MODUL F
LENDUTAN DAN PUTARAN SUDUT PADA BALOK STATIS TERTENTU
KELOMPOK 5
Aprilianti
Felicius Wayandhana Tjiknang
Hendro
Josua Martua Nugraha Sianturi
Muthiah Fadillah Prinasti
Yoel Priatama
Tanggal Praktikum
Asisten Praktikum
Tanggal Disetujui
Nilai
Paraf Asisten
(1306369283)
(1306369094)
(1306369131)
(1306369232)
(1306369264)
(1306369421)
: 21 Februari 2015
:
:
:
:
I. TUJUAN
1. Untuk menentukan besar lendutan dan putaran sudut dari sebuah struktur
balok statis tertentu.
2. Membandungkan hasil percobaan dengan hasil teoritis.
II. TEORI
Besar lendutan dan putaran sudut dari sebuah struktur statis tertentu yang
diberi beban dapat ditentukan dengan menggunakan salah satu dari ketiga
metode di bawah ini :
1. Metode integrasi
Salah satu metode penyelesaian dalam mencari nilai lendutan dan putaran
sudut adalah dengan metode integrasi yang dikenal juga dengan teori
elastis. Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam mencari nilai
lendutan dan putaran sudut :
d 2 y Mx
=
(rumus umum)
EI
dx 2
dy 1
=
Mx dx+ c 1=tan ( putaran sudut )
dx EI
Mx
dx
EI
y=
+ c 1 x +c 2 (lendutan)
B =
Mmdx
EI
0
B =
Mmdx
EI
0
III.PERALATAN
Percobaan 1
1 HST. 601
1 HST. 602
1 HST. 603
2 HST. 604
2 HST. 605
3 HST. 606
2 HST. 607
2 HST. 608
7 HST. 609
1 HST. 610
1 HST. 611
1 HST. 6m
1 HST. 6c
1 HST. 6d
Gambar F.4 menunjukkan aplikasi dari beban terpusat di tengah bentang pada
balok dengan perletakan sederhana. Banyak variasi yang dapat dilakukan
seperti menunjukkan putaran sudut dan lendutan pada perletakan, beban
menggantung atau beban terbagi merata, dan lain-lain.
Percobaan 2
2 HST. 1301
1 HST. 1302
1 HST. 1303
1 HST. 1304
3 HST. 1305
3 HST. 1306
3 HST. 1307
3 HST. 1309
1 HST. 1310
1 HST. 1311
1 HST. 1312
2 HST. 1313
Penyangga ujung
Penyangga perletakan rol
Pengatur rol
Pelat jepit
Jepit penggantung
Penyambung gantungan
Penggantung besar (tempat beban)
Penggantung ujung
Penyangga perletakan ganda
Pengatur perletakan
Penggantung kecil
Ujung sisi tajam (knife edge)
kebutuhan
masing-masing.
Pengaturan
ini
dilakukan
untuk
V. DATA PERCOBAAN
A. Percobaan 1
Beban Terpusat di Tengah Bentang dengan Perletakkan Sederhana
L
= 90 cm
= 0.9 m
bpelat = 24.9 mm
= 0.0249 m
hpelat = 5.1 mm
= 0.0051 m
x
= 10 cm
= 0.1 m
Pembacaan Dial saat pembebanan (Loading)
No
1
2
3
4
5
W
(N)
5
10
15
20
25
Pembacaan Dial
A (mm)
C (mm)
1.08
0.3
2.48
0.82
3.35
1.2
5.23
1.6
6.83
2.06
W
(N)
5
10
15
20
25
Pembacaan Dial
A (mm)
C (mm)
1.06
0.31
2.43
0.9
3.30
1.25
5.1
1.65
6.83
2.06
B. Percobaan 2
Beban Terpusat di Ujung Bentang dengan Perletakan Jepit
L
bpelat
hpelat
x
= 45 cm
= 24.9 mm
= 5.1 mm
= 10 cm
= 0.45 m
= 0.0249 m
= 0.0051 m
= 0.1 m
W
(N)
2
4
6
8
10
Pembacaan Dial
A (mm)
1.06
2.02
3.01
4.33
5.36
No
1
2
3
4
5
W
(N)
2
4
6
8
10
Pembacaan Dial
A (mm)
1.13
2.35
3.35
4.62
5.36
1
12
x 0.0249 x 0.00513
I = 2.75251 x 10-10 m4
PL
48 E I
75
0.01897
1375
Hubungan Beban (x) dan Lendutan (y)
y = mx + b
n xy x y
m = n x 2( x )2 = 0.000285
b=
m =
x 2 y x xy
n x 2( x)2
L3
48 E I
Epraktikum =
y2
1.1664 x 10-6
6.1504 x 10-6
1.12225 x 10-5
2.73529 x 10-5
4.66489 x 10-5
9.25411 x 10-5
xy
0.0054
