Anda di halaman 1dari 69

Guideline

Dokter Muda Stase Obgin Sekayu


Konsulen: dr. Taufik Firdaus Tahir, SpOG

GUIDELINE DOKTER MUDA


STASE OBGYN SEKAYU
Konsulen :

GUIDELINE DOKTER MUDA

STASE OBGYN SEKAYU


Konsulen:

dr. Taufik Firdaus Tahir, Sp.OG


Penulis :
1. Kgs. Irawan Satria Arjanggi
2. Maya Novariza
3. Adnan Hasyim Malahela
4. Bonita Asyigah
(Periode 12 Maret31 Maret 2012)
Revisi :
I
: Richard, Meigi, Philo, A.Rafendra, A.Fresno, Ryan, Cahyana, Yurika,
Dekta, Desrina, Defy (Periode 20 April 2013)
II
: Gita, Fadeq, Zindha, Kuntum, Syaki, Feti, Ican, Leo, (Periode 9 Juni
2013)
III
: Enci, Shinta, Lora, Mita, Aji, Hadi, (Periode 14 Juli 2013)
IV
: Ramadhan, Kunni, Lupi, Chao, Ayu (Periode 17 Maret 2014)
V
: Feby, Rika, lathif, Lia, Mila, Dinta, Ade, Gete, Wetek, Idut, Muti
(Periode 21 April 2014)
VI
: Pita, Nabila, Yorin, Via, Yustin, Didie, Kinsky, Tia, Vian (Periode 31
Juni 2014-20 Juli 2014)
VII : Azka, Randy, Hasan, Ara, Cece ira, Sonia, Efriko (periode 4-23
agustus 2014)
VIII : Spy, Titi, Helza, Ardev, Andre, Sri, Muth, Ima
IX
: Firdaus, Falih, Melani, Bella, Amy, Nadiyah (13 Oktober-1 November
2014)
X
: Sonia, Angel, Selli, Nanda, Aan, Iqbal (16 Novermber-6 Desember
2014)
XI
: Amar, Dita, Arga, Essa, Ina, Ichsan
XII : Asep, Habibi, Atun, Merlin (26 Januari 14 Februari 2015)
XIII : Ocep, Lia. Indra, Yuli, Kevin, Sera ( 2 - 22 Maret 2015)
XIV : Yosua, Christian, Syahid, Engga, Yayas, Jeni, Eno, Lastri, Umay,
Uly, Rullis, Bella, Dhilah (5 April 26 April 2015)
XV : Kevin, Puti, Belin, Ramadan, Utari, Tiwi (15 Juni 24 Agustus 2015)
XVI : Sella, Fihe, Terry, Mona, Suci, Prass, Agung, Gaga
(24 Agustus - 13 September 2015)
XVII : Elis, Zaila, Ria, Ahaw, Nella, Preeti, Randa (28 September 24
Oktober)
XIIX : Laode, Taufan, Memey, Cimey, Hiday, Aiman, Kiki, Faris
( 28 September 4 Desember 2015)
XIX : Misun, clara, puput, erni, hajrin, riedho ( 7 desember 2015 1
Januari 2016)
LXXI : Maulia, Farida, Tria, Zhazha, Kardiyus, Randi (11 Jan 6 Feb 2016)
LXXII: Chynta, Restya, Gisca, Atia, Albie, Husin (15 Feb 11 Maret 2016)
LXXIII: Rahman, Vindy, Tiara, Adin, Anil

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.,
Dedicated untuk teman sejawat sekalian...
Semoga bermanfaat, barokah dan semoga kita dapat menjadi dokter yang baik bagi
sesama... Do right for humanity.
Last but not least, were just a human being, segala kekurangan yang ada di Guideline
ini mohon dimaklumi...
Doctor = longlife learning...
Waalaikumsalam wr. wb.

Sekayu, 30 Maret 2012 (23.00WIB)

Satria-Maya-Adnan-Bonie

Menjadi dokter adalah sebuah pilihan,


Kita sudah terlanjur memilih di sini, maka jalanilah sepenuh hati,
Dokter itu art and science, art dahulu baru science
Pasien tidak akan menanyakan:
dokter lulus dengan nilai berapa? dokter lulusan mana?
Tidak akan pernah
Pasien akan segan kepada kita karena cara kita berkomunikasi dan cara
kita berempati
Jangan pernah sombong dengan gelar dokter, kita bisa belajar dengan
siapa saja asal mereka punya ilmu, tidak memandang profesi atau derajat
mereka
Di sini kita bekerja dan melihat cara orang lain bekerja, jangan pernah
beradu ilmu karena bukan di sini tempatnya

Taufik Firdaus Tahir,


Sekayu, 21 April 2014
Detik-detik kedatangan di sini

Kontributor dan Editor:


Mila, Lia, Wetek, Dinta, Rika, Gete, Firdha, Feby, Ade, Lathif, Mutia

Primum non nosere.


Non vi sed arte.
Koas oon ini dasar dek bagi kamu, tapi kamu gak tau
Koas malas status kosong semua
Dari 67 koas yang ada, cuma kamu yang tidak tau
8+1 oon semua
Dokter harus ramah, rajin menjamah, setiap saya ronde, pasti saya pegang pasien
Dokter itu harus care and cure, care dulu baru cure
Kamu harus jujur dek, apa yang kamu lihat itu yang kamu tulis, mengapa ya bisa begini? Begitu
jadi dokter
Jadi kamu harus SC gitu?
Memangnya kamu pernah lihat konsulen dorong brangkar, angkat pasien ?
Kalau perawat OK tau yang operasi dokter taufik, mereka berebut mau ikut operasi
Kita bersaing dek, kalau kamu gak cepet tulis, saya yang tulis, kalau kamu gak cepet siapin
pasien, saya yang siapin, saya sudah terbiasa kerja cepat dek
Semua yang saya katakan pasti punya arti
Kalian pasti besok senang-senang mau pulang, saya yang kalian tinggal sepi sedih
Semoga kita bertemu 2 tahun lagi

Semua yang saya katakan pasti punya arti

dr. Taufik Firdaus Tahir, SpOG


Sekayu, 28 September 4 Desember 2015

Kontribusi dan editor:


Laode, Taufan, Memey, Cimey, Hiday, Aiman, Kiki, Faris
Angkatan 68

MARS KOAS SEKAYU


(Dinyanyikan dengan nada lagu Tanah Airku)

Kota sekayu tidak kulupakan


Kan terkenang selama hidupku
Biarpun kami pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Babe ku yang kucintai
Bidan kuhargai
Walaupun banyak stase kujalani
Yang berat banyak dikata orang
Tetapi poli, VK, bangsal
Disinilah ku rasa senang
*Sekayu tak kulupakan
Babe kubanggakan
Ulang *

Created by:
Maulia, Farida, Tria, Zhazha, Kardiyus, dan Randi
Koass lucu - Angkatan 71

Catatan Penting:
1. Seminggu sebelum berangkat (paling lambat hari Jumat sebelum berangkat) sms dulu lapor
babe (format sms nya minta ke angkatan sebelumnya). Kalo sms sekali ga dibales, sms lagi
sampe dibales, takutnya sms kita ga masuk dan dibilang ga beretika karena ga lapor sebelum
ke Sekayu dan akhirnya ga dibolehin ke rumahnya. Kalo dibales beliau, pas mau bales smsnya
lagi juga jangan sekali, harus lebih dari sekali sampe dibales lagi, kecuali smsnya sudah
mentok dan tidak perlu balasan lagi.
2. Untuk yang bertugas mengSMS dokternya, satu nomor sajajangan diganti ganti.
3. Biasanya berangkat ke Sekayu hari Minggu, sebelum berangkat, sampai di tugu adipura dan di
VK SMS dokternya. Kalo bisa sampe sana jangan lewat jam 3, nanti dikatain koas malas.
4. Sesampainya di Sekayu langsung ke RSUD terus ke Bangsal dan VK untuk perkenalan. Di
VK lapor sama ayuk bidannya, nanti ayuk bidannya yg kontak babe.
5. Kalau sudah dipersilahkan kerumah beliau, jangan meletakkan mobil di garasi beliau,
walaupun sekedar mau nurunin barang, parkir boleh dijalanan depan rumah, agak ujung, atau
di rumah sakit.
6. Setiap menulis status, laporan, ataupun follow up, dll HARUS didahului dengan tanggal, jam
dan nama penulis yang semuanya digarisbawahi pada kiri atas status.Contoh :
22Januari 2015
07.00 WIB
Aiman, S.Ked
7. Lembar status yang harus dilengkapi sebelum pasien pindah ke bangsal :
Lembar identitas pasien : (IGD)Diagnosis utama, (Rawat Inap) Diagnosis Utama,
Nama dan tanda tangan dr. Taufik Firdaus, SpOG
Surat perintah masuk rumah sakit : Identitas, diagnosis masuk, terapi sementara,
pemeriksaan penunjang.
Ringkasan masuk dan keluar : isi diagnosis masuk, diagnosis akhir (Utama), nama
operasi/tindakan, jenis anastesi (sama tanggalnya), dokter yang merawat dan tanda
tangan.
Lembar Anamnese : jangan lupa tanda tangan dr. Taufik Firdaus, SpOG
Lembar Tindakan Kamar Bersalin (halaman sebelum partograf)
Diisi seperti format follow up, namun untuk evaluasi perkembangan kemajuan
persalinan pada pasien. Diisi setiap follow up pasien di vk,
S: mau melahirkan
O: PL: FUT 3 jbpx ( cm), memanjang (atau melintang atau obliq), puka/puki,
kepala, U 4/5, His 2x/10/25, DJJ x/menit, TBJ gram (contoh)
VT: Portio lunak, posterior (kalo fase aktif, posisi tidak perlu ditulis), eff 75%
(kalo pembukaan lengkap, eff tidak perlu ditulis), 4cm, ketuban (+), kepala,
HI-II, SSL (contoh)
A: G..P..A..L hamil aterm inpartu kala I fase aktif JTH preskep (contoh)
P:
- KIE
- R/ Partus pervaginam
- Observasi TVI, His, DJJ
- Evaluasi sesuai partograf WHO modifikasi4 jam lagi (fase laten) atau 2 jam lagi
(fase aktif) pukul WIB
- Cek lab DR, UR, CM
(Perhatikan urutan penulisan tatalaksana)
(TTD)
Resume medis (ringkasan keluar) : isi semua dari keluhan utama, RPP, diagnosis awal
masuk dan diagnosis akhir, tindakan, penemuan klinis (termasuk USG dan hasil
7

laboratorium), pemeriksaan fisik, prognosis, terapi (obat-obat + dosis) nama dan tanda
tangan dr. Taufik Firdaus, SpOG
Jangan lupa buat partograf sesuai indikasi.

8. Follow up pasien tiap hari, ditulis malam sebelumnya (SOAP).


Catat Revisi
1. Setiap pasien hamil yang direncakan untuk partus (pervaginam atau
perabdominam) dan abortus, ditambahkan konseling KB pada penatalaksanaan.
Th/
Informed Consent
R/ Partus Pervaginam
Observasi TVI, His, DJJ
Evaluasi sesuai partograf WHO modifikasi4 jam lagi (kalau fase laten) / 2 jam lagi
(kalau fase aktif) pukul WIB
Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin
Konseling KB (tulis jenisnya: IUD, tubektomi, pil dll)
2. Obat injeksi SSTP
Obat injeksi yang diberikan post SSTP diberikan sebanyak 6 kali, dengan jarak waktu 8
jam. Misal SSTP selesai pukul 14.00 WIB tanggal 1, maka :
Injeksi obat pertama diberikan pada pukul 15.00 WIB tanggal 1
Injeksi ke-2, 8 jam setelahnya yaitu pukul 23.00 WIB tanggal 1
Injeksi ke-3, 8 jam setelahnya yaitu pukul 07.00 WIB tanggal 2
Injeksi ke-4, 8 jam setelahnya yaitu pukul 15.00 WIB tanggal 2
Injeksi ke-5, 8 jam setelahnya yaitu pukul 23.00 WIB tanggal 2
Injeksi ke-6, 8 jam setelahnya yaitu pukul 07.00 WIB tanggal 3 (injeksi terakhir)
Oleh karena itu, obat injeksi pada pasien SSTP diberikan hingga hari ke 2 perawatan post
SSTP.
3. Mobilisasi pada SSTP
SA: baring terlentang 24 jam post SSTP, selanjutnya mobilisasi miring kanan, miring kiri
(mika-miki)selama 24 jam selanjutnya (hari ke-1), selanjutnya mobilisasi duduk 24 jam
selanjutnya (hari ke-2), selanjutnya mobilisasi jalan 24 jam selanjutnya (hari ke-3).
GA: 6 jam post op boleh mika-miki, 12 jam post op boleh duduk, 24 jam post op boleh
jalan

NYANYIAN
1. Status Obstetri
- PL
o FUT: 3jbpx ( cm)
o Situs: Memanjang/melintang/oblik
o Puka/puki
o Bagian terbawah: Kepala/bokong
o Penurunan: Perlimaan (U 4/5, 3/5, dst) (sesuaikan dgn hodge: H1=5/5, H1-2=4/5,
H2=3/5, H3=2/5, H3+ (1/5), H4 (0/5)
o His
o DJJ
o TBJ
- VT
o Konsistensi: lunak, kenyal, keras
o Posisi: posterior, medial, anterior (kl fase aktif, tidak perlu dibuat)
o Pendataran: eff 25%, 50%, 75%, 100%(tidak perlu dibuat kalau sudah lengkap, kl
primi eff 100% dulu baru mulai pembukaan, kl multi berbarengan)
o Pembukaan: cm
o Ketuban (+/-)
o Bagian terbawah: kepala, bokong
o Penurunan: Hodge
o Penunjuk: SSL, UUK lintang, UUK kanan/kiri depan/belakang, sakrum
2. Status Ginekologi
- PL: Abdomen datar/cembung, lemas/tegang, simetris/tidak simetris, FUT teraba/tidak
teraba, massa (+/-), Nyeri Tekan (+/-), Tanda Cairan Bebas (+/-)
- Inspekulo: Portio livide/merah muda, OUE terbuka/tertutup, flour (+/-), fluxus (+/-) ...
(yang mengalir: ketuban, darah, dsb) aktif/tidak aktif, E/L/P (Erosi, Laserasi, Polip) (+/-)
- VT: Portio lunak/kenyal/keras, OUE Terbuka/tertutup, nyeri goyang portio (-), AP Ka/ki
lemas/tegang, CD (Cavum Douglas) menonjol/tak menonjol
3. Pemeriksaan Panggul (VT)
Promontorium tak teraba/teraba, linea inominata teraba 1/3-1/3, spina ischiadica tidak
menonjol/menonjol, dinding samping panggul lurus/konvergen, sacrum konkaf/konveks,
arcus pubis > 90o.
Kesan panggul: luas/sempit
4. USG
- Trimester II atau III : Janin tunggal(/gemeli) hidup(/mati) presentasi kepala(/bokong atau
intrauterine), BPD/FL minggu, DJJ (+/-), ketuban cukup (kalo oligohidramnion, bikin
index AFI), plasenta di corpus anterior/posterior.
Terakhir bikin Kesan K/ Hamil minggu JTH preskep (contoh)
- Trimester I : Gestasional sacs (GS) intrauterin, CRL ... minggu, Fetal pole (+), Pulsasi
(+).
Terakhir bikin Kesan K/ Hamil minggu, JTH intrauterine (contoh)
(catatan: dikatakan preskep/presbo jika usia gestasi >=28 minggu.
<28mggu intrauterin)
9

STATUS PASIEN
1. FISIOLOGIS
Keluhan Utama :
Hamil cukup bulan (belum inpartu) kalo ada keluhan contoh badan lemas, jadi
hamil cukup bulan dengan badan lemas
Mau melahirkan (inpartu)
RPP :
6 jam smrs os mengeluh perut mulas yang menjalar ke pinggang hilang timbul makin lama
makin sering dan kuat dan tidak hilang saat dibawa berjalan. R/ keluar darah lendir (+), R/
keluarair (+). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan
anak masih dirasakan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
Riwayat KB: KB suntik tiap 3 bulan, lepas 1 tahun lalu
St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 25 Februari 2012


