Anda di halaman 1dari 46

Matematika

Diskrit

Isnania Lestari, ST

STKIP PGRI Pontianak

Matematika Diskrit 2011/20


12

Program Studi Pendidikan Teknologi dan


Komputer

Matematika Diskrit 2011/20


12

Kombinatorika
Kombinatorika (combinatoric) adalah cabang matematika
yang mempelajari pengaturan objek objek. Solusi yang ingin
kita

peroleh

dengan

kombinatorial

adalah

jumlah

cara

pengaturan objek objek tertentu dalam himpunannya. Contoh


ilustrasi

berikut

dikemukakan

untuk

memperjelas

masalah

seperti apa yang akan di pecahkan dengan kombinatorika.


1) Misalkan, nomor plat mobil di negara X terdiri dari 5 angaka
diikuti oleh 2 huruf. Angka pertama tidak boleh 0. Berapa
banyak nomor plat yang di buat?
2) Misalkan, sandi lewat (password)

sistem

kmputer

panjangnya enam sampai delapan karakter. Tiap karakter


boleh berupa angka atau huruf; huruf besar dan huruf kecil
tidak dibedakan. Berapa banyak sandi lewat yang dapat
dibuat.
Kombinatorika merupakan bagian penting dari matematika
diskrit. Dalam bab ini akan di bahas mengenai prinsip dasar
perhitungan, permutasi dan kombinasi. Salah satu manfaat
teknik perhitungan adalah untuk menentukan kompleksitas
dalam algoritma.

1. Prinsip Dasar Perhitungan


a. Prinsip Penjumlahan
Bila percobaan 1 mempunyai p hasil percobaan yang
mungkin

terjadi,

percobaan

mempunyai

hasil

percobaan yang mungkin terjadi, maka bila hanya satu


percobaan

saja

percobaan

2),

yang
terdapat

dilakukan
p

(percobaan
q

atau

kemungkinan

hasil

percobaan. Dengan kata lain :


Percobaan 1 = p hasil
Percobaan 2 = q hasil

Matematika Diskrit 2011/20


12

Maka,
Percobaan 1 atau percobaan 2 = p + q hasil
Contoh soal Prinsip Penjumlahan :
Misalkan dua buah dadu yang berbeda warnanya (Dadu
merah dan Dadu putih) dilontarkan. Ada berapa macam
cara untuk mendapatkan jumlah angka 4 atau 8?
Penyelesaian :
a. Cara untuk mendapatkan dadu dengan jumlah angka 4
adalah sebagai berikut :
Dadu Merah

Dadu Putih

2 untuk mendapatkan
2
Jadi, ada 3 cara
dadu dengan
3

jumlah angka 4.

b. Cara untuk mendapatkan dadu dengan jumlah angka 8


adalah sebagai berikut :
Dadu Merah

Dadu Putih

Jadi, ada 5 cara untuk


mendapatkan
4
4 dadu dengan
5
3
jumlah angka 8.
Jadi banyaknya cara untuk
mendapatkan
6
2 jumlah angka

4 atau 8 adalah 3 + 5 = 8 cara


b. Prinsip Perkalian
Bila percobaan 1 mempunyai p hasil percobaan yang
mungkin

terjadi,

percobaan

mempunyai

hasil

percobaan yang mungkin terjadi , maka bila percobaan 1


dan percobaan 2 dilakukan, maka terdapat pxq hasil
percobaan. Dengan kata lain :
Percobaan 1 = p hasil
4

Matematika Diskrit 2011/20


12

Percobaan 2 = q hasil
Maka,
Percobaan 1 dan percobaan 2 = p x q hasil
Contoh prinsip perkalian :
Sekelompok mahasiswa terdiri atas 24 orang pria dan 13
orang wanita. Berapa jumlah cara untuk memilih satu
orang wakil pria dan satu orang wakil wanita?
Penyelesaian:
Ada 24 kemungkinan untuk memilih satu wakil pria, dan 13
kemungkinan memilih salah satu wakil wanita. Jika 2 orang
wakil yang harus dipilih, maka jumlah kemungkinannya
adalah 24 x 13 = 312.
Perbedaan antara prinsip penjumlahan dan prinsip
perkalian adalah kata ATAU dan kata DAN.
o ATAU untuk prinsip perkalian .
o DAN untuk prinsip penjumlahan.
2. Permutasi

a. Faktorial
Misalkan n adalah bilangan bulat positif. Besaran n
faktorial

(n!)

didefinisikan

sebagai

hasil

kali

semua

bilangan bulat antara n hingga 1. Untuk n = 0 atau dengan


kata lain 0! didefinisikan =1.
n! = n.(n-1)(n-2)... 1
0! = 1.
Contoh soal :
Tuliskan 10 faktorial pertama :
Penyelesaian :
0! = 1
1! = 1
2! = 2 . 1 = 2
3! = 3.2.1 = 6
4! = 4.3.2.1 = 24
5! = 5.4.3.2.1 = 120
Dst...
b. Permutasi

Matematika Diskrit 2011/20


12

Permutasi adalah

penyusunan

kembali

suatu

kumpulan objek dalam urutan yang berbeda dari urutan


yang semula.
Urutan diperhatikan
Perulangan tidak diperbolehkan
Misalkan Masalah penyusunan kepanitiaan yang terdiri
dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara dimana urutan
dipertimbangkan merupakan salah satu contoh permutasi.
Jika terdapat 3 orang (misalnya Amir, Budi dan Cindy) yang
akan dipilih untuk menduduki posisi tersebut, maka dengan
menggunakan Prinsip Perkalian kita dapat menentukan
banyaknya susunan panitia yang mungkin, yaitu:
Pertama menentukan Ketua, yang dapat dilakukan
dalam 3 cara.
Begitu Ketua ditentukan, Sekretaris dapat ditentukan
dalam 2 cara.
Setelah Ketua dan Sekretaris ditentukan, Bendahara
dapat ditentukan dalam 1 cara.
Sehingga banyaknya susunan panitia yang mungkin
adalah 3.2.1 = 6.
Contoh Soal Permutasi :
1. Gunakan Teorema 3.1 untuk mencari berapa banyak
permutasi dari huruf ABC ?
Penyelesaian
Terdapat 3 unsur dari huruf ABC, jadi banyaknya
permutasinya adalah 3!, atau
Terdapat 3.2.1 = 6 permutasi dari huruf ABC.
2. Berapa banyak permutasi dari huruf ABCDEF jika huruf
ABC harus selalu muncul bersama?
Penyelesaian
Karena huruf ABC harus selalu muncul bersama, maka
huruf ABC bisa dinyatakan sebagai satu unsur. Dengan
demikian

terdapat

unsur

yang

sehingga banyaknya permutasi adalah


4.3.2.1 = 24.
6

dipermutasikan,

Matematika Diskrit 2011/20


12

Permutasi-r dari n objek adalah jumlah kemungkinan


urutan r buah objek yang dipilih dari n buah objek, dengan
r n, yang dalam hal ini, pada setiap kemungkinan urutan
tidak ada objek yang sama. Dan dapat di notasikan dengan
P(n,r).
Banyaknya permutasi-r dari n unsur yang berbeda
adalah

