2 3 1 SM PDF
2 3 1 SM PDF
" # $%%&#
ABSTRACT
White mustard represent the delicious leaf vegetable likely and also many containing vitamin A and vitamin C and
also a few/little vitamin B. On that account seen from its vitamin content, hence white mustard represent the leaf
vegetable which enough good for our body. The research aimed at knowing the effects of doses from quail manure to
growth and production of white mustard crop and to obtain get the doses of quail manure able to give the growth and
production of highest white mustard crop. This research represent the field attempt use the Group Random Design
with five group as replication accurate by factor doses from quail manure (p) with five level that is 0 t ha-1 (p1), 10 t
ha-1 ( p2), 15 t ha-1 ( p3), 20 t ha-1 ( p4) and 25 t ha-1 ( p5). The result of this research indicate that the giving
fertilizer of the quail manure 15 t ha-1 give the highest variable to crop length, the giving fertilizer of the quail manure
20 t ha-1 give the highest variable to crop length (10 hst and 17 hst), wide of leaf, dirty weight, clean weight and dry
weight.
Key words : doses, manure, quail, white mustard.
PENDAHULUAN
Menu makanan yang sehat dan seimbang
dalam zat gizi adalah menu makanan yang
memenuhi syarat empat sehat lima sempurna.
Dalam susunan menu tersebut sayuran
merupakan salah satu komponen yang tidak
dapat ditinggalkan. Itulah sebabnya manusia
berusaha menanam berbagai jenis sayuran untuk
memenuhi kebutuhan tersebut (Haryanto, et al.
1995).
Diantara bermacam-macam jenis sayuran
yang dapat dibudidayakan sawi putih adalah
salah satu jenis sayuran yang digemari
masyarakat Indonesia. Sawi putih merupakan
sayuran daun yang enak rasanya serta banyak
mengandung vitamin A dan vitamin C serta
sedikit vitamin B. Oleh sebab itu dilihat dari
kandungan vitaminnya, maka sawi putih
merupakan sayuran daun yang cukup berguna
bagi tubuh kita, selain itu sawi putih juga
mempunyai kandungan gizi yang tinggi yang
tidak kalah dengan jenis sayuran daun lainnya.
Pemberian
pupuk
pada
tanaman
merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan
produksi tanaman.
Salah satu faktor yang
membatasi produksi tanaman adalah kurang
tersedianya unsur hara dalam media tumbuh
tanaman.
Dengan pemberian pupuk pada
tanaman diusahakan tercapai keseimbangan hara
bagi pertumbuhan tanaman sehingga dapat
dicapai produksi yang optimal (Setyamidjaja,
1986).
Pupuk organik yang umumnya digunakan
petani adalah pupuk kandang. Pada jaman
dahulu pupuk kandang dapat dikatakan sebagai
satu-satunya pupuk yang dipakai pada usaha tani
dan
merupakan
pupuk
utama
untuk
mempertinggi keseburan tanah. Sejak pupuk
buatan diproduksi secara besar-besaran, petani
tidak terikat lagi pada pemakaian pupuk
kandang. Pupuk kandang dapat diperoleh dari
hasil sampingan usaha tani dan dapat menghemat
biaya pemupukan sehingga pupuk kandang akan
mempunyai arti penting bagi pertanian ( Rifai
dan Sosrosoedirdjo, 1977).
Pemberian pupuk kandang untuk tanaman
sawi putih berkisar antara 10 - 20 ton perhektar
(Rahmat dan Gerard, 1995). Salah satu alternatif
pupuk kandang yang dapat digunakan adalah
!! " # $%%&#
METODE PENELITIAN
Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah tanah, benih, polybag, pupuk, kapur
dan pestisida. Alat yang digunakan adalah
parang, cangkul, garu, timbangan, gembor,
handsprayer, oven, alat tulis dan alat ukur.
Penelitian ini merupakan percobaan
lapangan menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan lima kelompok
sebagai ulangan.
Sedangkan rancangan
perlakuan berupa perlakuan faktor tunggal.
Faktor yang diteliti adalah takaran pupuk
kandang kotoran burung puyuh (p) dengan lima
taraf yaitu 0 ton per hektar (p1), 10 ton per hektar
(p2), 15 ton per hektar (p3), 20 ton per hektar
(p4) dan 25 ton per hektar (p5).
!
"
$%
"
&
( )%
'
*+ ,
!! " # $%%&#
( )
#
#
"
$%
)
)
&
( )%
.
!
