Anda di halaman 1dari 11

Mau berangkat kerja atau ke sekolah tapi baju belum disetrika?

Waduh, nanti
diomelin sama boss atau guru nih. Mendingan disetrika dulu aja. Ngomongngomong soal setrika, tahu nggak sih apa bagian-bagian utama setrika dan
fungsinya? nah, ini sedikit info tentang bagian-bagian utama setrika listrik dan
fungsinya.
Bagian-Bagian Utama Sterika Listrik dan Fungsinya
Bagian-bagian utama seterika bervariasi tergantung dari jenis fitur yang
ditawarkan, namun pada umumnya, seterika terdiri atas bagian-bagian sebagai
berikut.
1. Kabel daya:
Kabel daya ini terbuat dari kabel fleksibel (dengan inti serabut) yang dibungkus
dengan bahan isolasi kain menjadikannya tetap lentur sehingga
tidak mudah putus dan aman dari bahaya sengatan listrik. Kabel daya pada
seterika ada yang arahnya bisa diatur sehingga memudahkan dalam proses
penyetrikaannya.
2. Elemen pemanas:
Elemen pemanas adalah suatu elemen yang akan membangkitkan panas bila
dialiri arus listrik. Dari elemen pemanas inilah sumber energi panas
dibangkitkan. Elemen pemanas diletakkan antara besi pemberat dan alas
seterika.
3. Alas:
Alas seterika adalah bagian seterika yang akan bersentuhan langsung dengan
kain yang diaturerika. Alas seterika dibuat dari bahan anti karat
seperti alumunium, stainless steel atau minimal dengan lapisan bahan anti karat
dan anti lengket (Teflon) agar tidak mudah kotor dan mengotori kain yang
diaturerika.
4. Lampu indikator:
Hampir semua seterika listrik dilengkapi dengan indikator lampu. Indikator lampu
digunakan sebagai tanda bahwa seterika telah tersambung dengan sumber
tegangan atau tidak (ON atau OFF). Bila lampu menyala berarti ada arus listrik
yang mengalir ke seterika (ON) dan sebaliknya bila lampu mati berarti tidak ada
arus listrik yang mengalir (OFF). Matinya lampu indikator juga menunjukkan
bahwa seterika telah mencapai suhu maksimumnya.
5. Penutup dan pemberat:
Penutup atau selungkup seterika dibuat dari bahan isolasi untuk mencegah
bahaya sengatan listrik. Di samping itu, penutup juga yang anti panas guna
mencegah bahaya sentuhan ke bagian tubuh manusia. Pemberat biasanya
terbuat dari besi dan sesuai dengan namanya, fungsinya sebagai pemberat
seterika agar memudahkan dalam pemakaiannya.

Bentuk penutup dan pemberat tergantung pada model seterika.


6. Pengatur On-Off dan suhu:
Hampir semua seterika dilengkapi dengan pengatur suhu sehingga tinggi
rendahnya suhu dapat disesuaikan dengan jenis tekstil/kain yang akan
diaturerika. Pengatur suhu ini biasanya menggunakan prinsip bimetal.
7. Reservoir air dan slang uap
Seterika dengan fitur semburan uap dilengkapi dengan reservoir air dari mana
uap diproduksi. Reservoir air ini dapat diisi air kembali dengan mudah.
Bila tidak diperlukan semburan uap, reservoir air dibiarkan kosong (tidak
perlu diisi). Hal ini tidak menjadi masalah. Setelah selesai pemakaian, reservoir
air ini harus dalam keadaan kosong untuk menghindari korosi.
Untuk merk tertentu reservoir dibuat transparan dan dilengkapi dengan lampu
dengan warna cahaya tertentu sehingga level air dalam reservoir dapat terlihat
dengan jelas.
8. Tangkai pemegang seterika
Tangkai pemegang seterika terbuat dari bahan isolasi (kayu atau plastik). Ini
dimaksudkan apabila ada kebocoran arus listrik tidak membahayakan
pemakaianya.