Atau dengan kata lain, secara umum permutasi r objek dari


n buah objek dapat di hitung dengan persamaan berikut :

Jika r = n, maka persamaan menjadi

Contoh Soal permutasi-r :


Tentukan permutasi-3 dari 5 huruf yang berbeda, misalnya
ABCDE.
Penyelesian
Karena r = 3 dan n = 5 maka permutasi-3 dari 5 huruf
ABCDE adalah

Jadi banyaknya permutasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah 60.

3. Kombinasi
Kombinasi adalah menyusun (memilih) objek sejumlah r
dari n buah objek yang ada. Kombinasi r elemen dari n
elemen, atau

C(n, r),

adalah jumlah pemilihan yang tidak

Matematika Diskrit 2011/20


12

terurut r elemen yang diambil dari n buah elemen. Aturan


kombinasi adalah:
Urutan tidak diperhatikan
Tidak boleh ada pengulangan
Misalnya pemilihan 3 orang untuk mewakili kelompak 5
orang (misalnya Dedi, Eka, Feri, Gani dan Hari) dalam
mengikuti suatu kegiatan. Dalam masalah ini, urutan tidak
dipertimbangkan karena tidak ada bedanya antara Dedi, Eka
dan Feri dengan Eka, Dedi dan Feri. Dengan mendata semua
kemungkinan 3 orang yang akan dipilih dari 5 orang yang ada,
diperoleh:
{Dedi,Eka,Feri}
{Dedi,Eka,Gani}
{Dedi,Eka,Hari}
{Dedi,Feri,Gani}
{Dedi,Feri,Hari}
{Dedi,Gani,Hari}
{Eka,Feri,Gani}
{Eka,Feri,Hadi}
{Eka,Gani,Hari}
{Feri,Gani,Hari}
Sehingga terdapat 10 cara untuk memilih 3 orang dari 5
orang yang ada.
Selanjutnya kita dapat mendenisikan kombinasi secara
formal seperti dibawah ini:
Kombinasi-r dari n unsur yang berbeda x1, x2,.., xn
adalah seleksi tak terurut r anggota dari himpunan {x1, x2,...,
xn} (sub-himpunan dengan r unsur).Banyaknya kombinasi-r
dari n unsur yang berbeda dinotasikan dengan C(n,r) atau
C

( nr )

Contoh Soal Kombinasi :

Matematika Diskrit 2011/20


12

Tentukan kombinasi-3 dari 5 huruf yang berbeda, misalnya


ABCDE?
Penyelesaian
Kombinasi-3 dari huruf ABCDE adalah
ABC ABD ABE ACD ACE
ADE BCD BCE BDE CDE
Sehingga banyaknya kombinasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah
10.
Banyaknya kombinasi-r dari n unsur yang berbeda
adalah

Contoh soal kombinasi-r:


1. Gunakan rumus kombinasi-r untuk menentukan kombinasi3 dari 5 huruf yang berbeda, misalnya ABCDE.
Penyelesaian
Karena r = 3 dan n = 5 maka kombinasi-3 dari 5 huruf
ABCDE adalah

Jadi banyaknya kombinasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah 10.


2. Berapa banyak cara memilih sebuah panitia yang terdiri
dari 4 orang, dengan kandidat sebanyak 6 orang ??
Penyelesaian
Karena panitia yang terdiri dari 4 orang merupakan
susunan yang tidak terurut, maka masalah ini merupakan
kombinasi-4 dari 6 unsur yang tersedia. Sehingga dengan

Matematika Diskrit 2011/20


12

mengunakan rumus kombinasi-r dimana n = 6 dan r = 4


diperoleh:

Jadi terdapat 15 cara untuk membentuk sebuah panitia


yang terdiri dari 4 orang bisa dipilih dari 6 orang.

4. Permutasi dan Kombinasi Multi Himpunan


Permutasi

dan kombinasi multi himpunan di terapkan

untuk menghitung pengaturan (atau pengurutan) n buah


objek dari himpunan ganda S (himpunan S terdiri dari n buah
objek

yang

tidak

perlu

semuanya

berbeda).

Dengan

persamaannya adalah sebagai berikut :


Persamaan permutasi disebut permutasi bentuk umum
(Generalized Permutation).
Persamaan kombinasi disebut kombinasi bentuk umum
(Generalized Combination).
Contoh Soal Permutasi dan Kombinasi Multi Himpunan:
Berapa banyak cara untuk menyusun kembali huruf huruf
dari kata KAKIKUKAKU ?
Penyelesaian
S = {K,A,K,I,K,U,K,A,K,U}
Huruf K = 5 buah (n1)
Huruf A = 2 buah (n2)
Huruf U = 2 buah (n3)
Huruf I = 1 buah (n4)
n = 5+2+2+1 = 10 buah.
Penyelesaian Cara-1 :
Penyelesaian Cara-2 :

5. Koefisien Binomial

10

Matematika Diskrit 2011/20


12

Koefisien binomial merupakan bilangan-bilangan yang


muncul dari hasil penjabaran penjumlahan dua peubah yang
dipangkatkan, misalkan (x + y)n . Yang dalam hal ini, n adalah
bilangan bulat.
Segitiga Pascal :
(x + y)0 = 1
(x + y)1 = x + y
(x + y)2 = x2+2xy+y2
(x + y)3 = x3+3 x2y+3xy2+y3
(x + y)4 = x4+4x3y+6x2y2+4xy3+y4
(x + y)5 = x5+5x4y+10x3y2+10x2y3+5xy4+y5
Aturan untuk menjabarkan bentuk perpangkatan (x + y) n
adalah :
1. Suku pertama adalah xn, sedangkan suku terakhir yn
2. Pada setiap suku berikutnya, pangkat x berkurang satu
sedangkan pangkat y bertambah satu.untuk setiap suku,
jumlah pangkat x dan y adalah n.
3. Koefisien untuk xn-kyk , yaitu suku ke-(k+1), adalah C(n,k).
Bilangan C(n,k) disebut koefisien binomial
Dari Aturan diatas dapat disimpulkan bahwa :
(x+y)n= C(n,0)xn + C(n,1)xn-1y1+...+ C(n,k)xn- kyk+...
+C(n,n)yn
=
Contoh soal Koefisien Binomial
Jabarkan (x+y)4 ?
Penyelesaian
(x + y)4 = C(4,0)x4-0y0 + C(4,1)x4-1y1 + C(4,2)x4-2y2 + C(4,03)x43

y3 + C(4,4)x4-4y4
= x4 + 4x3y + 6x2y2 + 4xy3 + y4
Perhatikan sifat-sfat yang timbul dari penjabaran tersebut:
1. Banyaknya suku adalah (n+1) = 6+1 = 7.
2. Jumlah dari eksponen a dan b dalam setiap suku adalah n.

6. Koefisien Multinomial

11

Matematika Diskrit 2011/20


12

Multinomial

merupakan

perluasan

dari

Binomial.

Multinomial adalah jumlahan t buah suku berbeda, yaitu x 1 +


x2 + ..... + xt. Binomial merupakan kasus khusus dari
multinomial, yakni untuk t = 2.
Teorema multinomial adalah rumus penjabaran (x1 + x2
+ ..... + xt)n. Secara formal, teorema multinomial adalah
sebagai berikut :
Misalkan x1, x2, ..... , xt adalah bilangan bilangan riil dan
n adalah bilangan bulat positif.
Dengan demikian,
n!
x 1+ x 2 ++ x 3 n=
x q1 x q2 x qt
s q 1 ! q 2 ! qt !

Penjumlahan dilakukan terhadap semua q1, q2, ... , qt dengan


q1 + q2 + ... + qt = n.
Banyaknya suku pada

x 1+ x 2 ++x 3 n

adalah

( n+tn1 )

Contoh soal Koefisien Multinomial


Hitunglah koefisien dari :
2 3 4
x 1+ x 2 + x 3+ x 4+ x5 10
x
x
x
x
1
3
4
5
a.
dalam ekspresi

b.

x 3 y 3 z2

dalam ekspresi

2 x 3 y+5 z 8

Ada berapa banyak suku dalam ekspresi ekspresi tersebut?


Penyelesaian
a. Koefisien

x1 x3 x4 x5

adalah

Banyak suku

10 !
=
2 ! 0 ! 1 ! 3! 4 !

12600

=1001
( 10+51
10 )

b. Misal x1 = 2x; x2 = -3y; dan x3= 5z,


Maka (2x 3y + 5z)8 = (x1 + x2 + x3)8

12

Matematika Diskrit 2011/20


12

Koefisien

x1 x2 x3

8!
=560
3 !3!2!

adalah

sehingga

koefisien x3y3z2 adalah (2)3(-3)3(5)2.560 = -3.024.000


8+ 31
C
=45
Banyak suku =
8

Teori Graf
Makalah pertama tentang teori graf ditulis pada tahun 1736
oleh seorang matematikawan Swiss yang bernama Leonard Euler.
Ia

menggunakan teori graf

untuk

menyelesaikan masalah

jembatan Knigsberg (sekarang, bernama Kaliningrad). Berikut


adalah ilustrasi masalah tersebut :

Gambar 1. Masalah Jembatan Knigsberg (Rossen, 2003)


Masalah yang dikemukakan Euler : Dapatkah melewati setiap
jembatan tepat sekali dan kembali lagi ke tempat semula?
Berikut adalah sketsa yang merepresentasikan ilustrasi jembatan
Knigsberg yang pada gambar diatas. Himpunan titik yaitu {A, B,
C, D} merepresentasikan sebagai daratan, dan garis yang
menghubungkan titik-titik tersebut adalah sebagai jembatan

13

Matematika Diskrit 2011/20


12

Gambar 2. Representasi graf masalah jembatan


Knigsberg
Jawaban pertanyaan Euler adalah tidak mungkin. Agar bisa
melalui setiap jembatan tepat sekali dan kembali lagi ke tempat
semula maka jumlah jembatan yang menghubungkan setiap
daratan harus genap.

1. Pengertian Graf
Graf adalah suatu diagram yang memuat informasi
tertentu jika diinterprestasikan secara tepat. Tujuannya
adalah sebagai visualisasi objek objek agar lebih mudah
dimengerti.
Tiap tiap diagram memuat sekumpulan objek (kotak,
titik,

dan

lain

lain)

beserta

garis

garis

yang

menghubungkan objek objek tersebut. Representasi visual


dari graf adalah menyatakan objek dinyatakan sebagai
noktah, bulatan, atau titik, sedangkan hubungan antara
objek dinyatakan dengan garis.

2. Dasar Dasar Graf


Definisi 1
Suatu graf terdiri dari 2 himpunan yang berhingga, yaitu
himpunan titik titik tidak kosong (simbol V(G)) dan
himpunan garis garis (simbol E(G)).
Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), di
tulis dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini V adalah
himpunan tidak-kosong dari simpul simpul (vertice and
14

Matematika Diskrit 2011/20


12

node) dan E adalah himpunan sisi (edges and arcs) yang


menghubungkan sepasang simpul.
Definisi di atas menyatakan bahwa V tidak boleh kosong,
sedangkan E boleh kosong. Jadi, sebuah graf dimungkinkan
tidak mempunyai sisi satu buah pun, tetapi simpulnya harus
ada, minimal satu. Graf yang hanya mempunyai satu buah
simpul tanpa sebuah sisi dinamakan Graf Trivial.
Graf dinyatakan dengan gambar. Gambar suatu Graf G
terdiri dari himpunan titik titik atau simpul V(G), himpunan
garis garis atau sisi yang dinyatakan dengan E(G) yang
menghubungkan titik tersebut (beserta arah garis pada graf
berarah), dan label pada garisnya (jika ada).
Simpul pada graf dapat dinomori dengan huruf, seperti a,
b, c, ., v, w, dengan bilangan asli 1, 2, 3, , atau
gabungan

dari

keduanya.

Sedangkan

sisi

yang

menghubungkan simpul u dengan simpul v dinyatakan


dengan pasangan (u,v) atau dinyatakan dengan lambang e1,
e2,

Dengan

kata

lain,

jika

adalah

sisi

yang

menghubungkan simpul u dan v, maka e dapat di tulis


sebagai
e = (u,v)
Secara geometri graf di gambarkan sebagai sekumpulan
noktah (simpul) yang di hubungkan dengan sejumlah garis.
Dan berikut adalah beberapa contoh Graf.

15

Matematika Diskrit 2011/20


12

Setiap garis berhubungan dengan satu atau dua titik.


Titik titik tersebut dinamakan Titik Ujung.
Garis yang hanya berhubungan dengan satu titik ujung
disebut Loop.
Dua garis berbeda yang menghubungkan titik yang sama
disebut Garis Paralel.
Dua titik dikatakan Berhubungan (adjacent) jika ada
garis yang menghubungkan keduanya.
Titik

yang

tidak

memiliki

garis

yang

berhubungan

dengannya disebut Titik Terasing (Isolating Point)


Graf yang tidak memiliki titik (sehingga tidak memiliki
garis) disebut Graf Kosong.
Perhatikan gambar berikut ini:

Gambar tesebut memperlihatkan tiga buah graf, G1, G2, dan


G3.
G1 adalah graf dengan himpunan
simpul V

dan Himpunan sisi

adalah :
16

V (G) = {1, 2, 3, 4}
E (G) = {(1,2), (1,3), (2,3), (2,4),

Matematika Diskrit 2011/20


12

G2 adalah graf dengan himpunan simpul


V dan Himpunan sisi E adalah :
V (G) = {1, 2, 3, 4}
E (G) = {(1,2), (2,3), (1,3), (1,3), (2,4),
(3,4), (3,4)}

Himp. Ganda.

= {e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7}

G3 adalah graf dengan himpunan simpul


V dan Himpunan sisi E adalah :
V (G) = {1, 2, 3, 4}
E (G) = {(1,2), (2,3), (1,3), (1,3), (2,4),
(3,4), (3,4), (3, 3)}

Himp. Ganda

= {e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7,


e8}

Pada G2, sisi e3 = (1,3) dan sisi e4 = (1,3) dinamakan


Sisi Ganda (Multiple edges atau paralel adges) karena
kedua simpul menghubungkan dua buah simpul yang
sama, yaitu simpul 1 dengan simpul 3.
Pada G3, sisi e8 = (3,3) dinamakan Gelang atau Kalang
atau disebut juga sebagai Loop, karena dia berawal dan
berakhir di simpul yang sama.

17

Matematika Diskrit 2011/20


12

Contoh soal Teori Graf


Ada 7 kota (A,..,G) yang beberapa diantaranya dapat
dihubungkan secara langsung dengan jalan darat. Hubungan
hubungan langsung yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut :
A dengan B
A dengan D
B dengan D
C dengan B
E dengan F
Buatlah graf yang menunjukan keadaan transportasi di 7
kota tesebut:
Penyelesaian
Misalkan kota kota dianggap sebagai titik titik. Dua titik /
atau lebih dihubungkan dengan garis bila dan hanya bila ada
jalan yang menghubungkan langsung kedua kota tersebut.
Untuk itu keadaan transportasi dalam kota tersebut adalah
sebagai berikut :

Dalam graf tersebut, e1 berhubungan dengan titik A dan


B (keduanya disebut titik ujung e1). Titik A dan Bdikatakan
berhubungan, sedangkan titik A dan C tidak berhubungan
karena tidak ada garis yang menghubungkannya secara
langsung.

18

Matematika Diskrit 2011/20


12

Titik G adalah titik terasing karena tidak ada garis yang


berhubungan dengan G.

3. Jenis Jenis Graf


Sisi

pada

graf

dapat

mempunyai

orientasi

arah,

berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum


graf dibedakan atas 2 jenis :
1. Graf Tak Berarah , adalah graf yang sisinya tidak
mempunyai orientasi arah disebut graf tak berarah. Pada
graf

tak

berarah,

urutan

pasangan

simpul

yang

dihubungkan oleh sisi tidak di perhatikan. Jadi (u,v) = (v,u)


adalah sisi yang sama.
2. Graf Berarah , adalah graf yang setiap sisinya diberikan
orientasi arah. Sisi berarah disebut sebagai arch (busur).
Pada graf berarah, (u,v) dan (v,u) menyatakan dua buah
busur yang berbeda. Untuk simpul (u,v), simpul u
dinamakan simpul asal dan simpul v disebut sebagai
Simpul Terminal.

4. Graf Tak Berarah (Undirected Graph)

a. Graf Sederhana (Simple graf) adalah graf yang tidak


mengandung Loop maupun Garis Paralel. Graf d bawah ini
adalah contoh graf sederhana.

Pada graf sederhana, sisi adalah pasangan tak-terurut


(Unordered Pairs). Jadi menuliskan sisi (u,v) sama saja
dengan (v,u).
19

Kita juga dapat mendeskripsikan graf

Matematika Diskrit 2011/20


12

sederhana G=(V,E) terdiri dari himpunan tidak kosong


simpul-simpul dan E adalah himpunan pasangan takterurut yang berbeda yang disebut sisi.
b. Graf tak sederhana (Unsimple-graph), adalah graf
yang mengandung garis paralel atau Loop. Ada dua macam
Graf tak sederhana, yaitu :
1. Graf Ganda (MultiGraph), adalah graf yang
mengandung sisi ganda (garis paralel). Sisi ganda yang
menghubungkan sepasang simpul bisa lebih dari dua
buah.

2. Graf

Semu

(Pseudograph),

adalah

graf

yang

mengandung Loop. Contoh geaf di bawah ini disebut


graf semu walaupun memiliki sisi ganda sekalipun.

Contoh Soal
Gambarlah sebuah graf sederhana yang dapat di bentuk dari
4 titik {a, b, c, d} dan 2 garis.
Penyelesaian
Sebuah garis dalam graf sederhana selalu berhubungan
dengan 2 titik. Oleh karena ada 4 titik, maka ada C(4,2) = 6
garis yang mungkin di buat. Yaitu garis garis dengan titik
ujung {a,b}, {a,c}, {a,d}, {b,c}, {b,d}, {c,d}.
Dari keenam garis yang mungkin tersebut, selanjutnya
dipilih 2 garis diantaranya. Jadi ada C(6,2) = 15 buah graf
yang mungkin di bentuk dari 4 buah titik dan 2 buah garis.

20

Matematika Diskrit 2011/20


12

Jadi, 15 buah graf tersebut di gambarkan seperti gambar


di

bawah

ini.

c. Graf Lengkap (Complete Graph) dengan n titik (simbol


Kn) adalah graf sederhana dengan n titik, di mana setiap 2
titik berbeda dihubungkan dengan suatu garis.

Teorema 1
Banyaknya garis dalam suatu graf lengkap dengan n titik
adalah
.
Contoh soal
Gambarlah K2, K3, K4, K5, K6 !
Penyelesaian
- K2
21

Matematika Diskrit 2011/20


12

n=2

2(21)
=1
2

Jadi banyak garisnya adalah 1, dan gambarnya adalah :


-

K3

K4

K5

K6

d. Komplemen Graf
Komplemen suatu graf G (Simbol
adalah suatu graf sederhana dengan :

22

) dengan n titik

Matematika Diskrit 2011/20


12

1. Titik titik

sama dengan titik titik G. Jadi, V ( G ) =

V(G).
2. Garis garis

adalah komplemen garis garis G

terhadap graf lengkapnya (Kn).


)=E ( K n) E ( G )
E (G
Titik titik yang dihubungkan dengan garis dalam G
tidak terhubung dalam

G
. Sebaliknya, titik titik yang

terhubung dalam G menjadi tidak terhubung dalam

G
.

Contoh soal Komplemen Graf


Gambarlah Komplemen graf G yang di definisikan dalam
Gambar di bawah ini !

Penyelesaian :
Titik titik dalam

sama dengan titik titik dalam G,

sedangkan garis garis dalam

adalah garis garis

yang tidak berada dalam G. Pada gambar (a), titik titik


yang tidak dihubungkan dengan garis dalam G adalah garis
dengan titik titik ujung {a,d}, {a,e}, {b,c}, dan {b,e}.
G dapat digambarkan sebagai berikut :
Jadi graf

23

Matematika Diskrit 2011/20


12

Silakan gambar G

graf untuk gambar (b) dan (c) !

e. Sub-Graf
Misalkan G adalah suatu graf. Graf H dikatakan sub-graf G
bila dan hanya bila :
a. V(H)

V (G)

E (G)

b. E(H)

c. Setiap garis dalam H memiliki titik ujung yang sama


dengan garis tersebut dalam G.
Dari definisi di atas, ada beberapa hal yang dapat
diturunkan :
1. Sebuah titik dalam G merupakan Sub-Graf G.
2. Sebuah garis dalam G bersama- sama dengan titik titik
ujungnya merupakan sub-graf G.
3. Setiap graf merupakan subgraf dari dirinya.
4. Dalam subgraf berlaku sifat transitif : Jika H adalah
Subgraf G dan G adalah Subgraf K, maka K adalah
subgraf K.
Contoh Soal Sub-Graf:
Perhatikan gambar di bawah ini, apakah H merupakan
subgraf G ??

24

Matematika Diskrit 2011/20


12

Apakah H merupakan Sub-Graf dari G?


Penyelesaian:
V (H) = {v2, v3} dan V (G) = {v 1 , v2, v3} sehingga V(H)

V (G).

E(H) = {e4} dan E(G)= {e1,e2, e3, e4} sehingga E(H)

(G). Garis e4 di H merupakan Loop pada v2 dan Garis e4 juga


merupakan loop pada v2 di G. Dengan demikian, H
merupakan subgraf G.
f. Derajat (Degree)
Definisi
Misalkan V adalah suatu titik dalam graf G. Derajat titik V
(Simbol d(v)) adalah jumlah garis yang berhubungan
dengan titik v dan garis suatu loop dihitung 2 kali. Derajat
total G adalah jumlah derajat semua titik dalam G.
Contoh Soal derajat:
Tentukan derajat tiap tiap titik dalam graf pada
gambar di bawah ini !

25

Matematika Diskrit 2011/20


12

Penyelesaian :
d(v1) = 4 karena garis yang berhubungan dengan v 1 adalah
e2,e3 dan loop e1 yang dihitung dua kali.
d(v2) = 2 karena garis yang berhubungan dengan v 2 adalah
e2
dan e3.
d(v3) = d(v5) = 1 karena garis yang berhubungan dengan
v3 dan v5 adalah e4.
d(v4) = 2 karena garis yang berhubungan dengan v 4 adalah
loop e5 yang dihitung 2 kali.
d(v6) = 0 karena tidak ada garis yang berhubungan
dengan v6.
Dan derajat total dari graf tersebut adalah :
6

d ( v i) =4 +2+1+2+1+0=10
i=1

Jadi, total derajatnya adalah 10.


g. Path dan Sirkuit

26

Matematika Diskrit 2011/20


12

Misalkan G adalah suatu Graf, Misalkan pula v dan W


adalah 2 titik dalam G.
Suatu walk dari v ke w adalah barisan titik titik
berhubungan dan garis secara selang seling, diawali
dari titik v dan di akhiri pada titik w.
Walk dengan panjang n dari v ke w dituliskan sebagai
berikut : v0 e1 v1 e2 v2 vn-1 en vn dengn v0 = v; vn = w;
vi-1; dan vi adalah titik titik ujung garis ei
Path dengan panjang n dari v ke w adalah walk dari v
ke w yang semua garisnya berbeda. Path dari v ke w
dituliskan sebagai v = v0 e1 v1 e2 v2 . Vn-1 en vn = w
dengan ei ej.
Path sederhana dengan panjang n dari v ke w adalah
path dari v ke w yang semua titiknya berbeda. Path
sederhana dari v ke w berbentuk v = v 0 e1 v1 e2 v2 . vn-1
en vn = w dengan ei ej untuk i j dan vk vm untuk k
m.
Sirkuit dengan panjang n adalah path yang dimulai dan
di kahiri pada titik yang sama. Sirkuit adalah path yang
berbentuk v = v0 e1 v1 e2 v2 . vn-1 en vn dengan v0 = vn
Sirkuit sederhana dengan panjang n adalah sirkuit yang
semua titiknya berbeda. Sirkuit sederhana berbentuk v0
e1 v1 e2 v2 . vn-1 en vn dengan ei ej untuk i j dan vk
vm untuk k m, kecuali v0 = vm
Definisi definisi diatas dapat di gambarkan dengen
menggunakan gambar berikut ini :
Walk v w
v = v0 e1 v1 e2 v2 . vn-1 en vn = w
vi-1 dan vi adalah titik titik garis
ujung garis e1
Semua garis
berbeda
27

Semua titik berbeda

Matematika Diskrit 2011/20


12

Path

Titik awal dan titik akhir


sama (V0 = Vn)

Path Sederhana

Sirkuit
Semua titik berbeda
kecuali (V0 = Vn)

Titik awal dan titik akhir


sama (V0 = Vn)
Sirkuit

Sederhana
Contoh Soal Path dan
Sirkuit:
Tentukan mana di antara barisan titik dan garis pada

gambar di bawah ini yang merupakan walk, path, path


sederhana, sirkuit dan sirkuit sederhana.

a.
b.
c.
d.
e.

v1
v1
v2
v2
v1

e1
e1
e3
e3

v2
v2
v3
v3

e3
e3
e5
e5

v3 e 4 v3 e 5 v4
v3 e 5 v 4 e 5 v3 e 6 v5
v4 e10 v5 e6 v3 e7 v6 e8 v2
v4 e10 v5 e9 v6 e8 v2

Penyelesaian:
a. Garis yang muncul adalah (e1, e3, e4, dan e5) dan semua
garis yang muncul berbeda. Lalu titik yang muncul
adalah (v1, v2, v3, v3 dan v4) dan titik v3 muncul 2 kali.
Titik awal dan titik akhir tidak sama. Disimpulkan bahwa
28

Matematika Diskrit 2011/20


12

barisan tersebut adalah Path dari v1 ke v4 dengan


panjang 4.
b. Ada garis yang muncul lebih dari sekali, yaitu e 5 (muncul
2 kali) berarti barisan tersebut merupakan Walk dari v1
ke v5 dengan panjang 5.
c. Semua garis berbeda. Ada titik berulang (v 3 muncul 2
kali). Titik awal dan titik akhirnya sma, yaitu v2. Barisan
tersebut merupakan Sirkuit dengan panjang 6.
d. Semua garis dan titiknya berbeda. Barisan diawali dan
diakhiri pada titik yang sama yaitu v2. Disimpulkan
barisan tersebut adalah Sirkuit Sederhana dengan
panjang 5.
e. Oleh karena barisan hanya memuat satu titik saja,
berarti tidak ada garis yang sama. Barisan di awali dan
di akhiri pada titik yang sama serta tidak memiliki titik
yang sama diantaranya. Dengan demikian disimpulkan
bahwa barisan tersebut merupakan sirkuit sederhana
(sering kali disebut sirkuit Trivial).
h. Graf terhubung dan tidak terhubung
Misalkan G adalah suatu graf.
Dua titik v dan w dalam G dikatakan tehubung bila dan

hanya bila ada walk dari v ke w.


Graf G dikatakan terhubung bila dan hanya bila setiap

dua titik dalam G terhubung.


Graf G dikatakan tidak terhubung bila dan hanya bila
ada 2 titik dalam G yang tidak terhubung.

Contoh soal :
Manakah di antara graf pada gambar di bawah ini yang
merupakan graf terhubung ?

29

Matematika Diskrit 2011/20


12

Penyelesaian:
a. Graf (a) merupakan graf terhubung karena ada walk
yang bisa menghubungkan keseluruhan titik dan garis
yang ada di dalam graf tersebut.
b. Graf (b) merupakan graf tak terhubung karena tidak ada
walk dari v5 ke v4.
c. Graf (c) merupakan graf tak terhubung karena tidak ada
walk dari titik v2 ke v3.
d. Graf (d) merupakan graf terhubung.

5.

Graf Berarah (Direction Graph = Digraph)


Suatu graf berarah G terdiri dari :
Himpunan titik titik V(G): {v 1, v2, }, himpunan garis
garis E(G): {e1, e2, }, dan suatu fungsi g yang
mengawankan setiap garis dalam E(G) ke suatu pasangan
berurutan titik (vi,vj).
Jika ek = (vi,vj) adalah suatu garis dalam G, maka vi disebut
titik awal ek dan vj disebut titik akhir vk. arah garis adalah
dari vi ke vj.
Jumlah garis yang keluar dari titik v i disebut derajat keluar
(out degree), titik vi (simbol d+(vi)), sedangkan jumlah
garis yang menuju ke titik vi disebut derajat masuk (in
degree) titik vi (simbol d- (vi)).

30

Matematika Diskrit 2011/20


12

Titik terasing adalah titik dalam G di mana derajat keluar


dan derajat masuknya adalah 0.
Titik pendan adalah titik di mana jumlah derajat masuk dan
jumlah derajat keluarnya adalah 1.
Dua garis berarah dikatakan paralel jika keduanya memiliki
titik awal dan titik akhir yang sama,
Contoh Soal:

Tentukan:
a. Himpunan titik titik, himpunan garis garis dan fungsi
perkawanan g;
b. Derajat masuk dan derajat keluar tiap tiap titik;
c. Titik terasing dan titik pendan;
d. Garis paralel.
Penyelesaian:
a.Himpunan titik titik V(G) = {v1, v2, v3, v4, v5, v6}
Himpunan garis garis E(G) = {e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7, e8,
e9}
Fungsi perkawanan g :
e1 dengan (v1, v2)

e6 dengan (v3, v4)

e2 dengan (v4, v1)

e7 dengan (v3, v5)

e3 dengan (v1, v4)

e8 dengan (v5, v4)

e4 dengan (v1, v3)

e9 dengan (v5,v4)

e5 dengan (v3,v3)
b. d+(v1) = 3 ;

d-(v1) = 1

d+(v2) = 0 ;

d-(v2) = 1

d+(v3) = 3 ; d-(v3) = 2
d+(v4) = 1 ;
31

d-(v1) = 4

Matematika Diskrit 2011/20


12

d+(v5) = 2 ;
d+(v6) = 0 ;

d-(v1) = 1
d-(v6) = 0

c. Titik terasing adalah titik v6. titik pendan adalah v2


d. Garis paralel adalah e8 dan e9
a. Path Berarah dan Sirkuit Berarah
Pengertian walk, path dan sirkuit dalam graf berarah
sama dengan pengertian dalam graf tak berarah. Hanya
saja dalam graf berarah suatu perjalanan harus mengikuti
arah garis. Untuk membedakan dengan graf berarah dan
graf tak berarah, maka walk, path, dan sirkuit dalam graf
berarah disebut walk berarah, path berarah, dan sirkuit
berarah.
Suatu graf berarah yang tidak memuat sirkuit berarah
disebut Asiklik.
b. Graf Berarah Terhubung
Suatu graf tak berarah dikatakan terhubung jika ada
walk yang menghubungkan tiap 2 titiknya. Pengertian
itupun berlaku untuk graf berarah. Berdasarkan arah
garisnya,

dalam

keterhubungan,

graf

yaitu

berarah

terhubung

dikenal
kuat

dan

jenis

terhubung

lemah.
Misalkan G adalah suatu Graf berarah dan v,w adalah
sembarang 2 titik dalam G.
G disebut terhubung kuat jika ada path berarah dari v ke w.
G disebut terhubung lemah, jika G tidak terhubung kuat,
tetapi graf tak berarah yang bersesuaian dengan G
terhubung.

