Kemampuan dalam mengenal bentuk geometri perlu dikembangkan sejak dini termasuk di KB Pelita
Hati Baso. Berdasarkan kondisi awal, peneliti menemukan rendahnya kemampuan anak dalam
mengenal bentuk geometri yaitu 90% Belum Berkembang (BB) dan 10 % Mulai Berkembang (MB).
Penyebabnya karena anak menganggap kegiatan ini tidak menarik dan tidak menyenangkan seperti
kegiatan lainnya. Namun penyebab utamanya adalah dari peneliti sendiri dimana peneliti belum
memberikan kegiatan yang menyenangkan dan belum menemukan strategi yang tepat dalam kegiatan
mengenal bentuk geometri. Untuk itu peneliti berusaha memecahkan masalah ini dengan PTK.
Tujuannya untuk mengetahui apakah penggunaan strategi cooperative learning dalam permainan
bentuk lomba dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri umur 4-5
tahun di KB Pelita Hati Baso. Maka dilaksanakanlah penelitian perbaikan kegiatan pengembangan
ini dalam 2 siklus sesuai dengan prosedur perbaikan pengembangan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan sampai refleksi. Setelah dilaksanakan perbaikan kegiatan pengembangan
menggunakan strategi cooperative learning dalam permainan bentuk lomba maka diperolehlah hasil
rata-rata kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri pada siklus I berangsur meningkat
yaitu Belum Berkembang (BB) 36,66%, Mulai Berkembang (MB) 26,66%, dan 36,66% Berkembang
Sesuai Harapan (BSH). Sedangkan pada siklus II rata-ratanya meningkat dengan pesat melebihi
harapan peneliti yaitu Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 20% dan Berkembang Sangat Baik (BSB)
80%. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi cooperative learning dalam permainan
bentuk lomba telah berhasil meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri umur
4-5 tahun di KB Pelita Hati Baso.
Kata Kunci: kemampuan mengenal bentuk geometri, strategi cooperative learning, permainan bentuk
lomba.
PENDAHULUAN
perkembangan yang sejalan antara tumbuh kembangnya fisik motorik, kognitif, bahasa
dan sosial emosional.
Masa ini merupakan masa yang sangat findamental bagi kehidupan anak
selanjutnya. Menurut Bredecamp, dkk (dalam Masitoh, dkk 2012:1.14) anak adalah unik,
spontan, aktif dan energik, egosentris, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, antusias
terhadap banyak hal, eskploratif, kaya akan fantasi, mudah prustasi, kurang
pertimbangan dalam bertindak, perhatian pendek, dan menunjukkan minat terhadap
teman.
Salah satu dari tugas pengembangan pendidikan anak usia dini yang menjadi
fokus bahasan dalam penelitian ini adalah perkembangan kognitif anak, khususnya lagi
dalam mengenal bentuk geometri.
Mengenalkan bentuk geometri kepada anak usia 4-5 tahun, merupakan kegiatan
penyaluran rasa ingin tahu yang sangat kuat yang dimiliki anak usia dini. Pengenalan
yang dituntut sesuai dengan aspek dalam mengenal bentuk geometri adalah menyebutkan
dan menunjukkan, mengelompokkan, dan meniru bentuk geometri.
Keberhasilan anak dalam mengenal bentuk geometri ini tidak terlepas dari peran
pendidik PAUD itu sendiri. Dengan tugas utama pendidik adalah mendidik, mengajar,
membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Untuk menjalankan
tugas utama tersebut harus memiliki beberapa kompetensi yaitu kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional dalam Peraturan
Pemerintah (PP) no 13 tahun 2015 sebagai penyempurnaan dari PP no 19/2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Nasional. Sebagai pekerja yang profesional guru dituntut
untuk mampu mengembangkan diri dari entri ke mentor sampai master teacher. Dengan
kata lain guru harus mampu mengembangkan dirinya dari pemula sampai menjadi
seorang yang profesional. Untuk bisa menjadi seorang yang profesional inilah peneliti
melaksanakan penelitian dalam mengenalkan bentuk geometri ini kepada anak .
