Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PEDOMAN PENULISAN

Bagian ini memuat pedoman yang berkaitan dengan tatacara penulisan


tugas akhir di Jurusan Matematika Fakultas MIPA Untan. Hal-hal yang
dibicarakan pada bab ini meliputi: ketentuan umum tentang bahasa yang
digunakan, teknis pengetikan dan cara penomoran. Ketentuan penulisan ini
hanya melengkapi ketentuan yang sudah ada pada buku Pedoman Pelaksanaan
Tugas Akhir (Buku Pedoman Skripsi) F-MIPA Untan.
Ketentuan tambahan penulisan tugas akhir:
1. Naskah lengkap tugas akhir disusun dalam bahasa Indonesia yang baku,
sesuai dengan ketentuan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (lihat
Permendiknas no 46 tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang disempurnakan). Apabila penulisan dalam bahasa Inggris,
pedoman penulisan ejaan dan tata-bahasa mengikuti sistem spelling dan
grammar berdasarkan tipe US/British English terkait dengan software yang
digunakan.
2. Semua kalimat ditulis menggunakan tata bahasa baku. Penggunaan kata
ganti orang dihindari (digunakan kalimat pasif) dan sedapat mungkin
menggunakan istilah Indonesia. Apabila, karena sesuatu hal, terpaksa harus
menggunakan istilah asing atau istilah daerah, istilah tersebut harus ditulis
miring secara konsisten.
3. Dalam

penulisan

penyambung antara

tugas

akhir,

sebaiknya

digunakan

kalimat/alinea

definisi/teorema yang satu dengan definisi/teorema

yang lain, sehingga alur isi tugas akhir menjadi jelas. Hindari penulisan
yang hanya mendaftar definisi, teorema dan lain-lainnya.
Beberapa ketentuan tata tulis berikut perlu diperhatikan dalam penulisan
tugas akhir:
0

1. Kata hubung, misalnya maka, sehingga, sedangkan tidak boleh digunakan


sebagai awal suatu kalimat.
2. Penerjemahan kata where, when, dan of dalam bahasa Inggris tidak selalu
menjadi kata di mana, ketika, dan dari dalam bahasa Indonesia, tetapi harus
diterjemahkan/diartikan dengan tepat, sesuai dengan bahasa Indonesia baku.
3. Perlu diperhatikan bahwa penulisan ke dan di sebagai awalan, harus
dibedakan dengan penulisan ke dan di sebagai kata depan.
4. Pemenggalan kata harus dilakukan secara cermat, sesuai dengan kaidah
penulisan Bahasa Indonesia yang benar.
5. Simbol atau rumus tidak boleh berada di awal kalimat.
6. Tanda baca dan penulisan anak kalimat mengikuti EYD.

Selain aturan tambahan di atas, diberikan juga aturan-aturan tambahan pada


bagian pengetikan naskah sebagai berikut:
1.1 Pengetikan Naskah
Pengetikan dilakukan dengan komputer. Subbagian ini menjelaskan tentang
aturan-aturan penulisan tugas akhir. Urutan pembahasan disesuaikan dengan
buku Buku Pedoman Skripsi F-MIPA Untan (Bagian II).
1.1.1 Jenis huruf
Naskah diketik dengan huruf Time New Roman ukuran 12 dan untuk seluruh
naskah harus dipakai jenis huruf yang sama. Judul bab menggunakan huruf
dengan font Time New Roman 14 sedangkan judul bab bagian dan anak bab
bagian menggunakan huruf dengan font seperti teks. Semua judul dicetak tebal.
Huruf miring untuk nama Latin dan asing.
Secara umum jenis huruf mengikuti aturan yang sudah ada pada buku Buku
Pedoman Skripsi F-MIPA Untan. Tambahan ketentuan untuk jenis huruf adalah
sebagai berikut:
1

1. Huruf miring dipakai untuk pernyataan dalam definisi, teorema, akibat dan
lain-lain. Selain itu juga digunakan untuk menyatakan variabel dan
parameter. Contoh penyajian definisi/teorema dan variabel diberikan pada
lampiran.
2. Huruf khusus lain (seperti huruf tebal atau huruf miring bergaris bawah)
dapat dipakai untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menandai istilah dalam
bahasa asing. Penulisan notasi vektor menggunakan huruf tebal.
Secara umum penggunaan jenis huruf dapat dilihat di Permendiknas no 46
tahun 2009.
1.1.2 Jarak baris
Jarak antara dua baris diketik dengan jarak 1.5 spasi, kecuali untuk daftar isi,
intisari, kutipan langsung, judul tabel, judul gambar, dan daftar pustaka diketik
dengan jarak satu spasi. Rumus diketik dengan jarak spasi sesuai dengan
kebutuhan. Jarak antara bab dengan bab bagian dibuat tiga spasi, antara bab
bagian dengan naskah berjarak dua spasi.
1.1..3 Alenia baru
Alenia baru dimulai dengan menjorok lima ketuk dari margin kiri.
1.1.4 Batas tepi
Ditinjau dari tepi kertas, batas-batas tepi pengetikan diatur sebagai berikut :
a. Tepi atas dan tepi kiri: 4 cm.
b. Tepi bawah dan tepi kanan: 3 cm.
1.1.5 Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah sedapat mungkin diisi penuh.
Pengetikan dimulai dari batas tepi kiri kecuali alinea baru, persamaan, daftar,
gambar, judul, atau hal-hal yang khusus.
1.1.6 Permulaan kalimat
2

