Bahan Pemicu 2 Agama Aborsi PDF
Bahan Pemicu 2 Agama Aborsi PDF
SKRIPSI
Oleh :
TINCEULI SINAGA
NIM : 021000305
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
ABSTRAK
TINCEULI SINAGA
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TERHADAP ABORSI DARI
KEHAMILAN TIDAK DIKEHENDAKI DI SMU NEGERI I SIANTAR
KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2007.
Kasus Aborsi adalah fenomena sosial yang tak kunjung ada solusi pemecahan
masalahnya. Tidak tertinggal pelaku atau korban aborsi dari kehamilan yang tidak
dikehendaki terjadi di kalangan remaja. Keadaan yang menghawatirkan ini lebih
berbahaya lagi apabila remaja tersebut mengidap penyakit infeksi menular seksual
(HIV/AIDS).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap remaja putri
terhadap aborsi dari kehamilan tidak dikehendaki di SMU Negeri I Siantar yaitu
berjumlah 424 orang. Simple Random Sampling merupakan teknik pengambilan
sampel dalam penelitian berjumlah 79 orang.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan siswi SMU Negeri
I Siantar mengenai pengetahuan dan sikap terhadap aborsi dari kehamilan tidak
dikehendaki pada umumnya sedang yaitu sebesar 77,22%, sikap siswi SMU Negeri
I Siantar baik yaitu sebesar 100%.
Diharapkan institusi yang terkait dengan masalah kesehatan reproduksi
khususnya remaja putri dapat bekerjasama dengan media elektronik khususnya
televisi dalam menyiarkan pembelajaran tentang aborsi dan bahayanya.
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Remaja Putri, Aborsi dari kehamilan tidak
dikehendaki.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan Rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi dari Kehamilan Tidak
Dikehendaki di SMU Negeri I Pematang Siantar.
Skripsi ini tidak hadir begitu saja. Penulis berterima kasih kepada mereka
yang berperan amat penting di dalam memberikan bantuan dan dukungan baik secara
moril maupun materil. Tanpa sentuhan tangan dan pikiran mereka, skripsi ini masih
menjadi tumpukan yang tak berarti. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :
1. Ibu dr.Ria Masniari Lubis, Msi selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Bapak Drs. Tukiman, MKM selaku dosen Penguji I dan Kepala Departemen
PKIP Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.
3. Bapak Dr. Drs. Kintoko Rokhadi, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi I
mulai dari persiapan hingga terselesainya skripsi ini.
4. Bapak Drs. Alam Bakti Keloko, M.Kes selaku Dosen Pembimbing II mulai
dari persiapan hingga terselesainya skripsi ini.
5. Bapak Drs. Edi Syahrial MKM selaku Dosen Penguji II.
6. Ibu Siti Khadijah, SKM, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Seluruh Dosen / Staf di bagian Departemen PKIP Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
8. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang memberi dukungan materi dan doa restu
mulai dari Ananda mahasiswa di FKM hingga terselesaikannya skripsi ini.
9. Abang, Kakak, Adik, juga seluruh keluarga yang memberi dukungan moril
kepada penulis.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak
terlepas dari keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini dan semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
memberikan Kasih Dan karunia-Nya kepada kita.
Penulis
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...........................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah..............................................................
1.2. Permasalahan ..............................................................................
1.3. Tujuan..........................................................................................
1.3.1. Tujuan Umum .................................................................
1.3.2. Tujuan Khusus ................................................................
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................
i
ii
iv
vi
1
1
7
7
7
7
8
BAB II
9
9
10
13
18
18
19
22
23
25
27
BAB III
29
30
31
31
32
32
32
33
34
35
36
36
36
36
36
36
38
38
38
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
40
40
40
41
41
41
BAB IV
42
42
42
42
43
43
BAB V
PEMBAHASAN .............................................................................
5.1. Karakteristik Responden .........................................................
5.2. Sumber Informasi Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki
5.3. Pembahasan Hasil Pengetahuan Responden Pada Penelitian .
5.4. Pembahasan Sikap Responden Terhadap Aborsi Dari Keha Milan Tidak Dikehendaki ........................................................
55
55
55
57
59
63
63
63
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :
1. Kuesioner Penelitian
2. Surat Izin Penelitian dari FKM USU
3. Surat Keterangan telah melakukan penelitian dari SMU Negeri 1 Siantar.
4. Master Tabel Hasil Penelitian
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
BAB I
PENDAHULUAN
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Birth Rate (CBR) sebesar 23 perseribu kelahiran hidup). Sebuah studi yang dilakukan
di beberapa fasilitas kesehatan di Indonesia, mengistimasikan 25-60% kejadian aborsi
adalah aborbsi di sengaja (induced abortion). (http://situs.kesrepro.info).
Dari berbagai penelitian menunjukkan, perilaku seksual pada remaja
mempunyai korelasi dengan sikap remaja terhadap seksualitas. Penelitian tentang
perilaku seksual di empat kota menunjukkan 3,6% remaja di kota Medan; 8,5%
remaja di Jokjakarta, 3,4% di kota Surabaya, serta 31,1% remaja di kota Kupang telah
terlibat hubungan seks secara aktif. Penelitian juga menemukan, 33,5% responden
laki-laki di kota Bali pernah berhubungan seks, sedangkan di desa Bali sebanyak
23,6% laki-laki. Di Jokjakarta, kota sebanyak 15,5% sedangkan di desa sebanyak
0,5% (Tito,2001).
Jumlah pelajar di Jakarta yang hamil di luar nikah semakin banyak. Dari 500
pelajar Sekolah Menengah Umum (SMU) yang dijadikan responden, sekitar 4,2%nya
mengaku kandungannya digugurkan. Wilayah Jakarta Timur menduduki peringkat
pertama dalam kasus ini, yaitu sekitar tujuh persen. Responden yang diambil rata-rata
siswa yang baru menjalani masa orientasi sekolah. (Sukmaningsih,2003).
