Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
pembuatan rangkaian mikrokontroler. Laporan dalam bentuk makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti mata kuliah
Mikrokontroler. Selama penulisan makalah ini kami banyak menemui
hambatan dan kesulitan, namun berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Semoga
makalah ini bermanfaat untuk pembaca dan penulis pada umunya. Dan untuk
perbaikan makalah ini selanjutnya diharapkan kritik dan saran yang
membangun.

Jakarta, 6 Desember 2013

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ 1

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ............................................................................ 3

1.2

Ruang Lingkup ............................................................................ 3

1.3

Maksud dan Tujuan ..................................................................... 3

1.4

Metode Penelitian ........................................................................ 4

1.5

Sistematika Penulisan ................................................................. 4

BAB II

Teori Dasar

2.1

Sistem Minimum .......................................................................... 5

2.2

Komponen dan Software yang Digunakan .................................. 5

BAB III

Pembuatan Sistem Minimum

3.1

Persiapan .................................................................................... 8

3.2

Program pada IC ....................................................................... 10

3.3

Sistem Minimum pada Running LED ........................................ 11

BAB IV

Penutup

Kesimpulan .......................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam


sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah
kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output.
Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :
1. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas;
2. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian
besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi;
3. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang
kompak.
Namun yang akan penulis bahas adalah sistem minimum yang menggunakan
mikrokontroler.

1.2

Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang akan penulis bahas meliputi sistem minimum yang

menggunakan mikrokontroler ATMega16 dan komponen pendukungnya.

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dari makalah ini adalah untuk menjelaskan bagaimana
membuat sistem minimum pertahapnya. Dan apa itu IC mikrokontroler dan
penyusunannya menjadi sistem minimun serta komponen-komponen
pendukungnya. Dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrokontroler.

1.4

Metode Penelitian
Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan metode
penelitian, yaitu:

a. Teori mikrokontroler dan komponen pendukungnya


b. Tahapan pembuatan sistem minimum

1.5

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Makalah Statistika deskriptif ini adalah sebagai berikut:


BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan bagaimana mengenai latar belakang,
ruang lingkup, maksud dan tujuan, metode penelitian, dan sistematika
penulisan yang menyangkut dengan tema makalah.
BAB II TEORI DASAR
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang penjelasan mikrokontroler dan
disertsi komponen lainnya untuk membuat sistem minimum. Dibahas juga
bagaimana proses-proses yang dilalui untuk membuat sistem mininum itu
sendiri.
BAB III PENUTUP
Dalam bab ini penulis memberikan penjelasan tentang kesimpulan dan saran
atas semua pembahasan yang telah dipaparkan.

BAB II
TEORI DASAR

2.1

Sistem Minimum

Sistem minimum adalah rangkaian komponen-komponen elektronika yang


membutuhkan IC mikrokontroler untuk mengoperasikannya. Dalam hal ini
mikrokontroler yang dipakai adalah mikrokontroler ATMega16. Dalam pembuatan
system minimum, yang kami buat adalah dengan menggunakan komponenkomponen sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

2.2

IC mikrokontroler ATMega16
1 resistor 100 dan 1 resistor 10 K
1 pushbutton
1 elco 4,7 f
1 XTal 4 MHz
1 kapasitor keramik 22pF dan 1 kapasitor keramik 4nF
1 LED

Komponen dan Software yang Digunakan


Proteus
Software ini kami manfaatkan sebagai simulator sebelum kami
mencetak atau membuat rangkaian pada PCB yang sebenarnya.
Penggunaan software ini juga mudah, kita bias secara drag-and-drop
untuk menyusun komponen-komponen sebagai simulator system
minimum yang akan dibuat.
CodeVision AVR
Penggunaan software ini adalah untuk membuat program yang
nantinya akan dimasukkan ke dalam IC mikrokontroler. Sofware ini
menggunakan bahasa pemrogramman C sebagai bahasa
pemrogramman pembuatan programnya.
IC mikrokontroler ATMega16
Mikrokonktroler Alv and Vegards Risc processor atau sering
disingkat AVR merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC
inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus
clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai
dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Berikut adalah kofigurasi
kaki pin IC ini:

Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk
menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara
kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding
dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
V=I.R
I=

