Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI SUPERKONDUKTOR &

KONDUKTOR SUPERIONIK
(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah pengantar fisika zat padat )

Disusun oleh :
Zakaria Sandy Pamungkas

(130210102071)

Kelas : B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Bahan superkonduktor adalah bahan yang pada suhu tertentu (sangat rendah)

tahanannya mendekati nol sehingga apabila

dialiri arus listrik arus akan terus

mengalir

dengan tidak usah ditambah tenaga lagi. Menurut percobaan Dr. Palmer N. Peters, ahli
fisika antariksa NASA, USA (1988) superkonduktor dibawah pengaruh medan magnet
ternyata dapat mengembang di udara (efek suspensi). Sebaliknya apabila besi magnetnya
dalam posisi bebas dan berada di dekat superkonduktor besi magnet juga dapat
mengambang di udara (efek levitasi).
Pada bahan konduktor yang sering dijumpai sehari-hari selalu mempunyai tahanan
yang disebabkan oleh resistivitas yang dimiliki oleh konduktor itu sendiri. resistivitas akan
mencapai harga nol pada suhu kritis (Tc). Sedangkan pada superkonduktor saat ini sedang
dikembangkan usaha untuk mencapai suhu kritis pada bahan-bahan yang akan dijadikan
superkonduktor. Sehingga dapat dikatakan bahan superkonduktor merupakan bahan yang
masih memerlukan penelitian untuk penyempurnaan lebih lanjut.
Sejak ditemukannya superkonduktor sampai saat ini, pemakaian superkonduktor dalam
beberapa bidang telah menjadi demikian popular. Aplikasi superkonduktor antara lain dalam
bidang komputer, bidang fisika, bidang kedokteran, dan bidang industri tenaga listrik.
1.2.

Rumusan Masalah
Permasalahan dalam makalah ini dititikberatkan pada masalah mengenai aplikasi bahan-

bahan superkonduktor dalam berbagai bidang dan konduktor superionik. Berdasarkan latar
belakang makalah ini, maka penyusun membuat suatu rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana peran superkonduktor dalam kehidupan sehari-hari ?
2. Apa yang dimaksud dengan konduktor super ionic ?
1.3.

Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini dititikberatkan mengenai aplikasi bahan-bahan

superkonduktor dalam berbagai bidang dan konduktor superionik. Berdasarkan latar belakang
dan rumusan makalah ini, maka penyusun menngharapkan suatu tujuan, yaitu :
1. Mengetahui berbagai peran superkonduktor dalm kehidupan sehari-hari
2. Mengetahui konduktor super ionic
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Aplikasi Superkonduktor

Superkonduktivias adalah sebuah fenomena yang terjadi dalam beberapa material pada
suhu rendah, dicirikan dengan ketiadaan hambatan listrik dan "dampin" dari medan magnetik
interior (efek Meissner). Superkonduktivitas adalah sebuah fenomena mekanika-kuantum yang
berbeda dari konduktivitas sempurna.
Dalam superkonduktor konvensional, superkonduktivitas disebabkan oleh sebuah gaya
tarik antara elektron konduksi tertentu yang meningkat dari pertukaran phonon, yang
menyebabkan elektron konduksi memperlihatkan fase superfluid terdiri dari pasangan elektron
yang berhubungan. Ada juga sebuah kelas material, dikenal sebagai superkonduktor tidak
konvensional, yang memperlihatkan superkonduktivitas tetapi yang ciri fisiknya berlawanan
dengan teori superkonduktor konvensional. Apa yang disebut superkonduktor suhu-tinggi
superkonduk pada suhu yang jauh lebih tinggi dari yang dimungkinkan menurut teori
konvensional (meskipun masih jauh di bawah suhu ruangan.) Sekarang ini tidak ada teori
lengkap tentang superkonduktivitas suhu-tinggi.
Superkonduktivitas terjadi di berbagai macam material, termasuk unsur sederhana seperti
timah dan aluminum, beberapa logam alloy, beberapa semikonduktor di-dop-berat, dan
beberapa "compound" keramik berisi bidang atom tembaga dan oksigen. Kelas compound yang
terkahir, dikenal sebagai kuprat, adalah superkonduktor suhu-tinggi. Superkonduktivitas tidak
terjadi dalam logam mulia seperti emas dan perak, atau di banyak logam ferromagnetik,
meskipun ada beberapa material menampilkan baik superkonduktivitas dan ferromagnetisme
telah ditemukan tahun-tahun belakangan ini. Superkonduktor memiliki beberapa keuntungan,
yakni :
1. Tidak ada energi yang terbuang ketika superkonduktor ini menghantar arus listrik. Milyaran
rupiah bisa kita selamatkan dengan menggunakan superkonduktor daripada konduktor biasa.
2. Karena tidak ada resistansi dalam superkonduktor, sirkuit yang menggunakan superkonduktor
tidak akan menjadi panas dan jadi, semakin banyak sirkuit yang bisa kita kompres per
centimeter kubiknya. Kalau kita menggunakan konduktor biasa, sirkuit itu bisa terbakar jika
kita mau mengkompres semakin banyak material karena panas yang terakumulasi dari
resistansi material tersebut.
3. superkonduktor ini bisa berfungsi sebagai transistor (sejenis komponen sirkuit yang bisa
mengamplifikasi signal listrik dan digunakan di semua peralatan modern yang menggunakan
listrik) tetapi bisa berfungsi 100 kali lebih cepat. Ini juga dikenal sebagai Josephson Junctions
dan kalau dua Josephson Junctions ini kita gabung dengan tepat, mereka bisa mendeteksi
medan magnet yang sangat kecil.

