Case Report Bedah
Case Report Bedah
Bakers Cyst
Disusun oleh :
Harya Hermawan 1102012109
Pembimbing :
dr. Yeppy Arief N, Sp.B., FINACS, MM
KEPANITERAAN KLINIK BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RSUD SOREANG
2016
BAB I
STATUS PASIEN
I. Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Status Perkawinan
: Ny.C
: 45 tahun
: Perempuan
: Islam
: jl.Panguyangan, Sukanegara
: Ibu Rumah Tangga
: SD
: Menikah
No RM
Tanggal Pemeriksaan
: 558642
: 13 juli 2016
II. Anamnesa
Dilakukan secara autoanamnesis kepada pasien pada hari Rabu, 13 Juli 2016 pukul
11.45 WIB di IGD RSUD Soreang.
Keluhan Utama : Benjolan di belakang lutut sebelah kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poli Bedah RSUD Soreang dengan keluhan berupa benjolan di
belakang lutut sebelah kanan. Pasien mengaku bahwa benjolan dirasakan sejak 9
tahun yang lalu. Pasien mengatakan benjolan semakin membesar sejak 2 tahun ini.
Pasien mengaku merasa nyeri atau sakit di lutut bagian belakang sebelah kanan
apabila setelah melakukan pekerjaan. Pasien merasa pusing, dan demam disangkal.
Pasien di rencanakan akan menjalani operasi.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada
Riwayat Penyakit Lainnya
Riwayat Hipertensi
: Disangkal
Riwayat DM
: Disangkal
Riwayat Alergi Obat
: Disangkal
III. Pemeriksaan Fisik
Primary survey
A : clear
B : 16x/menit, bentuk dan gerak simetris, tidak ada jejas
C : 80x/menit, tekanan darah 130/80 mmHg
D : GCS 15 (E4M6V5), compos mentis, suhu 36,5C
Secondary survey
Kepala : normocephale.
Mata : Skelera tidak ikterik, konjungtiva tidak pucat, pupil bulat isokor, refleks
Leher
Thorax :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen :
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Ekstremitas :
Akral
Oedema
Status Lokalis
apabila setelah melakukan pekerjaan. Pasien merasa pusing, dan demam disangkal.
Pasien di rencanakan akan menjalani operasi.
VI. Diagnosa Kerja
Kista Baker ad fossa popliteal dextra
VII. Diagnosis Banding
Ganglion kista
Bursitis
VIII. Tatalaksana
Ekstirpasi
IX. Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam
: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Anatomi Regio Poplitea
Sendi lutut tersusun oleh berbagai tipe jaringan meliputi ligamen, tendon,
kartilago dan tulang. Bagian posterior dari sendi lutut terdapat fossa poplitea.
Pada area anatomis sering berkaitan dengan banyak kondisi klinis sehingga perlu
untuk melihat batas dan isinya. Fossa poplitea merupakan daerah berbentuk
diamond yang dibatasi oleh otot-otot di kompartemen posterior antara betis dan
paha. Keempat batas ini terdiri atas batas superiomedial adalah muskulus
semimembranosus; batas superiolateral adalah muskulus biceps femoris; batas
inferiomedial adalah medial head muskulus gastrocnemius; batas inferiolateral
adalah Lateral head muskulus gastrocnemius dan plantaris. Fossa poplitea juga
memiliki dasar dan atap. Dasar fosa poplitea dibentuk oleh permukaan posterior
kapsul sendi lutut, dan permukaan posterior femur. Atapnya terbuat dari dua
lapisan yaitu fasia poplitea dan kulit. Fasia poplitea bersambung dengan fasia lata
betis. Fossa poplitea berisi arteria dan vena tibialis, nervus tibialis, nervus
fibularis.
Pada sendi lutut terdapat juga struktur anatomi yang disebut bursa. Bursa
adalah struktur berisi cairan yang terdapat antara kulit dan tendon atau tendon
dan tulang. Fungsi utama dari bursa adalah untuk mengurangi gesekan antara
struktur bergerak yang berdekatan. Bursa pada lutut adalah kantung cairan dan
kantong sinovial yang mengelilingi dan kadang-kadang berhubungan dengan
rongga sendi. Karena berdinding tipis dan penuh dengan cairan sinovial,
merupakan titik lemah sendi juga dapat menghasilkan pembesaran ke ruang
sendi.
secara eponim
terdapat di aspek
posteromedial lutut.
