Anda di halaman 1dari 7

Sejarah Psikologi

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan
lingkungannya. [1]
Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "" (Psych yang
berarti jiwa) dan "-" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat
diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan
sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879, yang dipandang sebagai kelahiran
psikologi sebagai ilmu. pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno.
Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan
mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika. [2]

[sunting] Metode Psikologi


Beberapa metodologi dalam psikologi, diantaranya sebagai berikut :
a. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.[3]
Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan
akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian,
seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya.
b. Observasi Ilmiah
Pada observasi ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja.
Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula
pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba
ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang
bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
c. Sejarah Kehidupan
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui
jiwa orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas
mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang
dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya.[3]
d. Wawancara

Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa
itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lainlain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang
dibutuhkan.
e. Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara
tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca
pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan
dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.
f. Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini
menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang
benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk
mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur
kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.[3]

[sunting] Metode Psikologi Perkembangan


Pada Metode Psikologi Perkembangan memiliki 2 metode, yaitu metode umum dan metode
khusus. pada metode umum ini pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal,
transversal, dan lintas budaya. Dari pendekatan ini terlihat adanya data yang diperoleh secara
keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan
berbagai faktor dari bawaan dan lingkungan khususnya kebudayaan. [4] Sedangkan pada metode
khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat atau perhitungan
yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat digunakan dengan pendekatan eksperimen
dan observasi. [4]

[sunting] Psikologi kontemporer


Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku,
yaitu:
Psikologi Fakultas
Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan,
menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa fakultas yang
meliputi berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa
subfakultas. Kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui
subfakultas imaginer, dan sebagainya.
Psikologi Asosiasi
Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi
pada dasarnya adalah asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk melalui alat indera dan

diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan


kedekatan.

[sunting] Psikologi sebagai ilmu pengetahuan


Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun
waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi
karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta
sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium
psikologi pertama didunia.
Laboratorium Wundt
Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of
Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih
mamahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan berdirinya
laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga
tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai
ilmu pengetahuan.
Berdirinya Aliran Psikoanalisa
Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama
Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis.
Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan
pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan
mental, dan gangguan psikis lainnya.

[sunting] Fungsi psikologi sebagai ilmu


Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:

Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu
terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif

Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan


mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi

Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan.


Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau
treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

[sunting] Pendekatan perilaku

Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang
datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini
dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner, dan
melahirkan banyak sub-aliran.

[sunting] Pendekatan kognitif


Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu
(organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus
sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum
memberikan reaksi atas stimulus yang datang.xx

[sunting] Pendekatan psikoanalisa

pendekatan Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud


Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan
individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari
oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau
dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan
menuntut untuk dipuaskan.

[sunting] Pendekatan fenomenologi


Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena
itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep
tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi
dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang
dirinya.

[sunting] Kajian psikologi


Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada
perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada
perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
1. Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang
membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan
erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya

interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan
individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut
2. Psikologi sosial
Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :

studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang
persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)

studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial,


perilaku meniru dan lain-lain

studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan


kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.

3. Psikologi kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan
psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil
dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
4. Psikologi kognitif
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses
belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.

[sunting] Wilayah terapan psikologi


Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan.
walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat
wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja
pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.
1. Psikologi sekolah
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam
mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk
membentuk mind set anak
2. Psikologi industri dan organisasi

Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja


suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari
bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya
3. Psikologi kerekayasaan
Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk
meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error)
4. Psikologi klinis
Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan
memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.

Sejarah singkat psikologi


Sejak zaman filsuf-filsuf besar seperti Socrates (469-399 SM) telah berkembang
filsafat mental yang membahas secara jelas persoalan jiwaraga.
Rene Descartes (1596-1650) mengemukakan bahwa manusia memiliki dimensi
jiwa dan raga yang tidak dapat dipisahkan.
Pada awal abad XIX psikologi mengalami kemajuan yang cukup pesat, Gustaf
Tehodore Fechner (1801-1650) dan Ernest Heinrich Weber (1795-1878)
menemukan suatu hukum penginderaan melalaui eksperimen yang dipublikasikan
pada tahun 1860 dalam buku Element of Pschology.
Puncaknya adalah ketika Wilhem Wund (1832-1920) pada tahun 1979
mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig Jerman dan peristiwa ini
menandai psikologi sebagai ilmu mandiri.
Tahun 1883 berdiri laboratorium serupa di Universitas John Hopkins. Tahun 1890
terbit buku The Priciples of Psychology karangan William James (1842-1910)
yang setahun kemudian menjadi profesor psikologi dan sejak itu hampir semua
universitas di Amerika memiliki fakultas yang mandiri.
Di Indonesia perkembangan psikologi dimulai pada tahun 1953 yang dipelopori
oleh Slamet Iman Santoso dengan mendirikan lembaga pendidikan psikologi
pertama yang mandiri dan pada tahun 1960 lembaga tersebut sejajar dengan
fakultas-fakultas lain di Universitas Indonesia dan kemudian dikembangkan di
UNPAD dan UGM.
Belakangan ini kemajuan psikologi semakin pesat, ini terbukti dengan
bermunculannya tokoh-tokoh baru, misalnya BF Skinner (pendekatan
behavioristik), Maslow (teori aktualisasi diri) Roger Wolcott (teori belahan

otak), Albert Bandura (social learning teory), Daniel Goleman (kecerdasan


emosi), Howard Gadner (multiple intelligences) dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai