13. Jika diteliti, polusi udara baik berasal dari pembakaran hutan, pembuangan sampah,
industry, proses kimia / pembakaran bahan bakar lainnya, mengakibatkan dampak
kesehatan yang signifikan adalah
a. PM berhubungan dengan penyakit saluran pernafasan
b. Berkontribusi nyata pada kematian premature
c. Menurunkan umur harapan hidup sampai 5 tahun lebih
d. Meningkatkan angka kematian bayi di daerah tinggi polusi
14. Untuk menciptakan pelestarian hutan dengan penciptaan lingkungan yang sehat,
pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan
a. UU no.13/1997 tentang Pelestarian Lingkungan Hidup
b. UU no.23/1992 tentang kesehatan
c. UU no.26/2007 tentang penataan ruangan
d. UU no.10/2002 tentang perkembangan kependudukan dan keluarga sejahtera
15. Kebijakan presiden (kholifah) dalam mengelola pendistribusian hasil hutan dapat
mengacu kaidah ushul fiqih tashamuf adalah
a. Asas pemerataan
c. Asas kesejahteraan
b. Asas bagi hasil
d. Asas keadilan
16. Komponen pada dinding tractus respiratorius yang meningkat jumlahnya dari trachea ke
alveoli adalah
a. Silia
d. Cartilago
b. Serat elastic
e. Sel goblet
c. Otot polos
17. Cartilago hyaline berbentuk C merupakan gambar khas adalah
a. Bronkhus
d. Ductus alveolaris
b. Bronchiolus terminalis
e. Bronchiolus respiratorius
c. Trachea
18. Di bawah ini yang benar tentang surfaktan adalah
a. Dihasilkan oleh sel penumonosit tipe I
b. Menurunkan tegangan permukaan alveolar
c. Dihasilkam oleh makrofag alveolar
d. Produksi meningkat pada bayi prematur
19. Penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 terjadi pada
a. Epitel trachea
b. Epitel Bronkhiolus terminalis
c. Epitel bronchus
d. Pembuluh kapiler yang terdapat pada septum intralveolaris
20. Hal-hal yang benar untuk bagian respirasi dari sistem pernafasan adalah
a. Berfungsi membersihkan, menghangatkan, dan melembabkan udara
b. Berfungsi membersihkan, meghangatkan, melembabkan, penyerapan udara
c. Banyak kelenjar-kelenjar serous dan mucus
d. Penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 terdapat pada kapiler-kapiler darah yang
terletak pada septum interalveolaris
Skenario
Seorang pasien dengan trauma di bagian dada, mengeluh nyeri dan sesak nafas.
Kemudian dilakukan X-foto thorax PA. Dari foto rontgen didapatkan fraktur costa
kanan, gambaran kesuraman homogeny, berbatas tegas, pada hemithorax kanan, serta
sudut cotophrenicus kanan tumpul.
21. Diagnosis kasus di atas adalah
a. Atielektasis
b. Efusi pleura
c. Kollaps paru
d. Pneumonia
e. Bronkhopneumonia
Skenario
Seorang anak umur 5 tahun dengan panas 3 hari, muntah-muntah, RL(+). Dari
pemeriksaan foto rontgen thorax posisi RLD : didapatkan gambaran kesuraman
homogen, berbatas tegas di sepanjang hemithorax kanan (sisi lateral).
22. Diagnosis yang paling mungkin adalah
a. Atielektasis
d. Pneumonia
b. Efusi pleura
e. Bronkhopneumonia
c. Kolaps paru
23. Skenario
Seorang dokter dengan trauma thorax, sesak nafas dan nyeri. Dilakukan X-foto thorax.
Dr.Joko menemukan gambaran lucent avaskuler pada hemithorax kiri, disertai
gambaran opaque homogen di daerah sentral. Selain itu, juga didapatkan gambaran
jantung bergeser ke kanan, sela iga melebar.
24. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut adalah
a. Efusi pleura kiri disertai kolaps paru kiri
b. Pneumothorax kiri disertai kolaps paru kiri
c. Masa padat paru kiri disertai atielektasis paru kiri
d. Pneumothorax kanan disertai kolaps paru kanan
e. Efusi pleura kanan disertai kolaps paru kanan
25. Dari gambaran radiologis pada foto thorax berikut ini, yang menunjukkan gambaran TB
yang tidak aktif adalah
a. Kalsifikasi, fibrosis
b. Kalsifikasi, cavitas, bercak
c. Fibrosis, cavtas, bercak
d. Kesuraman berupa bercak, kesuraman berupa awan, cavitas
e. Kalsifikasi, fibrosis, kavitas
Skenario
Seorang wanita datang dengan keluhan batuk. Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
Wheezing (-), rhonki (-), batuk tidak produktif. Pasien pernah mengalami kejadian ini
sebelumnya 2 tahun yang lalu.
