W DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR RASA NYAMAN DENGAN DX
NYERI PRE OP APPENDICTOMY HARI PERTAMA
DI RUANG KENANGA
RSUD HJ ANNA LASMANAH
Disusun Oleh :
Eka Nanda Murfiantono
( A01301742 )
Hasan Kurniawan
( A01301756 )
( A01301788 )
( A01301796 )
Nur Zaadah
( A01301797 )
LAPORAN PENDAHULUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN
A. Definisi
Apendiksitis adalah radang akut apendiks, apendiksitis mempunyai
kembaran klinis yang sangat berfariasi, seperti : nyeri, anoreksia, muntah,
konstipasi, diare, demam ringan dan terjadi nyeri tekan atau nyeri lepas yang
dapat menandakan adanya peradangan. Nyeri dapat menyerang individu dengan
kasus appendiksitis baik pre operatif maupun post operatif (Brough, 2007).
Pengobatan
appendiksitis
terbaik
adalah
appendectomy
secara
dini.
nyeri.
Kenyamanan
merupakan
konsep
sentral
tentang
giat
keperawatan. (menurut Donahue dalam buku potter dan perry 2005, meringkaskan
melalui rasa nyaman dan tindakan untuk mengupayakan kenyamanan, perawat
memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan dan bantuan.
Berbagai teori keperawatan menyatakan kenyamanan sebagai kebutuhan dasar
IASP
dalam
Potter
dan
Perry
mendefinisikan
nyeri
lalu serta
B. Anatomi fisiologi
System pencernaan makanaan adalah saluran cerna yang menerima
makanan dari luar dan mempersiapkan untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran)dengan enzim dan
zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai dengan anus.
Saluran pencernaan, terdiri dari:
1.
2.
3.
4.
5.
Mulut
Faring
Esophagus
Ventrikulus (Lambung)
Intestinum Minor (usus halus)
a. Duodenum (usus 12 jari)
b. Jejunum
c. Ileum
6. Intestinum mayor (usus besar)
a. Seikum
b. Kolon assenden
c. Kolon transfersum
d. Kolon desenden
e. Kolon sigmoid
7. Rectum
8. Anus
Alat- alat penghasil getah bening:
a. Kelenjar ludah
1) Kelenjar parotis
2) Kelenjar submaksilaris
3) Kelenjar sublingualis
b. Kelenjar gtah lambung (HCL)
c. Kelenjar hati
d. Kelenjar pancreas (insulin)
e. Kelenjar getah usus.
Anatomi dan Fisiologi Appendiks merupakan organ yang kecil dan
vestigial (organ yang tidak berfungsi) yang melekat sepertiga jari.
a. Letak apendiks.
Appendiks terletak di ujung sakrum kira-kira 2 cm di bawah anterior ileo
saekum, bermuara di bagian posterior dan medial dari saekum. Pada pertemuan
ketiga taenia yaitu: taenia anterior, medial dan posterior. Secara klinik appendiks
terletak pada daerah Mc. Burney yaitu daerah 1/3 tengah garis yang
menghubungkan sias kanan dengan pusat.
b. Ukuran dan isi apendiks.
Panjang apendiks rata-rata 6 9 cm. Lebar 0,3 0,7 cm. Isi 0,1 cc, cairan
bersifat basa mengandung amilase dan musin.
c. Posisi apendiks.
Laterosekal: di lateral kolon asendens. Di daerah inguinal: membelok ke
arah di dinding abdomen. Pelvis minor.
C. Penyebab
Beberapa faktor penyebab terjadinya appendiksitis menurut Wijaya Kusuma
(2004) adalah:
a. Infeksi Bakteri
Karena bakteri dapat menyebabkan infeksi bagian appendik dan
menimbulkan peradangan pada daerah tersebut.
b. Penyumbatan Appendik
Timbulnya jaringan limfe,tinja,tumor appendik dan cacing askaris dapat
menyebabkan penyumbatan appendik. ruang dalam appendik
sangat sempit,
badan akan meninggi dan akan merasa mual disebabkan rangsangan usus buntu
yang meradang pada selaput lendir perut atas peritoneum (Corwin,2001,529).