Superkonduktor menjanjikan banyak hal bagi kita, misalnya, transmisi listrik yang efisien
(tak ada lagi kehilangan energi selama transmisi). Memang saat ini penggunaan superkonduktor
belum praktis, dikarenakan masalah perlunya pendinginan. Suhu kritis superkonduktor masih
jauh di bawah suhu kamar.
Superkonduktor kini telah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Hambatan tidak
disukai karena dengan adanya hambatan maka arus akan terbuang menjadi panas. Apabila
hambatan menjadi nol, maka tidak ada energi yang hilang pada saat arus mengalir. Penggunaan
superkonduktor di bidang transportasi memanfaatkan efek Meissner, yaitu pengangkatan
magnet oleh superkonduktor. Hal ini diterapkan pada kereta api supercepat di Jepang yang
diberi nama The Yamanashi MLX01 MagLev train . Kereta api ini melayang di atas magnet
superkonduktor. Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan rel dapat dihilangkan dan
akibatnya kereta dapat berjalan dengan sangat cepat, 343 mph atau sekitar 550 km per jam.
Berikut ini akan diuraikan berbagai aplikasi superkonduktor dalam berbagai bidang :
2.1.1. Aplikasi Superkonduktor di Bidang Komputer
Kemajuan teknologi dan mikroprosesor dimotori oleh kemajuan miniaturisasi dan
kecepatan pemrosesan. Dalam suatu chip komputer, yang besarnya tidak lebih dari ukuran
lubang jarum, terdapat juataan komponen aktif yang bila diuraikan lagi akan menjadi
juataan switch yang biasanya dibuat dari bahan metal film ataupun emas. Efisiensi dan
efektivitas makin ditingkatkan dengan membuat switch dari bahan superkonduktor. Hal
yang sama

terjadi juga dalam

superkonduktor dibandingkan

pembuatan

sel-sel

material-material

memori

lainnya

komputer.

menyebabkan

Keunggulan
perkembangan

teknologi komputer dan mikroprosesor makin cepat. Aplikasi dari superkonduktor dalam
teknologi komputer biasa disebut dengan istilah cryotrons.
2.1.2. Aplikasi Superkonduktor di Bidang Fisika
Dalam bidang fisika, yaitu yang melahirkan superkonduktor, kemajuan aplikasi
superkonduktor juga pesat. Salah satu bidang yang telah mengaplikasikan superkonduktor
adalah bidang fusilaser. Teknologi kriogenik telah menjadi suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam proses fusilaser, yaitu suatu proses penghasil energi harapan di masa yang
akan datang. Dalam proses tersebut suatu energi dalam jumlah yang sangat besar akan
dihasilkan sebagai akibat reaksi fusi antara isotop hidrogen. Kontruksi reaktor tempat
reaksi berlangsung sebagian besar dibangun dengan teknologi superkoduktor.
2.1.3. Aplikasi Superkonduktor di Bidang Kedokteran

Bidang kedokteran ternyata juga memanfaatkan teknologi dari superkonduktor.