Setrika listrik merupakan peralatan listrik nan generik digunakan dalam rumah tangga. Cara
kerja setrika listrik ini menggunakan prinsip dasar imbas pemanasan dari arus listrik. Berikut
ini akan dipaparkan mengenai inovasi setrika listrik dan cara kerjanya. Ketika arus dialirkan
melalui sepotong kawat, maka dawai tersebut akan menjadi panas dan memaparkan radiasi
panas. Panas ini akan didistribusikan dan digunakan buat berbagai kebutuhan.
Setrika listrik memiliki fungsi buat menghaluskan baju nan kusut. Caranya ialah
menggunakan gabungan panas dan tekanan buat menghilangkan kusut. Prinsip kerja setrika
listrik ialah ketika arus melewati kumparan, maka kumparan akan menjadi merah panas dan
menghantarkan panas pada pelat dasar dari setrika listrik melalui konduksi.
Sebelum ada setrika listrik, manusia menggunakan setrika uap buat menghaluskan baju nan
kusut. Tetapi kini orang lebih memilih memakai setrika listrik ketimbang setrika uap. Setrika
uap banyak mengalami masalah pemeliharaan nan berkaitan dengan penyumbatan.
Setrika uap biasanya memiliki lubang angin buat dilalui air. Seiring dengan sering
digunakannya setrika uap, perlahan-lahan mineral dari air akan terkumpul pada lubang
tersebut dan menghalangi air buat keluar. Dengan demikian efisiensi dari setrika uap juga
menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Sehingga setrika uap harus dibersihkan dan dipelihara
secara rutin demi memastikan bisa bekerja secara normal. Jika Anda tinggal di daerah nan
airnya keruh, maka penyumbatan merupakan masalah nan akan sering muncul.
Kelemahan berupa penyumbatan nan ada pada teknologi setrika uap tak menjadi masalah lagi
pada setrika listrik. Karena setrika listrik menggunakan elemen pemanas dan tak

menggunakan lubang pada bodi setrika. Sehingga tak perlu banyak pemeliharaan dalam
menggunakan setrika listrik jika dibandingkan dengan setrika uap.
Pada dasarnya ada dua jenis setrika listrik, yaitu otomatis dan non-otomatis. Tidak terlalu
banyak disparitas dari kedua jenis itu. Jenis setrika listrik otomatis memiliki satu pengatur
buat mengendalikan suhu dari elemen sehingga menyesuaikan suhu dari setrika. Suhu setrika
perlu dikendalikan sebab pada masa kini baju menggunakan berbagai jenis kain, seperti
katun, linen, sutra dan lain sebagainya. Maka buat menyesuaikan suhu nan dibutuhkan pada
setiap jenis kain digunakanlah pengendali suhu .

Komponen Setrika Listrik


Untuk mengetahui cara kerja setrika listrik tentunya kita harus mengenal terlebih dahulu
komponen-komponen nan ada pada alat ini. Dan tentunya mengetahui fungsi atau tugas dari
masing-masing komponen tersebut. Berikut ini ialah komponen-komponen pada setrika
listrik.

1. Pelat Alas
Pelat alas, pelat ini ialah lempengan besi berbentuk segitiga nan tebal sehingga membentuk
dasar dari setrika listrik. Permukaan bawah dan tepi dari pelat ini dilapisi krom demi
mencegah karat. Pelat dasar akan menahan pelat penekan besi dan pelat epilog pada
posisinya. Kita bisa melihat dua atau tiga lekukan pada dasar pelat. Lekukan tersebut
merupakan pengait buat menahan posisi pelat epilog dan pelat penekan.

2. Pelat Penekan
Pelat penekan, pelat ini disebut juga sebagai pelat atas nan mengikuti bentuk pelat tunggal.
Pelat penekan ini memiliki beberapa lubang buat dilalui oleh pengait dari pelat dasar. Kita
harus mengencangkan kancing dari pengait ini sehingga pelat penekan dan pelat alas saling
menekan kencang satu sama lain.
Pada beberapa setrika, pelat penekan berat dan terbuat dari besi cetak, sedangkan pada
beberapa setrika lain pelat ini terbuat dari lempeng baja nan tipis, dengan ketebalan sekitar
cm. Pada setrika listrik jenis otomatis, pelat penekan memiliki lubang melingkar atau persegi
buat memasang thermostat.

