Mengingat
2
2. Undang-Undang
Nomor
11
Tahun
1950
tentang
Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 4 Juli 1950) Jo. Undang-Undang Nomor
20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor
31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang
Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3890);
4. Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang
Nomor
12
Tahun
2011
tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
8. Peraturan Presiden Nomor 27
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
Tahun
2009
tentang
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat,
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah,
Lembaga Teknis Daerah, dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008
Nomor 21 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 56), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, dan Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2011 Nomor 15 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 107), diubah sebagai berikut:
5
d. Bidang Fisik, membawahkan:
1. Subbidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup; dan
2. Subbidang Infrastruktur Wilayah.
e. Bidang Ekonomi, membawahkan:
1. Subbidang Pertanian; dan
2. Subbidang Dunia
Pariwisata.
Usaha,
Industri,
Perdagangan,
dan
Hidup
dan
Perlindungan
Gender
dan
Kerjasama,
Bidang
Kependudukan,
Keluarga
Kesejahteraan Keluarga, membawahkan:
1. Subbidang
Pengendalian
Berencana; dan
Kependudukan
Berencana,
dan
dan
Keluarga
6
7. Diantara Paragraf 13 dan Paragraf 14, disisipkan Paragraf 13a dan
Pasal 26a, sebagai berikut :
Paragraf 13a
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Pasal 26a
Susunan Organisasi Badan Penelitian, Pengembangan, dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Provinsi Jawa Barat,
terdiri atas:
a. Kepala;
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Subbagian Perencanaan;
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Subbagian Kepegawaian dan Umum.
c. Bidang
Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Terapan;
d. Bidang Analisis Kebijakan dan Pengembangan Inovasi Daerah;
e. Bidang Kemitraan dan Layanan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
8. Diantara Pasal 34 dan Pasal 35, disisipkan Pasal 34a, sebagai
berikut :
Pasal 34a
(1) Pembentukan Jabatan Struktural Eselon IV di bawah BidangBidang
pada
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
dilaksanakan untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak
pengisian jabatan dimaksud.
(2) Operasionalisasi dan pengisian jabatan pada Badan Penelitian
Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
dilaksanakan setelah jumlah Jabatan Fungsional Peneliti mencapai
paling kurang 10 (sepuluh) orang.
Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat.
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 6 Januari 2014
GUBERNUR JAWA BARAT,
ttd
AHMAD HERYAWAN
Diundangkan di Bandung
pada tanggal 7 Januari 2014
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
JAWA BARAT,
ttd
WAWAN RIDWAN
LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014 NOMOR 3 SERI D
7
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR 3 TAHUN 2014
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH,
LEMBAGA TEKNIS DAERAH, DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PROVINSI JAWA BARAT
I.
UMUM
Berdasarkan
jumlah
besaran
organisasi
dapat
dilakukan
setelah
organisasi
jumlah unit kerja dan jumlah susunan organisasi perangkat daerah berdasarkan
analisis jabatan dan analisis beban kerja, serta dalam rangka melakukan
percepatan
pembangunan
Jawa
Barat
melalui
implementasi
manajemen
penyelenggaraan
pemerintahan
dan
pelayanan
kepada
masyarakat
8
Angka 3
Cukup Jelas
Angka 4
Cukup Jelas
Angka 5
Cukup Jelas
Angka 6
Cukup Jelas
Angka 7
Cukup Jelas
Angka 8
Pasal 34a
Ayat (1)
Pembentukan jabatan structural eselon IV dibawah bidangbidang
pada
BPPD
waktu
selama-lamanya
untuk
memberikan
kuantitas
perencana,
dapat
dan
sehingga
dilakukan
dibatasi
2
(dua)
kesempatan
kualitas
setelah
untuk
tahun,
dimaksud
bagi
pemantapan
pejabat
fungsional
kurun
penghapusan
kurun
waktu
atau
tersebut
pengurangan