Permulaan kalimat yang menyatakan bilangan, lambang atau rumus harus


dieja.
1.1.7 Judul, judul bagian, anak judul bagian dan lain-lain
a. Judul harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dengan jumlah kata
maksimal 14 kata dan diatur berbentuk piramida terbalik, dengan jarak 4 cm.
b. Judul bagian ditulis dari tepi kiri dan semua kata diawali dengan huruf
kapital kecuali kata penghubung dan kata depan.
c. Anak judul bagian diketik mulai dari batas tepi kiri dan hanya huruf pertama
saja yang merupakan huruf kapital.
Judul, judul bagian, dan anak judul bagian ditulis tanpa diakhiri dengan titik.
1.1.8 Bilangan dan satuan
a. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat, misalnya
10 m3 air.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya
volume kubus adalah 50,37 m3 bukan 50.37 m3.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya,
misal 10 kg, 70 cm.
1.1.9 Rincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah,
pakailah nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian.
Penggunaan tanda garis penghubung (-), tanda titik () atau tanda bintang (*)
yang ditempatkan di depan rincian tidaklah dibenarkan.
1.1.10 Judul gambar, tabel dan grafik
Judul gambar dan grafik diletakkan di bawah objek, sedangkan judul tabel
diletakkan di atas objek. Gambar, tabel dan grafik serta judulnya diletakkan
simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.
3

1.2 Penomoran
Bagian ini menjelaskan tata cara penomoran halaman, penomoran bab dan
bagian bab, penomoran tabel dan gambar, penomoran definisi dan teorema, dan
penomoran persamaan matematika.
1.2.1 Penomoran halaman
a. Bagian awal tugas akhir, diberi nomor halaman dengan angka Romawi
kecil yang ditempatkan pada bagian bawah tengah secara simetris.
b. Bagian utama dan bagian akhir tugas akhir diberi nomor dengan memakai
angka Arab. Untuk halaman yang memuat judul bab maka nomor halaman
diletakkan pada bagian bawah secara simetris, sedangkan untuk halamanhalaman berikutnya pada bagian kanan atas.
1.2.2 Penomoran bab, bagian bab, dan anak bagian bab
a. Nomor bab ditulis dengan huruf romawi besar.
b. Nomor bagian bab ditulis dengan angka Arab sesuai dengan nomor bab
diikuti dengan nomor urut bagian bab.
c. Nomor anak bagian bab ditulis dengan angka Arab sesuai dengan nomor
bagian bab diikuti dengan nomor urut anak bagian bab.
d. Apabila terdapat bagian lebih lanjut dari anak bagian bab, judul diketik
tanpa nomor dan menggunakan huruf tebal (bold).
1.2.3 Penomoran tabel dan gambar
Tabel atau gambar diberi nomor urut dengan angka Arab sesuai dengan
nomor bab diikuti dengan nomor urut tabel atau gambar. Judul tabel diletakkan
di atas tabel, sedangkan judul gambar diletakkan di bagian bawah gambar.

1.2.4 Penomoran definisi, teorema, akibat, lemma, dan contoh


Nomor definisi, teorema, akibat, lemma, dan contoh ditulis dengan angka
Arab sebagai satu kesatuan sesuai dengan nomor urut bab atau bagian bab.
Contoh penyajian definisi/teorema diberikan pada lampiran.
1.2.5 Penomoran Persamaan Matematika
Nomor persamaan matematika ditulis dengan angka Arab sesuai dengan
nomor bab diikuti dengan urutan persamaan matematika. Nomor diketik dalam
tanda kurung () dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan. Jika jumlah
persamaan cukup banyak maka dapat digunakan penomoran sesuai dengan
bagian bab diikuti dengan urutan persamaan.
Contoh 1.1 :

v( , t ) +
v( , t ) = ( ) v( , t ) v( , t ) .
t

(3.1)

1.3 Kepustakaan
Pengacuan kepustakaan dilakukan dengan mengikuti sistem Nama-Tahun
(sistem Harvard).
1.3.1 Pengacuan Pustaka: Sistem Nama-Tahun
1. Nama pengarang yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama
keluarga atau nama akhir pengarang yang diikuti tahun publikasinya.
Jika sumber acuan menunjukkan tanggal, bulan, dan tahun publikasi
maka tahun saja pada umumnya sudah cukup untuk acuan. Bergantung
pada susunan kalimat, cara penulisannya ialah sebagai berikut:
Gaubert (1998) memberikan sumbangan pengetahuan untuk teori
semimodul seperti definisi dan sifat dasar semimodul, pengertian basis
dan semimodul bebas, homomorfisma semimodul serta definisi kernel,
image dan relasi kekongruenan.
atau
5

Untuk mempelajari tentang semimodul rasional diperlukan pengetahuan


tentang struktur-struktur aljabar dasar secara umum. Kajian mengenai
struktur semigrup, monoid dan semiring diperoleh dari Lallement
(1979).
2. Pengacuan pustaka yang ditulis oleh dua pengarang. Jika pustaka
yang diacu berbahasa Inggris seperti Malet R. dan Manay M. pada
tahun 2000 diacu sebagi Malet and Manay (2000) atau (Malet and
Manay, 2000). Sedangkan jika pustaka yang diacu berbahasa Indonesia
seperti Purnomo H. dan Santoso W. pada tahun 2000 diacu sebagai
Purnomo dan Santoso (2000) atau (Purnomo dan Santoso, 2000).
3. Untuk pengarang yang terdiri atas tiga orang atau lebih, hanya
nama keluarga atau nama akhir pengarang pertama saja yang ditulis dan
diikuti dengan kata et al. (singkatan dari et alii). Contoh artikel yang
ditulis oleh Malet R, Manay M dan Parella T. pada tahun 2000, diacu
sebagai: Malet et al. (2000) atau (Malet et al., 2000).
4. Pengarang yang Sama Menulis pada Tahun Berbeda
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang lebih ditulis oleh pengarang
yang sama pada tahun yang berbeda, pengacuan ditulis sesuai urutan
tahun terbit, misalnya (Malet et al., 1994; 1995). Tahun terbit yang satu
dengan berikutnya dipisahkan oleh titik koma dan spasi.
5. Pengarang yang Sama Menulis pada Tahun Sama
Pengacuan terhadap dua atau beberapa pustaka yang ditulis oleh
pengarang yang sama pada tahun yang sama dilakukan dengan
menambahkan huruf a untuk yang pertama, b untuk yang kedua
dan seterusnya setelah tahun. Misalnya (Malet 1995a; 1995b).
Penambahan huruf a,b, dan seterusnya didasarkan pada urutan
waktu publikasi dari yang paling awal samapai dengan yang paling
akhir. Urutan ini biasanya dapat ditentukan dari volume dan nomor
6

jurnal tempat artikel tersebut terbit. Di dalam tulisan tahun penerbitan


yang satu dengan yang berikutnya dipisahkan oleh titik koma dan spasi.
6. Pengarang yang Mempunyai Nama Keluarga yang Sama Menulis
pada Tahun Sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu
publikasi yang terbit pada tahun yang sama misalnya Malet R. tahun
1995 dan Malet T. pada tahun yang sama, maka diacu sebagai (Malet,
1995; Malet, 1995). Di dalam tulisan, setiap pengarang dengan tahun
penerbitan yang satu dan berikutnya dipisahkan dengan tanda titik
koma dan spasi.
7. Lembaga sebagai Pengarang Tanpa Editor
Nama lembaga yang diacu sebagai pengarang sebaiknya ditulis dengan
bentuk singkatannya. Misalnya untuk mengacu tulisan yang ditebitkan
oleh Biro Pusat Statistik tahun 1999, ditulis (BPS, 1999). Dalam daftar
pustaka ditulis tanpa singkatan, kecuali singkatan yang sudah umum.
8. Acuan dengan Editor
Pengacuan terhadap pustaka dengan editor, misalnya tulisan Powell
tahun 1972, diedit Forbess tahun 1998 dalam bentuk buku, maka dalam
tulisan diacu sebagai: (Powell, 1972 dalam Forbes, 1998). Dalam daftar
pustaka kedua artikel ini harus dicantumkan.
9. Pengacuan ganda
Bila dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda diacu sekaligus
maka

penulisan

pengacuannya

didasarkan

pada

urutan

tahun

penerbitannya:
(Setliff, 1995; Malet et al., 1995, 1996; jiang et al., 2000)
Titik koma dan spasi digunakan untuk memisahkan pengacuan terhadap
pustaka yang ditulis oleh pengarang yang berbeda.