Berbagai penelitian menunjukkan, dalam temperature yang cukup rendah sekitar 170 K
operasi terhadap pasien akan dapat berhasil dengan baik, misalnya untuk operasi saraf,
pengobatan terhadap tumor serta operasi mata. (Ariawan, 2010: 11-13)
2.1.4. Aplikasi Superkonduktor di Bidang Energi
Penggunaan superkonduktor yang sangat luas tentu saja dibidang listrik. Generator yang
dibuat dari superkonduktor memiliki efisiensi sebesar 99 an ukurannya jauh lebih kecil
dibandingkan dengan generator yang menggunakan kawat tembaga. Suatu perusahaan amerika,
American Superconductor Corp. diminta untuk memasang suatu sistem penstabil listrik yang
diberi nama Distributed Superconducting Magnetic Energy Storage System (D-SMES). Satu
unit D-SMES dapat menyimpan energi listrik sebesar 3 juta Watt yang dapat digunakan untuk
menstabilkan listrik apabila terjadi gangguan listrik. Untuk transmisi listrik, pemerintah
Amerika Serikat dan Jepang berencana untuk menggunakan kabel superkonduktor dengan
pendingin nitrogen untuk menggantikan kabel listrik bawah tanah yang terbuat dari tembaga.
Dengan menggunakan kabel superkonduktor, arus yang dapat ditransmisikan akan jauh
meningkat. 250 pon kabel superkonduktor dapat menggantikan 18.000 pon kabel tembaga
mengakibat efisiensi sebesar 7000 ari segi tempat.

2.1.5. Aplikasi Superkonduktor di Bidang Transportasi


Kereta Magnet
Kumparan superkonduktor dengan arus persisten dapat digunakan dalam kereta magnetis-

levitated berkecepatan tinggi. Dalam sistem yang digunakan pada Maglev Yamanashi Test Line
di Jepang (Gambar 8), koil superkonduktor terpasang di sisi kereta menginduksi arus di
kumparan dipasang pada dinding guideway, dan kekuatan yang menarik dan menjijikkan antara
magnet superkonduktor dan lagu-dipasang kumparan kedua melayang kereta dan memberikan
bimbingan lateral. Kereta didorong ke depan oleh pasukan menarik dan menjijikkan antara
magnet superkonduktor dan koil propulsi terletak di dinding guideway yang energi oleh fase
tiga-alternating current yang menciptakan medan magnet pergeseran sepanjang guideway
tersebut. Pada tahun 2003, kereta api mencapai pemecah rekor kecepatan dari 581 km h
trek ini.

-1

di

Gambar 8 (a) Sebuah kereta yang menggunakan kumparan superkonduktor untuk


levitasi magnetik. (b) guideway untuk kereta api, menunjukkan kumparan digunakan untuk
levitasi, bimbingan dan propulsi. (Artita dan Sianturi, 2011)
2.1.6. Aplikasi Superkonduktor di Bidang Industri Tenaga Listrik
Kabel Listrik
Dari sekian banyak bidang yang memanfaatkan teknologi superkonduktor tersebut,
bidang industrilah yang paling terlibat atau yang paling banyak menggunakan. Percepatan
perkembangan industri seolah-olah makin besar seiring dengan perkembangan teknologi
kriogenika dan superkonduktor. Bidang teknik tenaga listrik saat ini khususnya di negara
maju telah memanfaatkan teknologi superkonduktor. Dengan teknologi supercanggih ini
transmisi dan distribusi tenaga dapat dilakukan dengan sempurna. Dengan menggunakan
superkonduktor dapat dicapai hasil guna yang hampir 100 %.
Sebelum