TP
: 4 Desember 2012

Pemeriksaan Fisik
St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80, N = 82x/mnt, RR = 20x/mnt, T =
36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT 3 jbpx (28 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His 2x/10/30, DJJ = 125
x/mnt, TBJ = 2325 gr.
VT = portio lunak, posterior (tidak perlu dibuat kalau fase aktif), eff 100% (tidak perlu
dibuat kalau sudah lengkap) ,3cm, ketuban (+), kepala, HI-II, UUK kanan lintang.
Pemeriksaan Panggul: Promontorium tak teraba, linea inominata teraba 1/3-1/3, spina
ischiadica tak menonjol, dinding samping panggul lurus, sacrum konkaf, arcus pubis >90o
Kesan panggul: luas
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
Janin tunggal hidup presentasi kepala
BPD (biparietal diameter)
38w3d
FL (femur length)
DJJ (+)
Cairan ketuban cukup
Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 38 minggu JTH preskep
D/ G1P0A0 hamil aterminpartu kala 1 faselaten JTH preskep
Th/

Informed Consent
R/ Partus Pervaginam
Observasi TVI, His, DJJ
Evaluasi sesuai partograf WHO modifikasi 4 jam lagi (kl fase laten)/ 2 jam lagi (kl
fase aktif) pukul WIB
10

Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin


Konseling KB
Kalo pasien masuk dengan Kala II tambahkan : Pimpin persalinan

2. POST TERM
Keluhan Utama :
Hamil lewat bulan dengan perut mules (belum inpartu)
Mau melahirkan dengan hamil lewat bulan (inpartu)
RPP :
6 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan
dirasakan masih jarang dan hilang saat dibawa berjalan. R/ keluar darah lendir (+), R/ keluar
air (-). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil lewat bulan dan gerakan anak
masih dirasakan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
Riwayat KB
: KB suntik tiap 3 bulan, lepas 1 tahun lalu
St. Persalinan : Hamil ini
HPHT : 25 Februari 2012
TP : 4 Desember 2012
Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80 mmHg, N = 82x/mnt, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT 2 jbpx (36 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His (-), DJJ = 140 x/mnt, TBJ =
3565 gr.
VT = portio lunak, posterior, eff 0%, 2cm, ketuban (+), kepala, HI-II, UUK kanan depan.
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
Janin tunggal hidup presentasi kepala
BPD (biparietal diameter)
43w3d
FL (femur length)
DJJ (+)
Cairan ketuban cukup
Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 43 minggu JTH preskep
D/ G2P1A0 hamilpostermbeluminpartu JTH preskep
Th/
Informed Consent
R/ Partus Pervaginam
Observasi TVI, His, DJJ
Evaluasi sesuai partograf WHO modifikasi 4 jam lagi (kl fase laten)/ 2 jam lagi (kl
fase aktif) pukul WIB
Invitec (isinya misoprostol) 2 x tab oral
Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin
Konseling KB

11

3. PEB
(kl hipertensi gestasional tidak perlu MgSO4)

Keluhan Utama :
Hamil cukup bulan dengan darah tinggi (belum inpartu)
Mau melahirkan dengan darah tinggi (inpartu)
RPP :
6 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan makin
lama makin sering dan kuat (belum inpartu : dirasakan masih jarang). R/ keluar darah lendir
(+), R/ keluar air (-). R/ darah tinggi dalam kehamilan (+) sejak hamil 6 bulan, R/ darah
tinggi sebelum hamil (-). R/ darah tinggi hamil sebelumnya (-). R/ darah tinggi dalam
keluarga (-).R/ sakit kepala (-), R/ pandangan mata kabur (-), R/ mual muntah (-), R/nyeri
epigastrium (-). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu.Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan
anak masih dirasakan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 25 Februari 2012


TP
: 4 Desember 2012

Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 170/110 mmHg (tekanan darah harus >160/110 mmHg kl
PEB) , N = 96x/mnt, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT 3 jbpx (33 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His (-), DJJ = 140 x/mnt, TBJ =
3100 gr.
VT = portio lunak, posterior, eff 100%,3cm, ketuban (+), kepala, HI-II, dan UUK kanan
lintang
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
Janin tunggal hidup presentasi kepala
BPD (biparietal diameter)
38w3d
FL (femur length)
DJJ (+)
Cairan ketuban cukup
Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 38 minggu JTH preskep
Laboratorium : proteinuria >2+ (kl PEB)
D/ G1P0A0 hamil aterm inpartu kala 1 fase laten dengan PEB, JTH preskep
Th/
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Informed Consent
R/ Partus Pervaginam(Kala II di akhiri dengan tindakan)
Stabilisasi 1 jam
Observasi TVI, His, DJJ
Evaluasi sesuai Partograf WHO Modifikasi mulai pukul WIB (setelah stabilisasi)
Tirah baring miring kiri
Kateter menetap catat input output
IVFD asering gtt xx/menit
Injeksi MgSO440% 4g bolus selama 10 menit dan dilanjutkan drip MgSO4 40% 6g
dalam asering 500cc (penjelasan ada di bawah)
10. Nifedipin 4 x 10 mg tab p.o
11. Cek lab DR,KD, UR
12

Catatan :
1. Cara menghitung maksimal tetesan.
Mis. BB pasien 60 kg.
Protap PEB : maksimal tetesan pada PEB 1 cc/kgBB/jam
Maka :
Maksimal tetesan 60 cc/jam 1 cc = 15 atau 20 tetes lihat dibungkus infusnya
60 cc x 20 tetes
maksimal tetesan PEB :
60 menit
maksimal tetesan PEB :20 tetes /menit

2. Cara menghitung dosis efektif MgSO4


Sesuaikan dengan jumlah tetesan Oksitosin yaitu X/menit, maka jumlah tetesan MgSO4
tidak lebih dari X/menit.
Syarat pemberian MgSO4 : 1-2 g/jam (Mis.: 1 g habis dalam 1 jam)
Drip lanjutan MgSO4 biasa dipakai 10g. Menghitung tetesan MgSO4:
10g harus habis dalam waktu 10 jam
500 x 20 tts : 16,7 tts/menit
10 x 60 menit
Kadar MgSO4 maksimal adalah 2 gram, jadi 16,7 dibulatkan menjadi 20 karena tidak ada
bahayanya lebih dari 1gram dan lebih mudah untuk menghitung jumlah tetesan, jadi gtt
XX/menit.
3. Dosis MgSO4 untuk bolus adalah 20% 4g, tetapi yang ditulis statusnya adalah MgSO4 40%
4g. kenapa? Dimarahi babe kalo dak tau hahaha
Karena rumus pengenceran :
Konsentrasi produk
Bagian Cairan =
-1
Konsentrasi yang diinginkan
Maksudnya disekayu hanya punya MgSO4 40%, tidak ada yang 20% jadi kita encerin
40%
Bagian Cairan =
-1
20%
1 bagian cairan
Maksudnya adalah kalau MgSO4 40% 4g 10cc kita campur dengan 1 bagian cairan dari
10cc (artinya perlu 10cc aquades) (kl bagian cairan artinya perlu 5 cc aquades) untuk
menjadikan konsentrasi MgSO4 20%.
Bolus MgSO4 40% 4g dapat menjadi 20% tanpa kita encerin, dengan cara bolus MgSo4 40%
bolus lewat infuse selama 10 menit tanpa menutup selang infuse, biarkan infuse tetap jalan
dengan gtt 20x/m. karena dengan gtt 20x/m dalam waktu 10 menit akan sama dengan 10cc.
jadi seperti terjadi pengenceran. Jd tdk perlu lagi diencerkan.

4. KPSW
Keluhan Utama :
Mau melahirkan dengan keluar air
RPP :
6 hari smrs os mengeluh keluar air dari kemaluan, banyaknya 8 kali ganti celana dalam,
jernih/keruh/hijau, bau (+/-). Os kemudian ke bidan dan disarankan untuk istirahat. R/ post
coital (+), R/ keputihan (+), R/ mules (+).R/ demam (-). Hari selanjutnya air ketuban keluar
sedikit-sedikit. 5 jam lalu os mengeluh kembali keluar air dari kemaluan. Os lalu kembali
ke bidan. Os disuruh ke RS. Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih
dirasakan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
13

St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 1 April 2011


TP
: 10 Januari 2012

Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80 mmHg, N = 86 x/menit, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT 4 jbpx (29 cm), memanjang, puki, kepala, U4/5, His 2x/10/20, DJJ = 152 x/mnt,
TBJ = 2480 gr.
VT = portio lunak, posterior, eff 100%, 2cm, ketuban (-), jernih, bau (-), kepala, H I-II,
penunjuk belum dapat dinilai
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
Janin tunggal hidup presentasi kepala
BPD (biparietal diameter)
37w3d
FL (femur length)
DJJ (+)
Cairan ketuban cukup
Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 37 minggu JTH preskep
D/ G1P0A0 hamil 37 minggu inpartu kala 1 fase laten dengan KPSW (6 hari) JTH preskep
Th/

Informed Consent
R/ Partus Pervaginam
Observasi TVI, His, DJJ
(jika KPSW telah >= 24 jam) Inj. Cefotaxime 1g i.v (skin test) pelan 5
IVFD Asering gtt X/m
Akselerasi dengan drip oksitosin 10 IU dalam Asering 500 cc gtt X
Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin
Konseling KB

Catatan:
Untuk KPSW <12 jam, tunggu 12 jam untuk akselerasi dengan drip oksitosin definitif. (Dimulai
dari gtt X, naik 5 tetes setiap jam hingga gtt 40).
Diagnosa KPSW ada 2 pengertian, jika R/ keluar air (+) dan datang belum inpartu atau datang
dengan inpartu kala 1 fase laten maka diagnosis seperti fisiologis ditambah dengan KPSW (
hari/jam). Jika R/ keluar air (+) dan datang dengan fase aktif maka diagnosis seperti fisologis
dengan tambahan R/ pecah ketuban jam yang lalu.

5. PPI
Keluhan Utama :
Hamil kurang bulan dengan perut mules
RPP :
14 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan
dirasakan masih jarang. R/ keluar darah lendir (-), R/ keluar air (-). R/ perut diurut (+) oleh
dukun 1 hari smrs, R/ postcoital (-), R/ trauma (-), R/ Keputihan (+), R/ minum jamu14

jamuan (+), R/ PPI sebelumnya, R/ minum obat yang membuat mules (-). Os lalu pergi ke
RSUD Sekayu. Os mengaku hamil kurang bulan dan gerakan anak masih dirasakan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
St. Persalinan : Hamil ini (cari apakah ada R/PPI/Forceps/Vakum/inkompetensi
serviks/abortus) HPHT : 29 Februari 2012, TP : 7 Desember 2012
Pemeriksaan Fisik :
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80, N = 86 x/menit, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT 4 jbpx (28 cm), memanjang, puka, kepala, U 5/5, His 2x/10/25, DJJ = 140
x/mnt, TBJ = 2400 gr.
VT = portio lunak, posisi posterior, eff 25%, 1 cm, ket (+), bagian terbawah dan
denominator sulit dinilai
Insp = portio livide, OUE terbuka, 1 cm, flour (-), fluksus (+) darah, tidak aktif. E/L/P (-).
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
Janin tunggal hidup presentasi kepala
BPD (biparietal diameter)
32w3d
FL (femur length)
DJJ (+)
Cairan ketuban cukup
Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 32 minggu JTH preskep
D/ G1P0A0 hamil 32 minggu denganPPI JTH preskep.
Th/
Informed Consent
R/ Tokolitik
Histolan 2 x tab p.o
Progeston 2 x 1 tab p.o
(jika usia gestasi > 28 minggu) Inj. Dexametason 2 x 6 mg iv (selama 2 hari)
IVFD Asering gtt x/mnt
(jika perdarahan (+), His (+) : ditambah Ciprofloxacin 2x500 mg p.o
Cek Lab DR, UR.

Variasi:
KIE
R/ Konservatif
Progeston 2 x 1 tab p.o
Inj. Dexametason 2x6 mg (selama 2 hari)
IVFD Asering gtt x/mnt
Inj. Cefotaxime 2x1gr i.v (skin test) pelan 5
Cek Lab DR, UR.

6. HEG
Keluhan Utama :
Hamil muda dengan mual muntah berlebihan
15

RPP :
3 hari SMRS os mengeluh mual muntah yang berlebihan (> 10 kali/hari). Muntah tiap kali
makan banyaknya 1 gelas belimbing. Keluhan ini dirasakan telah mengganggu aktivitas
sehari-hari. Os mengaku terlambat haid sejak 2 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+),
R/nyeri ulu hati (+), R/ keluar darah dari kemaluan (-), R/ perut mules (-). Os mengaku hamil
2 bulan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 29 Februari 2012


TP : 7 Desember 2012

Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Ginekologi :
PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), NT (-), TCB (-)
USG :
Gestasional sacs (GS) intrauterin
CRL sesuai 8 minggu
Fetal pole (+)
Pulsasi (+)
Kesan : Hamil 8 minggu JTH intrauterin
D/ G1P0A0 hamil 8 minggu dengan HEG grade III
Th/

Informed Consent
Observasi TVI
Timbang berat badan setiap hari
Diet lunak porsi kecil &sering
Bedrest (hari pertama)
IVFD Asering : D5% : Aminofluid = 1: 2:1 gtt XXX/menit
Inj. Ondansentron 3x1 amp i.v (pelan)
Provomer 3x1 tab po
Folaplus 2x11 tab p.o
Cek Lab DR, UR.

7. ABORTUS INKOMPLIT
Keluhan Utama :
Hamil muda dengan keluar darah dari kemaluan
RPP :
3 hari SMRS os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya dua kali ganti celana
dalam, Warna merah, bau (-).R/ keluar darah seperti ati ayam (+), R/keluar darah seperti
gelembung mata ikan (-), R/perut mules (+), R/ keluar darah lendir (-). Os mengaku
terlambat haid sejak 2 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+), R/mual muntah (+).
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 29 Februari 2012


16

Pemeriksaan Fisik
St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T
= 36,50C
St. Obstetri :
PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), NT (-), TCB (-)
Inspekulo = Portio livide, OUE terbuka, flour (-), fluxus (+) darah aktif, E/L/P (-)
VT =Portio lunak, OUE Terbuka, teraba jaringan di muara OUE, CUT ~ 10 Minggu, nyeri
goyang portio (-), AP Ka/ki lemas, CD tak menonjol
USG
VU baik
Uterus AF, ukuran . X cm
GS tepi ireguler
Tampak massa hiperechoic ukuran 2x2 cm kemungkinan berasal dari sisa kehamilan
Kesan: sisa kehamilan
D/P0A1 dengan abortus inkomplit
Th/
Informed Consent
Rencana kuretase (hari,tanggal,pukul)
Observasi TVI, perdarahan
Puasa mulai pukul (6 jam sblum kuret)
IVFD Asering gtt XX/mnt
Misoprostol 2x400 mg tab p.o
I : pukul WIB (4 jam sebelum pemberian ke-2)
II : pukul WIB (1 jam prekuretase)
Cek Lab DR,UR

8. ABORTUS IMMINENS
Keluhan Utama :
Hamil muda dengan keluar darah dari kemaluan
RPP :
3 hari SMRS os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya seperti flek-flek pada
celana dalam, Warna merah, bau (-).R/ keluar darah seperti ati ayam (-), R/keluar darah
seperti gelembung mata ikan (-), R/perut mules (+), R/ keluar darah lendir (-). Os mengaku
terlambat haid sejak 2 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+), R/Keputihan(-), R/mual
muntah (+), R/ Trauma (-), R/Koitus (+)
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
St. Persalinan : Hamil ini
HPHT : 29 Februari 2012
Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), NT (-), TCB (-)
Inspekulo = Portio livide, OUE tertutup, flour (-), fluxus (+) darah aktif, E/L/P (-)
USG

GS (+) intra uterin


17

fetal echo (+)


CRL sesuai kehamilan 10 minggu
perdarahan retro plasenter (-)
Fetal Pulse (+), Fetal Pole (-)

Kesan : hamil 10 minggu, JTH intrauterin

D/G1P0A0 hamil 10 minggu dengan abortus imminens


Th/

Informed Consent
R/ medisinalis
Observasi TVI, perdarahan
IVFD asering gtt XX/menit
Bed rest total
Ciprofloxacin 2x500 tab po
Progeston 2x1 tab p.o
Folaplus 2x1 tab p.o
Cek Lab DR, UR.

