Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK

KEPERAWATAN JIWA
ISOLASI SOSIAL

Oleh:
Kelompok
1. Annies Alfie A., S.Kep

(092311101019)

2. Andriyani Dwi W., S.Kep(092311101075)


3. Dahlia Kurniawati U., S.Kep

(112311101005)

4. Fajar Guntur W.G., S.Kep

(132311101067)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
I. PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan I No. 37 Telp./fax (0331) 487145 Jember

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


Topik/Materi

: Terapi Aktifitas Kelompok Sesi 1 (Isolasi Sosial)

Sasaran

: Klien dengan Isolasi Sosial

Hari/Tgl

: Senin, 14 Maret 2016

Waktu

: 11.00-12.00

Tempat

: Aula RSJ Sumber Waras

A.

Latar Belakang
Sehat menurut WHO adalah keadaan yang sempurna baik fisik,
mental maupun sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau
kelemahan, tidak hanya terbebas dari penyakit serta kelemahan (WHO, 2009
dalam Azizah, 2011).
Menurut penelitian WHO (2009), prevalensi masalah kesehatan jiwa
saat ini cukup tinggi, sekitar 10% orang dewasa mengalami gangguan jiwa
saat ini dan 25% penduduk dunia diperkirakan akan mengalami gangguan
jiwa pada usia tertentu. Usia ini biasanya terjadi pada dewasa muda antara
18-20 tahun 1% diantaranya adalah gangguan jiwa berat, potensi seseorang
mudah terserang gangguan jiwa memang tinggi, setiap saat 450 juta orang
diseluruh dunia terkena dampak permasalahan jiwa, saraf maupun perilaku.
Salah satu bentuk gangguan jiwa yang paling banyak terjadi di seluruh dunia
adalah gangguan jiwa skizofrenia. Prevalensi skizofrenia didunia 0,1 per mil
tanpa memandang perbedaan status sosial atau budaya.
Hasil Riset Dasar Kesehatan Nasional Tahun 2007, menyebutkan
bahwa sebanyak 0,46 per mil masyarakat Indonesia mengalami gangguan
jiwa berat. Mereka adalah yang diketahui mengidap skizofrenia (isolasi
sosial) dan mengalami gangguan psikotik berat. Prevalensi gangguan jiwa
tertinggi di Indonesia terdapat di Provisi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta

(24,3%), di ikuti Nangroe Aceh Darussalam (18,5%), Sumatra Barat


(17,7%), NTB (10,9%), Sumatera Selatan (9,2%), dan Jawa Tengah (6,8%)
(Depkes RI, 2007).
Berdasarkan angka kejadian tersebut maka peran tenaga kesehatan
sangat dibutuh untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat baik yang
sehat maupun sakit. Peran perawat dalam penanggulangan klien dengan
isolasi sosial meliputi peran promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
Pada peran promotif, perawat meningkatkan dan memelihara kesehatan
mental melalui penyuluhan dan pendidikan untuk klien dan keluarga. Aspek
preventif yaitu untuk meningkatkan kesehatan mental dan pencegahan
gangguan konsep diri: Isolasi Sosial. Sedangkan pada peran kuratif perawat
merencanakan dan melaksanakan rencana tindakan keperawatan untuk klien
dan keluarga. Kemudian peran rehabilitative berperan pada follow up
perawat klien dengan gangguan konsep diri : Isolasi Sosial Menarik Diri
melalui pelayanan di rumah atau home visite.
B.

Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukannya terapi aktifitas kelompok, klien dapat meningkatkan
hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.

C.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah

dilakukannya

terapi

aktifitas

kelompok

klien

mampu

memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,


asal/alamat, dan hobi.
D.

E.

Metode
1. Dinamika Kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran
Kriteria Klien
1. Klien
a) Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
b) Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai
dengan stimulus
2. Proses seleksi

1) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.


2) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

3) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:


menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
F.

aturan main dalam kelompok


Setting Tempat
O
K

L
C. L

Keterangan Gambar:
K

: Klien
: Observer

C.
L
F

: Co-Leader

: Leader

: Fasilitator

Pembagian Tugas
1. Leader :
a) Menyiapkan proposal kegiatan TAK
b) Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai.
c) Menjelaskan permainan.
d) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan
memperkenalkan dirinya.
e) Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib
f) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
2. Co-leader :
a) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas
klien.
b) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
3. Fasilitator
a) Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
b) Memotivasi klien yang kurang aktif.

c) Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan


memfasilitasi anggota kelompok
4. Observer :
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mencatat prilaku Verbal dan Non- verbal klien selama kegiatan
G.

H.

berlangsung
Susunan Pelaksana
1. Susunan perawat pelaksana TAK sebagai berikut:
a) Leader
: Dahlia Kurniawati Utami
(112311101005)
b) Co. Leader
: Andriyani Dwi Wardani
(092311101075)
c) Fasilitator
: Annies Alfie Azila
(092311101019)
d) Observer
: Fajar Guntur W.G
(132311101067)
2. Klien peserta TAK sebagai berikut:
a) Tn. A
b) Tn. B
c) Tn. C
d) Tn. D
Tata Tertib dan Antisipasi Masalah
1. Tata Tertib
a) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
b) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
c) Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
d) Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK)
berlangsung.
e) Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
g) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
h) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK
belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota
untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
2. Antisipasi Masalah
a) Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
Memanggil klien
Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau klien yang lain
b) Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
Panggil nama klien
Tanya alasan klien meninggalkan permainan

Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan


penjelasan

pada

klien

bahwa

klien

dapat

melaksanakan

keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi


c) Bila ada klien lain ingin ikut
Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
-

telah dipilih
Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin

dapat diikuti oleh klien tersebut


Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut.

I.

Tahap Kegiatan
Tahap
kegiatan

Persiapan

Kegiatan Penyuluh
1.
2.
3.

Orientasi

1.
2.
3.
4.
5.

Memi
lih klien sesuai dengan
indikasi, yaitu isolasi sosial
Memb
uat kontrak dengan klien
Memp
ersiapkan alat dan tempat
terapi
Terapis memberikan salam
terapeutik
Terapis memperkenalkan diri
Terapis menanyakan perasaan
klien saat ini
Terapis menjelaskan tujuan
kegiatan
Terapis menjelaskan aturan
dalam kegiatan terapi, yaitu:
a. Jika ada klien yang
meninggalkan kelompok
harus minta izin kepada
terapis
b. Lama kegiatan 45 menit
c. Setiap klien mengikuti
kegiatan dari awal sampai
selesai

Kegiatan Peserta

Media dan alat

Aktif

Musik, bola, buku catatan,


dan bolpoin

Aktif

Memperhatikan
Aktif

Memperhatikan

Memperhatikan

Kerja

Evaluasi

1. Jelaskan
kegiatan,
yaitu
Melakukan
hidupkan musik serta bola
intruksi
diedarkan berlawanan dengan
arah jarum jam (yaitu kearah
kiri) dan pada saat musik
dimatikan
maka
anggota
kelompok yang memegang
bola memperkenalkan dirinya.
2. Hidupkan musik kembali dan Mendengarkan /
edarkan bola berlawanan
pasif
dengan arah jarum jam
3. Pada saat musik dimatikan,
Melakukan
anggota
kelompok
yang
intruksi
memegang bola mendapat
giliran untuk menyebutkan:
salam, nama lengkap, nama
panggilan, hobi, dan asal,
dimulai oleh terapis sebagai
contoh.
4. Tulis nama panggilan pada
Pasif
kertas/papan nama dan tempel
pada pakai klien.
5. Ulangi 2, 3, dan 4 sampai
Melakukan
semua anggota kelompok
intruksi
mendapat giliran.
6. Beri pujian untuk tiap
Aktif
keberhasilan
anggota
kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
1. Evaluasi
Menjawab / Aktif
a. Menanyakan
perasaan
klien setelah mengikuti
TAK
b. Memberi
pujian
atas
keberhasilan kelompok
2. Rencana tindak lanjut
Memperhatikan /
a. Menganjurkan tiap anggota
Aktif
kelompok
melatih
memperkenalkan diri pada Memperhatikan /
orang lain di kehidupan
Aktif
sehari-hari.
b. Memasukan
kegiatan Menjawab / Aktif
memperkenalkan diri pada
jadwal kegiatan harian
klien.
3. Kontrak yang akan datang
Menjawab / Aktif
a. Menyepakati
kegiatan
berikutnya,
yaitu
berkenalan dengan anggota
kelompok