E. Pengkajian Fokus
Fokus pengkajian pada klien dengan appendiktomi menurut doenges
(2000:58) adalah:
a. Aktifitas / istirahat
Gejala : malaise
b. Sirkulasi
Tanda : takikardi
c. Elimanasi
Gejala : konstipasi pada awalnya, diare ( kadang-kadang)
Tanda :
1) Disinfensi abdomen
2) Nyeri tekan / Nyeri lepas
3) Kekakuan perut
4) Penurunan atau tidak ada bising usus
d. Nyeri atau / ketidaknyamanan
Gejala : Nyeri abdomen sekitar epigasterium umbilikus yang meningkat berat dan
terlokasi pada titik Mc. Burney meningkat karena berjalan, bersin, batuk atau
panas dalam (infark) , keluhan berbagai rasa nyeri / gejala tak jelas
e. Keamanan
Tanda : Demam / biasanya rendah
f. Pernafasan
Tanda :
1) Takipnoe
2) Pernafasan dangkal
g. Penyuluhan / pembelajaran
Gejala : Riwayat kondisi lain yang berhubungan dengan nyeri abdomen.
F. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d agen cidera fisik
Ketidak
seimbangan
nutrisi
Kurang
dari
kebutuhan
tubuh
b.d
darah,
nadi,
pernafasan,
suhu)
rasionalnya
untuk
memantau
A. BIODATA
1. Biodata pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Alamat
Tanggal masuk
Pukul
Tanggal pengkajian
: 21 Juni 2014
No.Rm
: 98.11.32
2. Biodata penanggungjawab
Nama
: Ny,Parisem
Umur
: 50th
Alamat
: Clapar, 04/05 madukara
Agama
: Islam
Hubungan
: Ibu
Pekerjaan
: Tani
B. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama : Klien mengatakan nyeri
2. Riwayat kesehatan sekarang : Pasien Datang kerumah sakit dengan keluhan
4hari demam, nyeri perut bagian kanan bawah di kuadran 4.
P : Pasien mengatakan nyeri
Q : Rasa nyeri seperti disayat-sayat
R : Nyeri pada abdomen kanan bawah
S : Dengan skala nyeri 5
T : Rasa nyeri timbul hilang selama 4 hari
3. Riwayat kesehatan dahulu : pasien mengatakan belum pernah mengalami
sakit appendiksitis atau penyakit seperti komplikasinya
4. Riwayat kesehatan Keluarga : Pasien mengatakan keluarga pasien tidak
mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti : hipertensi, Diabetes,
hepatitis dan sakit seperti pasien
5. Pengkajian pola fungsional Virginia hendarson :
a. Pola oksigenasi
Sebelum sakit
: Pasien mengatakan dapat bernapas secara normal
Selama sakit
lembek dengan warna kuning, BAK 4x sehari tidak terlalu banyak dan
berwarna kuning pekat.
Selama sakit
sedikit ampas berwarna merah, BAK berwarna kuning pekat 5x/ hari
d. Pola aktivitas
Sebelum sakit
:Pasien mengatakan sering beraktivitas seperti sekolah,
bermain, dan mengaji.
Selama sakit
: Pasien mengatakan hanya istirahat di tempat tidur karena
nyeri di abdomen
P :Pasien mengatakan nyeri
Q : Rasa nyeri seperti disayat-sayat
R : Nyeri pada abdomen kanan bawah
S: Dengan skala nyeri 5
T : Rasa nyeri timbul hilang selama 4 hari
e. Pola istirahat
Sebelum sakit
:Pasien mengatakan kadang-kadang tidur siang dan tidur
malam dari jam 20.00 WIB sampai jam 05.00 WIB.
Selama sakit
:Pasien tidak bisa tidur nyenyak dan sering terbangun saat
merasa nyeri sakit di daerah operasi
P :Pasien mengatakan nyeri
Q : Rasa nyeri seperti disayat-sayat
R : Nyeri pada abdomen kanan bawah
S : Dengan skala nyeri 5
T : Rasa nyeri timbul hilang selama 4 hari
f. Pola berpakaian
Sebelum sakit
:Pasien mengatakan bisa berpakaian sendiri, pakaian ganti
2x dalam sehari.
Selama sakit
:Pasien mengatakan membutuhkan bantuan orang lain
untuk berpakaian, dan baru 1x mengganti baju sejak pertama kali masuk
rumah sakit.
g. Pola suhu tubuh
Sebelum sakit
:Pasien mengatakan saat merasa kepanasan pasien memakai
pakaian tipis, saat kedinginan pasien menggunakan pakaian yang tebal.