Menurut Hidayat (2004), ternyata 97,05 % dari 1.660 responden mahasiswi
di Yogyakarta sudah tidak perawan lagi. Bahkan diketahui pula 90% diantaranya
telah melakukan aborsi. Sampai dengan Januari 2001 rata-rata perhari lima remaja
putri mengaku telah mengalami pengalaman pranikah. Dengan demikian, dalam
sebulan rata-rata remaja yang mengaku hamil pranikah sebanyak 150 orang. Mereka
mengalami kehamilan itu usianya bervariasi mulai dari kelas dua SMP sampai
mahasiswa.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
SMU Negeri I Pematang Siantar merupakan salah satu SMU Negeri kategori
Baik dan berprestasi, yang ada di Kabupaten Simalungun dimana rentang usia pada
sekolah ini berada pada usia 15-19 tahun atau masih tergolong kepada usia remaja.
Pada usia ini, remaja sangat rentan atau sensitif terhadap hal-hal baru yang
memungkinkan berpotensi terjadinya berbagai permasalahan termasuk hubungan seks
pranikah. Adanya budaya cobacoba dikalangan remaja merupakan trend remaja
saat ini supaya kelihatan wah dikalangan remaja itu sendiri, utamanya terjadi di
kalangan remaja yang tinggal di kota-kota seiring dengan semakin meningkatnya arus
informasi di Kabupaten Simalungun.
Banyaknya informasi yang berkonotasi pornografi yang bersumber dari
berbagai media seperti media cetak (misalnya; koran, majalah, tabloid, dan
sebagainya) dan juga media elektronik (misalnya; Internet, Short Message Sent/SMS,
VCD porno dan sebagainya) perlu disikapi dalam menerima informasi tersebut
khususnya para remaja yang masih rentan atau peka terhadap hal-hal baru tersebut.
Pengetahuan dan sikap para remaja putri di SMU Negeri I Pematang Siantar perlu
mendapat perhatian yang ekstra agar para remaja tersebut tidak terjerumus kepada
hal-hal yang tidak diinginkan akibat dampak dari seks bebas yang berkaitan dengan
informasi yang diterima melalui media dimaksud dengan melakukan budaya cobacoba dalam pergaulan sehari-hari.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Para siswa khususnya remaja putri di SMU Negeri I Pematang Siantar tentu
saja tidak luput dari arus informasi yang semakin gencar tersebut. Tanpa adanya atau
tanpa dibekalinya remaja dengan pengetahuan maupun sikap yang baik terhadap
informasi tersebut, hal ini tentu sangat berpeluang terjadinya hubungan seks pranikah
yang berlanjut kepada kejadian aborsi dari kehamilan yang tidak dikehendaki di
sekolah tersebut.
Berdasarkan paparan di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang
pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap aborsi dari kehamilan tidak dikehendaki
di SMU Negeri I Pematang Siantar Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun.
1.2. Permasalahan
Bagaimana pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap aborsi dari kehamilan
tidak dikehendaki di SMU Negeri I Pematang Siantar Kecamatan Siantar Kabupaten
Simalungun.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum:
Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap aborsi dari
kehamilan tidak dikehendaki di SMU Negeri I Pematang Siantar Kecamatan Siantar
Kabupaten Simalungun tahun 2007.
1.3.2. Tujuan Khusus:
1. Untuk mengetahui pengetahuan remaja putri terhadap aborsi dari kehamilan
tidak dikehendaki di SMU Negeri I Siantar kecamatan Siantar Kabupaten
Simalungun tahun 2007.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
2. Untuk mengetahui sikap remaja putri terhadap aborsi dari kehamilan tidak
dikehendaki di SMU Negeri I Siantar kecamatan Siantar Kabupaten
Simalungun tahun 2007.
1.4. Manfaat Penelitian:
1. Sebagai bahan referensi dalam pengembangan keilmuan khususnya di
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
2. Sebagai bahan masukan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten dalam upaya
penyuluhan kesehatan dimasa yang akan datang.
3. Sebagai pedoman bagi remaja putri untuk pencegahan melakukan seks dini,
kehamilan tidak direncanakan, dan aborsi dari kehamilan tidak dikehendaki.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
Perilaku manusia pada hakekatnya adalah seluruh aktivitas manusia, baik
yang teramati maupun yang tidak teramati oleh pihak luar. Perilaku merupakan
respon terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Perilaku terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme, lalu organisme tersebut meresponnya
(Notoatmodjo, 2003).
Notoadmojo (2003) juga menjelaskan bahwa dari bentuk respon terhadap
stimulus, perilaku dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
1. Perilaku tertutup (convert behavior), respon terhadap stimulus yang terbatas pada
perhatian, persepsi, pengetahuan dan sikap.
2. Perilaku terbuka (overt behavior), respon terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata, jelas bentuk dan prakteknya serta dapat diamati oleh orang lain.
Menurut Ali (2003), secara lebih operasional perilaku dapat diartikan suatu
respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek
tersebut. Respon ini berbentuk dua macam, yakni :
1. Bentuk pasif adalah respon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan
tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berfikir, tanggapan
atau sikap batin, dan pengetahuan. Misalnya seorang ibu tahu bahwa imunisasi itu
dapat mencegah suatu penyakit tertentu, meskipun ibu tersebut tidak membawa
anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi. Contoh lain adalah seorang yang
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Misalnya, seseorang
yang telah
menderita malnutrisi atau tidak, seseorang dapat menilai manfaat ikut keluarga
berencana, dan sebagainya.
2.3. Sikap (attitude)
Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu,
yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak
senang, setuju-tidak setuju, baik - tidak-baik, dan sebagainya). Champell (1950)
mendefenisikan sangat sederhana, yakni: An individuals attitude is syndrome of
response consistency with regard to object. jadi jelas, disini dikatakan bahwa sikap
itu suatu sindroma atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau objek,
sehingga sikap itu melibatkan pikiran,perasaan, perhatian,dan gejala kejiwaan yang
lain.
Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan, bahwa sikap
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan
pelakksanaan motif tertentu. Dalam kata lain, fungsi sikap belum merupakan tindakan
(reaksi terbuka) atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan)
atau reaksi tertutup.
Komponen Pokok Sikap:
Menurut Allport (1954) sikap itu terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu:
a. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek. Artinya, bagaimana
keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek. Sikap orang
terhadap penyakit kusta misalnya, berarti bagaimana pendapat atau keyakinan
orang tersebut terhadap penyakit kusta.
b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya bagaimana
penilaian (terkandung didalamnya factor emosi) orang tersebut terhadap objek.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Seperti contoh butir a tersebut, berarti bagaimana orang menilai terhadap penyakit
kusta, apakah penyakit yang biasa saja atau penyakit yang membahayakan.
c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave), artinya sikap adalah merupakan
komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Sikap adalah ancangancang untuk bertindak atau berperilaku terbuka (tindakan). Misalnya, tentang
contoh sikap terhadap terhadap penyakit kusta diatas, adalah apa yang dilakukan
seseorang bila ia menderita penyakit kusta.
Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap yang
utuh (total attitude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,
keyakinan, dan emosi memegang peranan penting. Contoh: Seseorang ibu mendengar
(tahu)
penyakit
demam
berdarah
(penyebabnya,
cara
penularannya,
cara
pencegahannya, dan sebagainya). Pengetahuan ini akan membawa ibu untuk berpikir
dan berusaha supaya keluarganya, terutama anaknya tidak kena demam berdarah.
Dalam berpikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga ibu tersebut
berniat (kecendrungan bertindak) untuk melakukan 3M agar anaknya tidak terserang
demam berdarah. Ibu ini mempunyai sikap tertentu (berniat melakukan 3M) terhadap
objek tertentu yakni penyakit demam berdarah.
menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima (ante natal care),
dapat diketahui atau diukur dari kehadiran si ibu untuk mendengarkan penyuluhan
tentang ante natal care di lingkungannya.
b. Menanggapi (Responding)
Menanggapi disini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap
pertanyaan atau objek yang dihadapi. Misalnya, seorang ibu yang mengikuti
penyuluhan ante natal care tersebut ditanya dan diminta menanggapi oleh
penyuluh, kemudian ia menjawap atau menanggapinya.
c. Menghargai (Valuing)
Menghargai diartikan subjek, atau seseorang memberikan nilai yang positif
terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan
bahkan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespons.
Contoh butir a diatas, ibu itu mendiskusikan ante natal care dengan suaminya, atau
bahkan mengajak tetangganya untuk mendengarkan ante natal care.
d. Bertanggung jawab (responsible)
Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab terhadap apa
yang paling diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu
berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil resiko bila ada orang yang
mencemoohkan atau adanya resiko lain. Contoh tersebut diatas, ibu yang
sudah mau mengikuti penyuluhan ante natal care, ia harus berani untuk
mengorbankan waktunya, atau mungkin kehilangan penghasilannya, atau diomeli
oleh
atau
diomeli
mertuanya
karena
meninggalkan
rumah,
dan
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
sebagainya.(Notoatmojo,2005)
Menurut Notoadmodjo (1993), ada beberapa teori determinan perilaku, antara
lain sebagai berikut :
tersedianya
fasilitas-fasilitas atau
sarana
kesehatan,
misalnya
2.4. Aborsi
2.4.1. Pengertian
Menurut Fact About Abortion, Info Kit on Womens Health oleh Institute for
Social, Studies and Action, Maret 1991, dalam istilah kesehatan aborsi didefinisikan
sebagai penghentian kehamilan setelah tertanamnya telur (ovum) yang telah dibuahi
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
bayi belum dapat hidup diluar kandungan apabila kehamilan belum mencapai
umur 28 minggu, atau berat badan bayi belum 1000 gram, walaupun terdapat
kasus bahwa bayi dibawah 1000 gram dapat terus hidup. Abortus provokatus
dapat dibedakan menjadi :
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
tertentu. Abortus Provokatus Kriminalis sering terjadi pada kehamilan yang tidak
dikehendaki (KTD). Ada beberapa alasan wanita tidak menginginkan kehamilannya :
a. Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
b. Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan/tidak mau untuk
punya anak lagi.
c. Kehamilan di luar nikah.
d. Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban ekonomi
keluarga.
e. Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan, janin cacat
f. Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest (hubungan
antar keluarga). Selain itu tidak bisa dilupakan jugs bahwa kegagalan
kontrasepsi juga termasuk tindakan kehamilan yang tidak diinginkan.
g. Pelaku Abortus Provokatus Kriminalis biasanya adalah : pertama, wanita
bersangkutan. Kedua, dokter atau tenaga medis lain (demi keuntungan atau
demi rasa simpati). Ketiga, orang lain yang bukan tenaga medis yang
karena suatu alasan tidak menghendaki suatu kehamilan.
pelayanan kesehatan yang memadai. Apalagi bila aborsi dikategorikan tanpa indikasi
medis, seperti korban perkosaan, hamil diluar nikah, kegagalan alat kontrasepsi dan
lain-lain. Ketakutan dari calon ibu dan pandangan negatif dari keluarga atau
masyarakat akhirnya menuntut calon ibu untuk melakukan pengguguran kandungan
secara diam-diam tanpa memperhatikan resikonya (http://www.nedstatbasic.net).
Sedangkan
menurut
batasan
WHO
dalam
kutipan
khusus,
persalinan
sering
berlangsung
dengan
tindakan
revolusi kebebasan seksual pada remaja yang dapat mengakibatkan dua masalah
penting yaitu penyakit hubungan seks yang menjurus pada penyakit radang panggul
dan kehamilan yang tidak dikehendaki. Kejadian yang muncul kepermukaan sangat
kecil dibandingkan yang sebenarnya dalam masyarakat laksana gunung es.
