Anda di halaman 1dari 21

6

2. Perlengkapan Olahraga Bola Basket


Lapangan olahraga bola basket harus pada permukaan yang keras berbentuk
empat persegi panjang serta bebas dari rintangan. Ukuran panjang lapangan adalah 28
meter dan lebar 15 meter diukur dari sebelah dalam garis batas. Jari-jari lingkaran
tengah lapangan bola basket adalah 1,80 meter yang dibuat di tengah lapangan. Abdul
Rohim, (2008:4).
Papan pantul pada lapangan bola basket terdiri dari dua bagian. Kedua papan
pantul terbuat dari kayu keras setebal 3 cm atau bahan lain dan mempunyai derajat
kekakuan yang sama dengan kayu. Ukuran papan pantul dinding adalah panjang 1,80
meter dan lebar 1,20 meter. Permukaan papan tersebut datar dan berwarna putih. Pada
papan pantul terdapat empat persegi panjang yang berukuran panjang ( Horizontal )
0,59 m dan lebar ( Pertikal ) 0,45m. Abdul Rohim, (2008:6).
Pada lapangan bola basket dilengkapi dengan simpay yang terbuat dari besi
yang mempunyai garis tengah 20 mm dan jalanya mempunyai panjang 40 cm. simpay
mempunyai garis tengah 45 cm diletakkan 3,03m diatas lantai dan sama jauh dari
kedua tepi pertikal papan pantul. Bola terbuat dari karet yang dilapisi kulit atau bahan
sintetis lainnya. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm,
sedangkan beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Abdul
Rohim, (2008:7).

3. Permainan Bola Basket


a. Cara Bermain Bola Basket
Setiap regu terdiri dari 5 orang anggota. Masing-masing satu orang pemain
tengah, dua pemain depan, dan dua pemain penjaga (guard). Pemain peganti
diperbolehkan masuk untuk bermain pada saat berhenti.
Lama permainan pada umumnya 4x6 menit, 4x8 menit, 4x12 menit, atau
2x20 menit. Para pemain dapat mengoper bola ke depan dank e belakang, dari sisi
ke sisi sambil menipu lawan. Satu-satunya cara yang sah memindahkan bola
adalah dengan melambungkan bola sepanjang lantai dengan sebuah tangan atau
dribbling. Jika bola keluar lapangan, wasit menentukan pemain dari regu mana
yang terakhir menyentuh bola. Selanjutnya bola dibrikan kepada regu lawan yang
akan melakukan lemparan ke dalam.
Yang terpentimg dalam pemain bola basket adalah adanya fundamental yang
baik yang memperoleh kesempatan yang baik untuk melepaskan diri dari
penjagaan lawan. Permainan bola basket diawali dengan jump ball play sebagai
tanda permulaan permainan.
b. Pola Penyerangan dan Pertahanan dalam Permainan Bola Basket
Dalam permainan beregu seperti sepak bola, bola basket, pola air, bola volley,
kita mengenal pola penyerangan dan pertahanan yang harus dikuasai oleh setiap
pemain agar regunya kompak dan kuat / akurat. Abdul Rohim, (2008:40).

Pola penyerangan
Setiap melakukan serangan dalam permainan bola basket para pemain
dalam satu regu sudah mempunyai tugas dan jalur gerakan masingmasing.
Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
1. Set Offence
Serangan yang dibangun dan direncanakan dari awal sampai
penyelesaian akhir (finishing tought) merupakan kebalikan dari
serangan fast break.
2. Fast break
Serangan yang dilakukan secara serentak dan cepat sebelum
lawan sempat membuat pola bertahannya (mencapai balance
dalam keseimbangan).
3. Shuffle
Suatu sistem penyerangan yang dilakukan oleh semua pemain
dari satu regu bergerak dari satu posisi ke tempat lain dengan
teratur sesuai rencana guna membuka / mendapatkan kesempatan
mencetak gol atau memasukkan bola ke keranjang.
4. Dauble pivot offence
Cara menyerang suatu tim dengan menempatkan dua pemain
masing-masing (biasanya pemain jangkung) berada jauh di sudut
daerah pertahanan lawan, satu di ujung kiri dan satu lagi di ujung
kanan.
5. Give and go weave (serangan bergelombang pergi dating)

