Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan oleh dua faktor yang saling
berhubungan dan saling tergantung yakni kesehatan dan pendidikan. Kesehatan merupakan
bagian penting untuk tercapainya keberhasilan suatu pendidikan, sebaliknya pendidikan
yang diperoleh akan mempengaruhi tingkat kesehatan. Oleh karena itu, Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya
kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, menjadi sangat penting dan strategis untuk
mencapai status kesehatan yang setinggi-tingginya pada anak sekolah (Tim Fieldlab
FKUNS, 2013).
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu
upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik
merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas fisik
penduduk.
Dari berbagai hasil evaluasi dan pengamatan yang dilakukan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dapat disimpulkan berbagai kondisi sebagai berikut.
1. Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah, ditinjau dari segi sarana/prasarana,
pengetahuan, sikap peserta didik di bidang kesehatan, warung sekolah, makanan
sehari-hari/gizi, kesehatan gigi, kesehatan pribadi dan sebagainya secara umum
memperlihatkan bahwa prinsip hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
belum mencapai tingkat yang diharapkan.
2.

Sasaran upaya kesehatan ditinjau dari cakupan (coverage) sekolah, peserta didik
dikaitkan dengan wajib belajar, mutu penyelenggaraan, ketenagaan dan sarana
prasarana belum seimbang dengan usaha pencapaian tujuan UKS.

3.

Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai tingkat yang diharapkan, di
samping itu ancaman penyakit terhadap peserta didik masih tinggi dengan
adanya penyakit endemis dan kekurangan gizi.

4.

Masalah kesehatan yang menimpa peserta didik meliputi:


a. Sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan

Jamban
Air bersih
b. Meningkatnya pecandu narkoba.
c. Meningkatnya HIV/AIDS melalui hubungan seksual.
d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat seperti : diare, cacingan, gigi berlubang dan
lain-lain.
5.

Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)


a. Kurangnya guru yang mengajar pendidikan kesehatan/guru yang menangani
UKS
b. Kader Kesehatan Sekolah perlu dilatih dalam bidang kesehatan (pendidikan
dan pelayanan)

6.

Terbatasnya sarana dan prasarana UKS, perlu:


a. Pengadaan UKS kit, ruang UKS
b. Pengadaan media seperti poster, leaflet, lembar balik, dan lain-lain
c. Pengadaan buku pencatatan dan pelaporan

7.

Pencatatan dan pelaporan yang masih/kurang terpenuhi:


a. Perlu diaktifkan
b. SetiapTP UKS memiliki catatan kegiatan

8.

Kurangnya koordinasi dan komitmen dalam pelaksanaan program UKS.

Mengingat hal tersebut di atas, pembinaan dan pengembangan UKS merupakan hal
yang sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui
peningkatan derajat kesehatan. Dengan adanya buku ini diharapkan dapat membantu Tim
Pembina, Tim Pelaksana dan semua pihak dalam pelaksanaan program UKS (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar, 2012).
B Tujuan Pembelajaran
1 Mampu mengetahui pelaksanaan UKS di SMP dan SMA di wilayah kerja puskesmas.
2 Mampu memberikan masukan dan motivasi untuk meningkatkan pembinaan dan
pengembangan UKS kepada pengelola UKS masing-masing SMP dan SMA diwilayah
kerja puskesmas.

Mampu merinci manajemen program dan

prosedur pembinaan UKS khususnya

tentang pembinaan kesehatan jiwa remaja terutama NAPZA dan gangguan belajar.
4 Mengkaji dan memberikan pendidikan kesehatan tentang pembinaan UKS: Kesehatan
Jiwa, NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif), dan hubungannya dengan
gangguan belajar kepada pengelola atau sasaran UKS masing-masing SMP dan SMA
di wilayah kerja puskesmas.
(Tim Fieldlab FKUNS, 2013).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Tujuan UKS
a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat.
b. Tujuan Khusus
1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup
sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan.
2) Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun social.
3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk.
2. Sasaran UKS
a. Sasaran Primer: peserta didik
b. Sasaran Sekunder: guru, komite sekolah/ orang tua, pengelola
pendidikan dan pengelola kesehatan.
c. Sasaran Tertier: lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah
sampai pada sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk satuan pendidikan
luar sekolah dan perguruan agama beserta lingkungannya.
3. Ruang Lingkup Program dan Pembinaan UKS
Ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah
(TRIAS UKS), yaitu:
a. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan
Tujuan:
1) Memiliki pengetahuan tentang kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur;
2) Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat;
3) Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan;
4) Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit;
5) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar.
Pelaksanaan:
Kegiatan Kurikuler
Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah
Dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, penanaman kebiasaan
hidup sehat, Materi pendidikan kesehatan mencakup:
a) Memahami pola makanan sehat dan keseimbangan gizi;
b) Memahami berbagai bahaya seks dan penyakit menular seksual;
c) Memahami cara menghadapi berbagai bencana alam.
Kegiatan Ekstrakurikuler
4

a) Wisata siswa;
b) Kemah (Persami);
c) Ceramah, diskusi;
d) Lomba-lomba;
e) Bimbingan hidup sehat;
f) Apotik hidup;
g) Kebun sekolah;
h) Kerja bakti;
i) Majalah dinding;
j) Pramuka;
k) Piket sekolah.
b. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Sekolah
Tujuan:
1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat;
2) Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah dan
menghentikan proses penyakit serta komplikasinya.
Pelaksanaan:
Pelayanan kesehatan di sekolah dilaksanakan oleh Tim Kesehatan dari Puskesmas
bekerjasama dengan guru dan kader kesehatan sekolah.
1) Kegiatan Promotif
Kegiatan promotif melalui kegiatan penyuluhan

kesehatan

dan

latihan

keterampilan.
a) Latihan keterampilan teknis, antara lain: dokter kecil, kader kesehatan remaja,
palang merah remaja, saka bhakti husada;
b) Pembinaan sarana keteladanan yang ada di lingkungan sekolah antara lain:
Pembinaan Kantin Sekolah Sehat
c) Pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2) Kegiatan Pencegahan (Preventif)
Melalui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, dan kegiatan penghentian proses
penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit, yaitu:
a) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus
untuk penyakit-penyakit tertentu, antara lain demam berdarah, kecacingan,
b)
c)
d)
e)

muntaber;
Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak yang baru masuk sekolah;
Pemeriksaan berkala kesehatan tiap 6 bulan;
Mengikuti (memantau) pertumbuhan peserta didik;
Konseling kesehatan remaja di sekolah dan perguruan agama oleh kader
kesehatan sekolah, guru BP dan guru agama dan puskesmas oleh dokter

puskesmas atau tenaga kesehatan lain.


3) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
5

a) Diagnose dini;
b) Pengobatan ringan;
c) Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada penyakit;
dan
d) Rujukan medik.
c. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat,
Lingkungan sekolah/madrasah dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan non
fisik. Lingkungan non fisik meliputi perilaku masyarakat sekolah, antara lain: perilaku
tidak merokok, membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan menggunakan
sabun dan air bersih mengalir, memilih makanan jajanan yang sehat. Pelaksanaan,
meliputi:
1) Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan,
kerinda-ngan, kekeluargaan );
2) Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan;
3) Pembinaan kerja sama antar masyarakat sekolah (guru, peserta didik, pegawai
sekolah, komite sekolah dan masyarakat sekitar).
4. Sarana Prasarana
a. Obat-obatan yang ada di Lemari/ Kotak P3K
1) Kasa
2) Kapas
3) Plaster
4) Oralit
5) Minyak kayu putih
6) Handscund
7) Revanol
8) Spalak / bidai
9) Mitela
10) DLL
b. Buku Administrasi UKS:
1) Buku Pemeriksaan Kesehatan
2) Buku Daftar Pasien
3) Buku Daftar Rujukan
4) Buku Penerimaan Barang
5) Buku Agenda Surat Masuk & Keluar
6) Buku Inventaris UKS
7) Buku Belanja Obat
8) Buku Laporan Kegiatan UKS
9) Buku Tamu
10) Buku Kegiatan kader UKS
11) Buku catatan kader
12) Data tiga tahun terakhir
c. Ruangan UKS Standar
1) Ruang UKS 8 m x 7 m
6

2) Mempunyai tempat tidur (1 untuk pria, 1 untuk wanita), lemari obat, lainnya.
3) Mempunyai timbangan berat badan, alat ukur tinggi, snellen chart.
4) Kotak dan peralatan P3K, dan obat-obatan harian seperti betadin, prasetamol, oralit,
antalgin, ctm, dll.
5) Buku rujukan, KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket, data kesakitan

d.

murid, dll.
6) Mempunyai tempat cuci tangan/ wastafel.
7) Semua peralatan yang ada terlihat rapi dan bersih
Ruangan UKS dengan Peralalatan Ideal
1) Persyaratan yang tercantum pada ruangan UKS yang standar di atas.
2) Peralatan gigi, unit gigi, contoh-contoh model organ tubuh, rangka/ torso, dll.
3) Tempat tidur dan setiap peralatan yang ada lebih dari satu dan beranekaragam.
4) Program Kerjamingguan, bulanan dan tahunan.
Alat Kebersihan
1) Sapu ijuk
2) Sapu lidi
3) Sapu pel
4) Sapu kain
5) Kemoceng
6) Handuk kecil
7) Waskom
8) Tempat sampah, dll
(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar, 2012).
9)

BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
1. Kegiatan Hari Kedua: Rabu, 13 November 2013
Tempat

: Puskesmas Jaten I

Kegiatan

: - Bimbingan dan pengarahan tentang UKS (Unit Kesehatan


Sekolah) oleh dr. Ririn selaku Kepala Puskesmas Jaten I.
-

Pengarahan dan perencanaan kegiatan penyuluhan UKS oleh


dr. Handayani selaku instruktur lapangan.

2. Kegiatan Hari Kedua: Rabu, 20November 2013


Tempat

: SMP Negeri 1 Jaten

Kegiatan

: Penyuluhan UKS dan didampingi oleh dr. Ririn dan Ibu Dian.
Penyuluhan dilakukan di 2 kelas (ruangan laboratorium) secara
bergantian. Materi UKS yang disampaikan saat penyuluhan terdiri
dari pengertian UKS, tujuan UKS, TRIAS UKS, dan sarana
prasarana UKS (standar dan ideal).

Peserta

: Siswa kelas VIII B dan VIII E sebanyak 64 siswa

3. Kegiatan Hari Ketiga: Rabu, 27 November 2013


Tempat

: Puskesmas Jaten I

Kegiatan

: Presentasi laporan hasil kegiatan Field Lab UKS di Puskesmas


Jaten I dan penyerahan laporan.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada hari kedua Field Lab, Rabu, 20 Nopember 2013, kami melakukan penyuluhan ke 64
siswa kelas VIII SMPN I Jaten serta melakukan survey terhadap UKS SMPN tersebut.
Berdasarkan kegiatan itu, kami mendapatkan hasil sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan di sekolah ini dilaksanakan melalui :
a. kegiatan kurikuler, contohnya pemberian materi cara menjaga kesehatan organ
reproduksi oleh guru mata pelajaran biologi.
b. kegiatan ekstrakurikuler, berupa kegiatan jumat bersih, jalan sehat, serta senam yang
dilakukan sebulan sekali, adanya penanaman apotik hidup, kebun sekolah, OSIS,
pramuka dan ekstrakurikuler olahraga (contohnya : basket, voli).
2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan di SMPN I Jaten dilaksanakan melalui kerjasama Puskesmas
Jaten I dengan guru, siswa pengurus OSIS, dan pengurus kelas. Pelayanan kesehatan
tersebut meliputi :
a. Kegiatan promotif, berupa kegiatan penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh pihak
puskesmas Jaten I ataupun dapat juga oleh mahasiswa. Penyuluhan UKS oleh
Puskesmas Jaten I kepada siswa OSIS, pengurus kelas, dan guru.
b. Kegiatan preventif, melalui penjaringan kesehatan bagi peserta didik yang baru
masuk sekolah. Untuk tahun ini, telah dilakukan penjaringan terhadap 126 siswa
laki-laki dan 125 siswa perempuan. Penilaian kesehatan yang dilakukan antara lain
status gizi, ketajaman penglihatan, adanya serumen, Otitis Media, ketajaman
pendengaran, gigi berlubang, status imunisasi TT, gangguan emosional, masalah
kesehatan reproduksi, anemia, kecacingan, dan kebugaran jasmani. Secara garis
besar, SMPN I Jaten termasuk sekolah sehat dengan tidak didapatkannya siswa yang
status gizinya rendah, tidak tajam pendengaran, OM, gangguan emosional, masalah
kespro, kecacingan, serta ketidakbugaran jasmani. Hasil penjaringan selengkapnya
telah dicantumkan di lampiran.
c. Kegiatan kuratif dan rehabilitatif, berupa adanya jadwal piket siswa OSIS di UKS
untuk segera menangani siswa yang mengalami masalah kesehatan, seperti lemas,
pingsan, terkilir dan lain-lain. Di sini, siswa juga didampingi oleh guru koordinator
UKS, yakni Bapak Daryadi dan Ibu Fatimah.
9

10

3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat


Kegiatan pembinaan lingkungan sekolah sehat ini telah dilakukan siswa dengan
cukup baik, dibuktikan dengan perilaku tidak merokok dan membuang sampah pada
tempatnya (sampah tidak berserakan). Namun, kami juga mendapati bahwa beberapa
siswa tidak mencuci tangan sebelum makan serta sebagian besar siswa belum mengerti
bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar.
4. Penilaian UKS SMPN I Jaten
Ruang UKS SMPN I Jaten besarnya kira-kira 3,5 m x 4 m dengan inventarisasi
barang sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Barang
Tempat tidur
Meja
Kursi
Poster kesehatan
Papan tulis
Kalender
Timbangan berat badan
Kotak obat
Kotak P3K
Tandu
Baskom
Buku daftar pasien
Lemari pakaian siswa
Jendela dan tirai
Tempat sampah

Jumlah
3
1
3
5
1
1
1
3
1
2
1
1
1
2
1

Tempat tidur yang ada pada ruang UKS ini telah dibedakan yang mana untuk siswa
laki-laki dan yang mana untuk siswa perempuan. Antar tempat tidur itu dibatasi oleh
lemari pakaian siswa yang cukup panjang. Kami mendapati bahwa pakaian yang
disediakan kesemuanya adalah pakaian olahraga.
Terdapat 3 kotak obat pada UKS ini. Namun, hanya 1 kotak obat yang diisi obatobatan. Obat yang ada antara lain parasetamol, antangin, decolgen, konidin, entrostop,
insto, balpirik, mylanta, kasa, kapas, dan obat-obat analgesik. Sedangkan untuk kotak
P3K, didapatkan plester, rivanol dan betadin. Timbangan berat badan dan tandu yang ada
di UKS ini berada dalam kondisi baik dan layak pakai.

10

11

Struktur UKS tidak dituliskan di dalam ruang UKS ini. Namun berdasarkan
informasi yang kami peroleh dari Bapak Gino (Pembina Kesiswaan), diketahui struktur
UKS ini yakni :

Kepala Sekolah (Bapak


Mugijono)

Pembina Kesiswaan
(Bapak Gino)

Koordinator UKS (Bapak


Daryadi dan Ibu Fatimah)

Siswa OSIS

11

12

BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan topik Keterampilan Pembinaan UKS: Kesehatan Jiwa, NAPZA,
dan Gangguan Belajar di SMPN 1 Jaten sudah terlaksana dengan baik. Mahasiswa
dipandu oleh tim dari Puskesmas Jaten 1 bersama dokter melakukan penyuluhan

tentang UKS.
Pelaksanaan UKS yang terdiri dari pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan
pembinaan lingkungan sekolah sehat di SMP Negeri 1 Jaten sudah berjalan dengan

baik dan teratur.


Sarana dan prasarana yang ada di ruangan UKS SMP Negeri 1 Jaten sudah cukup
lengkap, akan tetapi ada beberapa alat dan obat-obatan yang belum tersedia di dalam
ruangan, seperti alat ukur tinggi, tempat cuci tangan, struktur organisasi, buku rujukan,
KMS, dsb. Sehingga ruangan UKS SMP Negeri 1 Jaten belum memenuhi kriteria

ruangan UKS standar maupun ideal.


B Saran
Perlunya untuk memberikan pendidikan kesehatan secara mendalam kepada seluruh
peserta didik agar pelaksanaan program UKS di sekolah bisa berjalan dengan

maksimal.
Perlunya untuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada di ruangan UKS agar dapat
mencapai kriteria ruangan UKS standar bahkan ideal. Dengan semakin lengkapnya
sarana dan prasarana yang ada di ruangan UKS, maka akan semakin baik pula

pelayanan yang diberikan kepada siswa-siswi yang sedang sakit.


Puskesmas diharapkan dapat mengkoordinasi beberapa sekolah yang termasuk dalam
lingkup wilayahnya untuk dapat mengarsip data UKS sehingga dapat menganalisis

data untuk merencanakan prosedur pembinaan UKS yang lebih baik.


Perlunya dukungan dan kerjasama dari pihak terkait, seperti dinas kesehatan, dinas
pendidikan, masyarakat umum, puskesmas, dan yang paling penting dari seluruh
warga sekolah untuk bisa menjalankan program UKS.

12

13

DAFTAR PUSTAKA

Tim Field Lab FK UNS. 2013. Manual Field Lab: Keterampilan Pembinaan UKS: Kesehatan
Jiwa, NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif) dan Gangguan Belajar. Surakarta:
Bagian Field Lab FK Universitas Sebelas Maret.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar. 2012. Pedoman
Pelaksanaan UKS di Sekolah. http://mebermutu.org/admin/lampiran/pedomanpelaksanaan-uks-di-sekolah-final.pdf (diakses tanggal 17 November 2013).
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar. 2012. Pedoman
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah.
http://mebermutu.org/admin/lampiran/pedoman-pembinaan-dan-pengembangan-usahakesehatan-sekolah.pdf (diakses tanggal 17 November 2013).

13

14

LAMPIRAN
FOTO-FOTO KEGIATAN FIELD LAB
DI WILAYAH PUSKESMAS JATEN I

Kami menggali informasi mengenai pelaksanaan UKS dan struktur organisasi


UKS di SMP Negeri 1 Jaten kepada Bapak Gino (Pembina Kesiswaan)

14

15

Kami melakukan survey dan penilaian ruangan UKS SMP Negeri 1 Jaten

15

16

Sarana dan Prasarana yang ada di UKS SMP Negeri 1 Jaten (poster Kesehatan,
buku daftar pasien, dan kotak obat)

16

17

Foto Bersama Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Jaten setelah melakukan kegiatan
penyuluhan

17

Anda mungkin juga menyukai