Pelaksanaan praktis upaya preventif tersebut dapat dilakukan dengan
meningkatkan hubungan remaja dalam lingkungan keluarga, memberikan pendidikan
seksual yang sehat, mengikut sertakan dalam semua aktipitas yang produktif,
menganjurkan untuk menggunakan metode keluarga berencana. Untuk mengatasi
kehamilan yang tidak dikehendaki perlu di ikuti dengan tepat pelaksanaan UndangUndang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 pasal 15 dalam melakukan tindakan
tertentu. Upaya preventif bertujuan untuk menyelamatkan alat reproduksi remaja,
sehingga tidak terjadi akibat yang buruk dan dapat meneruskan serta menurunkan
generasi yang tangguh pada waktunya berkeluarga nanti.
masyarakat
Indonesia
juga
menjadi
tantangan
terbesar
sebagian
dalam
ketergantungan yang penuh menjadi keadaan yang relatif lebih mandiri lebih mandiri,
(Sarlito, 2003)
SIECUS (Sexuality Information and Education Council United States)
menulis tentang materi pokok yang harus terdapat dalam pendidikan seksual dan
reproduksi (Suarta, 2007):
1. perkembangan manusia (anatomi dan fisiologi system reproduksi)
2. hubungan antar manusia (baik dengan keluarga, teman sejawat, dan pacaran
dengan pernikahan)
3. kemampuan personal (nilai, pengambilan keputusan, komunikasi, dan negosiasi)
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
karena merupakan
sesuatu yang sifatnya sangat pribadi maka dibutuhkan suasana akrab, terbuka dari
hati kehati antara orang tua dengan anak. Sehingga keluhan seperti tidak tahu
bagaimana harus memulai, merasa kaku, kebingungan dan sebagaimana dapat
dikurangi dengan suasana seperti itu, ( Jamaluddin, 2001).
Pada umumnya orang tua menunggu sampai anaknya puber, terutama untuk
anak perempuan, bila membicarakan masalah tentang reproduksi. Padahal seharusnya
persiapan menghadapi masa puber dapat dilakukan sedini mungkin sebelum tandatanda fisiknya nampak. Sedikitnya sebelum seorang anak menginjak dunia remaja,
dimana proses kematangan seks mulai timbul, harus sudah diberikan. Misalnya anak
perempuan sebelum mengalami haid pertama,
Pasal 347
1.Barang siapa dengan sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan penjara pidana
paling lama dua belas tahun.
2.Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.
Pasal 348
1.Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun enam bulan.
2.Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana
penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 349
Jika seorang tabib, dukun beranak atau tukang obat membantu melakukan kejahatan
berdasarkan pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan ia dapat dipecat dari jabatan yang digunakan untuk
melakukan kejahatan.
2.5.2. Aborsi dan undang-undang kesehatan.
Ditegaskan juga dalam Undang-Undang tentang Kesehatan Nomor 23 Tahun
1992 Pasal 15 Ayat 1,2,3, berikut:
1. Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan
atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
2. Tindakan medis tertentu sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat
dilakukan:
a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut.
b. Oleh tenaga kesehatan
2.6. Aborsi dari sudut pandang Agama.
2.6.1. Agama Islam.
Mainstream pandangan agama Islam yang dianut masyarakat Indonesia
mayoritas melarang aborsi. Adanya perdebatan yang terjadi dikalangan ulama fikih
adalah hal biasa dalam menentukan suatu pandangan termasuk didalamnya persoalan
fikih aborsi. Karena setiap ulama mewakili kondisi dan ruang dimana mereka hidup,
yang tentu saja berpengaruh pada metode dan hasil dari yang mereka kaji. Berkaitan
dengan fikih aborsi, pendapat para ulama sangat beragam, meskipun dengan
argumentasi yang sama-sama bersumber dari teks. Ulama dari madzab Hanafi
memperbolehkan pengguguran kandungan sebelum kehamilan
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Faktor Internal:
Umur
Pengetahuan.
Sikap
Faktor Eksternal :
Orang Tua
Kakak/Saudara
Guru
Teman Sebaya
Petugas kesehatan
Tokoh agama
Media cetak
Tinceuli Sinaga: Pengetahuan
Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
Media elektronik
Skema diatas menjelaskan bahwa faktor Internal dan faktor eksternal dapat
mempengaruhi pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap aborsi dari kehamilan
tidak dikehendaki.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
besar
sampel
secara
Simple
Random
Sampling
dengan
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
n=
N .Zc 2 P(1 P)
N .G 2 + Zc 2 . p (1 p )
n =
424(1,96) 2 .0,5(1,0,5)
424(0,1) 2 + (1,96) 2 .0,5(1 0,5)
n =
424.(3,8416)0,25
4,24 + 3,8416(0,25)
n =
407,2096
4,24 + 0,9604
n =
407,2096
5,2004
n =
78,3 79 orang
dimana :
n :
besar sampel
N :
besar populasi
Zc :
G :
p :
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah sebanyak 79 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara
random sampling.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
3. Sikap adalah kecenderungan remaja putri untuk melakukan penilaian dan atau
bertindak sesuai dengan pengetahuannya berkaitan dengan aborsi dari kehamilan
tidak dikehendaki.
4. Orang Tua adalah Ayah atau Ibu (orang yang mengasuh) responden
5. Kakak/saudara adalah orang yang dianggap dapat bekerjasama dan saling bertukar
pikiran.
6. Guru adalah seorang yang mendidik dan memberikan pelajaran disekolah
khususnya berperan dalam menyampaikan informasi kesehatan roproduksi.
7. Teman sebaya adalah orang yang dianggap tempat mencurahkan perasaan dan
gejolak jiwa tentang perasaan cintanya.
8. Petugas kesehatan adalah orang yang bertugas dari puskesmas untuk penyuluhan
kesehatan di sekolah responden .