'
*+ ,
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis ragam terhadap
peubah jumlah daun pada umur 10 hst,17 hst,
24hst dan 31 hst menunjukkan bahwa semua
perlkuan takaran pupuk kandang kotoran burung
puyuh tidak berbeda nyata, hal ini diduga karena
sifat genetis dari tanaman sawi putih yang
memiliki jumlah daun terentu untuk mendukung
pertumbuhannya.
Pemberian pupuk kandang kotoran burung
puyuh memberikan pengaruh yang nyata pada
peubah panjang tanaman umur 17 hst serta pada
peubah luas daun, disamping itu pupuk kandang
kotoran burung puyuh juga memberikan
pengaruh yang sangat nyata terhadap peubah
panjang tanaman (umur 10 hst, 24 hst dan 31
hst), bobot kotor tanaman, bobot bersih tanaman
dan bobot kering tanaman. Hal ini disebabkan
karena pupuk kandang kotoran burung puyuh
mengandung bahan organik yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Bahan organik merupakan
bagian
yang
terpenting dari pupuk kandang. Bahan organik
terdiri dari sisa tumbuhan dan binatang yang
sebagian telah mengalami pelapukan dan
penimbunan kembali.
Penimbunan bahan
organik ke dalam tanah akan mempengaruhi sifat
tanah dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena
bahan organik berfungsi sebagai sumber unsur
hara dan sumber energi bagi sebagian besar jasad
hidup tanah. Sifat tanah yang dipengaruhi oleh
pemberian bahan organik meliputi sift fisik
tanah, sifat biologi tanah dan sifat kimia tanah.
Pengaruh bahan organik terhadap sifat fisik tanah
terjadi melalui kegiatan jasad mikro. Jasad mikro
melakukan serangkaian reaksi enzimatis yang
mengeluarkan lendir dan zat-zat tertentu yang
dapat mendorong granulasi serta mengikat
!! " # $%%&#
!! " # $%%&#
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah perlakuan pupuk kandang
kotoran burung puyuh tidak berpengaruh nyata
terhadap peubah jumlah daun pada umur 10 hst,
17 hst, 24 hst dan 31 hst, tetapi memberikan
pengaruh yang nyata terhadap peubah panjang
tanaman umur 17 hst dan pada peubah luas daun,
selain itu memberikan pengaruh yang sangat
nyata terhadap peubah panjang tanaman (umur
10 hst, 24 hst dan 31 hst), bobot kotor tanaman,
bobot bersih tanaman dan bobot kering tanaman.
Pemberian pupuk kandang kotoran burung puyuh
15 ton/ha memberikan variabel tertinggi terhadap
panjang tanaman umur 24 dan 31 hst sedangkan
pemberian pupuk kandang kotoran burung puyuh
20 to/ha memberikan variabel tertinggi terhadap
panjang tanaman (umur 10 hst dan 17 hst), luas
daun, bobot kotor tanaman, bobot bersih tanaman
dan bobot kering tanaman.
Untuk mendapatkan pertumbuhan dan
hasil tanaman sawi putih yang optimum
dianjurkan menggunakan pupuk kandang kotoran
burung puyuh dengan takaran 17,03 ton/ha.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, N et al. 1986. Dasar-dasar Ilmu tanah.
Universitas Lampung. Lampung.
Haryanto, E., T. Suhartini dan E. Rahayu. 1995.
Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta.
Listiyowati, E dan k. Roospitasari. 1992. Puyuh.
Tata Laksana Budidaya Secara Komersial.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Rifai, B dan S. Sosrosoedirdjo. 1977.
Ilmu
Memupuk. CV Yasaguna. Bandung.
Rinsema. 1993. Pupuk dan Cara Pemupukan.
Bhatara Karya Aksara. Jakarta.
Rukmana, R. 1994. Bertanam petsai dan Sawi.
Kanisius. Yogyakarta.
Setyamidjaja, D. 1986. Pupuk dan Pemupukan.
Penerbit CV Simplek. Jakarta.
Soepardi, G.
1989.
Sifat dan Ciri Tanah.
Departemen Ilmu-Ilmu Tanah.
Fakultas
Pertanian IPB. Bogor.
Sutarya, R dan G. Ruben. 1995. Pedoman Bertanam
Sayuran Dataran Rendah.
Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Sutedjo, M.M dan A.G. Kartasapoetra. 1988. Pupuk
dan Cara Pemupukan. PT. Bina Aksara.
Jakarta.
Syarief. 1985. Kesuburan dan Pemupukan Tanah
Pertanian. Pustaka Buana Bandung.