Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI MUAI PANJANG PADA

KEPINGAN BIMETAL
DESEMBER 14, 2013 / FIQHI.DZIKRIANSYAH

Keping bimetal adalah dua buah


keping logam (biasanya kuningan dan besi ) yang memiliki koefisien muai
panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka
terhadap perubahan suhu. Jika keping bimetal dipanaskan, maka akan
melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya kecil. Bila
didinginkan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang koefisien
muai panjangnya besar. Pada suhu normal panjang keping bimetal akan
sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik kedua keping akan
mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda.
Akibatnya keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang
mempunyai koefisien muai panjang yang kecil. Pembengkokan
bimetal dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya saklar
alarm bimetal, atau termometer bimetal. Jika keping bimetal dipanaskan,
maka akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya
kecil. Bila didinginkan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang
koefisien muai panjangnya besar.
Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan misalnya
pada termometer bimetal, termostat bimetal pada seterika listrik, saklar
alarm bimetal, sekring listrik bimetal. Pemanfaatan pemuaian zat yang tidak
sama koefisien muainya dapat berguna bagi industri otomotif, misalnya
pada bimetal yang dipasang sebagai saklar otomatis atau pada lampu reting
kendaraan. Selain itu keping bimetal digunakan pada setrika listrik, bel

listrik, alarm kebakaran, lampu sen mobil atau motor, rice cooker, oven,
pemanas air listrik, kompor listrik, dan termometer bimetal.
Sumber : http://galaksibimasakti.blogdetik.com/tag/pengertian-kepingbimetal/

5. Penggunaan bimetal pada setrika listrik dan termometer


Di sekitar kita banyak benda-benda atau kejadian yang memanfaatkan konsep pemuaian. Salah satu alat yang
bekerja berdasarkan pemuaian adalah bimetal. Bimetal berupa dua logam yang koefisien muai panjangnya
berbeda, tetapi keduanya dijadikan satu.
Beberapa peralatan yang memanfaatkan sifat bimetal, antara lain setrika listrik dan termometer bimetal.

Gambar: Contoh cara kerja bimetal

Pada setrika listrik, bimetal berfungsi sebagai sakelar otomatis ketika panas setrika berlebihan. Arus listrik
yang mengalir pada kumparan akan memanaskan setrika. Pada saat elemen makin bertambah panas, bimetal
juga bertambah panas.
Pada saat seperti itu, bimetal akan melengkung Akibatnya, arus listrik putus. Karena pasokan arus listrik
terputus, elemen akan menjadi dingin. Begitu pula pada bimetal. Setelah dingin bimetal akan lurus kembali dan
menyentuh kontak sehingga arus listrik mengalir kembali, begitu seterusnya.
Adapun pada termometer bimetal atau termostat, melengkungnya bimetal dimanfaatkan untuk mengukur
suhu. Pada termostat, bimetal dibentuk melengkung dan ujung bimetal yang satu dibuat tetap, sedangkan ujung
lainnya dihubungkan dengan jarum penunjuk.
Pada saat suhu bertambah, kelengkungan bimetal bertambah. Kelengkungan itu mendesak jarum penunjuk,
akibatnya jarum bergerak pada skala tertentu sesuai dengan besar suhu saat itu.

http://www.berpendidikan.com/2015/06/manfaat-pemuaian-dalam-kehidupan-sehari.html

Kesimpulannya
Prinsip kerja bimetal pada setrika listrik sebagai berikut Jika keping bimetal itu dipanaskan maka
keping itu akan membengkok ke arah logam yang koefisien muainya lebih kecil. Akan tetapi jika
didinginkan keping tersebut akan membengkok kearah logam yang koefisien muainya paling besar

Gimana cara kerja bimetal dalam setrika, dispenser, dan kulkas?


Jawaban Terbaik: Bimetal terdiri dari dua lapisan logam (metal) yang memiliki koefisien pengembangan sangat
berbeda. Pada suhu kamar (normal) keduanya memiliki panjang sama. Jika bimetal suhunya naik akan membengkok
kearah lapisan dengan koefisien pengembangan lebih kecil dan jika didinginkan akan membengkok kearah yang
koefisien pengembangannya lebih besar,
Pada salah satu ujungnya (A) bimetal di keling (direvet) pada bagian logam yang terimbas panas dari heater atau
tahanan yang merubah energi listrik menjadi energi panas (pada seterika listrik atau pemanas dispenser. Jika suhu
naik ujung yang lain dari bimetal (B) akan membengkok kearah lapisan logam dengan koefisein muai
(pengembangan) lebih kesil.
Pada ujung B terdapat titik pengumpil yang berguna untuk mengangkat terminal bebas (C) dari sekaklar listrik yang
pada suhu normal terhubung dengan terminal (D) sekaklar yang dapat mengatur "kelekatannya" terhadap terminal C
(Biasanya dengan sebuah baut pengatur yang dihubungkan dengan knop/piringan yang diberi skala pengatur).
Pada suhu tertentu ujung B akan mengangkat terminal D sehingga skaklar terbuka dan menyebabkan aliran listrik
pada pemanas terputus.
Untuk menghindari timbulnya bunga api dan agar terminal skaklar tak mudah hangus/terbakar, terminal skaklar harus
dibuat dari logam yang tak mudah teroksidasi dan tahan panas (sejenis platina) dan ada mekanik yang mengatur agar
skalkar terbuka secara mendadak/kejut (tak berangsur).
Termostat pada kulkas dad AC banyak yang menggunakan tabung udara dan lempeng logam anti karat yang lebih
peka terhadap perubahan suhu, bahkan kini banyak yang menggunakan dioda serta perangkat skaklar elektronik.
Dioda yang sangat kecil ini ditempelkan pada bagian pendinginan, atau bagian expanser.