10.Artikel Siap terbit


Pengacuan terhadap artikel yang telah diterima untuk publikasi, masih
dalam proses penerbitan, dilakukan dengan menambahkan kata in
press atau siap terbit. Misalnya Widiyantoro (in press) atau
(Widiyantoro, in press). Sumber acuan seperti ini dituliskan dalam
Daftar Pustaka.
1.3.2 Penyusunan Daftar Pustaka
Daftar pustaka pada sistem Nama-Tahun disusun menurut urutan abjad
nama pengarang. Hanya pustaka yang diacu di dalam tubuh tulisan saja yang
dapat dimuat dalam daftar pustaka.
1. Nama pengarang yang dituliskan merupakan nama keluarga atau nama
akhir pengarang yang diikuti inisial nama pertama dan nama tengah
tanpa tanda baca.
2. Nama keluarga dan inisial dipisahkan dengan koma dan spasi.
3. Nama pengarang berikutnya dipisahkan satu sama lain dengan tanda
titik koma dan spasi.
4. Urutan pustaka dalam daftar pustaka didasarkan pada urutan abjad dari
huruf awal nama keluarga pengarang pertama, selanjutnya urutan abjad
dari nama pengarang pertama didasarkan pada abjad huruf ke kanan
dan seterusnya.
5. Bila dua atau lebih pustaka memiliki susunan nama keluarga pengarang
yang persis sama maka urutannya didasarkan pada tahun penerbitan.
Urutan komponen-komponen yang diperlukan untuk menulis Daftar
Pustaka secara terperinci dapat dijelaskan berdasarkan sumber pustaka,
sebagai berikut:
1. Jurnal
Nama Pengarang, Tahun terbit, Judul artikel, Nama jurnal, Nomor
volume:halaman.
8

Judul Artikel
Huruf awal judul ditulis dengan kapital.
Huruf kapital di dalam artikel hanya digunakan untuk kasus
tertentu, misalnya singkatan yang telah baku (pH, DNA) dan
nama takson organisme mengikuti tata nama ilimiah.
Pada jurnal artikel yang disertai dengan subjudul maka penulisan
judul utama diakhiri tanda titik dan diikuti anak judul yang
merupakan kalimat baru sehingga penulisan subjudulnya diawali
dengan kata menggunakan huruf kapital.
Jika judul utama diakhiri dengan tanda titik dua maka kata awal
pertama pada subjudul dimulai dengan huruf kecil, tidak
menggunakan huruf kapital.
Nama Jurnal
Nama jurnal ditulis dengan huruf

italic, dalam bentuk

singkatannya di dalam daftar pustaka.


Nama jurnal yang hanya terdiri atas satu kata tidak disingkat
(misalnya Hayati, Science, Nature).
Huruf pertama dari setiap kata yang disingkat ditulis dengan huruf
kapital. Bentuk singkatan diikuti dengan tanda titik dan spasi.
Nomor Volume atau Halaman
Nomor volume atau jilid dari jurnal ditulis dengan huruf Arab
setelah nama jurnal yang dipisahkan dengan tanda koma dan spasi
diikuti tanda titik dua dan nomor halaman lengkap yang diakhiri
tanda titik.
J. Biol. Chem., 193:114-120
Nomor volume yang tidak menggunakan angka Arab, misalnya
volume XXVI diubah menjadi 26.

Nomor terbitan tidak perlu dicantumkan bila penomoran halaman


berkesinambungan dalam satu volume.
Contoh:
Satu Pengarang
Setliff, F.L., 1995, Hammet Correlation of Amide Proton Chemical
Shifts, J. Chem. Educ., 72:362-363
Dua Pengarang
Gordon, I.M. and Maskill, H., 2001, Solvolysis of Substituted
Benzyl Azoxyarenesufonates: characterization of the transition
state and the selectivity of benzylic intermediates in 50% aqueous
2,2,2-trifluoroethanol, J. Chem. Soc. Perkin Trans., 2:2059-2062
Lebih dari Dua Pengarang
Echevarria, A.; Nascimento, M.; Geronimo, V.; Miller, J. and
Giesbrecht, A., 1999, NMR Spectroscopy, Hammet Correlations
and Biological Activity of Some Schiff Bases Derived from
Piperonal, J. Braz. Chem. Soc., 10:60-64
Organisasi atau Lembaga sebagai Pengarang
Scandinavian

Society

for

Clinical

Chemistry

and

Clinical

Physiology, Committee on Enzymes, 1976, Recommended


method for the determination

of -glutamyltransesferase in

blood, Scand. J.Clin. Lab. Invest., 36:119-125


Smith, R. (ed), 1990, The Merck Index, Merck & CO., New Jersey

2. Buku
Nama pengarang, Tahun terbit, Judul buku, Nama penerbit, tempat
terbit.
Judul Buku. Setiap kata diawali huruf kapital kecuali kata depan
dan kata sambung ditulis dengan huruf italic.
10

