Copy (2) of Percobaan I
Copy (2) of Percobaan I
Disusun Oleh:
Alfina Novianti
J1E114221
Kelompok I
PERCOBAAN 1
ANALISIS KATION DAN ANION
Asisten
Tanggal Prak :
Tanggal Dikumpul :
12 Maret 2015
15 Maret 2015
yang
analisis
kulitatif
sistematik
kation-kation
tembaga,
bismut,
kadmium,
arsenik(III),
2.
3.
4.
anion
berbasa
banyak
seperti
oksalat,
misalnya[CO(C2O4)2]3-.
(Wilkinson, 1976).
Beberapa diantaranya seperti ion oksida O2- atau sebagian
besar anion silikat hanya berada dalam keadaan padat. Anion
lainnya seperti ion klorida, Cl- , dapat berada dalam larutan.
Beberapa unsur yang membentuk anion terutama halogen, O,
dan S dapat terikat pada unsur lain secara kovalen seperti pada
PCl3
atau
NO2.
Banyak
anion
kompleks
seperti
dithiokarbonat, R2CS-, atau asetil asetonat, CH3COCHCOCH3, yang terutama ada dalam bentuk senyawaan koordinasi
(Wilkinson, 1976). Asam organik yang memiliki gugus
fungsional COOH, OH phenolat maupun oH alkoholit,
mempunyai peluang untuk membentuk kompleks dengan
ion logam (Priyadi et al.,2013).
II.2
Uraian Bahan
1. Perak Nitrat
Nama Resmi
Nama lain
Struktur Kimia
: Argenti Nitras
: Perak Nitrat
: AgNO3
Pemerian
cahaya
dengan
adanya
zat
Indikasi
: Antiseptikum ekstern
BM
: 169,87
Penyimpanan
2.
Asam Klorida
Nama Resmi
Nama lain
Struktur Kimia
: Acidium Hydrochloridium
: Asam Klorida
: HCL
Pemerian
:cairan
tidak
berwarna,
berasap,
bau
merangsang
Kelarutan
Indikasi
BM
: 36,46
Penyimpanan
3.
Kalium Kromat
Nama Resmi
Nama latin
: Kalii Cromat
: Kalium Kromat
Struktur Kimia
: K2CrO4
Pemerian
: berwarna kuning
Kelarutan
Indikasi
: sebagai pereaksi
BM
: 194,19
Penyimpanan
4. Kalium Iodida
Nama Resmi
Nama lain
: Kalii Iodidum
: Kalium Iodida
Struktur Kimia
: KI
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
: sebagai pereaksi
BM
: 166,00
Penyimpanan
5. Amonia
Nama Resmi
: Ammonia
Nama lain
: Amonia
Struktur Kimia
: NH3
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
: sebagai pereaksi
BM
: 17,03
Penyimpanan
: Kalii Hexacyanoferat
Nama Lain
Struktur Kimia
: K4Fe(CN)6
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
: Pereaksi
BM
: 422,39
Penyimpanan
7. Asam Sulfat
Nama Resmi
: Acicum Sulfuricum
Nama Lain
: Asam sulfat
Struktur Kimia
: H2SO4
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
BM
: 98,07
Penyimpanan
8. Asam Asetat
Nama Resmi
: Acidum Aceticum
Nama Lain
: Asam Asetat
Struktur Kimia
: CH3COOH
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
: sebagai pereaksi
BM
: 60,05
Penyimpanan
9. Amonium karbonat
Nama Resmi
: Ammonium Carbonat
Nama Lain
: Amonium karbonat
Struktur Kimia
: (NH4)2CO3
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
: sebagai pereaksi
BM
: 48,00
Penyimpanan
: Bismuth subnitras
Nama Lain
: Bismut Subnitrat
Struktur Kimia
: Bi(NO3)3
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
BM
: 1461,99
Penyimpanan
: Barii Hydroxydum
Nama Lain
: Barium Hidroksida