2.
Epidemiologi
Bakers cysts
merupakan
Prevalensi
pada orang
Bakers cyst
secara
intraartikular lainnya pada pada pasien dewasa. Pada suatu penelitian dapat
diidentifikasi adanya Bakers cyst 4,7% - 37% pada sendi lutut tanpa gejala
pada orang dewasa.
cyst yang
terdeteksi dengan
tersebut. Hingga 48% pasien dengan rheumatoid arthritis dan 21,7% pasien
dengan gout arthritis telah terbukti memiliki Bakers cyst.
3. Etiologi
Kista baker diakibatkan oleh penumpukan cairan sendi yang terjebak, yang
menonjol dari kapsul sendi di belakang lutut sebagai kantung yang menonjol.
Penyebab dari penumpukancairan sendi termasuk radang sendi rheumatoid,
osteoarthritis, dan terlalu banyak menggunakan lutut. Kista baker menyebabkan
ketidaknyamanan dibagian belakang lutut. Kista mungkin membesar dan
memanjang menurun ke dalam
4.Klasifikai
Bakers cyst dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu primer
atau idiopatik dan sekunder. Bakers cyst primer jika distensi bursa
semimembranosus- dengan
lain dan
sekunder
jika terkait
dengan penyakit sendi lain dan terdapat hubungan yang terbuka antara bursa
semimembranosus-gastrocnemius dan rongga sendi lutut. Sebagian besar
Bakers cyst
sendi lutut. Kista primer jarang terjadi dan terutama terjadi pada anak-anak.
5.Patofisiologi
Patogenesis timbulnya Bakers cyst pada orang dewasa
berkaitan
dengan adanya saluran hubungan antara sendi lutut dan bursa gastrocnemiosemimembranosus,
serta
berkaitan
dengan
mekanika
cairan.
Bursa
medial
femoralis,
di mana
tendon
kista, fibrin
berfungsi sebagai katup satu arah yang memblokir kembalinya efusi ke dalam
sendi lutut. Efusi yang terjebak dengan viskositas normal di dalam kista
diserap melalui membran semipermeabel, meninggalkan konsentrat fibrin.
Hal ini menjelaskan sulitnya aspirasi isi kista yang kental dan lengket.
6. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis dari Bakers cyst bervariasi. Pada anak-anak, kista
ini paling sering merupakan temuan insidental pada pemeriksaan fisik karena
tidak bergejala. Tetapi dapat juga menimbulkan rasa tidak nyaman, gerakan
terbatas dan teraba massa di rego poplitea yang nyeri. Presentasi klinis pada
pasien dewasa dapat berupa
nyeri
pembengkakan atau massa lokal, dan terasa tegang di daerah poplitea. Gejala
dan temuan fisik lainnya sering berkaitan dengan kelainan yang terkait dengan
kista, seperti meniskus tear atau arthritis. Pembesaran progresif dari Bakers
cyst dapat menyebabkan gangguan pada fleksi dan ekstensi penuh lutut,
pseudotrombo- flebitis akibat kebocoran atau ruptur dari kista dan deep vein
trombosis akibat kompresi langsung pada arteri dan vena poplitea.
7. Diagnosis
a. Ultrasonografi
(USG)
USG adalah alat pencitraan non-invasif, mudah tersedia, akurat, dan
hemat biaya untuk mendiagnosis patologi jaringan lunak
di regio lutut
temasuk Bakers cyst. USG memungkinkan penilaian jenis lesi, ukuran kista,
hubungannya dengan otot yang berdekatan, tendon, pembuluh darah dan adanya
septasi intrakistik. Kelemahan USG adalah kurang sensitif terhadap lesi intraartikular sehingga diperlukan
pencitraan
lebih
lanjut
untuk
intra-artikular
paparan radiasi. Pada MRI, Bakers cyst tampak sebagai massa dengan
intensitas sinyal rendah pada T1-weighted image, intensitas sinyal menengah
pada proton densiti, dan intensitas sinyal tinggi pada proton densityweighted
fat saturation. Kelebihan dari MRI adalah kemampuan gambar aksial untuk
memvisualisasikan neck dari hubungan kista dengan sendi yang berisi cairan.