Edisi. Keterangan tentang edisi ditempatkan setelah judul dan ditulis


misalnya Ed ke-3. Tulisan New revised edition perlu disingkat
manjadi Ed rev. Edisi pertama yang tidak diikuti edisi berikutnya
tidak perlu diidentifikasi sebagai Ed ke-1, tetapi bila kemudian
diketahui terbit edisi baru maka buku edisi pertama itu perlu
dinyatakan dengan Ed ke-1.
Tempat Penerbitan. Bila kota tempat buku ditebitkan tidak
tercantum dalam buku, tetapi dapat dikenali dari mana penerbitanya
maka nama kota itu ditulis dalam tanda kurung siku. Bila tempat
penerbitan sama sekali tidak diketahui maka tuliskan tempat tidak
diketahui dalam tanda kurung siku: [tempat tidak diketahui].
Contoh
Buku dengan pengarang
Baker, D., 1992, Organic Chemistry, West Publishing Company,
New York.
March, J., 1992, Advanced Organic Chemistry: reaction mechanism
and structure, Ed ke-4, John Wiley & Sons, New York.
Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang
International Organization for Standarization (ISO), 1979, Statiscal
Methods, ISO, Geneva
Buku terjemahan tanpa editor
Atkins, P.W., 1997, Kimia Fisika, Kartohadiprodjo, I. (alih bahasa),
Indarto, P.W. (ed), Erlangga, Jakarta.
Buku dengan editor
Roberts, H.J., 1967, Starch derivatives, Di dalam: Whistler, R.L:
Paschall E.F. (ed), Starch: chemistry and technology,
Academic Press, New York.

11

3. Prosiding
Nama pengarang, Tahun terbit, Judul artikel, Di dalam: Nama editor,
Judul publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya:
Tempat pertemuan, Nama penerbit, Tempat terbit.
Penyusunan daftar pustaka untuk prosiding ditulis dengan
menampilkan nama pertemuan.
Nama pertemuan ditulis dengan setiap awal katanya mengunakan
huruf kapital kecuali kata sambung.
Nama pertemuan dipisahkan dari tempat dan waktu pelaksanaan
pertemuan dengan tanda titik koma dan spasi sedangkan tempat dan
waktu pelaksanaan dengan tanda koma dan spasi.
Waktu pelaksanaan pertemuan dinyatakan dalam urutan tanggal
bulan tahun; nama bulan disingkat hingga terisi tiga huruf yang
pertama dan tanpa tanda titik.
Contoh
Meyer, B. and Hermans, K., 1985, Formaldehyde release from
pressed

wood

Formaldehyde.

products,
Analytical

Di

dalam:

Chemistry

Turoski

and

(ed).

Toxycology.

Proceedings of the Symposium at the 187th Meeting on the


American Chemical Society, St. Louis, 8-13 Apr 1984,
American Chemical Soc., Washington.

4. Skripsi, Tesis, Disertasi


Nama pengarang, Tahun terbit, Judul, Nama institusi yang
menganugerahkan gelar, Tempat institusi, (jenis publikasi).
Contoh

12

Silalahi, I.H., 1998, Efek Iradiasi UV dan Termal Terhadap Sifat


Fisik HDPE/Kapur, Universitas Sumatera Utara, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Medan, (Skiprsi).

Khusus

untuk

pustaka

berupa

skripsi

dan

tesis,

tidak

diperkenankan menggunakan skripsi dan tesis sebagai kajian atau


landasan teori. Pustaka skripsi dan tesis diperkenankan hanya untuk
mengambil data percobaan atau perbandingan suatu metode.
5. Publikasi Elektronik
Nama Pengarang, Tahun penerbitan, Judul artikel, Nama Jurnal dan
volume: halaman, (tipe media), Ketersediaan (Tanggal, bulan, dan
tahun akses/ jika diperlukan)
Contoh
Adsavakulchai, S.; Baimai, V.; Prachybrued, W.; Gore, P.J. and
Lertlum, S., 1998, Morphometric study using wing image
analysis for identification of Bactrocera dorsalis complex
(Diptera: Tephritidae), WWW J. Biol. 2 (serial online),
http://epress.com/w3jbio/vol3/ Adsavakulchai/index.html, (17
Mar 1999).