3. Elemen Pemanas
Elemen pemanas terletak di antara pelat alas dan pelat penekan. Elemen ini ditekan kuat di
antara dua pelat. Elemen pemanas terdiri atas dawai nikrom nan dililit lempengan mika. Dua

ujung dawai nikrom dihubungkan pada strip kontak. Strip kontak dihubungkan pada terminal
setrikaan.
Ada dua alasan mengapa memilih mika pada bahan pemanas . Hal ini sebab mika merupakan
bahan penyekat nan sangat bagus. Selain itu mika juga mampu menahan suhu nan sangat
tinggi. Holistik rakitan lapisan mika, dawai nikrom dan strip kontak dipasang bersama
sehingga menghasilkan konstruksi nan kokoh. Ada juga lapisan asbes nan memisahkan dan
menyekat panas pelat atas dari elemen pemanas.

4. Pelat Penutup
Pelat epilog terdiri dari lapisan besi tipis. Pelat ini diletakkan pada bagian atas pelat dasar
sehingga menutupi seluruh bagian dalam setrikaan. Pegangan setrika dan penghubung hanya
terpasang pada pelat penutup.

5. Gagang Setrika
Gagang setrika bisa dibuat dari kayu atau plastik nan terpasang pada pelat epilog dengan
donasi baut atau pun pengait. Fungsi gagang setrika ini ialah buat memantapkan pegangan
tangan pada setrika.

6. Lampu Pilot
Lampu pilot letaknya terselubungi oleh pelat epilog setrika listrik. Salah satu ujung lampu
pilot terhubung dengan pencatu. Sedangkan ujung lainnya terhubung pada elemen pemanas.
Suatu tahanan shunt dipasang di seberang lampu pilot nan akan membantu menghasilkan
tegangan jatuh sekitar 2-5 volt.

7. Termostat
Termostat ialah komponen paling krusial pada setrika listrik otomatis. Komponen ini
menggunakan lempeng tipis bimetal buat mengoperasikan saklar nan dihubungkan secara seri
dengan tahanan atau elemen pemanas. Lempeng tipis bimetal ialah elemen sederhana nan
mengkonversi perubahan suhu menjadi pemindahan mekanis.
Lempeng tipis bimetal terdiri atas dua logam berbeda nan diikat bersama. Dua logam tersebut
harus memiliki koefisien perluasan nan berbeda. Jika lempeng tipis terpanasi, maka akan
mulai melengkung menuju logam nan memiliki koefisien perluasan lebih rendah. Pada
pendinginan, lempeng tipis tersebut melurus dan kembali ke posisi normal.

Kita mungkin bertanya-tanya, buat apa elemen tersebut digunakan pada setrika listrik?
Lempeng tipis bimetal ini dipasang pada pegas kontak melalui pin kecil. Titik kontak antara
lempeng tipis dan titik kontak tetap berdekatan.
Ketika suhu naik secara signifikan, perluasan nan tidak biasa tersebut menyebabkan lempeng
tipis melengkung dan kontak di antara lempeng tipis dan pegas kontak akan terbuka. Dengan
demikian catu buat memanaskan elemen akan berhenti sementara hingga suhu kembali
normal.

8. Kapasitor
Kapasitor ini dipasang di seberang dua titik kontak demi mencegah kerusakan titik kontak
dan interferensi penerimaan radio. Karena seringnya rangkaian terhubung dan terputus
otomatis dari kerja termostat menjaga suhu bisa mengakibatkan kerusakan dan titik kontak
dan interferensi penerimaan radio.
Cara kerja setrika listrik ialah ketika arus melewati elemen pemanas nan diletakkan antara
pelat alas dan pelat penekan, elemen akan memanas dan mentransfer panas pada pelat alas
secara konduksi. Sehingga pelat alas pun akan menjadi panas.
Untuk menghilangkan kusut pada pakaian, kita harus memberikan panas dan tekanan. Panas
dihasilkan oleh kumparan dan ketika kita menekan baju dengan setrika, maka kusut pun
hilang. Demi menjaga suhu optimum, maka digunakan termostat berikut dengan lampu pilot
nan bertindak sebagai indikator.
Cara kerja setrika listrik jenis non otomatis tak jauh berbeda. Pada setrika jenis ini tak
dilengkapi pengatur suhu atau termostat. Akibatnya pengguna harus memutuskan setrika dari
sumber listriknya jika sudah terlalu panas. Kemudian menyambungkannya kembali ketika
suhu sudah berkurang.
Di masa kini, kebanyakan setrika listrik nan dijual di pasaran ialah jenis otomatis. Sehingga
tak perlu repot mencabut dan memasang kembali setrika secara manual. Nah, mari kita
menyetrika pakaian-pakaian kusut agar siap dikenakan.

