Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(6411413134)
(6411413136)
(6411413137)
(6411413138)
(6411413140)
(6411413142)
Rombel 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya, makalah surveilans epidemiologi yang berjudul
Surveilans Kualitas Layanan Kesehatan ini dapat disusun dengan sebaik
mungkin.
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai penjelasan secara umum.
Adapun tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen pengampu yang membimbing kami dalam mata kuliah surveilans
epidemilogi di Universitas Negeri Semarang. Di sisi lain, kami menulis makalah
ini untuk mengetahui lebih rinci mengenai surveilans kualitas layanan kesehatan.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, kami mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah
kami untuk ke depannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti mata kuliah
surveilans epidemiologi ini.
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................
ii
Daftar Isi....................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah................................................................
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................
1.3. Tujuan............................................................................................
1
2
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian......................................................................................
2.2. Tujuan............................................................................................
2.3. Karakteristik..................................................................................
2.4. Metode...........................................................................................
2.5. Sumber Data..................................................................................
2.6. Penanggung Jawab.........................................................................
2.7. Pengumpulan Data.........................................................................
2.8. Pengolahan Data............................................................................
2.9. Analisis Data..................................................................................
2.10. Diseminasi Informasi dan Pengambilan Keputusan......................
2.11. Contoh Hasil dan Penyajian Data..................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan....................................................................................
3.2. Saran..............................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................
4
4
4
5
6
10
10
10
11
11
12
21
21
22
BAB I
PENDAHULUAN
interprestasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi
kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. Istilah
surveilans sebenarnya berasal dari bahasa perancis yang berarti mengamati
tentang sesuatu. Istilah ini awalnya dipakai dalam bidang penyelidikan untuk
memata-matai orang yang dicurigai maupun yang dapat membahayakan.
Surveilans kesehatan masyarakat semula hanya dikenal dalam bidang
epidemiologi, namun dengan berkembangnya berbagai macam teori dan aplikasi,
surveilans telah berkembang di luar bidang epidemiologi. Maka surveilans
menjadi cabang ilmu tersendiri yang diterapkan luas dalam kesehatan masyarakat.
Surveilans sendiri mencakup masalah morbiditas, mortalitas, masalah gizi,
demografi, penyakit menular, penyakit tidak menular, demografi, pelayanan
kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, dan beberapa faktor risiko pada
individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Surveilans kualitas layanan kesehatan adalah analisis secara sistematik dan
terus menerus terhadap kualitas layanan kesehatan untuk mendukung terwujudnya
pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan harapan masyarakat. Kualitas
pelayanan didefinisikan sebagai perbedaan antara harapan pelanggan dengan
kenyataan yang diterima. Untuk mengetahui kualitas suatu layanan kesehatan,
diperlukan suatu sistem surveilans yang nantinya akan menghasilkan output
kualitas layanan kesehatan yang pang pada akhirnya dapat dijadikan pedoman
dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan.
Berdasarkan uraian di atas, melalui makalah ini, penulis bermaksud untuk
menguraikan secara lebih jelas mengenai surveilans kualitas layanan kesehatan.
pengumpulan
data
surveilans
kualitas
layanan
kesehatan?
8. Bagaimana pengolahan data surveilans kualitas layanan kesehatan?
9. Bagaimana analisis data surveilans kualitas layanan kesehatan?
10. Bagaimana diseminasi informasi dan pengambilan keputusan pada
surveilans kualitas layanan kesehatan?
11. Bagaimana contoh hasil dan penyajian data surveilans kualitas
layanan kesehatan?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian surveilans kualitas layanan
kesehatan
2. Mengetahui dan memahami tujuan surveilans kualitas layanan
kesehatan
3. Mengetahui dan memahami karakteristik surveilans kualitas
layanan kesehatan
4. Mengetahui dan memahami metode surveilans kualitas layanan
kesehatan
5. Mengetahui dan memahami sumber data surveilans kualitas
layanan kesehatan
6. Mengetahui dan memahami penanggung jawab pelaksanaan
surveilans kualitas layanan kesehatan
7. Mengetahui dan memahami pengumpulan data surveilans kualitas
layanan kesehatan
8. Mengetahui dan memahami pengolahan data surveilans kualitas
layanan kesehatan ?