9. KALA II LAMA (DI LUAR)


Keluhan Utama :
Mau melahirkan dengan anak tidak lahir
RPP :
20 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan tidak
hilang jika dibawa berjalan, makin lama makin sering dan kuat. R/ keluar darah lendir (+), R/
keluar air (+) 4 jam smrs. Os lalu pergi ke Bidan dan dipimpin mengejan selama 2 jam,
namun anak tidak lahir. Os lalu dirujuk ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil cukup bulan
dan gerakan anak masih dirasakan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 3 tahun
St. Persalinan : Hamil ini
HPHT : 25 Februari 2012 TP : 3 Desember 2012

Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/60 mmHg, N : 86 x/menit, RR = 24x/mnt, T = 36,90C
St. Obstetri :
PL = FUT 3 jbpx (31 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His 2x/10/30, DJJ = 134
x/mnt, TBJ = 3100 gr.
VT = portio tak teraba, pembukaan lengkap, ketuban (-) jernih, bau (-), kepala, HIII+, UUK
kanan depan
D/ G1P0A0 hamil aterm inpartu kala II lama (diluar) JTH preskep.
Th/

Informed Consent
18

R/ Partus Pervaginam (akhiri kala II dengan ekstraksi vakum) (kalo R/ SC,


indikasinya kala II lama (diluar) tak cakap pervaginam)

Observasi TVI, His, DJJ


Pasang Kateter catat input dan output.
Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin, Kimia Darah
Jika pada pemeriksaan ditemukan gawat janin dan atau kasep, maka yang harusditulis di Th/
ditambahkan

Perbaikan KU : IVFD NaCl: Asering: D5 = 2:1:1 gtt xx/m

O2 3L/M
Kateter Menetap
Miring Kanan-kiri

10.RETENSIO PLASENTA
Keluhan Utama :
Habis melahirkan dengan tembuni yang tidak lahir
RPP :
2 jam SMRS os melahirkan didukun kampung. Bayi lahir spontan dan langsung menangis
tetapi tembuni tidak juga lahir setelah diurut oleh dukun tsb. os mengeluarkan banyak darah
sehingga dibawa ke RSUD sekayu. Os mengaku hamil cukup bulan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 3 tahun
St. Persalinan : Hamil ini
HPHT : 25 Februari 2012
Pemeriksaan Fisik :
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/60 mmHg, N = 86 x/menit, RR = 24x/mnt, T = 36,90C
St. Obstetri :
PL = FUT 2jbpst, kontraksi baik.
VT = portio lunak, pembukaan 4cm, tali pusat +plasenta di muara OUE
Ins. = tampak tali pusat keluar dari OUE, tanda lepas plasenta (+)
USG:
- VU baik
- Uterus uk. 24 x 18 cm
- Cavum uteri baik
- Corpus intak
- Cairan bebas (-)
Kesan: plasenta inkarserata
D/ P4A0 post partus spontan 5 jam di luar (dukun) dengan PPH dini e.c. retensio plasenta +
anemia berat

Th/

Informed Consent
R/ Brand andrew manuver
19

Obs Tvi, perdarahan dan kontraksi


Oksigen 5L/menit
Bed rest tanpa bantal Asering 500c + oksitosin 20 IU gtt
XX/m
IVFD 2 Line
Nacl 500 cc
(*tulis nya harus dibuat panah 2 gini yaa)

Kateter menetap catat input-output


Cek Lab, DR,UR, DK
Jika kontraksi tidak baik, manual plasenta :
Th/

Informed consent
R/ manual plasenta
Obs Tvi, kontraksi dan perdarahan
Asering 500c + oksitosin 20 IU gtt

IVFD 2 Line
Nacl 500 cc
XX/m
Kateter menetap catat input-output
Cek Lab, DR,UR, DK
NB: R/ Transfusi WB, jika Hb< 10g/dl. Tulis jika hanya Hb di bawah angka tsb
11.JTM
Keluhan Utama :
Hamil kurang bulan dengan gerakan janin tidak dirasakan lagi
RPP :
5 hari smrs os mengaku tidak merasakan gerakan janin lagi. R/ perut diurut (+) tiap bulan,
R/ trauma (-), R/ demam (+) 7 hari smrs, R/ keputihan (+), R/ keluar darah (-), R/ keluar air
(-). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil kurang bulan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
Riwayat KB

: KB suntik tiap 3 bulan, lepas 1 tahun lalu

St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 17 November 2013


TP
: 24 Agustus 2014

Pemeriksaan Fisik
St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80 mmHg, N = 82x/mnt, RR = 20x/mnt,
T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT setinggi umbilikus (20 cm), memanjang, puka, kepala, U5/5, His -, DJJ VT = portio lunak, posterior, eff 0%, kuncup, ketuban dan penunjuk belum dapat dinilai
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)

Janin tunggal mati presentasi kepala


BPD (biparietal diameter)
24w3d
FL (femur length)
DJJ (-)
20

Cairan ketuban cukup


Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 24 minggu JTM preskep
D/ G2P1A0 hamil 24 minggu belum inpartu JTM preskep
Th/

Informed Consent
R/ Partus Pervaginaminduksi
Observasi TVI, His
Drip Oksitosin 10 IU dalam Asering 500 cc gtt X/m
Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin

12.PLASENTA PREVIA
Keluhan Utama : mau melahirkan dengan keluar darah dari kemaluan
RPP :
4 jam smrs os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya 2 kali ganti pembalut. Os
kemudian diperiksa bidan dan dirujuk ke RSUD Sekayu. Riwayat perut mulas yang menjalar
ke pinggang hilang timbul makin lama makin kuat dan sering dirasakan sejak 7 jam SMRS.
Riwayat keluar air (-). Os mengaku hamil cukup bulan dengan gerakan janin masih dapat
dirasakan.
D/ G3P2A0 hamil aterm inpartu kala 1 dengan plasenta previa JTH
Kl belum inpartu : contoh D/ G3P2A0 hamil 37 minggu belum inpartu dengan APH ec
PPM/PPT/plasenta previa parsialis/ plasenta letak rendah, JTH Preskep

13.RETENSIO URIN
Keluhan Utama : Habis melahirkan dengan sulit BAK
RPP :
20 hari smrs os melahirkan anak laki-laki dengan berat 3200 gr dan ditolong oleh bidan. Os
mengaku dirujuk ke dokter karena plasenta tidak lahir dan dilakukan manual plasenta.
Setelah pulang dari RS Os mengaku jarang berkemih dan BAB. Os berkemih kira-kira 1
gelas air mineral dalam 1 hari. Os mengaku takut berkemih karena takut mengenai jahitan
jalan lahir. Kemudian Os ke Sp.OG dan dianjurkan untuk rawat inap di RS.
PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), full blast (+)
Inspekulo = Portio livide, OUE tertutup, flour (-), fluxus (-), E/L/P (-)
VT = Portio lunak, OUE tertutup, CUT ~ normal, nyeri goyang portio (-), AP Ka/ki lemas,
CD tak menonjol
USG ? (Tanya residen)
VU penuh
Uterus ukuran 7x4cm
Tidak ada massa dalam cavum uteri
Kedua adnexa baik
Kesan: retensio urin
21

D/ P3A0 postpartum 20 hari (diluar) dengan retensio urin.


Th/
KIE
observasi TVI
IVFD asering gtt xx/m
Kateter menetap, catat input output
Injeksi cefotaxime 1 gr ivkalau sudah tidak pakai infu berikan
Ciprofloxacin 3x1 tab p.o
Dexamethasone tab 3x0,5 mg p.o
Maltiron tab 2x1 p.o
Cek DR UR
14. NOK (Neoplasma Ovarium Kistik)
Keluhan utama: benjolan semakin lama semakin membesar
RPP: + 3 bulan yang lalu os merasa ada benjolan di perut bagian bawah, semakin lama
semakin membesar.
St. Ginekologi :
PL: Abdomen datar, lemas, simetris, FUT-2 Jari di atas simfisis, Massa (+/-), Nyeri tekan
(+/-), TCB (+/-)
Inspekulo: Portio tak lunak, OUE Tertutup, Fluor (-), Fluksus (-), CD tak menonjol
VT: Portio Kenyal, OUE tertutup, AP Kanan-kiri lemas, CD tak menonjol, Portio
terdorong kearah bawah
USG: VU Baik, tampak gambaran hiperechoic berbatas tegas pada cavum uteri yang
kemungkinan berasal dari mioma ukuran ..x.. cm(kalau ukuran <4cm, maka pada

pemeriksaan fisik tidak teraba, kl >4cm dibuat teraba massa), ke 2 adnexa baik
D/ NOK
Th/
Informed consent
Obs. TVI dan perdarahan
R/ Laparotomi (hari, tanggal, pukul)
Cek lab DR,DK, KD, CM
Rontgen
Konsul PDL
EKG
USG Abdomen
Puasa mulai pukul . WIB (6 jam pre op)
Dulcolax 2 tab oral pukul. WIB (12 jam pre op)
Cukur rambut pubis
Kateter menetap catat input/output
Inj cefotaxime 1 gr IV (skin test)
Persiapan WB 2 kolf
Hubungi OK

Note: untuk NOK Diagnosa pre op nya tulis Neoplasma Ovarium Kistik setelah/post op
diagnosis sudah harus berubah cth: Post Salphyngoovorektomi multilokulare serosum
sinsitra/dextra tergantung massa nya berada di sebelah kanan/kiri.

15. CA Servix
St. Ginekologi
22

PL: Abdomen datar, lemas, simetris, FUT-2 Jari di atas simfisis, Maspre (+) mobile
permukaan datar
Inspekulo: Portio tak livide, OUE Tertutup, Posterior, Tampak massa rapuh, mudah
berdarah di arah jam 7, Fluor (-), Fluksus (+) lendir
VT: Portio Kenyal, kuncup, AP Kanan-kiri lemas, CD tak menonjol
D/ Ca Servix

16. KET
Trias KET:
- Defans muscular abdomen (nyeri perut)
- Anemia (perdarahan (+))
- Amenstruasi (PT test (+))
17. Mola Hidatidosa
18. Blighted Ovum
Keluhan Utama :
Hamil muda dengan keluar darah dari kemaluan
RPP :
5 hari SMRS os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya dua kali ganti celana
dalam, Warna merah, bau (-).R/ keluar darah seperti ati ayam (+), R/keluar darah seperti
gelembung mata ikan (-), R/perut mules (+), R/ keluar darah lendir (-). Os mengaku
terlambat haid sejak 3 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+), R/mual muntah (+), R/
trauma (-)
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 29 Februari 2012

Pemeriksaan Fisik
St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T
= 36,50C
St. Ginekologi :
PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), NT (-), TCB (-)
Inspekulo = Portio livide, OUE terbuka, flour (-), fluxus (+) darah aktif, E/L/P (-)
VT = Portio lunak, OUE Terbuka, CUT ~ 10 Minggu, nyeri goyang portio (-), AP Ka/ki
lemas, CD tak menonjol
USG
VU baik
Uterus 10 x 8 AF
Endometrium line (+)
TP (-)
(TP, CRL bisa dihitung setelah usia gestasi 7-9 minggu)
BO
CRL (-)
Kesan: blighted ovum
Th/
1.
2.
3.
4.

Informed consent
R/ kuretasehari.., dd/mm/yy, pukul ...
Mulai puasa (6 jam pre op) Jam ..-..
IVFD Asering gtt xx/menit
23

5. Misoprostol 2 x 400 mg tab p.o

I: pukul (4 jam sebelum pemberian kedua)


II: pukul (1 jam sebelum OK)

6. Cek lab DR, UR


7. Hubungi OK

19. PUA
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
tergantung penyebab
D/ PUA dengan menometroragia susp.
note: tulis semua palm coein, diagnosis
yg ditepis kemudian dicoret, sampai
tinggal 1 diagnosis.

PALM
Polip
Adenomiosis
Leimioma
Malignancy and hyperplasia

COEIN
Coagulopathy
Ovulatory Dysfunction
Endometrial
Iatrogenik
Not yet classifed

20. Abses Bartholene


1. Informed consent
2. R/ Eksisi drainase di OK, hari, tanggal, jam
3. Obs. TVI, Perdarahan
4. IVFD NaCL gtt xx/m
5. Cek Lab DR, UR, CM
6. Inj. Cefotaxim 2x1 gr IV (ST) pelan 5
7. Maltiron 2x1 tab p.o
8. Diet TKTP

(KALAU PASIEN GINEKOLOGI, UNTUK PEMERIKSAAN LUAR, FUT TIDAK USAH


DIBUAT)

24

INSTRUKSI PRE & POST OPERASI


A. Instruksi Pre Operasi
Untuk SC
1. Informed consent
2. R/ SC elektif/semi elektif/cito, hari, dd/mm/yy, pukul ...
3. Mulai puasa (6 jam pre op) pukul
4. IVFD Asering gtt 180x/m 2 kolf mulai pukul (1 jam pre op)
5. Kateter menetap catat input output
6. Inj. Cefotaxim 1gr iv (skin test) pelan 5 pukul (1 jam pre op) (Kalo cefotaxime habis,
ganti ceftriaxone, Tanya ayuknya)
7. Cukur rambut pubis
8. Cek lab DR, UR, crossmatch
9. Persiapan WB 2 kantong
10. Hubungi OK dan nenonatus
B. Instruksi Pre Operasi
Untuk SC dengan hipertiroid
1. Informed consent
2. Obs. TVI, His, DJJ
3. R/ SC elektif/semi elektif/cito, hari, dd/mm/yy, pukul ...
4. Mulai puasa (6 jam pre op) pukul
5. IVFD Asering gtt 60x/m 2 kolf mulai pukul (1 jam pre op)
6. Kateter menetap catat input output
7. Inj. Cefotaxim 1gr iv (skin test) pelan 5 pukul (1 jam pre op) (Kalo cefotaxime
habis, ganti ceftriaxone, Tanya ayuknya)
8. PTU 1X100 mg p.o
9. Cukur rambut pubis
10. Cek lab DR, UR, crossmatch, KD
11. Persiapan WB 2 kantong
12. Konsul PDL
13. EKG
14. Hubungi OK dan nenonatus
Tambahan: untuk instruksi post op sama dg SC biasa tambahkan saja PTU 1X100 mg
p.o
Untuk Kuretase
8. Informed consent
9. R/ kuretasehari.., dd/mm/yy, pukul ...
10. Mulai puasa (6 jam pre op) Jam ..-..
11. IVFD Asering gtt xx/menit
12. Misoprostol 2 x 400 mg tab p.o

I: pukul (4 jam sebelum pemberian kedua)


II: pukul (1 jam sebelum OK)

13. Cek lab DR, UR


14. Hubungi OK
Untuk Biopsi
Informed Consent
R/ Biopsi di OK, Hari, tanggal, jam
Obs. TVI dan perdarahan
Puasa mulai pukul WIB (3 jam pre biopsi)
25

IVFD Asering gtt x/m


Inj. Kalnex 3x250 IV
Cek lab DR, UR, CM
Hub. OK
Instruksi Pre Laparotomi
1. Informed consent
2. R/ laparotomi hari/tanggal/pukul
3. Obeservasi TVI dan perdarahan
4. Puasa mulai pukul . WIB (6 jam pre op)
5. Pulcolax 2 tab oral pukul. WIB (12 jam pre op)
6. Cukur rambut pubis
7. Kateter menetap pukul 08.00
8. Inj cefotaxime 1 gr IV (skin test) pelan 5
9. Persiapan WB 2 kolf
10. Hubungi OK
Instruksi Post Operasi (SA)
1. Observasi TVI kontraksi dan perdarahan
A. Tiap 15 pada 1 jam pertama
B. Tiap 30 pada 3 jam selanjutnya
C. Tiap jam pada 20 jam selanjutnya
2. Baring terlentang dengan bantal tinggi hingga 24 jam post op
3. Puasa hingga 2 jam post op
4. Kateter menetap, catat input output
5. IVFD Asering : D5 = 1:3 gtt xx drip oxy 20 IU 2 kolf
6. Th:
A. Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr i.v (skin test) pelan 5 (kalo habis, ganti ceftriaxone)
B. Inj. Tramadol 3 x 100 mg i.v pelan 10
C. Inj. Kalnex 3 x 250 mg i.v pelan 10
D. Metronidazole 3 x 500 mg driphabis dalam 30
7. Cek Hb post operasi
8. Kalo pasien PEB tambah :
Drip MgSO4 40% 10 gr dalam 500 cc asering gtt xx/menit(tergantung jumlah
tetesan max pada PEB) selama 24 jam post operasi. (maintenance dose)
Nifedipine 4 x 10 mg tab p.o

Instruksi Post Operasi (GA)


