Anda di halaman 1dari 7

FILSAFAT ILMU

EKO AGUS SAPUTRO


2815111124

PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Filsafat ilmu terdiri dari dua kata dasar, yaitu filsafat dan ilmu. Secara
umum filsafat adalah pandangan hidup kelompok atau individu berupa konsep
dasar mengenai kehidupan dasar yang diimpi-impikan. Filsafat juga bisa dimaknai
sebagai sikap seseorang dalam memikirkan sesuatu secara mendalam dan dilihat
dari berbagai segi dan hubungannya. Sedangkan definisi ilmu yang diungkapkan
Asmadi, adalah pengetahuan yang padat dan prosesnya didapat dari penyelidikan
sistematis dan terkendali.
Filsafat ilmu memiliki banyak definisi yang telah dikemukakan oleh para
ahli, diantaranya:
1. Robert Ackermann
Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang
pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapatpendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam krangka ukuran-ukuran yang
dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian
jelas bukan suatu cabang ilmu yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya

2. Lewis White Beck


Filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran
ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagi suatu
keseluruhan.

3. Cornelius Benjamin
Cabang pengetahuan filsafat yang merupakan telaah sistematis mengenai
sifat

dasar

ilmu,

khususnya

metode-metodenya,

konsep-konsepnya

dan

praanggapan-peranggapanya, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabangcabang penegtahuan intelektual.

4. Michael V.Berry
Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah, dan hubunganhubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.

5. May Brodbeck
Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan, dan penjelasan
mengenai landasan-landasan ilmu.

6. Peter Caws
Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi
ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.
Filsafat melakukan dua macam hal: di satu pihak, ini membangun teori-teori
tentang manusia dan alam semesta, yang menyajikannya sebagai landasanlandasan bagi keyakinan dan tindakan; di pihak lain, filsafat memeriksa secara
kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasab bagi keyakinan atau
tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan
ketakajegan dan kesalahan.

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa definisi
dari filsafat ilmu adalah segenap pemikiran ilmiah dan sistematis tentang sifat
dasar ilmu pengetahuan secara mendalam.

Sumber:
http://muizngebloger.blogspot.com/2013/05/pengertian-filsafat-ilmu-pembagianya.html
(diakses Minggu, 14 Desember 2014 pk.16.35)
http://dilihatya.com/1747/pengertian-filsafat-ilmu-menurut-para-ahli
(diakses Minggu, 14 Desember 2014 pk.16.35)

Soal:
Validasi ilmiah dan tidak ilmiahnya suatu ilmu tidak saja ditentukan oleh
empirisme tetapi juga dipengaruhi atau diperkuat oleh masalah bebas nilai.
Jelaskan pernyataan kalimat tersebut diatas sehingga terlihat hubungan atau arti
penting empirisme dan bebas nilai!

Jawab:
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa
semua pengetahuan berasal

dari pengalaman manusia.

Empirisme

menolak

anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika
dilahirkan.
Ilmu bebas nilai mengemukakan bahwa antara ilmu dan nilai tidak ada
kaitannya, keduanya berdiri sendiri. Menurut pandangan ilmu bebas nilai, dengan
tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan kita boleh mengeksplorasi alam tanpa
batas dan tdak harus memikirkan nilai-nilai yang ada, karena nilai hanya akan
menghambat perkembangan ilmu.
Suatu hal dapat dikatakan ilmiah atau tidak ilmiah jika hal tersebut diuji
berdasarkan bukti, kebenaran dan faktanya. Ilmiah atau tidak ilmiahnya juga
diperkuat oleh ketetapan sifat umum dari hal tersebut.

http://id.wikipedia.org/wiki/Empirisme
(diakses Jumat, 2 Januari 2015 pk 13.30)
http://muhamad-abdorin.blogspot.com/2012/05/ilmu-bebas-nilai.html
(diakses Jumat, 2 Januari 2015 pk 13.00)

Bisakah ilmu sosial dan seni bebas nilai?


Ilmu bebas nilai dalam bahasa Inggris sering disebut dengan value
free, yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi adalah bersifat otonom. Ilmu
secara otonom tidak memiliki keterkaitan sama sekali dengan nilai. Bebas nilai
berarti semua kegiatan terkait dengan penyelidikan ilmiah harus disandarkan pada
hakikat ilmu itu sendiri.
Ilmu sosial atau ilmu pengetahuan sosial adalah sekelompok disiplin
akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan
lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena
menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia. Ilmu sosial
bersifat normatif di mana aturan-aturan sosial ada untuk kemudian diaplikasikan
dalam masyarakat.
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu
merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi
darikreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan
manusia yang mengandung unsur keindahan. Seni sangat sulit untuk dijelaskan
dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu memilih sendiri peraturan
dan parameternya.
Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya ilmu
sosial dan seni tidak dapat sepenuhnya bebas nilai. Dikarenakan ilmu sosial dan
seni tetap memiliki nilai yang tetap. Ilmu sosial dan seni dapat bebas nilai saat
ilmu itu sendiri harus dieksplorasi dan dikembangkan.

http://muhamad-abdorin.blogspot.com/2012/05/ilmu-bebas-nilai.html
(diakses Jumat, 2 Januari 2015 pk 14.00)
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial
(diakses Jumat, 2 Januari 2015 pk 14.30)
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni
(diakses Jumat, 2 Januari 2015 pk 14.50

Anda mungkin juga menyukai