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan fenomena yang terjadi dilapangan peneliti menemukan beberapa
masalah di antaranya:
a. Rendahnya kemampuan anak dalam menggunting bebas. Dari 10 orang anak
70% tidak menyukai kegiatan ini. Sehingga 7 orang anak kemampuan
b.
c.
Masalah ini dapat dilihat pada beberapa kegiatan dan kondisi di bawah ini
antara lain:
a. Dalam memilih kegiatan bermain, anak berebut untuk memilih kegiatan
mengenal konsep bilangan dari pada menggunting, mengenal bentuk geometri,
b.
c.
d.
e.
dilaksanakan.
Kolstelnik
(dalam
Mashitoh,
dkk
2012:7.17),
bagi anak tentunya kegiatan yang sesuai dengan karakteristik anak yaitu
3.
c.
cara bernyanyi.
Mengenal bentuk dengan cara bercerita.
Bercerita dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak. Kemampuan
kognitif salah satunya mengenal bentuk geometri. Jadi dengan bercerita dapat
menstimulasi kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri.
Dengan pertimbangan yang matang dari beberapa alternatif tersebut, maka
keterampilan
dalam
mengenal
bentuk
geometri
dan
7. Dinas
pendidikan
dapat
menggunakannya
sebagai
bahan
masukan
dalam
memperbaiki mutu dan proses pendidikan dan masukan dalam membuat kontribusi
nyata bagi pendidikan anak usia dini.
KAJIAN PUSTAKA
1.
c.
emosional.
Mengenal bentuk geometri
Janice J Beaty (dalam Siti , dkk 2014:5.33) bentuk adalah salah satu
konsep awal yang harus dikuasai anak. Anak dapat membedakan benda
penghargaan.
3. Permainan Bentuk Lomba
a. Pengertian bermain.
B.E.F. Montulalu dkk (2012:1.3) berdasarkan hasil penelitian para ahli,
pengamatan dan pengalaman dapat dikatakan bahwa bermain adalah:
1) Anak memperoleh kesempatan yang ada pada dirinya.
2) Anak akan menemukan dirinya, yaitu kekuatan dan kelemahannya,
kemampuan serta minat dan kebutuhannya.
3) Memberikan peluang bagi anak untuk berkembang seutuhnya.
4) Anak terbiasa menggunakan aspek panca indranya sehingga terlatih dengan
b.
baik.
5) Secara alamiah motifasi anak untuk mengetahui sesuatu lebih mendalam.
Pentingnya bermain.
Banyak teori yang mengatakan apabila anak merasa aman serta
kebutuhan fisiknya terpenuhi anak akan mengkontruksi belajarnya dengan
senang. Guru juga harus memperhatikan kebutuhan anak karena bermain anak
mempengaruhi pendidikan di antaranya:
1) Frost (dalam B.E.F Montulalu, dkk 2012:1.3) anak-anak ingin tetap
bermain walaupun mereka telah mendekati kelelahan yang sangat.
2) Susan Isaach (dalam B.E.F Montulalu, dkk 2012:1.7) bermain
c.
d.
Jenis-jenis permainan.
Jenis-jenis permainan menurut B.E.F. Montulalu dkk (2012:7.29) ada dua
yaitu bermain bebas dan bermain terpimpin. Bermain terpimpin yang bisa
3.
4.
dengan baik.
Anak belajar paling baik apabila yang dipelajarinya mempertimbangkan keseluruhan
aspek pengembangan, bermakna, menarik dan fungsional.
