14020074043
PA 2014
Hari semakin siang, menguap seakan menjadi hal yang wajar untuk
saya khususnya. Waktu mata kuliah keterampilan menulis, saya duduk di
belakang dengan memerhatikan Bu Kisyani yang sedang menjelaskan
tugas keterampilan menulis. Tak sengaja tiba tiba perut bergemuruh
mencari belas kasih untuk sedikit diberikan makan, seperti itulah resiko
kuliah pagi dan tidak pernah sarapan pagi. Menunggu waktu istirahat
yang sangat diharapkan rasanya kebebasan. Loh bu lupa.... sahut
teman teman, saya pun juga lupa dan tertawa. Saya ingat bahwa Bu
Kisyani memberikan tugas untuk membawakan sebuah cerita yang
ringkas cukup sepuluh menit. Tapi seketika teman teman menerima
penyakit alzheimer seperti seorang yang rentan lupa, jadi ya gitu tidak
ada sama sekali yang membawakan cerita. Akhirnya Bu Kisyani yang
bercerita, jadi pada suatu hari.... Bu Kisyani menceritakan kisah tentang
seorang anak dan ayahnya. Judulnya Si Anak dan Si Ayah di sisi lain
saya menahan rasa lapar dengan mendengarkan cerita dari Bu Kisyani.
Saya ingat betul judul dan ceritanya, ceritanya seperti ini, Siapkan
kertas, sudah mendengar cerita ini apa belum seorang ayah dan anaknya.
Biasanya dalam mendahului cerita kita menggunakan pada suatu hari,
sawijining dino yaa gitu kan ?
Ada seorang anak dengan seorang ayahnya mereka ingin pergi ke
daerah Pacet yang jalannya naik. Saat itu cuaca seperti sekarang ini hujan
terang- hujan terang jadi musimnya itu musim hujan. Ayahnya ini
mengendarai mobil dengan cepat, mobil itu melesat kencang menuju
Pacet. Kelihatannya, sang ayah tergesa gesa lalu anak kecil seperti biasa
tenang di dalam mobil dengan mainannya. Hujan saat itu turun deras
sekali sehingga menghalangi pandangan meskipun pakai wiper. Si Ayah
mengendarai mobil dengan cepat dan pada satu tikungan dia melihat
sesuatu dia coba menghindari itu, karena dia berusaha menghindari,
maka kemudian secara reflek mengerem mobil itu. Terdengar ciutan
panjang ciiiiiitttt, tapi mobil itu selip karena laju cepat, ayah tersebut tidak
bisa menguasai kendaraan. Kendaraan itu akhirnya menabrak pembatas
jurang bunyinya bruak duong duong duong.
Setelah menabrak pembatas jurang mobil itu terguling guling masuk
jurang. Penduduk yang mendengar suara benturan keras segala keluar
untuk melihat apa yang terjadi, mereka berupaya menolong Si Ayah dan