Cara penyerangan suatu regu yang melibatkan lima pemain


untuk terus bergerak sambil saling mengoper guna mencapai
lubang pertahanan lawan.
6. Drive, driving
Gerakan cepat dan agresif seorang penyerang yang mendribbel
bola sambil menerobos ke basket lawan dengan keinginan besar
untuk mencetak gol atau memasukkan bola ke keranjang. Abdul
Rohim, (2008:43).
Pola pertahanan
Pola pertahanan dalam permainan bola basket pada umumnya
memakai cara sebagai berikut :
1. Zone defence
Sitem pertahanan daerah, dimana para pemain selain harus
memperhatikan daerah yang harus dijaganya, juga harus mengawasi
bola didaerahnya.
2. Man to man defence
Pertahanan orang per orang. Sistem pertahanan yang
menggunakan taktik, satu permainan menjaga satu pemain lawan
secara ketat.
3. Screen switgh defence (pertandingan anti tirai, anti screen)
Suatu kombinasi dari pertahanan daerah (zone defence) dan
pertahanan per orang (man to man) untuk menghadapi teknik screen
lawan. Abdul Rohim, (2008:45).
4. Tehnik Dasar Permainan Bola Basket
a. Dasar-dasar permainan

10

Untuk menjadi pemain yang baik perlu menguasai fundamental (dasar-dasar,


teknik, dan strategi) dari permainan bola basket ini. Dengan petunjuk serta
mengenal lebih mendalam mengenai dasar-dasar permainan dan peraturan
permainan yang berlaku didunia internasional, maka akan lebih baik dan
bertambah maju mutu permainan yang kita sajikan. Abdul Rohim, (2008:10).
Teknik dasar permainan bola basket terdiri dari beberapa macam cara yaitu :
Cara Memegang Bola
Cara memegang bola hendaknya dengan menggunakan kedua telapak
tangan mengenai seluruh permukaan bola. Letak tangan pada bagian samping
bola agak kebelakang dengan jari-jari tangan terbuka, ibu jari menghadap ke
dalam dan antara ibu jari yang satu dengan yang lainnya kira-kira berjarak
satu telapak tangan. Pada waktu penerima operan, hendaknya bola disambut
dengan kedua tangan serta segera ditarik kearah dada.

Cara Mengoper Bola (passing)


Cara mengoper bola dapat dilakukan dengan menggunakan satu
tangan ataupun dua tangan. Tetapi sering dilakukan oleh pemain bola basket
adalah dengan menggunakan kedua tangan dari depan dada.
Cara ini berguna untuk jarak pendek karna menghasilkan kecepatan,
ketepatan, dan kecermatan terhadap teman yang diberi bola.
Cara Menangkap Bola (Catching)
Menangkap bola dapat dilakukan dengan satu tangan atau dua tangan,
baik dalam keadaan berhenti, berjalan maupun dalam keadaan berlari.

11

Cara Memantul-Mantulkan Bola (Dribbling)


Sangat penting mengetahui kapan harus dan kapan tidak boleh
mendrible. Operan lebih cepat dari mendribble, maka cobalah untuk
melakukannya dulu sebelum mendribble. Jika anda mendribble terlalu banyak,
rekan tim cenderung tidak bergerak sehingga memudahkan pihak lawan. Hal
Wissel (1996 :95).
Kecepatan mendribble amat berguna ketika anda tidak dijaga ketat, ketika
anda harus cepat membawa bola dalam lapangan yang kosong, dan ketika anda harus
cepat mencapai keranjang. Hal Wissel (1996 :96).
Dribble dilakukan bila ingin lebih dekat ke keranjang, atau menunggu teman
sampai pada posisi yang tepat untuk menerima operan. Dribbling atau memantulmantulkan bola (membawa bola) dapat dilakukan dengan sikap berhenti, berjalan,
atau berlari. Abdul Rohim, (2008:18).
Gunanya untuk menyusup dan mengacaukan pertahanan lawan, dan
menggiring bola dalam menghadapi lawan.

Dribbling Rendah
Dribbling Tinggi
Gunanya untuk memperoleh posisi mendekati basket lawan.

Dribbling Lambat
Dribbling Cepat

12

5. Daya Ledak Otot Tungkai


Sudarno SP, (1992 : 11) menyebutkan bahwa :Kekuatan (strength) bisa
digunakan untuk mengatasi beban berat gerakan meledak dalam suatu irama, serta
kekuatan yang tinggi dalam waktu yang lama, berdasarkan kegunaanya kekuatan
(strenht) digunakan menjadi tiga macam.

Maximum Strenght adalah kekuatan otot yang dalam kontraksi

maksimal,

serta dapat melawan beban yang maksimal pula.

Eksplosif Power adalah kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk
mengatasi beban dengan kecepatan tinggi dalam suatu gerakan.

Power Endurance adalah kemampuan daya tahan, lamanya

Daya ledak otot untuk melawan tahanan beban yang tinggi intensitasnya . daya
ledak otot tungkai menggunakan kekuatan maksimum. Menurut KONI (2000: 12)
kekuatan adalah kekuatan otot yang membangkitkan tenaga/ kekuatan/ force terhadap
suatu tahanan.
Daya Ledak Otot Tungkai, merupakan salah satu dari komponen biomotorik
yang penting dalam kegiatan olahraga ( Arsil, 1999 : 71 ).
M. Sajoto (1988 : 58) mengatakan bahwa kekuatan atau strenght adalah
komponen kondisi fisik, yang menyangkut masalah kemampuan seseorang atlet pada
saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu.

13

Daya ledak otot tungkai yang dimaksud di sini adalah kemampuan otot untuk
menerima beban dalam waktu bekerja di mana kemampuan itu dihasilkan oleh
adanya kontraksi otot yang terdapat pada tungkai, kontraksi ini timbul untuk
melakukan gerakan yang mendukung.
Menurut Sudarminto (1992:22) karakteristik otot memiliki empat sifat yaitu :
a. Iritabilitas otot memiliki kemampuan penerima dan menanggapi bermacam
rangsangan.
b. Kontrabilitas bila menerima rangsangan, otot memiliki kemampuan untuk
memendek.
c. Ekstensibitas bila otot dalam keadaan memendek atau memanjang, baik dalam
d.

keadaan aktif ataupun pasif.


Elastisitas bila otot dalam keadaan memendek atau memanjang, otot memiliki
kemampuan untuk kembali kepada panjangnya waktu istirahat atau bentuk
normal.
(muscular power) kemampuaan seseorang untuk mempergunakan kekuatan

maksimum yang diarahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya (M. sajoto,


1995:8).
A. Hamidsyah Noer (1995 : 135) mengatakan salah satu unsur kondisi fisik
yang perlu dilatih terlebih dahulu adalah unsur kondisi fisik kekuatan, karena
kekuatan memiliki peranan yang penting dalam melindungi atlet dari cedera serta
membantu stabilitas sendi-sendi.
Menurut Harsono (1988 : 179) kontraksi otot dapat digolongkan dalam tiga
kategori yaitu:

14

1. Kontraksi isometris, dalam kontraksi isometris otot-otot tidak memanjang atau


memendek sehingga tidak nampak suatu gerakan yang nyata, atau dengan
perkataan lain tidak ada jarak yang ditempuh. Kontraksi ini disebut juga
kontraksi statis.
2. Kontraksi isotenis,dalam kontraksi akan nampak bahwaterjadi suatu gerakan
dari anggota-anggota tubuh yang disebabkan memanjang dan memendeknya
otot-otot sehingga terdapat perubahan dalam panjang otot. Kontraksi ini
disebut juga kontraksi dinamis.
3.

Kontraksi isokinetis yaitu kontraksi dari kedua kontraksi tersebut.


Dari pengertian kekuatan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
kekuatan adalah kemampuan otot-otot atau sekelompok otot untuk mengatasi
suatu beban atau tahanan dalam menjalankan aktivitas latihan. Kekuatan harus
mutlak diperlukan pada setiap atlet untuk semua cabang olahraga.
Daya ledak

otot merupakan komponen penting dari kesegaran jasmani,

karena tingkat penyesuaian kemampuan terjadi sesuai dengan proporsi dari kualitas
dan jumlah serabut otot. Ateng (1992 : 66) berpendapat bahwa kesegaran jasmani
dalam kaitan dengan Daya ledak otot memerlukan:
1.

Kualitas dan jumlah serabut otot yang memadai.

2.

Kemampuan

menginervasi

(mengerahkan)

diperlukan.
3.

Irama gerak sesuai dengan beban kerja otot.

4.

Tahanan internal yang rendah.

sejumlah

serabut

otot

yang

15

5.

Pola koordinasi yang efisien.

6.

Efektivitas pengungkit.
Harsono (1988 : 77) mengatakan bahwa kekuatan otot adalah komponen yang

sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Karena, pertama
kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik, kedua kekuatan
memegang peranan penting dalam melindungi atlet atau orang dari cedera, ketiga
dengan kekuatan atlet akan dapat lari lebih cepat, melempar atau menendang lebih
jauh dan efisien, memukul lebih keras, demikian juga dapat membantu memperkuat
sendi-sendi.
Dari beberapa pengertian tersebut, kekuatan dapat diartikan sebagai kualitas
tenaga otot atau sekelompok otot dalam membangun kontraksi secara maksimal
untuk mengatasi beban yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Jadi gerakan
yang dilakukan oleh otot-otot tungkai akan menghasilkan gerakan aktivitas seperti
menendang, berjalan, melompat dan lain sebagainya.
Daya ledak otot adalah tenaga, gaya atau ketegangan yang dapat dihasilkan
oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Jadi
semakin besar gaya atau tenaga yang dihasilkan otot saat kontraksi maka semakin
besar daya ledak otot tersebut seperti halnya daya ledak otot tungkai. Seperti yang
dikemukakan oleh Abdul Kadir Ateng (1992:140)
Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat
bergerak. Sebagian otot tubuh ini melekat pada kerangka otot yang dapat bergerak
secara aktif sehingga dapat menggerakan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak

16

tertentu. Otot dapat mengadakan kontraksi dengan cepat, apabila ia mendapatkan


rangsangan dari luar berupa rangsangan arus listrik, rangsangan mekanis, dingin dan
lain-lain. Syaifuddin (1997 : 41) mengatakan bahwa dalam keadaan sehari-hari otot
ini bekerja atau berkontraksi menurut pengaruh atau perintah yang datang dari
susunan saraf motoris.
Di dalam peningkatan latihan kekuatan, kita harus selalu ingat akan prinsip
peningkatan/penambahan beban. Hamidsyah Noer (1995 : 136) mengatakan bahwa
disamping faktor latihan masih ada faktor lain yang turut menentukan baik tidaknya
kekuatan seorang atlet, diantaranya yaitu:
1. Tergantung dari besarnya fibril otot dan tergantung pula atas banyaknya yang ikut
serta dalam melawan beban, serta tonus otot.
2. Tergantung dari bentuk kerangka tubuh, makin besar kerangka tubuh makin baik.
3. Faktor umur juga sangat menentukan, bagi atlet yang berusia tua tentu saja faktor
kekuatannya akan berubah.
4. Pengaruh psikis dari dalam maupun dari luar.
Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut maka kita dapat menjaga bahkan
meningkatkan unsur kekuatan, sehingga dapat menunjang dalam meningkatkan
prestasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa kekuatan/strength adalah kemampuan otot
membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Oleh karena itu latihan-latihan
yang cocok untuk dapat membantu mengembangkan kekuatan adalah latihan-latihan
tahanan (resistance exercise) dimana kita harus mengangkat, mendorong atau
menarik suatu beban, beban itu bisa beban anggota tubuh kita sendiri ataupun beban

17

bobot dari luar (extance resistance). Beban tersebut harus sedikit demi sedikit
bertambah berat agar perkembangan otot terjamin.
Oleh karena itu, pada latihan tahanan haruslah selalu merupakan latihanlatihan tahanan yang progresif dan tidak berhenti pada satu berat, beban atau bobot
tertentu. Sehingga otot memiliki kemampuan menerima beban maksimal. Apabila
diterapkan pada pelaksanaan aktivitas menggiring bola adanya kekuatan yang baik
diharapkan keterampilan menggiring bolanya lebih memadai.

Gambar 2.1 JUMP MD


6. Kelincahan
Kelincahan berasal dari kata lincah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1993 : 525) lincah berarti selalu bergerak, tidak dapat diam, tidak tenang, tidak tetap.
Sedangkan menurut Harsono (1993 : 14) orang yang lincah adalah orang yang
mempunyai kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat
pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan
posisi tubuhnya.
Menurut Ismaryati (20018:41) Kelincahan (agilitas) adalah kemampuan
seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak
tampa kehilangan keseimbangan. Dan menurut Suharno HP (1983 : 28)

18

mendefinisikan kelincahan adalah kemampuan dari seseorang untuk merubah posisi


dan arah secepat mungkin sesuai dengan situasi yang dihadapi. Dengan demikian
dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat penulis simpulkan bahwa kelincahan
adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah dan posisi tubuhnya dengan cepat
dan tepat pada waktu bergerak, sesuai dengan situasi yang dihadapi di arena tertentu
tanpa kehilangan keseimbangan tubuhnya.
Menurut Dedy Sumiyarsono (2006;91) Kelincahan (agility) adalah
kemampuan seseorang untuk berlari cepat dengan mengubah-ubah arahnya.
Kegunaan kelincahan sangat penting terutama olahraga beregu dan
memerlukan ketangkasan. Suharno HP (1985 :33) mengatakan kegunaan kelincahan
adalah

untuk

menkoordinasikan

gerakan-gerakan

berganda

atau

stimulan,

mempermudah penguasaan teknik-teknik tinggi, gerakan-gerakan efisien, efektif dan


ekonomis serta mempermudah orientasi terhadap lawan dan lingkungan.
Menurut Joko Purwanto (2004:41) bahwa seseorang pemain yang mempunyai
kelincahan

yang

baik

mempunyai

beberapa

keuntungan,

antara

lain,

mudahmelakukan gerakan yang sulit, tidak mudah jatuh atau cidera, dan mendukung
teknik-teknik yang digunakannya terutama teknik dribbling bola.
Anwar pasau

mengungkapkan bahwa kelincahan adalah Kemampuan

seseorang untuk mengubah posisi di area tertentu Anwar Pasau,(1991:8).Buku


Nurhasan,dkk menyatakan kelincahan merupakan kemampuan bergerak dengan
berubah-ubah arah secara cepat dan tepat tanpa kehilangan keseimbangan.
Nurhasan,dkk (2005:20)

19

Menurut Wahjoedi (2001:61) Kelincahan (agility) adalah kemampuan tubuh


untuk mengubah arah secara cepat tampa adanya gangguan keseimbangan atau
kehilangan keseimbangan. Kelincahan memiliki peranan yang sangat penting dalam
permainan bola basket terutama dalam menghindari dari sergapan lawan pada saat
melakukan dribbling.
Menurut Muhammad Muhyi Faruq (2009:15) pada pemain dalam permainan
bola basket membutuhkan tingkat kelincahan sangat tinggi, beberapa bentuk aktivitas
di lapangan yang dibutuhkan kelincahan pada saat mendribbling bola sampai
dribbling dengan cepat menuju ring melewati lawan yang menjaga daerah dengan
farmasi tertentu.
Menurut Toho Clolik Mutohir dan Ali Maksum (2007:56) Kelincahan
(agility) adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk mengubah arah gerakan
secara mendadak dalam kecepatan yang tinggi. Kegunaan kelincahan sangat penting
terutama olahraga beregu dan memerlukan ketangkasan. Suharsono HP (1985:35)
mengatakan

kegunaan

kelincahan

untuk

menkoordinasikan

gerakan-gerakan

berganda atau stimulant, mempermudah penguasaan teknik-teknik tinggi, gerakangerakan efisien, efektif, dan ekonomis serta mempermudah orientasi terhadap lawan
dan lingkungan.
Dengan demikian dari beberapa pendapat diatas maka peneliti menyimpulkan
bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk bergerak mengubah arah dari
satu tempat ke tempat yang lain dengan cepatdan tepat tanpa hilang keseimbangan.

20

Kelincahan merupakan salah satu komponen fisik yang banyak dipergunakan


dalam olahraga. Kelincahan pada umumnya didefinisikan sebagai kemampuan
mengubah arah secara efektif dan cepat, sambil berlari hampir dalam keadaan penuh.
Kelincahan biasanya dapat dilihat dari kemampuan bergerak dengan cepat, mengubah
arah dan posisi, menghindari benturan antara pemain dan kemampuan berkelit dari
pemain di lapangan. Kemampuan bergerak mengubah arah dan posisi tergantung
pada situasi dan kondisi yang dihadapi dalam waktu yang singkat dan cepat.
Dalam permainan bola basket kelincahan diperlukan untuk melakukan
gerakan-gerakan yang memungkin untuk merubah arah gerakan, misalnya dalam
bertahan mencoba untuk mengantisipasi serangan dari lawan, sehingga atlet perlu
mengejar bola tersebut dengan melakukan perubahan arah. Ataupun dalam variasi
serangan individu.
Latihan Kelincahan (Agility) merupakan unsur penting di dalam olahraga
dan perlu untuk dilatih. Latihan kelincahan dapat kita lakukan dengan berbagai
macam bentuk latihan yaitu :

Gambar 2.2 Lari berbelok-belok

21

Cara melakukannya yaitu Seseorang berlari dengan cepat


sebanyak 2 -3 kali di antara beberapa titik, misalnya 4 5 titik. Jarak
disetiap titik kurang lebih dua meter.
Cara melakukan gerakan belak-belok adalah:
1. Berdiri tegak dan kedua tangan di samping badan
2. Pandangan lurus ke depan
3. Lakukan gerakan lari berbelok-belok ke arah kiri dan kanan
sesuai dengan arah.

7. Keterampilan Mendribblig Bola


Diantara keterampilan dalam permainan bola basket, hal yang penting dalam
mengembangkan seseorang pemain bola basket ialah dribble. Dribble merupakan
teknik yang pertama kali harus dikembangkan dan dilakukan dalam setiap situasi
latihan, karena semakin tinggi peningkatan kemampuan dribble maka akan semakin
percaya diri seorang pemain dalam bermain bola basket.
Muhajir (2006:15) menjelaskan bahwa cara menggiring bola (dribble) yang
benar adalah dengan menggunakan satu tangan (kiri atau kanan) atau keduanya.
Dalam permainan bola basket dribble memiliki beberapa fungsi antara lain : untuk
mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan dan memperlambat tempo
permainan.
Dribble dilakukan ketika seorang pemain menguasai bola hidup di dalam
lapangan, melempar, menepis atau menggelindingkan bola dilantai dan tersentuh
kembali sebelum disentuh orang lain dan dinyatakan berakhir pada saat pemain

22

menyentuh bola dengan kedua tangan secara bersamaan atau dengan satu atau kedua
tangan peraturan permainan bola basket.
Untuk mencegah terjadinya penggiringan bola yang berlebihan atau untuk
mendemonstrasi, pelatih haruslah memperingatkan hal ini kepada para pemainnya.
Tanamkanlah pengertian kepada atlet menggiring bola hannya kalau diperlukan
baik saat bertahan atau menyerang. Adnan (1999:32)

a. Macam-Macam Teknik Menggiring


Banyak macam teknik menggiring yang ada atau sering dilakukan oleh para
pemain bola basket. Teknik tersebut antara lain :
- Menggiring Rendah
- Menggiring Tinggi
- Menggiring menyilang di depan (cross over dribble)
- Menggiring di belakang (behind the back dribble)
- Menggiring dengan langkah regu (hesitation/stutter dribble)
Di dalam buku ini yang akan diterangkan adalah teknik menggiring rendah
dan tinggi.
b. Mengenal Pantulan Bola
Sebelum bergerak maju dengan bola, siswa pertama kali diperkenalkan
bagaimana caranya memantulkan bola ditempat terlebih dahulu atau mengenal
pantulan bola. Adapun pelaksanaannya dapat dilakukan seperti berikut :
a) Berdiri kangkang (jarak kaki kira-kira selebar bahu) dan pegang bola
dengan kedua tangan.
b) Pantulkan bola dengan tangan kanan, yaitu bola dipantulkan atau di
tekan dengan bantuan lengan bawah, pergelanan tanan, dan jari-jari

23

tangan yang terbuka lebar atau dikembangkan. Bola jangan ditepuk


atau ipukul.
c) Pada saat bola memantul dari lantai, pertemukan jari tangan dengan
bola

dan

bergerak

keatas

mengikuti

gerak

bola

sebelum

menekannya kembali ke lantai. gambar


d) Lakukan hal ini dengan setiap tiga kali pantulan melihat ke bola dan
satu kali pantulan melihat ke depan. Lakukan berulang-ulang.
e) Lakukan poin 1 4 dengan tangan kiri
c. Menggiring Rendah

Letakkan kaki kiri didepan kaki kanan dengan lebar secukupnya atau
setidaknya selebar bahu (jika menggiring dengan tangan kanan)teknik
kedua lutut dan pandangan ke depan dengan kepala di angkat (dagu

sejajar bahu)
Letakkan siku kanan di sisi kanan tubuh sehingga bola dekat dengan

badan dan posisi ini akan menyulitkan lawan untuk mencuri bola.
Pantulkan bola dengan rileks.
Bergerak maju dengan melangkah kaki dan posisi badan yang tetap
rendah jika telah dapat merasakan irama pantulan dan gerak bola

lanjutan latihan dengan tangan kiri.


Variasikan latihan dengan gerakan maju, berhenti, (menggiring rendah

di tempat dengan tangan kanan/kiri), menyamping, dan mundur.


Harus diingat pada saat bergerak ke samping kiri/kanan kedua kaki
jangan sampai bersilang.

d. Menggiring Tinggi

Berdiri tegak dan pegang bola dengan kedua tangan

24

Dorong bola ke depan dengan salah satu tangan sejauh 1 m,

kemudian berlarilah dengan cepat untuk mengejar bola


Pastikan bahwa pantulan akhir bola kira-kira setinggi pinggang
Arahkan pandangan kedepan pada saat berdiri
Lakukan dengan tangan kanan ke garis depan dan kembali ke tempat

Gambar 2.3 Lari bolak-balik


Cara melakukannya yaitu lari bolak balik dilakukan secepat mungkin
sebanyak 6 8 kali dalam jarak 4 5 meter. Setiap kali sampai pada suatu titik
sebagai batas, maka secepatnya berusaha mengubah arah menuju titik lainnya. Perlu
diperhatikan bahwa jarak antara kedua titik tidak terlalu jauh serta jumlah ulangan
tidak terlalu banyak sehingga tidak akan menyebabkan kelelahan bagi si pelaku.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah kemampuan mengubah arah secepat
mungkin pada saat bergerak.
B. Kajian Yang Relevan
Menurut Uut Kuswendi dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan
Kelincahan Dan Powerotot Tungkai Dengan Kemampuan Driblling siswa Sekolah
Tunas Melati Kecamatan Imogiri Ku 14-16 Tahun , Hasil penelitian menunjukan
bahwa : (1) ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan

25

dribling siswa Tunas Melati KU 14-16 tahun, baik secara sederhana maupun parsial
dan sumbangan sebesar 28.2%. (2) Ada hubungan yang signifikan antara power otot
tungkai dengan kemampuan dribling secara sederhana, tetapi secara parsial tidak
ada hubungan yang signifikan antara power otot tungkai dengan kemampuan
dribling dan sumbangan sebesar 11.3%. (3) Secara bersama-sama terdapat
hubungan yang signifikan kelincahan dan powerotot tungkai dengan kemampuan
dribling siswa, baik secara sederhana maupun parsial dan sumbangan sebesar 39.5%.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan Kajian teori diatas, maka dapat digambarkan kerangka berpikir
mengenai hubungan daya ledak otot tungkai dan kelincahan terhadap kemampuan
dribbling dalam permainan bola basket.

Daya ledak otot

tungkai
Dribbling
(Y)
Kelincahan

Hubungan variabel bebas(X1, X2) dan terikat (Y)


D. Hipotesis

26

Berdasarkan kerangka di atas, maka dapat diajukan hipotesis ini yaitu :


Hubungan daya ledak otot tungkai dan kelincahan terhadap kemampuan dribbling
dalam permainan bola basket di Madrasah Aliyah Tarbiyah Islamiyah Kerkap
Bengkulu Utara.
Sesuai dengan penelitian dan kajian pustaka, maka hipotesis dalam penelitian
ini dirumuskan :
H0

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Hubungan daya ledak otot

tungkai dan kelincahan terhadap kemampuan dribbling dalam permainan bola


basket.
H1

: Terdapat pengaruh yang signifikan dari Hubungan daya ledak otot tungkai
dan kelincahan terhadap kemampuan dribbling dalam permainan bola basket.

Anda mungkin juga menyukai