Dalam kaitannya dengan kebermaknaan dalam belajar, M. Solehudin
mengutip kesimpulan Bredecamp Rosegrani (dalam Masitoh, dkk 2012:6.15), maka
anak akan belajar dengan baik apabila merasa aman serta kebutuhan fisiknya
terpenuhi, anak mengkonstruksi pengetahuan, anak belajar interaksi sosial dengan
anak lainnya, anak belajar melalui bermain, minat dan kebutuhan anak untuk
mengetahui terpenuhi, dan unsur variasi individual anak diperhatikan.
C. Penerapan strategi cooperative learning dalam permainan bentuk lomba untuk
meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri.
Strategi cooperative learning dalam permainan bentuk lomba dapat digunakan
dalam mengenal bentuk geometri. Permainan bentuk lomba dapat diciptakan sendiri oleh
guru. Guru menyampaikan tujuan dan memotifasi anak untuk mau mengikuti kegiatan.
Guru mengelompokkan anak tidak lebih dari 4 orang dalam satu kelompok.
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN
Pelaksanaan penelitian perbaikan pengembangan dalam mengenal bentuk geometri
akan peneliti jabarkan secara rinci mulai dari subjek, tempat, dan waktu serta pihak yang
membantu penelitian, desain prosedur perbaikan pengembangan, dan teknik analisis data.
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Serta Pihak yang Membantu Penelitian
1. Subjek Penelitian
Anak yang menjadi subjek penelitian adalah anak Kelompok Bermain Pelita
Hati Baso umur 4-5 tahun karena peneliti sebagai guru dari kelompok umur tersebut.
2.
Dengan jumlah anak 10 orang. 8 orang anak perempuan dan 2 orang anak laki-laki.
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Bemain Pelita Hati Baso yang
terletak di Kampuang Dulang Panta Jorong Sungai Angek Nagari Simarasok
Kecamatan Baso Kabupaten Agam. Peneliti memilih tempat ini untuk melaksanakan
penelitian perbaikan pengembangan karena peneliti menjadi guru di KB Pelita Hati
3.
tersebut.
Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2015/2016 dengan
lama penelitian sampai pada pembuatan laporan adalah 2 bulan. Dengan jadwal
penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Waktu Penelitian Perbaikan Pembelajaran
No
Kegiatan
1
Kondisi Awal
2
Perencanaan:
- Membuat rancangan siklus I.
- Membuat rancangan siklus II
- Membuat RKH, skenario perbaikan, lembar
observasi anak, lembar penilaian guru, lembar
refleksi, APKG PKP 1 dan APKG PKP 2.
3
Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi:
Waktu
30 Maret 2016
4 -10 April 2016
15-18 April 2016
11-13 April 2016
18-20 April 2016
4
4.
- Siklus 1
- Siklus 2
Penyusunan Laporan
3.
Melakukan Tindakan
Refleksi
Mengamati
Gambar 3.1
Bagan Alur Tahapan PTK
Wardhani & Wihardit (dalam Sri Tatminingsih 2014.13)
C. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data penilaian anak peneliti menggunakan data kuantitatif
dari lembar observasi dalam bentuk tabulasi dan persentase agar memudahkan peneliti
melihat hasilnya. Anak yang memperoleh nilai BB (Belum Berkembang), MB (Mulai
Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), dan BSB (Berkembang Sangat Baik)
BB
63,33 %
50 %
36,66 %
MB
26,66 %
36,66 %
26,66 %
BSH
10 %
13,33 %
36,66 %
BSB
0%
0%
0%
Keterangan: BB (Belum berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), BSH
(Berkembang Sangat Baik).
Dari rekap data tersebut terlihat ada peningkatan kemampuan anak dari
hari ke hari walaupun hanya sedikit peningkatan.
kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri 36,66 % BB, 26,66 % MB,
dan 10 % BSH, pada pertemuan ke dua 50 % BB, 36,66 % MB, dan 13,33 %
BSH, sehingga pada hari terakhir rata-rata persentase kemampuan anak dalam
mengenal bentuk geometri yaitu 36,66 % BB, 26,66 % MB, dan 36,66 BSH.