superkonduktor

ditemukan,

penghilangan

kerugian

dari energi yang

disalurkan tersebut dianggap suatu hal yang mustahil. Karena setiap konduktor

selalu

memiliki hambatan listrik berapun kecilnya. Bila ada arus mengalir melalui konduktor
tersebut, akan terjadi rugi tenaga yang sebanding dengan kuadrat arus dan sebanding
dengan besarnya hambatan. Dapat dibayangkan berapa besarnya tenaga yang terbuang
bila arus yang mengalir mempunyai beberapa arus amper. Belum lagi bila terjadi
kenaikan temperatur, baik dari luar maupun dari rugi-rugi itu, yang akan menyebabkan
kenaikan hambatan penghantar, yang berarti juga tenaga yang hilang akan makin besar.
Tetapi itu semua dapat teratasi dengan adanya penemuan superkonduktor, dengan
kelebihan-kelebihannya, efisiensi seratus persen bukan hal yang tidak mungkin dapat
dilakukan. Karena bila hambatan superkonduktor menjadi semakin kecil atau mendekati nol,

maka rugi tenaga akan menjadi kecil juga. Bahkan seperti telah disebutkan sebelumnya rugi
tenaga tidak mustahil juga akan menjadi nol.
2.1.7. Aplikasi Superkonduktor di Bidang Telekomunikasi
Dalam bidang telekomunikasi unsur superkonduktif memungkinkan penerapannya di
kemudian hari pada pen-switch-an telekomunikasi kecepatan tinggi, guna menyediakan
pentransmisian denyut dalam pikodetik tanpa cacat. Penerapan superkonduktor dalam
piranti praktik akan sangat bergantung pada apakah mereka dapat diadakan dalam bentuk
yang bermanfaat dengan sifat-sifat yang diperlukan. Kini superkonduktor A15 konvensional
banyak digunakan dalam fisika tenaga tinggi, dan dalam terapan biomedik, sebagai hasil
dari program penelitian dan pengembangan (R&D) yang sangat berhasil selama tahun 1970-an
untuk menghasilkan kawat. Penerapan material bersuhu operasi nitrogen cair dalam lapangan
telekomunikasi, masalah teknis pendinginan dapat diadakan dengan mudah dan murah.
Karena itu sifat-sifat menswitch cepat pada peranti penemuan Josephson akan dapat
diterapkan dalam sakelar-sakelar jaringan utama, namun rupa-rupanya tidak akan diterapkan
dalam

jaringan

lokal

mengingat masalah-masalah perawatannya. Jika

pengoperasian

material dapat ditingkatkan sampai suhu lingkungan ataupun lebih tinggi lagi, maka
lingkungan terapan yang berpotensi sangatlah luas. Saluran transmisi superkonduktor akan
mudah menjadi saingan serat optic dalam hal pengoperasian lebar jalur dan dalam hal
biaya pemakaian dalam jarak pendek, terutama kalau isyarat dikirim secara listrik dan
tidak memerlukan pngubahan ke cahaya untuk dipancarkan.
Antena superkonduktor akan mungkin digunakan pada telepon sel kecil. Sakelar
superkonduktor mungkin banyak digunakan dalam jaringan telekomunikasi. Detektor
superkonduktif tidak saja akan dapat digunakan dalam komunikasi radio tunggal melainkan
juga sebagai detektor opto-elektronik akhiran. Salah satu aspek yang memukau pada
superkonduktor ialah bahwa merupakan rumpun baru sama sekali, dengan sederetan sifatsifat yang belum diteliti keseluruhannya. Maka tidak disanksikan superkonduktor yang
baru akan besar dampaknya dalam teknologi
Plastik Superkonduktor
Kita pasti tidak asing lagi dengan plastik, material sintetik yang dapat dilelehkan dan
dibentuk menjadi bermacam-macam bentuk. Plastik telah digunakan dalam semua bidang.
Sebagai contoh, plastik digunakan sebagai pembungkus kabel tembaga (karena sifat
insulatornya) yang melindungi manusia dari sengatan listrik. Kata plastik sendiri berasal dari

