 bagian volume
Dimasukkan ke dalam chamber setinggi 1 cm
Kertas Saring
Dipotong dengan ukuran melebihi chamber
Dimasukkan dalam chamber
Ditutup chamber hingga kertas saring basah
Hasil
VI.4
Penotolan
Plat KLT
Hasil
VI.5
Elusi
Plat KLT yang sudah
ditotolkan
Hasil
VI.6
Pengamatan
Plat KLT
Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Cairns, D. 2004. Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Depkes