6. Komunikasi Pengarang
Contoh
Nama Pengarang (komunikasi pribadi)
1.4 Penyajian Tabel dan Gambar
Perlu diperhatikan bahwa penyajian tabel dan gambar harus memuat semua
informasi yang diperlukan secara lengkap dan jelas, sehingga pembaca tidak
perlu mencari informasi itu dari uraian naskah. Apabila pada uraian teks
13

dipandang perlu merujuk tabel/gambar tertentu cukup mencantumkan nomor


tabel/gambar.
1.4.1 Penyajian Tabel
Judul tabel ditulis secara singkat tetapi jelas, dan ditempatkan di atas tabel,
tanpa diakhiri dengan titik dan ditulis dengan tebal. Huruf pertama pada kata
pertama judul ditulis kapital, kata selanjutnya dengan huruf kecil. Apabila judul
tabel lebih dari satu baris maka harus ditulis satu spasi.
Pada prinsipnya tabel tidak boleh dipenggal. Apabila tabel berukuran cukup
besar maka, jika diperlukan, ukuran huruf dapat diperkecil tetapi harus tetap
mudah terbaca. Apabila tabel terpaksa dipenggal, maka pada halaman lanjutan
tabel dicantumkan nomor tabel dan ditulis kata (lanjutan) tanpa judul. Apabila
tabel harus dibuat dalam bentuk horisontal (landscape), maka bagian atas tabel
harus diletakkan di sebelah kiri. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang
harus dilipat, ditempatkan pada lampiran.
Jika tabel dikutip dari referensi maka sitasi dituliskan pada bagian terakhir
judul. Perkecualian untuk tabel yang memodifikasi beberapa data yang berasal
dari berbagai sumber, maka sitasi ditunjukkan dengan simbol pada data dan di
bagian bawah tabel dituliskan referensi yang dimaksudkan. Contoh penyajian
tabel diberikan pada Lampiran .
1.4.2 Penyajian gambar
Gambar dalam tugas akhir

meliputi: bagan alir, grafik, peta, foto, dan

diagram kerja. Penyajian gambar dalam penyusunan naskah

tugas akhir

mengikuti ketentuan berikut.


Judul gambar diletakkan di bawah gambar, tanpa diakhiri dengan titik dan
ditulis dengan huruf tebal. Huruf pertama pada kata pertama judul ditulis
kapital, kata selanjutnya dengan huruf kecil. Apabila judul gambar lebih dari
satu baris maka harus ditulis satu spasi. Keterangan gambar dituliskan pada
14

tempat-tempat yang kosong di dalam gambar dan jangan pada halaman lain.
Bila gambar disajikan melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas
gambar diletakkan di sebelah kiri.
Untuk gambar yang terdiri dari beberapa bagian harus digunakan
keterangan urutan menggunakan (a), (b), dan seterusnya, dengan keterangan
yang tercakup pada bagian judul gambar. Seluruh gambar harus diatur pada satu
halaman yang sama. Untuk gambar berwarna hendaknya dapat dicetak warna
atau diatur dengan pewarnaan yang kontras.
Jika gambar dikutip dari referensi maka sitasi dituliskan pada bagian
terakhir judul gambar. Untuk gambar yang dikutip dari internet, hendaknya
diperhatikan resolusi dan ketajaman gambar.
Untuk gambar yang berasal dari hasil scanning harap diperhatikan tingkat
resolusi dan ketajaman gambar. Jika diperlukan, hasil scan dapat dilengkapi
dengan teks tertentu.
Contoh penyajian gambar diberikan pada Lampiran.
1.5 Catatan Bawah, Istilah Baru dan Kutipan
Catatan bawah (kalau tidak perlu sekali) sebaiknya dihindari. Jika terpaksa
membuat catatan bawah maka harus ditulis dengan jarak satu spasi.
Istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat
digunakan asal konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu diberikan
padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau banyak sekali
menggunakan istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah di belakang.
Kutipan ditulis dalam bahasa aslinya dan ditulis menjorok ke dalam.
Kutipan bahasa asing dituliskan dengan huruf miring. Kalau panjang kutipan
lebih dari tiga baris maka diketik satu spasi, dan kalau kurang dari tiga baris
diketik 1,5 spasi.

15

Lampiran
Contoh 1.2 Contoh penyajian definisi/teorema dan variabel:
Definisi 2.1 (Anton, 1998) Diketahui V dan W ruang vektor atas lapangan F.
Pemetaan T :V W dikatakan linear, jika untuk setiap x, y V dan F
berlaku
i. T ( x y) T ( x) T ( y) dan
ii. T ( x) T ( x) .
Teorema 2.2 Diketahui V dan W ruang bernorma atas lapangan F. Jika V
berdimensi hingga, maka setiap pemetaan linear dari V ke W kontinu.
Contoh 1.3 Contoh penyajian tabel:
Tabel 4.1 Transformasi Laplace beberapa fungsi
F (t )

No.
1

tn

e at

sin at

cos at

sinh at

cosh at

f ( s ) = L{ F (t ) }

1
, s0
s
n!
, s0
s n1
1
,sa
sa
a
, s0
2
s a2
s
, s0
2
s a2
a
,s a
2
s a2
s
,s a
2
s a2

16

Contoh 1.4 Contoh penyajian gambar atau diagram atau Flow Chart

Gambar 3.1 Kontur x2 y 2

J (t )
N

I (t )
N

Gambar 4.6 Interaksi Strain I dan Strain J untuk tingkat vaksinasi


rendah.