bahasa Latin plasticus, yang artinya mudah dibentuk. Plastik dibuat dari polimer organik, yakni
molekul raksasa yang dibangun dari pengulangan atom-atom karbon (monomer karbon).
Di tahun 1970-an, Alan J Heeger, Alan G McDiarmid, dan Hideki Shirakawa (pemenang
Nobel Kimia 2000) berhasil mentransformasikan plastik dari berupa insulator menjadi
konduktor (pengantar listrik). Mereka menggunakan plastik yang terbuat dari polimer organik
terkonjugasi (polimer organik yang ikatan ganda-duanya berselang-seling dengan ikatan
tunggalnya) dan menambahkan pengotor kimia untuk mengubah sifat listrik plastik tersebut.
Sejak itu, penelitian terhadap sifat kelistrikan plastik (dari material organik terkonjugasi)
berkembang pesat. Plastik-plastik konduktor dan atau semikonduktor telah berhasil dibuat dan
digunakan sebagai material alternatif untuk logam dan semikonduktor anorganik konvensional.
Jendela "pintar" yang secara otomatis dapat menjaga kesejukan gedung dari panasnya sinar
Matahari, dioda emisi cahaya (LED), dan sel surya merupakan contoh barang-barang elektronik
yang memanfaatkan plastik-plastik tersebut. Meskipun konduktivitas dan semikonduktivitas
material plastik telah diinvestigasi secara ekstensif, namun superkonduktivitas material ini
belum pernah dilaporkan.
Pembuatan plastik superkonduktor yaitu plastik yang tidak memiliki hambatan di bawah
suatu nilai tertentu, ternyata jauh lebih sulit. Tantangan utama dalam pembuatan plastik
superkonduktor adalah mengatasi keacakan struktur inheren plastik-mirip dengan keacakan
untaian mi yang telah dimasak-yang mencegah interaksi-interaksi elektronik yang penting
untuk superkonduktivitas. Setelah dua puluh tahun, barulah tantangan tersebut dapat diatasi
oleh Dr Bertram Batlogg dan koleganya dari Bell Laboratories di Murray Hill, New Jersey,
Amerika Serikat. Mereka mampu mengatasi tantangan itu melalui pembuatan larutan yang
mengandung plastik, politiofena. Politiofena adalah salah satu jenis polimer organik
terkonjugasi yang berupa semikonduktor pada suhu ruang sehingga telah digunakan dalam
pembuatan komponen optoelektronik terintegrasi dan sirkuit terintegrasi (IC). Dengan metode
penataan sendiri (self-organization), mereka mampu membuat tumpukan film (lapisan tipis)
politiofena yang luar biasa rapi (remarkably well-ordered), mirip dengan tumpukan untaian mi
yang belum dimasak. Sebagai pengganti pengotor kimia (yang diketahui dapat merusak
kerapian film politiofena), mereka menempatkan film politiofena pada lapisan aluminium
oksida dan elektroda-elektroda emas pada peralatan elektronik yang dikenal sebagai field-effect
transistor. Transistor tersebut menghasilkan medan listrik yang dapat mengeluarkan elektron
dari film politiofena, sehingga elektron tersisa lebih mudah bergerak dan mengantarkan listrik.

Pada suhu minus 455 derajat Fahrenheit (2,35 K), plastik politiofena tersebut bersifat
superkonduktor. Mereka mempublikasikan temuannya dalam jurnal Nature pada tanggal 8
Maret 2001. Plastik superkonduktor tersebut termasuk dalam Chemistry Highlight 2001
menurut Chemical & Engineering News volume 79, 10 Desember 2001.
Dibandingkan dengan material superkonduktor lain, plastik superkonduktor tersebut
termasuk superkonduktor lemah dan suhu kritisnya (suhu di mana material menjadi
superkonduktor) jauh di bawah suhu tinggi. Superkonduktor suhu tinggi bekerja pada suhu
sampai minus 200 derajat Fahrenheit (sekitar 145 K). Walaupun demikian, plastik
superkonduktor diyakini lebih murah dan lebih mudah dibuat serta dibentuk daripada material
superkonduktor lain. Untuk itu, Batlogg dan kawan-kawan optimistis dapat meningkatkan suhu
kritis plastik superkonduktor tersebut dengan cara mengubah struktur molekuler plastik itu.
Bahkan, Zhenan Bao, kimiawan yang terlibat dalam penelitian tersebut, mengklaim bahwa
metode yang mereka kembangkan dapat membuat material organik lain menjadi
superkonduktor. Di akhir artikelnya, para peneliti Bell Labs tersebut mencatat bahwa plastik
superkonduktor pertama yang telah mereka temukan memungkinkan diaplikasikan dalam
bidang elektronika superkonduksi dan komputer masa depan yang menggunakan kalkulasi
mekanika kuantum. Walaupun usia plastik superkonduktor baru sekitar satu tahunan dan belum
diaplikasikan, namun yang pasti pencapaian ini merupakan terobosan yang membuka
cakrawala baru ilmu dan teknologi superkonduktor.