26. Berdasarkan kasus di atas kemungkinan penderita mengalami
a. Asma
c. Asma dengan penyakit lain
b. Bukan asma
d. Batuk kronik berulang
27. Sarana pemeriksaan yang tidak digunakan adalah
a. Foto rontgen
c. Tes tuberkulin
b. USG
d. Uji keringat
28. 29. Bila dengan terapi di atas tidak memberikan respond an diulang 3x, maka pasien tersebut
mengalami
a. Serangan asma
c. Serangan asma sedang
b. Serangan asma sedang
d. Serangan asma berat
30. Hal-hal yang perlu dilakukan pada kasus di atas adalah
a. Tidak perlu dirawat, cukup ditambahkan steroid oral,dalam 1-2 jam jika sudah
membentuk dipulangkan
b. Tidak perlu dirawat, cukup obat nafas dan steroid sistemik
c. Dirawat di rumah sakit ditambahkan oksigen dan steroid oral
d. Dirawat di rumah sakit, diberi terapi parenteral dan pemberian oksigen
31. 32. 33. 34. 35. Skenario
Seorang laki-laki 45 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan batuk
berdahak disertai sesak nafas tidak dipengaruhi aktivitas. Kata keluarganya sudah
diberi OBH sirup 2 botol, tetapi batuk tak kunjung reda.
36. 37. Pada kasus di atas disertai badan panas subfibril, nafsu makan turun, BB turun, dan
didapatkan diagnosis TB paru. Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis tersebut adalah
a. Darah rutin
d. Tes faal paru
b. Foto rontgen thorax
e. Sputum BTA
c. Kultur sensitivitas darah
38. Bila pada kasus di atas kita curiga suatu pneumonia, untuk mengetahui pola kuman,
dilakukan pemeriksaan
a. Darah rutin
d. Spirometri
b. Foto Ro thorax
e. Sputum BTA
c. Kultur sensitivitas darah
39. M
40. Pada kasus di atas dikatakan bentuk thorax emfisematous, jika terdapat ciri
a. Intercosta menyempit
d. Costa melengkung
o
b. Angulus costa >90
e. Sternum cekung
c. Diameter anteroposterior , transversal
41. Bila pada pemeriksaan fisik dilakukan tes pengembangan dada di dapatkan hasil < 5 cm,
kemungkinan penyebab adalah
a. Efusi pleura
d. Tumor paru
b. PPOK
e. TB paru
c. Atielektasis
42. 43. Bila pada pemeriksaan fisik didapatkan sudut levibond kuku 180 derajat maka
didapatkan kelainan
a. Eritema Palmaris
d. Pectus excavatus
b. Clubing finger
e. Barel chest
c. Spider Nevi
44. Bila pada Auskultasi didapat ronchi basah halus di kedua basal paru dengan posisi
penderita duduk kemungkinan penyebabnya adalah
a. Pneumonia
d. Bronkiektasis
b. Edem paru
e. Bronkitis kronis
c. Asma Bronchial
45. Pemeriksaan perkusi didapat kepekaan paru kanan dan deviasi trakea ke kanan akibat
tarikan.penyebab yang mungkin adalah
Skenario
Seorang wanita datang ke UGD, mengeluh batuk berdahak, sesak nafas, badan panas
tinggi. Baru pulang melancong dari negeri Cina.Dokter UGD curiga terkena SARS.
46. Maka status penderita adalah
a. Probable
d. Tersangka
b. Suspek
e. Pasti
c. Diduga
47. Pada pemeriksaan foto thorax pada kasus di atas adalah didapatkan gambaran
a. Konsolidasi lobaris
d. Kesuraman homogeny
b. Kesuraman homgen rata
e. Patchi
c. Kardiomegali
48. Penatalaksanaan pada kasus probable SARS adalah
a. Antibiotik
d. Antivirus
b. Kortikosteroid
e. Tersangka
c. Antibioti, kortikosteroid, antivirus
49. Terapi antivirus untuk kasus di atas adalah
a. Adenovir
d. Ribavirin
b. Aciklovir
e. Lamivudin
c. Cefotaxim
Skenario
Seorang laki-laki 25 tahun yang bekerja sebagai perawat di rumah sakit datang dengan
keluhan badan panas tinggi dan gejala ISPA. Kata penderita baru saja merawat pasien
Avian influenza, didapat rapid test (+).