Struktur Kimia
: Ba(OH)2
Pemerian
: tidak berwarna
Kelarutan
Indikasi
: sebagai sampel
BM
: 315,47
Penyimpanan
: Ammonium Hydroxydum
Nama Lain
: Ammonium Hidroksida
Struktur Kimia
: NH4OH
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
: sebagai sampel
BM
: 35
Penyimpanan
: Ferrosi Sulfas
Nama Lain
Struktur Kimia
: FeSO4
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
BM
: 278,01
Penyimpanan
: Plumbi Acetas
Nama Lain
: Timbal asetat
Struktur Kimia
: Pb(CH3COO)2
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
BM
: 379,33
Penyimpanan
: Ferros Chloridum
Nama Latin
Struktur Kimia
: FeCl3
Pemerian
:hablur
atau
serbuk
berwarna
:sebagai sampel
hitam
udara
Kelarutan
BM
:162,5
Penyimpanan
: Calcii Hidroxidum
Nama Lain
: Kalsium Hidroksida
Struktur Kimia
: Ca(OH)2
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
BM
: 74,09
Penyimpanan
17. Fenolftalein
Nama Resmi
: Phenolphthaleinum
Nama Lain
: fenolftalein
Struktur Kimia
: C20H14O4
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
: sebagai indikator
BM
: 318,33
Penyimpanan
: Natrii carbonas
Nama Lain
: Natrium Karbonat
Struktur Kimia
: Na2CO3
Pemerian
Kelarutan
Indikasi
: murni pereaksi
BM
: 124,00
Penyimpanan
III.
hingga suhu 10o atau lebih rendah. Timbang seksama labu Erlenmeyer
125 ml bersumbat kaca yang berisi 35,0 ml asam sulfat 1 N LV.
Masukan pipet ukur 10 ml ke dalam ammonia yang telah
didiinginkan, biarkan cairan naik ke dalam pipet tanpa dihisap, angkat
pipet dan bersihkan cairan yang menempel dan buang 1 ml larutan
pertama. Letakan ujung pipet tepat tepat di atas permukaan asam
sulfat 1 N dalam labu Erlenmeyer, dan alirkan lebih kurang 2 ml ke
dalam labu, tutup labu. Campurkan dan timbang kembali untuk
memperoleh bobot contoh. Titrasi dengan kelebihan asam dengan
natrium hidroksida 1 N LV, menggunakan indicator merah metil LP.
Lakukan penetapan blangko seperti yang tertera pada titrasi residual
dalam titrimetri (Depkes R.I., 1995)..
6. Kalium Heksasianoferat(II)
Larutkan lebih kurang 11 g yang ditimbang seksama dalam 200 ml air,
tambahkan 10 ml asam sulfat p. titrasi dengan kalium permangat 1 N
(Depkes R.I., 1979).
7. Asam Sulfat
Timbang seksama labu bersumbat kaca yang berisi 20 ml air, masukan
lebih kurang 1ml zat uji,timbang lagi untuk mendapatkan zat uji.
Encerkan dengan lebih kurang 25 ml air, dinginkan dan tambahkan
jingga metil LP, titrasi dengan natrium hidroksida 1 N LV (Depkes
R.I., 1995).
8. Asam Asetat
Timbang seksama lebih kurang 6 ml dalam labu Erlenmeyer yang
telah ditara. Tambahkan 40 ml air dan titrasi dengan natrium
hidroksida 1 N LV menggunakan indicator fenolftalein LP. (Depkes
R.I., 1995).
9. Ammonium Karbonat
seksama lebih kurang 2 g, larutkan dalam 50 ml asamsulfat 1 N,
encerkan dengan 50 ml air, didihkan dinginkan. Titrasi dengan
natrium hidroksida 1 N menggunakan indicator larutan metil p
(Depkes R.I., 1979).