2.2. Konduktor Super Ionik


Konduktor superionic merupakan salah satu pemanfaatan crystaline imperfection berupa
cacat titik yang memperkuat material. Kita mungkin telah sering mendengar istilah bahan
semikonduktor dan superkonduktor, tapi bagaimana dengan bahan konduktor superionik?
Mungkin sama sekali belum pernah mengetahuinya. Dalam tulisan ini akan diuraikan secara
sederhana tentang pengertian bahan konduktor superionik, sifat-sifatnya dan penelitian serta
penggunaannya. Untuk lebih ringkasnya, penulisan istilah konduktor superionik akan disingkat
menjadi KSI.
Apakah bahan KSI itu ? Bahan KSI (superionic conductor) dikenal juga dalam istilah lain
di kalangan ilmuwan sebagai elektrolit padat (solid electrolyte) ataupun konduktor ion cepat
(fast ionic conductor) adalah bahan padatan yang mempunyai konduktivitas ionik yang tinggi
pada temperature jauh di bawah titik leleh bahan tersebut. Umumnya, senyawa padatan kristal
ionik seperti sodium chloride (NaCl, garam dapur) mempunyai konduktivitas yang sangat

rendah. Konduktivitas senyawa ionik ini umumnya sedikit mengalami peningkatan sejalan
dengan peningkatan temperatur. Bila senyawa padatan tersebut telah melampaui titik lelehnya
biasanya konduktivitasnya meningkat tajam. Jadi, untuk senyawa padatan ionik pada
umumnya, konduktivitas yang tinggi hanya dicapai dalam kondisi telah terlampauinya titik
leleh senyawa tersebut. Namun diantara padatan ionik ada beberapa senyawa yang mempunyai
konduktivitas tinggi meskipun pada temperatur jauh di bawah titik lelehnya, senyawa-senyawa
inilah yang dikenal sebagai bahan KSI. Tidak seperti bahan konduktor umumnya (misalnya
tembaga, emas atau perak yang juga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi) di mana
muatan penghantar listrik adalah electron dan hole, konduktivitas tinggi pada bahan KSI
utamanya disebabkan oleh ion. Bahkan ada beberapa senyawa KSI yang konduktivitas
elektroniknya (konduktivitas yang disebabkan oleh elektron dan hole) sangat kecil
dibandingkan konduktivitas ioniknya, misalnya pada bahan AgI.
Seperti yang disebutkan di atas, bahan KSI dikenal juga dengan istilah elektrolit padat
(solid electrolyte). Selama ini kita lebih mengenal bahan elektrolit yang berupa cairan. Kita
telah akrab dengan misalnya cairan H2SO4 (asam sulfat) yang merupakan cairan elektrolit pada
accumulator (aki). Cairan elektrolit ini berfungsi sebagai media perpindahan muatan dari satu
elektroda ke elektroda lain pada accumulator tersebut. Fungsi yang sama juga ditunjukkan oleh
bahan padatan KSI, sehingga disebutlah sebagai elektrolit padat. Istilah elektrolit padat (solid
electrolyte) menunjukkan suatu keadaan tengah-tengah (middle state) antara bahan padatan
(solid) dan cairan (electrolyte). Sebagaimana pada bahan elektrolit biasa (cairan), ion-ion pada
bahan KSI dapat bergerak dengan mudah sehingga mengakibatkan konduktivitas yang tinggi
tersebut.
Lantas mengapa ion-ion pada bahan padatan KSI dapat bergerak dengan mudah padahal
kita tahu bahwa dalam bentuk padatan, ikatan antar atom dalam kristal begitu kuat sehingga
tidak memungkinkan ion (atom bermuatan) untuk berpindah posisi? Salah satu alasan
sederhana yang diyakini oleh para ahli adalah karena adanya ketidakteraturan (disordered) atau
cacat (defect) dalam struktur kristal bahan KSI. Ketidakteraturan posisi atom atau adanya cacat
dalam struktur menyebabkan tersedianya posisi kosong pada tempattempat tertentu dalam
kristal. Posisi yang kosong ini dapat diisi oleh atom lain di sekitarnya dan meninggalkan posisi
kosong yang baru, demikian seterusnya sehingga ion dalam kristal tersebut dapat berpindahpindah. Inilah yang berperan dalam tingginya konduktivitas ionik bahan KSI.
Lantas , manakah yang lebih baik antara konduktor ionic dengan konduktifitas elektron
pada logam? Bagaimanakah perbandingan antara keduanya? Untuk lebih jelasnya akan
dijelaskan dalam tabel di bawah ini .

