Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TENTANG SERAT OPTIK

Tri Wahyuningsih

(13521230)

Harri Trisnapati

(13521231)

Habibah Indah D

(14521188)

M. Utama W

(15521031)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2015/2016

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrahim
Assalamualaikum wr. wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Serat Optik pada mata kuliah Teknologi Keramik.
Makalah tentang Serat Optik ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Serat Optik dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Wassalamualaikum wr. Wb

Yogyakarta, 29 Mei 2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN
Salah satu sifat yang ada pada keramik yaitu sifat optik. Sifat optik suatu
material adalah respon material tersebut terhadap paparan gelombang
elektromaknetik, radiasi, khususnya untuk range cahaya tampak.
Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi,
atau dipantulkan. Bahan bervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan cahaya,
dan biasanya dideskripsikan sebagai transparan, translusen, atau opaque.
B. PENGERTIAN SERAT OPTIK
Serat Optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Cahaya yang ada di dalam Serat Optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih
besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser
karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi Serat
Optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Serat Optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta dalam
pencahayaan, sensor, dan Optik pencitraan.
Serat Optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan core. Cladding adalah
selubung dari core.
Cladding adalah selubung dari core. Cladding mempunyai indek bias lebih
rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari
core kembali kedalam core lagi. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian
dari bahan penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya
yang diserap oleh serat optik.

Gambar penampang serat


optik tampak samping serat

Gambar penampang serat


optik tampak permukaan

Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana
pengiriman sinar dilakukan.
Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar
kembali ke dalam inti(core).
Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.
Sedangkan dalam penngunaannya serat optik akan dilapisi oleh material
lainnya yang berguna untuk melapisi serat fiber. Dimana bagian-bagian yang
ditambahkan adalah :

1.

Strength material
Material yang digunakan untuk melapisi buffer dan melindungi serat optik agar tidak
terjadi masalah sterching pada saat pemulsaan sinyal elektronik

2.

Jacket
Bagian yang melindungi serat optik dan material dari lingkungan luar seperti air,
cahaya, dan unsur-unsur lainnya serta gaya abrasi yang dapat membahayakan fiber
optik

C. JENIS KABEL SERAT OPTIK


Menurut jenisnya, kabel serat optik dibedakan menjadi 3 macam :
a. Single Mode Fiber
Pada single mode fiber, terlihat pada gambar bahwa index bias akan berubah
dengan segera pada batas antara core dan cladding (step index). Bahannya terbuat dari
silica glass baik untuk cladding maupun corenya. Diameter core jauh lebih kecil 10
m) dibandingkan dengan diameter cladding, konstruksi demikian dibuat untuk
mengurangi rugi-rugi transmisi akibat adanya fading. Single mode fiber sangat baik
digunakan untuk menyalurkan informasi jarak jauh karena di samping rugi-rugi

transmisi yang kecil juga mempunyai band frkuensi yang lebar. Misalnya untuk ukuran
10/125 m, pada panjang gelombang cahaya 1300 nm, redaman maksimumnya 0,4
0,5 dB/km dan lebar band frekwensi minimum untuk 1 km sebesar 10 GHz..
Perambatan cahaya dalam single mode fiber adalah sebagai berikut
Single mode fiber dapat juga dibuat dengan index bias yang berubah secara
perlahanlahan (graded index).

Bentuk penampang
single-mode fibers
b. Multimode Step Index Fiber
Serat optik ni pada dasarnya mempunyai diameter core yang besar (50 400 um)
dibandingkan dengan diameter cladding (125 500 um). Sama halnya dengan single
mode fiber, pada serat optik ini terjadi perubahan index bias dengan segera (step index)
pada batas antara core dan cladding. Diameter core yang besar (50 400 um)
digunakan untuk menaikkan effisiensi coupling pada sumber cahaya yang tidak
koheren seperti LED. Karakteristik penampilan serat optik ini sangat bergantung pada
macam material/bahan yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan
prosentase bahan silica pada serat optik ini akan meningkatkan penampilan
(performance). Tetapi jenis serat optik ini tidak populer karena meskipun kadar
silicanya ditingkatkan, rugi-rugi dispersi sewaktu transmit tetap besar, sehingga hanya
baik digunakan untuk menyalurkan data/informasi dengan kecepatan rendah dan jarak
relatif dekat.