10. Bismut subnitrat
perlahan-lahan
untuk
menghilangkan
karbondioksida,
0,1 ml kalium
PRINSIP
IV.1
Prinsip Reaksi
A. Pemeriksaan Kation
1. Pemeriksaan kation golongan I (kation Ag+)
Ag++Cl- AgCl
2Ag+ + CrO42- AgCrO4
Ag++ I- AgI
2. Pemeriksaan kation golongan II (katrion BI3+)
Bi3+ + NO3- + 2NH3 + 2H2O Bi(OH)2NO3 + 2NH4
Bi3+ + 3NO3- + 3KI BiI3 + 3KNO3
3. Pemeriksaan kation golongan III (kation Fe3+)
Fe3+ + 3NH3 + 3H2O Fe(OH)3 + 3NH4+
Fe3+ +3[ Fe(CN)6]4- Fe4[Fe(CN)6]3
4. Pemeriksaan kation golongan IV (kation Ba2+)
Ba2+ + SO42- BaSO4
Ba2+ + CrO42- BaCRO4
2CrO4 + 2CH3COOH Cr2O72- + 2CH3COO- + H2O
5. Pemeriksaan kation golongan sisa (kation NH4+)
NH4+ + Cl- BaCO3
B. Pemeriksaan Anion
1.
2.
3.
4.
5.
IV.2
Prinsip Kerja
A. Pemeriksaan Kation
1. Pemeriksaan kation golongan I (kation Ag+)
Mengendap apabila direaksikan dengan HCl encer
2. Pemeriksaan kation golongan II (katrion BI3+)
Mengendap apabila direaksikan dengan larutan KI
3. Pemeriksaan kation golongan III (kation Fe3+)
Mengendap dengan larutan ammonium sulfida
4. Pemeriksaan kation golongan IV (kation Ba2+)
Mengendap
apabila
direaksikan
dengan
larutan
ammonium karbonat
5. Pemeriksaan kation golongan sisa (kation NH4+)
Tidak mengendap dengan larutan HCl, KI, ammonium
sulfide dan ammonium karbonat
B. Pemeriksaan Anion
1.
2.
3.
fluida
4.
5.
Pemmeriksaan ion CNSTidak bereaksi dengan asam sulfat encer, perak nitrat,
dan senyawa klorida.
Fenolftalein
2.
Larutan AgNO3
3.
4.
Larutan Ba(OH)2
5.
Larutan Bi3+
6.
Larutan Ca(OH)2
7.
Larutan CH3COOH
8.
Larutan FeCl3
9.
Larutan FeSO4
10.
11.
Larutan HCL 2 N
12.
13.
Larutan H2SO4 2 N
14.
Larutan K2CrO4
15.
Larutan K4Fe(CN)6
16.
Larutan KI
17.
Larutan Na2CO3
18.
Larutan NH3
19.
Larutan SCN-
Larutan K2CrO4
Larutan KI
Hasil
terjadi.
3. Pemeriksaan Kation Golongan III (Fe3+)
Sampel Fe3+)
NH3
Larutan K4Fe(CN)6
- Direaksikan pada tabung reaksi 2
Hasil
yang berbeda
-Direaksikan H2SO4 pada tabung
reaksi1
Larutan CH3COOH
dan K2CrO4
-Direaksikan pada tabung reaksi 2.
Larutan ammonium
karbonat
-Direaksikan pada tabung reaksi 3.
Hasil
Batang pengaduk
Hasil
terjadi.
AgNO3
AgNO3
ke
dalam
tabung
Hasil
Sampel Cl-
Pb Asetat
Hasil
3.
Hasil
Hasil 4K4Fe(CN)
6
FeCl3
ke
dalam
-Ditambahkan
FeSO4
ke
dalam
tabung
-Diamati reaksi yang terjadi.
4.
HCl
Ca(OH)2
-Ditambahkan Ca(OH)2 ke dalam
HCl
tabung.
Hasil
-Diamati reaksi yang terjadi.
Na2CO3
-Dimasukan
Na2CO3
ke
dalam
ke
dalam
tabung
AgNO3
-Ditambahkan
AgNO3
tabung
Hasil
-Diamati reaksi yang terjadi.
Na2CO3
-Dimasukan
Na2CO3
ke
tabung.
fenolftelein
Hasil
dalam
5.
HCl 2N
-Ditambahkan HCl 2N ke dalam
FeCl3
tabung.
-Ditambahkan
FeCl3
ke
dalam
tabung.
Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R., 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Erlangga.
Jakarta.
Depkes, R.I., 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehata
Republik Indonesia. Jakarta