Konduktifitas elektronik pada logam


Konduktor Ionik
Rentang konduktivitas antara 10 S/cm105 Rentang konduktivitas antara 10-3 S/cm-10
S/cm
S/cm
Elektron-elektron yang membawa arus listrik
Ion-ion yang membawa arus listrik
Konduktifitas elektronik memiliki digunakan untuk konduktivitas yang tinggi sedangkan
konduktor ionik digunakan untuk konduktivitas yang rendah . Hal ini dkarenakan cara bergerak
dari konduktor ionik yang berbeda .Bahan KSI sebenarnya mempunyai sejarah panjang sejak
eksperimen yang dilakukan oleh Faraday pada abad 19. Namun perkembangan yang cukup
pesat baru berlangsung sejak akhir dekade 70-an seiring dengan penemuan bahan-bahan baru
dan terbukanya kemungkinan penggunaan bahan ini di berbagai bidang teknologi. Beberapa
contoh bahan KSI yang banyak diteliti oleh para peneliti misalnya adalah AgI, CuI, Na-b
Al2O3, RbAg4I5, Ag3SI, LiNiO2, LiCoO2, LiMn2O4, NASICON dan lain-lain.
Yang menjadi perhatian utama para peneliti bahan KSI, terutama pada bagian
mendasarnya (fundamental research) adalah bagaimana sebenarnya mekanisme perpindahan
ion di dalam kristal bahan KSI sehingga menyebabkan bahan KSI ini memiliki konduktivitas
ionik yang sangat tinggi. Usaha untuk mengungkap hal ini dilakukan dengan berbagai
penelitian dan sudut pandang. Secara garis besar, penelitian bahan KSI terbagi menjadi 2
bagian utama yaitu: (1) penelitian mendasar (fundamental research) dan (2) penerapannya
dalam teknologi.
1. Penelitian dasar (fundamental research)
Penelitian tentang struktur bahan KSI sangat penting untuk memahami penyebab
tingginya konduktivitas ionik bahan ini. Mekanisme perpindahan ion dalam kristal bahan KSI
menjadi hal yang sangat penting untuk diketahui dan ini semua sangat bergantung padastruktur
bahan KSI tersebut. Penelitian struktur bahan KSI dilakukan dengan berbagai metode dan yang
paling banyak dilakukan adalah penggunaan X-ray dan neutron. Tidak hanya penelitian dalam
hal struktur, penelitian mengenai sifat-sifat listrik (electrical properties), sifat termal (thermal
properties) dan sifat-sifat fisis lainnya juga sama pentingnya. Semuanya berjalin dan saling
melengkapi untuk memahami fenomena mikroskopik bahan KSI. Selain dari sudut eksperimen,
fenomena mikroskopik bahan KSI juga diteliti secara luas dan mendalam melalui berbagai
macam pemodelan dan simulasi untuk menjelaskan sifat-sifat fisis yang teramati melalui hasil
eksperimen. Selain penelitian fenomena mikroskopik, usaha untuk mencari bahan baru yang
bersifat superionik juga terus dilakukan. Usaha ini tentu saja berkaitan dengan tujuan
mendapatkan bahan KSI yang paling baik untuk diaplikasikan dalam teknologi. Meskipun telah
sangat banyak ditemukan bahan yang bersifat superionik namun untuk mengaplikasikannya
dalam produk teknologi banyak keterbatasannya sehingga tidak banyak yang telah digunakan