Bentuk
penampang multimode fibers
c. Multimode Graded index
Multimode graded index dibuat dengan menggunakan bahan multi component
glass atau dapat juga dengan silica glass baik untuk core maupun claddingnya. Pada
serat optik tipe ini, indeks bias berubah secara perlahan-lahan (graded index
multimode). Indeks bias inti berubah mengecil perlahan mulai dari pusat core sampai

batas antara core dengan cladding. Makin mengecilnya indeks bias ini menyebabkan
kecepatan rambat cahaya akan semakin tinggi dan akan berakibat dispersi waktu antara
berbagai mode cahaya yang merambat akan berkurang dan pada akhirnya semua mode
cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaan dipenerima (ujung serat optik). Diameter
core jenis serat optik ini lebih kecil dibandingkan dengan diameter core jenis serat optic
Multimode Step Index, yaitu 30 60 um untuk core dan 100 150 um untuk
claddingnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis jenis Konektor Serat Optik/Fiber Optik


Sekarang kita coba mengenal jenis-jenis konektor fiber optic jenis konektor ada
beberapa yang sering digunakan seperti ST, SC, FC, LC ,SMA dll , konektor yang biasa
digunakan untuk koneksi OTB adalah konektor ST atau FC .
B. Bahan Dasar Pembuatan Serat Optik
ALUMINA

Alumina disebut juga amril atau korundum, alumina (aluminium oksida, Al 2O3)
adalah bahan Keramik Oksida yang paling banyak digunakan baik dalam bentuk murni
atau sebagai bahan baku yang akan dicampur dengan oksida lainnya. alumina memiliki
kekerasan yang tinggi dan cukup kuat. Sifat transpiransinya biasanya dapat diaplikasikan
untuk lampu natrium dan alumina translusen.

MAGNESIUM OKSIDA (MgO)


Magnesium oksida (MgO) adalah secara historis dikenal sebagai magnesia alba
(secara harfiah, putih mineral dari magnesia - sumber lain memberikan magnesia alba
sebagai mgco3), untuk membedakan itu dari magnesia negra, mineral hitam mengandung
apa yang sekarang dikenal sebagai mangan.Sementara biasanya 'senyawa magnesium
oksida' berarti MgO, magnesium peroxide (MgO2) juga dikenal sebagai senyawa
metastable.
Magnesium oksida (MgO) dapat digunakan sebagai lapisan pelindung dalam plasma.
Karena struktur kristal film yang tipis, yang dapat disimpan oleh magnetron tergagapgagap. Selain itu juga dapat digunakan sebagai isolator di industri kabel, sebagai dasar
refrakter bahan untuk digunakan dan sebagai bahan fireproofing utama dalam konstruksi
bahan sebagai sebuah material konstruksi.
SILIKA (SiO2)

Silika digunakan terutama dalam produksi kaca untuk jendela, gelas minum, botol
minuman, dan banyak kegunaan lain. Mayoritas dari serat optik untuk telekomunikasijuga

terbuat dari silika. Ini adalah bahan baku utama untuk keramik banyak whitewareseperti
tembikar, keramik, porselin, serta industry semen Portland.
Silika adalah aditif yang umum dalam produksi makanan, di mana ia digunakan
terutama sebagai agen aliran dalam makanan bubuk, atau untuk menyerap air
dalamaplikasi higroskopik. Ini adalah komponen utama dari tanah diatom yang
memilikibanyak kegunaan mulai dari penyaringan untuk serangga kontrol. Itu juga
merupakankomponen utama dari abu sekam padi yang digunakan, misalnya, dalam
pembuatanfiltrasi dan semen.

C. Proses Pembuatan Fiber Optic (metode MCVD)


a) Persiapan Bahan Baku
Pabrik menyiapkan bahan CLADDING FO. Bahan yang biasa digunakan adalah kaca
silika berbentuk tabung. Coba amati, kaca ini memiliki dua diameter berbeda, tebal dan
tipis. kenapa? sesungguhnya nanti saat penarikan, bahan kaca yang tipis akan digunakan
sebagai 'tumbal' alias digunakan hanya untuk menarik kaca pertama kali, lalu dibuang.

Pabrik biasanya tidak membuat tabung-tabung ini sendiri, tetapi mendatangkannya


dari pabrik lain. karena itu, sebelum diproses bahan-bahan ini dicelup atau dibersihkan
dahulu dengan cairan kimia tertentu. Dengan demikian kaca bebas dari sisa minyak atau
debu yang mungkin tersisa saat pembuatan bahan.

b) Pembuatan Preform.
Tabung tebal dan tipis disambung pada suhu tinggi >3200 derajat celcius. Api yang
digunakan untuk suhu setinggi ini adalah api campuran dari hidrogen-oksigen. Kaca akan
memutih bercahaya karena panas (kaca tipis akan memutih lebih dahulu), kaca yang sudah
bercahanya mengindikasikan bahwa panas sudah cukup dan akan segera meleleh, pada
saat inilah kaca disambung. perlu dicatat bahwa selama proses penyambungan, kaca
diputar terus untuk mempertahankan bentuk tabung.

