Anda di halaman 1dari 20

ACIKITA STUDIES TO ABROAD PROGRAM

(ASAP)
Tema : Mensupport Mahasiswa Miskin
Untuk Melanjutkan S2 dan S3 ke Jepang

AKU CINTA INDONESIA KITA

Yayasan Aku Cinta Indonesia Kita (ACIKITA)


Japan : Hiyodoridai 3-6-134, Kita-Ku, Kobe-Shi 651-1123.Telp. +81-80-3333-1327
Indonesia : Salzburg SA-1 No.8 Kota Wisata, Cibubur. Telp +62-21-8493-7507.
Email: pengurus@acikita.org

ACIKITA STUDIES TO ABROAD PROGRAM (ASAP)


I.

KESIMPULAN PROGRAM

No
1.

Perihal
Nama Program

2.

Nama organisasi penggagas

3.

Jumlah perkiraan
dibutuhkan

4.

5.

Aku Cinta Indonesia Kita (ACIKITA)

biaya 147,114,000 yen (seratus empat puluh tujuh juta


seratus empat ribu yen) atau Rp. 17,212,300,000
(17,2 milyar rupiah).
Ringkasan program
ACIKITA mempunyai potensi untuk
merekomendasikan mahasiswa yang bergiat untuk
mendapatkan professor, lanjut studi, dan
mendapatkan beasiswa studi S2 dan S3. Dalam hal
ini kami mensupport mahasiswa miskin dari
berbagai universitas Indonesia sebanyak 166 orang,
berdasarkan seleksi yang telah dilakukan di ACIKITA
Kondisi saat ini (masalah)
Banyak yang berminat lanjut studi ke Jepang, tapi
tidak mengetahui bahwa ada banyak peluang
beasiswa di universitas di Jepang. Sebagai alumni
yang menjalin kerjasama dengan univ di Jepang,
kami mengetahui jalan mengambil peluang
beasiswa untuk banyak mahasiswa di Indonesia.
Lokasi Program
Lab-lab professor di Tokyo Institute of Technology
dan Osaka University.

7.

Kegiatan utama

8.

Hasil yang dharapkan

9.

Jumlah mahasiswa BM

10. Total dana yang bakal


diraih, bila 166 mahasiswa
mendapatkan beasiswa.
11. Keuntungan utama

Mensupport Mahasiswa Miskin Untuk Melanjutkan S2


dan S3 ke Jepang

Membina mahasiswa BM hasil hasil seleksi ACIKITA,


untuk direkomendasikan kepada para professor di
Jepang untuk lanjut studi S2 dan S3 sekaligus
mengambil peluang beasiswa lebih awal.
Semua peserta hasil seleksi di ACIKITA, diharapkan
punya prof pembimbing untuk aply lanjut studi S2
dan S3 serta apply beasiswa. Syarat apply beasiswa
harus ada prof pembimbing.
166 mahasiswa dari beragam universitas di
Indonesia. Mereka terseleksi dari 200 pelamar.
1,924,106,000 yen, setara Rp 225,120,402,000 (dua
ratus dua puluh lima milyar seratus dua puluh juta
empat ratus dua ribu rupiah).
Melalui proogram ini bisa memutus rantai
kemiskinan untuk sejumlah 166 keluarga, dan
mereka akan menjadi ahli yang spesifik di
bidangnya masing-masing, yang merupakan asset
bangsa Indonesia.

IIProfile ACIKITA (Aku Cinta Indonesia Kita)


ACIKITA adalah organisasi didirikan oleh anak bangsa yang bersekolah dan berkarya di
Tokyo, pada tahun 2006. Organisasi ini bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, dan
ekonomi. Kami berkeinginan untuk berbuat nyata, dan turut memperbaiki kondisi di tanah
air. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar
dengan jumlah penduduk yang banyak, mempunyai peranan yang sangat penting di tengah
kehidupan masyarakat dunia.
Latar Belakang ACIKITA Diikrarkan
Belum meratanya tingkat pendidikan di Indonesia, maraknya anak jalanan di kota-kota
besar, hilangnya aktivitas kaum perempuan setelah memasuki dunia berkeluarga,
ditambah berbagai krisis yang terjadi di negeri tercinta, mulai dari krisis sosial, ekonomi,
pendidikan, politik, pemerintahan, keamanan, dan lain-lain, menjadi pemicu kelahiran
ACIKITA di bumi Sakura.
Visi ACIKITA
1. Menuju manusia Indonesia yang mempunyai pendidikan yang lebih baik.
2. Menuju kesejahteraan segenap insan.
3. Menuju terciptanya kondisi kehidupan yang nyaman, damai, dan bersahaja.
Misi Bidang Pendidikan
1. Ikut berperan aktif dalam upaya memajukan pendidikan anak bangsa (mulai dari usia
prasekolah, usia sekolah, ibu rumah tangga, dan profesi lainnya).
2. Berperan aktif dalam upaya memajukan pendidikan (formal dan informal) dan
penelitian di Indonesia.
3. Aktif memberikan informasi pendidikan di dalam dan di luar negeri kepada masyarakat
Indonesia.
4. Mendorong tumbuh dan berkembangnya minat baca di kalangan masyarakat Indonesia
secara menyeluruh.
5. Ikut berperan aktif dalam menciptakan anak-anak Indonesia yang aktif dan kreatif
dalam mengembangkan kecakapan dan potensi dirinya.
Misi Bidang Ekonomi
1. Ikut ambil bagian dalam menciptakan dan menumbuhkan lapangan kerja untuk
masyarakat Indonesia.
2. Menumbuhkan dan menghidupkan peran perempuan untuk mendukung ekonomi
keluarga.
3. Mendorong kaum perempuan mempunyai keahlian, keterampilan, dan kecakapan
untuk menopang ekonomi keluarga.
4. Memikirkan dan memberikan bantuan terhadap kaum miskin dan lemah di Indonesia.
Misi Bidang Sosial
1. Ikut peduli dan tanggap terhadap situasi sosial dan kemasyarakatan di Indonesia.
3

