Sap Tak Isos
Sap Tak Isos
KEPERAWATAN JIWA
ISOLASI SOSIAL
Oleh:
Kelompok
1. Annies Alfie A., S.Kep
(092311101019)
(112311101005)
(132311101067)
Sasaran
Hari/Tgl
Waktu
: 11.00-12.00
Tempat
A.
Latar Belakang
Sehat menurut WHO adalah keadaan yang sempurna baik fisik,
mental maupun sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau
kelemahan, tidak hanya terbebas dari penyakit serta kelemahan (WHO, 2009
dalam Azizah, 2011).
Menurut penelitian WHO (2009), prevalensi masalah kesehatan jiwa
saat ini cukup tinggi, sekitar 10% orang dewasa mengalami gangguan jiwa
saat ini dan 25% penduduk dunia diperkirakan akan mengalami gangguan
jiwa pada usia tertentu. Usia ini biasanya terjadi pada dewasa muda antara
18-20 tahun 1% diantaranya adalah gangguan jiwa berat, potensi seseorang
mudah terserang gangguan jiwa memang tinggi, setiap saat 450 juta orang
diseluruh dunia terkena dampak permasalahan jiwa, saraf maupun perilaku.
Salah satu bentuk gangguan jiwa yang paling banyak terjadi di seluruh dunia
adalah gangguan jiwa skizofrenia. Prevalensi skizofrenia didunia 0,1 per mil
tanpa memandang perbedaan status sosial atau budaya.
Hasil Riset Dasar Kesehatan Nasional Tahun 2007, menyebutkan
bahwa sebanyak 0,46 per mil masyarakat Indonesia mengalami gangguan
jiwa berat. Mereka adalah yang diketahui mengidap skizofrenia (isolasi
sosial) dan mengalami gangguan psikotik berat. Prevalensi gangguan jiwa
tertinggi di Indonesia terdapat di Provisi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
C.
dilakukannya
terapi
aktifitas
kelompok
klien
mampu
E.
Metode
1. Dinamika Kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran
Kriteria Klien
1. Klien
a) Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
b) Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai
dengan stimulus
2. Proses seleksi
L
C. L
Keterangan Gambar:
K
: Klien
: Observer
C.
L
F
: Co-Leader
: Leader
: Fasilitator
Pembagian Tugas
1. Leader :
a) Menyiapkan proposal kegiatan TAK
b) Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai.
c) Menjelaskan permainan.
d) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan
memperkenalkan dirinya.
e) Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib
f) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
2. Co-leader :
a) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas
klien.
b) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
3. Fasilitator
a) Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
b) Memotivasi klien yang kurang aktif.
H.
berlangsung
Susunan Pelaksana
1. Susunan perawat pelaksana TAK sebagai berikut:
a) Leader
: Dahlia Kurniawati Utami
(112311101005)
b) Co. Leader
: Andriyani Dwi Wardani
(092311101075)
c) Fasilitator
: Annies Alfie Azila
(092311101019)
d) Observer
: Fajar Guntur W.G
(132311101067)
2. Klien peserta TAK sebagai berikut:
a) Tn. A
b) Tn. B
c) Tn. C
d) Tn. D
Tata Tertib dan Antisipasi Masalah
1. Tata Tertib
a) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
b) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
c) Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
d) Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK)
berlangsung.
e) Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
g) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
h) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK
belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota
untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
2. Antisipasi Masalah
a) Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
Memanggil klien
Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau klien yang lain
b) Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
Panggil nama klien
Tanya alasan klien meninggalkan permainan
pada
klien
bahwa
klien
dapat
melaksanakan
telah dipilih
Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
I.
Tahap Kegiatan
Tahap
kegiatan
Persiapan
Kegiatan Penyuluh
1.
2.
3.
Orientasi
1.
2.
3.
4.
5.
Memi
lih klien sesuai dengan
indikasi, yaitu isolasi sosial
Memb
uat kontrak dengan klien
Memp
ersiapkan alat dan tempat
terapi
Terapis memberikan salam
terapeutik
Terapis memperkenalkan diri
Terapis menanyakan perasaan
klien saat ini
Terapis menjelaskan tujuan
kegiatan
Terapis menjelaskan aturan
dalam kegiatan terapi, yaitu:
a. Jika ada klien yang
meninggalkan kelompok
harus minta izin kepada
terapis
b. Lama kegiatan 45 menit
c. Setiap klien mengikuti
kegiatan dari awal sampai
selesai
Kegiatan Peserta
Aktif
Aktif
Memperhatikan
Aktif
Memperhatikan
Memperhatikan
Kerja
Evaluasi
1. Jelaskan
kegiatan,
yaitu
Melakukan
hidupkan musik serta bola
intruksi
diedarkan berlawanan dengan
arah jarum jam (yaitu kearah
kiri) dan pada saat musik
dimatikan
maka
anggota
kelompok yang memegang
bola memperkenalkan dirinya.
2. Hidupkan musik kembali dan Mendengarkan /
edarkan bola berlawanan
pasif
dengan arah jarum jam
3. Pada saat musik dimatikan,
Melakukan
anggota
kelompok
yang
intruksi
memegang bola mendapat
giliran untuk menyebutkan:
salam, nama lengkap, nama
panggilan, hobi, dan asal,
dimulai oleh terapis sebagai
contoh.