1. Observasi TVI kontraksi dan perdarahan
1. Tiap 15 pada 1 jam pertama
2. Tiap 30 pada 3 jam selanjutnya
3. Tiap jam pada 20 jam selanjutnya
2. Mobilisasi Bertahap jika KU baik :
1. 6 jam post op boleh mika-miki (pukul.)
2. 12 jam post op boleh duduk (pukul.)
3. 24 jam post op boleh jalan (pukul.)
3. Drip oxytosin 20 IU dalam asering 500 cc gtt xx/m 2 kolf
4. Puasa sampai 6 jam post op, selanjutnya bila bising usus (+) :
1. 6 jam post op boleh minum hangat
2. 12 jam post op boleh makan makanan lunak
3. 24 jam post op boleh makan makanan biasa
26

5. Kateter menetap, catat input output


6. Cek Hb post op
7. Th:
1. Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr i.v (skin test) pelan 5 (cefotaxime habis, ganti ceftriaxone,
Tanya ayuknya)
2. Inj. Tramadol 3 x 100 mg i.v 10
3. Inj. Kalnex 2 x 500 mg i.v 10
4. Metronidazole 3 x 500 mg i.v. drip 30

Laporan Biopsi (TIVA)


1. Pukul WIB tindakan dimulai
2. Pasien dalam posisi litotomi dengan anestesi TIVA
3. Sims bawah dan sims atas
4. Portio ditampakkan secara avue: sebutkan keadaan portio (ex: portio
berdungkul, rapuh, mudah berdarah)
5. Dilakukan biopsy jaringan pada jam 12,3,6, dan 9
6. Jaringan di PA-kan
7. Perdarahan aktif (+) tampak serviks dengan .
8. Tindakan aseptik dengan povidone iodine
9. Tindakan selesai pukul WIB
Diagnosa pre biopsy: susp Ca serviks (kalau tau stadium boleh ditambahkan)
Diagnosa post op: post biopsy a.i susp Ca serviks
Tindakan: Biopsi Serviks
Instruksi post Biopsi (TIVA)
1. KIE
2. Obs. TVI dan perdarahan
Tiap 15 pada 1 jam pertama
Tiap 30 pada 1 jam selanjutnya
3. Baring telentang 4 jam post biopsi
4. Boleh makan minum setelah sadar penuh
5. IVFD Asering gtt xx/m
6. Inj. Kalnex 3x250 IV

LAPORAN LAPORAN
27

A. Laporan Persalinan
1. Pukul 16.15 WIB parturien tampak ingin mengedan kuat
05/10/15
16.40 WIB 2. St. Presens :
Randa,S.Ked
KU
: Sedang
TD
: 120/80mmHg
RR
: 20x/m
Sens : CM
N
: 84 x/m
Temp: 36,5oc
St. Obstetri
PL: FUT 3 jbpx (... cm), memanjang, kepala/bokong, puka/puki, U1/5, His
4x/10/45, DJJ 142 x/m, TBJ ... gr (sesuai FUT)
VT: Portio tidak teraba, lengkap, ketuban (-), kepala, HIII+,UUK kanan
depan/UUK kiri depan (sesuikan dengan hasil pemeriksaan luar)
D/ G1P1A0 hamil aterm inpartu kala II JTH Preskep
Th/
Pimpin Persalinan
Episotomi mediolateral
3. Pukul 16.25 WIB lahir neonatus hidup jenis kelamin, BB 2800 gr, PB 49 cm, A/S
8/9 FT AGA
4. Dilakukan manajemen aktif kala III
Inj. Oksitosin 10 IU (IM, 1/3 paha luar)
Masase fundus uteri
Peregangan tali pusat terkendali
5. Pukul 16.35 WIB :
a. Plasenta lahir lengkap
b. Kemudian dilakukan eksplorasi jalan lahir dan tidak didapatkan perluasan
luka episiotomi ( kalo diepis) / tidak didapatkan diskontinuitas jaringan(kalo
tidak ada laserasi)
(kalau ada) (contoh: didapatkan diskontinuitas jaringan pada perineum jam 5
grade II, panjang 4 cm, kedalaman 0,5 cm)
c. (kalau ada) Luka dijahit terputus satu per satu/ secara jelujur dengan chromic
catgut 2.0
d. KU ibu post partum baik, perdarahan aktif (-)
St. Presens:
KU:
Sens:

TD:
N:

RR:
t:
TTD

05/10/15
16.40 WIB
Randa,S.Ked

Instruksi post partum:


1. KIE
2. Observasi TVI, kontraksi, pendarahan
Tiap 15 pada 1 jam pertama
Tiap 30 pada 1 jam selanjutnya
3. Mobilisasi jalan
4. Diet biasa
5. Vulva hygiene setiap setelah BAB, BAK dan mandi
6. ASI sesuai kebutuhan
7. Kalo persalinan patologis, tambah drip IVFD oxytosin 20 IU dalam Asering 500
cc gtt xx/m 2 kolf aff infus setelah kolf ke-2 selesai
8. As. Mefenamat 3 x 500 mg p.o
9. Folaplus 2 x 1 tab p.o
TTD

B. Laporan Operasi Seksio Sesaria (SA/GA)


1. Pukul 15.30 operasi dimulai
05/10/15
2. Pasien telentang dengan Spinal/General Anasthesi.
16.15 WIB
Elis,S.Ked
28

3. Dilakukan tindakan aseptik dan anti septik pada daerah operasi, lapangan operasi
dipersempit dengan doek steril.
4. Dilakukan insisi mediana, diatas simpisis pubis, dilakukan pelebaran kavum
abdomen secara tajam dan tumpul hingga menembus peritoneum, tampak uterus
sebesar kehamilan aterm (jika bekas SC ditulis Insisi Pfaneinsteil diatas luka lama)
5. Segmen Bawah Rahim diinsisi secara semilunar, janin dilahirkan dengan
melakukan meluksir kepala. (kl bokong dan letli ekstraksi kaki)
6. Pukul 15.35 WIB, lahir neonatus hidup, jenis kelamin, BB 2900gram, PB 50cm,
A/S 8/9, FT AGA.
7. Pukul 15.38 WIB, plasenta lahir lengkap, dilakukan eksplorasi, sisa (-), ekstended
(-), sudut dijahit secara figure of eight dengan chromic catgut no 1
8. SBR dijahit secara jelujur feston dengan PGA No. 1
9. Eksplorasi perdarahan (-) (dilakukan tubektomi pomeroy bilateral dengan chromic
2.0)
10. Peritoneum dijahit secara jelujur dengan plain catgut No 2.0.
11. Otot dijahit satu-satu dengan plain catgut 2.0
12. Fascia dijahit secara jelujur dengan PGA No. 1
13. Subkutis dijahit secara terputus satu-satu dengan plain 2.0
14. Kutis dijahit secara subkutikuler dengan PGA No 3.0
15. Luka operasi ditutup dengan kassa dan plester.
16. Pukul 16.00 WIB operasi selesai
D/ pra operasi : G7P6A0 hamil atermbelum inpartu + protubektomi, JTH preskep.
D/ post operasi : post SSTP a.i. PPT + pro tubektomi
Tindakan : SSTP + tubektomi pomeroy bilateral
TTD

(dr. Taufik Sp.OG)


Note: diagnosis post operasi untuk menentukan etiologi, jadi harus sertakan et causa
Misal post SSTP a.i tidak ada kemajuan persalinan e.c rigid cervix

C. Laporan Ekstraksi Vakum


1. Pukul 16.15 WIB tindakan dimulai
05/10/15
16.40 WIB 2. St. Presens :
KU
: Sedang
TD
: 120/80mmHg
RR
: 20x/m
Preeti, S.Ked
Sens : CM
N
: 84 x/m
Temp : 36,5oc
St. Obstetri
PL: FUT 3 jbpx (... cm), memanjang, kepala/bokong, puka/puki, U1/5, His
4x/10/45, DJJ 142 x/m, TBJ ... gr (sesuai FUT)
VT: Portio tidak teraba, lengkap, ketuban (-), kepala, HIII+, UUK kanan
depan/UUK kiri depan (sesuikan dengan hasil pemeriksaan luar)
D/ G1P1A0 hamil aterm inpartu kala II lama (diluar) JTH Preskep
Th/
Akhiri kala II dengan ekstraksi vakum
Episotomi mediolateral
3. Dilakukan pemasangan cup vakum ukuran sedang pada UUK menjauhi UUB
4. Setelah diyakini tidak ada jaringan yang terjepit, tekanan vakum diturunkan -20
mmHg selama 2 menit, lalu 40mmHg selama 2 menit lalu 60 mmHg selama 2
menit.
29

5. Dilakukan evaluasi ulang, tidak dijumpai jaringan ibu yang terjepit dan cup vakum
terpasang dengan benar
6. Dilakukan traksi mendatar sejajar bidang lantai sampai UUK berada di bawah
simfisis. Dilakukan traksi ke arah bawah untuk melahirkan muka, disusul dengan
traksi ke arah atas.
7. Pukul 16.25 WIB lahir neonatus hidup jenis kelamin, BB 2800 gr, PB 49 cm, A/S
8/9 FT AGA
8. Dilakukan manajemen aktif kala III
a. Inj. Oksitosin 10 IU (IM, 1/3 paha luar)
b. Masase fundus uteri
c. Peregangan tali pusat terkendali
9. Pukul 16.35 WIB :
a. Plasenta lahir lengkap
b. Kemudian dilakukan eksplorasi jalan lahir, portio intak dan tidak didapatkan
perluasan luka episiotomi (*kalo diepis) / tidak didapatkan diskontinuitas
jaringan(**kalo ada laserasi)
c. (kalau ada) Luka dijahit terputus satu per satu/ secara jelujur dengan chromic
catgut 2.0
d. KU ibu post partum baik, perdarahan aktif (-)
05/10/15
16.40 WIB
Preeti, S.Ked

Instruksi post partum:


1. KIE
2. Observasi TVI, kontraksi, pendarahan
Tiap 15 pada 1 jam pertama
Tiap 30 pada 1 jam selanjutnya
3. Mobilisasi jalan mulai pukul
4. Diet biasa
5. Vulva hygiene setiap setelah BAB, BAK dan mandi
6. Kateter menetap, catat input output hingga pukul (24 jam, atau jika indikasi
ekstraksi vakum kala II lama di luar, kateter dipasang 3 hari)
7. ASI sesuai kebutuhan
8. Kalo persalinan patologis, tambah drip IVFD oxytosin 20 IU dalam Asering 500
cc gtt xx/m 2 kolf aff infus setelah kolf ke-2 selesai
9. Ciprofloxacyn 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
10. As. Mefenamat 3 x 500 mg p.o
11. Folaplus 2 x 1 tab p.o
TTD

D. Laporan Kuretase dengan Anestesia TIVA


Operator :
05/10/2015
16.45 WIB
Assisten :
Ria, S. Ked
1. Kuretase dimulai pada pukul ......
2. Pasien dalam posisi litotomi dengan anestesi TIVA
3. Dilakukan aseptik dan antiseptik pada vulva dan sekitarnya
4. Dipasang sims bawah dan sims atas
5. Dipasang foerster klempada jam 11
6. Di sondase, uterus ... cm AF
7. Dilakukan kuretase tajam/tumpul (Tanya kk residen)
8. Didapatkan jaringan ... ml darah ..... ml, (kalo death conseptus dibuat juga fetus
(+))
9. Pendarahan aktif (-)
10. Dilakukan tidakan aseptik dengan povidone iodine
11. Pukul Tindakan selesai
D/ pre kuretase : cth (P0A1 dengan ab inkomplit)
30

D/ post kuretase : cth (post kuretase a/i sisa kehamilan (untuk ab) atau death conceptus)
Tindakan
: Kuretase
Ttd
05/10/2015
16.45 WIB
Ria, S. Ked

Instruksi post kuret (TIVA):


1. KIE
2. Observasi TVI dan pendarahan
Tiap 15 pada 1 jam pertama
Tiap 30 pada 1 jam selanjutnya
3. Puasa hingga 2 jam post kuretase
4. Baring telentang hingga 4 jam post kuretase
5. (jika kuret a.i sisa plasenta dan hamil mola) Drip oxytosin 20 IU dalam 500 cc
asering gtt XX/m
6. Ciprofloxacin 2x500mg tab p.o(kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
7. As. Mefenamat 3x500mg tab p.o
8. Folaplus 2 x 1 tab p.o
Ttd
Catatan : untuk kuretase beresiko (mola) instruksi post kuret ditambahkan:
kateter menetap selama 12 jam, catat input output
cek Hb post operasi

E. Laporan Manual Plasenta


1. Pukul ... WIB tindakan dimulai
05/10/15
2. Penderita disiapkan pada posisi litotomi
16.45 WIB
Zaila, S. Ked 3. Penolong berdiri atau duduk didepan vulva dengan salah satu tangan (tangan kiri)
memegang tali pusat, tangan yang lain (tangan kanan) masuk ke kavum uteri secara
obstetri
4. Setelah mencapai tempat implantasi plasenta, tangan obstetri dibuka seperti memberi
salam (ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk)
5. Lepaskan plasenta dari tempat implantasi dengan menyelipkan ujung jari diantara
plasenta dan uterus dengan punggung tangan menghadap ke dinding dalam uterus
6. Kemudian gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke kranial sehingga
semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan
7. Pukul ..... WIB
a. Plasenta lahir lengkap, dilakukan eksplorasi jalan lahir ditemukan laserasi jalan
lahir
b. Laserasi dijahit secara satu-satu dengan benang chromic catgut No.2.0
8. Pukul ..... WIB
a. Tindakan selesai
b. KU ibu post manual plasenta baik, perdarahan aktif (-)
St.Present
KU:
TD:
RR:
Sens:
N:
T:
D/ Pre Tindakan : P2A0L1 post partus spontan diluar (2 jam) dengan PPH dini a.i retensio
plasenta
D/ post tindakan : P2A0L1 post manual plasenta ai retensio plasenta ec plasenta adhesive
31

Tindakan

: manual plasenta
TTd

Instruksi post manual plasenta


05/10/15
Obs.TVI, kontraksi, perdarahan
16.45 WIB
- tiap 15 pada 1 jam pertama
Zaila, S. Ked
- tiap 30 pada 1 jam selanjutnya
. O2 3l/m
Diet biasa (jika manual plasenta dilakukan di OK pasien disuruh puasa 4 jam post manual
plasenta)
Vulva hygiene tiap setelah BAK, BAB dan mandi
Bedrest selama 6 jam post tindakan
Kateter menetap catat input output
Drip oxytosin 20 IU dalam 500 cc asering gtt XX/m
Ciprofloxacin 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
Asam mefenamat 3 x 500 mg p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.p
D/ Pre Tindakan : P2A0L1 post partus spontan diluar (2 jam) dengan PPH dini a.i retensio
plasenta
D/ post tindakan : P2A0L1 post brandt Andrew manuever ai retensio plasenta ec plasenta
inkarserata
Tindakan
: brandt Andrew manuever
TTd

Catatan: manual plasenta dilakukan setelah gagal pemberian oksitosin 2x15 menit
plasenta tidak lahir (injeksi pertama, 15 menit setelahnya)
F.
05/10/2015
19.00 WIB
Nella, S. Ked

Laporan Brandt Andrew Manuver


1. Pukul 19.00 WIB tindakan dimulai
2. Penderita disiapkan dalam posisi litotomi
3. Penolong berdiri di depan vulva dengan tangan (kanan) memegang tali pusat,
tangan (kiri) digerakkan dari atas simfisis kearah cranial
4. Plasenta kemudian dilepaskan
5. Pukul 19.05 WIB
Plasenta lahir lengkap, dilakukan eksplorasi dan tidak ditemukan perluasan luka
episiotomi. Laserasi dijahit satu-satu dengan benang chromic catgut no. 2.0
6. Pukul 19.15 WIB
Tindakan selesai
KU ibu post Brandt Andrew Manuver baik, perdarahan aktif (-)
St.Presens:
KU
: SedangTD : 120/80mmHgRR
: 20x/m
Sens

