Anda di halaman 1dari 4

Review Journal

A. Judul Penelitian
Prediction of contralateral inguinal hernias in children: a prospective study of
357 unilateral inguinal hernias
B. Peneliti
M. Hoshino, K. Sugito, H. Kawashima, S. Goto, H. Kaneda, T. Furuya, T.
Hosoda, T. Masuko, K. Ohashi, M. Inoue, T. Ikeda, R. Tomita, T. Koshinaga
C. Tahun Publikasi
5 Mei 2013
D. Jenis Penelitian
Studi Prospektif Multivariat
E. Publikasi
Hernia DOI 10.1007/s10029-013-1099-2
F. Latar Belakang
Insiden hernia inguinalis kontralateral pada anak-anak setelah perbaikan
hernia unilateral sejumlah 5,8-11,6% menyebabkan perdebatan apakah
eksplorasi kontralateral diperlukan pada anak dengan hernia inguinalis
unilateral di herniogrhaphy terbuka konvensional. Meskipun, inguinal hernia
adalah salah prosedur yang paling umum dilakukan oleh ahli bedah pediatrik,
manajemen operasi inguinal kontralateral masih kontroversial. Eksplorasi sisi
asimtomatik dirancang untuk mendeteksi prosesus vaginalis paten atau hernia
tanpa bukti klinis yang jelas. Tujuan mengidentifikasi dua entitas ini untuk
menghindari anestesi kedua, meminimalkan ketidaknyamanan orangtua dan
pasien, menghindari kemungkinan penahanan, dan mengurangi biaya. Potensi
kerugian untuk eksplorasi sisi tanpa gejala termasuk cedera pada isi korda
spermatika, infeksi luka, nyeri meningkat, peningkatan biaya, dan
perpanjangan operasi. Studi metode untuk memprediksi hernia inguinalis
kontralateral bisa membantu untuk menghindari eksplorasi kontralateral
negatif. Untuk alasan ini, evaluasi pra-operasi hernia inguinal kontralateral
penting pada pasien dengan hernia unilateral.
Dalam penelitian kami sebelumnya, peneliti secara retrospektif mendirikan
sistem penilaian risiko pre-operatif untuk 662 pasien dengan hernia inguinal
unilateral untuk memprediksi kejadian hernia kontralateral selama 5 tahun.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kejadian hernia inguinalis
kontralateral secara prospektif, faktor risiko, dan kegunaan dari sistem
penilaian risiko pra-operasi yang pernah dibuat..

G. Metode
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian Prospektif. Subjek penelitian
adalah 537 pasien anak dari umur 28 hari sampai 13 tahun. Data yang
dikumpulkan adalah jenis kelamin, umur saat akan dioperasi, berat lahir, sisi
hernia yang akan dioperasi, skor resiko pre-operatif, dan insiden hernia
kontralateral, kejadian kontralateral hernia dikonfirmasi dengan pemeriksaan
fisik dan USG. Data kemudian dianalisis dengan SPSS. Metode analisis
multivariat dengan uji chi square dan t test untuk menentukan kemaknaan.
Variabel dependent adalah hernia inguinal kontralateral.

Gambar. Skor preoperasi


H. Hasil
Sebanyak 357 hernia inguinal dengan distribusi 213(59,7%) pasien laki-laki
dan 144 (40,3%) pasien perempuan. Median umur pasien saat operasi adalah
41 bulan (rentang 28 hari 13 tahun). Sejumlah 72 (20,2%) pasien lahir
dengan berat badan lahir rendah. Sejumlah 192 (53,8%) memiliki hernia di
sisi kanan dan 165 (46,2%) pada sisi kiri; dan 23 (6,4%) berkembang menjadi

hernia inguial kontralateral. Meskipun hernia kontralateral berkembang


secara signifikan dan sering pada hernia sisi kiri, tidak ada perbedaan
signifikan antara kelompok dibandingkan dengan faktor lainnya seperti jenis
kelamin, umur dan berat lahir secara analisis univariat. Sejumlah 15 dari 23
(65%) pasien hernia yang berkembang menjadi hernia kontralateral
menunjukan skor yang tinggi pada skoring pre-operasi. Pasien dengan skor
pre-operasi yang tinggi cenderung lebih sering berkembang menjadi hernia
kontralateral bila dibandingkan dengan pasien yang memiliki skor pre-operasi
yang rendah dengan perbedaan yang signifikan.
.
I. Diskusi
Operasi hernia inguinal adalah tindakan operasi yang paling umum di bidang
bedah pediatri. Kejadian hernia inguinal kontralateral yang terjadi setelah
operasi hernia inguinal sebesar 5,8%-11,6%. Meskipun resiko anestesi umum
dan angka komplikasi operasi hernia inguinal rendah, operasi kedua harus
dihindarkan dengan mengidentifikasi pasien yang beresiko berkembang
menjadi kontralateral sebelum dilakukan operasi yang pertama.
Dengan memprediksi kejadian hernia kontralateral pasca operasi, dapat
menghindarkan overtreatment akibat eksplorasi yang tidak perlu dilakukan
walaupun sebenarnya tehnik eksplorasi hernia inguinal kontralateral
tergolong mudah dan aman dilakukan. USG dapat dilakukan untuk
mengetahui adanya contralateral patent processus vaginalis (CPPV) tetapi
keadaan CPPV sendiri tidak menunjukan kemungkinan terjadinya hernia
kontralateral.
Pada penelitian sebelumnya, peneliti merancang sebuah sistem skoring. Hasil
penelitian ini menunjukan kegunaan sistem skoring pre-operasi pada hernia
inguinal yang telah dibuat untuk memprediksi kemungkinan terjadinya hernia
kontralateral (skor lebih dari 4,5). Dengan menggunakan sistem skoring ini,
peneliti percaya dapat meminimalisir bedah eksplorasi yang sebenarnya tidak
diperlukan. Pasien dengan skor prediksi hernia kontralateral yang rendah

direkomendasikan untuk tidak dilakukan bedah eksplorasi sambil menunggu


dan melihat adanya hernia kontralateral atau tidak. Peneliti sadar dengan
hanya menggunakan sistem skoreing ini saja masih belum cukup untuk
memprediksi kemungkinan terjadinya hernia inguinal kontralateral dan
dibutuhkan metode lain yang memiliki tingkat spesivitas dan sensivitas yang
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai