DASAR TEORI
Perolehan data dari inderaja ada 2 jenis yaitu data manual didapatkan
melalui kegiatan interpretasi citra. Untuk interpretasi citra menggunakan
alat stereoskop yang digunakan untuk melihat obyek dalam bentuk tiga
dimensi. Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software
khusus penginderaan jauh yang diaplikasikan pada komputer.
6. Pengguna Data
Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem
inderaja, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja. Jika
tidak ada pengguna, maka data inderaja tidak ada manfaatnya. Beberapa
lembaga yang menggunakan data inderaja antara lain bidang militer,
kependudukan, pemetaan, Meteorologi dan Klimatologi.
2.2 Fusi Citra
Fusi merupakan sebuah teknik penggabungan dua data citra satelit, antara data
citra satelit panchromatic (hitam-putih) dengan data citra satelit multispektral
(berwarna). Teknik ini mengambil kelebihan dari data citra satelit panchromatic
yang mempunyai resolusi spasial yang biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan
resolusi spasial data citra satelit multispektral. Akan tetapi data citra satelit
panchromatic mempunyai kelemahan yaitu citranya berwarna hitam-putih,
sehingga untuk mendapatkan data citra satelit yang mempunyai resolusi spasial
tinggi digunakan data citra satelit panchromatic serta mempunyai warna yang
natural seperti pada data citra satelit multispectral.
Sebagai contohnya, data citra RADAR dengan Landsat. Yang terpenting harus
diperhatikan pada proses fusi ini adalah kedua citra satelit yang akan digunakan
sudah sama-sama georeferenced, dalam artian semua data yang akan digunakan
sudah memiliki proyeksi kebumian yang sama (UTM, Geographic, dll), dan
kalaupun kedua citra tidak bergeoreferensi maka kedua citra harus mempunyai
ukuran citra yang sama, area yang tercover benar-benar sama, dan ukuran pixel
yang sama.
pada software ENVI, ukuran pixel dari data citra satelit multispektral dapat
diubah mengikuti ukuran pixel dan image dari data citra satelit panchromatic
(yang rendah resolusi spasialnya mengiktui ukuran pixel dari resolusi spasial yang
tinggi).
Fusi dapat dilakukan paada ENVI dengan prosedur sebagai berikut :
a. Melakukan suatu Transformasi komponen utama pada data multi spektral,
b. Menggantikan kanal pertama komponen utama dengan kanal resousi
tinggi dan membuat skala kanal resolusi tinggi cocok atau sesuai dengan
kanl pertama dari komponen utama, sehingga tidak terjadi distorsi
spektral,
c. Dapat melakukan kebalikan transformasi,
d. Melakukan resampling data multispektral menjadi ukuran elemen citra
resolusi tinggi dengan suatu teknik nearest neighbor, bilinear, atau cubic
convolution.
Berikut contoh gambar hasil Fusi dari citra multispektral, citra pankromatik,
dan citra gabungan.
Gambar 2.1 citra multispektral (a), citra pankromatik (b), dan citra gabungan
software ENVI merupakan salah satu software yang cukup bagus dalam
melakukan teknik Fusi ini. Cuman yang perlu diperhatikan ketika melakukan Fusi
ini adalah ketersediaan space yang cukup besar pada hardisk komputer, karena
prosesnya cukup panjang, dan hasil yang didapatkan pada satu tahapan proses
dapat menghasilkan data yang lumayan besar dari sisi ukuran datanya. Banyak
metode Fusi yang dapat digunakan pada software ENVI ini, mulai dari IHS
(Intensity Hue Saturation), Brovey, Gram-Schmidt, dll.
2.2.1
Teknik HSV
6
Penajaman
citra
dengan
metode
HSV
dilakukan
dengan
mentransformasikan suatu citra dalam ruang warna Merah-Hijau-Biru (RedGreen-Blue: RGB) menjadi citra dalam ruang warna HSV (Hue Saturation
Value) dengan cara, menggantian kanal nilai (Value) dengan citra resolusi
spasial tinggi, secara automtik melakukan resampling kanal-kanal Hue dan
Saturation menjadi ukuran elemen citra resolusi spasial tinggi, dengan
menggunakan suatu teknik nearest neighbor, bilinear, atau cubic convolution.
Maka dapat mentransformasikan kembali citra tersebut keruang warna RGB.
Citra-citra output RGB akan mempunyai ukuran elemen citra yang sama
dengan
data
citra
input
resolusi
tinggi
(ENVI
didalam
Image
Sharpening_ENVIHelp).