: CM N

: 84 x/m

Temp: 36,5oc
TTD

Instruksi Post Brandt Andrew Manuver


1. Obs.TVI, kontraksi, perdarahan
05/10/2015
19.00 WIB
32
Nella, S. Ked

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

- tiap 15 pada 1 jam pertama


- tiap 30 pada 1 jam selanjutnya
Diet biasa
Vulva hygiene tiap setelah BAK, BAB dan mandi
O2 3 L/m
Tidur telentang
IVFD asering gtt xx/m
Ciprofloxacin 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
Asam mefenamat 3 x 500 mg p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.p
TTD

dr. Taufik F.T, Sp.OG

1.
05/10/2015
19.00 WIB
Nella, S. Ked

Instruksi Post op NOK/SA


Obs.TVI, kontraksi, perdarahan
- tiap 15 selama 1 jam pertama
- tiap 30selama3 jam selanjutnya
- tiap 60 selama 20 jam selanjutnya
2. Kateter menetap catat i/o
3. Puasa sampai 2 jam post op
4. Tirah Baring 24 jam + bantal
5. IVFD asering : D5% = 1: 3 gtt xx/m drip oxytocin 20 IU 2 Kolf sampai 24 jam
6. Inj. Cefotaxim 2x1 gr IV (ST) pelan 5
7. Drip Metronidazole 3x500 habis dalam 30
8. Inj. Tramadol 3x100 IV dalam 10
9. Inj. Kalnex 3x250 IV dalam 10
10. Cek Hb post Op

H. Laporan Persalinan Presbo Ekstraksi parsial


1. Pukul 18.20 WIB parturien tampak ingin mengedan
2. Status Presens
05/10/2015
KU
: sedang
TD
: 120/80 mmHg RR : 20 x/menit
19.00 WIB
Sensorium : CM
N
: 88 x/menit
Temp : 36,2 c
Ahaw, S. Ked
St. Obstetri
PL: FUT 3 jbpx (... cm), memanjang, puki, bokong, U1/5, His 4x/10/45, DJJ 142
x/m, TBJ ... gr (sesuai FUT)
VT: Portio tidak teraba, lengkap, ketuban (-), Bokong, HIII+, Sakrum kiri lintang
D/ G2P1A0 hamil aterm inpartu kala II JTH presbo
Th/
Pimpin persalinan
Episiotomi mediolateral
3. Pukul 18.30 WIB
bokong lahir spontandengan tenaga mengejan
tali pusat dikendorkan
ibu dipimpin mengejan 3x
scapula tidak tampak dibawah simfisis, diputuskan untuk melakukan ekstraksi
parsial secara lovset untuk melahirkan bahu
kepala dilahirkan secara mauriceau
33

4. Pukul 18.40 WIB lahir berturut-turut dagu, hidung, dahi, dan kepala. Lahir neonatus
hidup BB 3100gr, PB 48cm, A/S 8/9 FT AGA
5. Dilakukan manajemen aktif kala III
Inj. Oksitosin 10 IU (IM, 1/3 paha luar)
Masase fundus uteri
Peregangan tali pusat terkendali
6. Pukul 16.35 WIB :
Plasenta lahir lengkap
Kemudian dilakukan eksplorasi jalan lahir dan tidak didapatkan perluasan luka
episiotomi ( kalo diepis) / tidak didapatkan diskontinuitas jaringan(kalo tidak ada
laserasi)
(kalau ada) Luka dijahit terputus satu per satu/ secara jelujur dengan chromic
catgut 2.0
KU ibu post partum baik, perdarahan aktif (-)
St. Presens:
KU: TD: RR:
Sens: N:
T:

Ttd
G. Laporan Rehecting dengan TIVA
1. Pukul ..... tindakan dimulai
05/10/2015
2. Penderita disiapkan pada posisi litotomi.
16.45 WIB
Nella, S. Ked
3. Dilakukan tindakan aseptik dan antispetik pada daerah vulva dan sekitarnya.
4. Daerah vulva dicuci dengan NaCl.
5. Dibuat luka baru pada tepi luka episiotomi lama.
6. Identifikasi m.transperineal.
7. Dilakukan pencucian dengan H2O2 lalu bilas dengan NaCl.
8. Dilakukan repair dan rehecting pada mukosa vagina dengan chromic 2.0.
9. Dilakukan rehecting jaringan kutis dengan PGA 1.0
10. Diberikan kasa betadin pada luka baru.
11. Tindakan selesai pada pukul
D/Pre rehecting P1A0 post partum spontan dengan wound interrupted
D/ Post rehecting a.i wound interrupted
Ttd

05/10/15
16.45 WIB
Nella, S. Ked

Instruksi post rehecting


1. KIE
2. Obs.TVI dan perdarahan
3. Diet 2 jam post rehecting.
4. Mobilisasi duduk (4 jam post rehecting), selanjutnya mobilisasi berjalan
5. Vulva hygiene tiap setelah BAK, BAB dan mandi
6. IVFD asering 500cc gtt XX/m
7. Ciprofloxacin 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
8. Asam mefenamat 3 x 500 mg p.o
9. Folaplus 2 x 1 tab p.p
Ttd
34

Laporan op. insisi/eksis abses bartholene


1. Tindakan dimulai pukul WIB
2. Pasien dalam posisi litotomi dengan facemask + TIVA
3. Aseptik antiseptic pada lokasi dan sekitar daerah operasi
4. Insisi/eksisi pada tepi mukosa cm
5. Tepi kapsul dijepit koher
6. Kapsul kista di eksisi/insisi
7. Cuci NaCl + povidone iodine
8. Tepi lesi dijahit satu-satu dengan PGA 2.0
9. Drain Karet
10. Povidone Iodine
11. Tindakan selesai pukul WIB
D/ Pre tindakan: Kista bartolini
D/ post tindakan: post eksisi/insisi drainase a.i kista/abses bartolini
Tindakan: Insisi/ eksisi drainase
Ttd

35

FOLLOW UP
1. Follow up status bangsal
a. Post partum spontan
05/10/2015
Hari I
06.00 WIB
S
: Keluhan : nyeri di luka jaitan (kalo di epis atau laserasi), mual, pusing, dll
Randa, S. Ked
O
: Status Present
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m
T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang,
lokhia rubra (+)
A
: K/ P1A0 post partum spontan hariperawatan ke-1
P
:
KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)
Obsv. TVI, perdarahan, kontraksi
Diet biasa
Mobilisasi jalan
Vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)
ASI sesuai kebutuhan
Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o) Kalo ga di epis ataupun ga ada
laserasi ga perlu dikasih cipro
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
Os boleh pulang
Konseling KB( harus tulis kb jenis apa, dan siap2 kalo ditanya alasan pilih kb)
Ttd
b. Post partum dengan ekstraksi vakum
Hari I
05/10/2015
S: Keluhan : nyeri di luka jaitan (kalo di epis atau laserasi), mual, pusing, dll
06.00 WIB
O
: Status Presens
Zaila, S. Ked
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m
T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva
tenang, lokhia rubra (+)
A
: K/ P1Ao post ekstraksi vakum a.i.... hari tindakan ke 1
P
:
KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)Obsv. Tvi, perdarahan, kontraksi
Diet biasa
Mobilisasi jalan
Vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi atau pagi-sore)
ASI sesuai kebutuhan
Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
Pasang kateter menetap (Catatan: untuk ekstraksi vakum a.i kala II lama, partus
kasep pasang kateter menetap 3 hari. Os boleh pulang setelah residu < 100
ml. Kalau indikasi lain, pasang kateter menetap selama24 jam. Os boleh pulang
bila residu < 100 ml)
Os boleh pulang
36

Ttd

05/10/2015
06.00 WIB
Ria, S. Ked

S
O

S
O

c. Post partum spontan dgn PEB


Hari I
: Keluhan : pusing,nyeri di luka jaitan (kalo di epis atau laserasi), mual, dll
: Status Presens
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m
T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang, lokhia rubra
(+)
A
: K/ P1A0 post partum spontan dengan PEB hari perawatanke-1
P
:
KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)
Obsv. Tvi, perdarahan, kontraksi
Mobilisasi jalan
IVFD asering 500 ml gtt XX
Drip MgSO4 40% 10 gr gtt XX/mnt (24 jam)
Cateter menetap catat input output
Diet biasa
Vulva hygiene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)
ASI sesuai kebutuhan
Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
Nifedipine tab 4x10 mg p.o
Konseling KB ( harus tulis kb jenis apa, dan siap2 kalo ditanya alasan pilih kb)
Ttd
Hari II
: Keluhan : keluhan yang dirasakan pasien
: Status Presens
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM
N : 88x/m
T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang,lokhia rubra
(+)
A
: K/ P1Ao post partum spontan hari tindakan ke 2
P
:
KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)
Obsv. Tvi, perdarahan, kontraksi
Diet biasa
Mobilisasi jalan
Vulva hygiene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)
ASI sesuai kebutuhan
Aff infus
Aff cateter
Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
Nifedipine 4x10 mg tab p/o
Os boleh pulang
Konseling KB ( harus tulis kb jenis apa, dan siap2 kalo ditanya alasan pilih kb)
Ttd
37

d. Post partum spontan dengan PPH


Hari I
05/10/2015
S
: Keluhan : pusing,lemas, nyeri di luka jaitan, dll
06.00 WIB
O
: Status Presens
Preeti, S. Ked
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m
T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang, lokhia rubra
(+)
A
: P1A0 post partum spontan dengan early/late PPH hari tindakan ke1
atau misalnya
P1A0 post manual plasenta a.i. retensio plasentaec plasenta adhesive hari
tindakan ke1
P1A0 post brandt Andrew manuever a.i. retensio plasenta ec plasenta
inkerserata hari tindakan ke1
P

:
KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)
diet biasa
O2 3 L/m
Tidur terlentang
vulva hygiene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)
ASI sesuai kebutuhan
Up infus (tergantung keadaan pasien)
Up kateter (tergantung keadaan pasien)
Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
TTd

e. Post SSTP
Hari I
05/10/2015
S
: Keluhan : pusing, mual,kembung, nyeri di luka operasi, dll
06.00 WIB
O
: Status Presens
Ahaw, S. Ked
Ku : Sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM
N : 88x/m
T : 36,5 oC
Status Obstetri:
PL:
I : Abdomen datar, simetris, tampak luka operasi tertutup kasa, striae(+), lokia
rubra (+), vulva tenang
P : FUT teraba 2 JBPST, kontraksi baik, nyeri tekan di luka operasi, massa (-)
P : Timpani, TCB (-)
A : Bising usus (+) Normal
A
: K/ P1Ao post SSTP a.i. ................... hari tindakan ke 1
P
:
KIE (Konseling, Informasi, Edukasi) kalau tubektomi tulis (informasi,edukasi)
Observasi TVI,kontraksi,perdarahan
Diet biasa (periksa bising usus, jika (+)normal, boleh minum air hangat dulu
baru makan)
Mobilisasi mika miki (kalau sudah 24 jam post op dianjurkan mobilisasi jalan,
jadi mobilisasi bertahap tidak dipakai lagi)
38

Vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)


ASI sesuai kebutuhan
kateter menetap catat input output
IVFD Asering : D5 = 1:3 gtt xx drip oxy 20 IU 2 kolf
Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr i.v (skin test) pelan 5
Inj. Tramadol 3 x 100 mg i.v pelan dalam10
Inj. Kalnex 3 x 250 mg i.v pelan dalam 10
Metronidazole 3 x 500 mg driphabis dalam 30
TTd

05/10/2015 S
06.00 WIB O
Ahaw, S. Ked

A
P

Hari II
: Keluhan : Habis operasi melahirkan, BAK (+/-)
: Status Presens
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM
N : 88x/m
T : 36,5 oC
Status Obstetri
I : Abdomen datar, simetris, tampak luka operasi tertutup kasa, striae(+), lokia
rubra (+), vulva tenang
P : FUT teraba 2 JBPST, kontraksi baik, nyeri tekan di luka operasi, massa (-)
P : Timpani, TCB (-)
A : Bising usus (+) Normal
: K/ P1Ao post SSTP a.i. ................... hari tindakan ke 2
:
KIE (Konseling, Informasi, Edukasi), kalau tubektomi tulis (informasi,edukasi)
Obsv TVI, kontraksi, perdarahan
Diet biasa
Mobilisasi duduk
ASI sesuai kebutuhan
Vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi atau pagi-sore)
Up infus
Up kateter
*Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Metrodinazole 3 x 500 mg p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
Konseling KB (jangan tulis kalo dengan tubektomi)
(*catatan: obat injeksi diberikan sebanyak 6x. jadi jangan up infus dan
kateter jika pemberian obat injeksi belum selesai. Cross check list obat
pasien di status pasien atau di ayuk bidan)

Hari III : Sama seperti hari 2


Mobilisasi jalan
(pastikan: up kateter, up infus, obat p.o)
Hari IV :
I : Abdomen datar, simetris, tampak luka operasi tenang, jaitan baik, pus (-), tanda
inflamasi (-), striae(+), lokia serosa (+), vulva tenang
P : FUT teraba 2 JBPST, kontraksi baik, nyeri tekan di luka operasi, massa (-)
P : Timpani, TCB (-)
A : Bising usus (+) Normal
ditambah :
Mobilisasi jalan
39

GV dan os boleh pulang


Ttd

f. Post Laparotomi
: Keluhan : pusing, mual,kembung, nyeri di luka operasi, dll
: Status Presens
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM
N : 88x/m
T : 36,5 oC
Status Ginekologi
I : Abdomen datar, simetris, tampak luka operasi tertutup kasa, striae(+), lokia
rubra (+), vulva tenang
P : kontraksi baik, nyeri tekan di luka operasi, massa (-)
P : Timpani, TCB (-)
A : Bising usus (+) Normal
A
: K/ P1A0 post laparotomi a.i. ................... hari tindakan ke 1
P
:
Informasi, edukasi
Observasi TVI
Diet biasa
Imobilisasi atau mobilisasi bertahap (tergantung SA atau GA, jika GA jangan
lupa periksa bising usus)
Up infus
Up kateter
Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Metrodinazole 3 x 500 mg p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
Hari selanjutnya menyesuaikan (hampir sama dengan SC. Tergantung keadaan ibu dan
anestesi yang digunakan)

05/10/2015 S
06.00 WIB O
Zaila, S. Ked

Ttd
05/10/2015 S
06.00 WIB O
Elis, S. Ked

A
P

g. Post Kuretase
: Keluhan : misal pusing, mual, lemes, BAK (+/-)
: Status Presens
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM
N : 88x/m
T : 36,5 oC
Status Ginekologi
PL : abdomen datar, simetris,kontraksi baik, FUT tak teraba, massa (-), nyeri tekan
(-),TCB (-), lokhia rubra (+)
: K/ Post kuretase a.i. ................... hari tindakan ke 1
:
KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)
Obsv TV, perdarahan
Mobilisasi (jalan)
Diet biasa
Up infus (Jika pakai infus)
Up kateter (Jika pakai kateter)
Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
(Obat-obatan post kuret selalu tablet, jangan ksh iv)
Konseling KB ( harus tulis kb jenis apa, dan siap2 kalo ditanya alasan pilih kb)
R/ pulang ( cek hb dulu, kalo hb dan KU baik, boleh pulang)
40

Ttd
h. HEG
: Keluhan : mual muntah
: Status Presens
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m BB: (jangan lupa timbang)
Sens : CM
N : 88x/m
T : 36,5 oC
Turgor kulit ......., Mata cekung ...........
Status Ginekologi
PL : Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tak teraba, nyeri tekan (-), massa (-),
TCB (-)
A
: K/ G..P..A.. hamil .. minggu dengan HEG grade hari perawatan ke 1
P
: Informasi, edukasi
Obsv. Tvi
Diet biasa/lunak
IVFD Asering : D5% : Aminofluid = 1 : 2 : 1 gtt xx/m
Inj. Ondansentron 3 x 1 amp
Folaplus 2 x 1 tab p.o
Provomer 2 x 1 tab

05/10/2015 S
06.00 WIB O
Randa, S. Ked

*NB : os boleh pulang sampai KU baik atau APS (atas permintaan sendiri a.k.a PP=pulang paksa
kalau di RSMH), antimual jika pasang infus : ondansentron 2x 80 mg, jika tidak terpasang infus
ranitidine 2x 150 mg
i. Abortus Iminens
: Keluhan : BAK (+/-), keluar darah dari kemaluan (-), perut mulas (-)
: Status Presens
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM
N : 88x/m
T : 36,5 oC
Status Ginekologi
PL : Abdomen datar, simetris, kontraksi baik, FUT tak teraba, nyeri tekan (-),
massa (-), TCB (-)
A
: K/ G..P..A.. hamil .. minggu dengan abortus iminens hari perawatan 1
P
:
Informasi, edukasi
R/ Medisinalis
Obsv. Tvi, perdarahan
Bedrest total
IVFD asering gtt X/menit
Progeston 2x1 tab p.o
Folaplus 2x1 tab p.o
Hystolan 2x tab p.o