9. Tokoh agama adalah orang yang menyampaikan kotbah santapan rohani kepada
responden.
10. Media cetak / Elektronik adalah keterangan atau penjelasan tentang aborsi dari
kehamilan tidak dikehendaki. Juga informasi yang didapatkan responden, tentang
seks melalui media massa baik elektronik dan non elektronik (TV, vcd porno,
majalah, dan lain-lain).
11. Aborsi dari kehamilan yang tidak dikehendaki adalah pengguguran kandungan
dari kehamilan yang tidak diinginkan akibat dari hubungan seks pranikah atau
semasa masih sekolah.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
berdasarkan
b. Sedang apabila menjawab pertanyaan yang diajukan dengan benar : 40% 75% atau memiliki nilai antara 9 - 18
c. kurang apabila menjawab pertanyaan yang diajukan dengan benar < 40% atau
memiliki nilai < 9
3.8. Teknik Pengolahan data dan Analisa Data
3.8.1.Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara manual dan disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi.
3.8.2. Analisa Data
Data yang diperoleh dikumpulkan dan diolah secara manual dan disajikan
dalam bentuk distribusi frekuensi, kemudian dianalisa secara deskriptif untuk
mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap terhadap aborsi dari kehamilan tidak
dikehendaki.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
f
3
24
30
17
5
79
%
3,79
30,3
37,97
21,5
21,5
100
9
5
5
5
5
5
13
32
79
11,39
6,33
6,33
6,33
6,33
6,33
16,46
40,5
100
menurut pengetahuan remaja putri terhadap aborsi dari kehamilan tidak dikehendaki
di
SMU
Negeri I
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
f
79
79
Jumlah
%
100
100
f
36
9
34
79
%
45,57
11,39
43
100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa respon dari responden mendengar
aborsi dari kehamilan tidak dikehendaki adalah respon sekali, karena pengetahuan
yang penting 45,57%.
Tabel 4.4. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Aborsi di
SMU Negeri I Siantar Tahun 2007
No.
Pengertian Aborsi
1
Penghentian kehamilan dengan usia kandungan <4 bulan
disengaja ataupun tidak disengaja.
2
Penghentian kehamilan dengan memakan obat terlambat
bulan
3
Penghentian kehamilan dengan memijit/mengusut perut
wanita hamil
Jumlah.
24
%
30,38
45
56,96
10
12,66
79
100
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
48
60,76
27
4
34,18
5,1
79
100
48
15
16
79
60,76
18,99
20,3
100
1
2
3
15
24
40
79
18,99
30,38
50,6
100
51
16
12
79
64,56
20,25
15,19
100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pengetahuan responden tentang akibat
kerusakan alat reproduksi saat melakukan aborsi adalah kemandulan 64,56%.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
1
2
3
%
60,76
20,15
18,99
100
1
2
3
63
79,75
1
15
79
1,27
18,99
100
di masyarakat
79,75%.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
2
3
62
78,48
6,32
12
15,19
79
100
51
64,56
15
13
79
18,99
16,46
100
f
12
57
10
79
%
15,19
72,15
12,66
100
1
2
3
%
68,35
5,1
26,58
100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pengetahuan responden tentang bila
ketahuan melakukan aborsi yang bertentangan dengan hukum adalah ditangkap pihak
berwajib dan (polisi) dijatuhi hukuman penjara sesuai undang-undang yang berlaku
68,35%.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
f
65
%
82,28
10
4
12,66
5,1
79
100
9
70
79
11,39
88,61
100
60
7
12
79
75,95
8,86
15,19
100
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pengetahuan responden tentang ibu
yang cocok teman remaja putri membicarakan secara pribadi tentang masalah
kesehatan reproduksinya 75,95%, guru 8,86% kakak/saudara 15,19%.
f
17
62
79
%
21,52
78,48
100
No
1.
2
Sikap Responden
Aborsi berbahaya bagi kesehatan alat
reproduksi perempuan.
Remaja putri seharusnya mampu menjaga
kesehatan reproduksi dan sadar akan
kewajibannya di masa mendatang untuk
melahirkan generasi anak-anak bangsa yang
sehat dan berkualitas.
Penjagaan alat reproduksi yang sehat pada
remaja putri adalah tanggung jawab remaja
putri itu sendiri yang mengemban tugas
Setuju
Tidak
Setuju
F
%
7 8,86
F
72
%
91,14
79
100
70
88,6
9 11,39
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
10
11
12
76
75,95
3,80
60
75,95
19
24,1
79
100
35
44,3
79
100
77
97,46
2,53
79
100
40
50,63
79
100
44 55,70
39 49,37
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa sikap responden terhadap pernyataan
Aborsi berbahaya bagi kesehatan alat reproduksi perempuan terbesar adalah sikap
sutuju yaitu 91,14%, pernyataan bahwa sebaiknya undang-undang di negara kita di
kuatkan lagi karena kita harus tetap mempertahankan iman dan norma/nilai sesuai
Pancasila sikap terbesar adalah sikap setuju 100%, pernyataan bahwa Remaja putri
seharusnya mampu menjaga kesehatan reproduksi dan sadar akan kewajibannya di
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
masa mendatang untuk melahirkan generasi anak-anak bangsa yang sehat dan
berkualitas sikap terbesar adalah 100%, pernyataan bahwa penjagaan alat reproduksi
yang sehat pada remaja putri adalah tanggung jawab remaja putri itu sendiri yang
mengemban tugas mulia melahirkan generasi bangsa terbesar adalah sikap setuju
88,6%, terkecil adalah 11,39%, pernyataan bahwa untuk dapat menjaga kesehatan
reprodruksi remaja putri perlu dibekali pengetahuan seks, kesehatan reproduksi dan
aborsi terbesar adalah sikap setuju yaitu 96,2%, terkecil adalah 3,80%.