2. Peduli dan ikut serta mengatasi berbagai kasus yang merusak kehidupan dan generasi
muda di Indonesia.
III.Latar Belakang ACIKITA STUDIES To ABROAD PROGRAM (ASAP)
Kondisi nyata Indonesia kini makin memprihatinkan, di tengah kondisi politik dan
pemerintahan yang tidak menentu, terlihat nyata makin banyak orang miskin, makin
banyak pengangguran dan orang yang di PHK. Di sisi lain kita temukan banyak tamatan
perguruan tinggi yang diwisuda, sementara lapangan pekerjaan yang tersedia untuk
mereka, tidak memadai. Jelas semua hal di atas akan mempengaruhi stabilitas dan
kenyamanan hidup bangsa Indonesia, bila semua permasalahan itu dibiarkan saja.
Kami di ACIKITA bertekad, Melalui perjuangan pada bidang pendidikan, merupakan salah
satu cara memutus rantai permasalahan bangsa. Pendidikan yang dimaksudkan adalah
pendidikan formal, dan informal. Salah satu program kami mensupport pendidikan formal
melalui kegiatan ACIKITA Studies to Abroad Program (ASAP). Pada konteks kali ini, kami
ingin fokus mensupport pemuda bangsa yang berasal dari ekonomi lemah untuk bersekolah
ke luar negeri (tepatnya Jepang).
Banyakanya angka usia produktif yang belum mendapatkan pekerjaan usai kuliah, menjadi
pemikiran bagi kami. Terutama mereka yang berasal dari golongan ekonomi lemah. Tentu
keluarga besar mereka mengharapkan anak-anaknya akan bisa mendapatkan pekerjaan
yang layak, dan mengayomi ekonomi keluarga, usai kuliah. Tapi kenyataannya diluar
dugaan.
Kami menyadari, mereka memang bukan keluarga kita, tapi walau bagaimana pun mereka
adalah saudara sebangsa kita. Andaikan kita adalah mereka tentu bisa merasakan harap
yang mereka punyai. Mereka sangat harap diperhatikan dan dibantu agar kondisi
kehidupannya lebih baik.
Bertolong-tolonganlah kamu demi kebaikan dan taqwa, dan janganlah bertolongtolongan untuk hal keburukan dan perbuatan dosa!
Sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat bagi banyak orang.
Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu, sebelum ia mencintai saudaranya,
sebagaimana ia mencitai dirinya sendiri!
Semua referensi di atas, menuntun kita dengan sangat jelas, agar kita peduli membantu
sesama. Kami menyadari setiap kebaikan yang kita lakukan, inshaAllah untuk diri kita juga.
Karena Allah tidak pernah tidur, Ia akan selalu menghargai setiap perbuatan baik yang
dilakukan hambaNya, meski sekecil apapun juga.
Sudah tidak dapat dipungkiri, siapa saja anak bangsa yang sempat bersekolah ke luar
negeri, maka potensi, kemampuan pribadi, wawasan, dan kesempatan berprestasi akan
4

terbuka sangat luas. Kondisi kehidupan dan ekonomi mereka sudah jaminan akan menjadi
lebih baik (ini fakta). InshaAllah mereka akan berkarya di level dunia, karena peluang
untuk itu ada. Bagi setiap pelajar yang bersekolah di luar negeri, bersungguh-sungguh
dan mempunyai keinginan serius untuk maju, kesempatan untuk melejitkan diri tinggal
menunggu waktu.
Kami berpikir, bila kegiatan ini mendapatkan dukungan dari masyarakat, pemerintah, dan
berbagai pihak, tentu sekaligus akan bisa menjadi salah satu cara jitu untuk memutus
rantai permasalahan kemiskinan di Indonesia. Kita harapkan suatu saat nanti tidak ada
lagi masyarakat miskin. Aamiin.
Perjuangan ACIKITA Mensupport Anak Bangsa lanjut Studi Ke Luar Negeri

1. Tahun 2007 kami menerbitkan buku Rahasia Melanjutkan Studi dan Mendapatkan
Beasiswa ke Jepang. Buku ini masih populer hingga saat ini.
2. Tahun 2009 hingga sekarang, aktiv melaksanakan Seminar Lanjut Studi ke Luar Negeri,
seminar diadakan setiap tahun pada bulan Juli-Agustus, di berbagai unversitas di
berbagai kota.

3. Tahun 2011 kami mengadakan ACIKITA International Conference on Science and


Technology (AICST), menghadirkan banyak professor dari luar negeri terutama dari
Jepang, diharapkan mahasiswa dari Indonesia yang ingin lanjut studi ke luar negeri
bisa berinteraksi dengan professor, membantu mereka untuk bisa mendapatkan kontak
dengan professor, untuk kepentingan lanjut studi.
4. Tahun 2013 kami mengadakan ACIKITA Education Fair, acara dilaksanakan berbarengan
dengan AICST, para professor membuka stand sehingga para mahasiswa yang ingin
lanjut studi dapat bertanya lebih detil, segala sesuatu yang ingin mereka ketahui. Dan
bagi mereka yang siap dengan berkasnya, kami memberikan kesempatan, mereka
dapat menyerahkan CV dan file lanjut studi pada saat AEF.
Namun hasil yang diharapkan, masih sangat rendah dibandingkan dengan upaya yang sudah
dilakukan untuk membantu mereka yang ingin lanjut studi ke luar negeri, karena banyak
dari mereka yang tidak bisa mempersiapkan file yang dibutuhkan dengan baik (hal ini juga
penilaian professor di Jepang). Mereka banyak yang bingung, dalam memilih lab dan
professor yang akan dituju. Selain itu, mereka juga sering bingung dalam membuatkan
research planing, tidak jelas hal yang akan dilakukan bila nanti bergabung dengan lab
professor dan lanjut studi S2 dan S3. Tentu yang maniak ada, tapi jumlahnya sangat kecil.
6