05/10/2015 S
06.00 WIB O
Ria, S. Ked

*hati-hati dengan pasien post sc, laparotomi, liat bener kondisinya apalagi kalo ada keluhan perut
kembung dan gak bisa BAK (terutama hari perawatan ke-3) keluhan2 itu jangan sampe babe
yang nanya dan tidak tertulis di status.
*Pasien Ginekologi gakusah dibuat FUT di follow up nya

41

KEGIATAN
1. VK
a. Pasien Baru
Pasien baru datang langsung anamnesis dan periksa (selengkap-lengkapnya,
koreksi kakak residen)
Kalo lembar persetujuan belum ditanda tangan sama pasien, langsung kita
minta aja tanda tangannya pasien sama tanda tangan saksi biasanya suami dan
orang tua pasien (bisa juga ayuk bidan vk yang udah minta tanda tangan
duluan).
Tulis status pasien lengkaptermasuk follow up pasien selama di VK dan
partograf jgn lupa lengkapi halaman depan dan tulis nama dr.Taufik sama
ttdnya
Langsung isi resume pasien pulang diagnosis masuk, keluhan utama,
pemeriksaan fisik (st.presens & PL)
Kalau ada pasien semalam yang masih ada di VK besok paginya, jangan lupa di
follow up.
Pasien masuk dengan inpartu gambar PARTOGRAF, jangan lupa di follow
up tiap 4 jam (VT) untuk pasien kala I fase laten dan tiap 2 jam (VT) untuk
pasien kala I fase aktifdan halaman dengan judul Lembar Tindakan Kamar
Bersalin diisi setiap follow up pasien di VK (JANGAN LUPA, kalo RONDE
PASTI DILIHAT DAN DITANYA dr. Taufik). Partograf di Sekayu beda dengan
di RSMH. Di Sekayu fase laten sudah mulai dibuat partograf.Saat masuk fase
aktif, bikin garis transfer ke titik pembukaan fase aktif (lihat di buku partograf
dr.Komar). Saat fase laten, pemantauan per 4 jam, saat fase aktif, pemantauan
per 2 jam. Terdapat juga pasien yang harus dipantau setengah waktu: PEB,
KPSW, riwayat SC, presbo dan gemeli.
b. Stenon
Pasien yang mau melahirkan dan sudah hampir bukaan lengkap biasanya
langsung dipindah ke ruang VK
Sambil suruh pasien miring ke kiri, siapkan alat-alat stenon di meja besi.
Siapin juga kantong asoy besar untuk tempat plasenta dan kain kotor pasien
(biasanya minta ke keluarga pasien)
Jangan lupa minta izin ke ayuk bidan kalo mau stenon, sekalian minta bantuan
(kalo kakak residennya tidak ada)
Waktu pimpin persalinan, jangan lupa pakai scott dan handschoen
Setelah persalinan selesai (sampai selesai jahit epis), bereskan tempat tidur ibu,
masukkan plasenta dan kain kotor ibu ke dalam kantong asoy
Baskom besi di bawah tempat tidur, dibawa. Sampah2 dibuang ke tempat
sampah medis, cairan darah buang di pispot kamar mandi pasien. Baskom
dicuci dan ditarok lagi di bawah tempat tidur
Cuci alat partus set dan kateter (kateter jangan dibuang, dicuci trus ditarok di
tempat cuci DTT)
Kalau bisa, selagi kita stenon, temen jaga kita 1 lagi langsunglah buat
laporan persalinannya biar efektif waktu. Jangan sampai pasien sudah
dipindah ke bangsal, laporan persalinan belum ditulis. Nanti repot sendiri waktu
follow up pagi.
42

2. POLI
a. Minggu I
Biasanya waktu kartu pasien dateng, kita panggil pasiennya
Anamnesis keluhan, HPHT (kalo hamil)
Pemeriksaan Tensi, BB, TB
Semuanya tulis di status. Jangan lupa isi halaman SJP bagian diagnosis dan
nama dokter + ttd (kode : ANC [hamil pertama] Z.340 ; ANC [hamil kedua
dst] Z.348; selain ANC tulis PNC Z. 392; USG 8878)
Setelah itu pasien kita suruh keluar lagi. Kalo semua kartu pasien sudah di
anamnesis dan diperiksa, baru pasien dipanggil masuk lagi untuk USG
Bawa status pasien yg bakal di USG, suruh pasien naik ke tempat tidur.
Catat hasil USG dari kakak residennya atau dr.Taufik
Format (sesuaikan sendiri):
1. Obs
Janin tunggal hidup presentasi kepala
BPD (biparietal diameter)
38w3d
FL (femur length)
Cairan ketuban cukup
Plasenta di korpus depan
DJJ (+)
(Kalau usia hamil muda pakai CRL bukan BPD/FL)
Kesan : hamil 38 minggu JTH preskep (Kalau hamil muda JTH
intrauterine)
2. Gin
a. Vesica urinaria baik
b. Uterus AF ukuran ... x .... cm , endometrial line (+) .... cm
c. Adneksa kanan dan kiri normal
(pasien post kuretase tambahkan => sisa kehamilan (-))
Kesan : Ginekologi TAK
3. Periksa Sehat
a. GS (-)
b. VU baik
c. Uterus dbn
d. EL (+)
e. ROV/LOV dbn
Kesan : Ginekologi TAK

Untuk pasien yang kontrol hamil, langsung resep Folapus 1x1 sama Procalma
1x1
b. Minggu II Biasanya kita sudah boleh meng-USG pasien (sekarang koas dak
blh lagi usg sama dr. Taufik krn beliau bilang kt gak tau dasarnya)
c. Kontrol SC, tindakannya AJ (angkat jahitan) dan GB (ganti balutan)
NB:Obat2 yang biasa dikasih di poli (kita yang tulis resep)
a. Kontrol hamil fisiologis :
R/ folaplus tab No.X 1dd1
R/ procalma tab No.X 1dd1 (mulai trimester 2)
R/ Fe tab 1x1 (pada trimester 3)
Hamil muda : bila ada mual R/ povomer 3x1, keluhan flek R/ Progeston 1x1
b. Kontrol Post partum, Post op, Post Kuret (periksa jahitan bila ada)
R/ asam mefenamat 500mg tab No.X 3dd1
43

R/ Ciprofloxacin 500 mg tab no X 2dd1 (tergantung keadaan luka)


R/ asam traneksamat 500 mg tab no X 3dd1 (bila perlu)
R/ metronidazole 500 mg tab no. XV 3dd1 (jika terdapat nanah)
c. Flour albus
R/ metronidazol 500 mg tab No.X 3dd1
R/ ciprofloxacin 500mg tab No. X 2dd1
R/ clindamisin tab No.X 3dd1
d. Obat yang sering digunakan di poli
- Progestron
- Procalma (1x1)
- Provomer
- Promovit
- Hystolan
- Folaplus (1x1)
- Asam mefenamat (3x1)
- Amoxicilin
- Ciprofloxacin
3. BANGSAL
- Malam sebelumnya, silahkan datang ke Bangsal, bagi pasien (ada 5 kamar:dengan
total bed ada maksimal 30 bed) tulislah dulu follow up buat besok paginya dan
periksa kelengkapan status pasien terutama bagian tanda tangan dan tindakan dan
partograf
- Pagi jam 6.30 sudah di bangsal apapun yg terjadi (blm mandi juga tdk apa) visite
mandiri ke pasien tambahan bila ada perubahan dari pemeriksaan semalam.
Terutama lihat kecocokan follow up dengan keadaan pasien, terutama lagi soal
infus dan kateter apakah masih terpasang atau tidak.
- Jika ada kakak residen, konsul atau minta koreksi status.
- Ronde biasanya mulai paling cepat jam 7.30 , kita prepare pasien ( pasien
dipastikan ada di bed nya), keluarga pasien dipastikan sudah keluar dari ruangan,
status boleh dipegang sendiri atau diletakkan di bed pasien.
- Yang memegang pasien langsung melaporkan ke konsulen (seperti di Palembang)
tapi biasanya hanya nama, usia dan diagnosis terakhir dan hari perawatan ke
berapa.Mohon izin lapor pasien, dokter. Nybinti .., .. tahun, assessment pagi
ini.
- Kadang-kadang konsulen bertanya usia pasien, kapan pasien masuk (tanggal),
diagnosis masuk pasien.
- Obat2 yang didapat dan alasan pemberian obat
- Minggu awal biasanya pertanyaan seputar proses persalinan normal dan partograf,
minggu kedua ditanya mengenai patologis, minggu ketiga ditanya mengenai
tindakan (ini target beliau katanya), namun minggu kedua dan ketiga kita tetep
ditanya fisiologis dan patologis biasanya.
- Baca juga tentang terapi cairan
- Selanjutnya biasanya ditanya alasan atau indikasi SC
- Pertanyaan konsulen biasanya juga reasoning dan biasanya ilmu obsgyn dasar
( baca supono dan BRO)
- Sesuaikan terapi yang kita berikan dengan terapi yang tertulis di catatan bidan
karena konsulen biasanya crosscheck dengan bidannya secara langsung
- Selesai ronde biasanya konsulen duduk dan ngobrol dengan bidan, jangan pergi
dulu sebelum diizinkan, boleh kalau mau bertanya dengan beliau.
- Kalau ingin bertanya jangan teori, tanya tentang keadaan dan kasus pasien yang
bisa didiskusikan.
44

4. JAGA MALAM
- HARUS pakai baju jaga (abu-abu) dan nametag.
- Biasanya pukul 20.00 WIB sepulangnya dari tempat praktek, beliau ke VK atau
OK. (yang gak jaga stand by di bangsal juga jam 20.00 pakai baju terserah tapi
pakek snelli, biasa sampai pukul 23.00 WIB)
- Periksalah kelengkapan status sebelum dokter datang dari halaman SJP sampai
ringkasan.

BIMBINGAN
-

Dari minggu pertama mintalah bimbingan dengan Konsulen (tapi biasanya beliau melihat

kinerja satu minggu pertama kita dulu, kalo dinilai bagus, bakal dikasih bimbingan),
Bimbingan kadang di VK, kadang di rumah konsulen. Kalau malam, sehabis bimbingan

yang jaga balik ke VK.


Biasanya bimbingan status, partograf, fantom forsep, presbo, dan distosia bahu, apabila
sempat ditambah simulasi ujian case. (Harus baca dulu atau minta bimbingan kakak

residen karena beliah pasti nanya satusatu)


Ilmu yang paling banyak didapet itu pas ronde. Kalo lagi ronde, jangan nyatet, babe gak

suka.
Kalau menurut babe, bimbingan itu gak perlu banyak karena bahannya udah banyak

tinggal baca, tapi yang terpenting diSekayu itu adalah ETIKA.


Datang tepat waktu. Ketuk kamar babe on time. Sudah harus siap semua peralatan
Manekin ambil di VK. Proyektor ada di kamar residen.

45

46

TEMPAT MAKAN DAN WISATA

Very Recommended:

Es puter bang dani (dekat praktek babe) (enak bingits)(fav babe)


Rumah makan brunei (favorit babe nasi ayam tapi rasanya kurang)
Bebek Goreng Mbak Nur (mahal jauh rasa tidak terlalu tp besar)(Fav babe)
Bebek goreng dua putra (Enak dan bs delivery 082280656659 misnadewi) (dekat simpang

empat arah linggau)


Warteg Mas Abib
Ayam dan Ikan bakar Sugeng Rawuh ( Pedas mantap dan harga terjangkau)
Nasi goreng mbak lisa (depan RSUD)
Pecel Lele Qonita (sambel enak + kol gorengnya juara)
Bakso Dika
Warteg berkah (depan RSUD, murah, banyak, enak, recommended, favorit ^^)
Bakso bakar depan rumah sakit (magrib biasanya sudah habis)
Bakso & mie ayam kembang joyo, terutama bakso bakarnya (Enak, murah, coba aja)
Pempek Tincek (SUPER recommended. Jangan lupa cicip PKM alias pempek kuah model)
Es Dogan Stadion Serasan Sekate
Warung kopi goyang lidah

Boleh dicoba:

Gomaks (tempat gaul. Rasa tidak terlalu. Tp lumayan kalo kangen palembang)
Kantin Atas RSUD (bersih, lumayan, buka sampai pukul 16.00 WIB)
RM Podomoro
Mie Aceh
Nasi goreng Kuyunglok
Es Goreng di bundaran
Rumah Makan Tunas Baru
Pondok Lesehan wong Deso (mahal, rasa tidak karuan)
Bakso Mas Iwan (dekat simpang empat arah linggau)
Nasi padang Kapau (enak betul)
Dapoer Bunda (Prasmanan)
Roti bakar belakang alun-alun
Model Randik (titip ayuknyo jajan sore2, murah dan banyak)
Gorengan seberang RSUD ( recommended, favoritnya SkyRanger)
Roti bakar depan RSUD
Pecel ayam Mbak Ina (Lumayan)
Ayam Penyet Karmel (yang jualan baik, suka dikasih bonus)
RM Pelangi
Kupik Randik
Mie ayam Sari Mulia
Mie ayam deket SMP 1
Sate ayam deket bakso mbak tik
Gorengan gerobak kuning di depan praktek Bu Sri
Lenggang depan praktek Bu Sri
Donat baker queen
TAMS Seafood & Resto
47

Tempat wisata

Sekayu waterfront
Alun alun (tempat nongkrong anak sekayu buat malam minggu)
Resto n Karaoke Cha-cha
Taman miniatur di sekayu (lupa nama hehe)

*Catatan: Yang beli makan adalah yang tidak jaga, sebisa mungkin menawari kakak residen dan
ayuk-ayuk bidan, mau titip makanan atau tidak, yang beli makanan beli juga sekalian cemilan
malam buat ayuk bidan di VK dan bangsal. Kalau bisa sedialah selalu popmie dan makanan kecil
didalem kamar vk (malem2 pasti laper bray), jangan lupa beli minum aqua yang besar buat
minum sehari-hari dan di letakkan di kamar VK.
*Saran : untuk minum kalo mau murah beli alfa one botol besar per kotak. 25 rb 1 kotak isi 12
botol.