dalam aplikasi teknologi apalagi diproduksi secara komersial. Karena itulah usaha untuk
memperoleh bahan baru yang applicable terus dilakukan oleh para peneliti.
2. Penggunaan dalam teknologi
Penggunaan bahan KSI dalam aplikasi teknologi tentu saja menjadi perhatian utama.
Sebenarnya bahan KSI sudah sangat luas digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Misalnya untuk batere isi ulang (rechargeable battery), baik untuk bagian elektrolit maupun
untuk elektrodanya. Selain itu bahan KSI juga digunakan untuk sensor, smart window dan fuel
cell. Aplikasi dalam teknologi ini juga terus berkembang sejalan dengan ditemukannya
berbagai bahan-bahan KSI baru. Konduktor superionic ada yang berbasis gelas . Hal yang
menarik dari superkonduktor ionik berbasis gelas adalah konduktivitas ioniknya yang tinggi
dan pemanfaatannya yang potensial sebagai elektrolit padat pada beberapa alat elektrokimia
seperti baterai zat padat ,sensor kimia , smart window dan fuel cell. Kelebihan bahan gelas
elektrolit daripada padatan elektrolit berbasis kristal antara lain tidak memiliki batas butir ,
bersifat isotropik, mudah divariasi untuk struktur tertentu dengan mengubah komposisi
kimianya dan mudah dibentuk dalam lapisan tipis serta konduktivitas ioniknya tinggi yaitu
sebesar 10-2 S/cm pada temperatur ruang . Akhir-akhir ini telah banyak dilakukan
pengembangan dan penelitian bahan konduktor superionic berbasis gelas perak phospat karena
selain mudah dibuat , temperatur lelehnya rendah dan konduktivitas ioniknya tinggi serta
temperatur transisi fasanya relatif rendah misalnya 149 0C untuk AgI dan 177 0C untuk Ag2S .
Konduktor Superionik merupakan salah satu pemanfaatan crystaline imperfection untuk
memperkuat material . Memperkuat material yang dimaksud adalah cacat berupa titik dalam
material tersebut justru memberikan keuntungan bagi material berupa konduktor superionik
sehingga dapat digunakan untuk pemanfaatan beberapa sel elektrokimia .

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pembahasan yang telah diuraikan dan berdasarkan sumber teori
yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa bahan superkonduktor adalah bahan yang
memiliki resistansi rendah, sehingga rugi-rugi daya yang dihasilkan sangat kecil. Selain

itu superkonduktor juga memiliki efisiensi dan konduktivitas yang tinggi sehingga
superkonduktor banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti dalam bidang komputer
untuk meningkatkan kecepatan mikroprosesor, bidang fisika untuk proses fusilaser, dalam
bidang kedokteran dimanfaatkan untuk operasi, di bidang industri tenaga listrik diaplikasikan
untuk penyempurnaan transmisi dan distribusi tenaga, sedangkan pada bidang telekomunikasi
penerapannya pada pen-switch-an telekomunikasi kecepatan tinggi.
3.2 Saran
Seperti apa yang telah saya paparkan mengenai bahan superkonduktor diatas. Maka
menurut saya keperluan akan penggunaan bahan superkonduktor sebagai bahan pelindung
alat-alat listrik sangat diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA
Ariawan,

Putu

Rusdi.

2010.

Superkonduktor.

Paper.

Universitas

Udayana.

https://www.scribd.com/doc/34480900/SUPERKONDUKTOR (31 Mei 2016)


Artita,

Theresia

dan

Niko

Sianturi.

2011.

Superkonduktor.

https://www.scribd.com/doc/47809772/SUPERKONDUKTOR#download
2016)

Online.
(31

Mei

Anda mungkin juga menyukai