50. Maka status penderita adalah
a. Suspek
d. Probable
b. Konfirmasi
e. Tersangka
c. Pasti
51. Bila kasus di atas kultur virusnya (+), maka status penderita adalah
a. Suspek
d. Probable
b. Konfirmasi
e. Tersangka
c. Pasti
Skenario
Seorang wanita datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 2 minggu lalu. Disertai
demam terus menerus, nafsu makan BAB dan BAK normal, mual muntah (-). Dari PF
didapatkan ronkhi di basal paru kanan, perkusi redup di basal paru kanan.
52. Kemungkinan diagnosis pada pasien di atas adalah
a. TB paru
d. Asma bronchial
b. PPOK
e. Bronkiektasis
c. Pneumonia
53. Palpasi thorax pada pasien pada kasus di atas didapatkan
a. Srem fremitus lemah
d. Strem fremitus mengkilang
b. Nyeri tekan di lapangan thorax
e. Ictus teraba
c. Pulsus parasternal (+)
54. Dari diagnosis di atas dilakukan pemeriksaan penunjang
a. Foto lateral
d. Foto thorax AP
b. Faal paru
e. CT Scan
c. EKG
55. Bila pemeriksaan darah rutin pada kasus di atas, akan didapatkan hasil
a. Anemia
d. Limfopeni
b. Leukositosis
e. Leukopeni
c. Trombositopeni
56. Untuk mengetahui pola kuman dilakukan pemeriksaan
a. Darah rutin
d. Spirometri
b. Foto rontgen thorax
e. Sputum BTA
c. Kultur sensitivitas darah
57. Bakteri terbanyak kasus di atas adalah
a. Streptococcus pneumonia
d. Mycobacterium tuberculosis
b. Lagionella pneumonia
e. Clamydia psettasi
c. C. pneumoniae
58. Jenis penyakit kasus di atas adalah
a. Nosokomial pneumonia
d. Hospital pneumonia
b. Ventilator acquaired pneumonia
e. Komunitas pneumonia
c. Aspirasi pneumoniae
59. Bila pada skor port didapatkan hasil 70 maka pengelolaan adalah
a. Inap
d. ICU
b. Jalan
e. Ruang isolasi
c. Ruang pengawasan
Skenario
Seorang laki-laki datang ke UGD dengan keluhan : sesak nafas karena pengaruh cuaca
dingin / debu. Biasanya sesak akan hilang bila menggunakan obat semprot yang
dibawanya. Namun, ini tidak hilang, walaupun sudah menggunakan obat semprot
tersebut.
60. Berdasarkan pemeriksaan anamnesis di atas, dilakukan pemeriksaan fisik.Kemungkinan
akan kelainan pada kasus di atas adalah
a. Ronkhi basah
d. Ekspirasi diperpanjang
b. Wheezing
e. Streedor ekspirasi
c. Rinkhi kering
61. Kemungkinan diagnosis kasus di atas adalah
a. Bronkhitis
d. Bronkhopneumonia
b. Asma bronchial
e. PPOK
c. Efusi pleura
62. Untuk memastikan kasus di atas, pemeriksaan yang dilakukan adalah
a. Foto torax
d. CT scan
b. Tes faal paru
e. Bronkoskopi
c. USG thorax
63. Penanganan pada kasus di atas adalah
a. Antibiotic
d. Bronkodilator
b. Vasopressor
e. Diuretik
c. Antialergi
64. Manakah obat golongan xantin di bawah ini adalah
a. Salbutamol
d. Aminophilin
b. Ipotropium bromide
e. Metil prednisone
c. Cetirizine
65. Anti inflamasi untuk scenario dii atas adalah
a. Dexamethason
d. NSAID
b. Siproheptadin
e. Centirizine
c. Chlorpheniramin
66. Pneumonia aspirasi
a. Kekenyangan
d.
b. Kepedesan
e.