Grafik 4.1
Hasil Perbaikan Pengembangan Siklus I
Hasilnya juga dapat dilihat dari grafik ini dimana pada siklus I
kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri telah berangsur-angsur
meningkat yaitu pada hari ke 1 warna biru menunjukkan kemampuan anak dalam
mengenal bentuk geometri BB 36,66 %, warna coklat menunjukkan MB 26,66 %,
dan warna abu-abu menunjukkan BSH 10 %. Pada hari ke 2 kemampuan anak
dalam mengenal bentuk geometri warna biru menunjukkan 50 % BB, warna
coklat MB 36,66 %, warna abu-abu 13,33 % dan pada hari ke 3 warna biru
menunjukkan BB 36,66 %, warna coklat menunjukkan MB 26,66 %, dan warna
abu-abu BSH 36,66 %.
b. Hasil pengamatan penelitian perbaikan pengembangan.
Pengamatan dilaksanakan berbarengan dengan kegiatan pelaksanaan
perbaikan pengembangan. Dimana pada waktu pelaksanaan perbaikan ini peneliti
mengobservasi anak dengan mengisi lembar observasi anak yang ada pada tahap
pelaksanaan.
Sedangkan
pengamatan
terhadap
kinerja
peneliti
dalam
Lembar Obsevasi
Penilaian Perbaikan Pengembangan
Umur 4-5 Tahun Kelompok Bermain Pelita Hati
Tema/Sub Tema : Alam Semesta/Matahari
Hari/Tanggal : Kamis/14 April 2016
No
1
BB
7.8
10
MB
1.3
6
BSB
2.4
5.9
Mengelompokkan bentuk
6.7
9
1.2
10
geometri
Meniru bentuk persegi panjang
3.4
5.8
1.7
8.
10
3.6
2.4
5.9
BSH
Dilihat dari tabel di atas pada aspek menyebutkan bentuk geometri Belum
Berkembang (BB) 3 orang, Mulai Berkembang (MB) 3 orang, dan Berkembang
Sesuai Harapan (BSH) 4 orang. Pada aspek mengelompokkan bentuk geometri
Belum Berkembang (BB) 4 orang, Mulai Berkembang (MB) 3 orang, dan
Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 3 orang. Pada aspek meniru bentuk persegi
panjang dan segi tiga Belum Berkembang (BB) 4 orang, Mulai Berkembang
(MB) 2 orang, dan Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 4 orang.
Siklus II
a. Hasil perencanaan penelitian perbaikan pengembangan
Perencanaan siklus II ini sudah berhasil dengan baik karena sudah sesuai
dengan
kualitas
sebuah
perencanaan.
Perencanaannya
peneliti
susun
: Alam Semesta/Bintang
: Kamis/21 April 2016
Perkembangan
Menunjukkan dan
menyebutkan benda bentuk
geometri.
Mengelompokkan bentuk
geometri
BB
MB
BSB BSH
7.8
1.2
10
3.4
5.6
9
7.8
1.2
3.4
5.6
9.10
8
2.3
4.5
6.7
9
Perkembangan
: Alam Semesta/Bintang
: Kamis/21 April 2016
BB %
% BS
BSH
B
7.8
10
30
1.2
3.4
5.6
9
70
7.8
20
80
10
1.2
3.4
5.6
9.10
2.3
4.5
6.7
9
Menunjuk dan
menyebutkan
benda bentuk
geometri
Mengelompokk
an bentuk
geometri
Membuat
bentuk persegi
panjang, segi
90
tiga, lingkaran
dengan jari 4
posisi
Rata-rata
20
80
BB
0%
0%
0%
MB
23,33 %
10 %
0%
BSH
43,33 %
50 %
20 %
BSB
33,33 %
40 %
80 %
Hasilnya juga dapat dilihat dari grafik ini dimana pada siklus II
terjadi peningkatan pada hari ke 1 dimana warna coklat menunjukkan MB
23,33%, warna abu-abu menunjukkan BSH 43,33%, dan warna kuning
menunjukkan BSB 33,33%. Pada hari ke 2 terjadi peningkatan yang
ditunjukkan warna coklat 10% MB, warna abu-abu BSH 50%, dan warna
kuning BSB 40%. Sehingga pada hari ke 3 sudah mencapai hasil yang sangat
memuaskan yaitu warna abu-abu menunjukkan BSH 20 % dan warna kuning
menunjukkan BSB 80 %.
