Acara 1 Dan 2
Acara 1 Dan 2
ACARA I DAN II
MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
TUJUAN
1.
Mahasiswa dapat membatasi wilayah keruangan dalam DAS
2.
Mahasiswa mampu memahami fungsi DAS sebagai unit analisis
hidrologi
3.
Mashasiswa dapat melakukan pengukuran morfometri DAS
ALAT DAN BAHAN
1.
Peta RBI skala 1:25.000 dan Peta Topografi skala 1:50.000
2.
Alat gambar
3.
Kertas kalkir dan kertas millimeter
4.
Kalkulator
DASAR TEORI
Daerah Aliran Sungai
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu wilayah kesatuan ekosistem
yang dibatasi oleh pemisah topografi dan berfungsi sebagai pengumpul,
penyimpan penyalur air, sedimen dan unsur hara dalam sistem sungai dan
mengeluarkannya melalui outlet tunggal. Daerah Aliran Sungai merupakan suatu
rumah tangga dari sistem jaringan sungai yang di dalamnya terjadi interaksi antar
berbagai komponen lingkungan (abiotik, biotik dan budaya) yang membentuk satu
kesatuan ekosistem.
Daerah aliran sungai (DAS) atau daerah pengaliran sungai (DPS), padanan
kata dalam bahasa asingnya adalah river basin, drainage basin, cacthment area,
watershed. DAS adalah suatu wilayah yang merupakan kesatuan ekosistem yang
dibatasi oleh pemisah topografis dan berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan
dan penyalur air, sedimen, unsur hara melalui sistem sungai, megeluarkannya
melalui outlet tunggal. (Sudjarwadi,1985). Memperhatikan keadaan lapangan,
DAS dapat dipandang sebagai :
1. Bentanglahan (landscape) yang dibatasi oleh pemisah topograf; sebagai
bentang lahan mempunyai fungsi keruangan, produksi dan habitat.
2. Kesatuan ekosistem, tempat berlangsunganya interaksi, interdependensi dan
interrelasi komponen-komponen lingkungan.
3. Sistem hidrologis, sebagai suatu sistem ada masukan berupa hujan, proses dan
keluaran berupa runoff, sedimen, uap air serta unsur hara.
Gambar 1.1 menunjukkan blok diagram suatu bentang lahan, di dalamnya
nampak ada lembah, sistem sungai, pegunungan dan igir pegunungan. Igir
pegunungan membatasi sistem sungai, batas tersebut disebut river divide. Sistem
1
Gambar 1.1 DAS sebagai bentanglahan dengan batas topografi (Suyono, 1992)
a.
Gambar 1.2 Peta Kontur Elevasi dan Batas DAS (Linsley, 1949)
Median Elevasi
Median elevasi adalah elevasi yang membagi DAS sama besar. Karena
sebaran elevasi DAS sangat bervariasi, maka median elevasi sering dipakai
sebagai parameter ketinggian DAS. Selain itu, untuk menghitung suhu rerata
DAS, suhu udara rerata diestimasikan berada pada median elevasi DAS.
Cara menghitung median elevasi:
1. Menghitung luas areal antara 2 garis kontur. Hasilnya dimasukkan Tabel 1.1
(kolom 2).
2. Menghitung % luas areal tiap kelas ketinggian dimasukkan pada kolom 4.
3. Menghitung luas kumulatif di atas limit bawah (kolom 4, baris 1 = 100%,
baris 2 = 100%- a% dst).
4. Menggambar kurva hipsometrik, hubungan antara luas kumulatif (sumbu x)
dan elevasi (sumbu y). Sumbu y kolom (5) angka limit bawah luasan; sumbu
(x) kolom (4) atau (2).
5. Menghitung median elevasi dengan cara menarik garis vertikal dari posisi
50% kumulatif sampai memotong kurva hipsometrik. Titik tersebut
merupakan nilai dari median elevasi DAS.
A (km2)
2
20
50
40
35
15
%
4
100
87.9
57.6
33.3
12.1
A (km2)
5
%
3.0
50%
100%
Kurva Hipsometrik
Kurva Hipsometrik
(hasil ploting kolom (5) dan kolom (2)
(hasil ploting kolom (4) dan kolom (5)
Gambar 1.5. Penggambaran Kurva Hypsometrik
c.
3
Jika 4>3
4
2 Jika 1=2
d.
Cara kerja :
1. Buatlah grid yang melingkupi area DAS dan berilah noktah-noktah pada
perpotongan grid yang masuk ke dalam DAS.
2. Carilah rata-rata jumlah perkalian antara sumbu x dengan jumlah noktah pada
tiap jalur sumbu (dan juga sumbu y), yang termasuk ke dalam area DAS
dibagi jumlah noktah, dengan menggunakan rumus :
( xi .n xi )
x
( y .n )
y i n yi
x n Au
n
1
y n
n
1
ni
3
5
6
6
Xini
3
10
18
24
Yi
1
2
3
4
Ni
3
6
7
7
Yini
3
12
21
28
5
5
6
6
7
5
8
4
9
2
10
3
42
X = 201 : 42 = 4.79
e.
25
36
35
32
18
3
201
5
6
7
8
7
4
40
42
28
42
174
Y = 174 : 42 = 4.14
c.g.
4
3
2
1
0
Lca
f.
Kemiringan Sungai
Kemiringan sungai dapat dihitung dengan berbagai cara yaitu: 1) the mean
constant slope method, 2) the 85-10 slope factor dan 3) average slope (lihat Ersin
Seyhan, 1977, The Watershed as A Hydrologic Unit). Kerjakan kemiringan sungai
dengan cara 2 dan 3.
Cara 2. The 85-10 slope factor:
So
h8 5 h1 0
( 0 , 75 ) Lb
s1l1 s 2l 2
sn ln
...
L L
L Cara 3. Average slope:
So
Elevasi B Elevasi A = h1
Elevasi C Elevasi B = h2
Tabel 1.3. Perhitungan Average Slope
Jarak
L1
L2
Ln
Beda Tinggi
h1
h2
hn
Slope
S1
S2
Sn
L = L
OA = main channel
jarak O sampai A = length of main channel (=Lb)
8
g.
Kemiringan DAS
Kemiringan DAS rata-rata (basin slope) ditetapkan dengan analisis garis
kontur. Pada area yang mempunyai total panjang garis kontur makin panjang,
kemiringan DAS akan lebih besar daripada total panjang garis kontur yang
pendek.
Cara :
1) Contour Length Method
mh
sb
A
Sb : lereng rata-rata DAS
(tanpa dimensi)
m : total panjang garis kontur (km)
h : kontur interval
(km)
A : luas DAS
(km2)
Tabel 1.4. Perhitungan Kemiringan DAS Metode Contour Length
Kontur
100-112,5
112,5-125
Panjang Total
Luas DAS
..
..
..
..
sb
s
a
s12 a12 s23 a23
... ( n 1) n ( n 1) n
A
A
A
Keterangan :
S(n-1)n : rata-rata land slope antara
dua kontur n-1 dan n
A(n-1)n :area antara dua garis kontur
(n-1) dan n
A
:luas DAS
9
Sb
..
..
h.
i.
Ln
Ln
A
j.
Lebar DAS
A
Lb
10
W:
lebar DAS
A :
Luas DAS (area of watershed)
Lb :
Length of main channel
Kemudian tentukan lebar DAS pada 0,75L (Wu), dan lebar DAS pada
0,25L(WL). Wu diperoleh dengan menghubungkan tepi-tepi DAS yang tegak lurus
dengan garis yang melalui 0,75L dan outlet. Sedangkan WL diperoleh dengan
menghubungkan tepi-tepi DAS yang tegak lurus dengan garis yang melalui 0,25L
dan outlet.
Wu
WL
Gambar 1.14. Penentuan Lebar DAS, Wl dan Wu
k.
11
L2w
k
4A
x 3,14
Lw : panjang maksimum DAS (Km)
A : Luas DAS (Km2)
A
OB = Lw = panjang maksimum
Bila k mendekati 1 maka bentuk DAS seperti daun
Misal : keliling DAS = 2R = 100 R = 100/2
= 100/23,14 = 15,9
Jika DAS mendekati bulat atau bulat, maka luas DAS
= R2 = 3,14 15,92 = 794,5
Mendekati bulat maka panjang maksimum DAS
1. Sungai-sungai pada
= 2R = 2 15,9 = 31,8
daerah hulu mendapat
K = 31,82/4 794,5 = 1,27 (bulat)
skala terkecil (1)
Orde Sungai Menurut Strahler
2. Pertemuan sungai
dengan orde sama,
maka terjadi kenaikan
orde.
3. Pertemuan sungai
dengan orde yang
12
berbeda tidak terjadi
kenaikan orde
13