Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN
ALatar Belakang
Dalam upaya meningkatkan wawasan pengalaman belajar dan penguasaan
keterampilan atau keahlian profesi tertentu pada siswa siswi, antara lain di
perlukannya adanya penciptaan berbagai aktivitas belajar di luar lingkungan
Sekolah. Kondisi demikian telah lama menjadi pusat perhatian dunia
pendidikan, lebih-lebih untuk sekolah kejuruan, bahwa penguasaan keahlian
profesi sebagai salah satu tujuan esensial yang menggambarkan eksistensi
sekolah kejuruan tidak mungkin tidak dapat diwujudkan tanpa adanya
kesempatan melalui pengenalan melalui dunia kerja yang sebenarnya.
Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut, yaitu menyelenggarakan
Program Kegiatan Praktik Kerja Industri dalam rangka Pendidikan Sistem
Ganda di dunia kerja terkait dengan kondisi Obyektif

Sekolah yang

bersangkutan. Sehubungan dengan dasar pemikiran sebagaimana di utarakan


diatas, SMK Negeri 1 Trucuk menerjunkan semua siswa kelas IX (sebelas)
untuk melaksanakan Pendidikan Program Sistem Ganda (PSG) yang di
terapkan oleh sekolah.
Siswa dari sekolah kejuruan diharapkan sudah mempunyai kemampuan atau
keahlian / kompetensi sesuai dengan bidangnya, agar nantinya bisa langsung
diterima di masyarakat dalam dunia usaha ataupun industri. Banyak siswa yang
setelah lulus dapat mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan diharapkan atau
berhasil dalam bidang usaha karena kurangnya kompetensi yang dimiliki. Hal
ini bisa disebabkan antara lain karena kurangnya pengetahuan siswa tentang
dunia usaha dan industri, terbatasnya alat dan bahan praktek , serta waktu yang
ada sehingga sekolah tidak dapat memberikan bekal yang cukup. Dengan
dilaksanakannya

praktik

kerja

industri

diharapkan

mampu

mengatasi

kesenjangan tersebut.
Adanya Praktik kerja industri akan memberikan suasana baru bagi pesrta
didik karena sebelumnya mereka hanya mempelajari teori-teori dan praktek
dalam skala sekolah sedangkan dalam prakerin siswa akan mengenal industri
1

secara mendalam dan mengerti akan skala yang terdapat dalam industri. Badan
usaha/industri akan menjadi sorotan tersendiri bagi peserta didik karena itu
merupakan langkah pertama dalam melaksanakan Prakerin harus mengetahui
industri/badan usaha.
Praktik kerja industri selain memberikan ilmu-ilmu industri juga akan
memberikan ilmu tentang jawab, disiplin, etika, dll. Karena itu peserta Prakerin
harus menyesuaikan di dalam lingkungan tempat mereka melaksanakan
prakerin khususnya Tata Tertib yang diterapkan induatri/badan usaha tempat
meraka prakerin. Program prakerin juga merupakan alternative untuk
mendapatkan tamatan-tamatan yayng siap memasuki dunia kerja.
ATujuan Prakerin
BTujuan Umum
CMeningkatkan efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan dalam
rangka meningkatkan kemandirian sekolah
DMeningkatkan hubungan kerja sama sekolah dan dunia kerja dalam
pengembangan kurikulum dan meningkatkan mutu guru serta pemanfaatan
peralatan
EMeningkatkan usaha untuk mencukupi kebutuhan operasional pendidikan
FMeningkatkan tenaga yang terampil dan produktif sesuai dengan
persyaratan dunia kerja dan dunia industri
GTercapainya tujuan SMK {Pasal 3 ayat (2) P Pemerintah No. 29 tahun
1990) antara lain ditentukan oleh sejauh mana terjadinya sinkronisasi (link
and match) antara apa yang ada dan terjadi di dunia usaha / lapangan kerja

1Tujuan Khusus
Untuk sekolah
aMemperoleh wawasan tentang pengembangan IPTEK yang telah masuk
ke dunia industri
2

bMemperoleh kesempatan berpartisipasi dalam mengerjakan kegiatankegiatan industri yang dapat dilaksanakan diluar sekolah
cMemperoleh bantuan perlatan praktik dari industri atau perusahaan
Untuk Industri
aMemperoleh tenaga kerja yang murah selama penyelenggaraan PSG
bMemperoleh rekanan kerja yang dapat mengerjakan sebagian tahap
produksi
cPerusahaan dapat mengenal kualitas peserta didik yangbelajar dan bekerja
di perusahaan
AManfaat Prakerin
BSiswa dapat mengenal dunia industri secara nyata, serta tidak canggung
berada di lingkungan industri
CSiswa dapat mengenal lebih jauh tentang materi yang diajarkan di sekolah
dengan praktik di industri sesungguhnya
APelaksanaan Prakerin
Nama Perusahaan

PT.

KONIMEX

PHARMACHEUTICALS

Alamat

Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo

Bidang Usaha

: Farmasi, Makanan Ringan, Kembang Gula, Produk

Laboratories

Alami
Peraturan Perusahaan :
Masuk pukul 08.00 WIB.
Istirahat pukul 12.00 13.00 WIB.
Pulang pukul 16.00 WIB.
Khusus hari Sabtu, masuk pukul 08.00 pulang pukul 13.00 WIB.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1Pengertian Industri Farmasi
Menurut definisi yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomer 1799/MENKES/PER/XII/2010, industri farmasi
adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk
melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Adapun obat
didefisinikan sebagai bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
4

