Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Beton adalah campuran antara agregat kasar, agregat halus, semen dan air serta kadang - kadang
ditambahkan zat - zat additive (admixture) sebagai bahan tambahan. Penambahan zat additive ini
bertujuan untuk mendapatkan mutu beton yang lebih baik lagi. Dan salah satu contoh zat
additive yang digunakan pada penelitian ini yaitu Waterproof Integral. Waterproof Integral
merupakan bahan yang kedap air yang penggunaannya pada struktur beton bertulang semakin
banyak terutama untuk struktur dinding penahan tanah seperti pada basement.
Bahan integral waterproofing yang dicampurkan ke dalam adukan beton untuk mendapatkan
beton yang bersifat kedap air (watertight) dengan cara memperkecil penetrasi air ke dalam beton
tersebut sehingga melindungi beton terhadap kebocoran.
Waterproofing Integral diciptakan atas dasar sifat beton dalam kondisi normal tidak bersifat
kedap terhadap penetrasi air sehingga dalam pabrikasi beton dibutuhkan suatu bahan tambahan
(admixture) ke dalam adukan beton yang dapat menciptakan beton kedap air / watertight
concrete, dan jenis integral saat ini meliputi :
1. Integral yang mengandung plasticiser adalah sistem hidrofobik yang meningkatkan slump
beton sehingga beton menjadi padat dan kedap air.
2. Integral Kristalisasi atau Integral Crystalin adalah sistem hidrofilik menggunakan suatu
bahan cairan Admixture bermutu tinggi yang mudah untuk diaplikasikan dan memiliki
dua fungsi yaitu bersifat waterproof dan perlindungan korosi pada beton, dengan
perlindungan menggunakan teknologi nano yang unik melalui reaksi kimia memodifikasi
matriks semen, Reaksi dengan pasta semen dapat mengurangi ukuran pori & kapiler.
Reaksi antara pencampuran material admixture ini dengan pasta semen menghasilkan
struktur kristal yang tidak larut dan dapat mengisi lubang pori-pori & kapiler.
METODE PELAKSANAAN
INTEGRAL WATERPROOFING
Lingkup Kerja
- Integral Waterpoofing
- Waterstop
1. Integral Waterproofing
Syarat :
- Cementitious minimum 360 kg/m3
- Water / Cement ratio maximum 0.45
- Tebal beton minimum 20 cm
Material
Workability
Tidak segregasi
Tes Penetrasi
DIN 1048 test permeability, ambil benda uji kubus 20x20x12cm atau 15x15x15cm
Maximum penetrasi air kedalam concrete 50 mm.
Prosedur pelaksanaan
1. Trial Mix, minimum 3 m3
2. Persiapan sebelum pengecoran :
- Bekisting harus benar-benar baik
- Lokasi stop cor ( utk pemasangan Sikaswell S2)
- Persiapan Vibrator
- Persiapan lokasi-lokasi saluran
3. Proyek :
Apabila pada saat pengecoran terjadi penurunan slump, maka dapat ditambahkan Viscocrete
3115 ID kembali sebanyak 0.5 ltr, penambahan total Viscocrete 3115 ID maksimum sampai 3
liter termasuk penambahan awal.
Selama proses pengecoran, setelah beton dituang diharapkan tiap bagian yang dicor harus terisi
(vibrator merata dengan baik), terutama apabila terdapat belokan atau sudut.
5. Buka bekisting
Buka bekisting dalam waktu 24 jam
6. Curing
Sika Antisol S
2. WATERSTOP
Material : Sikaswell S2
1. Tebal beton bertulang minimum 20 cm.
2. Sikaswell S2 dipasang di tengah perhentian cor, dengan ukuran 15x15x15 mm
atau 20x20x20mm, disesuaikan dengan tebal beton.
3. Pengecoran berikutnya dilakukan paling cepat 3 jam setelah Sikaswell S2
terpasang.
Pengertian waterproofing dan waterstop pada proyek gedung- Pada kesempatan ini
saya akan berbagi pengalaman dan ilmu mengenai apa itu waterproofing dan waterstop
yang sering dilakukan pada proyek-proyek besar. Waterproofing adalah proses pekerjaan
yang bertujuan untuk membuat suatu permukaan menjadi tahan dan kedap terhadap air.
Sedangkan waterstop adalah proses pengerjaan dengan memberikan material khusus pada
sambungan atau celah antara dinding beton dengan lantai beton pada basement. Tujuan
waterstop adalah mencegah aliran air yang melintas antara celah beton pada pertemuan
dinding dan lantai.
WATERPROOFING
Pengertian waterproofing sering kali diartikan sebagai lapisan kedap air pada atap dag
beton, GWT (ground water tank), STP (Steward treatment Planning), Dinding basement
dan sebagainya. Beberapa jenis waterproofing diantaranya adalah Beton Integral,
Lembaran (membrane), dan Coating. Sebenarnya masih banyak lagi jenis yang lain
namun yang umum digunakan adalah ketiga jenis waterproofing diatas. Berikut
penjelasan tentang pengertian waterproofing.
1. Beton Integral
Waterproofing sering digunakan pada beton dengan memberikan lapisan kedap air.
Namun dengan adanya sistem beton integral, anda tidak perlu repot-repot memberikan
lapisan atau coating karena pada campuran beton tersebut sudah terdapat bahan yang
membuat beton menjadi kedap air. Beton integral adalah beton yang diberi tambahan zat
concrete admixture berupa bubuk dan cairan yang membuat beton menjadi lebih kedap.
Adukan tersebut akan menjadi lebih plastis, kedap air, tidak mudah retak dan lebih keras
dengan penghematan penggunaan air hingga 10%.
Beton integral biasa digunakan pada struktur beton yang terlindung matahari seperti
dinding basemen, STP, GWT, dan sebagainya. concrete admixture tidak dianjurkan pada
struktur beton yang terkena langsung matahari seperti atap dag beton. Sistem
pencampuran bahan integral ke dalam adukan beton dituang secara perlahan-lahan di
truck mixer dengan dosis 5-8 liter/m3 beton. Salah satu contoh bahan integral adalah
ultrachem integral, conplast 421 (Fosroc), Viscocrete (Sika) dan sebagainya.
Kelebihan waterproofing sistem integral adalah lebih menghemat waktu kontruksi karena
pemasangan waterproofing bersamaan dengan pengecoran, secara tidak langsung kualitas
beton menjadi lebih baik, ketahanan beton terhadap serangan gas dan cairan agresif
meningkat. Sedangkan kekurangan waterproofing sistem integral adalah beton integral
tidak akan maksimal jika digunakan untuk atap dag beton atau terkena langsung
matahari.
Kelebihan dari waterproofing sistem membrane adalah tidak mudah terpengaruh cuaca
dan suhu, aman digunakan didaerah terbuka, cepat dan praktis dalam pemasangan pada
daerah yang luas, ketebalan lebih terjamin karena buatan pabrik dengan mesin khusus,
mempunyai kelenturan yang baik. Sedangkan kekurangan dari waterproofing ssitem
membrane ini adalah lembaran ini bisa sobek ketika proses screeding atap dag beton jika
tidak hati-hati sehingga menimbulkan kebocoran.
waterproofing membrane
3. Coating
Pengertian waterproofing sistem coating ini adalah pemberian lapisan kedap air berupa
cairan ke beton menggunakan kuas ataupun spray. Jenis waterproofing ini biasa
digunakan untuk shower room, toilet, dinding beton basemen dan sebagainya. Kelebihan
dari waterproofing ini lebih mudah diaplikasikan, praktis sederhana dan ramah
lingkungan. Terdapat dua jenis sistem coating yaitu waterproofing internal dan eksternal.
Waterproofing internal adalah lapisan kedap air pada tempat-tempat tertentu yang
tersembunyi seperti kolam renang, dinding beton, kamar mandi, toilet dan sebagainya.
Sedangkan waterproofing eksternal adalah lapisan kedap air pada tempat yang terkena
matahari langsung seperti atap genteng, dinding luar dan sebagainya.
coating waterproofing
WATERSTOP
Pengertian waterstop adalah penyumbat aliran air pada celah antara dinding beton dan
lantai beton. Sistem waterstop ada dua yang umum digunakan yaitu menggunakan bahan
PVC dan swellable waterstop. Berikut penjelasannya masing-masing.
1. PVC waterstop
waterstop jenis ini menggunakan bahan terbuat dari PVC yang mempunyai kelenturan
yang baik seperti karet. Proses pemasangan ini dilakukan pada pertemuan lantai beton
dan dinding. Pemasangan dilakukan sebelum lantai beton dicor. Waterstop PVC tersedia
dalam beberapa jenis dan ukuran. Pemilihan jenis bahan waterstop yang tepat tergantung
dari sambungan tersebut bergerak atau tidak bergerak. Aplikasi PVC waterstop biasa
digunakan pada pertemuan dinding basemen dan lantai basemen, bak air dan fasilitas air
limbah, bendungan, waduk, terowongan, dan sebagainya.
Proses pemasangan waterstop PVC ini adalah sebelum dilakukan pengecoran lantai,
pasang waterstop PVC yang dijepit pada tulangan besi lantai. Sehingga setelah lantai
dicor waterstop akan terjepit oleh beton.
waterstop PVC
2. Swellable Waterstop
Pengertian waterstop jenis ini adalah waterstop yang menggunakan bahan khusus terbuat
dari bahan komposisi bentonite dengan butyl rubber compound yang akan mengembang
beberapa hari setelah bersentuhan dengan air. Pemuaian maksimum adalah 300 persen
dari bentuk semula. Secara kasat mata jenis bahan ini seperti ban. Fungsi dari waterstop
swellable ini adalah menghambat aliran air pada celah antara dinding beton dan lantai
beton.
Proses pemasangan jenis waterstop ini adalah setelah dilakukan pengecoran lantai beton.
Setelah beton mengeras, pasang swellable waterstop pada sambungan lantai dan dinding.
Setelah pemasangan waterstop ini selesai , pengecoran beton dinding bisa dilakukan.
Penggunaan swellable ini lebih praktis daripada PVC.
waterstop swellable
Pada dasarnya antara waterproofing dan waterstop adalah pekerjaan yang harus ada pada
proyek gedung karena mempunyai peranan yang besar dalam melindungi kualitas
bangunan dari air. Kedua pekerjaan tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu
menghambat air yang masuk kedalam beton dan mencegah rembesan yang menyebabkan
kerusakan dinding dan material lainnya. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa pengertian waterproofing adalah proses pekerjaan yang dilakukan untuk
menghambat air masuk ke tempat yang tidak diinginkan dengan cara memberikan lapisan
kedap air sehingga tidak merusak material lain. Sedangkan pengertian waterstop adalah
proses pekerjaan dengan cara menghambat aliran air pada sambungan beton khususnya
dinding dan lantai. Demikian artikel Pengertian waterproofing dan waterstop pada proyek
gedung ini semoga bermanfaat.