c. Asfiksi
67. Presdiposisi pneumonia aspirasi adalah
a. Apex paru
d. Lobus paru tengah
b. Lobus paru kanan bawah
e. Semua lobus paru
c. Lobus paru kiri bawah
68. Komplikasi lanjut dari pneumonia aspirasi adalah
a. Fibrosis paru
d. Anemia
b. Atielektasis paru
e. Abses paru
c. Lobus paru kiri bawah
69. Alat penunjang diagnosis pneumonia aspirasi adalah
a. USG
d. EKG
b. Bronkoskopi
e. Foto BNG
c. Rontgen dada
70. Terapi penderita acute chemical pneumonitis yang penting adalah
a. Antibiotka
d. Chest physiotherapy
b. Antitusif
e. Antidotum
c. Antipiretik
71. Bronkitis akut kebanyakan merupakan self limiting diseases, alasannya adalah
a. Tidak ada komplikasi
d. Tidak memerlukan antibiotik
b. Bisa sembuh sendiri oleh daya tahan tubuh e. Tidak perlu dirawat di RS
c. Tidak ada waktu inkubasi
72. Parasit yang mendatangkan bronchitis dan timbul batuk-batuk adalah
a. Ankylostomaduodenale
d. Ascaris lumbricoides
b. Entamoeba
e. Schistostoma hematobium
c. Plasma malaria
73. Bronkhitis kronis mempunyai gejalan pokok yaitu
a. Batuk kronis non produktif
d. Sesak nafas
b. Batuk kronis produktif
e. Hemopthisis
c. Demam
74. Komplikasi bronchitis pada lansia adalah
a. Otitis media acuta
d. Asma bronchial
b. Pneumonia aspirasi
e. Gaagl nafas
c. Sepsis
75. 76. Bronkhokontriksi karena
a. Kenaikan adrenergic otot polos
b. Kenaikan pemberian obat anti-cholinergik
c. Kenaikan 2 adrenergik
d. Kenaikan 1 adrenergik
e. 77. Mahasiswa kedokteran UNISSULA setelah mempelajari efek Bohr, disosiasi Hb-O2,
terdapat simpulan kurva disosiasi HbO2 bergeser ke kiri dalam keadan
Skenario
Seorang penderita Tuan X muntah-muntah yang mengakibatkan kehilangan ion
hydrogen. Hasil pemeriksaan, perbandingan kadar HCO3+ : CO2 = >20:1.
78. Kelainan asam basa yang terjadi pada Tuan X adalah
a. Asidosis respiratori
d. Alkalosis metabolik
b. Alkalosis respiratori
e. Asidosis & alkalosis respiratori
c. Asisosi metabolik
79. Mekanisme kompensasi yang terjadi pada Tuan X adalah
a. Hiperventilasi
d. Hipoventilasi
+
b. Ekskresi H di ginjal
e. pH urin alkali
c. Retensi HCO3 di ginjal
80. Sesuai hukum Hearing Beuer, saat paru inspirasi maksimal atau inflasi paru, maka akan
langsung ekspirasi. Sistem pernafasan yang berperan adalah
a. Ventral di medulla oblongata
d. Pneumotaksik medulla oblongata
b. Dorsal di medulla oblongata
e. Cortex cerebri
c. Pneumotoksik pons
81. Tekanan partial O2 di atmosfir berpengaruh terhadap frekuensi nafas. Penurunan tekanan
O2 partial di atmosfir, akan meningkatkan frekuensi pernafasan. Peningkatan frekuensi
pernafasan ini terjadi karena
a. Tekanan partial di darah rendah, merangsang kemoreseptor di perifer yang terletak di
arcus aorta dan arteri carrotis
b. Tekanan partial O2 di darah rendah, merangsang kemoreseptor di perifer yang
terletak di pusat (otak)
c. Perangsangan nosiresetor
d. Perangsangan propioreseptor
e. Reflex Hering Beuer
82. Transpor CO2 diangkut dari jaringan ke alveoli dalam bentuk
a. Terlrut dalam plasma
d. Bikarbonat
b. Terlarut dalam sel darah merah
e. Berikatan dengan leukosit
c. Berikatan dengan Hb (karbominohemoglobin)
83. Skenario
Kapasitas vital = 3.900 cc
Kapasitas total = 5.800 cc
Volume residu = 1.900 cc
FEV1 = 50%
Diagnosis dokter adalah bronkiektasis
84. Hasil spirometri menunjukkan
a. Kelainan pengembangan paru karena terjadi penurunan kapasitas total
b. Kerusakan elastisitas paru
c. Peningkatan elastisitas paru
d. Penurunan compliance paru
e. Gangguan obstruksi jalan nafas
85. -
100. M