48

TUGAS RESIDEN SENIOR DI SEKAYU

1. Pagi hari visite pasien VIP (Tembesu dan Petanang)


a. Partus normal 24 jam perawatan
b. SC s.d 4 hari perawatan
c. HEG s.d pasien perbaikan keadaan umum (timbang berat badan)
2. Ikut visite dr.Taufik, Sp.OG di bangsal Meranti. Bila dr.Taufik berhalangan, visite dipimpin
oleh residen.
3. Semua status diperiksa ulang residen kelengkapannya sebelum visit pasien. Karena jika
status tidak lengkap yang dimarahin pertama adalah residen (dari yang tertinggi).
4. Bila ada yang mau tindakan SC atau HT supravaginal e.c atonia, harus telpon dr.Taufik.
Bila ada pasien dr.Taufik dari praktek, telpon beliau tanyakan mau diapain
5. Bila ada masalah di VK/Bangsal yang mengancam nyawa, konsul dr.Taufik by
6.
7.
8.
9.

phone/langsung
Tindakan vakum/forcep tidak perlu telpon dr.Taufik kecuali gagal vakum pro SC
Pasien yang datang tanggung jawab residen junior, bila perlu konsul ke senior
Tugas poli jadi tanggung jawab residen senior
Diusahakan pasien kala II lama di vakum saja, bila tinggi/bakal gagal, SC saja. Forcep

banyak dikomplain oleh Sp.A (dr. Muslimin) karena ada yang kena mata buta
10. Pasien yang mau dioperasi jadwalkan hari Selasa, Rabu dan Kamis (periksa NOK/Mioma
dengan dr.Taufik, bila perlu di USG abdomen dengan dr.Agus Prawira, Sp.R hari
Kamis/Sabtu)
11. Setiap Senin visite dipimpin oleh ressiden oleh karena dr.Taufik baru datang jam 9 dari
Palembang sekarang biasanya minggu malam sudah datang dan dokternya visite ke
bangsal
12. Tiap mulai iris, tanya anestesi bisa dimulai kak?. Kalo dibimbing dr.Taufik, bilang
makasih sesudahnya.
13. Tiap selesai OK, cepatlah buat laporan operasi sebelum ditulis pak Taufik
14. Baju cucian ditaruh di depan pintu, iuran dikasih Rp.150.000 per residen diakhir stase kasih
mbaknya.
15. Tiap OK cito & elektif, hubungi mas Gito (No. 085271942248)

DAFTAR PERTANYAAN RONDE PAGI

1. Untuk post partum spontan, minggu pertama - kedua selalu ditanyakan: ini pasien fisiologis
atau patologis? kenapa fisiologis? Atau kenapa patologis? Jika fisiologis, jawablah semua
data yang menunjukkan bahwa pasien itu fisiologis. Jika patologis, jawab keadaan yang
49

patologis saja. Pasien fisiologis tidak perlu dipasang infus, jadi harus di cek bener pasien di
bangsal apakah terpasang infus atau tidak.
2. Pertanyaan favorit selain fisiologis patologis: Kenapa pasien ini diinfus? (jawablah sesuai
indikasi infus dari VK)
3. Syarat persalinan fisiologis? cukup bulan, janin tunggal hidup, presentasi kepala, dengan
kekuatan ibu, persalinan tidak lebih dari .. jam (sampai sekarang dr.Taufik belum ada
memberikan jawaban yg benar. Jawaban kami tentang batas jam salah melulu), perdarahan
kurang dari 500 cc, berat bayi > 2500 g, diikuti lahirnya plasenta < 30 menit, tidak disertai
komplikasi ibu dan janin.
4. Apa itu partograf ? a managerial tool for prevention of prolonged labour. (harus pakai
bahasa Inggris, ya..)
5. Kapan patograf dipakai? saat inpartu
6. Kapan partograf dibuat/ditulis? Saat kala I
7. Kapan partograf tidak dipakai ? Janin mati, pasien yang direncanakan untuk SC elektif dari
awal atau Cito, prematuritas 34 minggu, pembukaan 9
8. Kapan digunakan partograf setengah waktu? PEB, KPSW, bekas SC, presbo dan gemeli
9. Kapan tali pusat bayi dipotong ? 1 menit setelah bayi lahir
10. Kapan injeksi oksitosin pada manajemen aktif kala III? 1 menit setelah bayi lahir
11. Apa guna diagnosis pra bedah dan pasca bedah ? untuk mencari etiologi, untuk melihat hasil
kerja kita
12. Kapan pasien masuk, melahirkan, jenis kelamin bayi, berat bayi ? sesuai dengan pasien yang
kita pegang.
13. Indikasi SC ? sesuai dengan yang dipelajari
14. Kenapa pasien ini di-SC (lihat partograf)? Karena sudah mencapai garis bertindak pada
partograf
15. Mengapa pasien SC dipulangkan pada hari ke-4? Dijawab mulai dari anamnesis, dan
pemeriksaan fisik. Dari anamnesis, pasien sudah bisa BAK, luka operasi sudah tidak terlalu
nyeri, dsb. Dari pemeriksaan fisik, gimana kondisi luka operasinya, dsb.
Teori: Karena proses inflamasi pada proses penyembuhan luka 1-3 hari (sekitar 70 jam), jadi
pada hari ke-4 diobservasi apakah ada tanda-tanda inflamasi, jika tanda inflamasi tidak ada,
pasien boleh pulang.
16. Bagaimana proses terjadinya inflamasi?
17. Kapan luka SC/operasi sembuh sempurna? 18bulan
18. Guna vakum pada SC ? mengurangi extended
19. His inpartu? 2x/10/20
20. His adekuat? 3x/10/40
21. Tujuh langkah vulva hygiene ? introitus vagina, vulva kanan, vulva kiri, simfisis pubis, paha
kanan, paha kiri, perineum.
22. Cara menilai ketuban saat pembukaan kuncup?
-

Dengan VT: apakah teraba cumulative water di fornix posterior atau terasa adanya flow

water, yaitu aliran air yang mengalir dari portio (sesuai bimbingan Babe)
Dengan inspekulo melihat apakah ada fluxus/flour, mengunakan kertas lakmus +
biru

23. Apa artinya ketuban (+) ? Selaput ketuban belum pecah


24. pH vagina ? 4,5-5,5
25. pH air ketuban ? 7 7,5
26. Apakah PER diberi nifedipine ? tidak
27. Kapan Nifedipine di stop? Setelah 5 hari pengukuran bebas darah tinggi
50

28. Kapan didiagnosis PEB dan PER? PEB TD 160/110, protein urin +4 ; PER 140/90,
protein urin +1 (pengecakan protein urin secara acak dilakukan 2x setidaknya dalam rentang
waktu 6 jam atau dengan cara pengumpulan urin 24 jam).
29. Apa itu akselerasi ? kapan dilakukan ? cara?
30. Apa itu induksi ? kapan dilakukan ? cara?
31. Mengapa pasien PEB lahir pervaginam ? tekanan darah dan keadaan pasien sudah stabil (TD
140/90, sesuai indeks gestosis
32. Tanda-tanda inpartu menurut WHO? his inpartu (2x/10/20), perubahan pada serviks
(pembukaan dan pendataran)
33. Berapa kali minimal USG pada ibu hamil menurut WHO? 5 kali
34. Apa malpresentasi dan malposisi? Malpresentasi: Presentasi selain presentasi belakang
kepala; Malposisi: Posisi selain UUK anterior
35. Apa itu Sims? Dari mana penemunya berasal?
36. Menoraghia ?
37. Metroraghia ?
38. Menometroraghia ?
39. Kenapa pasien di episiotomi ?
40. Menurut WHO, pasien post partum spontan dipulangkan pada hari ke berapa ? (primi 72
jam, multi 48 jam)
41. Kapan pemberian dexa diberikan pada PPI? 28 minggu
42. Perbedaan adhesiva dan inkerserata ?
Adhesiva terdiri dari: akreta, inkreta, perkreta.
Inkarserata
43. Cara penulisan penatalaksanaan ? informed consent, obs. Tvi dkk, diet, life style, obat
44. Indikasi post kuretase apa saja?
45. Mengapa yang diberikan pada pasien perdarahanPRC ?
46. Berapa batas Hb untuk transfusi?
47. Satu kolf WB naikin HB brpa? 0,8 (cari cara hitungnya)
48. Ukuran IV cath (abocath) untuk transfusi darah ? 16 G sebaiknya, tapi biasanya 18 G
49. Mengapa ukuran 16/18 G yg digunakan ? pertimbangan ukuran sel pelajari lagi
50. Apa arti laparotomi, aff atau up ?
51. Jenis-jenis distosia ? passanger, passage, power
52. Trias KET? Amenorrhea, abdominal pain, perdarahan pervaginam
53. Mengapa pada SC disediakan 2 kolf WB ? pertimbangan perdarahan pada SC 800 cc
(fisiologisnya), 2 kolf = 700 cc, 100 cc lagi dari Nacl dan Hema cell (infus)
54. Batasan PPH pada SC ? 800 cc
55. Mengapa pasien ini di episiotomi ? sesuain dengan indikasi pasien
56. Kepanjangan G pada satuan abocath? Apa artinya?Gauge, artinya satuan untung menghitung
diameter pipa (dalam kasus ini diameter jarumnya)
57. Indikasi manual plasenta ? perdarahan lebih dari 500 cc, tali pusat putus, persalinan dengan
narkose, riwayat manual plasenta sebelumnya, retensio plasenta
58. Mengapa sdh di transfusi 3 kolf ttp Hb Cuma naik 1 ?
59. Tinggi tiang infus ? 76 cm dari jantung, dari 1 atm = 76 mmHg.
60. Apakah setiap pasien bekas SC 1x, untuk persalinan per vaginam berikutnya harus divakum?
mengapa?
61. Batasan anemia bumil ? berat <7 sedang < 9 ringan < 11 normal
62. Kapan anemia kita transfuse?
Saat Hb<7 absolute trasfusi
Hb<9 pikir2 dulu (tergantung), kalau kedaan umum buruk lapor dr taufik firdaus,SpOG
63. Kapan kita beri WB, kapan kita beri PRC?
WB untuk anemia akut, kl PRC untuk anemia kronik

51

Karena pada anemia akut, tidak hanya sel darah merah yang kurang tetapi juga terjadi
hipovolemia.
64. Anemia ringan tidak perlu ditulis dalam assessment
65. Berapa DJJ normal? Menurut partograf, 100-180 x/m
66. Komponen VT? Portio-posisi-pendataran-pembukaan-ketuban-bagian terbawah-penurunanpenunjuk
Cairan maksimal untuk pasien PEB ?
Mis. BB pasien 60 kg.
Protap PEB : maksimal tetesan pada PEB 1 cc/kgBB/jam
Maka :
Maksimal tetesan 60 cc/jam 1 cc = 20 tetes
60 cc x 20 tetes
maksimal tetesan PEB :
60 menit
maksimal tetesan PEB :20 tetes /menit

67. Pengertian PER, PEB, Hipertensi gestasional?


68. Jenis-jenis hipertensi?
69. Pemberian MgSO4 pada PEB maksimal ? 24 jam post partum
70. Kapan MgSO4 dihentikan? 24 jam, 6 jam post partum, adanya tanda-tanda intoksikasi, 2 jam
pre op
71. Kapan Pembukaan dikatakan lengkap? Saat portio tidak teraba
72. Kapan pasien KPSW diberikan AB ? saat KPSW 6 jam, contoh cefotaxime 1 g iv
73. Apa alasan pasien harus lepas gigi palsu sebelum OK? Untuk kebutuhan anestesi,
pemasangan ETT
74. Apa alasan pasien harus lepas seluruh perhiasan dari logam? Karena tidak memaksimalkan
kerja alat2 intraoperatif ex. EKG, sebagai penghantar listrik.
75. Berapa banyak urine yang dikeluarkan per jam ? 0,5-1 /kgBB
76. Polihidramnion > 2000 cc, Oligohidramnion < 500 cc, Anhidramnion < 200 cc
77. Dosis awal MgSO4 pada PEB (intravena)? 4 gram (MgSO4 40% 10 cc) bolus pelan 10 menit
tanpa diencerkan
78. Kenapa pada rechecting digunakan H2O2? Membunuh bakteri anaerob
79. Cara persalinan presbo spontan? Bracht dan Burn Marshal
80. Ekstraksi parsial? Klasik (bahu belakang), Muller (bahu depan), Lovset
81. Bracht, Muller, Lovset orang mana?
82. KPSW < 24 jam tidak diberi antibiotic
83. Indikasi lovset ? nuchal arms, angulus skapula inferior tidak nampak di bawah simfisis
84. Partograf pada fase laten dipakai setengah waktu: KPSW, PEB, Gemeli, mau SC,
Oligohidramnion
85. Untuk menentukan bayi SGA, AGA, LGA : kurva Lubchenho
86. Letak lintang dilahirkan secara pervaginam : evolusio spontanea, konduplikasio korpore
ruedever, versio spontanea, rektifikasio spontanea
87. Fase penyembuhan luka ? brp lama msg2 fase ?
88. Indikasi rawat ? ada indikasi medis dan indikasi sosial
89. Apa yang dimaksud kuretase?
90. Bagaimana menentukan plasenta previa dengan pemeriksaan fisik?
91. Definisi abortus? Beda aborsi dgn abortus?
92. Kenapa post EV pasien dikateter 24 jam? -> untuk mengistirahatkan sfingter uretra internum
dan eksternum
93. Ada berapa jenis PUA? Menorhagia, oligomenorhea, metrorhagia dan menometrorhagia
94. Misoprostol kapan dipakai? Nama kimia, merek dagang? invitec
95. Bakteri gram (-) ada dimana saja?
52

96. Apa maksud 380 pada IUD copperT? Luas permukaan tembaga
97. Apa beda 380 dan 200 pada IUD? Lama waktu pemakaiannya, 380 8 tahun, 200 3-5 tahun
98. Jenis copper-T? 380A, 380 Ag, 380S, 200, 200B, 200Ag, 220Cu
99. Jenis kateter urin? menetap dan sementara
100. 1ml berapa tetes? Tergantung merk kateter intravena.
101. Beda infuse set dan tranfusi set? Transfusi set ada filter untuk menyaring darah dari
debris-debris
102. Beda WB dan PRC? Kalo WB mengandung plasma, serum, dll
103. Lovset, Bracht, Leopold, Sims, Burn Marshall, Foerster klem, Koher, Maurice, orang
mana?
104. Fase laten menurut partograf WHO modifikasi maksimal berapa lama? 16 jam. Fase
aktif? 8 jam
105. Bagaimana cara menilai ketuban? waktu VT dirasakan ada air yang keluar atau tidak,
sambil suruh pasien mengedan
106. Nyanyian pembukaan lengkap? portio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban (-),
terbawah, HIII+, penunjuk
107. Apa itu kuretase? serangkaian proses untuk mengeluarkan jaringan yang menempel pada
dinding endometrium dengan menggunakan tindakan invasive dan manipulasi
108. Antikoagulan darah? CPDA
109. Isi RL, D5, NaCl?
110. Cara melahirkan bokong?
111. Kapan ekstraksi vakum dikatakan gagal? Ketika cawan vakum terlepas 3 kali sewaktu
traksi dan setelah dilakukan traksi > 30 menit janin tidak lahir.
112. Ada berapa jenis kateter? Siapa penemunya? Orang mana?
113. Siapa penemu inspekulo? Ada beberapa macam inspekulo?
114. Kegunaan benang PGA?
115. Beda benang plain dan chromic?
116. Mengapa pemberian ondansetron harus pelan? Jika cepat apa yang terjadi?
117. Apa beda RL dan asering?
118. Pengertian malposisi dan malpresentasi?
119. Penyebab rigid serviks?
120. Jika ada pasien KPD, aterm, belum inpartu, berikan apa? Pematangan serviks
121. Trias KET dibuktikan dengan apa? Akut abdomen (defans muskular), amenorrhea (plano
test), anemia (pem. Hb)
122. Mengapa pasien SC boleh pulang?
123. Pasien post op boleh makan atau harus puasa? Kenapa?
124. Tanda kala II? Pembukaan lengkap, portio tak teraba, Ketuban (-), jernih bau(-), kepala,
HIII+, UUK kanan depan
125. Pasien bekas SC boleh lahir pervaginam atau tidak? Jelaskan mengenai VBAC
126. Indeks tokolitik dibuat jika pasien yang ingin diberi tokolitik
127. Tekanan darah normal dan tidak normal, kriteria syok?
128. Pemberian cairan pada pasien syok? Kalau pasien kalian tensinya rendah (pre syok) pagipagi kocor cairan, suruh pasien banyak makan minum, trus sebelum visit cek ulang tensinya..
Kalau masih rendah resusitasi sesuai pasien pre syok
129. Yang penting itu partograf
Pertanyaan Tambahan
1. Indikasi SC pada presbo
2. Syarat tubektomi ? 2 anak dengan usia lebih dari 5 tahun
3. Apa tanda-tanda inpartu ? his inpartu dan perubahan pada serviks (pembukaan atau
pendataran)
4. 5 perbedaan his palsu dan asli?
130. Mengapa spinal anestesi SC butuh waktu 2 jam baru boleh makan?
53

(coba jawab, krn belum dicoba, keburu balik ke Palembang) karena jika dalam 2 jam setelah
melahirkan tidak ada komplikasi yang memungkinkan narkoke umum, maka barulah ibu
boleh diberi makan (supono, hal 189)
131. Apa itu rigid cervix? Tanda-tanda rigid cervix? Faktor resiko rigid cervix? Apa
pemeriksaan untuk mendiagnosis rigid cervix dengan pasti?
Rigid cervix adalah kekakuan pada cervik. Tanda nya adalah tidak ada kemajuan persalinan
(misal fase laten memanjang), his adekuat tetapi tidak ada kemajuan (contoh tidak ada
pembukaan), setelah diberi induksi atau akselerasi tetap tidak ada kemajuan. Faktor resiko
rigid cervix adalah primigravida tua, adanya jaringan parut pada cervix, ada infeksi pada
cervix, dan psikologis. Cara mendiagnosis rigid cervix adalah dengan cara dilakukan
pemeriksaan PA (patologi Anatomi), didapatkan bertambahnya otot 10%.
132. Kenapa PEB diakhiri tindakan? Karena ibu tidak boleh mengedan yang akan membuat
tekanan darah meningkat dan menjadi kejang (eklamsia)
133. Mengapa di RSUD sekayu pake foester untuk menjepit portio daripada tenakulum seperti
di RSMH? Karena foester tidak menimbulkan trauma, lbh tumpul. Kl tenaculum itu tajam
sehingga menyebabkan trauma.
134. Apa rumus menghitung tetesan darah pada transfuse? Trocantis
135. Apa Antikoagulan yang dipakai pada transfuse ? Citrate phosphate dextrose with adenine
(CPDA-1)
Citrate sebagai pengikat kalsium sehingga tidak terjadi koagulasi
Fosfat sebgai penyumbang energy dalam pembentukan ATP
Dextrose menyediakan energy unt sel darah merah
Adenine juga digunakan dalam pembentukan ATP (adenosin triphosphate)
Sebuah molekul ATP terdiri dari tiga bagian. Satu bagian adalah sebuah cincin ganda karbon
dan nitrogen atom disebut adenin. Menempel pada molekul adenin adalah karbohidrat lima
karbon kecil yang disebutribosa. Menempel pada molekul ribosa tiga unit fosfat diikat bersama
oleh ikatan kovalen.