Mengapa ke Jepang?
Sebagai negara maju yang minim sumber daya alam, Jepang mampu mensejahterakan
masyarakatnya. Pendapatan negara Jepang hanya dari sumber pajak. Semua
masyarakatnya, bahkan orang asing yang mempunyai visa tinggal satu tahun, mempunyai
hak yang sama yang diberikan oleh pemerintah Jepang, dalam hal kebutuhan hidup.
ACIKITA mempunyai banyak kerjasama dengan banyak professor di berbagai perguruan
tinggi di Jepang, banyak aktivis ACIKITA yang berada di Jepang, bahkan ada yang
berprofesi sebagai staf pengajar di perguruan tinggi, di Jepang.
Di sisi lain, banyak perguruan tinggi di Jepang, yang berlomba-lomba untuk merekrut
pelajar asing yang mempunyai potensi untuk menjadi student di perguruan tinggi mereka.
Kecenderungan saat ini, pemuda di Jepang lebih berminat untuk bekerja usai menjalani
studi di SMA atau perguruan tinggi (S1). Sehingga banyak lab-lab di Jepang yang
membutuhkan student untuk mengerjakan project penelitian mereka. Kondisi ini tentu
sangat baik dimanfaatkan oleh banyak pelajar dari Indonesia.
Selain hal positiv di atas, Jepang adalah salah satu negara yang hampir setiap tahun
memenangkan nobel prize. Hal ini merupakan ukuran nyata akan keseriusan mereka
memajukan bidang pendidikan dan riset yang menghasilkan orang hebat dunia.
7

Disamping hal-hal di atas, banyak sisi positif lainnya yang didapatkan bila pemuda bangsa
Indonesia datang dan belajar di Jepang:
1. Ada kesempatan bebas uang kuliah (menjou) bagi student yang tidak mempunyai
beasiswa.
2. Pembayaran uang sekolah yang bisa dikompromikan.
3. Adanya bantuan biaya hidup (dr Prof atau Universitas berupa TA/teaching
assistance)
4. Beberapa perguruan tinggi membebaskan uang sekolah dan memberi beasiswa
untuk seluruh mhs S3 dan S2 terbaik. (ex: TIT)
5. Peluang mendapatkan beasiswa sangat besar.
6. Sistem bimbingan yang profesional. Prof ada di lab dari jam 9 a.m s.d 17/21 p.m
7. Umumnya professor adalah pembimbing, penjamin dan orangtua mahasiswa di
sekolah.
8. Target riset harus dicapai dengan gigih (ganbatte).
9. Mahassiswa tamat sesuai target program (S1 4 tahun, S2 2 tahun, dan S3 3 tahun).
10. Inovasi yang tiada henti.
11. Bisa melakukan penelitian dengan baik.
12. Umumnya lab-lab penelitian mempunyai dana yang sehat.
13. Sarana dan prasarana sangat komplit.
14. Mudah mendapatkan transfer ilmu (orang Jepang tidak pelit berbagi, hanya saja
8

ada kendala bahasa).


15. Sistem kelompok yang sangat kuat. Senior mendidik yunior
Berbagai daya tarik lain belajar di Jepang :
1. Perpaduan kebudayaan Jepang kuno dengan budaya luar.
2. Pendidikan nonformil secara gratis mudah didapatkan di mana-mana (kampus dan
luar kampus).
3. Pendidikan dan nilai-nilai murni yg diekspresikan oleh masyarakat Jepang
merupakan poin positif yang sangat berharga untuk kita. (kejujuran, disiplin, kerja
keras, dll).
4. Kesempatan membantu ekonomi keluarga dari jauh (banyak kesempatan part time
di luar kesibukan sekolah.
5. Kesempatan menikmati teknologi canggih terdepan (berbagai macam alat
elektronik diproduksi secara cepat dan harga sangat terjangkau dengan isi kantong
mahasiswa.
6. Asuransi kesehatan bisa di-discount
7. Adanya Internasional forum di setiap kota untuk membantu segala problem orang
asing.
8. Adanya hak-hak yang sama dengan pribumi; Biaya melahirkan gratis bagi
student/istrinya
9. Uang sekolah anak usia prasekolah yang sangat murah,
10. Uang tunjangan anak (0-18 tahun, untuk sistem baru) setiap bulan.
11. Uang berobat dan beli obat ketika anak sakit (0-6 tahun), gratis, (usia Sekolah Dasar
(SD), hanya membayar 200 yen setiap datang berobat), dsbnya.
12. Hal utama, InshaAllah akan mempunyai kecakapan dan keahlian spesifik sebagai
bekal untuk mendapatkan penghasilan halal. Tidak korupsi & merugikan negara,
dengan bersekolah tinggi sekaligus ikut membangun bangsa.
Bila diuraikan hal-hal positif dan keunikan kondisi dan kenyataan di negeri Sakura, akan
jadi satu buku yang sangat tebal. Berdasarkan beberapa poin yang dipaparkan di atas,
membuat negerinya sangat baik dijadikan sebagai contoh dan inspirasi bagi pemerintah
dan masyarakat Indonesia yang tengah mengalami banyak krisis pada saat sekarang ini.
Banyak hal yang bisa dipelajari, dari Jepang. Datang dan hadir ke negeri Sakura tidak akan
pernah membuat seseorang merasa kecewa. Setiap yang hadir di negeri Jepang akan
dilayani dengan ramah dan penuh pertolongan oleh mereka.
Hadir di mana pun di negeri Sakura, mempunyai muatan pendidikan bagi kita bangsa
Indonesia. Semoga dengan makin banyaknya orang Indonesia yang belajar di Jepang,
negeri kita bisa makin cepat membaik. Aamiin.
IV. Tujuan ASAP
1.
Menciptakan kader pemimpin bangsa masa depan, yang mempunyai kepribadian
dan akhlak yang tangguh serta mempunyai potensi keilmuan yang mantap, untuk
mempercepat kemajuan bangsa Indonesia.
2.
Dengan mensupport banyak anak bangsa belajar ke tempat yang baik, inshaAllah
9

3.