patologi dalam rangka penetapam diagonis , pencegahan, penyembuhan,


pemulihan, peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi pada manusia. Sedangkan
bahan obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiatyang
digunakan dalam pengolahan obat dengan standard mutu sebagai bahan baku
farmasi.
Industri farmasi memiliki fungsi pembuatan obat atau bahan obat,
pendidikan, dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan. Industri farmasi
yang memproduksi obat dapat mendistribusikan atau menyalurkan hasil
produksinya langsung kepada pedagang besar farmasi, apotek, instansi farasi
rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, klinik, dan toko obat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan industri farmasi yang menghasilkan bahan obat dapat
mendistribusikan atau menyalurkan hasil produksinya langsung kepada
pedagang besar bahan baku farmasi dan instalasi farmasi rumah sakit sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
1Persyaratan Industri Farmasi
Persyaratan industri farmasi diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 1799/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Industri
Farmasi Bab 2 Pasal 8,9, dan 10 :
Pasal 8 :
1Industri Farmasi wajib memenuhi persyaratan CPOB
2Pemenuhan persyaratan CPOB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuktikan dengan sertifikat CPOB
3Sertifikat CPOB berlaku selama 5 (lima) tahun sepanjang memenuhi
persyaratan
4Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara sertifikasi
CPOB diatur oleh kepala badan
Pasal 9 :
1Selain wajib memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8
ayat (1), industri farmasi wajib melakukan farmakovigilans
2Apabila dalam melakukan farmakovigilans sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Industri Farmasi menemukan obat dan/atau bahan hasil obat hasil
5

pruduksinya yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,


khasiat/kemanfaatan dan mutu, Industri Farmasi wajib melaporkan hal
tersebut kepada kepala bahan
3Ketentuan lebih lanjut mengenai farmakovigilans diatur oleh kepala badan
Pasal 10
1Pembuatan sediaan radiofarmaka hanya dapat dilakukan oleh Industri
Farmasi dan/atau lembaga setelah mendapat pertimbangan dari lembaga
yang berwewenang dalam bidang atom.
2Pembuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi
persyaratan CPOB.
3Ketentuan lebih lanjut mengenai pembuatan sediaan radiofarmaka diatur
oleh menteri.
3. Izin Usaha Industri Farmasi
Industri farmasi dapat melakukan kegiatan proses pembuatan obat dan atau
bahan obat untuk semua tahapan dan atau sebagian tahapan. Setiap pendirian
industri farmasi wajib memperoleh izin industri farmasi dari Direktur Jendral
Pembinaan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Menteri Kesehatan RI. Adapun
persyaratan untuk mendapatkan izin tersebut adalah :
1Berbadan usaha berupa perseroan tersebut
2Memiliki rencana inventasi dan kegiatan pemmbuatan obat
3Memilki NPWP
4Memiliki secara tetap paling sedikit 3 (tiga) orang Apoteker Warga Negara
Indonesia, masing-masing sebagai penanggung jawab pemastian mutu,
produksi, dan pengawasan mutu; serta
5Komisaris dan direksi tidak pernah terlibat, baik langsung maupun tidak
langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang
kefarmasian.
Hal hal lain mengenai Izin Usaha Industri Farmasi, diatur dalam Perturan
Menetri Kesehatan Republik Indonesia No. 1799/MENKES/PER/XII/2010
Tentang Industri Farmasi Bab 2 pasal 4,5,dan 6 :
Pasal 4 :
6

1Setiap pendirian Indusri Farmasi wajib memperoleh izin industri farmasi


dari Direktur Jendral.
2Industri Farmasi yang ,membuat obat dan/atau bahan obat yang termasuk
dalam golongan narkotika wajib memperoleh izin khusus

untuk

memproduksi narkotika sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.


Pasal 5
1Persyaratan untuk memperoleh izin industri farmasi sebagaimana di
maksud dalam Pasal 4 ayat (1) terdiri atas :
2Berbadan usaha berupa perseroan tersebut
3Memiliki rencana inventasi dan kegiatan pemmbuatan obat
4Memilki Nomor Pokok Wajib Pajak
5Memiliki secara tetap paling sedikit 3 (tiga) orang Apoteker Warga Negara
Indonesia, masing-masing sebagai penanggung jawab pemastian mutu,
produksi, dan pengawasan mutu; serta
6Komisaris dan direksi tidak pernah terlibat, baik langsung maupun tidak
langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang
kefarmasian.
7Dikecualikan dari persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uruf a
dan huruf b, bagi pemohon izin industri farmasi milik Tenatara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pasal 6 :
1Untuk memperoleh izin industri farmasi diperlukan persetujuan prinsip.
2Permohonan persetujuan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)diajukan secara tertulis kepada Direktur Jendral.
3Dalam hal permohonan persetujuan prinsipdi lakukan oleh industri
Penanaman Modal Asing atau Penanaman Modal Dalam Negeri, pemohon
harus memperoleh Surat Persetujuan Penanaman Modal dari instansi yang
menyelenggarakan urusan penanaman modal sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4Persetujuan prinsip sebagaimana pada ayat (1) diberikan oleh Direktur
Jendral setelah pemohon memperoleh persetujuan Rencana Induk
Pembangunan (RIP) dari Kepala Badan.
7

5Dalam hal permohonan persrtujuan prinsip telah diberikan, pemoohon


dapat

langsung

melakukan

persiapan,

pembangunan,

pengadaan,

pemasangan, dan instalasi peralatan, termasuk produksi percobaan dengan


memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6
4. Pencabutan Izin Usaha Farmasi
Izin usaha industri farmasi diberikan oleh Menteri Kesehatan dan wewenang
pemberian izin dilimpahkan kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM). Izin ini berlaku seterusnya selama industri tersebut berproduksi dengan
perpanjangan izin setiap 5 tahun, sedangkan untuk industri farmasi Penanaman
Modal Asing (PMA) masa berlakunya sesuai dengan ketentuan dalam UndangUndang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing dan pelaksanaanya.
Pencabutan izin usaha industri dapat terjadi karena beberapa hal :
1Melakukan pemindah tanganan hak milik izin usaha industri farmasi dan
perluasan tanpa memiliki izin.
2Tidak menyampaikan informasi mengenai perkembangan industri secara
berturut-turut tiga kali atau dengan sengaja menyampaikan informasi tidak
benar.
3Melakukan pemindahan lokasi usaha industri tanpa persetujuan tertulis
terlebih dahulu.
4Dengan sengaja memproduksi obat jadi atau bahan baku obat yang tidak
memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku (obat palsu).
5Tidak memenuhi ketentuan dalam izin usaha industri farmasi.