Berikut peneliti tampilkan hasil penilaian setiap siklus, dimana bisa
dilihat perbandingan hasil setiap siklusnya melalui tabel dan grafik di bawah
ini.
Tabel 4.21
Rekapitulasi Persentase Data Hasil Perbaikan Pengembangan
Siklus II
Siklus
Siklus 1
Siklus 2
BB
36,66 %
0%
MB
26,66 %
0%
BSH
36,66 %
20 %
BSB
0%
80 %
: Alam Semesta/Bintang
: Kamis/21 April 2016
Perkembangan
Menunjukkan dan
menyebutkan benda bentuk
geometri.
Mengelompokkan bentuk
geometri
BB
MB
BSB BSH
7.8
1.2
10
3.4
5.6
9
7.8
1.2
3.4
5.6
9.10
8
2.3
4.5
6.7
9
Dilihat dari tabel di atas pada aspek menunjuk dan menyebutkan 7 benda
bentuk geometri Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 7 orang, dan
Berkembang Sangat Baik 3 orang. Pada aspek mengelompokkan bentuk
geometri Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 2 orang, dan Berkembang
Sangat Baik (BSB) 8 orang. Pada aspek meniru bentuk persegi panjang
Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 1 orang, dan Berkembang Sangat Baik
(BSB) 9 orang
Dengan keberhasilan
maka
peneliti
akan terus
peningkatan
supervisor 2
dalam mengenal bentuk geometri yaitu menunjuk dan menyebutkan bentuk geometri,
mengelompokkan, dan meniru bentuk geometri. Untuk lebih rincinya peneliti sajikan
dalam bentuk tabel pada halaman berikut ini.
Tabel 4.25
Lembar Observasi
Penilaian Perbaikan Pengembangan
Umur 4-5 Tahun Kelompok Bermain Pelita Hati
Tema/Sub Tema : Alam Semesta/Matahari
Hari/Tanggal : Kamis/14 April 2016
No
1
BB
7.8
10
MB
1.3
6
BSB
2.4
5.9
Mengelompokkan bentuk
6.7
9
1.2
10
geometri
Meniru bentuk persegi panjang
3.4
5.8
1.7
8.
10
3.6
2.4
5.9
BSH
Dilihat dari tabel di atas pada akhir sikklus I kemampuan anak dalam
mengenal bentuk geometri dapat disimpulkan bahwa belum terjadi peningkatan
kemampuan anak yang maksimal dalam mengenal bentuk geometri pada ketiga
aspek. Pada aspek menyebutkan bentuk geometri Mulai Berkembang (MB) 3
orang, dan Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 4 orang, dan masih ditemukan
kelemahan
dimana
orang
lagi
Belum
Berkembang.
Pada
aspek
: Alam Semesta/Bintang
: Kamis/21 April 2016
Perkembangan
Menunjukkan dan
BB
MB
geometri.
Mengelompokkan bentuk
geometri
BSB BSH
7.8
1.2
10
3.4
5.6
9
7.8
1.2
3.4
5.6
9.10
8
2.3
4.5
6.7
9
(BSH) 2 orang, dan Berkembang Sangat Baik (BSB) 8 orang. Pada aspek
meniru bentuk geometri Berkembang sudah Sesuai Harapan (BSH) 1 orang,
dan Berkembang Sangat Baik (BSB) 9 orang.