Pernyataan bahwa guna dari peraturan pemerintah membuat undang-undang
kesehatan
reproduksi
adalah
untuk
melindungi
kesehatan
reproduksi
dan
mengharapkan generasi yang lahir, manusia sehat dan berkualitas di bangsa kita
terbesar adalah sikap setuju yaitu 50,63%. Pernyataan remaja yang berhasil menjaga
alat reproduksinya besar harapan akan melahirkan anak-anaknya sehat pula kelak
terbesar adalah sikap setuju yaitu 75,95% dan terkecil adalah 24,1%, pernyataan
pencegahan lebih baik segera dilakukan untuk mencegah kehamilan remaja perlu
mengetahui cara-cara pergaulan remaja pacaran yang sehat terbesar adalah 100%.
Pernyataan Sebaiknya remaja putri ikut berperan dalam memberikan
pendidikan kesehatan repriduksi kepada teman-teman sebayanya terbesar adalah
sikap tidak setuju yaitu 55,70% dan yang terkecil adalah pernyataan pernyataan
setuju 44,3 %.
Pernyataan remaja putri harus mampu membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk tentang menjaga alat reproduksinya yang terbesar adalah
pernyataan setuju yaitu 100%. Pernyataan melakukan hubungan seks semasa remaja
akibat pengaruh VCD porno adalah perbuatan merugikan diri sendiri yang terbesar
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
adalah pernyataan setuju yaitu 100%. Pernyataan Inti dari pencegahan hamil masa
sekolah salah satunya menghindari budaya coba-coba terbesar adalah pernyataan
setuju yaitu 55,70% dan terkecil adalah 2,53%.
Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Secara Umum di SMU Negeri
I Siantar Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun Tahun 2007
No
1
Baik
2
sedang
3
rendah
jumlah
f
79
79
%
100
100
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sikap responden secara umum
di SMU Negeri I Siantar Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun Tahun 2007
seluruhnya baik yaitu 100 %.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
BAB V
PEMBAHASAN
adalah media yang menyampaikan pesan pembelajaran secara audio visual dengan
disertai unsur gerak. Artinya dengan menonton siaran tentang aborsi tadi masyarakat
atau remaja putri yang dimaksud tahu aborsi.
Sumber informasi orang tua ialah 11,39%, data ini menunjukkan bahwa
peran orang tua sangat lemah dibandingkan orang tualah yang melahirkan responden
dan mengasuhnya sampai saat ini. Keadaan ini terjadi mungkin karena kurangnya
keterbukaan orang tua dan anak. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Jamaluddin
(2001). Kendala orang tua untuk membicarakan masalah kesehatan reproduksi, ialah
orang tua sering mengeluh harus memulai dari mana bahwa ada rasa malu, canggung
dan sungkan karena merupakan suatu sifat yang sangat pribadi .
Kakak/saudara adalah orang yang terdekat dan orang yang paling dipercayai
responden mendapat hasil hanya 66,3% keadaan ini bisa terjadi oleh karena
pengetahuan kakak tentang aborsipun rendah bahkan tidak tau sama sekali. Guru
66,3%, Petugas kesehatan 66,3%, dan tokoh agama 6,33% ketiga hal ini saling
berkaitan, dan data ini menunjukkan bahwa kerja sama lintas sektor sangat lemah.
Padahal, peranan ketiga diatas handal untuk sering dan bekerja sama mencapai tugas
kesehatan reproduksi ini sesuai dengan penelitian Suarta (2002) yang menyatakan
lemahnya kerja sama antar sektor (depkes,depdiknas,depsos) menjadi hambatan bagi
pendidikan kesehatan reproduksi.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Teman sebaya hanya 66,3% data ini menunjukkan bahwa peranan teman
sebaya juga sangat lemah. Untuk membantu pencapaian pendidikan kesehatan
reproduksi. Peranan pelajar (remaja) dibutuhkan untuk ikut mensukseskan pendidikan
kesehatan reproduksi. Penelitian ini sesuai dengan teori Suarta (2002) dibutuhkan
peranan anak sekolah dalam pencapaian program artinya bahwa responden belum
pernah dilibatkan dalam hal dimaksud disekolahnya. Media cetak 16,46% ini
menunjukkan peranan media cetak dapat dikatakankan aktif.
5.3. Pembahasan Hasil Pengetahuan Responden Pada Penelitian
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya pada bab terdahulu yang dimaksud
dengan pengetahuan adalah merupakan segala sesuatu yang diketahui responden
tentang pengetahuan seks, kesehatan reproduksi,
dikehendaki.
Pada tabel 4.2. menunjukkan bahwa dari seluruh responden yaitu 100%, pada
dasarnya sudah pernah mendengar informasi aborsi dihubungkan dengan tabel 4.3
dari seluruh responden tersebut ternyata 45,57% menyatakan informasi tersebut
penting sudah dapat dikatakan relatif baik. Hal ini menunjukkan bahwa perkataan
aborsi sudah bukan hal yang asing dikalangan remaja khususnya remaja putri. Akan
tetapi melihat proporsi responden yang belum menyatakan informasi tersebut penting
maka dapat dikatakan informasi yang mereka dapatkan masih sangat terbatas.
Terbatasnya informasi tentang aborsi yang baik dan akurat membuat remaja
mengalami bias informasi dan akibatnya pengetahuan mereka terhadap aborsi juga
menjadi salah. Ini terlihat pada tabel 4.4 yang memahami pengertian aborsi hanya
30,38%. Hal ini menjadi wajar bila terjadi kehamilan tidak dikehendaki dikalangan
remaja dan menjadi masalah. Sesuai dengan teori Notoadmojo (2005) yang
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
berhubungan
dengan
pemahaman
responden
kepada
aborsi
yang
bahwa sikap itu suatu sindroma atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau
objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian,dan gejala kejiwaan
yang lain. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa secara umum responden memiliki
sikap pada tingkat baik yaitu 100% (tabel 4.16).