cara kerja setrika listrik otomatis

Setrika berasal dari bahasa Belanda, slistrikzer . Setrika ialah cara menghilangkan kerutan

pada baju dengan alat yang dipanaskan. Alat yang biasanya digunakan juga disebut "setrika".
Biasanya baju yang baru dicuci harus disetrika agar kembali mulus. Hal ini terjadi sebab
ketika molekul-molekul polimer dalam serat baju dipanaskan, serat-serat tersebut diluruskan
oleh beban dari setrika. Setelah dingin, baju mempertahankan bentuk lurus ini. Beberapa
bahan baju perlu diberi air buat melonggarkan ikatan antar molekul. Saat ini terdapat banyak
bahan baju dari polimer sintetis yang dipromosikan sebagai bahan yang tak perlu disetrika.
Konsep setrika sendiri datangnya dari Cina satu abad sebelum masehi. Pada masa itu, mereka
menggunakan wajan besi dengan pegangan panjang nan berisi batubara. Nah, wajan ini
kemudian ditekankan di pakaian yang akan di setrika. Meski bentuknya masih agak jauh dari
setrika yang kita kenal sekarang, tapi ini merupakan pencetus dari adanya setrika sekarang.
Sehingga baju dan pakaian yang kita kenakan kian halus dan nggak lagi lecek.
Setrika muncul di Barat pada abad ke 17. Setrika yang pertama kali muncul pada masa itu
dikenal dengan nama sadiron, yang berasal dari bahasa inggris antik sald yang berarti solid.
Sadiron berbentuk sepotong besi yang ditempelkan dengan pegangan besi. Sadiron ini
dipanaskan di depan tanur terbuka atau kompor. Tapi, begitu sadiron ini dipanaskan,
pegangannya pun ikut panas. Makanya, buat memegang sadiron ini, kita harus menggunakan
sarung tangan yang sangat tebal. Berat sadiron biasanya 2,5-4,5 kg.
Abad ke-19, sekitar tahun 1870 seorang ibu rumah tangga bernama Mary Florence Potts di
Lowa menemukan penemuan yang membuat setrika jadi lebih mudah. Caranya membuat
sadiron dengan dua ujung nan runcing, yang membuat menyetrika jadi lebih mudah dari dua
arah. Tahun berikutnya, Mary mematenkan satu temuannya lagi yaitu sadiron dengan
pegangan yang dapat di lepas, yang memungkinkan sadiron di panaskan tanpa perlu
memanaskan pegangannya juga. Satu hal yang menjadi masalh ialah bahwa sadiron cepat
sekali mendingin sehingga kita mesti punya beberapa setrikaan supaya dapat bergantian
dipanaskan dan digunakan.
Abad ke-20 setrika listrik yang pertama kali dipatenkan sebenarnya sudah ada pada tahun
1882. Tapi, inovasi ini justru tak berhasil sebab sulit untuk digunakan. Pada waktu itu, belum
banyak orang yang mendapat listrik dirumah. Kalaupun ada, biasanya listrik itu hanya
dipakai pada malam hari buat menyalakan lampu. Baru pada awal abad ke-20, setrika listrik
menjadi populer dan akhirnya pada tahun 1920-an mucullah setrika listrik dengan thermostat.
Menyetrika jadi lebih mudah, sebab kita dapat mengatur suhunya.
Abad ke-21 setrika yang sering kita pakai sekarang pastinya sudah jauh lebih canggih dan
mudah. Selain pengatur suhu, ada juga nan dilengkapi dengan wadah air yang dapat kita
semprotkan bersamaan pada saat kita menyetrika. Ada pula setrika bentuk baru seperti
vacuum cleaner nan memudahkan kita menghaluskan pakaian. Kalau menggunakan setrika
yang mengeluarkan uap panas ini, kita tak perlu meletakkan pakaian di atas papan setrika,
tapi cukup di gantung saja. Berat setrika juga makin ringan, bahkan sekarang ada setrika nan
hanya berbobot 1,5 ons.
Cara Kerja Setrika Listrik
Setrika listrik merupakan salah satu alat listrik yang termasuk dalam kelompok pemanas
listrik ( electric heater ), yaitu alat listrik yang menggunakan elemen pemanas sebagai
komponen utamanya. Nah, bagaimana cara kerja sebuah setrika listrik?
Pada dasarnya, setrika listrik terdiri dari 4 bagian utama, yaitu elemen pemanas, gagang atau