Musik, bola, buku catatan,


dan bolpoin

b. Menyepakati
tempat

J.

waktu dan

Alat
1. Musik / lagu
2. Bola pimpong
3. Buku catatan dan bulpoin
4. Jadwal kegiatan klien

K.

Metode Penyuluhan
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi
3. Bermain peran

L.

Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. TAK sesi 1, dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri
secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi
berikut..

G.

Lampiran
1. Materi
2. Leaflet

H.

Daftar Pustaka
1.

Azizah, ML. 2011. Keperawatan Jiwa (Aplikasi Praktik


Klinik). Yogyakarta: Graha Ilmu.

2.

Depkes
http://www.depkes.go.id

RI.

2007.

Riset

Kesehatan

Dasar.

Lampiran 1. Materi
Kemampuan Memperkenalkan Diri
Memperkenalkan diri berasal dari kata kenal dan diri. Definisi kata kenal
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tahu dan teringat kembali, tahu,
pernah tahu (bersahabat), mengerti, sedangkan definisi memperkenalkan adalah
memberitahukan supaya mengerti (mengetahui). Definisi diri adalah orang
seorang (terpisah dari yang lain); badan. Berdasarkan definisi tersebut dapat
disimpulkan memperkenalkan diri merupakan proses memberitahu orang lain
tentang diri sendiri agar orang lain mengerti (mengetahui). Perkenalan adalah cara
untuk terhubung dengan orang baru melalui pertukaran kata dan terkadang juga
kontak fisik.
Tujuan dari memperkenalkan diri adalah mampu memberitahu orang lain
tentang diri sendiri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan
hobi. Metode memperkenalkan diri kepada individu atau orang lain yaitu:
1. Sebutkan nama
Menyebutkan nama pada lawan bicara dan menanyakan nama agar saling
mengenal satu sama lain.
2. Jabat tangan atau gunakan bahasa tubuh lain yang sesuai secara budaya
Jabat tangan merupakan salah satu budaya memberikan salam dalam bentuk
kontak fisik. proses berjabat tangan dilakukan dengan singkat, tidak terlalu
kuat, dan tidak terlalu lemah. Proses penggunaan bahasa tubuh disesuaikan
dengan kebudayaan yang ada.
3. Ajukan pertanyaan
Mengajukan

pertanyaan

dalam

perkenalan

diri

dapat

menunjukkan

ketertarikan. Pertanyaan yang diajukan bida tentang asal lawan bicara, atau
persamaan yang mungkin dimiliki. Pada saat proses mengajukan pertanyaan
lebih baik tidak mengambil kesempatan untuk membicarakan diri sendiri
karena akan memberikan kesan egois.

4. Tutup percakapan
Menutup percakapan merupakan proses mengakhiri percakapan dengan
menyatakan kepada lawan bicara bahwa menikmati percakapan yang telah
berlangsung. Proses mengakhiri percakapan dapat disesuaikan dengan keadaan
yaitu percakapan formal atau non formal.
Ada metode yang harus diperhatikan pada saat memperkenalkan diri pada
orang lain atau situasi sosial. Metode memperkenalkan diri dalam situasi sosial
yaitu:
1. Kontak mata
Kontak mata dapat menunjukkan keterlibatan dalam sebuah interaksi. Kontak
mata merupakan salah satu sara agar terhubung dengan orang lain dan
menunjukkan adanya perhatian dan keterbukaan serta keterlibatan diri
sepenuhnya.
2. Tersenyum
Senyum merupakan salah satu bentuk untuk menunjukkan rasa senang ketika
bertemu dengan orang baru.
3. Tampilkan bahasa tubuh yang pantas
Bahasa tubuh dapat mencerminkan kepercayaan diri dan merupakan ungkapan
secara non verbal.