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100330073848AAjmAK4

Sensor alarm kebakaran

Ket Gambar : 1. PCB LED, 2. Thermistor, 3. Thermostat, 4. Input Elemen Pemanas, 5. Tungkai Lever knob.

TOR
Prinsip operasi
relay pelindung motor termal mengandung tiga strip bimetal bersama-sama dengan mekanisme
perjalanan di perumahan yang terbuat dari bahan isolasi. Strip bimetal yang dipanaskan oleh motor
saat ini, menyebabkan mereka untuk membungkuk dan mengaktifkan mekanisme perjalanan setelah
perjalanan tertentu yang tergantung pada saat-setting relay.
Mekanisme rilis actuates saklar tambahan yang memecah rangkaian kumparan kontaktor motor
(Gambar 1). Sebuah indikator posisi beralih sinyal kondisi "tersandung".
Prinsip operasi dari tiga tiang termal tertunda bimetal estafet perlindungan motor dengan kompensasi
suhu
Gambar 1 - Prinsip operasi dari tiga tiang termal tertunda bimetal estafet perlindungan motor dengan
kompensasi suhu
A = Secara tidak langsung dipanaskan bimetal strip
B = Trip geser
C = Trip tuas

D = Hubungi tuas
E = Kompensasi bimetal Strip
The bimetal strip dapat dipanaskan langsung atau tidak langsung. Dalam kasus pertama, arus mengalir
langsung melalui bimetal, di kedua melalui pemanasan terisolasi berliku sekitar strip.
isolasi menyebabkan beberapa penundaan dari panas-aliran sehingga inersia dari relay termal
dipanaskan secara tidak langsung lebih besar pada arus yang lebih tinggi dibandingkan dengan rekanrekan mereka langsung dipanaskan. Seringkali kedua prinsip digabungkan.
Untuk motor dinilai arus lebih approx. 100 A, motor saat ini dilakukan melalui transformer saat.
Overload relay termal kemudian dipanaskan oleh arus sekunder transformator arus.
Ini berarti di satu sisi, bahwa kekuatan yang dihamburkan berkurang dan, di sisi lain, bahwa arus
pendek menahan kapasitas meningkat.
Saat ini tersandung relay bimetal dapat diatur pada skala saat ini - dengan perpindahan dari
mekanisme perjalanan relatif terhadap strip bimetal - sehingga karakteristik proteksi dapat disesuaikan
dengan objek yang dilindungi di wilayah kunci dari tugas berkesinambungan.
Sederhana, desain ekonomis hanya bisa mendekati karakteristik termal transient motor.
Untuk mulai dengan tugas berkesinambungan berikutnya, termal motor perlindungan estafet
memberikan perlindungan sempurna untuk motor. Dengan sering start-up dalam operasi intermiten
secara signifikan lebih rendah waktu pemanasan konstan strip bimetal dibandingkan dengan hasil
motor tersandung awal di mana kapasitas termal motor tidak dimanfaatkan.
Pendinginan waktu yang konstan dari relay termal lebih pendek daripada motor normal. Ini juga
memberikan kontribusi untuk perbedaan peningkatan antara suhu aktual dari motor dan yang
disimulasikan oleh relay termal dalam operasi intermiten.
Untuk alasan ini, perlindungan motor dalam operasi intermiten tidak cukup.

http://electrical-engineering-portal.com/wp-content/uploads/thermal-motor-protection-relay-workingprinciple.jpg

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)


11JUL
Sebelum mempelajari lebih dalam mengenai Time Delay Relay (Timer), Thermal Over Load Relay (Tripper Over
Load), Relay Contactor (Relay), dan Magnetic Contactor (Kontaktor), Sebaiknya kita mempelajari sistem kerjanya
terlebih dahulu. agar mampu memahami suatu fungsi rangkaian kerja otomatis.

Gambar 1 : Thermal Over Load


.
Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka terhadap suhu dan akan membuka atau
menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik yang
berfungsi untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.
.

Gambar 2 : Simbol Thermal Over Load


.

Gambar 3 : Kontak Thermal Over Load


.
Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka terhadap suhu dan akan membuka atau
menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik yang
berfungsi untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.
.

Gambar 4 : Bagian-bagian Thermal Over Load


.

Gambar 5 : Fungsi Kontak Thermal Over Load


Karakteristik
1.
2.
3.
4.
5.

Terdapat konstruksi yang berhubungan langsung dengan terminal kontaktor magnit.


Full automatic function, Manual reset, dan memiliki pengaturan batas arus yang dikehendaki untuk digunakan.
Tombol trip dan tombol reset trip, dan semua sekerup terminal berada di bagian depan.
Indikator trip
Mampu bekerja pada suhu -25 C hingga +55 C atau (-13 F hingga +131 F)

Gambar 6 : Cara Kerja


Thermal Over Load
.
Thermal overload relay (TOR) mempunyai tingkat proteksi yang lebih efektif dan ekonomis, yaitu:
1.
Pelindung beban lebih / Overload
2.
Melindungi dari ketidakseimbangan phasa / Phase failure imbalance
3.
Melindungi dari kerugian / kehilangan tegangan phasa / Phase Loss.
Fungsi dari Overload relays adalah untuk proteksi motor listrik dari beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse)
pengaman beban lebih ada yang bekerja cepat dan ada yang lambat. Sebab waktu motor start arus dapat mencapai 6
kali nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja cepat, maka pengamannya akan putus setiap
motor dijalankan.
Overload relay yang berdasarkan pemutus bimetal akan bekerja sesuai dengan arus yang mengalir, semakin tinggi
kenaikan temperatur yang menyebabkan terjadinya pembengkokan , maka akan terjadi pemutusan arus, sehingga
motor akan berhenti. Jenis pemutus bimetal ada jenis satu phasa dan ada jenis tiga phasa, tiap phasa terdiri atas
bimetal yang terpisah tetapi saling terhubung, berguna untuk memutuskan semua phasa apabila terjadi kelebihan

beban. Pemutus bimetal satu phasa biasa digunakan untuk pengaman beban lebih pada motor berdaya kecil.

Mekanisme kerja Over load relay: apabila resistance wire dilewati arus lebih besar dari nominalnya, maka bimetal trip,
bagian bawah akan melengkung ke kiri dan membawa slide ke kiri, gesekan ini akan membawa lengan kontak pada
bagian bawah terdorong ke kiri dan kontak NC (95-96) akan lepas, dan membuat kontak NO (97-98) akan terhubung.

gambar kegagalan 1 phasa akibat arus lebih


dari arus nominal pada Thermal Overload Relay

Selama bimetal trip itu masih panas, maka dibagian bawah akan tetap terbawa ke kiri, sehingga kontak kontaknya
belum dapat dikembalikan ke kondisi semula walaupun reset buttonnya ditekan, apabila bimetal sudah dingin barulah
kontaknya dapat kembali lurus dan kontaknya baru dapat di hubungkan kembali dengan menekan reset button.

http://electric-mechanic.blogspot.co.id/2010/10/over-load.html
Thermal Over Load Relay (TOR)
Thermal Over load relay atau relay beban lebih selalu dipasang seri dengan beban yang berfungsi sebagai
pengaman beban lebih. Apabila terjadi kelebihan beban, hubungan singkat, atau gangguan lainnya yang
mengakibatkan naiknya arus secara otomatis, relay ini akan bekerja memutuskan arus listrik dengan beban.
Sehingga keamanan beban terjaga.
Over load relay memiliki kontak Bantu NO dan NC. Kontak Bantu NC dipergunakan sebagai pengontrol
operasi dari kontaktor penghubung suplai daya ke kumparan motor. Apabila terjadi gangguan arus beban
lebih pada saat motor beroperasi, maka kontak Bantu NC akan membuka sehingga suplai daya akan terputus
ke kontaktor dan akibatnya motor akan berhenti beroperasi.
Prinsip kerja dari suatu TOR adalah berdasarkan panas yang timbul karena adanya arus listrik yang mengalir
melewati arus nominal motor. Energi panas tersebut akan diubah menjadi energi mekanik oleh logam bi
metal. Akibatnya kontak NC akan terbuka sehingga operasi motor diamankan oleh pengaman TOR berhenti
bekerja. Adapun kerja TOR ini tergantung kepada gangguan arus beban lebih yang terjadi dan lamanya
gangguan berlangsung
Pada TOR terdapat selektor untuk memilih batasan nilai arus yang diinginkan yang biasanya disesuaikan
dengan besar arus nominal beban yang akan dihubungkan.
Gambar 2.20 berikut ini menampilkan bentuk fisik dan simbol dari TOR.

a. Simbol b. Bentuk fisik

http://ruangtekniklistrik.blogspot.co.id/2009/01/thermal-over-load-relay-tor.html

Siemens 3RU1116-0GB0 Thermal Overload Relay, for Induction Motors with a rating of 0.18 kW with a set
current overload release value of 0.45..0.63 A.
Rating for induction motor

0.18 kW

Set current value of the inverse-time delayed overload release

0.45 .. 0.63 A

Short-circuit protection with fuse

2A

Auxiliary Contacts

1 NO + 1NC

Relay setting range


0,110,16
0,16 0,23
0,230,36
0,36 0,54
0,540,8
0,8 1,2
1,21,8
1,8 2,6
2,63,7
3,7 5,5
5,58
8 11,5
1014
12 16
0,540,8
0,8 1,2
1,21,8
1,8 2,6
2,63,7
3,7 5,5
5,58
8 11,5
1014
12 16

Anda mungkin juga menyukai