BAB III
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
ASejarah Perusahaan

SEHAT ITU BAHAGIA


Hidup bahagia. Itulah falsafah sederhana yang melandasi usaha kami.
Bahagia bagu setiap orang, bagi setiap keluarga, dan bagi seluruh bangsa. Hidup
bahagia dapat dinikmati kalau kondisi kesehatan kita baik. Untuk mewujudkan
masyarkat dengan kondisi kesehatan yang baik itulah Konimex berperan serta
melalui usaha penyedian obat-obatan dan makan yang bermutu, mudah didapat
serta murah harganya (3MU). Keyakinan ini kami rumuskan dengan tema usaha
onimex ikut menyehatkan bangsa.
Perjalanan untuk mewujudkan tujuan kut menyehatkan bangsamasihlah
panjang. Diperlukan kerja keras, terus belajar dan selalu berpiir untuk maju.
Kami menyadari bahwa tak mungkin bekerja sendiri. Kami bersyukur, selama ini
telah memperoleh dukungan dari berbagai pihak. Pertama, dukungan dari
pemerintahan Republik Indonesia, melalui penciptaan iklim usaha yang
kondusif. Kedua, dukungan dari para mitra usaha, yaitu para pemasok, pihak
perbankan, parakonsultan, para ahli, para distributor. Ketiga, dukungan dari
para pelanggan.Keempat, dukungan dari seluruh insan Konimex. Perjalanan
untuk mewujudkan tujuan kut menyehatkan bangsamasihlah panjang.
Untuk semua itu, kami sampaikan rasa terimakasih yang tulus dan sedalmdalamnya. Harapan kami, kerja sama yang telah terjalinsangat baik ini dapat
terus kita peliharasebagai modalbmemasuki era globalisasi. Kiranya, usaha ikut
menyehatkan bangsa untuk mewujudkan hidup bahagia bagi semua, mendapat
perkenaan dan limpahan rahmat dari-Nya

SELAYANG PANDANG PERJALANAN PANJANG


Empat dasawarsa lalu, tepatnya 8 juni 1967, PT Konimex Pharmacheutical
Laboratories didirikan. Bidang usaha waktu itu adalah perdagangan obatobatan, bahank kimia, alatlaboratorium dan alat kedokteran. Hal ini tidak terjadi
dengan serta merta. Karena sesungguhnya usaha ual obattelah kami rintis
sejak tahun 1949.
Tahun 1971, berkat dukungan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN), Konimex mulai memoroduksi obat-obatan sendiri. Perkembangan
usaha ini sagat menggembirakan seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Memasuki usia kesepuluh, skala usaha kami yang semakin besar menuntut
sistem pengolahan yang lebih profesional.
Bekerja dengan para konsultan, tahun 1977 kami mulai melakukan
pembenahan struktur dan sistem manajemen, melaksanakan program pelatihan,
serta merekrut tenaga profesional.
Tahun 1979, kami membangun pabrik baru di Sanggrahan, sekitar lima
kilometer barat daya Surakarta. Setahun kemudian, 1980, di kompleks baru iini
kami mendirikan pabrik kembang gula Nimm . Ini merupakan awal
divesifikasi Konimex ke industri makanan. Mengikuti peraturan pemerintahan
yang mengharuskan pemisahan produsen obat dengan distributornya, pada
tahun 1980 kami mendirikan PT Sinar Intermark.
Kemudian, untuk memperluas jangkauan distribusi dan sejalan dengan
semakin banyaknya produk yang dipasrkan, tahun 1986, kami mendirikan
perusahaan distributor yang kedua, PT Marga Nusantara Jaya. Satu dasawarsa
kemudian, tahun 1994, kami mendirikaan pabrik biskuit Sobisco. Dan saat
ini,untuk mengantisipasi kecenderungan masyarakat kembali ke alam, kami
mulai mengembangkan produk-produk yang berbasiskan bahan-bahan alami.
Semua perkembangan yang sangat membesarkan hati ini tak lepas dari kerja
keras, mau terus belajar dan selalu berpikir untuk maju. Nilai-nilai ini akan terus
kami jaga, dalam melanjutkan perjalanan panjang menuju idup Bahagia

B. Visi dan Misi Perusahaan


10

Visi, Misi dan filosofi Konimex


Visi : menjadi pemimpin pasar dalam produk perawatan kesehatan dan
makanan di Indonesia dan tingkat Regional.
Misi :
Dengan memiliki produk-produk yang terkenal di dunia Internasional.
Dengan memiliki produk-produk perawatan kesehatan dan makanan.
Dengan melakukan survey pasar untuk menyediakan produk yang inovatif.
Filosofi 3 MU
Mutu, maksudnya kami harus menjual produk yang kualitasnya baik.
Mudah, artinya kami senagaj mendistribusikan secara luas supaya orang
gampang membelinya.
Murah, karena harganya terjangkau. Murah tapi tidak murahan.
Visi dan Misi Operation
Menjadi pabrik berkelas dunia yang berdasarkan pada prinsip :
focus pada pelanggan, berpendorong SDM berkompeten,kemitraan internal
dan eksternal berbasis data.
CJenis Produksi

lDARI FARMASI HINGGA PRODUK ALAMI


Pembangunan di berbagai sektor yang dilaksanakan pemerintah sejak tahun
tujuh puluhan telah meningkatkan kesejahteraan. Meningkatnya kesejahteraan,
menuntut peningkatan kualitas hidup. Hal ini merupakan tantangan tersendiri
bagi Konimex. Sehingga, di samping memperkuat industri farmasi, Konimex
juga mulai memperluas usaha ke beberapa bidang lain yang masih dekat dengan
usaha inti.

Farmasi
11

Divisi farmasi yang menjadi tulang punggung kelompok usaha Konimex,


saat ini telah memiliki lebih dari 121 merek produk. Hal ini sejalan dengan
strategi pemasaran kami, yaitu membangun citra merek yang kuat, sejalan
dengan visi korporat. Kalau pada mulanya hanya memproduksi obat-obat bebas
(OTC), kini kami juga mengembangkan obat-obat dengan resep dokter
(Ethical) serta produk nonkuratif, antara lain vitamin. Dari sediaan semula
hanya tablet, kini kami memiliki berbagai variasi sediaan, seperti sirup, salep,
krim, kapsul serta tablet effervescent.
Dalam hal pengembangan kemasan, Konimex memelopori kemasan catch
cover isi 4 yang praktis, disusul kemasan blister modern isi 4. Saat ini,
Konimex juga merupakan perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang
memproduksi obat tetes mata kemasan sekali pakai dengan teknologi sterile
closed system. Beberapa merek produk farmasi Konimex yang populer di
masyarakat, antara lain Konidin, Neo Napacin, Inza, Inzana, Paramex,
Termorex, Anakonidin, Feminax, Fungiderm, Siladex, Jesscool, Protecal, dan
Braito.
Kembang Gula
Kembang gula menjadi pilihan pertama, ketika Konimex melakukan
diversifikasi usaha ke industri makanan sehat pada tahun 1980. Selain karena
faktor peluang pasar, pilihan ini juga dengan mempertimbangkan bahwa
manajemen produksi kembang gula tak jauh berbeda dengan farmasi. Divisi
kembang gula Nimm ini sejak berdiri telah dilengkapi dengan mesin-mesin
canggih dan mutakhir. Hal tersebut untuk mengantisipasi perkembangan
permintaan pasar terutama pangsa remaja yang dinamis.
Hingga kini, Nimm telah mengembangkan bermacam bentuk kembang
gula, antara lain hard candy, chewy candy, deposit candy dan compressed
candy. Inovasi dalam hal rasa juga telah menghasilkan berbagai varian kembang
gula rasa unik dan sangat digemari oleh mayarakat , antara lain Hexos, NanoNano, dan Frozz.

12

Produk Alami
Semakin tingginya biaya kesehatan serta timbulnya kesadaran bahwa tidak
semua

penyakit

dapat

disembuhkan

dengan

pengobatan

moderen,

menumbuhkan kecenderungan di masyarakat untuk mencari pengobatan


alternatif. Pengobatan alternatif antara lain dengan memanfaatkan dan
melestarikan apa yang telah disediakan oleh alam going to nature.
Kecenderungan masyarakat tersebut mendorong kami untuk melakukan
penelitian dan pengembangan produk kesehatan yang berbasiskan bahan-bahan
alami. Hingga kini sudah 23 produk berbasiskan bahan alami sudah dipasarkan
antara lain Konicare Minyak Telon, Konicare Minyak Kayu Putih, Virugon,
Herba Drink Sari Jahe, Sari Temulawak dan Kunir Asam. Dengan demikian,
usaha kut menyehatkan bangsasemakin mendekati kenyataan.
Makanan Ringan
Pertumbuhan usaha kembang gula yang menggembirakan, memperbesar
keyakinan Konimex bahwa pemekaran usaha ke industri makanan merupakan
langkah tepat. Langkah pengembangan Kelompok Usaha Konimex berlanjut
dengan berdirinya Sobisco pada tahun 1994. Sobisco adalah pabrik biskuit dan
coklat yang dilengkapi dengan fasilitas mesin-mesin canggih berkapasitas besar.
Di antara produk-produk Sobisco yang terkenal di masyarakat, antara lain Snip
Snaps, Choco Mania, Tini Wini Biti dan Diasweet Litebite.
CLokasi dan Saran Produksi
PT.Konimex Pharmacheutical Laboratories (KONIMEX) terletak di desa
Sanggrahan , Kec. Grogol, Kab. Sukoharjo.
Memilki 3 blok / plant, masing-masing memilik segmen tersendiri :
1Plant Pertama,Khusus produk-produk farmasi.
2Plant Kedua, Khusus Natural Produk (Natpro).
3Plant Ketiga,Khusus produk Candy dan Biskuit (SOBISCO).
Serta memiliki lahan perkebunan untuk produksi sayuran atau buah-buahan
organic maupun anorgsnic.
13

CTinjauan Posisi/Jabatan yang Ada Pada Bagian


Berikut ini adalah contoh tugas yang dilakukan masing-masing jabatan di
bagian :
1QC Manager
2Mengendalikan mutu bahan awal produk, antara produk jadi, sesuai target
produksi, dan persyaratan mutu.
3Memantau mutu produk di pasar.
4Membina dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan anak
buahnya.
1QC Officer
2Bertanggung jawab terhadap kegiatan pengawasan mutu / control kualitas
pada : pemeriksaan material bahan baku dan kemasan, mikrobiologi,
kualitas ruangan, system permunian air, air limbah.
3Bertangging jawab terhadap kebenaran dan tersedianya sarana untuk
melakukan pengawasan mutu.
1Koordinator Laboratorium
2Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan sempel yang masuk, hasil
pemeriksaan sampel, pemakaian peralatan, pemeliharaan, dan kesiapan
peralatan kerjanya.
3Bertanggung jawab terhadap seluruh aset phisik dan saran kerja di
lingkupnya, anggaran biaya operasional dan anggaran investasi di
bagiannya, kelengkapan dan up to date nya seluruh data di bagiannya,
semua kerahasiaan terutama yang berkaitan dengan bagiannya.

1Analis dan Asisten Analis


2Bertanggung jawab terhadap analisa sampel sesui SOP , hasil analisa
bahan baku , produk jadi yang di laporkan kepada atasannya.
3Bertanggung jawab atas pemakaian dan pemeliharaan reagen, media dan
peralatan,serta keselamatan kerja pribadinya.
14

4Bertanggung jawab terhadap seluruh aset fisik dan saran kerja di


lingkupnya, anggaran biaya operasional dan anggaran investasi di
bagiannya, kelengkapan dan up to date nya seluruh data di bagiannya,
semua kerahasiaan terutama yang berkaitan dengan bagiannya.
1Petugas Analis Laboratorium
2Bertanggung jawab terhadap : metode pengambilan, penimbangan,
penggerusan, preparasi sampel yang akan di periksa, kebenaran proses
persiapan perlatan yang dilakukan selama membantu analis melakukan
pemeriksaan, ketersediaan kelengkapan kerja di bawah wewenangnya.
3Bertanggung jawab terhadap seluruh aset phisik dan saran kerja di
lingkupnya, anggaran biaya operasional dan anggaran investasi di
bagiannya, kelengkapan dan up to date nya seluruh data di bagiannya,
semua kerahasiaan terutama yang berkaitan dengan bagiannya.
1Penata Administrasi
2Bertanggung jawab terhadap pembuatan, pengarsipan surat masuk dan
keluar di bagian QC.
3Bertanggung jawab terhadap filling dokumen di QC dan ketersediaan alat
tulis serta BHT di bagian.
4Bertanggung jawab atas kerhasiaan dokumen yang di buat maupun di
arsif.
1Petugas Inspeksi
2Bertanggung jawab terhadap kebenaran metode pengambilan sampel
produk setengah jadi dan produk jadi.
3Bertanggung jawab terhadap kebenaran jenis, jumlah no batch, dari
sampel yang di ambil.

15

F. Struktur Organisasi

16

BAB IV
17

KEGIATAN PRAKERIN
APemeriksaan Air Produksi
BAlat dan Bahan
Alat :
1Beaker gelas 100 , 250 ml
2Cawan porselin
3Gelas ukur 100 , 10 ml
4Pipet tetes
5Pipet ukur 10 , 5 , 1ml
6Push ball
7Stirrer plate, stirer bar
8pH meter
9Kompor listrik
10Tabung reaksi 5 buah
11Rak tabung reaksi
12Timer
13Konduktiviti meter
14Oven
15Eksikator
Bahan :
1Sample air produksi
2Purrifed water (Air PW)
3Glycerine base
4Theoacemida 4%
5Buffer acetat pH 3.5
6CaOH
7H2SO4 2N
8KMNO4 O,O1 N
9KCL Jenuh
10HNO3
11AgNO3
18

12BaCl2
13Alkalin Mercury Potasium Iodida
14Amonium Oksalat
15Standart Pb 1 ppm
16Standart NH4 0,3 ppm
17Langkah Kerja :
18Pemeriksaan TSS
19Oven cawan porselen dalam suhu 1050C selama 1 jam,
dingikan dalam eksikator.
20Timbang cawan yang telah dingin, catat hasil dalam form yang
telah di sediakan.
21Tuang 100 ml sample kedalam cawan.
22Panaskan sample di atas kompor hingga menguap habis.
23Oven kembali cawan isi ke dalam oven bersuhu 105 0C selama 1 jam,
dinginkan dalam eksikator.
24Timbang cawan isi, catat hasil dalam form.
25Hitung TSS dengan rumus :
Wf Wi
x 100%
100 gr
Dimana :
Wf = Berat penimbangan awal (cawan kosong)
Wi = Berat penimbangan akhir (cawan isi)
(apabila hasil lebih dari 0,001 ulangi percobaan).
aPemeriksaan Logam Berat :
Pembuatan larutan pereaksi:
1Setiap 1 ml sample, pipet 1m glyserin base, dan 0,2 ml theoacemida 4% ke
dalam tabunng reaksi.
2.Panaskan dalam air mendidih selama 20 detik.
Pemeriksaan larutan uji :

19

1Tuang 300 ml sample di dalam beaker gelas 250 ml, panaskan dan uapkan
hingga tersisa 30 ml.
2Tuang 12 ml sample, dan 12 ml standart Pb masing-masing ke dalam
tabung reaksi.
3Tambahkan 1,2 ml larutan pereaksi, dan 2 ml buffer acetat pH 3,5 kedalam
sample dan larutan standart.
4Bandingkan sample dengan standart (warna sample tidak lebih cokelat
dari larutan standart).
5Pemeriksaan konduktivitas
6Bilas mangkok konduktivitimeter dengan purifed water sebanyak 3 kali,
dan dengan sample sebanyak 3 kali.
7Baca hasil konduktivitas.
8Skala yang di gunakan untuk air produksi adalah 1
9Pemeriksaan karbondioksida (CO2) :
10Kedalam 5 ml sample tambahkan 5ml CaOH
11Baca hasil (warna sample tetap jernih, tidak keruh).
12Apabila sample jernih tulis di buku catatan pemeriksaan air produksi
bahwa air tersebut telah masuk syarat.
13Aapabila keruh kita harus mengulang pemeriksaan tersebut.
14Pemeriksaan substansi teroksidasi :
15Kedalam 10 ml sample tambahkan 1 ml H2SO4 2N.
16Masukkan ke dalam beaker gelas berisi air dan panaskan hingga
mendidih.
17Tambahakan 0,1 ml KMNO4 0,01N.
18Biarkan di air mendidih selama 10 menit (warna merah muda pada
sample tdak hilang).
19Pemeriksaan pH :
20Kedalam 100 ml sample, tambahkan 0,3 ml KCL jenuh.
21Baca pH di Ph meter (pH antara 5-7)
22Pemeriksaan Clorida (Cl) :
23Kedalam 100 ml sample, tambahkan 5 tetes HNO3 dan 1 ml AgNO3.
24Tunggu 15 menit (warna sample tetap jernih, tidak keruh).
25Pemeriksaan Sulfat :
20

26Kedalam 100 ml sample, tambahkan 1ml BaCl2.


27Tunggu 10 menit (warna sample tetap jernih, tidak keruh).
28Pemriksaan Amonium (NH4) :
29Tuang 50 ml sample, dan 50 ml standart NH4 kedalam beaker gelas.
30Tambahkan 1 ml sample Alkalin mercury Potasium Iodida.
31Bandingkan sample dengan standart (warna sampletidak lebih cokelat
dari larutan standart).
32Pemeriksaan Calcium (Ca) :
33Kedalam 100 ml sample, tambahkan 2 ml Amonium Oksalat TS
34Baca hasil (warna sample tetap jernih, tidak keruh).

AKualifikasi Labu Ukur 100 ml


BAlat dan Bahan
Alat :
1Timbangan analitik
2Kertas saring
3Thermometer
4Sarung tangan
Bahan :
1Labu ukur 100 ml yang akan di kualifikasi
2Purifed water dengan suhu antara 20-250C
3Langkah Kerja
4Letakkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk Kualifikasi di ruang
timbang 1 jam sebelum digunakan.
5Timbang Labu kosong sebanyak 5 kali replikasi, dan catat hasil
penimbangan di form.
6Tuang air dengan suhu 20-250C ke dalam labu ukur baca setinggi miniskus
bawah, kemudian timbang. Buang air kemudian ulangi langkah ini sampai di
dapat 5 data penimbangan.

21

7Kemudian hitung berat isi air dengan cara berat labu dan airnya dikurangi
berat labu kosong dibagi dengan berat jenis dari suhu air yang digunakan,
sehinnga di dapat 5 data penimbangan.
8Hitung rata-rata dari kelima data tersebut.
ADaily Check Timbangan
BAlat :
CAnak timbang
DTimbangan digital
EPinset
FKuas
GLangkah Kerja :
HSiapkan alat-alat yang diperlukan untuk daily check.
IBersihkan timbangan yang akan di daily check menggunakan kuas
JHidupkan timbangan dan tunggu 15 menit hingga timbangan siap di pakai.
KAmbil anak timbang dengan pinset.
LTimbang masing-masing anak timbang yang telah disediakan
MCatat hasilnya pada form yang disediakan (Cek apakah hasil sudah masuk
range atau belum, apabila belum timbangan dibersihkan lagi kemudian
ulangi daily check).
NRange :
1 gram

: 0.9981 gram 1,0005 gram

5 gram

: 4,9963 gram 5,0023 gram

100 gram

: 99,9797 gram 99,9976 gram


(rannge akan berubah setiap 6 bulan sekali).

AKalibrasi pH Meter
BAlat dan Bahan
Alat :
1pH meter
2botol semprot
22

3kain lap halus


bahan :
1Buffer pH 4
2Buffer pH 7
3Buffer pH 10
4Air untuk membilas electrode.
5Langkah Kerja :
6Siapkan alat dan bahan.
7Hidupkan pH meter.
8Bersihkan electrode dengan air dari botol semprot dan lap sampai kering.
9Pada pH meter tekan call atau F1.
10Masukkan electrode ke dalam buffer pH 4, lalu tekan start atau F3.
11Tunggu hingga hasil stabil (angka sudah tidak berkedip).
12Tekan accept, lalu bilas electrode dengan air dan lap hingga kering.
13Masukkan electrode ke dalam buffer pH 7.
14Tekan next atau F2, lalu tekan start atau F3.
15Tunggu hingga hasil stabil (angka sudah tidak berkedip).
16Tekan accept, lalu bilas electrode dengan air dan lap hingga kering.
17 Masukkan electrode ke dalam buffer pH 10.
18Tekan next atau F2, lalu tekan start atau F3.
19Tunggu hingga hasil stabil (angka sudah tidak berkedip).
20Tekan accept, lalu bilas electrode dengan air dan lap hingga kering.
21Tekan call done atau F3 untuk mengetahui hasil range slope, catat hasil
di form yang telah disediakan (cek apakah hasil kalibrai sudah masuk range
atau belum, apabila belum ulangi kalibrasi kembali, ganti buffer pH bila
perlu).
Range :
1Rannge pH :
pH 4 = 3,95 4,04
pH 7 = 6,95 7,04
pH 10

= 9,95 10,04

1range mV :
23

pH 4 = ( + ) 147 ( - ) 207 mV
pH 7 = ( - ) 30 ( + ) 30 mV
pH 10

= ( - ) 147 ( - ) 207 mV

1Range Average Slope = 92% - 102%


2Apabila hasil sudah masuk, tekan measure untuk memulai mengukur pH.

BAB V
PEMBAHASAN

24

APemeriksaan Air Produksi


Beberapa parameter yang diuji pada pemeriksan air produksi adalah TSS,
Logam Berat, Karbondioksida, Substansi Terokosdasi, pH, Clorida, Sulfat,
Amonium, dan Calcium.
aPemeriksaan TSS
TSS atau Total Solids merupakan parameter uji pemeriksaan kimia air.
Dimana yang diperiksa adalah total zat padat yang terkandung dalam air.
Pemeriksaan TSS digunakan untuk menentukan komponen komponen air
secara lengkap. Pada pemeriksaan TSS terdapat syarat, yaitu tidak boleh
melebihi 0,001 gr. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan di peroleh data
sebagai berikut :
Data hasil pemeriksaan
NoPemeriksaanBerat Cawan Kosong (Wf)Berat Cawan Isi (Wi)1186,0222
gram86,0222 gram2285,9218 gram85,9218 gram3390,0904 gram90,0904 gram
Perhitungan
1Pemeriksaan 1
86,0222 - 86,0222
x 100% = 0,0000
100gr

1Pemeriksaan 2
85,9218 - 85,9218
x 100% = 0,0000
100gr
1Pemeriksaan 3
90,0904 - 90,0904
x 100% = 0,0000
100gr
Jadi, hasil perhitungan pemeriksaan TSS di atas bahwa pemeriksaan
tersebut telah memenuhi syarat.
25

aPemeriksaan Logam Berat


Kandungan logam berat yang berada didalam air dapat berupa besi.
Perairan yang mengandung besi bila kontak dengan udara akan terlihat keruh
karena terbentuknya endapan kolid ion besi III dalam air akibat oksidasi yang
terjadi. Prinsip pemeriksaan logam berat adalah membandingkan warna sample
dengan warna larutan standart. Hasil pemeriksaan dikatakan baik apabila warna
sample tidak lebih cokelat dari warna larutan standart. Dari pemeriksaan yang
telah dilakukan selama prekerin, hasil warna sample memenuhi syarat yaitu
tidak lebih cokelat dari warna larutan standart.
aPemeriksaan Karbondioksida
Karbondioksida adalah komponen normal yang terkandung didalam air, dan
merupakan gas yang mudah larut dalam air. Karbondioksida dapat berasal dari
proses oksidasi biologi materi organic, hal ini terjadi terutama pada air tercemar
oksidasi tersebut mengeluarkan karbondioksida sebagai hasil baik aerob
maupun anaerob. Air yang banyak mengandung kandungan karbodioksida akan
bersifat korosif karena dapat melarutkan logam yan terdapatpada pipa
penyaluran air sehingga dapat terjadi korosi pada distribusi air. Adapun syarat
dalam pemeriksaan karbondioksida yaitu warna air sample yang telah diberi
reagen CaOH tetap jernih dan tidak keruh. Dari pemeriksaan sample air
parameter uji karbondioksida yan dilakukan selama prakerin, hasilnya telah
memenuhi syarat yaitu warna sample tetap jernih dan tidak keruh.

aPemeriksaan Substansi Teroksidasi


Tingginya zat organic yanng dapat dioksidasi menunjukkan adanya
pencemaran. Zat organic mudah diuraikan oleh mikroorganisme, oleh sebab itu
bila zat organic banyak terdapat didalam air dapat mengakibatkan kandungan
oksigen dalam air berkurang. Bila kondisi berlanjut maka jumlah oksigen akan
menipis sehingga kondisi air menjadi anaerob dan dapat menimbulkan bau pada
air. Syarat pemeriksaan air produksi dalam parameter uji substansi teroksidasi
yaitu sample air yang telah diberi reagen H2SO4 dan KMNO4 tetap berwana
26

merah muda, dan warna tersebut tidak hilang pada saat dibiarkan dalam air
mendidih selama 10 menit. Dari pemeriksaan sample air parameter uji subtansi
teroksidasi yang dilakukan selama prakerin, hasilnya telah memenuhi syarat
yaitu warna merah muda pada smple tidak hilang.
aPemeriksaan Konduktiivitas
Konduktivitas adalah gambaran numeric dair kemampuan air untuk
meneruskan aliran listrik. Senyawa organic adalah penghantar listrik yang baik,
sedangkan senyawa anorganic adalah penghantar listrik yang lemah. Air yang
bagus adalah air yang sulit menghantarkan atau mengalirkan listrik. Dari
pemeriksaan sample air yang telah dilakukan, di dapatkan koduktivitas air
antara 0,5 s/cm sampai dengan 1,8 s/cm.
aPemeriksaan pH
pH merupakan salah satu parameter penting untuk menentukan kadar
asam/basa dalam air. Pengukuran pH penting untuk mengetahui keadan larutan
sehingga dapat diketahui kecenderungan reaksi yang terjadi saat pengendapan
materi yang menyangkut reaksi asam basa.pH juga berkaitan dengan
karbondioksida dan alkalinitas, dimana semakin tinggi nilai pH akan semakin
tinggi pula nilai alkalinitas, dan semakin rendah kadar karbondiosida. Adapun
syarat pH dalam pemeriksaan air produksi yaitu berkisar anatara 5 sampai 7.
Dan dari pemeriksaan sample air yang telah dilakukan selama prakerin, hasilnya
telah memenuhi syarat yaitu pH berkisar antara 5 sampai 7.
aPemeriksaan Clorida
Clorin yang terdapat di bumi banyak terdapat dalam wujud larutan, unsur
klor dalam air terdapat dalam bentuk ion Clorida. Ion clorida merupakan salah
satu anion anorganik utama yang ditemukan pada perairan alami dalam jumlah
yang lebih banyak dari anion halogen lainnya. Kadar clorida yang tinggi dapat
meningkatkan sifat korosifitas air, hal ini mengakibatkan perkaratan peralatan
logam, selain mengakibatkan perkaratan clorida juga dapat menimbulkan
gangguan pada jantunng dan ginjal manusia. Maka dari itu pemeriksaan
kandungan clorida dalam air diperlukan agar air yang digunakan untuk
27

produksi tidak merusak peralatan logam dan tidak menimbulkan efek samping
terhadap organ tubuh manusia.sayrat dari pemeriksaan clorida yaitu sample air
yang telah diberi reagen HNO3 dan AgNO3 tetap berwarna jernih tidak berubah
menjadi keruh. Dari pemeriksaan sample air yang telah dilakukan selama
prakerin, hasilnya telah memenuhi syarat yaitu sample air tetap berwarna jernih,
dan tidak berubah menjadi keruh.
aPemeriksan Sulfat
Ion sulfat adalah anion utama yang terdapat didalam air. Sulfat terdapat
didalam air alami sebagai hasil pelumeran gypsum dan mineral lainnya.
Kehadiran sulfat dapat menimbulkan masalah bau dan korosi pada pipa air.
Dalam pipa air proses perubahan secara biologis terjadi selama transportasi air.
Perubahan ini memerlukan oksigen, apabila kandungan oksigen tidak cukup
dari aerasi natural didalam pipa terjadi reduksi sulfat dan terbentuk ion sulfide
yang dapat merusak beton. Syarat dari pemeriksaan sulfat yaitu sample air yang
telah diberi reagen BaCL2 tetap berwarna jernih tidak berubah menjadi keruh.
Dari pemeriksaan sample air yang telah dilakukan selama prakerin, hasilnya
telah memenuhi syarat yaitu sample air tetap berwarna jernih, dan tidak
berubah menjadi menjadi keruh.
aPemeriksaan Amonium
Amonium adalah gas yang tidak berwarna dan lebih ringan dari udara.
Amonium cair terkenal dengan sifat mudah larut, dan dapat melarutkan logam
alkali dengan mudah untuk

membentuk larutan berwarna dan dapat

mengalirkan elektrik dengan baik. Amonium umum.nya bersifat basa, dan dapat
digunakan untuk pembersih. Prinsip dari pemeriksaan amonium sama dengan
prinsip pemeriksaan logam berat, yaitu membandingkan warna sample dengan
warna larutan standart. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan selama prakerin,
hasil warna sample memenuhi syarat yaitu tidak lebih cokelat dari warna
larutan standart.
aPemeriksan Calcium

28

Keberadaan calcium dalam bentuk ion yang bersenyawa dengan sulfat,


clorida yang terdapat didalam air dapat menyebabkan sifat kesadahan dan
menyebabkan turunnya kualitas air yang digunakan untuk produksi. Syarat dari
pemeriksaan sulfat yaitu sample air yang telah di beri reagen Amonium Oksalat
tetap berwarna jernih tidak berubah menjadi keruh. Dari pemeriksaan sample
air yang telah dilakukan selama prakerin, hasilnya telah memenuhi syarat yaitu
sample air tetap berwarna jernih, dan tidak berubah menjadi keruh.
Selain parameter kimia, ada juga parameter mikrobiologi yang diperiksa
dalam air yang digunakan untuk proses produksi, namun siswa prakerin tidak
terlibat dalam pemeriksaan tersebut.

AKualifikasi Labu Ukur 100 ml


Di bagian QC diakukan kualifikasi peralatan gelas baru yang digunakan
secara periodik. Tujuan dilakukannya kualifikasi yaitu untuk memastikan
keakuratan hasil pengujian yang menggunakan peralatan gelas tersebut,
khususnya untuk anallisa kuantitatif. Contoh kualifikasi alat gelas yang
dilakukan saat prakerinyaitu labu ukur 100 ml, dengan hasil :
NoSuhu AirBJ Air
Bobot LabuBobot Labu + isiVolume Cairan1.
20,0 C0.998203051.9860151.616499.80982.
20,0 C0.998203051.9859151.603399.79673.
20,0 C0.998203051.9858151.607099.80044.
20,0 C0.998203051.9860151.603299.79665.
20,0 C0.998203051.9861151.625799.8191Volume rata-rata

29

99.8045Presisi (RSD %)
0.0098Toleransi
0.20
Status

Memenuhi

syarat kelas B

ADaily Check Timbangan


Daily check dimaksudkan untuk memastikan bahwa timbangan dalam
kondisi baik (tidak terjadi penyimpangan). Untuk daily check ini, hasil yang
diperoleh dibandingkan dengan batasan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Batasan ditetapkan setiap 6 bulan sekali berdasarkan data daily check selama 6
bulan sebelumnya. Contoh daily check yang dilakukan selama prakerin :
NoAnak TimbangHasilBatasanKeterangan

1.

1 gram
30

5 gram
10 gram

0,9994 gram
4,9995 gram
99,9953 gram

0,9981 gram 1,0005 gram


4,9963 gram 5,0023 gram
99,9797 gram 99,9976 gram

Baik

2.

1 gram
5 gram
10 gram

31

0,9996 gram
4,9993 gram
99,9920 gram

0,9981 gram 1,0005 gram


4,9963 gram 5,0023 gram
99,9797 gram 99,9976 gram

Baik

3.

1 gram
5 gram
10 gram

0,9990 gram
4,9985 gram
99,9912 gram
32

0,9981 gram 1,0005 gram


4,9963 gram 5,0023 gram
99,9797 gram 99,9976 gram

Baik

AKalibrasi pH Meter
Kalibrasi pH meter dimaksudkan untuk memastikan bahwa pH meter
berada dalam kondisi baik antara buffer pH yang digunakan untuk kalibrasi.
Buffer pH yang digunakan untuk kalibrasi pH meter tergantung sample yang
akan diperiksa derajat keasaman atau pH nya. Buffer pH yang dipilih haruslah
berada pada batas maximum dan minimum sample yang akan diukur pH nya.
Kalibrasi pH meter dikatakan hasilnya baik apabila averange slope masih
berada pada batasan syarat yaitu 92% - 102%.
Contoh kalibrasi pH meter yang dilakukan saat prakerin
NoBuffer pHHasilmV
Averange sloopeKeterangan

1.pH4

33

pH 7

pH 104,01

6,99

10,00174,5 mV

-1,5 mV

-166,6 mV

95,7 %

Baik

2.

pH4

pH 7

pH 104,01
34

6,99

10,01171,5 mV

-1,8 mV

-160,8 mV

93,6 %

Baik

3.

pH4

pH 7

pH 104,01

6,99

10,00172,6 mV
35

-1,9 mV

-163,6 mV

94,4 %

Baik

BAB V
PENUTUP
1Kesimpulan
Dari kegiatan praktek kerja industri yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :

1Pemeriksaan air yang digunakan untuk proses produksi, telah memenuhi


syarat yang ditentukan dan air tersebut layak digunakan untuk proses
produksi.
36

2Labu ukur 100 ml yang telah dikualifikasi memenuhi syarat kelas B,


dimana labu ukur tersebut hanya boleh digunakan selain untuk pemeriksaan
kadar.
3Timbangan berada dalam kondisi baik, karena hasil daily check selama ini
selalu masuk range atau batasan yang telah ditetapkan setiap 6 bulan sekali.
4pH meter yang telah di kalibrasi berada dalam keadaan baik menurut
batasan buffer pH yang digunakan untuk kalibrasi pH meter.

1Saran
2Saran untuk Sekolah :
3Dalam prakerin hendaknya pembimbing memantau siswa lebih sering,
karena mungkin ada kejadian yang tidak diinginkan pihak sekolah terjadi.
4Sebaiknya jika ada peserta prakerin yang melanggar peraturan yang telah
dibuat sekolah maupun DU/DI diberi sangsi yanng telah dibuat pula, tanpa
ada toleransi apapun.

1Saran untuk Industri :


2Sebaiknya peserta prakerin didampingi pembimbing sampai dirasa dapat
mengerjakan tugas dengan baik dan mandiri.
3Saran untuk Adik Kelas :
4Sebaiknya lebih aktif saat pelaksanaan prakerin dan saat berada di sekolah.
5Carilah tempat prakerin yang memang benar-benar Bonafit dalam bidang
pembelajaran.
6Jangan pernah sekali kali melanggar oeraturan yang telah ada saat
prakerin.

37

DAFTAR PUSTAKA
1http://www.google.co.id/search?q=gambar+timbangan+analitik
2ved=0CAYQ_AUoAQ#tbm=isch&q=gambar+colony+counter&imgdii
3gambar+konimex&imgdii=_
4http://engin1000pbworks.com/w/page/63871877/Solar%20Powered
%20Autoclave
5http://www.ciputraentrepreneurship.com/domestic-company/konimexperusahaan-daerah-yang-meraksasa
6http://www.oriflow.com/Technical_MagnehelicGauges.html
7http://www.specmeters.com/nutrient-management/ph-and-ecmeters/ph/soilstik/
8http://www.ku.edu.np/pharmacy/vtour/Ground%20floor/pages/Horizontal
%20and%20vertical%20LAF.htm
9

38

LAMPIRAN
Lampiran gambar :
1Logo Konimex
2

39

1Timbangan Analitik

1pH meter

40

1Colony Counter

1LAF

1Autoclave

41

1
2Spectroquant

42

1Incubator

1Magnehelic

43

Tabel pH and Conductivity Requirement


(for atmosphere and temperature equilibrated
sample only)

pHConductivity Requirement
s /
cm54,75,14,15,23,65,33,35,435,52,85,62,65,72,55,82,45,92,462,46,12,46,
22,56,32,46,42,36,52,26,62,16,72,66,83,16,93,874,6

Tabel Temperature and Conductivity Requirement


(for non temperatuere-compensated)

44

Temperature
?CConductivity Requirement
s /
cm00,650,8100,9151201,1251,3301,4351,5401,7451,8501,9552,1602,2652,4702,
5752,7802,7852,7902,7952,91003,1

45

Anda mungkin juga menyukai