4.
5.

akan mempercepat kemajuan pendidikan dan riset di Indonesia.


Mengetahui sistem pendidikan di Jepang yang menjadi akar kemajuan bangsa
Jepang. Diharapkan bangsa Indonesia bisa berbenah diri untuk memutus rantai
permasalahan bangsa saat ini.
Merupakan salah satu cara untuk memutus rantai permasalahan ekonomi bangsa
Indonesia.
Menginspirasi pemuda bangsa untuk bisa mengambil peran, bersemangat serta
tanggungjawab tinggi dalam memajukan bangsa dan negara Indonesia.

V. OUTPUT ASAP
1. Bersekolah ke luar negeri terutama ke Jepang (negeri 1001 pemimpin),
merupakan salah satu cara, Mencetak pemimpin bangsa masa depan, yang
mempunyai akhlak dan kepribadian mulia, serta mempunyai potensi keilmuan yang
mantab, sebagai agen penjemput kemajuan bangsa Indonesia. Sebagaimana yang
kita ketahui, bangsa kita saat ini sedang mengalami krisis kepemimpinan nasional.
Semoga melalui cara ini dapat dihasilkan pemimpin dan penyelamat bangsa masa
depan.
2. Memberantas rantai kemiskinan di Indonesia dan mengangkat harkat dan martabat
mereka sejajar dengan mereka yang selama ini memandang kaum miskin dengan
sebelah mata.
VI. RANGKAIAN PROGRAM ASAP
1. Februari 2016; mengeluarkan pengumuman lanjut studi bagi mahasiswa miskin
(penerima beasiswa bidik misi) yang telah menamatkan atau akan menamatkan
studinya, maksimal hingga November 2016, via website ACIKITA (www.acikita.org),
2. Proses seleksi berkas (Maret).
3. Tahapan pembinaan, pengumpulan dana, dan training (Maret-Mei)
Bulan Maret hingga Mei sebelum keberangkatan ke Jepang, peserta akan dibina oleh
ACIKITA dalam hal terkait etika, moral, sopan santun, semangat juang dan kerja
keras serta karakter diri. Untuk merekomendasikan student kepada prof di Jepang,
kami harus yakin bahwa student tersebut mempunyai kepribadian, karakter diri yang
baik, dan serius lanjut studi. Andaikan student yang direkomendasikan tidak baik,
maka kepercayaan prof bisa hilang, sementara perjuangan ini masih panjang. Materi
pembinaan juga meliputi hal terkait studi dan hidup di Jepang, agar peserta tidak
terkaget dan mudah menyesuaikan diri pada saat berada di Jepang. Selanjutnya
selama satu minggu sebelum keberangkatan peserta akan dikarantina di Jakarta,
dan dilakukan seleksi interview. Peserta juga diajak serta dalam usaha pengumpulan
dana untuk biaya visit Japan, hal ini sekaligus melihat bagaimana daya juang,
karakter, dan keseriusan peserta
4. Tahapan Wawancara
Kami perlu yakin akannkualitas calon sebelum disupport visit Japan.
5. Mereka yang lulus seleksi wawancara akan diajak untuk mengunjungi lab-lab para
professor di Tokyo Institute of Technology (TIT), (27 Mei-5 Juni, 2016). Hal ini
10

dimaksudkan agar peserta dapat melihat lab setiap professor, dan bertemu langsung
dengan professor yang memang sesuai dengan minat dan ketertarikan mereka. Bila
student memutuskan untuk lanjut studi di lab Prof tertentu, maka kami akan
membantu merekomendasikan student tersebut langsung kepada professor, sehingga
ketika pulang ke Indonesia setiap student dipastikan sudah mempunyai calon
professor pembimbing.
Selama ini banyak mahasiswa Indonesia yang kami rekomendasikan, dinilai oleh
professor tidak bisa membuatkan riset planing dengan baik, sehingga professor
menganggap mereka tidak mempunyai kemampuan (atau tidak serius untuk lanjut
studi), meskipun calon yang bersangkutan mempunyai nilai yang tinggi. Kami
melihat ada perbedaan yang sangat significant antara sistem pendidikan di Jepang
dengan di Indonesia; di Jepang mereka melakukan riset dengan sangat spesifik dan
unik, dan mereka terbiasa mengeksplorasi hasil risetnya untuk dikonsumsi umum,
bahkan pada saat open campus, kampus merupakan tempat wisata yang bisa
dikunjungi oleh semua golongan usia, mulai dari anak-anak hingga para kakek dan
nenek. Sehingga kebanyakan mereka mempunyai wawasan yang cukup luas terhadap
suatu bidang yang diminati, dan hal ini sangat berbeda dengan kondisi kita di
Indonesia.
Mengajak peserta untuk mengunjungi lab professor ini, adalah cara efektiv untuk
meminta professor tersebut sebagai calon pembimbing. Umumnya mereka di Jepang
juga melakukan cara seperti ini untuk lanjut studi, biasanya mereka akan
mendatangi professor yang mereka tuju pada saat open campus di universitas di
Jepang.
Dan kami mengharapkan para pelajar penerima beasiswa bidik misi yang kami bawa
ini, bisa bersekolah di TIT dengan apply beasiswa sekaligus. Kami tahu cukup banyak
beasiswa yang tersedia di TIT, dan kesempatan ini yang akan dijemput lebih awal,
sebelum student dari berbagai belahan dunia meminta para professor tersebut
sebagai calon supervisornya.
6. Workshop Rahasia Melanjutkan Studi ke Universitas di Jepang Pada kesempatan
ini mahasiswa juga akan dituntun untuk mengisi form aplikasi, menyiapkan semua
berkas, termasuk cara menuliskan riset proposal untuk lanjut studi. Sehingga
diharapkan peserta benar-benar mengerti untuk hal lanjut studi.
7. Mengenalkan kemajuan yang dicapai oleh bangsa Jepang, melihat dunia luar dan
capaian teknologi yang dinikmati oleh masyarakat luas. Dengan begini setiap peserta
akan tercambuk untuk bersemangat berjuang untuk bisa diterima di Tokyo Institute
of Technology, belajar dengan baik, dan setelahnya berkarya mengharumkan nama
bangsa. Aamiin.
8. Peserta pulang ke Indonesia, dan semua mereka sudah mempunyai professor calon
pembimbing untuk lanjut studi di TIT.

