Sap Chikungunya
Sap Chikungunya
CHIKUNGUNYA
OLEH:
ZUANA KRISTIAJI 115070207113020
: Penyakit Chikungunya
: Keluarga Ny. M
Jumlah peserta
: orang
Tempat Kegiatan
: Di rumah Ny. M
Hari/Tanggal
Alokasi Waktu
: 10.00-.10.40 WIB
Edukator
A. Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang chikungunya di
rumah Ny. M diharapkan keluarga Ny. M yang mengikuti penyuluhan
dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit chikungunya.
B. Kegiatan penyuluhan
Tahap kegiatan
Kegiatan penyaji
Pembukaan (5 1. Mengucapkan
menit)
salam dan
salam dan
menanyakan
menjawab
kabar
kabar
2. Menjelaskan
Pelaksanaan
(30 menit)
Kegiatan Peserta
1. Menjawab
dan
tujuan
memperhatikan
pertemuan serta
serta
menyampaikan
memberikan
feedback
1. Mendengarkan
pengetahuan
dan
keluarga tentang
memperhatikan
chikungunya
serta
2. Menjelaskan
Ceramah
Booklet
Tanya jawab
memberikan
feedback
pengertian
chikungunya
3. Menjelaskan
penyebab
chikungunya
4. Menjelaskan
tanda
gejala
chikungunya
5. menjelaskan
cara
pencegahan
Penutup (5
menit)
chikungunya
1. Melakukan
1. Menjawab
evaluasi
pertanyaan
dengan
penyaji
menanyakan
Media
2. Mendengarkan
maksud dan
kontrak waktu
1. Menanyakan
Metode
Tanya jawab
2. Mengajukan
kembali
pertanyaan
penjelasan
tentang hal-hal
Tanya jawab
2. Memberi
kesempatan
keluarga
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan
keluarga
4. Mengucapkan
terimakasih
5. Menutup
dengan salam
yang belum
dimengerti
Evaluasi Hasil
Keluarga mampu menjawab 3 dari 4 pertanyaan yang diberikan.
Lampiran
CHIKUNGUNYA
A. PENGERTIAN
Chikungunya
adalah
penyakit
yang
disebabkan
oleh
virus
chikungunya
disebabkan
oleh
virus
Arbovirus
chikungunya type yang dibawa oleh vector nyamuk Aedes aegypti dan
Aedes albopictus. Penularannya melalui gigitan kedua nyamuk tersebut.
C. GEJALA KLINIS
Chikungunya
merupakan
infeksi
viral
akut
dengan
kejadian
mendadak (Anies, 2006). Gejala klinis berlangsung 3-10 hari, yang ditandai
sebagai berikut :
a.
Demam
Demam timbul mendadak tinggi, biasanya sampai 39oC - 40oC,
disertai menggigil intermiten. Fase akut ini menetap selama 2 atau 3 hari.
Temperatur dapat kembali naik selama 1 atau 2 hari sesudah suatu gap
selama 4-10 hari, menghasilkan kurva demam pelana kuda.
b. Nyeri Sendi
Nyeri sendi biasanya berat, dapat menetap, mengenai pada
beberapa
otot
seluruh
otot
terutama pada otot penyangga berat badan seperti pada otot bagian
leher, daerah
bahu,
dan
anggota
gerak.
Kadang-kadang
terjadi
pembengkakan pada otot sekitar mata kaki atau sekitar pergelangan kaki
(achilles).
d. Bercak Kemerahan Pada Kulit
Kemerahan pada kulit bisa terjadi pada seluruh tubuh berbentuk
makulopopular (bintik-bintik dan benjolan kecil kemerahan pada kulit,
mengarah ke bagian anggota gerak, telapak tangan dan telapak kaki.
Bercak kemerahan ini terjadi pada hari pertama demam. Lokasi
kemerahan biasanya pada daerah muka, badan, tangan, dan kaki.
e. Sakit Kepala
Keluhan sakit kepala merupakan keluhan yang sering ditemui.
Biasanya sakit kepala tidak terlalu berat.
f.
Growth
Regulators
(IGRs)
mampu
menghalangi
chitin
synthesis
selama
masa
jentik
berganti
atau
b. Biologi
Penerapan pengendalian biologi yang ditujukan terhadap jentik
hanya terbatas pada operasi berskala kecil. Pengendalian dengan cara ini
misalnya dengan memelihara ikan pemakan jentik atau dengan bakteri.
Ikan yang biasanya dipakai adalah Larvavorus (gambusia, affins, poecilia
reticulate, dan ikan adu), sedang bakteri yang dinilai efektif untuk
mengendalikan
memproduksi
thuringiensis
serotipe
H-14
dan
Baccilus
sphaericus (Bs).
c. Fisik
Cara ini dikenal dengan kegiatan 3M (menguras, menutup, dan
mengubur) yaitu menguras bak mandi, bak WC, menutup Tempat
Penampungan Air (TPA) serta mengubur barang bekas seperti (ban,
botol, kaleng bekas, dll). Pengurasan Tempat Penampungan Air (TPA)
perlu dilakukan secara terus menerus sekurang-kurangnya seminggu
satu kali agar nyamuk tidak dapat berkembang biak di tempat tersebut.
Gerakan 3M untuk memberantas nyamuk penyebar demam
berdarah ternyata masih belum lengkap (efektif). Yang semestinya
dilakukan adalah memberantas vektoknya nyamuk (Aedes aegypti dan
Aedes albopictus) dan jentik-jentiknya di tempat perkembangbiakannya
dan menangkal dengan "Gerakan 3M PLUS" secara teratur.
GERAKAN 3M PLUS yaitu :
1.
2.
MENUTUP
rapat-rapat
tempat
penampungan
air.
Atau,
4.
makanan
bergizi
adalah
kunci
untuk
Ovitrap
Ovitrap (singkatan dari oviposition trap) adalah jebakan
yang digunakan untuk menarik nyamuk supaya bertelur
ditempat tersebut dan merupakan langkah pembasmian
nyamuk dengan cara lebih aman bagi lingkungan tanpa
menggunakan bahan kimia berbahaya bagi kesehatan.
Ovitrap juga digunakan untuk memutuskan siklus hidup
nyamuk sebelum jentik nyamuk berubah menjadi nyamuk.
Alat sederhana ini harus dapat memancing nyamuk agar
bertelur di sana. Nyamuk dewasa akan bertelur di permukaan
atas ovitrap. Kemudian, telur akan masuk ke dalam air di
penampung. Larva dan pupa masih dapat hidup di ovitrap
tersebut, namun saat berkembang menjadi dewasa, nyamuk
tak akan dapat keluar dari ovitrap karena terhalang ram kawat
hingga akhirnya mati.
d. Pemberantasan Nyamuk
Pemberantasan terhadap nyamuk dewasa dilakukan dengan
cara
penyemprotan
(pengasapan=
fogging)
dengan
insektisida.
Carbamat
Alat yang digunakan untuk penyemprotan ialah mesin fogg atau
mesin ULV (Depkes RI, 2005). Selain itu, juga perlu dilakukan upaya
dengan cara lain, seperti :
a
Membersihkan saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak.
Membuka pintu dan jendela rumah setiap pagi hari sampai sore, agar
udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi
pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Dengan demikian,
tercipta lingkungan yang tidak ideal bagi nyamuk.