32

Matematika Diskrit 2011/20


12

Contoh Soal :

Manakah di antara graf graf tersebut yang terhubung


kuat dan terhubung lemah?
Penyelesaian:
Dalam G1, setiap 2 titik dapat dihubungkan dengan path
berarah sehingga graf berarah G1 adalah graf terhubung
kuat.
Sebaliknya dalam G2, tidak ada path berarah yang
menghubungkan v4 ke v3. Akan tetatpi, jika semua garis
dihilangkan (sehingga G2 menjadi Graf tidak berarah),
maka

G2

merupakan

graf

yang

terhubung.

Jadi,

G2

merupakan graf terhubung lemah.

6.

Representasi Graf dalam Matriks


1. Matriks Hubung (Adjacency Matrix)
Misalkan G adalah graf tak berarah dengan titik titik
v1 v2 .. vn (n berhingga). Matriks hubung yang sesuai
dengan graf G adalah matriks A = (aij) dengan aij = jumlah
garis yang menghubungkan titik vi dengan titik vj; i,j =
1,2, ... , n.
Oleh karena dalam graf tak berarah jumlah garis yang
menghubungkan titik vi dan titik vj selalu sama dengan
jumlah garis yang menghubungkan vj dengan vi, maka

33

Matematika Diskrit 2011/20


12

jelaslah bahwa matriks hubungnya selalu merupakan


matriks yang simetris (aij = aji

i,j)

Contoh Soal:
Nyatakan graf di bawah ini kedalam matriks hubung !

Penyelesaian:
Graf A memiliki 4 buah titik, jadi matriksnya adalah
sebagai berikut :
V1

V2 V3 V4

V1

V2

V3

V4

Matriks

hubung

dapat

dipakai

untuk

menghitung

banyaknya kemungkinan walk dengan panjang tertentu


34

Matematika Diskrit 2011/20


12

antara 2 titik. Dalam hal ini yang dapat dihitung adalah


banyaknya

kemungkinan

walk,

dan

bukan

walknya

sendiri.
Misalkan A = (aij) adalah matriks hubung graf G.
Misalkan pula An adalah hasil kali matriks A dengan
dirinya sendiri sebanyak n kali.
Banyaknya kemungkinan walk dengan panjang n dari
titik vi ke titik vj adalah elemen aij pada matriks An (=aijn)
Contoh Soal :
Hitunglah walk dengan panjang 2 dari titk v 1 ke titik v1.

Penyelesaian :
Matriks hubung yang sesuai dengan graf tersebut adalah:
V1

V1
V2

V3

Untuk menghitung jumlah walk dengan panjang 2 yang


mungkin dilakukan, terlebih dahulu dihitung A2

35

Matematika Diskrit 2011/20


12

A2 = 1

Jumlah walk dari v1 ke v1 dengan panjang 2 yang dapat


dilakukan adalah elemen A211, yaitu 6 buah.

2. Matriks Biner (Incidence Matrix)


Misalkan G adalah graf tanpa loop dengan n titik v 1, v2,
.. , vn dan k garis e1, e2, .. ek.
Matriks biner yang sesuai dengan graf G adalah
matriks A berukuran n x k yang elemennya adalah :
1Jika titik vi berhubungan dengan garis ej
aij =

0Jika titik vi tidak berhubungan dengan garis ej

Sesuai namanya, matriks biner hanya berisi bilangan 0


atau 1 saja.
Contoh soal :
Nyatakan Graf di bawah ini kedalam sebuah matriks
biner!

36

Matematika Diskrit 2011/20


12

Penyelesaian:
Ada 6 titik dan 8 garis dalam graf tersebut, maka
matriksnya terdiri dari 6 baris dan 8 kolom. Matriksnya
adalah sebagai berikut:
e1 e2 e3 e4 e5 e6 e7 e8
V1 1
V2 1
V3 0

V4 0
V5 0
V6 0

3. Matriks Sirkuit
Misalkan G adalah graf yang memuat q buah sirkuit
sederhana dan e buah garis. Matriks sirkuit A = (aij) yang
bersesuaian dengan G adalah matriks yang terdiri dari q
baris dan
e kolom
elemen
1Jika
sirkuit dengan
ke-i memuat
garis: ke-j
aij =

0Jika sirkuit ke-i tidak memuat garis ke-j

Contoh soal :
Nyatakan Graf di bawah ini kedalam sebuah matriks
sirkuit!

37

Matematika Diskrit 2011/20


12

Penyelesaian :
Graf tersebut terdapat 8 garis dan terdapat 4 buah sirkuit
sederhana, yaitu :
S1 = e7 e8
S2 = e3 e4 e6
S3 = e1 e4 e6
S4 = e1 e3 e5 e6
Dengan demikian, matriks sirkuit yang sesuai terdiri dari 4
baris dan 8 kolom.

s
1
s
2
s
3
s
4

7.

e
5

Representasi Graf berarah dalam Matriks

1. Matriks Hubung

Misalkan G adalah graf berarah yang terdiri dari n titik


tanpa garis paralel. Matriks hubung yang sesuai dengan
Graf G adalah matriks bujur sangkar n x n A=(aij) dengan
1Jika ada garis dari titik vi ke titik vj
aij =

0Jika tidak ada garis dari titik vi ke titik vj


Contoh soal:
Nyatakan graf dibawah ini kedalam matriks hubung.

38

Matematika Diskrit 2011/20


12

Penyelesaian:
Graf tersebut terdiri dari 6 titik (v1 ... v6) sehingga matriks
hubungnya adalah matriks bujur sangkar 6 x 6.

jadi

bentuk matriksnya adalah :


V1

V2

V3

V4

V5

V6

V1
V2

V3
V4

V5
V6

2. Matriks Sirkuit
Misalkan G adalah graf berarah dengan e buah garis
dan q buah sirkuit atau sirkuit berarah. Sembarang arah
orientasi (searah / berlawanan dengan arah jarum jam)
diberikan ke tiap tiap sirkuit. Matriks sirkuit yang
bersesuaian dengan graf G adalah matriks A =(aij) dengan
1

Jika sirkuit ke-i memuat garis ke j


dan arah garis ke j sama dengan arah orientasi

-1

Jika sirkuit ke-i memuat garis ke j


dan arah garis ke j berlawanan dengan arah orientasi

Jika sirkuit ke-i tidak memuat garis ke j

aij =

39

Matematika Diskrit 2011/20


12

Perbedaan

matrik

sirkuit

untuk

menyatakan

graf

berarah dan tidak berarah terletak pada tanda negatif


pada elemen matriks, yang menyatakan bahwa garis yang
bersesuaian memiliki arah yang berlawanan dengan arah
yang orientasi yang didefinisikan.
Orientasi yang diberlakukan pada setiap sirkuit dapat
dibuat sembarang sehingga suatu graf berarah dapat
dinyatakan dengan beberapa matriks sirkuit berbeda.
Contoh Soal :
Nyatakan Graf Berarah di bawah ini dengan matriks
Sirkuit !

Penyelesaian:
Ada 4 sirkuit pada graf tersebut, masing masing sirkuit
itu adalah
S1 = v4 v6 v4
S2 = v2 v4 v5 v2
S3 = v1 v2 v5 v1
S4 = v1 v2 v4 v5 v1
Misalkan orientasi yang dipilih pada s2 dan s3 sesuai
dengan arah jarum jam, sedangkan pada s1 dan s4
berlawanan dengan arah jarum jam. Dengan demikian,
matriks sirkuitnya adalah :
e
s
s
s

40

-1

-1

Matematika Diskrit 2011/20


12

8.

-1

-1

-1

Pohon
1. Pohon dan Hutan
Misalkan

adalah

suatu

Graf

Sederhana

(tidak

memiliki Loop dan Garis Paralel). G disebut Pohon bila dan


hanya bila G tidak memuat sirkuit dan terhubung.
Pohon semu (Trivial Tree) adalah

pohon yang hanya

terdiri dari sebuah titik. Pohon kosong (Empty Tree) adalah


pohon yang tidak meiliki titik. G disebut hutan (Forest) bila
dan hanya bila G tidak memuat sirkuit.
Contoh soal :
Tentukan mana diantara graf graf dibawah ini yang
merupakan pohon atau hutan!

Penyelesaian :
a. Gambar (a) merupakan Pohon, karena gambar tersebut
tidak

memiliki

sirkuit

dan

terhubung;
b. Gambar (b) merupakan pohon;

41

merupakan

graf

yang

Matematika Diskrit 2011/20


12

c. Gambar (c) bukan merupakan pohon maupun hutan,


karena terdapat sirkuit yakni dari titik v 3 v4 v5 v3, dan
juga merupakan graf terhubung.
d. Gambar (d) merupakan Hutan,

karena

bukan

merupakan Graf terhubung.


Misalkan T adalah suatu Pohon. Daun (Leaf / Terminal
vertex) adalah titik dalam T yang berserajat 1. Titik dalam
T yang berderajat > 1 disebut titik cabang (Branch /
Interval Vertex).
Contoh Soal:
Tentukan daun dan titik cabang pohon pada gambar di
bawah ini.

Penyelesaian :
-

Titik v4, v5, v6, v7, v8 derajatnya = 1, jadi titik titik

tersebut merupakan Daun.


Titik v1, v2, v3 derajatnya masing masing >1, maka titik
titik tersebut merupakan titik cabang.

2. Pohon Berakar
Pohon berakar (Rooted Tree) adalah suatu pohon
dimana ada satu titik yang dikhususkan dari yang lain.
Titik ini disebut akar (root).

42

Matematika Diskrit 2011/20


12

Tingkat (level) suatu titik adalah banyaknya garis


antara titik tersebut dengan akar. Tinggi (height) pohon
adalah tingkat maksimum yang dimiliki oleh titik titik
pohon.
Anak (children) dari titik v adalah semua titik yang
berhubungan langsung dengan v, tetapi memiliki tingkat
yang lebih tinggi dari v. Jika w adalah anak dari v, maka v
disebut orang tua (parent) dari w. Dua titik yang memiliki
orang tua yang sama disebut saudara (sibling).
Contoh soal :
Perhatikan gambar di bawah ini!

a. Tentukan tingkat tiap tiap titik jika akarnya adalah V2!


b. Berapa tinggi pohon jika akarnya adalah V2?
c. Tentukan anak, orang tua, dan saudara titik V1 jika
akarnya adalah V2.
d. Apakah pertanyaan a c memiliki jawaban yang
berbeda jika akarnya adalah v1?
Penyelesaian:
Gambar Pohon dengan akar v2 adalah sebagai berikut :

43

Matematika Diskrit 2011/20


12

a. Tingkat titik v1 = v4 = v5 = v6 = 1
Tingkat titik v3 = 2
Tingkat titik v7 = v8 = 3
b. Tinggi pohon = 3
c. Anak v1 = v3 ; orang tua v1 = v2; saudara v1 = v4 v5 v6
d. Gambar pohon dengan akar v1

Tingkat titik v2 = v3 = 1
Tingkat titik v4=v5=v6=v7=v8=2
Tinggi pohon = 2
Anak v1 = v2 v3; orang tua dan saudara v 1 tidak ada
karena v1 merupakan akar.
3. Pohon Biner
Pohon biner (Binary Tree) adalah pohon berakar yang
setiap titiknya memiliki paling banyak 2 anak, yang
disebut Anak Kiri (Left Child) dan Anak Kanan (Right
Child);
Pohon Biner Penuh (Full Binary Tree) adalah pohon
biner yang setiap titiknya memiliki tepat 2 anak.

44

Matematika Diskrit 2011/20


12

Pohon biner banyak digunakan dalam ilmu komputer


untuk

menyatakan

ekspresi

aljabar

maupun

untuk

pencarian dan pengurutan data (searching and shorting).


Untuk menyatakan ekspresi aljabar dalam pohon
biner, dilakukan cara berikut :
Setiap operand / operator dalam ekspresi aljabar
besesuaian dengan satu titik dalam pohon biner. Kedua
operand dalam ekspresi biner merupakan anak dari
operatornya.
Contoh :
Nyatakan ekspresi aljabar x / y kedalam bentuk pohon
biner !

4. Pohon Rentang
Pohon Rentang (Spaning Tree) suatu graf terhubung G
adalah Subgraf G yang merupakan pohon yang memuat
semua titik dalam G. Contoh :
Carilah semua pohon rentang yang mungkin dibuat dari
graf G yang tampak pada gambar dibawah ini.

45

Matematika Diskrit 2011/20


12

Penyelesaian :
Di dalam graf tersebut terdapat satu buah sirkuit, yakni
sirkuit dari titik v1 v2 v5 v4 v1, karena pohon merupakan
graf yang tidak memiliki sirkuit dan pohon rentang adalah
subgraf yang harus melibatkan semua titik dalam G, jadi
pohon rentang dari Graf tersebut di atas adalah sebagai
berikut:

46

Anda mungkin juga menyukai