9. Mengetahui dan memahami analisis data surveilans kualitas
layanan kesehatan
10. Mengetahui dan memahami diseminasi informasi dan pengambilan
keputusan pada surveilans kualitas layanan kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Surveilans kualitas layanan kesehatan adalah proses pengumpulan,
pengolahan, analisis dan interprestasi data mengenai kualitas layanan unit-unit
seratus persen. Oleh karena itu diharapkan Puskesmas sungguhsungguh memperhatikan pelayanan Jamkesmas. Pelayanan Jamkesmas
harus benar-benar memenuhi standar pelayanan. Kesehatan peserta
Jamkesmas adalah jalur menuju keberhasilan pembangunan kesehatan
Indonesia. Rakyat miskin adalah kelompok yang rentan terhadap
kesehehatan (utamanya ibu hamil, menyusui, bayi, dan balita). Rakyat
miskin rentan terhadap kesakitan karena latar belakang sosial ekonomi
memberi kontribusi yang sangat kompleks terhadap status kesehatan.
Di antaranya adalah pengaruh gizi, sanitasi, beban kerja, pendidikan,
dan lain sebagainya. Maka prioritas terhadap pengguna askeskin
adalah langkah tepat dalam mewujudkan Indonesia sehat 2010.
Diharapkan
program
Jamkesmas
dapat
mendorong
kesadaran
adalah
jika perawat
mampu
memberikan
pelayanan
b. Assurance (jaminan)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70 responden (74,5%)
menyatakan baik terhadap jaminan pelayanan dan 24 responden
(25,5%) menyatakan buruk. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
jaminan pelayanan (assurance) di RSUD Lakipadada sudah baik
karena sebagian besar responden menyatakan baik selama
menggunakan fasilitas pelayanan rawat inap di rumah sakit
lakipadada, Sebagian kecil responden yang masih mengharapkan
jaminan pelayanan yang lebih baik.Mereka masih mengeluhkan
pengetahuan petugas dalam menangani masalah/ keluhan mereka.
Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari pihak rumah sakit
dengan cara meningkatkan SDM semua perawat baik kualitas
maupun kuantitas melalui penambahan tenaga sesuai kebutuhan.
c. Bukti fisik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 86 responden (91,5%)
menyatakan baik terhadap bukti langsung pelayanan di RSUD
Lakipadada dan 8 responden (8,5%) menyatakan buruk. Beberapa
hal yang mendukung bukti langsung pelayanan yang sudah baik
adalah kondisi ruang perawaatan yang bersih dan didukung
tersedianya fasilitas penunjang di ruang perawatan seperti WC,
kenyamanan ruang perawatan dan penampilan petugas kesehatan
yang rapi dan bersih.
d. Perhatian
Hasil penelitian pada menunjukkan bahwa 90 responden (95,7%)
menyatakan baik terhadap perhatian petugas rumah sakit dan 4
responden (4,3%) yang menyatakan buruk. Hal menunjukkan
bahwa sebagian besar pasien yang menjadi responden telah
mendapat
perhatian
yang
tulus
dari
para
petugas
karena
setelah
timbulnya
suatu
kecelakaan
yang
meliputi
masyarakat,
unit
pelayanan
kesehatan,
dataAnalisis
sebaiknya
untuk
mengidentifikasi
pola
penyakit
dan
dilakukan dengan cara aktif dan pasif. Pengumpulan data secara aktif
dilakukan dengan cara mendapatkan data secara langsung dari fasilitas
pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya melalui
kegiatan
penyelidikan
epidemiologi,
surveilans
aktif
10
melalui
wawancara,
pengamatan,
pengukuran,
dan
11
dan
monitoring
evaluasi
program
kesehatan,
dengan
atau
pengaturan.
Dalam
proses
12
pengambilan
keputusan
TINGKAT
NO
(%)
KINERJA
KETERANGAN
79%
Kurang
Baik 91 %
92%
Baik
Cukup 81-90 %
96%
Baik
Kurang 80%
93%
Baik
PENYAKIT MENULAR
UPAYA PENGOBATAN
Rata-rata Kinerja
80%
Kurang
97,45%
Baik
90%
Cukup
HASIL
CAKUPAN (%)
TINGKAT
KINERJA
KETERANGA
N
83%
CUkup
Baik 91 %
Baik
Cukup 81-90
%
Baik
Kurang 80%
100%
100%
Kesehatan Jiwa
40%
83%
Cukup
100%
Baik
84%
Cukup
Rata-rata Kinerja
Kurang
13
NO
.