11

Bagaimana Kalau Sebagain Mereka Tidak Lulus Beasiswanya?


Andaikan sebagaian mereka tidak lulus beasiswanya, maka kami akan mengaturnya
nanti agar semuanya tetap bisa bersekolah, dengan cara sharing uang. Dimana
pelajar yang memenangkan beasiswa bersabar hati untuk membantu biaya hidup
temannya yang belum mendapatkan beasiswa, hingga semuanya nanti dapat beasiswa.
Karena di TIT sejumlah 140 macam beasiswa dapat di-apply setelah seseorang terdaftar
menjadi mahasiswa di sana. Bahkan hampir dipastikan semuanya bisa mendapatkan
beasiswa.
Satu hal yang pasti, untuk mereka yang tidak mempunyai sumber dana, maka bisa gratis
uang sekolah (mendapatkan keringanan 100 persen). Ketentuan seperti ini berlaku
hampir di semua universitas di Jepang. Jadi ada banyak cara untuk bisa bersekolah di
Jepang, karena pemerintah daerah, dan universitas memberikan support yang luar biasa
untuk mereka yang bersekolah.
Karena sebagian besar dari aktivis ACIKITA bersekolah dan menamatkan pendidikan
tinggi di Jepang, maka kami tahu kondisi-kondisi yang menguntungkan dan cara terbaik
untuk membantu banyak pelajar di Indonesia untuk bisa lanjut studi ke Jepang.
VI. SCHEDULE WAKTU PELAKSANAAN PROGRAM
No Kegiatan
Pelaksanaan
1.
Sosialisasi program lanjut studi S2 dan S3 ke Awal Februari, 2016
Jepang untuk penerima beasiswa bidikmisi
2.
Penerimaan berkas dan seleksi berkas
Akhir Februari hingga awal
Maret 2016
3.
Pembinaan dan pengkaderan peserta sekaligus Maret hingga Mei 2016
mengajak peserta bersama menggalang dana
12

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Test wawancara
Pengurusan visa keberangkatan ke Jepang
Training di Jakarta
Visit Jepang
Peserta mempersiapkan diri dan semua file untuk
aplikasi ke universitas
Aplikasi ke universitas
Pemeriksaan file oleh universitas
Pengumuman hasil seleksi oleh universitas
Pengiriman eligibility untuk pengurusan visa
belajar
Berangkat ke Jepang

8-14 Mei 2016


12-17 Mei 2016
20-27 Mei 2016
27 Mei 5 Juni 2016
Juni-November
Oktober-November
Desember-Januari
Januari-Februari
Akhir Februari
Awal April

Kegiatan visit Jepang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Mei -5 Juni 2016, untuk
sejumlah 166 orang mahasiswa penerima beasiswa bidik misi hasil seleksi berkas oleh
team seleksi di ACIKITA.Jadwal detil program visit Japan dan visit lab seperti pada
lampiran.
VII. GAMBARAN BESARNYA MANFAAT YANG DIPEROLEH
Setiap mahasiswa yang lulus seleksi masuk universitas dan mendapatkan beasiswa, maka
besarnya keuntungan yang didapat adalah sebagai berikut :
Kegiatan
No
1.
2.
3.
4

5.
6.
7.

8.
8.
9.
13

Jumlah (Japanese Yen)

Biaya masuk universitas


312,000
Uang kuliah @535,800 x 5 tahun (S2+S3),
2,679,000
Beasiswa 145,000/bulan x 5 tahun x 12 bulan
8,700,000
Biaya konferensi ke negara mana pun juga asalkan Tidak
bisa
dihitung
punya data research, sangat mungkin dilakukan
tergantung
perjuangan
mahasiswa
Kesempatan menimba ilmu dari pakar ilmu dunia Tidak bisa dihargai uang
hebat, bahkan dari penerima Nobel prize.
Pemeriksaan kesehatan student secara total setiap Sangat luar biasa biayanya.
tahun
Kesempatan mengenal Jepang dari dekat, dengan Tidak bisa dihargai dengan
semua geliat kemajuannya, di mana informasi ini uang
tak dapat dihargai dengan uang. Berada di mana
pun di Jepang, adalah edukasi bagi bangsa
Indonesia.
Kesempatan mengasah dan meningkatkan potensi Tidak bisa dihargai dengan
diri.
uang
Total uang yang dapat dijumlahkan (Japanese Yen)
11,591,000
Total uang untuk 166 peserta
1,924,106,000