pegangan, kabel penghubung, dan lempeng logam (besi atau baja) dengan permukaan datar.
Elemen pemanas merupakan bagian setrika listrik yang bertugas untuk mengubah energi
listrik menjadi energi panas (kalor). Gagang atau pegangan setrika merupakan bagian setrika
yang berfungsi untuk menjalankan setrika dan terbuat dari bahan isolator yang tahan panas.
Kabel penghubung merupakan bagian setrika listrik yang berfungsi untuk menghubungkan
elemen pemanas dengansumber listrik. Lempeng logam merupakan bagian setrika listrik
yang berfungsi untuk meneruskan energi panas dari elemen ke baju atau kain yang dakan
disetrika.
Elemen pemanas pada setrika listrik biasanya berupa koil atau lilitan dawai yang dililitkan
pada selembar bahan tahan panas (biasanya asbes). Ketika kabel penghubung setrika
dihubungkan ke sumber listrik, arus listrik akan segera mengalir melalui elemen.
Desain atau bentuk konfigurasi lilitan dawai pada elemen yang membentuk koil akan
membuat energi listrik terdisipasi cukup besar di dalam lilitan tersebut sehingga akan timbul
energi panas atau kalor yang ukurannya juga cukup besar.
Pemasangan elemen pemanas dirancang untuk memungkinkan terjadinya transfer kalor ke
lempeng logam. Beberapa saat setelah setrika listrik dihubungkan ke sumber listrik, lempeng
logam di bagian bawah setrika akan ikut memanas dan pada akhirnya bisa digunakan untuk
menyetrika.
Pada setrika listrik produksi lama, kalor yang dihasilkan oleh elemen pemanas cenderung tak
terkontrol sehingga hal ini bisa membuat elemen pemanas cepat rusak. Akan tetapi, setrika
listrik produksi baru biasanya dilengkapi dengan saklar otomatis buat mengontrol besarnya
energi panas tersebut. Saklar otomatis ini memanfaatkan teknologi bimetal.
Setrika listrik merupakan barang elektronik yang begitu penting untuk kita miliki. Peralatan
rumah tangga yang satu ini bisa membantu anda mendapatkan pakaian yang halus sehabis
dicuci dan dijemur. Setrika kebanyakan terbuat dari bahan alumunium dan baja tahan karat.
Setrika mengalami perkembangan seiring ditemukannya energi listrik. Zaman dahulu, orangorang menghaluskan baju menggunakan setrika antik yang terbuat dari besi yang diisi arang
membara. Dalam setrika listrik yang kita gunakan saat ini terdapat thermostat , yaitu alat
yang berfungsi untuk mengendalikan suhu. Sehingga, baju yang disetrika mendapatkan panas
yang pas sinkron dengan bahan baju dan tak merusak bahan.

