KAJIAN TEORI
kesempatan
kepada
siswa
untuk
mengkonstruksi
konsep-
2.
3.
yang dipelajari
karena
10
Penutup
Kegiatan Pembelajaran
Guru menggali pengetahuan awal siswa yang terkait dengan
materi yang akan didiskusikan.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
meyelesaikan masalah tipe kognitif.
Sebelum dilaksanakan pengembangan kemampuan tipe
metakognitif, terlebih dahulu siswa diberikan masalah
matematika tipe metakognitif, kemudian dilanjutkan dengan
fase berikut.
(1) Perencanaan
Guru membimbing siswa dalam merencanakan dan
melaksanakan kembali prosedur penyelesaian, strategi
kognitif yang digunakan, dan pengetahuan awal yang
relevan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.
(2) Pemantauan
Guru membimbing siswa dalam memantau prosedur
penyelesaian, pengetahuan awal yang relevan dan strategi
kognitif yang digunakan.
(3) Refleksi
Guru membimbing siswa merefleksi kembali proses
pemahaman konsep yang telah dilakukan dalam kegiatan
menyelesaikan masalah matematika tipe metakognitif. Hal
ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang telah
diperoleh siswa dengan pernyataan yang diberikan
sehingga dalam hal ini akan terjadi proses kontrol dan
refleksi terhadap kegiatan kognitif yang telah dilakukan.
Guru membimbing siswa membuat simpulan dari pembelajaran
yang telah dilakukan.
11
12
13
Mengevaluasi
Mencipta
Indikator
a. Menganalisis informasi yang masuk dan membagibagi atau menstrukturkan informasi kedalam
bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau
hubungannya.
b. Mampu mengenali serta membedakan faktor
penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang
rumit.
c. Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan.
a. Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan,
dan metodologi dengan menggunakan kriteria
yang cocok atau standar yang ada untuk
memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
b. Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan
pengujian.
c. Menerima atau menolak suatu pernyataan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
a. Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang
terhadap sesuatu.
b. Merancang suatu cara untuk menyelesaikan
masalah.
c. Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagianbagian menjadi struktur baru yang belum pernah
ada sebelumnya.
inovatif
14
pengetahuan
mereka
untuk
memecahkan
masalah
matematis
tingkat
tinggi
tidak
dimaksudkan
untuk
siswa
yang
dibelajarkan
dengan
model pembelajaran
Penelitian Ragandana
(2010)
model
pembelajaran
metakognitif
berbantuan
teknik
menumbuhkan
ketertarikan
dan
motivasi
siswa
terhadap
16
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan di atas maka dapat diprediksi bahwa
Model Pembelajaran Metakognitif dapat meningkatkan kemampuan berpikir
matematis tingkat tinggi siswa.
2. 5 Kerangka Berpikir
Model pembelajaran metakognitif akan menghasilkan siswa yang
memiliki kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi. Hal tersebut dikarenakan
dalam proses pembelajaran siswa dituntut dapat menyelesaikan masalah tipe
kognitif dan metakognitif yang terdapat pada lembar aktivitas siswa (LAS).
Masalah matematika tipe metakognitif dapat menimbulkan proses kontrol dan
refleksi pada siswa terhadap seluruh aktivitas kognitif yang dilakukan (Sudiarta,
2006). Terlibatnya siswa secara aktif dalam mengerjakan LAS dapat merangsang
siswa untuk mengemukakan ide-idenya dalam memecahkan masalah-masalah
metakognitif.
Penelitian ini menggunakan LAS sebagai media pembelajaran yang berisi
sejumlah informasi dan permasalahan-permasalahan yang harus dikerjakan. LAS
dirancang agar dapat membantu siswa dalam memahami materi yang
didiskusikan. LAS yang digunakan dalam penelitian ini berisi masalah-masalah
yang menuntut siswa untuk memiliki kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi
yang merupakan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi.
Jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional, model
pembelajaran metakognitif memberikan kesempatan pada siswa untuk lebih
banyak melaksanakan kegiatan metakognitif yaitu kegiatan merencanakan,
memantau dan merefleksi segala proses kognitif yang telah mereka lakukan. Hal
ini akan sangat membantu siswa dalam menambah pengetahuan metakognitif
yang mereka miliki. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diyakini bahwa model
pembelajaran metakognitif akan menghasilkan siswa yang memiliki pengetahuan
metakognitif dan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi yang lebih baik
daripada pembelajaran konvensional.
17
Model Pembelajaran
Metakognitif
Melakukan proses
perencanaan, pemantauan,
dan refleksi
Pembelajaran
Bermakna
2. 6 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian pada kajian teori, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut.
2.6.1 Implementasi model pembelajaran metakognitif dapat meningkatkan
kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa kelas X
Keperawatan 3 SMK Negeri 1 Amlapura semeter II tahun pelajaran
2013/2014.
2.6.2 Respon siswa kelas X Keperawatan 3 SMK Negeri 1 Amlapura
semester II tahun pelajaran 2013/2014 terhadap penerapan model
pembelajaran metakognitif dalam pembelajaran matematika tergolong
positif.
18