Jadi total keuntungan yang dapat dihitung adalah 1,924,106,000 Japanese yen. Bila
dalam rupiah angka tersebut akan menjadi Rp 225,120,402,000 (dua ratus dua puluh lima
milyar seratus dua puluh juta empat ratus dua ribu rupiah). Total angka ini sangat luar
biasa besarnya, ditambah dengan keuntungan kesempatan pengembangan diri,
peningkatan wawasan dan potensi diri, serta peningkatan kecakapan yang unik dan
spesifik sesuai bidang dan keahlian masing-masing.
VIII. PERKIRAAN BIAYA PROGRAM ASAP
Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk program support mahasiswa penerima beasiswa
bidik misi lanjut studi S2 dan S3 ke Jepang adalah sebagai berikut :
No Keperluan
Jumlah (Japanese Yen)
1. Biaya tiket pp Jakarta-Jepang @80,000
13,280,000
2. Biaya promosi, sosialisasi program, pembuatan
400,000
poster, flyer, spanduk untuk mendapatkan bantuan
dana dari ummat.
3. Biaya perbanyak proposal dan jilid @1000x400
400,000
4. Biaya komunikasi, dan transportasi
400,000
5. Biaya pembinaan peserta Maret-Mei, 2016
1,660,000
@10,000x166
6. Biaya pengkaderan, training, dan seleksi semua
16,600,000
peserta selama seminggu di Jakarta, sebelum
keberangkatan @100,000 x 166 (termasuk honor
pemateri, transportasi, biaya akomodasi dan
konsumsi semua peserta).
7
Biaya kostum peserta dan kelengkapan (kaos,
16,600,000
batik,topi, travel bag dan lainnya) @100,000
8
Cendra mata dan ole-ole untuk setiap lab yang
12,450,000
dikunjungi @7,500 x 166
9
Buku lanjut studi ke Jepang dan semua materi
12,450,000
kelengkapan visit, panduan berkunjung dan hidup di
Jepang @ 7,500 x 166
10 Biaya pengurusan visa @10,000 x 166
16,600,000
11 Biaya bus pp bandara-hotel di Jepang @10,000 x 166
16,600,000
12 Biaya pengurusan kunjungan ke kantor terkait, biaya
16,600,000
gaet di Jepang @10,000 x 166
13 Biaya penginapan untuk 8 hari@6000x166
7,968,000
14 Biaya workshop 2 hari dan visit lab @20,000x166
3,320,000
15 Biaya transportasi paket JR pass@30,000x166
4,980,000
16 Biaya makanan halal sehari @3000 x8x166
3,984,000
17 Gaji mentor untuk setiap peserta@10,000x166*
1,660,000
18 Kebutuhan obat-obatan dan P3K@2000x166
332,000
19 Report,publikasi untuk universitas dan ole830,000
ole@5000x166
Jumlah (Japanese Yen, 1 yen setara 177 rupiah)
147,114,000
14

Dalam hal ini setiap peserta dibimbing oleh satu mentor (mahasiswa akan berjumpa
mentornya pada saat visit lab), sehingga mereka bisa terbantu untuk berbagai hal yang
berhubungan dengan berkas aplikasi ke universitas nantinya.

IX. PENYALURAN DANA ASAP


Kepada para Bapak/Ibu yang tertarik membantu program ini, maka dana ASAP dapat
ditransferkan dalam bentuk rupiah ke rekening berikut. Mohon mencantumkan nama dan
keterangan
Bank Mandiri di Indonesia
atas nama R. Saharso No. Rek. 127-00-0540785-1
Setiap penyaluran dana mohon diinformasikan kepada
Rahmi (Hp: +62-878-7079-4744)
Jumiarti Agus (HP: +81-80-3333-1327)
atau email: pengurus@acikita.org
Demikian proposal ini kami buat, atas bantuan dan dukungan para Bapak/Ibu serta
saudara-saudara kami sebangsa dan setanah air, kami haturkan terimakasih yang sedalamdalamnya. Semoga apa yang akan dilakukan ini ada artinya untuk perubahan dan perbaikan
kondisi di negara kita. Aamiin.
Hormat kami
Kobe, 23 Februari 2016