Bakers cyst dapat dilihat dari edema dengan intensitas sinyal tinggi di jaringan
lunak yang berdekatan.
8.
banding
Diagnosi
Diagnosis banding untuk Bakers cyst adalah Ganglion cys. Ganglion
cyst adalah massa kistik jinak berisi bahan koloid yang dibatasi oleh jaringan
ikat padat tanpa lapisan sinovial disekitar sendi atau tendon sheats. Isi bahan
koloid berupa
cairan gelatin
yang
kaya
degenerasi
myxoid jaringan ikat yang berkait dengan kapsula sendi dan tendon sheaths.
Paling sering di bagian dorsal pergelangan tangan, tetapi ganglion cysts dapat
ditemukan di tempat lain di dalam tubuh, termasuk di dalam dan sekitar sendi.
Ganglion cyst dapat tidak memperlihatkan gejala atau dapat menyebabkan
nyeri lutut posterior tidak spesifik dan keterbatasan dalam fleksi.
9.Terap
Ada banyak pilihan terapi untuk Bakers cyst, yang ditentukan oleh
penyebab yang
mendasari dan
kondisi terkait.
Kadang-kadang tanpa
terdapat
tindakan
konservatif
dan
minimal
invasif
untuk mengobati beberapa kondisi yang berhubungan dengan Bakers cyst, tidak
semua dapat membaik tanpa intervensi invasif. Secara historis, eksisi terbuka
menimbulkan kekambuhan sangat tinggi. Eksisi terbuka juga dikaitkan dengan
morbiditas dan adanya komplikasi akibat diperlukannya
sayatan berbentuk
katup antara sendi dan kista diperbaiki sehingga pada aliran cairannya pada
saluran hubungan antara sendi dan kista menjadi dua arah dan bursa
gastrocnemio-semimembranosus menjadi normal.
Teknik Operasi
Penderita posisi miring dengan lutut yang terdapat kista baker diletakkan
di bawah.
Desinfeksi lapangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
Incisi lazy S diperdalam lapis demi lapis melewati subkutis sampai dengan
masa kista.
DAFTAR PUSTAKA
1. Baker Cyst Imaging Author: Liem T Bui-Mansfield, MD; Chief Editor: Felix S
Chew, MD, MBA, EdM. diunduh dari http://www.medline.com.)
2. Baker WM. On the formation of synovial cysts in the leg in connection with disease
of the knee-joint. 1877. Clin Orthop Relat Res. Feb 1994;(299):2-10.[Medline].
Dalam Baker Cyst Imaging Author: Liem T Bui-Mansfield, MD; Chief Editor: Felix
S Chew, MD, MBA, EdM. diunduh dari http://www.medline.com.
3. Chatzopoulos D, Moralidis E, Markou P, Makris V, Arsos G. Baker's cysts inknees
with chronic osteoarthritic pain: a clinical, ultrasonographic, radiographic and
scintigraphic evaluation. Rheumatol Int. Dec 2008;29(2):141-6. [Medline]. Dalam
Baker Cyst Imaging Author: Liem T Bui-Mansfield, MD; Chief Editor: Felix S
Chew, MD, MBA, EdM. Diunduh dari http://www.medline.com.
4. Cystic Lesions About the Knee. Author: David M Gonzalez, MD, FACS;Chief Editor:
Carlos J Lavernia, MD, FAAOS diunduh dari http://www.medline.com.
5. Sansone V, de Ponti A, Paluello GM, del Maschio A. Popliteal cysts and associated
disorders of the knee. Critical review with MR imaging. Int Orthop. 1995;19(5):2759. [Medline]. Dalam Cystic Lesions About the Knee. Author: David M Gonzalez,
MD, FACS; Chief Editor: Carlos J Lavernia, MD, FAAOS diunduh dari
http://www.medline.com.