Selanjutnya kaca yang sudah disambung dibawa ke lemari gas. disini tabung kaca
diisi dengan gas kimia yang terbuat dari capuran silikon cair, germanium, dan oksigen.
Tabung dipanaskan seluruh sisinya secara merata. Panas akan membuat reaksi kimia gas di
dalam tabung, uap halida logam murni (SiCl4 ,GeCl4) yang bereaksi dengan oksigen akan
menghasilkan lapisan kaca silika sangat murni (SiO 2) yang akan menempel pada dinding
dalam tabung dalam bentuk lapisan serbuk. Nah, kaca silika dari gas inilah yang akan

menjadi CORE. Sedangkan tabungnya yang dipesan dari pabrik lain tadi akan menjadi
cladding.

Setelah reaksi kimia merata, panas difokuskan pada bagian tabung yang tipis. salah
satu titik tabung tipis ini diperkecil hingga tabung menjadi padat tanpa rongga didalamnya.
ingat, hanya satu titik. bagian tabung padat ini disebut dengan 'SAMPLE CORE'. meski
terlihat bening dan padat, kaca ini sebenarnya memiliki dua jenis kaca didalamya.
Selanjutnya titik padat ini dipotong, menghasilkan bentuk tabung kaca tebal, kaca tipis,
dan kaca padat yang disambung jadi satu. inilah preform.

c) Tahap Pembentukan

Menara biru adalah rangka penopang lift, sedangkan menara putih ditempeli beberapa
alat sensor otomatis. Itulah drawing tower. Alat yang digunakan untuk membentuk
preform menjadi serat kaca.
Pertama, preform dipasang pada bagian atas menara dengan posisi sample core
mengarah ke bawah. terlihat bahwa bagian-bagian tabung masih mudah diamati : tabung
tebal, sambungan, tabung tipis, dan sample core.

Ujung sample core dipanaskan dengan tungku khusus berbentuk pipa. tungku ini
berlubang di dasarnya. dalam beberapa saat, 'tetesan pertama' akan jatuh dalam ukuran
besar. namun tetesan ini tidak jatuh bebas. tetesan ini memiliki 'ekor' yang tidak putusputus. seperti yang dapat diduga, tetesan pertama berasal dari lelehan sample core dan
tabung tipis. sedangkan ekornya yang panjang ini adalah tabung tebal hasil tarikan dari
tetesan pertama. sekarang anda tentu paham maksud saya tabung tipis sebagai 'tumbal'.
Sebagian tabung tipis sudah dibuang saat pemotongan sample core. Sisanya digunakan
untuk membantu preform berubah menjadi solid dan menariknya keluar dari tungku

vertikal. Tetesan ini kemudian dipotong. sedangkan ekornya dibiarkan memanjang sendiri
secara alami oleh gravitasi.

selama proses penarikan, core akan mendingin. pada saat inilah core diukur
ketebalannya dengan mikrometer khusus, dilapisi coating khusus, disinari UV, discan
dengan sensor sensitivitas tinggi untuk memastikan tidak ada debu di dalam kaca, dan
melewati serangkaian proses lainnya. Proses ini diawasi khusus oleh mesin. Terkadang
bagian Quality Control juga mengecek secara manual menggunakan lift.

Ekor yang telah sampai pada bagian bawah tower adalah fiber optik yang sudah jadi.
bagian ini kemudian dihubungkan dengan mesin penggulung. Tinggi drawing tower
sekitar 45 meter. sedangkan satu preform dapat menghasilkan ratusan meter fiber optik.
karenanya saat ekor pertama sampai di penggulung, tentu ada sisa bagian preform yang
bahkan belum masuk tungku. Nah, penggulung akan membantu mempercepat proses
penarikan yang tadinya hanya dibantu oleh graviasi. tentunya kecepatan penggulung diatur
dengan presisi untuk menghasilkan tebal fiber optik yang seragam. Apabila terlalu cepat,
dikhawatirkan FO akan terlalu tipis dan putus.

d) Uji Lab.
1. Uji kekuatan fiber Optik.
serat optik ditarik dengan roda karet pada kekuatan tertentu untuk mengetes apakah
serat optik mudah putus atau tidak.