Rahmiwati, S.Ag
Ketua ACIKITA Nasional
Menyetuji
Pembina ACIKITA Internasional

Dr. Prihardi Kahar


Asc. Prof. Kobe University, Jepang

15

Lampiran 1. Daftar Nama Mahasiswa Bidik Misi Lanjut Studi ke Jepang


No

16

Nama Mahasiswa

Universitas

Deni Vika Kuntari

Univ Negeri Malang

Ali Afan

Univ Negeri Malang

Mei Wahyudin

Univ Negeri Malang

Muhammad F

Univ Negeri Malang

Khalidazia

Univ Andalas

Riri Oktaviani

Univ Andalas

Sry Wahyuni

Univ Andalas

Regina Mardatillah

Univ Andalas

Yunisa Oktaviani

Univ Andalas

10

Lestari Okta Geni

Univ Andalas

11

Univ Andalas

12

febri Ningsih

13

Bunga Raihanda

Universitas Syiah Kuala

14

Nasrul

Universitas Syiah Kuala

15

Misliani

Universitas Syiah Kuala

16

Siti Aisyah

Universitas Syiah Kuala

17

Muhammad Andhika

Universitas Syiah Kuala

18

Sukma Dini Amalia

Universitas Syiah Kuala

19

Rina Shintia Devi

Universitas Syiah Kuala

20

Amalia Roza

Univ Padjadjaran

21

Febbie Arry K

Univ Padjadjaran

22

Chantik Mega F

Univ Padjadjaran

23

Egy Purnama

Univ Padjadjaran

24

Euis Siti Nurazizah

Univ Padjadjaran

25

Yati Maryati

Univ Padjadjaran

26

Yasifa Rakhmani

Univ Padjadjaran

27

Rizky Amalia Nurfitriani

Univ Padjadjaran

28

Nurul Fathin Afifah

Univ Padjadjaran

29

Dewi Saputri N

Univ Padjadjaran

30

Rian Rizky Fauzi

Univ Padjadjaran

31

Ratna Setyowati

Univ Gadjah Mada

32

Nur Mufidatul Ula

Univ Gadjah Mada

33

Novianti Dwi Lestari

Univ Gadjah Mada

34

Dede T Herdiansyah

Univ Gadjah Mada

35

Najib Nurhidayanto

Univ Gadjah Mada

36

Afiani Puspita Sari

Univ Gadjah Mada

37

Niqlatun Nafiah

Univ Gadjah Mada

38

Kresna B

Univ Gadjah Mada

39

Lusiani

Univ Brawijaya

40

Indah Nur Khulillah

Univ Brawijaya

41

David Kurniawan

Univ Brawijaya

42

Siska Puji Rahayu

Univ Brawijaya

43

Agung Cahyono

Univ Brawijaya

44

Syifa Robbani

Univ Brawijaya

Firman Pebrizal

Adinugraha

Univ Andalas

17

45

Lia Faiqotul Muniroh

Univ Brawijaya

46

Firda Alfiani

Univ Brawijaya

47

Hernanda Imawan

Univ Pendidikan Indonesia

48

Hani Herlina

Univ Pendidikan Indonesia

49

Essa Annisa Syadiah

Univ Pendidikan Indonesia

50

Dian Sri Lestari

Univ Pendidikan Indonesia

51

Akbar R

Univ Pendidikan Indonesia

52

Nur Fajriyah

Institute Sepuluh Nov Surabaya

53

Diana Rahmawati

Institute Sepuluh Nov Surabaya

54

Novicha Imaninsa

Institute Sepuluh Nov Surabaya

55

Emy A

Institute Sepuluh Nov Surabaya

56

Andriyana Nur Ainy

Institute Sepuluh Nov Surabaya

57

Bramantyo Airlangga

Institute Sepuluh Nov Surabaya

58

Diana Kamaliyah Ichsan

Institute Sepuluh Nov Surabaya

59

Charisma Juni

Institute Sepuluh Nov Surabaya

60

Dyah A P

Institute Sepuluh Nov Surabaya

61

Hadits Shofar Fauzi

Institute Sepuluh Nov Surabaya

62

Restiningsih

Institute Sepuluh Nov Surabaya

63

Arimudin Nurtata

Institute Sepuluh Nov Surabaya

64

Vera Maya Andini

Institute Sepuluh Nov Surabaya

65

Daneswari M Wisesa

Institute Sepuluh Nov Surabaya

66

Ilham Afrianza

Institute Sepuluh Nov Surabaya

67

Laella Pusparinda

Institute Sepuluh Nov Surabaya

68

Iman Rizky Nurzaman

Institute Pertanian Bogor

69

Sisca Chintia

Institute Pertanian Bogor

70

Leni Siswati

Institute Pertanian Bogor

71

Nurul Elisa Sari

Institute Pertanian Bogor

72

Mutmainah

Institute Pertanian Bogor

73

Aulia Khoirunnisa

Institute Pertanian Bogor

74

Anggela

Univ Sumatera Utara

75

Wendra Kurniansyah

Univ Sumatera Utara

76

Alamsyah Rizki Isroi

Institute Teknologi Bandung

77

Izuddin Abdul Aziz

Institute Teknologi Bandung

78

Institute Teknologi Bandung

79

Rial A

80

Martin

Institute Teknologi Bandung

81

Dimas Jatikusumo

Institute Teknologi Bandung

82

Syamsu Rizaludin

Institute Teknologi Bandung

83

Novi Puspita Sari

Institute Teknologi Bandung

84

Firda Diartika

Institute Teknologi Bandung

85

Wiji Astuti

Institute Teknologi Bandung

86

Muchammad Nurwanto

Institute Teknologi Bandung

87

Kenia Permata Sukma

Institute Teknologi Bandung

88

Ricky Alamsyah

Institute Teknologi Bandung

89

Fuji Restu Pratiwi

Institute Teknologi Bandung

90

Arinta Dewi

Institute Teknologi Bandung

Permana

Pramita Sari

Puspitasari

Riam Badriana
Rajagukguk

Institute Teknologi Bandung

18

91

M Aziz Ali Mutia

Institute Teknologi Bandung

92

Sana Hanifah

Institute Teknologi Bandung

93

Widya Meiriska

Institute Teknologi Bandung

94

Fajar Royani

Institute Teknologi Bandung

95

Ria Laraswati

Institute Teknologi Bandung

96

Dyah Hapsari Fajarini

Institute Teknologi Bandung

97

Olgha Puspa Pandini

Institute Teknologi Bandung

98

Devica Natalia Br Ginting

Institute Teknologi Bandung

99

Muhammad Nurul Fahmi

Institute Teknologi Bandung

100

Daniel Ebenejer Panjaitan

Institute Teknologi Bandung

101

Muhammad Naufal Rizqullah

Institute Teknologi Bandung

102

Fani Puspita Sari

Institute Teknologi Bandung

103

Ina Karlina

Institute Teknologi Bandung

104

Tri Ayunda Wijiningsih

105

Siti Qomala Khayati

106

Sulham Syahid

Univ Hasanudin

107

Dewi Sartika Arif

Univ Hasanudin

108

Sri Wahyuni

Univ Hasanudin

109

Andi Sarmalia

Univ Hasanudin

110

Siti Ratnasari

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta)

111

Ela Nuryani

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta)

112

Andi Siti Aminah

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta)

113

Ela Uliyah

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta)