SOP TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI: Sesi 1

STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)

PROGRAM STUDI
ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR
1

PENGERTIAN

TUJUAN

INDIKASI

4
5

KONTRAINDIKASI
PERSIAPAN PASIEN

PERSIAPAN
SETTING & ALAT

CARA BEKERJA

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


SOSIALISASI Sesi 1
NO
NO
HALAMAN:
DOKUMEN:
REVISI:
Terapi yang dilakukan terhadap sekelompok klien
dalam upaya memfasilitasi kemampuan klien untuk
melakukan sosialisasi dengan orang lain dalam
kelompok terapi.
Klien mampu memperkenalkan diri dengan
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal,
dan hobi.
1. Pasien menarik diri yang telah mulai melakukan
interaksi interpersonal
2. Klien baru masuk
3. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah
berespon sesuai stimulus
1. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu
isolasi sosial: menarik diri
2. Membuat kontrak dengan klien
Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam
lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat
1. Tape recorder
2. Musik/ lagu
3. Bola tenis
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan klien
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran / simulasi
Orientasi
Pada tahap ini, terapis melakukan:

1. Memberi salam terapeutik: salam dari terapis


2. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien
saat ini
3. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
memperkenalkan diri
2) Menjelaskan aturan main berikut:
- Jika ada klien yang akan meninggalkan
kelompok harus meminta ijin kepada
terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
Tahap Kerja
1. Jelaskan kegiatan, yaitu musik akan
dihidupkan serta bola diedarkan berlawanan
dengan arah jarum jam (yaitu ke arah kiri) dan
pada saat tape dimatikan maka anggota
kelompok yang memegang bola
memperkenalkan diri
2. Hidupkan musik dan edarkan bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam
3. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok
yang memegang bola mendapat giliran untuk
menyebutkan: salam, nama lengkap, nama
panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh terapis
sebagai contoh
4. Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama
dan tempel/pakai
5. Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota
kelompok mendapat giliran
6. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota
kelompok dengan memberi tepuk tangan
Tahap Terminasi
Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
Rencana Tindak Lanjut
1. Mengajarkan tiap anggota kelompok untuk
melatih memperkenalkan diri kepada orang
lain di kehidupan sehari-hari
2. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri

3.

pada jadwal kegiatan harian klien


Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu
berkenalan dengan anggota kelompok
2) Menyepakati waktu dan tempat

EVALUASI
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS
sesi 1, dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan
non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut:
Sesi 1: TAKS
Kemampuan memperkenalkan diri
a. Kemampuan Verbal
No
Aspek yang dinilai

Nama Klien
2 3 4 5

1
1
2
3
4

b. Kemampuan Non Verbal


No Aspek yang dinilai
1
1
2
3
4

dst

Menyebutkan nama lengkap


Menyebutkan nama panggilan
Menyebutkan asal
Menyebutkan hobi
Jumlah
Nama Klien
2 3 4 5

dst

Kontak mata
Duduk tegak
Menggunakan bahasa tubuh yang
sesuai
Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
Jumlah

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda jika
ditemukan pada klien atau tanda X jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu,
dan jika nilai 0,1, atau 2 klien belum mampu
9

DOKUMENTASI

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien


ketika TAK pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS, klien

mampu memperkenalkan diri secara verbaql dan


non verbal, dianjurkan klien memperkenalkan diri
pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal)

Anda mungkin juga menyukai

  • CA Serviks
    CA Serviks
    Dokumen11 halaman
    CA Serviks
    Andriyani D. Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP TTT
    LP TTT
    Dokumen11 halaman
    LP TTT
    Andriyani D. Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP TTT
    LP TTT
    Dokumen11 halaman
    LP TTT
    Andriyani D. Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP Pneumonia
    LP Pneumonia
    Dokumen32 halaman
    LP Pneumonia
    Andriyani D. Wardani
    Belum ada peringkat
  • LP Batu Ginjal Andriyani
    LP Batu Ginjal Andriyani
    Dokumen43 halaman
    LP Batu Ginjal Andriyani
    Andriyani D. Wardani
    Belum ada peringkat