4. Tulis nama panggilan pada
Pasif
kertas/papan nama dan tempel
pada pakai klien.
5. Ulangi 2, 3, dan 4 sampai
Melakukan
semua anggota kelompok
intruksi
mendapat giliran.
6. Beri pujian untuk tiap
Aktif
keberhasilan
anggota
kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
1. Evaluasi
Menjawab / Aktif
a. Menanyakan
perasaan
klien setelah mengikuti
TAK
b. Memberi
pujian
atas
keberhasilan kelompok
2. Rencana tindak lanjut
Memperhatikan /
a. Menganjurkan tiap anggota
Aktif
kelompok
melatih
memperkenalkan diri pada Memperhatikan /
orang lain di kehidupan
Aktif
sehari-hari.
b. Memasukan
kegiatan Menjawab / Aktif
memperkenalkan diri pada
jadwal kegiatan harian
klien.
3. Kontrak yang akan datang
Menjawab / Aktif
a. Menyepakati
kegiatan
berikutnya,
yaitu
berkenalan dengan anggota
kelompok
b. Menyepakati
tempat
J.
waktu dan
Alat
1. Musik / lagu
2. Bola pimpong
3. Buku catatan dan bulpoin
4. Jadwal kegiatan klien
K.
Metode Penyuluhan
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi
3. Bermain peran
L.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. TAK sesi 1, dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri
secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi
berikut..
G.
Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
H.
Daftar Pustaka
1.
2.
Depkes
http://www.depkes.go.id
RI.
2007.
Riset
Kesehatan
Dasar.
Lampiran 1. Materi
Kemampuan Memperkenalkan Diri
Memperkenalkan diri berasal dari kata kenal dan diri. Definisi kata kenal
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tahu dan teringat kembali, tahu,
pernah tahu (bersahabat), mengerti, sedangkan definisi memperkenalkan adalah
memberitahukan supaya mengerti (mengetahui). Definisi diri adalah orang
seorang (terpisah dari yang lain); badan. Berdasarkan definisi tersebut dapat
disimpulkan memperkenalkan diri merupakan proses memberitahu orang lain
tentang diri sendiri agar orang lain mengerti (mengetahui). Perkenalan adalah cara
untuk terhubung dengan orang baru melalui pertukaran kata dan terkadang juga
kontak fisik.
Tujuan dari memperkenalkan diri adalah mampu memberitahu orang lain
tentang diri sendiri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan
hobi. Metode memperkenalkan diri kepada individu atau orang lain yaitu:
1. Sebutkan nama
Menyebutkan nama pada lawan bicara dan menanyakan nama agar saling
mengenal satu sama lain.
2. Jabat tangan atau gunakan bahasa tubuh lain yang sesuai secara budaya
Jabat tangan merupakan salah satu budaya memberikan salam dalam bentuk
kontak fisik. proses berjabat tangan dilakukan dengan singkat, tidak terlalu
kuat, dan tidak terlalu lemah. Proses penggunaan bahasa tubuh disesuaikan
dengan kebudayaan yang ada.
3. Ajukan pertanyaan
Mengajukan
pertanyaan
dalam
perkenalan
diri
dapat
menunjukkan
ketertarikan. Pertanyaan yang diajukan bida tentang asal lawan bicara, atau
persamaan yang mungkin dimiliki. Pada saat proses mengajukan pertanyaan
lebih baik tidak mengambil kesempatan untuk membicarakan diri sendiri
karena akan memberikan kesan egois.
4. Tutup percakapan
Menutup percakapan merupakan proses mengakhiri percakapan dengan
menyatakan kepada lawan bicara bahwa menikmati percakapan yang telah
berlangsung. Proses mengakhiri percakapan dapat disesuaikan dengan keadaan
yaitu percakapan formal atau non formal.
Ada metode yang harus diperhatikan pada saat memperkenalkan diri pada
orang lain atau situasi sosial. Metode memperkenalkan diri dalam situasi sosial
yaitu:
1. Kontak mata
Kontak mata dapat menunjukkan keterlibatan dalam sebuah interaksi. Kontak
mata merupakan salah satu sara agar terhubung dengan orang lain dan
menunjukkan adanya perhatian dan keterbukaan serta keterlibatan diri
sepenuhnya.
2. Tersenyum
Senyum merupakan salah satu bentuk untuk menunjukkan rasa senang ketika
bertemu dengan orang baru.
3. Tampilkan bahasa tubuh yang pantas
Bahasa tubuh dapat mencerminkan kepercayaan diri dan merupakan ungkapan
secara non verbal.
PROGRAM STUDI
ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR
1
PENGERTIAN
TUJUAN
INDIKASI
4
5
KONTRAINDIKASI
PERSIAPAN PASIEN
PERSIAPAN
SETTING & ALAT
CARA BEKERJA
3.
EVALUASI
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS
sesi 1, dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan
non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut:
Sesi 1: TAKS
Kemampuan memperkenalkan diri
a. Kemampuan Verbal
No
Aspek yang dinilai
Nama Klien
2 3 4 5
1
1
2
3
4
dst
dst
Kontak mata
Duduk tegak
Menggunakan bahasa tubuh yang
sesuai
Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
Jumlah
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda jika
ditemukan pada klien atau tanda X jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu,
dan jika nilai 0,1, atau 2 klien belum mampu
9
DOKUMENTASI