V
R

Push-Button
Push-Button adalah komponen penukar mekanisme kerja dalam hal ini
adalah arus listrik. Di rangkaian yang kami buat komponen ini

berfungsi sebagai tombol reset untuk mengembalikan IC ke keadaan


netral dengan kata lain untuk menghapus program yang sudah
dimasukka ke dalam IC.
Elco (Electrolite Condensator)
Elco adalah komponen berpolaritas positif dan negatif dengan 2 kaki
yang masing masing mewakili polaritas itu sendiri. Kaki dengan tanda
garis adalah kaki negatif. Ini biasanya terdapat pada elco yang
berbentuk tabung.
XTal (Crystal)
Kapasitor Keramik
Kapasitor ini tidak memiliki polaritas sehingga aman jika dipasang
dengan arah apapun. Komponen ini hanya bekerja pada tegangan
rendah hingga tegangan 100 volt. Pada umumnya kapasitor jenis ini
mempunyai warna yang bermacam-macam dan berbentuk pipih. Pada
badan komponen terdapat nilai yang dikandungnya.

LED (Light Emiting Diode)


LED pada umumnya digunakan sebagai lampu penanda. Kami
menggunakan LED sebagai tanda bahwa arus sudah masuk ke
rangkaian. Komponen ini juga digunakan dibanyak alat, karena
konsumsi dayanya yang rendah dan memudahkan untuk mengetahui
apakah suatu alat atau rangkaian bekerja dengan melihat LED.

BAB III
PEMBUATAN SISTEM MINIMUM
3.1

Persiapan
Selain menggunakan komonen-komponen yang sudah disebutkan di atas
kami juga menggunakan beberapa komponen tambahan lainnya seperti:
a. Tulang ikan
b. Socket IC
c. Kabel
d. Black-Housing atau White-Housing

Dan kami menggunakan PCB yang masih polos dengan permukaan


tembaga untuk menjadi media penerapan komponen penyusun sistem
minimum. Dan adapun langkah-langkah membuat jalur rangkaian pada PCB
ini adalah sebagau berikut:
a. Siapkan layout
Membuat layout menggunakan software DipTrace, pada tahap ini
sebelum dicetak ke kertas kalender atau kertas kado, layout tidak perlu
dilakukan mirroring karena akan berpengaruh pada kerja rangkaiannya.
Dan inilah layout yang kami gunakan untuk dicetak pada permukaan
PCB:

b. Setelah pembuatan layout dan telah dicetak juga, selanjutnya adalah


membersihkan papan PCB dengan air dan disikat dengan sikat gigi

secara perlahan dan dikeringkan. Hal ini ditujukan untuk membuat


permukaan PCB menjadi halus sehingga mudah untuk dicetak layout.
c. Lalu layout yang telah di tempel dipermukaan PCB disetrika kurang lebih
5 menit atau lebih sesuai dengan kemampuan menempelnya layout pada
papan PCB. Pastikan layout dapat menempel sempurna. Hal ini ditandai
dengan timbulnya jalur pada permukaan kertas layout.
d. Jika gambar atau atau layout sudah melekat di papan PCB selanjutnya
adalah melepas kertas layout dari papan PCB. Hati-hati saat melepasnya,
karena sering terjadi jalur yang telah menempel dapat lepas atau putus di
papan PCB. Rendam pada air, dan kelupas secara perlahan hingga
hanya tersisa jalur rangkaian saja.
e. Tahap akhir penyetakan jalur rangkaian sistem minimum adalah dengan
membuat jalur rangkaian pada PCB, artinya menghilangkan tembaga
yang tidak dipakai dan menyisakan tembaga dengan skema yang telah
ditentukan, yaitu skema jalur rangkaian sistem minimum. Pada tahap ini
digunakan bahan kimia Ferichloride dengan media air (atau air panas).
Letakkan papan PCB pada air dengan permukaan menghadap ke arah
atas kemudian masukkan serbuk Ferichloride secara sedikit demi sedikit
sambil tempat perendaman digoyang-goyang.Hal tersebut bertujuan agar
tembaga yang tidak terlindungi oleh hasil lekatan tinta pada kertas kado
(pada proses sebelumnya) dapat hilang sehingga akan menyisakan
tembaga yang sesuai dengan jalur rangkaian yang dikehendaki. Proses
ini lumayan memakan waktu, sekitar 40 menit sampai 1 jam tergantung
jumlah Ferichloride yang digunakan dan juga penggoyangan tempat
perendaman. Satu hal, Ferichloride bahan yang berbahaya, jangan
sembarangan menyentuh atau setelah menyentuh segera bersihkan
dengan menggunakan sabun dan air hingga benar-benar bersih dengan
ditandai tidak terciumnya bau Ferichloride ini dipermukaan kulit.
f. Selanjutnya adalah memeriksa jalur rangkaian, pakah ada yang kurang
tau ada yang terhubung yang seharusnya tidak terhubung. Lakukan
koreksi hingga jalur benar-benar sesuai kehendak.
g. Setelah semuanya selesai kemudian lakukan pengeboran pada titik-titik
tertentu sebagai media penempatan kaki komponen. Waktu yang
digunakan tergantung alat pendukung dan keahlian orang yang
melakukan pengeboran.
h. Pada tahap pengeboran telah selesai. Kemudian memasang komponen
pada papan PCB. Alat-alat yang dibutuhkan antara lain adalah solder dan

