Anda di halaman 1dari 29

Askep klien Dg trauma

kepala di ugd
Erna Dwi Wahyuni
Fkp Unair
2015
Keperawatan Kritis 2

Latar Belakang
Trauma kepala sering kita jumpai sehari-hari
Diseluruh dunia tiap 12 menit ada yang
meninggal dunia krn trauma kepala

TRAUMA
KEPALA
TERJADI TIAP
15 DETIK

*50 % KEMATIAN
PADA TRAUMA

*MATI TIAP 12
MENIT

* 60 % KEMATIAN
AKIBAT KLL

Keperawatan Kritis 2

Definisi
Cedera kepala adalah suatu kerusakan pada
kepala, bukan bersifat kongenital ataupun
degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan
atau benturan fisik dari luar, yang dapat
mengurangi atau mengubah kesadaran yang
mana menimbulkan kerusakan kemampuan
kognitif dan fungsi fisik (Brain Injury Assosiation
of America, 2009)

Keperawatan Kritis 2

Cont
cedera kepala yang sinonimnya adalah trauma
kapitis = head injury = trauma kranioserebral =
traumatic brain injury merupakan trauma
mekanik terhadap kepala baik secara langsung
ataupun tidak langsung yang menyebabkan
gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan
fisik, kognitif, fungsi psikososial baik bersifat
temporer maupun permanen (Konsensus
PERDOSI, 2006).
Keperawatan Kritis 2

Etiologi
Trauma akibat Persalinan

Kecelakaan
Jatuh
Keperawatan Kritis 2

Klasifikasi
BERDASARKAN PATOFISIOLOGI
1.
Komosio serebri/ gegar: tidak ada jaringan otak yang rusak tp
hanya kehilangan fungsi otak sesaat (pingsan < 10 mnt) atau
amnesia pasca cedera kepala.
2.
Kontusio serebri/ memar: kerusakan jar. Otak + pingsan > 10 mnt
atau terdapat lesi neurologik yg jelas.
3.
Laserasi serebri : kerusakan otak yg luas + robekan duramater +
fraktur tl. Tengkorak terbuka.
BERDASARKAN GCS/ SEVERITY
1.
GCS 13-15 : Cedera Otak ringan CT scan dilakukan jk ada lucid
interval/ riw. kesadaran menurun. evaluasi kesadaran, pupil,
gejala fokal serebral + tanda-tanda vital.
2.
GCS 9-12 : Cedera Otak sedang periksa dan atasi gangg. nafas,
dan sirkulasi, pem. Kesadaran, pupil, tanda fokal serebral, leher,
cedera organ lain, CT scan kepala, observasi.
3.
GCS 3-8 : Cedera Otak berat : Cedera multipel. + perdarahan
intrakranial dg GCS < 8.
Keperawatan Kritis 2

CONT
FRAKTUR KRANIUM
linear
terbuka/tertutup
depresi

basis cranii

MORFOLOGI
LESI INTRAKRANIAL
Fokal : EDH,SDH,ICH,IVH
Difus : kontusio
Keperawatan Kritis 2

Cont
KLL
KDRT
KECELAKAAN KERJA

TUMPUL

MEKANISME
TAJAM
(PENETRATING)

TRAUMA TEMBAK
TRAUMA TUSUK

Keperawatan Kritis 2

Tipe Trauma Kepala

Trauma kepala terbuka

Trauma kepala tertutup (Komusio


serebri/Gegar otak, Kontusio serebri
/Memar otak, Perdarahan sub dural,
Perdarahan Intraserebral )

Keperawatan Kritis 2

Cedera Kepala Dapat mengenai :


1.Cedera Jaringan Lunak Kepala.

5 Lapisan : S-C-A-L-P.
Skin
Connective Tissue

Aponeurosis Galea
Loose areolar Tissue
Perikranium

S : Skin

Keperawatan Kritis 2

Connective Tissue

anestesi lokal.

Aponeurosis Galea Fascia


* anterior (m.frontalis),
* posterior(m.Oksipital) dan
* lateral(Temporoparietalis)
N.fasialis(n.VII)

Loose areolar Tissue


Tdp sinus sagitalis superior - Infeksi mudah ke Intra kranial
Sering tjd hematomaSubgaleal hematoma
Perlu rutin X Ray
Keperawatan Kritis 2

Perikranium periosteum tlg tengkorak sutura


bersambung dengan endosteum.
Cephal Hematom periosteum dan
kranium.

2.Fraktur Tulang Tengkorak.

Terdiri atas 3 lapis :


Tabula eksterna,
Diploe, dan
Tabula interna

Keperawatan Kritis 2

Luas dan tipe Fraktur ditentukan


oleh :

Besarnya energi
Arah benturan
Bentuk 3 dimensi obyek yg
membentur
Lokasi benturan terjadi

Keperawatan Kritis 2

BERAT RINGANNYA CEDERA TERGANTUNG


1. LOKASI :
CEDERA KULIT
CEDERA JARINGAN TULANG
CEDERA JARINGAN OTAK
2. KEADAAN KEPALA SAAT
TERJADI BENTURAN

MASALAH UTAMA :
PTIK
TIK DIPERTAHANKAN OLEH 3 KOMPONEN :
VOLUME DARAH/PD (75 150 ml)
VOLUME JARINGAN OTAK (1200 1400 ml)
VOLUME LCS (75 150 ml)

Keperawatan Kritis 2

Kerusakan pd Cedera
Otak dpt bersifat:
a. Kerusakan Primer.
Kerusakan otak yang terjadi saat cedera/
akibat langsung trauma, terdiri dari :
- Kerusakan fokal : kontusio serebri,
Laserasi, perdarahan intrakranial dll.
b. Kerusakan Sekunder
Kerusakan Otak yang terjadi sebagai
komplikasi dari kerusakan primer
termasuk hipoksia, iskemia,
pembengkakan otak, PTIK, infeksi
Keperawatan Kritis 2

??

Keperawatan Kritis 2

PENANGANAN DI IRD
a. Primary Survey
Airway + C Spine Control
Breathing
Circulation

Disability
Exposure
b. Secondary Survey Riwayat Penyakit,
pemfis head to toe dan riwayat AMPLE

Keperawatan Kritis 2

ALGORITMA COR

Keperawatan Kritis 2

ALGORITMA COS

Keperawatan Kritis 2

ALGORITMA COB

Keperawatan Kritis 2

Prinsip Penanganan Klien dengan


Cedera KEPALA
1. Pertahankan PCO2 25-35 mmHg

2. Pertahankan PaO2 >100 mmHg


3. Pertahankan MAP antara 90-100 mmHg,
pertahankan TD Sistolik >100 mmHg

4. Pertahankan PTIK
5. Atur keseimbangan metabolisme
6. Pertahankan normotermi
7. Monitor status CNS dg GCS, EEG dan CT Scan,
dll
Keperawatan Kritis 2

Masalah Keperawatan yang dapat


terjadi:
1. Bersihan jalan nafas inefektif

2. Gangguan Perfusi jaringan serebral


3. PTIK
4. Gangguan pertukaran Gas
5. Nyeri akut

Keperawatan Kritis 2

Intervensi:
a. Berikan oksigen untuk mendapatkan Pa02 80-100
mmHg

b. Hiperventilasi
c. Kolaborasi Glukokortokoid dexamethason
d. Kolaborasi Terapi diuretik: Manitol 20% 0,5-2 g/kg
e. Mengontrol metabolisme otak
f. Tindakan operasi
g. Pengaturan posisi
h. Monitoring status CNS dg GCS, EEG dan CT Scan
Keperawatan Kritis 2

ICP
MONITORING

Keperawatan Kritis 2

Tekanan intrakranial (TIK) di definisikan


sebagai tekanan dalam kubah kranial yang
berhubungan dengan tekanan atmosfer
(Morton, 2012).

Manifestasi klinis:
1. Sakit kepala
2. Muntah proyektil
3. Edema papil
4. Defisit
neurologis
5. Triad cushings

Peningkata
n TIK

PTIK dapat
disebabkan oleh :
1. Perubahan CBF
2. Perubahan
volume otak
3. Perubahan LCS

Mekanisme kompensasi:
a. Kompensasi awal dengan pemindahan CSS ke
kanal spinal
b. Kompensasi kedua dengan menurunkan CBF
c. Kompensasi tahap akhir dengan pemindahan
jaringan otak ke kanal spinal

Indikasi & Kontraindikasi


Indikasi :
ICH
SAH
Hydrocefalus
Stroke
Edema
serebral

Kontraindikasi :
Koagulopati
Pasien sadar
Infeksi sistem saraf
pusat
Infeksi SCALP
Edema serebri yang
mengakibatkan kolaps
ventrikel
Trombosit
<100.000/mm3

Metode invasif
1. Intraventrikular
2. Intraparenkimal
3. Subaracknoid/subdural
4. epidural

M
e
t
o
d
e

Metode non invasif


1. Pemantauan status
klinis
2. Neuroimaging
3. neurosonology

Penatalaksanaan

Terima Kasih
dan
Selamat
Belajar

Keperawatan Kritis 2

Anda mungkin juga menyukai