Selama sakit
:Pasien mengatakan saat merasa kepanasan pasien memakai
pakaian biasa, saat kedinginan pasien menggunakan selimut. Suhu badan
39,1o C.
h. Pola personal hygiene
Sebelum sakit
Selama sakit
tidak gosok gigi dan belum pernah dikeramasi dan memotong kuku saat di
rumah sakit.
i. Pola kebutuhan rasa aman nyaman
Sebelum sakit
Selama sakit
jatuh dan pasien merasa aman dan nyaman ketika ada yang menjaganya.
j. Pola komunikasi
Sebelum sakit
Pola spiritual
Sebelum sakit
berbaring.
l. Pola rekreasi
Sebelum sakit
:Pasien
mengatakan
sering
membantu
orang
tua
membersihkan rumah.
Selama sakit
sakit.
n. Pola belajar
Sebelum sakit
:Pasien
mengatakan
mendapatkan
informasi
tentang
7.
a.
b.
c.
: compos mentis
Kesadaran
: baik
TD
: 100/70 mm Hg
: 106 x /menit
: 39,1o C
RR
: 22 x/menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Tidak ada nodul dan lesi , rambut hitam lurus, bersih
Muka
: Wajah oval, tidak ada memar, muka pucat
Mata
: Seklera uniksteri, konjungtiva anemis, tidak ada gangguan
penglihatan
d. Hidung : Hidung mancung dan lubang hidung bersih tidak ada polip, dan
tidak ada cuping hidung
e. Mulut
: Bersih, gigi putih, mukosa kering, lidah bersih, tidak ada
stomatitis, tidak ada pembersaran tonsil, tidak ada caries
f. Telinga : Tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran
g. Leher
: Tidak ada udem, dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
h. Dada
:
Jantung menggunakan IPPA : I: Ictus cordis tidak tampak, P: Ictus cordis teraba
di SIC 5, P: pekak, A: tidak ada wheezing dan ronci, pernafasan vesikuler normal
(22x/menit).
Paru-paru menggunakan tekhnik (IPPA), I : simetris, P : fokal fremetus kanan dan
kiri sama, P : sonor, A :tidak ada suara tambahan.
i. Abdomen :
(IAPP) , I : simetris, A: bising usus 10 x/menit, Palpasi dan perkusi tidak
dilakukan karena klien merupakan pre op hari pertama tidak dilakukan dan klien
saat diobservasi tampak meringis menahan sakit.
j. Ekstremitas:
Ekstremitas atas : CRT 2 detik tidak ada udem, tidak ditemukan sianosis pada
ujung jari, tidak ada gangguan fungsi gerak, reflek gerak baik , tangan kanan
terpasanng infuse RL
Ektremitas Bawah : CRT 2 detik tidak ada udem, tidak ditemukan sianosis pada
ujung jari, tidak ada gangguan fungsi gerak, reflek gerak baik.
k. Kulit
udem.
l. Genetalia : Bersih, tidak terpasang DC
8. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Hematologi
Pemeriksaan
Hasil
Hb
Normal
L:13,5-18;
11,0
Eritrosit
5,3 juta
Leukosit
Trombosit
7800
250.000
P:11,5-16
L:4,6-6,5 juta;
P:3-6 juta
4-11 ribu
150-450 ribu
b. Terapi Obat
Nama Obat
Ondasetron
Keterolac
Ceftriakson
Ranitidin
Bioxon
Toramin
Waktu
Pemberian
Setelah
dilakukan
operasi
Pagi, 07.15
Sore, 15.00
Pagi, 07.15
Pagi, 07.15
Sore, 15.00
Pagi, 07.15
Pagi, 07.15
Sore, 15.00
Malam,
Dosis
4 mg
Indikator
Untuk mengatasi mual
muntah
3 % 2x1
1x1 /gr
Untuk antibiotic
Untuk mengurangi
2x ampul
1x1
3x1
23.00
Setiap 8
RL
jam 30
prosedur operasi
Mengembalikan
20 tetes/menit
menit
keseimbangan elektrolit
pada pasien dehidrasi
C. ANALISA DATA
No.