kawat timah. Hubungkan solder pada sumber listrik dan tunggu hingga
panas sambil mempersiapkan komponen yang akan dipasang. Pasang
komponen sesuai letaknya masing-masing. Perhatikan antara komponen
yang berpolaritas dan yang tidak berpolaritas. Jangan sampai memasang
komponen yang berpolaritas dengan kaki yang terbalik. Ini akan
berpengaruh pad akerja rangkaian. Pasang komponen, dan lekatkan kaki
komponen dengan menggunakan kawat timah yang cairkan dengan
solder. Masukkan kaki komponen lalu tempelkan timah pada lubang di
papan PCB kemudian panas kan ujung kawat timah yang menempel
tersebut dengan menggunakan solder.

3.2

Program pada IC

Memasukkan program kedalam memori IC menggunakan downloader.


Sebelum itu buat terlebih dahulu program dengan menggunakan software
CodeVision AVR. Program yang akan dibuat menggunakan bahasa C. Sehingga
syntax yang ditulus juga harus memenuhi kriteria bahasa C. Baiklah berikut ini
tahapan membuat program:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Buka aplikasi CodeVision AVR


Buat project baru dengan menggunakan perintah File > New > Project
Kemudian pilih AT90, ATtiny, Atmega
Pada pilihan chip pilih ATMega16
Ubah clock menjadi 12,000000 MHz
Pada pengaturan port pilih PORTC (karena kami menggunakan PORTC)
Ubah In menjadi Out dan 0 (nol) menjadi 1 (satu)
Simpan program dengan perintah Program > Generate
Lalu akan muncul text editor untuk menuliskan source code program
Berikut source code yang kami buat:
#include <mega16.h>
#include <delay.h>
int temp=0;
void main (void)
{
DDRC=0xFF;
PORTC=temp;
temp=0x80;
delay_ms(50);

while(1)
{
delay_ms(8);
PORTC=temp;
}
}

k. Mensimulasikan programmenggunakan sooftware Proteus. Langkahnya


sebagai berikut:
a. Buka software Proteus
b. Buat skematik seperti berikut:

c. Untuk memasukkan program ke dalam simulasi, klik dua kali pada


ATMega16
d. Pada kotak dialog yang muncul cari file HEX (.hex) lalu klik OK
e. Kemudian klik simbol Play

3.3

Sistem Minimum pada Running LED

Dalam rangkaian Running LED, setiap LED menjadi objek pada program
yang telah dibuat. ATMega16 sendiri bekerja dengan mengambil data yang telah
ditentukan oleh Program Counter. Program Counter melakukan Auto Increment
pada nilai (objek). Data tersebut adalah urutan instruksi dari program yang telah
dibuat sebelumnya. Ini menjadikan LED pada rangkaian Rungging LED mengikuti
instruksi program karena telah disebutkan sebelumnya, LED pada rangkaian
Running LED menjadi objeknya.

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
IC mikrokontroler adalah IC yang serba guna. Kami sendiri menggunakan IC
ini untuk menjalankan rangkaian LED yang menyala dan mati secara berurutan.
Dalam hal ini IC mengatur semua kerjanya dan dibantu dengan komponen lain
untuk menyesuaikan kerja rangkaian. Pada pembuatan sistem minimum untuk
menjalankan rangkaian LED berjalan ini kami menggunakan IC Mikrokontroelr
ATMega16 dengan program yang menggunakan bahasa pemrograman C.
Mikrokontroler membaca program yang dimasukkan lalu menjalankan program
tersebut dan menerapkannya pada LED yang telah diatur untuk menjadi objek
kerja IC mikrokontroler

DAFTAR PUSTAKA

http://demonstrations.wolfram.com/SpringReturnButton/
http://www.creativecommons.org
http://www.thebuilderssupply.com/Push-buttons-and-much-more_b_14.html
http://www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai