Anda di halaman 1dari 5

Visum et Repertum No.

01/VR/XI/1991
Halaman 1 dari 4

Bagian Ilmu Kedokteran Kehakiman


Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Ujung Pandang
Ujung Pandang, 26 Desember 1991
Pro JUSTITIA
No. 01/VR/XI/1991
Visum et Repertum
(Tembusan Kepada Yth. JAKSA AGUNG)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini dokter Lucia Suryanti dari Bagian Ilmu Kedokteran
Kehakiman Fakultas Kedokteran Universitas Ujung Hasanuddin Pandang, menerangkan
bahwa
:
----------------------------------------------------------------------------------------------------Berhubun
g dengan surat permintaan Visum et Repertum dari Kepala Kepolisian Kota Besar Ujung
Tamalate tertanggal tujuh belas bulan November tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh
satu
No.
Pol.
431/VER/XI/1991.
------------------------------------------------------------Berhubung tidak adanya keluarga yang
datang setelah dua kali dua puluh empat jam, maka saya pada tanggal dua puluh satu bulan
November tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh satu, mulai jam sembilan lewat
sepuluh menit sampai jam sebelas lewat empat puluh menit di kamar bedah mayat Rumah
Sakit Pelamonia Ujung Pandang, telah melakukan bedah mayat atas satu mayat laki-laki yang
ditunjuk oleh polisi tersebut, dimana mayat bersegel ini adalah salah satu dari dua mayat
yang terdapat dalam kamar mayat tersebut.---------------------Penunjukkan ini sesuai dengan
surat permintaan Visum et Repertum dari polisi tersebut diatas yang menerangkan bahwa
mayat laki-laki ini : ------------------------------------------------Nama
:
tidak
dicantumkan (mayat temuan). ------------------------------------------Umur
:
belum diketahui. ----------------------------------------------------------------Alamat :
tidak dicantumkan. -------------------------------------------------------------Pekerjaan
:
tidak dicantumkan. --------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan
kami dapatkan : ---------------------------------------------------------------------I. PEMERIKSAAN LUAR ----------------------------------------------------------------------------1. Mayat laki-laki bersegel kertas merah di ibu jari kaki kiri, telah berada di atas meja
bedah
mayat
Rumah
Sakit
Pelamonia,
ditutup
kain
batik
ungu.
-----------------------------Berbaju kaos putih, berpasir, merek Aqua dengan garis biru
pada lengan dan leher baju. Pada lengan kanan baju ada bercak-barcak darah yang
mengering. -------------------------Memakai celana pendek hitam, celana dalam warna
merah dan celana paling dalam warna loreng. Di ujung kaki kiri terdapat kopiah hitam.
Pada
sebagian
besar
tubuh
terdapat
pasir.
--------------------------------------------------------------------------------------2. Rambut kepala hitam telah beruban, lurus, lebat, panjang kira-kira tiga sentimeter,
mudah dicabut, alis mata hitam tipis, mudah dicabut, bulu mata hitam, berkumis hitam
beruban, tipis dengan panjang nol koma lima sentimeter, berjenggot putih jarang,
rambut ketiak tidak ada, rambut kemaluan beruban, keriting, mudah dicabut. -----------3. Warna kulit sawo matang dan daerah dada warna hijau keabu-abuan, di pinggang ada
lingkaran merah bekas celana, usia kira-kira lima puluh tahun, panjang badan seratus
enam puluh tiga sentimeter, berat badan tidak diukur, gizi cukup, kira-kira termasuk
bangsa Indonesia. -----------------------------------------------------------------------------------

Visum et Repertum No. 01/VR/XI/1991


Halaman 2 dari 4

4. Kaku mayat sudah hilang, lebam mayat tidak jelas, kulit dada dan perut berbintik hitam
akibat adanya tanda-tanda pembusukan. -------------------------------------------------------5. Mata kanan dan kiri : kelopak mata terbuka, kedua kelopak mata bagian bawah kiri dan
kanan bengkak, bola mata tidak menonjol, selaput bening mata merah dan keruh,
selaput putih mata merah dan keruh. -----------------------------------------------------------6. Hidung : bentuk luar mancung tidak ada kelainan, pada kedua lubang hidung ada
bekuan darah dan tidak ada keluar cairan, sekret hidung tidak ada kelainan. ------------7. Mulut : terbuka, di dalam mulut terdapat bekuan darah, bibir warna hitam, terbuka, gigi
geligi di rahang atas tidak ada, di rahang bawah terdapat satu gigi taring kiri, lidah
tidak ada kelainan.---------------------------------------------------------------------------------8. Telinga kanan dan kiri : bentuk luar tidak ada kelainan, tidak ada cairan yang keluar
dari lubang telinga, bekuan darah dalam lubang telinga kiri. -------------------------------9. Kemaluan : laki-laki, sudah disunat, panjang penis enam koma lima sentimeter,
kantung buah pelir membengkak, tidak ada cairan yang keluar dari lubang kemaluan. -10. Lubang pelepasan (anus) : tidak ada kelainan. ------------------------------------------------11. Luka-luka pada kulit : -----------------------------------------------------------------------------a. Kulit kepala
: luka lecet di bawah kelopak mata kiri bawah, ukuran
dua koma lima kali dua koma lima sentimeter. -----------------------------------------b. Kulit leher
: tidak ada perlukaan. ---------------------------------------c. Kulit dada
: tidak ada perlukaan. ---------------------------------------d. Kulit dinding perut
: tidak ada perlukaan. ---------------------------------------e. Kulit anggota gerak
: luka lecet pada lengan kanan atas ukuran empat kali
satu koma lima sentimeter. --------------------------------------------------------------------12. Tulang-tulang : tidak ada patah tulang. ---------------------------------------------------------II. PEMERIKSAAN DALAM ------------------------------------------------------------------------13. Lemak di bawah kulit kurang, otot-otot daging tipis, tulang dada tidak ada kelainan,
tulang-tulang rawan iga dan tulang iga tidak ada kelainan. ----------------------------------14. Kantung jantung (pericardium) : bagian yang tidak ditutupi oleh paru-paru enam
sentimeter, jaringan lemak sekitar pericard tebal, perlengketan tidak ada, cairan
kantung jantung sebanyak sepuluh mililiter berwarna kemerahan.-------------------------15. (a) Jantung : ukuran empat belas koma lima kali dua belas kali tiga sentimeter, warna
coklat kemerahan, tebal otot bilik kanan satu sentimeter,tebal otot bilik kiri dua
sentimeter, perabaan lunak, katup-katup jantung tidak ada kelainan, lingkaran katup
trikuspidalis lima koma lima sentimeter, lingkaran katup bikuspidalis enam koma lima
sentimeter, lingkaran katup aorta empat koma lima sentimeter. Otot-otot papillaris tidak
ada kelainan, baji mati (infark) otot jantung tidak ada, pada nadi aorta tidak ada
kelainan.
--------------------------------------------------------------------------------------------Mikroskop
is : tampak otot-otot jantung terputus-putus (rheksis). ---------------------------(b) Nadi
coronaria : tidak ada kelainan. --------------------------------------------------------16. (a) Lidah : selaput lendir tidak ada kelainan. --------------------------------------------------(b) Tonsil : tidak ada kelainan. ------------------------------------------------------------------(c) Selaput lendir kerongkongan, tenggorokan : tidak ada kelainan. -----------------------(d) Tulang lidah : tidak ada patah tulang. ------------------------------------------------------17. (a) Rongga paru-paru kiri : tidak berisi cairan, di bagian belakang terdapat
perlengketan di kiri atas, tidak mudah dilepaskan. -------------------------------------------(b) Rongga paru-paru kanan : tidak berisi cairan, tidak ada perlengketan. ----------------18. (a) Paru-paru kiri : ukuran dua puluh tujuh koma lima kali delapan belas kali lima
sentimeter, warna coklat kemerahan, perabaan seperti spons, permukaan licin, dan ada

Visum et Repertum No. 01/VR/XI/1991


Halaman 3 dari 4

krepitasi. Tampak adanya bintik-bintik anthracosis dan butir-butir pasir di bronkus.


----Tes
getah
paru
:
positif.
---------------------------------------------------------------------------Mikroskopik : alveoli sebagian tampak melebar, jaringan interalveolar menebal,
sebagian parenkim paru nekrose, kapiler melebar berisi sel-sel darah merah dan
infiltrasi sel-sel radang menahun. Terdapat bercak-bercak anthracosis dan diatom. -----Kesan : Bendungan paru dengan peradangan kronis dan diatom positif. ---------------(b) Paru-paru kanan : ukuran dua puluh tujuh kali delapan belas kali lima sentimeter,
perabaan seperti spons, permukaan licin, dan ada krepitasi. Tampak adanya bintikbintik anthracosis dan butir-butir pasir di bronkus. Tes getah paru positif. ---------------Mikroskopik : alveoli sebagian tampak melebar, jaringan interalveolar melebar,
sebagian parenkim paru nekrose. Kapiler melebar berisi sel-sel darah merah dan
infiltrasi sel radang menahun. Terdapat bercak-bercak anthracosis dan diatom. ---------Kesan : Bendungan paru dengan peradangan kronis dan diatom positif. ---------------19. Hati : ukuran sebelas kali tujuh kali dua sentimeter, warna coklat kemerahan, perabaan
lunak
kenyal,
permukaan
rata,
licin,
pinggir
tajam.
-------------------------------------------Mikroskopik
:
terdapat
bagian
nekrose
(pembusukan). --------------------------------------20. Limpa : ukuran sebelas kali tujuh kali dua sentimeter, warna abu-abu kelabu, perabaan
lembek, permukaan licin, mengkerut, pinggir tumpul, tampak mulai membubur.
--------Mikroskopik
:
ada
bagian
nekrose
(pembusukan).
--------------------------------------------21. Lambung : ukuran dua puluh sembilan kali lima belas sentimeter, warna coklat
kemerahan, berisi sisa makanan. Tidak ada kelainan. ----------------------------------------22. (a) Ginjal kanan : ukuran sebelas kali enam kali tiga sentimeter, warna coklat
kemerahan, permukaan licin, perabaan lunak. -------------------------------------------------Mikroskopik : sebagian epitel tubulus nekrosis, ada serbukan sel-sel radang kronis
(limfosit) pada jaringan interstisial, pembuluh darah melebar berisi sel-sel darah merah.
Kesan : Bendungan ginjal dan peradangan kronis. ----------------------------------------(b) Ginjal kiri : ukuran sepuluh koma lima kali enam kali tiga sentimeter, warna coklat
kemerahan, permukaan licin, perabaan lunak. -------------------------------------------------Mikroskopik : sebagian epitel tubulus nekrosis, ada serbukan sel-sel radang kronis
(limfosit) pada jaringan interstisial, pembuluh darah melebar berisi sel-sel darah merah.
Kesan : Bendungan ginjal dan peradangan kronis. -----------------------------------------23. Kelenjar air mani : tidak ada kelainan. ---------------------------------------------------------24. Buah pelir : tidak ada kelainan. ------------------------------------------------------------------25. Tulang panggul : tidak ada patah tulang. -------------------------------------------------------26. Tulang belakang dan leher : tidak ada patah tulang. ------------------------------------------27. Tulang tengkorak : tidak ada patah tulang. ----------------------------------------------------28. Kulit kepala dalam : luka memar di daerah dahi, ukuran tiga kali dua sentimeter. -------29. Selaput otak keras : tidak ada perdarahan. -----------------------------------------------------30. Otak : ukuran delapan belas kali enam kali tujuh koma lima sentimeter, tidak
ditemukan adanya perdarahan. ------------------------------------------------------------------Mikroskopis : tidak ada kelainan. -------------------------------------------------------------III. RINGKASAN--------------------------------------------------------------------------------------Mayat laki-laki yang tidak dicantumkan nama, alamat, dan pekerjaaanya, warna kulit sawo
matang, usia kira-kira lima puluh tahun, panjang badan seratus enam puluh tiga sentimeter,
berat badan tidak diukur, gizi cukup, kira-kira termasuk bangsa Indonesia, ditemukan mati di
air pantai Barombong tanggal tujuh belas bulan November tahun seribu sembilan ratus

Visum et Repertum No. 01/VR/XI/1991


Halaman 4 dari 4

sembilan puluh satu jam enam belas lewat empat puluh lima menit yang meninggal dengan
persangkaan tenggelam. Pada pemeriksaan didapatkan : -----------------------------------------Pada pemeriksaan luar kami dapatkan : kaku mayat sudah hilang, lebam mayat tidak jelas,
terdapat tanda-tanda pembusukan. Pada mata kanan dan kiri didapatkan kedua kelopak mata
kanan dan kiri bagian bawah bengkak, selaput bening mata merah dan keruh, selaput putih
mata merah dan keruh. Hidung : pada kedua lubang hidung ada bekuan darah. Mulut : mulut
terbuka, di dalam mulut terdapat bekuan darah, bibir warna hitam, gigi geligi di rahang atas
tidak ada, di rahang bawah terdapat satu gigi taring kiri. Telinga: di dalam telinga kiri
terdapat bekuan darah. ---------------------------------------------------------------------------------Luka pada kulit : pada kepala terdapat luka lecet di bawah kelopak mata bawah kiri, ukuran
dua koma lima kali dua koma lima sentimeter dan anggota gerak terdapat luka lecet pada
lengan kanan atas ukuran empat kali satu koma lima sentimeter. -------------------------------Pada pemeriksaan dalam kami dapatkan : Rongga paru-paru kiri : tidak berisi cairan, di
bagian belakang terdapat perlengketan di kiri atas, tidak mudah dilepaskan. Paru-paru kiri
dan kanan : masing-masing ukuran dua puluh tujuh kali delapan belas kali lima sentimeter,
perabaan seperti spons, permukaan licin, dan ada krepitasi. Tampak adanya bintik-bintik
anthracosis dan butir-butir pasir di bronkus. Tes getah paru positif.
--------------------------------Mikroskopik : alveoli sebagian tampak melebar, jaringan
interalveolar melebar, sebagian parenkim paru nekrose. Kapiler melebar berisi sel-sel darah
merah dan infiltrasi sel radang menahun. Terdapat bercak-bercak anthracosis dan diatom.
------------------------------------------Kesan : Bendungan paru dengan peradangan kronis dan
diatom positif. -------------------------Hati : mikroskopisnya terdapat bagian-bagian nekrose. Limpa : mengkerut tampak mulai
membubur, pada pemeriksaan mikroskopisnya ada bagian nerkrose. Lambung : ukuran dua
puluh sembilan kali lima belas sentimeter, warna coklat kemerahan, berisi sisa makanan.
Tidak ada kelainan. ---------------------------------------------------------------------------------------Ginjal kiri dan kanan : masing-masing ukuran sepuluh koma lima kali enam kali tiga
sentimeter,
warna
coklat
kemerahan,
permukaan
licin,
perabaan
lunak.
---------------------------Mikroskopis : sebagian epitel tubulus nekrosis, ada serbukan sel-sel
radang kronis (limfosit) pada jaringan interstisial, pembuluh darah melebar berisi sel-sel
darah merah. -------------------Kesan : Bendungan ginjal dan peradangan kronis.
--------------------------------------------------Kulit kepala dalam : luka memar di daerah dahi, ukuran tiga kali dua sentimeter. ------------IV. KESIMPULAN------------------------------------------------------------------------------------Berdasarkan permintaan Visum et Repertum dari Kepala Kepolisian Kota Besar Ujung
Pandang Sektor Tamalate tertanggal tujuh belas bulan November tahun seribu sembilan ratus
sembilan puluh satu No. Pol. 431/VER/XI/1991 yang ditandatangani oleh Maddu Sila, Lettu
Pol. Nrp. 40020095 dimana mayat bersegel ini adalah salah satu dari dua mayat yang terdapat
dalam kamar mayat tersebut menerangkan bahwa mayat laki-laki yang tidak dicantumkan
nama, alamat dan pekerjaannya.-------------------------------------------------------------------------Dari hasil pemeriksaan kami berkesimpulan bahwa korban meninggal karena kegagalan
pernapasan akibat adanya hambatan aliran udara yang disebabkan oleh air yang masuk ke
dalam paru-paru. ------------------------------------------------------------------------------------------V. PENUTUP-------------------------------------------------------------------------------------------Demikian Visum et Repertum ini dibuat dengan menguraikan sejujur-jujurnya dan dengan
menggunakan pengetahuan sebaik-baiknya serta mengingat sumpah pada saat menerima
jabatan sebagai dokter. ------------------------------------------------------------------------------------

Visum et Repertum No. 01/VR/XI/1991


Halaman 5 dari 4

Ujung Pandang, 26 Desember 1991


Dokter yang memeriksa,

dr. Lucia Suryanti

Anda mungkin juga menyukai