114

Muhajir Bilaleya

115

Rhiskianto

UNNES

116

Idham Kholid Muchibi

UNNES

117

Novita Anggraini Agustiana

UNNES

118

Dany Buyung Yudha Prasetya

UNNES

119

Meta Gesti Rahayu

UNNES

120

Mochammad Sayyidat Thohirin

UIN Walisongo Semarang

121

Nurul Husna

UIN Walisongo Semarang

122

Seninil

Univ Negeri Makassar

123

Ayu Sanjani

Univ Negeri Makassar

124

Fitria Dewi

Univ Diponegoro

125

Erlin Fitria Dewi

Univ Diponegoro

126

Fahresa Nugraheni Supadminingsih

Mengundurkan diri

127

Rahmah

Mengundurkan diri

128

Erli Angraeni

Univ Diponegoro

129

Dwike Agnestya

Univ Diponegoro

130

Danang Widyanarko

Univ Diponegoro

131

Dwi Vaolina Sari

UNILA

132

Lutfi Kurniati Barokah

UNILA

133

Riska Amelia Septiani

UNILA

134

Shintha Yunia Ulfa

UNILA

135

Desti Diana Putri

UNILA

136

Mariy Muslih M

Univ Jember

Univ Negeri Yogyakarta


Univ Islam negeri Yogyakarta

Univ Negeri Gorontalo

137

Shelvy Khadijah

Univ Jember

138

I Nengah Juliana

Univ Tadulako

139

Hesti Rahayu

Univ Airlangga

140

Kurrotul ayun

Univ Negeri Yogyakarta

141

Darwin Achmad Nursamsur

142

Ilham Wahdini

143

Holina

144

Faricha Dwi Rachmania

145

Hernanda Imawan

Univ Pendidikan Indonesia

146

Hani Herlina

Univ Pendidikan Indonesia

147

Essa Annisa Syadiah

Univ Pendidikan Indonesia

148

Dian Sri Lestari

Univ Pendidikan Indonesia

149

Akbar Raditya Permana

Univ Pendidikan Indonesia

150

Silvia Nur Kholivah

Univ Pendidikan Indonesia

151

Rita Oktafil Marisa

Univ Pendidikan Indonesia

152

Dwi Novi Antari

Univ Pendidikan Indonesia

153

19

Diyah Fatimah

UIN Jakarta
UNLAM
UIN Raden Fatah
UNJ

Universitas Jendral Soedirman

154

Apriliana Wiji Nurcahyani

155

Andika Bakti Wijaya

Univ Indonesia

156

Ummi Rofingah

Univ Indonesia

157

Fitri Wulandari

UNSRI

158

Refki Sanjaya

Politeknik Negeri Lampung

159

Refky Sanjaya

Politeknik Negeri Lampung

160

Reny Ayu wulandari

161

Indah Novita Sari

Polnes

162

Ahmad Ubaidillah

UTM

163

Nila Prasetya Rahajeng

164

Givva Putri Liyandasari

165

Rachmat Dyanto

166

Yonky Dwi Putra

167.

Zulkifli

168

Wulandari

UNS

Univ Jambi

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya


UNP
Univ Tanjungpura
Univ Tanjungpura
Universitas Mulawarman
Institute Teknologi Bandung

Lampiran 1: Program kegiatan Visit Japan oleh Mahasiswa BidikMisi


Hari I : Jam 9 Berangkat dari Indonesia menuju Tokyo dengan Garuda Indonesia
Hari II : Jam 8 pagi sampai di Narita. Selanjutnya peserta menuju hotel dan mendapatkan
pengarahan tentang kegiatan dan life style Japanese agar bisa mengetahui etika dan
peradaban di tengah masyarakat Jepang, serta aturan dan etika menjadi tamu berjamaah
di Jepang.
Hari III : Jam 9 - 12 pm One day Workshop materi Kupas Tuntas Rahasia Kemajuan Bangsa
Jepang sebagai Buah Dari Sistem Pendidikannya oleh ACIKITA
Jam 13 17 mengunjungi pusat perbelanjaan, perumahan penduduk, dan mengamati
kebersihan lingkungan di Jepang.
Jam 19-21 pm makan malam di restoran sushi.
Hari IV : Jam 7.30-16.00, kunjungan ke Tokyo Institute of Technology (TIT), mengunjungi
berbagai lab sesuai bidang ilmu peserta. Peserta dibagi beberapa group dan setiapnya
dipandu oleh pelajar Indonesia di Tokyo Institute of Technology. Peserta diharapkan dapat
menentukan lab yang cocok baginya, dan peseerta akan direkomendasikan kepada setiap
professor, sesuai pilihan mereka. Peserta juga mengunjungi perpustakaan, dan dormitori
untuk pelajar dan orang asing.
Jam 16 -18 pm jumpa mahasiswa Indonesia yang belajar di TIT, sholat maghrib dan makan
malam bersama.
Hari V : Jam 9-15.00 Workshop Rahasia Melanjutkan Studi dan Mendapatkan Beasiswa ke
Jepang, peserta akan dituntun mengisi aplikasi form dan mempersiapkan semua berkas
aplikasi studi dan beasiswa ke Tokyo Institute of Technology. Dimaksudkan peserta akan
apply untuk belajar pada bulan April 2017. Workshop diberikan oleh aktivis senior, alumni
Tokyo Institute of Technology dan Prof. Masahiko Hara, PIC of International Affair Tokyo
Institute of Technology.
Hari VI : Visit Odaiba, mengitari laut dengan perairan (wisata laut) yang sangat bersih,
Tokyo Bight sight, musium air minum, stasiun TV, dan visit musium sains dan teknologi
yang menampilkan berbagai hasil riset dan capaian teknologi bangsa Jepang, Tokyo Sky
Tree dan pasar tradisionil asa kusa (di sini bisa membeli ole-ole khas Jepang). Dan malam
hari naik bus malam menuju Kobe.
Hari VII : Jam 8 am, mengunjungi Osaka University, dan mengeksplorasi di sekitar kota
Osaka. Shopping, dan beli ole ole khas Jepang.
Jam 18-21 Diskusi dan rumusan kegiatan setelah balik ke Indonesia. Kesan pesan peserta
selama mengikuti program ASAP, dan perpisahan dengan panitia.
Hari VIII : Kunjungan ke sekolah TK dan SD di Hiyodoridai Kobe, peserta akan diajak melihat
sistem pendidikan dini dan dasar yang menjadi akar kemajuan bangsa Jepang. Diharapkan
peserta termotivasi untuk berjuang memajukan Indonesia dalam rangka memperbaiki
sistem pendidikan dini dan dasar di Indonesia.
Hari IX : Jumpa dan silaturrahmi dengan masyarakat Indonesia di daerah Kansai (Osaka,
Kobe, Nara, Kyoto), kegiatan dilaksanakn di gedung pertemuan international milik JICA di
Nada Kobe.
Hari X : Pulang ke Indonesia, sayonara Nippon.
20

Anda mungkin juga menyukai