Menurut Notoatmojo (2003) sikap, seseorang dapat berubah dengan
diperolehnya tambahan informasi tentang objek tertentu, melalui persuasif serta
tekanan dari kelompok sosialnya. Pada tabel (4.17) dapat diketahui bahwa sikap
responden terhadap pernyataan aborsi berbahaya bagi kesehatan alat reproduksi
perempuan terbesar adalah sikap sutuju yaitu 91,14%, ini dapat dikatakan baik dan
terkecil 8,86% sikap tidak setuju untuk sementara dapat disimpulkan responden ini
kurang mendapatkan tambahan informasi tentang aborsi dan kesehatan reproduksi.
Memahami kesehatan reproduksi sangat penting, karena masalah kesehatan
reproduksi adalah masalah besar. Mengkhawatirkan bagi kita semua apalagi dengan
meningkatnya kasus-kasus IMS (infeksi menular seksual), aborsi, dan kehamilan
tidak dikehendaki. Sikap responden mengatakan sikap setuju tentang remaja putri
seharusnya mampu menjaga kesehatan reproduksi dan sadar akan kewajibannya di
masa mendatang untuk melahirkan generasi anak-anak bangsa yang sehat dan
berkualitas 100%,. penjagaan alat reproduksi yang sehat pada remaja putri adalah
tanggung jawab remaja putri itu sendiri yang mengemban tugas mulia melahirkan
generasi bangsa responden sikap setuju pada pernyataan ini adalah 88,6%, untuk
dapat menjaga kesehatan reprodruksi remaja putri perlu dibekali pengetahuan seks,
kesehatan reproduksi dan aborsi sikap setuju 75,95%, remaja yang berhasil menjaga
alat reproduksinya besar harapan akan melahirkan anak-anaknya sehat pula kelak
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
sikap setuju 75,95% remaja putri harus mampu membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk tentang menjaga alat reproduksinya sikap setuju 100% dari
pernyataan yang saling berhubungan ini dapat disimpulkan bahwa sikap remaja putri
sudah baik tetapi dari seluruh proporsi siswi yang menjawab tidak setuju dapat
dikatakan sikap buruk dan keadaan ini menyimpulkan kurangnya tanggung jawab
dalam bersikap, ini mungkin terjadi oleh karena informasi tentang kesehataan
reproduksi yang akurat belum pernah didapatkan responden. Ini sesuai dengan teori
notoadmodjo (2005) tingkat pengetahuan yang ke empat yaitu tanggung jawab
(responsible).
Untuk ini perlu informasi yang benar tentang kesehatan repropduksi diberikan
pada remaja guna pencegahan. Penelitian ini sesuai dengan teori Wilopo (2005)
selain dampak negatif kesehatan, dampak lain secara sosial, ekonomis dan kultural
merupakan masalah penting.
Dari hasil penelitian ini didapat remaja putri sikap setuju ikut berperan dalam
memberikan pendidikan kesehatan repriduksi kepada teman-teman sebayanya 44,3%
dan yang tidak setuju 55,70% anak sekolah harus dilibatkan dalam program
perencanaan pendidikan kesehatan reproduksi. Sesuai teori WHO sikap yang akan
diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan mengacu pada pengalaman orang lain. Artinya
dengan adanya pendidik sebaya maka lebih dekat dan akrab dengan remaja putri
hingga lebih mudah mereka menerima pesan yang disampaikan.
Pencegahan lebih baik segera dilakukan, untuk mencegah kehamilan remaja
perlu mengetahui cara-cara pergaulan remaja pacaran yang sehat untuk sikap setuju
100%, inti dari pencegahan hamil masa sekolah salah satunya menghindari budaya
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Usia responden yang dijadikan sampel pada penelitian 14 18 tahun
2. Responden seluruhnya, 100 % telah pernah mendengar informasi tentang aborsi
namun responden belum seluruhnya memahami aborsi, penyebab aborsi pada
remaja dan dampak melakukan aborsi pada kesehatan reproduksi remaja.
3. Sebagian besar tingkat pengetahuan responden terhadap aborsi dari kehamilan
yang tidak dikehendaki adalah pada tingkatan sedang dengan persentase 78,48%,
dan berpengetahuan yang baik 21,52%.
4 Sikap responden terhadap aborsi dari kehamilan yang tidak dikehendaki adalah
pada tingkatan baik 100 %.
6.2 Saran
1. Diharapkan institusi yang terkait dengan masalah kesehatan reproduksi khususnya
kesehatan reproduksi remaja puteri dapat bekerjasama dengan media elektronik
khususnya televisi dalam menyiarkan pembelajaran tentang aborsi dan
bahayanya.
2. Diharapkan peran orang tua terutama ibu dapat memberitahukan informasi
mengenai masalah aborsi dari kehamilan yang tidak dikehendaki
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M., 2003, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Bekerja dan tidak Bekerja
tentang Imunisasi. Medan: USU Digital Library
Azrul A. 2004. Kecenderungan Masalah Gizi; dan Tantangan di Masa Datang.
Disampaikan pada Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju
Keluarga Sadar Gizi, di Hotel Sahid Jakarta tanggal 27 September 2004.
Anonymous, 2007. Gugur Kandungan. http://wikimediafoundation.org. Diakses
tanggal 10 Juli 2007.
________,
2007
Aborsi
Tak
Aman
Penyebab
http://situs.kesrepro.info. Diakes tanggal 10 Juli 2007.
Kematian
________,
2007b.
Aborsi
dan
Hak
atas
Pelayanan
http://www.nedstatbasic.net. Diakes tanggal 10 Juli 2007.
Ibu.
Kesehatan.
masa
puber
Baltus, R.K. (1983) Personal Psychology for Life and Work New York : Mc Graw
Hill.
Bachtiar, W.H. (2002) Media Pendidikan Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada.
Effendi, N. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hanifah. L., 2007. Aborsi ditinjau dari Tiga
http://situs.kesrepro.info. Diakses tanggal 10 Juli 2007.
Sudut
Pandang.
KUESIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TERHADAP KEHAMILAN
TIDAK DIKEHENDAKI DI SMU NEGERI I SIANTAR KEC.
PEMATANGSIANTAR, KAB. SIMALUNGUN
TAHUN 2007
2. Kelas
3. Umur
4. Alamat
c. Aborsi yang disengaja untuk menutupi aib karena manusia punya harga
diri.
15. Pernahkah anda membicarakan kesehatan reproduksi secara pribadi?
a. Ya
b. Tidak
16. Menurut anda siapakah yang cocok teman remaja putri membicarakan secara
pribadi masalah kesehatan reproduksinya?
a. Ibu
b. Guru
c. Kakak saudara
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
generasi yang lahir, manusia sehat dan berkualitas di bangsa kita, bagaimana
menurut pendapat anda?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
11. Untuk mencegah kehamilan remaja perlu mengetahui cara-cara pergaulan
remaja pacaran yang sehat, bagaimana menurut pendapat anda?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
12. Sebaiknya undang-undang di negara kita dikuatkan lagi karena kita harus
tetap mempertahankan iman dan norma /nilai sesuai Pancasila, bagaimana
menurut pendapat anda?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
Master Tabel Hasil Penelitian Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tehadap Aborsi dari Kehamilan Tidak
Dikehendaki di SMU Negeri I Siantar Tahun 2007
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
Umur
14
15
16
14
16
16
15
14
16
16
15
16
17
15
16
15
17
16
16
16
17
16
16
17
16
16
18
16
15
17
17
18
16
15
16
15
16
15
16
15
16
15
16
18
15
16
15
16
16
18
16
16
16
16
16
16
17
17
17
17
S.Inf
OT
KK
GR
TS
GR
TS
KK
TS
GR
TS
KK
TS
PK
OT
PK
GR
PK
OT
PK
GR
PK
KK
TA
TA
KK
TA
OT
TA
TA
OT
MC
ME
MC
ME
OT
MC
MC
OT
MC
ME
OT
OT
MC
ME
MC
ME
MC
ME
MC
ME
MC
ME
MC
ME
MC
ME
MC
ME
ME
ME
P1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
P2
3
1
3
1
3
1
3
3
1
3
1
1
3
3
1
3
3
1
3
3
3
1
3
3
1
3
3
3
3
3
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
P3
3
3
1
3
1
3
3
1
3
1
1
3
1
3
3
1
3
1
3
1
3
1
1
3
1
3
1
1
3
1
3
1
3
3
1
3
3
1
1
1
3
1
3
1
3
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
P4
1
3
3
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
1
3
3
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
P5
1
3
1
3
1
1
3
1
1
3
1
3
1
3
1
1
3
1
1
3
1
3
1
3
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
3
1
1
3
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
P6
3
3
3
3
3
1
1
1
3
1
3
1
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
1
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
3
1
3
1
3
1
3
P7
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
3
1
3
1
3
1
3
3
1
3
3
3
3
1
3
1
3
3
1
3
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
P8
1
3
3
3
1
3
3
3
3
1
3
3
3
1
3
1
3
1
3
1
3
3
1
3
1
3
3
1
3
1
1
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
1
3
1
3
1
1
1
P9
1
3
1
3
1
1
1
3
1
3
3
1
1
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
3
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
P10
1
1
3
1
3
3
3
1
3
1
3
3
3
1
3
1
3
3
3
1
3
3
3
3
3
1
3
3
1
1
3
3
1
1
1
3
1
3
3
1
3
3
3
3
1
3
3
3
1
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
P11
3
3
3
3
3
1
3
3
3
1
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
1
1
3
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
1
3
1
3
1
3
3
3
P12
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
3
1
1
3
3
3
3
1
3
3
3
1
3
1
3
3
3
1
3
3
1
3
3
3
1
3
3
1
3
3
3
3
1
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
P13
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
1
3
3
1
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
1
3
3
1
3
1
3
1
3
1
P14
1
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
1
3
1
3
1
1
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
1
3
3
1
3
1
1
P15
1
3
3
1
1
1
1
3
1
3
1
1
1
1
1
3
3
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
P16
3
3
3
1
3
1
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
3
1
3
3
3
1
3
1
3
3
3
3
1
1
3
3
1
1
1
1
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
TP
34
42
40
34
36
32
38
36
38
36
38
34
32
34
38
38
42
28
44
34
40
34
34
36
34
38
34
36
32
26
36
34
34
32
32
34
36
32
32
34
40
34
38
38
40
34
38
38
34
36
32
34
36
32
32
32
30
34
26
32
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
15
15
15
17
15
17
15
17
15
17
15
17
17
18
15
15
15
15
17
ME
ME
ME
ME
ME
ME
ME
ME
ME
ME
ME
ME
ME
ME
ME
ME
ME
ME
ME
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
3
1
3
3
1
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
3
1
3
3
1
3
1
3
3
1
3
1
3
3
1
3
3
3
1
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
3
3
1
1
3
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
3
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
1
3
3
1
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Master Tabel Hasil Penelitian Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tehadap Aborsi dari Kehamilan Tidak
Dikehendaki di SMU Negeri I Siantar Tahun 2007
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
S1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
S2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
S3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
S4
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
S5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
S6
2
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
1
2
1
2
2
S7
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
1
1
1
1
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
S8
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
S9
1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
2
2
1
S10
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
S11
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
S12
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
TS
23
23
22
23
22
23
20
22
22
23
22
21
24
23
21
21
22
22
23
21
23
23
21
24
21
23
22
23
23
24
22
22
23
23
22
23
23
23
21
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009
36
30
36
30
34
30
30
34
34
36
32
32
36
30
34
32
28
26
26
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
23
22
23
21
22
22
23
22
23
22
21
22
23
22
24
23
23
23
23
22
22
22
23
23
23
22
22
23
23
22
22
22
20
23
23
23
24
23
23
24
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007
USU Repository 2009