136. apa perbedaan death conseptus dengan IUFD?


Death conceptus <14 minggu, kl IUFD 14-20 minggu.
137. Apa kepanjangan TIVA? Pernah jawab total intravenous anesthesia salah, totally
intravenous anesthesia salah
138. Post SA mesti head up? Supaya tidak terjadi spinal block
EXTRA :
1.
2.
3.
4.

Pasien PER statusnya dibuat seperti status pasien fisiologis (pengobatan + luminal)
Harus bisa ttd Dr. Taufik
Kalau beliau datang, kita muridnya berdiri
Kalo bisa datang minggu sore, pulang sabtu siang/sore (rekomendasi beliau biar gak dicap

5.
6.
7.
8.

koas pemalas)
Minta bimbingan hari selasa minggu pertama
Jangan ada di kantin saat jam kerja (di atas jam 09.00-14.00, kalau yang poli s.d. 12.00)
Jangan gak tau cara hitung kolf infus habis berapa jam
Jaga ting tong, hari Minggu terserah mau dibagi 2 atau seharian (biasanya dokter taufik
meminta dibagi 2 shift) tapi kalau serombongan banyak, dr. Taufik bagi jadi 3 kelompok,

jaganya ting ting tong.


9. Cowok bajunya dimasukin
10. Ikut apel dari hari senin sampai kamis (yang ikut apel yang malam sebelumnya gak jaga, jam
7.20 sudah di area apel) (WAJIB)
11. Kalau beliau datang (baik di VK, Bangsal, OK) kita berdiri, disapa.
12. Pembagian stase pagi dirolling setiap hari, ini saran dari babe dan memang baiknya begitu.

54

13. Jam 06.00 sudah HARUS keluar dari rumah, sebelum berangkat HARUS izin dulu, ketok
kamar beliau: "Maaf dok, kami permisi berangkat ke RS". Pergilah walaupun tidak ada
jawaban dari beliau. Carilah sarapan, lengkapin status pasien.
14. Jam 08.00 ronde, sebelum jam tsb HARUS sudah dibangsal, tanya kk residen kalo ada yg
bingung, status pasien harus sudah diletakkan di bed pasien, keluarga pasien harus keluar
kalo perlu cek sampe di toilet pasien kadang mereka galak sumputan -_15. Selesai ronde langsung ke stase masing2 (VK, Poli, Bangsal) HARAM ke kantin
16. Jam 14.00 selesai stase pagi. Yang jaga ganti baju abu2, ke tempat jaga masing2. Yg ga jaga
pulang ke rumah apabila babe sudah pulang (nyuci baju, setrika baju).Babe pergi jam
setengah 5 ke tempat praktek
17. Jam 17.00-20.00 bebas. Beliau ke tempat praktek.
18. Jam 20.00 yg dak jaga follow up pasien ke RS, tulis status, & pelajari kasus pasien buat
persiapan tanya jawab ronde besoknya. Boleh pulang kalo babe sudah pulang, caranya
telfonlah teman2 yg da di VK & OK apakah beliau masih ada disana. Sebelum beliau pulang,
kita tetap dibangsal dengan posisi megang status dan pena walau sampe tertidur2, karena
beliau suka dgn anak rajin.
19. Kalo buat kelompok yg jaga di VK, follow up pasien bangsalnya bergilir ganti2an, jgn sampe
dak ado yg stay di VK, follow up ke bangsalnyo pas pasien VK la aman bae izin dulu sm
ayuk bidan.
20. Kalo nyuci di rumah babe aja. Walaupun dibilang boleh laundry tapi tetep aja nyuci di
rumahnya aja. Depan babe bener kalo bisa. Hahahaha.
21. Jangan gak mandi. Nanti dibilangin menurunkan selera makan babe. Kalo mandi bersihbersih jangan sampe yang lain kebauan. hehehhe

FANTOM PRESENTASI BOKONG


SPONTAN :
- Bracht
EKSTRAKSI PARSIAL (digunakan
- Burn Marhsal
apabila
dengan pertolongan spontan

PRESENTASI
BOKONG
55

mengalami kemacetan) :
- Klasik (i/ bahu belakang lebih
rendah dari bahu depan)
- Muller (i/ bahu depan lebih
rendah dari bahu belakang)
- Lovset (i/ tangan menyungkit,
apabila angulus scapua inferior
tidak terlihat di bawah simfisis)
- Bickenbach (Muller + Klasik)

EKSTRAKSI TOTAL :
- Ekstraksi kaki
- Ekstraksi bokong

PERSALINAN SPONTAN
BRACHT
:
1. Pimpin ibu mengejan saat his
2. Hingga terjadi putaran paksi luar sehingga sakrum terlihat di bagian anterior
3. Tunggu hingga bokong lahir spontan
4. Apabila persalinan bokong lambat, telusuri paha belakang kanan bayi hingga fossa
popliteal, lakukan fleksi dan abduksi (paha belakang kiri bayi) secara manual untuk
mengeluarkan tungkai.
5. Lakukan peregangan tali pusat
6. Lalu pimpin ibu mengedan saat timbul his, sampai terlihat angulus scapula inferior berada
di bawah simfisis
7. Lakukan manuver bracht (jempol berada di femur/sumbu panjang paha dan keempat jari
lainnya berada di gluteus)
8. Hiperlordosis mengarah ke perut ibu
9. Berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, dahi, kepala bayi.
BURN MARSHAL :
1. Pimpin ibu mengejan saat his
2. Hingga terjadi putaran paksi luar sehingga sakrum terlihat di bagian anterior
3. Tunggu hingga bokong lahir spontan
4. Apabila persalinan bokong lambat, telusuri paha belakang kanan bayi hingga fossa
popliteal, lakukan fleksi dan abduksi (paha belakang kiri bayi) secara manual untuk
mengeluarkan tungkai.
5. Lakukan peregangan tali pusat
6. Lalu pimpin ibu mengedan saat timbul his, sampai terlihat angulus scapula inferior berada
di bawah simfisis
7. Pegang pergelangan kaki bayi (tangan dominan)
8. Hiperlordosis mengarah ke perut ibu
9. Jari manis tangan kiri masuk ke mandibula, telunjuk dan jari manis masuk ke fossa kanina
10. Berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, dahi, kepala bayi.

EKSTRAKSI PARSIAL
(Apabila persalinan spontan tidak mengalami kemajuan/sampai angulus scapula inferior
terlihat di bawah simfisis dan dilakukan bracht/burn marshal tidak mengalami kemajuan)
FANTOM EKSTRAKSI FORSEP
1. Penolong berdiri di depan vulva ibu sambil membayangkan forsep terpasang bilateral
terhadap kepala janin dan miring terhadap sumbu panggul ibu (pada UUK kiri depan atau
UUK kanan depan), pada UUK depan: forsep terpasang bilateral terhadap kepala janin dan
tegak lurus terhadap sumbu panggul ibu
56

2. Karena UUK kiri depan maka pemasangan bilah forsep kanan terlebih dahulu.
3. Sendok kanan Right blade, Right hand, Right side. Sendok kanan dipegang oleh tangan
kanan dipasang pada sisi kanan panggul ibu.
4. Tangkai forsep dipegang seperti memegang pensil dengan tangkai forsep sejajar lipat paha
kiri ibu
5. Empat jari tangan kiri dimasukan pada sisi kanan panggul ibu bertindak sebagai landasan,
dengan bantuan ibu jari sebagai pendorong, forsep dimasukan secara vertical insertion sampai
tangkai forsep sejajar dengan lantai kemudian dilakukan wondering ke arah kanan depan.
6. Forsep dipegang oleh asisten
7. Left blade, left hand, left side. Sendok kiri dipegang oleh tangan kiri dipasang pada sisi kiri
panggul ibu.
8. Tangkai forsep dipegang seperti memegang pensil dengan tangkai sejajar lipat paha kanan
ibu.
9. Empat jari tangan kanan dimasukan pada sisi kiri panggul ibu secara obstetrik bertindak
sebagai landasan, dengan bantuan ibu jari sebagai pendorong, forsep dimasukan secara
vertical insertion pada sisi kiri belakang sampai tangkai forsep sejajar dengan lantai kemudian
dilakukan penguncian secara tidak langsung dengan cara menyilangkan sendok forsep.
10. Dilakukan pemeriksaan dalam dengan cara tangan kanan memeriksa sisi panggul kiri ibu,
dirasakan apakah ada jalan lahir yang terjepit dan forsep telah terpasang dengan benar.
Kemudian tangan kiri memeriksa sisi panggul kanan ibu, dirasakan apakah ada jalan lahir
yang terjepit dan forsep telah terpasang dengan benar.
11. Jika forsep telah terpasang dengan benar dan tidak ada jalan lahir yang terjepit, maka dapat
dilakukan traksi percobaan dengan cara tangan kanan memegang tangkai forsep dan tangan
kiri memegang leher forsep dengan telunjuk menyentuh kepala janin. Lakukan traksi ke
bawah, jika kepala masih menyentuh jari telunjuk maka traksi percobaan berhasil.
12. Kemudian dilakukan traksi definitif dengan cara tangan kanan memegang pegangan forsep
dan tangan kiri memegang leher forsep. Lakukan traksi curam ke bawah sambil rotasi sampai
oksiput berada di bawah simfisis. Saat kepala berada di dasar panggul, lakukan traksi
mendatar sejajar lantai. Kemudian lakukan traksi ke atas.
13. Saat kepala akan ekspulsi, tangan kanan menahan perineum hingga lahir berturut-turut dahi,
hidung, mulut dan dagu. Lepaskan forsep.
14. Tunggu kepala janin melakukan putaran paksi luar dan lahirkan secara APN.

57

Nyanyian kuretase
- Pasien dalam posisi litotomi
- Dilakukan anestesi lokal dengan tramadol 100mg i.v, sulfas atropin 0,125mg i.v., dan
diazepam 10mg. i.v
- Dilakukan aseptik dan antiseptik
- Dipasang sims bawah dan sims atas sampaip portio avoe
- Dipasang fenster klem pada jam 11
- Di sondase,didapatkan uterus dgn kedalaman ... cm, posisi AF/RF
- Dilakukan kuretase dgn sendok kuret pada jam 12, lalu jam 12 ke jam 1, lalu jam 12 ke jam 2
- kuretase dianggap selesai apabila dirasakan adanya griti sensation, darah berbuih-buih

Cara mencuci partus set di Vk Sekayu


1. Setelah partus set dipakai,letakan kembali partus set kedalam tempatnya (Bengkok),pastikan
terlebih
dahulu
partus
set
lengkap
(Klem
2
buah,pinset,gunting
episiotomi,jarum,kateter,gunting benang)
2. Ambil perlak yang diletakan sebagai alas pasien kemudian masukan ke dalam bak (yang bisa
dilepas)yang terletak di bawah kasur pasien
3. Pisahkan plasenta,kain kotor dan cateter serta klem yang digunakan untuk menjepit plasenta
pada manajemen kala III.Plasenta dan kain kotor dimasukan ke dalam kantong plastik dan
diberikan kepada keluarga pasien,sedangkan celemek dan kateter biarkan di dalam bak (yang
bisa di lepas) di bawah kasur vk
4. Lepaskan bak (yang bisa dilepas) yang terletak di bawah kasur vk,kemudian letakan perlak
kotor ke dalam keranjang perlak kotor (letaknya tepat di sebelah pintu masuk kamar mandi
pasien ).Sebelumnya ambil kateter nya terlebih dahulu dan letakan di kamar bilas Vk (tepatnya
di depan ruangan ginekologi vk sekayu)
5. Semprot bak (yang bisa dilepas)dengan air yang mengalir di kamar mandi pasien sampai
bersih kemudian letakan kembali ke bawah kasur pasien Vk
6. Ambil partus set yang sudah dipakai kemudian letakan di kamar bilas dan rendam dengan air
DTT (klorin) kurang lebih selama 10 menit,kemudian sikat menggunakan sikat yang telah di
beri sabun sebelumnya
7. Letakan alat yang sudah di cuci di atas meja yang terletak di kamar bilas,nanti akan ada pihak
CSSD yang mengambil untuk di sterilkan
8. Lepas handscoen dan gantung kembali apron jangan lupa mencuci tangan .Tugas selesai ;)

58

Kamus bahasa sekayu sehari-hari untuk keperluan anamnesis


sehari-hari AnanmnesisIndonesiaSekayu
1.
2.
3.
4.

Siapa namanya yuk? Siape name enga pek?


Berapa umurnya? Berape umur enga?
Ini hamil keberapa? Ikak hamil ke berape?
Ada keluar darah lendir,air,perut mules yang menjalar ke pinggang?ada riwayat meminum
air rumput siti fatimah? ade keluo darah dengan lendir dak?keluo ayo?sakit perut (watt)
yang menjalar ke pinggang?minum ayo selusu dak enga?
5. pertama kali menstruasi umur berapa tahun? kapan enga mens pertame kali waktu enga
masih budak?umur berape tahun la?
6. Kalo menstruasi biasanya berapa lama? kalo enga mens berape arai?
7. Kapan terakhir kali menstruasi?(kalo pasien menyebutkan tanggalnya,jangan lupa ditanya itu
tgl keluar darahnya atau sudah bersih)Kapan enga terakhir men?,saat pasien menyebutkan
tanggalnya kemudian tanyakan itu tgl keluar darahnya atau sudah kering itu tanggal darah
e keluo ape dem bersih ?
8. Maaf yuk,ayuk menikah berapa kali?berapa lama?Maap pek,enga kawen berape kali?lah
berape lame enga kawen?
9. di keluarga ayuk ada yang sakit darah tinggi,TBC,DM? di keluarga enga ade dak yang
sakit darah tinggi,kencing manis,bengek ?
10. Ada riwayat alergi kalo mengkonsumsi obat-obatan atau makan-makanan tertentu gak?
enga ade pantangan makan ubat ape makan makanan laen dak pek ?
11. Selama hamil ada keluhan mual muntah,pusing? selame enga hamil ade mual mutah dak?
palak pening?

Instruksi
kepada
pemeriksaan :

pasien

saat

akan

dilakukan

1. Silahkan berbaring,kita akan melakukan pemeriksaan TDGolek dulu yuk e di sikak,toboh


nak perikse tekanan darah enga.(sekalian periksa nadi,pernafasan,temperatur dan leopold)
2. Yuk tekuk kakinya,buka lebar-lebar,kita mau periksa dalam gunanya untuk mengetahui
sudah bukaan berapa pek,tekuk kaki enga,bukak libok libok,toboh nak perikse lah bukaan
berape.
3. Instruksi mengedan.Yuk kalo perut nya sakit,selipkan tangan nya di kaki,buka lebarlebar,angkat kepalanya,lihat ke pusat,mengedan seperti BAB keras pek kalo datang
watt,selipke tangan enga di kaki ikak,bukak libok-libok,angkat kepala tilik ke pusat ngedan
cak birek keras.
4. Pemasangan kateter menetap.Yuk tekuk kakinya,buka lebar-lebar,kita mau pasang selang
kencing dulupek,tekuk kaki enga,bukak libok libok,toboh nak pasang selang kencing
tahan e agak saket.
5. Pengambilan darah.Genggam tangan nya ya yuk pek ikak ku nak ambek darah
enga,genggam tangan e ye,tahan agak sakit dikit
6. Pemeriksaan USG. Silahkan berbaring,geser sedikit ke arah saya,lurusin kakinya,buka
bajunya sedikit ya bukgolek sikak pek,geser dikit ke arah ku,luruske kakinye ye,bukak
dikit baju enga

59

Lembar yang wajib diisi.. (fotonya kurang 1 yaitu halaman lembar tindakan kamar bersalin)

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

Anda mungkin juga menyukai