Anda di halaman 1dari 4

Klasifikasi uveitis anterior

Infeksi
Bakteri : endoftalmitis, TBC, lepra, Sy,
leptospirosis (weil disease), brucellosis,
cat scratch disease.
Jamur : candida albicans
Virus : HSV, cytomegalovirus, HZO,
adenovirus
Non infeksi
Lens associated uveitis
Fakomorfik
Fakotoksik
Fakoanafilaktik
HLA related disease
- Ankylosing spondylitis
- Reiters syndrome
- Inflammatory bowel disease

Psoriatic arthropathy
Behcets syndrome (HLA-B51)
VKH
Fuchs heterocromic cyclitis
Posner-Schlossman
syndrome( Glaucomatocyclitic Crisis)

Gejala : mata kabur, mata merah,


fotofobia, nyeri, sakit kepala bila ada
peninggian TIO, rekuren, nyeri tekan jika
bersamaan dengan skleritis
Tanda : injeksi konjungtiva, injeksi siliar,
edema kornea, band keratopathy (khas
pada JRA), keratik presipitat, mutton fat,
flare (sel dan protein yang meningkat di
COA), hipopion, pupil miosis, sinekia
posterior, pupil irregular, oklusi pupil,
seklusio pupil, nodul Koeppe dimarginal
pupil, Busacca nodul di stromal iris,
( nodul = penumpukan sel radang, fibrin,

sel datia langhan, eksudat ), membrane


didepan lensa, katarak subkapsularis
posterior, rubeosis iris (kadang-kadang),
iris muddy, sinekia anterior perifer
Pengobatan (work up) : cari etiologi
(infeksi atau non-infeksi)
contoh : TB: Mantoux test, lab LED
meningkat, Ro thorax, BTA sputum.
Terapi : OAT, diikuti dengan kortikosteroid,
topical (uveitis anterior) dan sistemik
(imunosupresi) dengan hati-hati, topical
sikloplegik, suplemen kalsium.
Tapering obat dan follow up komplikasi
(pemberian steroid topical glaucoma,
katarak, kuman komensal) teratur.
Komplikasi uveitis:

Glaucoma akut obat antiglaukoma,


iridektomi (bila ada iris bombe atau
sinekia yang luas),
Katarak ECCE sebaiknya tanpa IOL

Anda mungkin juga menyukai