2. uji kedataran dan posisi core.


serat optik harus cukup 'empuk' agar bisa dipotong dengan datar. Bahan kaca yang
kurang murni akan menghasilkan keretakan ke dalam saat dipotong dan perlu dihaluskan
dengan amplas lebih lama. Posisi core juga dicek harus berada di tengah-tengah cladding.
sehingga apabila disambung, kedua core dapat menyatu dengan baik

3. Tes frekuensi, bandwidth, delay, dsb


Fiber optik dites mengirimkan data. Apakah kecepatan transfer sesuai dengan standar
atau tidak. selain itu juga dites ketahanannya terhadap frekuensi tertentu.

4. Tes ketebalan core


fiber disinari dengan gelombang tertentu. kemudian dilihat dengan kamera khusus
yang dapat membedakan intensitas cahaya. dengan alat ini penguji dapat melihat
perbedaan mana yang core, cladding, dan coating. tujuanyya untuk mengukur pakah tebal
core, cladding, dan coating telah sesuai standar.

5. Tes transparansi core


core yang baik memiliki dispersi atau penyebaran cahanya yang kecil. Apabila pada
salah satu sisi mengirimkan cahaya dengan sedikit noda (kanan). Maka noda ini harus
dapat terlihat di sisi lainnya juga (kiri). apabila sisi penerima tidak dapat melihat noda ini,
maka kemungkinan cahanya 'berpendar' pada FO. Akibatnya, FO akan kehilangan banyak
energi sehingga jarak tempuhnya kecil.

D. Pengertian Fiber Optik dan Cara kerjanya

Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter
sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu
dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan
data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.
CARA KERJA FIBER OPTIC
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding,
dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap
sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan
terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang
sinyal..
E. Tempat pemasangan kabel Serat Optik
1.

Di wilayah perkotaan banyak lekukan dansaluran yang sudah dipenuhi oleh kabel lain
sehingga pemasangan infrastruktur baru selala dibuat dalam jumlah kecil, dengan radius
belokan serat dan kabel diusahakan tetap kecil.

2.

Kabel dalam bermacam macam kondisi, seperti diluar atau di bawah tanah, di udara
atau di dalam ruangan. Konsekuensinya, banyak kondisi termal, mekanikal dan tekanan
lain yang harus diterima kabel serat optik tersebut.

3.

Hindari penyambung yang terlalu banyak. Usahakan seminimal mungkin agar tidak
perlu menggunakan teknisi yang terlatih dan dapat dipersiapkan dengan mudah.

4.

Jangan sampai teerjadi banyak tekukan dan kebocoran jaket pelindung yang dapat
menyebabkan kebocoran cahaya.

5.

Biaya jalur koneksi global harus menjadi lebih murah.

BAB III
PENUTUP

a) Keuntungan serat optik


1. Mempunyai lebar pita frekuensi (bandwith yang lebar).
Frekuensi pembawa optik bekerja pada daerah frekuensi yang tinggi yaitu sekitar 10^13 Hz
sampai dengan 10^16 Hz, sehingga informasi yang dibawa akan menjadi banyak.
1. Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari tembaga,
terutama pada frekuensi yang mempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm yaitu
0,2 dB/km.
2. Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnet. Fiber optik terbuat dari kaca
atau plastik yang merupakan isolator, berarti bebas dari interferensi medan magnet,
frekuensi radio dan gangguan listrik.
3. Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan tinggi. Kemampuan fiber
optik dalam menyalurkan sinyal frekuensi tinggi, sangat cocok untuk pengiriman
sinyal digital pada sistem multipleks digital dengan kecepatan beberapa Mbit/s hingga
Gbit/s.
4. Ukuran dan berat fiber optik kecil dan ringan. Diameter inti fiber optik berukuruan
micro sehingga pemakaian ruangan lebih ekonomis.
5. Tidak mengalirkan arus listrik Terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat
dialiri arus listrik (terhindar dari terjadinya hubungan pendek)
b) Kerugian serat optik
1. Konstruksi fiber optik lemah sehingga dalam pemakaiannya diperlukan lapisan
penguat sebagai proteksi.
2. Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang berlebihan.
3. Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapat memberikan catuan pada
pemasangan repeate.

DAFTAR PUSTAKA
https://ayuewiejayantie.wordpress.com/persentasiserat-optik/
https://www.academia.edu/18031622/Sifat_optik_keramik
https://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
https://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
http://sinelectronic.blogspot.co.id/2011/12/pengertian-serat-optik-optick-fiber.html

Anda mungkin juga menyukai