Anda di halaman 1dari 2

Akuntabilitas

Akuntabilitas (accountability) dalam artian yang utuh (lihat McQuil, 2003a). menawarkan
divinisi legalnya dalam dua bagian. Salah satu adalah kondisi pemberian penilaian atas tindakan
seseorang, baik kepada publik secara langsung maupun melalui otoritas public. Hal ini berguna
tetapi tujuannya disini untuk memperluas lingkup penerapannya, mengingat bahwa aktifitas
media tidak termasuk dalam lingkup sah dari kekuasaan publik.
Akuntabilitas berarti menjawab kepada seseorang mengenai sesuatu menurut kriteria tertentu dan
dengan derajat tangung jawab yang beragam dari media. Penggabumgan beberapa ide ini, akan
memungkinkan untuk membentuk dua model altermatif akuntabilitas yaitu model liability dan
model answerability (kemampujawaban).
Model liability menekankan pada potensi keburukan atau bahaya yang mungkin muncul dari
publikasi media, baik berbahaya kepada individu maupun masyarakat.
(misalnya bahaya terhadap moral atau keteraturan public).
Tindakan yang dilakukan menurut model ini melibatkan penalti material yang dipaksa oleh
hukum publik atau pribadi.
Secara kontras, model answerability adalah bentuk yang nonkonfrontasional dan menekankan
pada perdebatan, negosiasi, kesukarelan, dan dialog sebagai alat yang terbaik untuk
menjembatani perbedaan yang muncul antara media dan kritik terhadap media atau yang
dipengaruhi oleh mereka. Alat untuk menilai utamanya secara ferbal alih-alih kutusan formal,
dan penalty yang ada juga akan berupa verbal (misalnya permintaan maaf, pembenaran, atau
jawaban yang di publikasikan) alih-alih matrial.
Selalu sulit untuk menilai keseimbangan antara keburukan pribadi (individu) (misalnya reputasi
tokoh masyarakat) dan kemungkinan keuntungan public (misalnya ekspose terhadap sekandal
atau penyalah gunaan). Pada praktiknya, akan ada efek yang menenangkan atas publikasi ketika
muncul penalti material yang besar sebagai akibat dari pristiwa publikasi. Bahaya terbesar adalah
kepada penerbit kecil yang memberikan keuntungan besar kepada perusaahan media kaya yang
mampu menanggung resiko kerugian secara financial dalam meraih khalayak. Model
answerability secara umum paling konsisten dengan ide demokrasi partisipan dan paling
mendorong ekspresi kebegaraman, kemandirian, dan kreatifitas.
HUBUNGAN AKUNTABILITAS
Menurut definisi,akuntabilitas melibatkan hubungan antara media dan bebrapa pihak lainnya.
Kita dapat mengenali dua tingkatan akuntabilitas yang berbeda, yaitu internal dan eksternal.
Tingkatan pertama melibatkan serangkaian control di dalam media, seperti tindakan publikasi
yang spesifik (misalnya artikel berita atau program televise) dapat menjadi tanggung jawab dari
organisasi media dan pemiliknya. Isu penting yang muncul dalam hal ini nerkaitan dengan
derajat otonomi atau kebebasan berekspresi bagi mereka yang bekerja di media (misalnya
jurnalis, penulis, editor, dan produser) terdapat tekanan antara kebebasan dan tanggung jawab
didalam lingkup media yang terlalu sering diselesaikan dengan cara yang menguntungkan bagi

pemilik media. Dalam kasus apapun, kita tidak dapat bergantung pada control internal atau
manajemen untuk memuaskan kebutuhan social yang luas akan akuntabilitas. Control internal
dapat menjadi terlalu ketat (melindungi organisasi dari tuntutan), sehingga membentuk sensor
internal atau terlalu banyak diarahkan pada melayani kepentingan organisasi media alih-alih
masyarakat.
Di sini, kita membahas hubungan eksternal antara media dan pihak-pihak yang dipengaruhi
atau yang berkepentingan dengan publikasi. Hubungan ini saat beragam dan saling tumpang
tindih, sebagaimana dapat kita lihat dari daftar sederhana rekanan potensial yang utama.
Hubungan akuntabilitas yang rutin muncul adalah antara media dengan :

Khalayak mereka sendiri;

Rekanan, misalnya pengiklan, sponsor, atau pendukung;

Mereka yang memasok konten, termasuk sumber berita dan produsen hiburan, olahraga,
dan kebudayaan;

Mereka yang menjadi subjek peliputan, baik sebagai individu ataupun kelompok
(disebut sebagai rujukan);

Pemilik dan pemegang saham bisnis media;

Pembuat hukum dan peraturan pemerintah sebagai pelindung atas kepentingan publik;

Lembaga social yang dipengaruhi media atau bergantung pada media untuk operasi
normal mereka;

Opini public yang disini disebut sebagai masyarakat secara keseluruhan;

Beragam tekanan dan kepentingan kelompok yang dipengaruhi oleh publikasi.

Anda mungkin juga menyukai