1
Tanggal/jam
Data Fokus
Etiologi
Masalah
21 juni 2014/11.00 Ds :
Nyeri akut Agen cidera
Pasien mengatakan nyeri
WIB
(00132)
fisik
perut dikanan bawah
selama 4 hari dengan
skala 5.
Pasien
mengatakan
TD
: 100/70 mm Hg
: 106 x/mnt
: 39,1o C
RR
: 22 x/mnt
Faktor
Biologis
21 juni 2014/11.00
Ds:
Pasien
WIB
mengatakan
karena
tidak
Ketidak
seimbangan
4 gelas air putih.
nutrisi:
DO:
kurang dari
Mukosa bibir pasien kebutuhan
tampak kering, Bising tubuh
(00002)
usus 10 x/menit
nafsu makan dan minum
N: 106 x /menit
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
I.
Nyeri akut b.d agen cidera fisik
II.
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d factor
biologis
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal
No.
/ jam
21 juni
Dx
I
2014
11.00
WIB
Tujuan
.Setelah
Intervensi
Atur
Rasionalisasi
fowler 30-45 0
2. Monitor
tindakan 3x 24
manejemen nyeri
jam
masalah
3. Tingkatkan istirahat
nyeri akut dapat
cukup
teratasi dengan
4. Observasi
reaksi
dilakukan
KH:
1.Nyeri
non
verbal
atau intensitas
nyeri merupakan
indikasi proses
infeksi dan
memberikan
dari intervensi
dapat ketidaknyamanan
berdasarkan
5. Ajarkan teknik non
berkurang
tingkat nyeri yang
farmakologi
2.Pasien
dirasakan.
(distraksi)
nyaman
dan
2. Posisi pilihan
6. Anjurkan kompres
tenang
klien dapat
air
hangat
di
3.Pasien mampu
meningkatkan
abdomen
TTD
mengenali
7. Kontrol lingkungan
skala nyeri
yang
mampu
mempengaruhi
keamanan dan
mengurangi
nyeri .
21 juni
2014/
12.30
WIB
dan
kebisingan
8. Kolaborasi medis
Setelah dilakukan
tindakan
3x 24
jam
masalah
nutrisi
teratasi
dapat
dengan
KH :
1. Berat
Badan
Normal
2. Nutrusi
tercukupi
dapat
mengurangi
nyeri.
1. Kaji
adanya
alergi makan
2. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah
nutrisi
yang dibutuhkan 1.Untuk
3. Monitir
status
mengetahui
nutrisi
pasien
4. Monitor status
mempunyai
hidrasi
alergi
tehadap
(kelembaban
makanan
Membran
tertentu.
mukosa)
2.Untuk
5. Anjuran makan
mengetahui
sedikit
tapi
jumlah
kalori
sering
dan nutrisi yang
6. Kolaborasi
dibutuhkan
Medis
pasien
F. IMPLEMENTASI
No
.
1.
No
Tanggal
21 juni 2014/
Dx
I
Implementasi
Respon
TTD
11.00 WIB
S:
11.00
1.Mengatur
11.10
posisi P:Pasien
11.15
managen nyeri
3.Meningkatkan
11.20
mengatakan nyeri
tersayat-sayat
R:Nyeri
abdomen
4.Mengobservasi
ketidaknyamanan
kanan
bawah
pada
skala
nyeri 5
farmakologi
hilang selama 4
(distraksi)
6.Menganjurkan
hari
O:
melindungi area
7.Mengontrol
2.
II
12.15
lingkungan
nyeri.
yang Pasien tampak
mampu
gelisah dengan
mempengaruhi
nyerinya.
dan kesakitan.
kebisingan
8. Kolaborasi medis
21 juni 2014/
12.30WIB
12.30
12.35
12.45
12.50
12.55
13.00
S:
1. Mengkaji adanya
alergi makan
2. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan
jumlah
nutrisi
yang dibutuhkan
3. Memonitor status
nutrisi
4. Memonitor status
hidrasi
(kelembaban
Membran mukosa)
5. Menganjurkan
makan sedikit tapi
sering
6. Kolaborasi Medis
Pasien mengatakan
tidak nafsu makan,
Pasien mengatakan
makan 3x sehari
sebanyak 3 sendok
makan,
Pasien mengatakan
minum 4 gelas air
putih setiap hari
selama sakit.
O:
Pasien tampak terlihat
lemas, mukosa bibir
kering
3.
22 Juni 2014/
7.30 WIB
7.30
I
S:
1.Mengatur
7.35
posisi P: Pasien
7.40
2.Memonitor
berkurang
menejemen nyeri
7.50
3.Meningkatkan
Q: Rasa nyeri
seperti tersayat-sayat
8.30
mengatakan nyeri
4.Menganjurkan
R: Nyeri pada
abdomen kanan
9.00
22 Juni 2014/
14.25 WIB
14.25
di abdomen
S: Dengan skala
5.Mengontrol
nyeri 5 menjadi 3
lingkungan
II
mampu
timbul
mempengaruhi
O:
kebisingan
16.30
16.40
16.45
16.50
6. Kolaborasi medis
1. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah
nutrisi
yang dibutuhkan
2. Memonitor status
nutrisi
3. Memonitor status
hidrasi
(kelembaban
Membran
mukosa)
4. Menganjurkan
makan
sedikit
tapi sering
S:
Pasien mengatakan
nafsu makan sedikit,
Pasien mengatakan
makan 3x sehari
sebanyak seperempat
porsi diit yang
diberikan,
Pasien mengatakan
minum 4 gelas air
putih setiap hari
selama sakit.
O:
23 Juni 2014/
14.40 WIB
14.40
I
1.Memonitor
S:
menejemen nyeri
14.50
2.Meningkatkan
mengatakan nyeri
15.30
3.Mengobservasi
reaksi
15.45
non
dari
abdomen kanan
4.Mengontrol
bawah
yang
mampu
6
II
kebisingan
16.35
16.40
16.45
S: Dengan skala
nyeri 3 menjadi 2
mempengaruhi
ruangan
seperti tersayat-sayat
R: Nyeri pada
ketidaknyamanan
16.50
23 Juni 2014/
16.30
berkurang
Q: Rasa nyeri
verbal
lingkungan
P: Pasien
5. Kolaborasi medis
timbul
O:
Pasien tampak dekil
16.50
2.
3.
4.
5.
menentukan
jumlah
nutrisi
yang dibutuhkan
Memonitor status
nutrisi
Memonitor status
hidrasi
(kelembaban
Membran
mukosa)
Menganjurkan
makan
sedikit
tapi sering
Kolaborasi Medis
Pasien mengatakan
nafsu makan sedikit,
Pasien mengatakan
makan 3x sehari
sebanyak se porsi diit
setengah yang
diberikan,
Pasien mengatakan
minum 4 gelas air
putih setiap hari
selama sakit.
O:
Pasien tampak terlihat
lebih semangat ,
mukosa bibir lembab,
BAB cair ada ampas
dan ada darah
A. EVALUASI
No
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Evaluasi
TTD
1.
23 juni 2014
S:
P:Pasien
mengatakan nyeri
sudah berkurang.
Q:Rasa nyeri seperti
ditusuk-tusuk
R:Nyeri
abdomen
pada
kanan
bawah
S:Dengan
skala
nyeri 3
T:Rasa nyeri timbul
hilang selama 4
hari
O:Pasien tampak lebih
ceria
S: 37,5oC
TD : 100/70 mm
Hg
N
: 106 x/mnt
RR : 22 x/mnt
A:Masalah teratasi
P:Intervensi
dipertahankan
1. Memonitor
menejemen nyeri
2. Mengobservasi reaksi
non verbal dari
ketidaknyamanan
3. Kolaborasi medis
S:Pasien mengatakan
sudah
siap
menjalani
untuk
operasi
2.
Ketidakseimbangan
23 juni 2014
appendictomy
P:Pasien mengatakan
jika
makan
disajikan
yang
habis
setengah porsi.
O: Pasien sudah tidak
terlihat
pucat
dan
2. Kolaborasi dengan
ahli
gizi
untuk
menentukan jumlah
nutrisi
yang
dibutuhkan
3. Memonitor
status
nutrisi
DAFTAR PUSTAKA
Brough, H.2007. Rujukan Cepat Pediatri dan Kesehatan Anak. Jakarta : EGC
Doenges, M.E. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
Nanda.2012. Nursing Diagnosis-Definition and Clafisication 2012-2014. Jakarta :
EGC
Pery dan Potter.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta :
EGC
Rudolph,A.M. 2006. Buku Ajar Pediatri Rudolph, vol.1, Ed.20. Jakarta : EGC