0.0248
0.05025
0.1046
0.17075
0.3558
= -0.000481
L3
48 m I
0.93
10
48 0.000285 2.75251 10
= 1.936 x
1011 N/m2
P L3
A = 48 E I
Sehingga akan diperoleh kesalahan relatif lendutan pada setiap perubahan
beban yang diberikan jika nilai Eteori = 2 x 1011 N/m2
A Percobaan
A Teori
|
0.001425
0.00285
0.004275
0.0057
0.007125
0.001379
0.002759
0.004138
0.005518
0.006897
Kesalahan relatif
A ( teori ) A ( percobaan)
100
A ( teori )
3.305785
3.305785
3.305785
3.305785
3.305785
Unloading
1
12
bh3
I=
1
12
x 0.0249 x 0.00513
I = 2.75251 x 10-10 m4
Mencari nilai E percobaan menggunakan rumus A =
P L3
48 E I
75
0.01872
1375 9.05774 x 10-5
Hubungan Beban (x) dan Lendutan (y)
y = mx + b
n xy x y
m = n x 2( x )2 = 0.0002842
b=
m =
x 2 y x xy
n x 2( x)2
xy
0.0053
0.0243
0.0495
0.102
0.17075
0.35185
= -0.0005189
L3
48 E I
3
Epraktikum =
L
48 m I
0.93
48 0.0002842 2.75251 1010
= 1.9415
x 1011 N/m2
P L3
A = 48 E I
Sehingga akan diperoleh kesalahan relatif lendutan pada setiap perubahan
beban yang diberikan jika nilai Eteori = 2 x 1011 N/m2
A Percobaan
A Teori
Kesalahan relatif
|
0.001421
0.002842
0.004263
0.005684
0.007105
A ( teori ) A ( percobaan)
100
A ( teori )
0.001379
0.002759
0.004138
0.005518
0.006897
3.13134
3.13134
3.13134
3.13134
3.13134
(rad) =
percobaan
100
rad
180
phi
Loading
No
1
2
3
4
5
x (P)
5
10
15
20
25
75
y ( (rad))
0.003
0.0082
0.012
0.016
0.0206
0.0598
x2
25
100
225
400
625
1375
y2
0.000009
0.00006724
0.000144
0.000256
0.00042436
0.0009006
Xy
0.015
0.082
0.18
0.32
0.515
1.112
n xy x y
2
2
n x ( x )
m=
= 8.6 x 10-4
L
16 m I
E=
L2
16 E Iz
0.92
16 0.00086 x 2.75251 x 1010
= 2.13864 x 1011
N/m2
=
P L2
16 E I
Teori
|
0.0043
0.0086
0.0129
0.0172
0.0215
Unloading
No
1
2
3
4
5
m=
x (P)
5
10
15
20
25
75
Kesalahan relatif
(teori ) ( percobaan )
100
( teori )
0.004598
0.009196
0.013794
0.018392
0.02299
y ( (rad))
0.0031
0.009
0.0125
0.0165
0.0206
0.0617
n xy x y
2
2
n x ( x )
6.482645
6.482645
6.482645
6.482645
6.482645
x2
25
100
225
400
625
1375
y2
0.00000961
0.000081
0.00015625
0.00027225
0.00042436
0.00094347
Xy
0.0155
0.09
0.1875
0.33
0.515
1.138
= 0.00085
L2
16 E Iz
L
16 m I
E=
0.9
16 0.00085 x 2.75251 x 1010
= 2.16380 x 1011
N/m2
=
P L2
16 E I
Percobaan
Teori
|
0.00425
0.0085
0.01275
0.017
0.02125
Kesalahan relatif
(teori ) ( percobaan )
100
( teori )
0.004598
0.009196
0.013794
0.018392
0.02299
7.57
7.57
7.57
7.57
7.57
Percobaan 2
Beban Terpusat di Ujung Bentang dengan Perletakan Jepit
Lendutan
Loading
1
Mencari nilai Inersia I = 12 bh3
I=
1
12
x 0.0249 x 0.00513
I = 2.75251 x 10-10 m4
Mencari nilai E percobaan menggunakan rumus A =
P L3
48 E I
x (P)
2
4
6
y (A)
0.00106
0.00202
0.00301
x2
4
16
36
y2
1.1236 x 10-6
4.0804 x 10-6
9.0601 x 10-6
Xy
0.00212
0.00808
0.01806
4
8
0.00433
64
1.87489 x 10-5
5
10
0.00536
100
2.87296 x10-5
30
0.01578
220
6.17426 x 10-5
Hubungan Beban (x) dan Lendutan (y)
y = mx + b
n xy x y
m = n x 2( x )2 = 5.455 x 10-4
0.03464
0.0536
0.1165
b=
x y x xy
n x 2( x)2
= -0.000117
m =
L
48 E I
3
Epraktikum =
L
3 m I
0.9 3
3 0.0005455 2.75251 1010
A Percobaan
A Teori
|
0.01091
0.02182
0.03273
0.04364
0.05455
Kesalahan relatif
A ( teori ) A ( percobaan)
100
A ( teori )
0.08828
0.017657
0.026485
0.035313
0.044142
Unloading
23.58
23.58
23.58
23.58
23.58
1
12
bh3
I=
1
12
x 0.0249 x 0.00513
I = 2.75251 x 10-10 m4
PL
48 E I
30
0.01681
220
6.80959 x 10-5
Hubungan Beban (x) dan Lendutan (y)
y = mx + b
n xy x y
m = n x 2( x )2 = 0.0005365
b=
x 2 y x xy
n x 2( x)2
m =
xy
0.00226
0.0094
0.0201
0.03696
0.0536
0.12232
= 0.00143
L3
48 E I
Epraktikum =
L3
3 m I
0.9 3
10
3 0.0005365 2.75251 10
A Percobaan
A Teori
|
0.01073
0.02146
0.03219
0.04292
0.05365
0.008828
0.017657
0.026485
0.035313
0.044142
Kesalahan relatif
A ( teori ) A ( percobaan)
100
A ( teori )
21.541
21.541
21.541
21.541
21.541
VII.
ANALISA
1. Analisa Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan besar lendutan dan
putaran sudut dari sebuah struktur balok statis tertentu dan
membandingkannya dengan besar lendutan hasil perhitungan secara
teoritis. Terdapat 2 percobaan yang dilakukan pada praktikum ini yaitu
beban terpusat di tengah bentang dengan perletakkan sederhana dan
beban terpusat di ujung bentang dengan perletakan jepit.
Pada percobaan beban terpusat di tengah bentang dengan
perletakkan seherdana, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
mengukur dimensi dari pelat balok berupa panjang, lebar, dan tebal
dengan menggunakan jangka sorong. Pengukuran ini harus dilakukan
dengan teliti agar mendapat hasil yang akurat. Setelah dilakukan
pengukuran, selanjutnya pelat dalam frame dipasang sedemikian rupa
sehingga pelat tersebut membentuk struktur balok sederhana dengan
panjang 90 cm. Kemudian memastikan alat dial gauge pada pelat pada
ujung sebelah kanan, sebelah kiri, dan tepat ditengah pelat terpasang.
Alat dial gauge harus terpasang dengan posisi tegak lurus dengan balok
agar pengukuran dapat akurat. Selanjutnya, angka yang ada pada dial
gauge diatur agar menjadi nol setelah semua sistem terpasang.
2. Analisa Hasil
Percobaan ini terdiri dari 2 jenis percobaan yaitu beban terpusat di
tengah bentang dengan perletakkan sederhana dan beban terpusat di ujung
bentang dengan perletakan jepit. Pada percobaan pertama dilakukan
pengolahan data untuk menentukan besar dari lendutan dan putaran sudut,
sedangkan pada percobaan kedua dilakukan pengolahan data untuk
menghitung besar lendutan. Pengukuran pada setiap percobaan dilakukan
sebanyak dua kali, yaitu saat loading (pembebanan) dan saat unloading.
Pada percobaan beban terpusat di tengah bentang dengan
perletakkan sederhana, nilai E percobaan dapat dihitung dengan
3
menggunakan persamaan A =
PL
48 E I
persamaan persamaan A =
P L3
48 E I
square dan
menggunakan persamaan E =
L2
16 m I . Setelah
PL
16 E I .
L3
3 m I
1.64553696 x 1011 N/m2. Setelah didapat besar dari E, maka dapat dihitung
besar dari lendutannya yaitu dengan menggunakan persamaan A =
3
PL
3 E I . Kemudian setelah dilakukan perhitungan maka didapat besar
lendutan rata-rata praktikum sebesar
P L3
3 E I .
IX.
REFERENSI
Pedoman Praktikum Mekanika Benda Padat. Laboratorium Struktur dan
Material Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Indonesia.
X.
LAMPIRAN