Teknik Setrika
Setrika listrik yang akan digunakan pertama-tama dipanaskan terlebih dahulu. Suhu yang
diambil ialah suhu rendah hingga sedang. Jangan langsung memanaskan setrika dengan
temperatur tinggi sebab dapat menyebabkan elemen dalam setrika rusak.
Panas dari setrika listrik bisa menghaluskan serat kain. Hal ini sebab molekul-molekul
polimer dalam serat baju dipanaskan dan diluruskan oleh beban dari setrika. Ketika sudah
dingin, baju tetap mempertahankan bentuk lurus tersebut. Ada beberapa bahan baju yang
perlu diberi air dengan tujuan untuk melonggarkan ikatan antar molekul polimer, seperti pada

bahan katun.
Untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, beberapa produsen setrika listrik
mengeluarkan produk setrika modern yang dapat mengubah air menjadi uap air agar dapat
membasahi pakaian. Lebih praktis dan ekonomis tenaga pastinya sebab Anda tak perlu repotrepot membawa air dalam semprotan.
Sementara, beberapa perusahaan elektronik terkenal lainnya juga mulai memasarkan setrika
dengan desain spesifik dengan rona yang atraktif. Fungsinya tentu saja untuk memotivasi
orang yang menyetrika agar tidak cepat bosan. Ada pula setrika nirkabel atau setrika portable
berukuran kecil yang biasa dipakai untuk menyetrika dasi. Setrika ini mirip setrika listrik
hanya saja ia dapat dibawa ke mana-mana, tanpa menggunakan kabel dan memanaskannya
dengan menggunakan docking station .

Perawatan Setrika Listrik


Agar setrika Anda awet dan tak cepat rusak, bersihkan bagian bawah setrika dari kerak yamg
dapat menghambat panas. Caranya sederhana saja, yaitu dengan menggunakan kain lembut
yang telah direndam air teh dingin. Tentu saja lakukan hal ini ketika setrika sudah dingin atau
tak sedang digunakan.
Atau, Anda dapat menggunakan kertas amplas yang halus. Gosok perlahan alas setrika yang
sudah dingin atau tidak digunakan. Jangan menggulung kabel setrika, terutama sehabis
digunakan sebab bisa merusak kabel setrika. Akibatnya, panas akan berkurang atau lama
kelamaan menjadi rusak. Gantungkan kabel melengkung di atas paku.
Itulah tadi penjelasan mengenai setrika listrik. Semoga bermanfaat. Terimakasih.

Listrik merupakan salah satu bentuk energi nan dihasilkan dari adanya gerakan partikelpartikel bermuatan seperti elektron, positron, dan ion. Energi listrik termasuk energi nan
mudah diubah menjadi bentuk-bentuk energi lain. Proses pengubahan energi listrik menjadi
bentuk-bentuk energi nan lain ini bisa dilakukan dengan menggunakan alat-alat listrik.
Hampir setiap peralatan dalam kehidupan rumah tangga menggunakan energi listrik.
Peralatan dapur seperti rice cooker, dispenser, kompor, dan kulkas menggunakan energi
listrik. Media hiburan seperti televisi dan radio pun memanfaatkan energi listrik. Selain itu,
ada salah satu alat pelicin baju nan menggunakan energi listrik. Anda tentu mengenal setrika
listrik, bukan?

Setrika Listrik - Sejarah Inovasi Setrika


Setrika berasal dari bahasa Belanda, strijkijzer . Setrika ialah cara menghilangkan kerutan
dari baju dengan alat nan dipanaskan. Alat nan biasanya digunakan juga disebut "setrika".
Biasanya baju nan baru dicuci harus disetrika agar kembali mulus. Hal ini terjadi sebab ketika
molekul-molekul polimer dalam serat baju dipanaskan, serat-serat tersebut diluruskan sebab

beban dari setrika. Setelah dingin, baju mempertahankan bentuk lurus ini. Beberapa bahan
baju perlu diberi air buat melonggarkan ikatan antar molekul. Saat ini terdapat banyak bahan
baju dari polimer sintetis nan dipromosikan sebagai bahan nan tak perlu disetrika.
Konsep setrika sendiri datangnya dari Cina satu abad sebelum masehi. Pada masa itu, mereka
menggunakan wajan besi dengan pegangan panjang nan berisi batubara. Nah, wajan ini
kemudian ditekankan di pakaian nan akan di setrika. Meski bentuknya masih agak jauh dari
setrika nan kita kenal sekarang, tapi kalau tak muncul ide ini, baju kita niscaya masih leceklecek semua.
pada abad ke-17, setrika muncul di Barat. Setrika nan pertama kali muncul pada masa itu
dikenal dengan nama sadiron, nan berasal dari bahasa inggris antik sald nan berarti solid.
Sadiron berbentuk sepotong besi nan ditempelkan dengan pegangan besi. Sadiron ini
dipanaskan di depan tanur terbuka atau kompor. Tapi, begitu sadiron ini dipanaskan,
pegangannya pun ikut panas. Makanya, buat memegang sadiron ini, kita harus menggunakan
sarung tangan nan sangat tebal. Berat sadiron biasanya 2,5-4,5 kg.
Abad ke-19, sekitar taunh 1870 seorang ibu rumah tangga bernama Mary Florence Potts di
Lowa menemukan penemuan nan membuat setrika jadi lebih mudah. Caranya membuat
sadiron dengan dua ujung nan runcing, nan membuat menyetrika lebih mudah dua arah.
Tahun berikutnya, Mary mematenkan satu temuannya lagi yaitu sadiron dengan pegangan
nan dapat di lepas, nan memungkinkan sadiron di panaskan tanpa perlu memanaskan
pegangannya juga. Satu hal nan menjadi masalh ialah bahwa sadiron cepat sekali mendingin
sehingga kita mesti punya beberapa setrikaan supaya dapat bergantian dipanaskan dan
digunakan.
Abad ke-20 setrika listrik nan pertama kali dipatenkan sebenarnya sudah ada pada tahun
1882. Tapi, inovasi ini justru tak berhasil sebab sulit buat digunakan. Pada waktu itu, belum
banyak orang nan mendapat listrik dirumah. Kalaupun ada, biasanya listrik itu hanya dipakai
pada malam hari buat menyalakan lampu. Baru pada awal abad ke-20, setrika listrik menjadi
populer dan akhirnya pada tahun 1920-an mucullah setrika listrik dengan thermostat.
Menyetrika jadi lebih mudah, sebab kita dapat mengatur suhunya.
Abad ke-21 setrika nan sering kita pakai sekarang pastinya sudah jauh lebih canggih dan
mudah. Selain pengatur suhu, ada juga nan dilengkapi dengan wadah air nan dapat kita
semprotkan bersamaan pada saat kita menyetrika. Ada pula setrika bentuk baru seperti
vacuum cleaner nan memudahkan kita menghaluskan pakaian. Kalau menggunakan setrika
nan mengeluarkan uap panas ini, kita tak perlu meletakkan pakaian di atas papan setrika, tapi
cukup di gantung saja. Berat setrika juga makin ringan, bahkan sekarang ada setrika nan
hanya berbobot 1,5 ons.

Setrika Listrik - Prinsip dan Cara Kerja Setrika Listrik


Setrika listrik merupakan salah satu alat listrik nan termasuk dalam kelompok pemanas listrik
( electric heater ), yaitu alat listrik nan menggunakan elemen pemanas sebagai komponen
utamanya. Nah, bagaimana cara kerja sebuah setrika listrik?

Pada dasarnya, setrika listrik terdiri dari 4 bagian utama, yaitu elemen pemanas, gagang atau
pegangan, kabel penghubung, dan lempeng logam (besi atau baja) dengan permukaan datar.
Elemen pemanas merupakan bagian setrika listrik nan bertugas buat mengubah energi listrik
menjadi energi panas (kalor). Gagang atau pegangan setrika merupakan bagian setrika nan
berfungsi buat menjalankan setrika dan terbuat dari bahan isolator nan tahan panas.
Kabel penghubung merupakan bagian setrika listrik nan berfungsi buat menghubungkan
elemen pemanas dengansumber listrik. Lempeng logam merupakan bagian setrika listrik nan
berfungsi buat meneruskan energi panas dari elemen ke baju atau kain nan akan disetrika.
Elemen pemanas pada setrika listrik biasanya berupa koil atau lilitan dawai nan dililitkan
pada selembar bahan tahan panas (biasanya asbes). Ketika kabel penghubung setrika
dihubungkan ke sumber listrik, arus listrik akan segera mengalir melalui elemen.
Desain atau bentuk konfigurasi lilitan dawai pada elemen nan membentuk koil akan membuat
energi listrik terdisipasi cukup besar di dalam lilitan tersebut sehingga akan timbul energi
panas atau kalor nan ukurannya juga cukup besar.
Pemasangan elemen pemanas dirancang buat memungkinkan terjadinya transfer kalor ke
lempeng logam. Beberapa saat setelah setrika listrik dihubungkan ke sumber listrik, lempeng
logam di bagian bawah setrika akan ikut memanas dan pada akhirnya bisa digunakan buat
menyetrika.
Pada setrika listrik produksi lama, kalor nan dihasilkan oleh elemen pemanas cenderung tak
terkontrol sehingga hal ini bisa membuat elemen pemanas cepat rusak. Akan tetapi, setrika
listrik produksi baru biasanya dilengkapi dengan saklar otomatis buat mengontrol besarnya
energi panas tersebut. Saklar otomatis ini memanfaatkan teknologi bimetal.

Cara Merawat Setrika Listrik


Salah satu barang elektronik nan krusial di rumah ialah setrika listrik. Peralatan rumah tangga
nan satu ini bisa membantu Anda mendapatkan pakaian nan halus sehabis dicuci dan dijemur.
Setrika nan dalam Bahasa Belanda ialah strijkijzer ini kebanyakan terbuat dari alumunium
dan baja tahan karat.
Setrika mengalami perkembangan seiring ditemukannya energi listrik. Zaman dahulu, orangorang menghaluskan baju menggunakan setrika antik nan terbuat dari besi nan diisi arang
membara. Dalam setrika listrik nan kita gunakan saat ini terdapat thermostat , yaitu alat nan
mengendalikan suhu. Sehingga, baju nan disetrika mendapatkan panas nan pas sinkron
dengan bahan baju dan tak merusak bahan.

Teknik Setrika

Setrika listrik nan akan digunakan pertama-tama dipanaskan terlebih dahulu. Suhu nan
diambil ialah suhu rendah hingga sedang. Jangan langsung memanaskan setrika dengan
temperatur tinggi sebab dapat menyebabkan elemen dalam setrika rusak.
Panas dari setrika listrik bisa menghaluskan serat kain. Hal ini sebab molekul-molekul
polimer dalam serat baju dipanaskan dan diluruskan oleh beban dari setrika. Ketika sudah
dingin, baju tetap mempertahankan bentuk lurus tersebut. Ada beberapa bahan baju nan perlu
diberi air dengan tujuan buat melonggarkan ikatan antar molekul polimer, seperti pada bahan
katun.
Untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, beberapa produsen setrika listrik
mengeluarkan produk setrika modern nan dapat mengubah air menjadi uap air agar dapat
membasahi pakaian. Lebih praktis dan ekonomis tenaga pastinya sebab Anda tak perlu repotrepot membawa air dalam semprotan.
Sementara, beberapa perusahaan elektronik terkenal lainnya juga mulai memasarkan setrika
dengan desain spesifik dengan rona nan atraktif. Fungsinya tentu saja buat memotivasi orang
nan menyetrika agar tak cepat bosan. Ada pula setrika nirkabel atau setrika portable
berukuran kecil nan biasa dipakai buat menyetrika dasi. Setrika ini mirip setrika listrik hanya
saja ia dapat dibawa ke mana-mana, tanpa menggunakan kabel dan memanaskannya dengan
menggunakan docking station .

Perawatan Setrika Listrik


1. Agar setrika Anda awet dan tak cepat rusak, bersihkan bagian bawah setrika dari
kerak nan dapat menghambat panas. Caranya sederhana saja, yaitu dengan
menggunakan kain lembut nan telah direndam air teh dingin. Tentu saja lakukan hal
ini ketika setrika sudah dingin atau tak sedang digunakan.
1. Atau, Anda dapat menggunakan kertas amplas nan halus. Gosok perlahan alas setrika
nan sudah dingin atau tak digunakan.
1. Jangan menggulung kabel setrika, terutama sehabis digunakan sebab bisa merusak
kabel setrika. Akibatnya, panas akan berkurang atau lama kelamaan menjadi rusak.
Gantungkan kabel melengkung di atas paku.

Anda mungkin juga menyukai