17

BAB II
SISTEMATIKA TUGAS AKHIR
Sistematika dari laporan tugas akhir terdiri dari bagian awal,
bagian utama, dan bagian akhir.
2.1 Bagian Awal
Bagian awal mencakup halaman sampul luar, halaman judul,
halaman pengesahan, prakata, daftar isi, intisari (bahasa Indonesia),
dan abstract (bahasa Inggris). Jika diperlukan daftar tabel, daftar
gambar, daftar lampiran, arti lambang dan singkatan disajikan setelah
daftar isi dan sebelum intisari.
2.1.1 Sampul luar
Disesuaikan dengan buku panduan penulisan skripsi FMIPA Untan
2.1.2 Halaman judul
Halaman judul merupakan halaman pertama, diberi nomor i
tetapi tidak perlu dicantumkan pada halaman tersebut. Sama halnya
dengan pada halaman sampul abstrak, nama penulis harus lengkap
dan jangan disingkat. Kalimat-kalimatnya yang ditulis pada halaman
judul harus piramid terbalik, harus diletakkan di tengah-tengah daerah
pengetikan.
2.1.3 Halaman pengesahan
Halaman ini

memuat judul, nama mahasiswa, nomor induk

mahasiswa. Nama program studi, nama dan tanda tangan para

18

pembimbing, nama dan tanda tangan ketua jurusan. Halaman


pengesahan ditempatkan setelah halaman judul.
2.1.4 Halaman pernyataan
Halaman ini berisi pernyataan bahwa isi tugas akhir tidak
merupakan jiplakan, juga bukan dari karya orang lain.
2.1.5 Halaman moto dan persembahan (jika diperlukan)
Disesuaikan dengan buku panduan penulisan skripsi FMIPA Untan
2.1.6 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat uraian singkat tentang maksud pembuatan
skripsi dan ucapan terima kasih. Panjang kata pengantar sebaiknya
tidak lebih satu halaman.
2.1.7 Daftar isi
Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor halaman yang
memuat daftar tabel, daftar gambar, judul bab serta sub-subbab, daftar
pustaka dan lampiran. Keterangan halaman yang mendahului daftar
isi tidak perlu dimuat dalam daftar isi. Judul daftar isi diketik dalam
huruf kapital dan diletakkan di tengah-tengah. Kata halaman untuk
menunjukkan nomor halaman setiap bab atau sub-subbab diketik di
bawah kata daftar isi. Susunan daftar isi menyusul dua spasi di
bawahnya. Bila daftar isi memerlukan lebih dari satu halaman, maka
pengetikan diteruskan pada halaman selanjutnya. Pengetikan antar
bab dan sub-subbab diantarai dengan dua spasi. Sedangkan antara

19

sub-subbab satu spasi. Daftar isi boleh disusun dengan format lain
sesuai dengan isi skripsi
2.1.8 Intisari
Bagian ini memuat uraian singkat (tidak lebih dari 250 kata)
tetapi padat dan jelas serta memberikan gambaran menyeluruh
tentang isi tugas akhir. Intisari tugas akhir memuat apa dan mengapa
penelitian dikerjakan, bagaimana dikerjakan, dan apa hasil penting
yang diperoleh dari penelitian.
2.1.9 Abstract
Abstract merupakan intisari yang ditulis dalam bahasa Inggris.
2.10 Daftar Tabel dan Gambar
Daftar tabel dan daftar gambar diketik pada halaman tersendiri
dengan format seperti daftar isi. Judul tabel atau gambar dalam daftar
tersebut harus sama dengan judul tabel atau gambar dalam teks. Di
dalam teks, judul yang memerlukan lebih dari satu baris diketik
dengan satu spasi. Antara judul tabel dan gambar diberi jarak dua
spasi.
2.2 Bagian Utama
2.2.1 Pendahuluan
1. Latar Belakang dan Permasalahan.
Penulisan latar belakang dan permasalahan disajikan dalam bentuk
uraian yang secara kronologis diarahkan untuk langsung menuju
rumusan masalah. Dalam latar belakang dan permasalahan dapat
20

dimasukkan beberapa uraian singkat penelitian terdahulu yang dapat


memperkuat alasan mengapa penelitian ini dilakukan. Apabila
diperlukan, pada bagian ini dimungkinkan memuat hipotesis/dugaan
secara umum dan manfaat penelitian.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisikan masalah yang akan dibahas pada
penelitian
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berisikan penjelasan secara spesifik tentang halhal yang ingin dicapai melalui penelitian yang dilakukan.
4. Batasan Masalah
Batasan masalah dapat berisikan batasan metode yang akan
digunakan dan pemilihan masalah yang akan dibahas.
5. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang informasi hasil
penelitian yang disajikan dalam pustaka dan menghubungkannya
dengan masalah penelitian yang sedang diteliti. Fakta-fakta yang
dikemukakan sejauh mungkin diacu dari sumber aslinya, dengan
mengikuti cara sitasi nama-tahun dalam kurung biasa. Sitasi tidak dari
sumber asli hanya boleh dilakukan dalam keadaan terpaksa (sumber
aslinya sangat sulit ditemukan).