CAKUPAN
KEGIATAN
TINGKAT
KINERJA
KETERANGA
N
baik
Baik 8,5
sedang
Cukup 5,5
8,4
baik
8,71
2 MANAJEMEN ALAT
DAN OBAT
7,6
3 MANAJEMEN
KEUANGAN
10
4 MANAJEMEN
KETENAGAAN
9,25
baik
8,89
Rata-rata
baik
JENIS KEGIATAN
Cakupa
n
0%
Nila
i
Tingkat
Kinerja
10
Baik
98,97%
10
Baik
3
4
100%
10
Baik
Baik
10
100%
10
Baik
96%
10
Baik
10
Rata-rata nilai
Baik
tempat umum.
Terlihat bahwa kegiatan yang belum mencapai 100 % adalah
kegiatan pengawasan sanitasi tempat-tempat umum 94 % dan
penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga 55 %.
Hal ini disebabkan sanitasi tempat-tempat umum yang memenuhi
syarat 89%, pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan
15
Tahun 2010.
Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5),
tetapi masih ada yang sedang yaitu manejemen alat dan obat 7,6
dikarenakan tidak semua ruangan terdapat daftar inventaris
kurang cepat.
Untuk kinerja manajemen alat dan obat, permasalahan yang ada
yaitu pada masalah inventarisasi barang : tidak terdapat daftar
inventaris barang yang terpasang di ruangan, kemudian updating
data inventaris kurang rutin.
16
masalah.
Untuk kinerja manjemen ketenagaan, belum semua petugas
membuat rencana kerja bulanan.
MASALAH
Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPT Puskesmas
Playen II tahun 2010 dapat dikategorikan perjenis kegiatan:
1. Kategori Kinerja Baik
- Upaya Kesehatan Lingkungan
- Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB
- Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
- Upaya Pengobatan
- Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
- Upaya kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran
- Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Kategori Kinerja Cukup
- Upaya Kesehatan Usia Lanjut
- Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Gigi
3. Kategori Kinerja Kurang
- Promosi Kesehatan
- Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
- Kesehatan Jiwa
Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja
cukup & kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel & sub
variabel :
17
Pemecahan :
1. Kegiatan posyandu usila dilakukan di pagi hari atau saat hari libur
2. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di
puskesmas maupun di masyarakat. Contoh : Jamkesmas,
Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
3. Perlu pelatihan untuk kader posyandu usila, sehingga dapat secara
mandiri melaksanakan kegiatan posyandu usila
4. Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat mengenai peran posyandu
usila, dan kegiatan apa saja yang ada di dalamnya
semua
SD
dilatih
dokter
kecil,
sehingga
dapat
18
giat
menginformasikan
kepada
masyarakat
tentang
80 %.
Untuk program ISPA masih 0 %
ABJ 60 %
Permasalahan ISPA :
1. Petugas dan masyarakat kurang mengerti pneumonia
2. Kebanyakan pneumonia ditemukan di RS, karena biasanya sudah
dalam kondisi buruk, tidak dibawa lewat puskesmas
3. Pendanaan program ISPA tidak ada
Pemecahan ISPA :
19
2.
Pemecahan ABJ :
1. Menggalakkan kembali gerakan PSN
2. Sosialisasi PSN di masyarakat secara rutin
3. Kesehatan Jiwa dengan nilai 40 %
Permasalahan :
1.
2.
3.
Pemecahan :
1.
20
2.
3.
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Surveilans kualitas layanan kesehatan adalah proses pengumpulan,
pengolahan, analisis dan interprestasi data mengenai kualitas layanan unitunit pelayanan kesehatan secara sistematik dan terus menerus serta
penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat
mengambil tindakan guna mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas
sesuai dengan harapan masyarakat. Data mengenai kualitas layanan kesehatan
tersebut diukur dengan berpedoman pada beberapa indikator-indikator.
Tujuan surveilans kualitas layanan kesehatan adalah untuk mengetahui
tingkat
kinerja
unit
mengimplementasikan,
dan
pelayanan
kesehatan,
mengevaluasi
strategi
mengidentifikasi,
dalam
rangka
22
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kabupaten Agam. 2013. Laporan Pelaksanaan IKM. Diakses
tanggal
28
September
2015.
( http://dinkes.agamkab.go.id/up/download/17022014144255LAPORANPELAKSANAAN-IKM.doc.).
UPT Puskesmas Playen II. 2010. Penilaian Kinerja UPT Puskesmas Playen II
Tahun
2010.
Diakses
tanggal
28
September
2015.
(https://uptpuskesmasplayenii.wordpress.com/).
23