Secara keseluruhan rekap perkembangan anak dalam mengenal
bentuk geometri bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.27
Rekapitulasi Persentase Data Hasil Perbaikan Pembelajaran
persiklus
Siklus
Siklus 1
Siklus 2
BB
36,66 %
0%
MB
26,66 %
0%
BSH
36,66 %
20 %
BSB
0%
80 %
Dari grafik tersebut rata-rata pada siklus II ini telah melebihi hasil
dari siklus I, dimana siklus I BB 36,66% dengan warna biru, MB 26,66%
dengan warna coklat, dan BSH hanya 30 % dengan warna abu-abu
sedangkan pada siklus II BB 0 % (sudah tidak ada), MB 0 % (sudah tidak
ada) , BSH 20 % dengan warna abu-abu dan BSB 80 % dengan warna
kuning.
Kegiatan perbaikan pengembangan pada akhir siklus II jumlah anak
yang dapat mengenal bentuk geometri secara kualitatif sudah berangsurangsur naik, sehingga pada siklus II jumlah tersebut sudah melebihi harapan
peneliti yaitu sudah berkembang sangat baik. Meskipun pada siklus pertama
jumlahnya belum mencapai target yang diharapkan. Hal ini terjadi karena
peneliti selalu memperhatikan masukan dari supervisor dan penilai, sehingga
selalu berusaha agar anak dapat mengenal bentuk geometri sesuai dengan
langkah-langkah strategi cooperative learning Nur Asma (dalam Nia
Desiarti, 2015:8) yang disesuaikan dengan kebutuhan anak M Solehudin
(dalam Masitoh, dkk 2012:6.15). Sebagai mana yang terungkap dalam
pelaksanaan akhir siklus II dimana anak sangat antusias dalam bermain tanpa
merasa terpaksa Bobby Fisher (dalam Masitoh, dkk 2012:6.15). Semua anak
aktif dalam bermain mereka tidak mau berhenti bermain walaupun mereka
telah merasa lelah Frost (dalam B.E.F Montulalu, dkk 2012:1.3).
Berdasarkan hasil refleksi dan analisis siklus II yang telah diuraikan
di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa tujuan perbaikan pembelajaran
dalam peningkatan kemampuan mengenal bentuk geometri bagi anak umur
4-5 tahun melalui penggunaan strategi cooperative learning dalam permainan
bentuk lomba di KB Pelita Hati Baso telah tercapai sepenuhnya. Untuk itu
peneliti memutuskan untuk menutup perbaikan pengembangn ini pada siklus
II.
SIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
Pada bagian simpulan dan tindak lanjut ini peneliti menyimpulkan hasil pelaksanaan
penelitian perbaikan kegiatan pengembangan dan saran sebagai realisasi tindak lanjut hasil
PTK yang telah peneliti laksanakan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil perencanaan, hasil pelaksanaan, hasil observasi perbaikan
pembelajaran dan tujuan penelitian maka peneliti dapat menarik kesimpulan dari
penelitian ini yaitu:
1. Perencanaan kegiatan pengembangan menggunakan strategi cooperatif learning
dalam permainan bentuk lomba yang telah dilaksanakan di KB Pelita Hati Baso
kelompok umur 4-5 tahun disesuaikan dengan langkah-langkah strategi tersebut,
2.
mengenal bentuk geometri. Strategi dan permainan bentuk lomba yang dilaksanakan
3.
menarik bagi anak terbukti pada akhir siklus anak tidak mau berhenti bermain.
Hasil pengembangan menggunakan strategi cooperative learning dalam permainan
bentuk lomba di KB Pelita Hati Baso umur 4-5 tahun telah meningkatkan
kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri. Dengan rata-rata perkembangan
kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri pada siklus II ini telah melebihi
hasil dari siklus I, dimana siklus I BB 36,66%, MB 26,66%, dan BSH hanya 30 %