6. Metodologi

21

Metodologi penelitian memuat langkah-langkah yang akan


ditempuh di dalam penelitian. Metodologi dapat berupa analisa suatu
teori, metode percobaan atau kombinasi keduanya.
2.2.2 Landasan Teori
Bagian ini memuat pengertian-pengertian dan sifat-sifat yang
diperlukan untuk pembahasan di bab-bab berikutnya. Apabila
diperlukan, pada bagian ini dimungkinkan memuat hipotesis yang
lebih terfokus/spesifik. Hipotesis (jika ada) memuat pernyataan
singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka
dan merupakan jawaban sementara (conjecture) terhadap masalah
yang dihadapi, dan masih harus dibuktikan kebenarannya.
2.2.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bagian ini merupakan bagian yang paling penting dari tugas
akhir, karena bagian ini memuat semua temuan ilmiah yang diperoleh
sebagai data hasil

penelitian. Bagian

ini diharapkan

dapat

memberikan penjelasan ilmiah, yang secara logis dapat menerangkan


alasan diperolehnya hasil-hasil tersebut.
Pada bagian ini, peneliti menyusun secara sistematis disertai
argumentasi yang rasional tentang informasi ilmiah yang diperoleh
dalam penelitian, terutama informasi yang relevan dengan masalah
penelitian. Pembahasan terhadap hasil penelitian yang diperoleh dapat
disajikan dalam bentuk uraian teoritik, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Dalam pelaksanaannya, bagian ini dapat digunakan untuk
membandingkan

hasil-hasil

penelitian

yang

diperoleh

dalam
22

penelitian yang sedang dilakukan terhadap hasil-hasil penelitian yang


dilaporkan oleh peneliti terdahulu. Secara ilmiah, hasil penelitian
yang diperoleh dalam penelitian dapat berupa temuan baru atau
perbaikan, penegasan, atau penolakan interpretasi suatu fenomena
ilmiah dari peneliti sebelumnya.
Untuk memperjelas penyajian, hasil penelitian dapat disajikan
secara cermat dalam bentuk tabel, kurva, grafik, foto, atau bentuk
lain, sesuai keperluan secara lengkap dan jelas, seperti: satuan,
kondisi eksperimen, dan lain-lain. Perlu diusahakan agar saat
membaca hasil penelitian dalam format tersebut, pembaca tidak perlu
mencari informasi terkait dari uraian dalam pembahasan.
2.2.4 Simpulan
Simpulan memuat secara singkat dan jelas tentang hasil penelitian
yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian. Apabila diperlukan,
saran digunakan untuk menyampaikan masalah yang dimungkinkan
untuk penelitian lebih lanjut.
2.3 Bagian Akhir
Bagian ini merupakan bagian akhir tugas akhir, yang memuat:
Daftar Pustaka dan Lampiran.

2.3.1 Daftar pustaka


Bagian ini secara cermat memuat pustaka yang digunakan dalam
penelitian. Penulisan daftar pustaka disesuaikan dengan ketentuan
penulisan daftar pustaka pada bab sebelumnya.
23

2.3.2 Lampiran
Lampiran dapat digunakan untuk menyajikan prosedur, program
komputer, algoritma, hasil simulasi, bukti atau keterangan lain yang
tidak mungkin disingkat sehingga terlalu panjang untuk dimuat di
Bagian Utama Skripsi. Lampiran juga dapat digunakan untuk
menampilkan data primer yang diperoleh dalam penelitian yang tidak
dapat diinterpretasikan secara langsung. Lampiran bukan merupakan
arsip catatan hasil analisis seperti kumpulan kromatogram, spektra
atau data kasar lainnya.

2.4 Jenis Penelitian


Jenis penelitian untuk tugas akhir di Jurusan Matematika secara
umum dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok, yaitu penelitian
eksperimental, pengembangan sistem dan penelitian literatur/kajian
teori. Di bawah ini disajikan contoh susunan bab dan subbab
penelitian.
Bab I Pendahuluan meliputi latar belakang dan permasalahan,
rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah,
tinjauan pustaka, dan metodologi.
Bab II Landasan Teori
Bab III Hasil Penelitian dan Pembahasan (Dapat disajikan menjadi
2 bab atau lebih)
Bab ... Simpulan
Daftar Pustaka
24

Lampiran

25

Anda mungkin juga menyukai