Bab I - Pendahuluan
Bab I - Pendahuluan
BAB I - PENDAHULUAN
Merger dan pengendalian perusahaan merupakan masalah penting bagi
perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan. Oleh karena itu manajer
keuangan dituntut untuk turut serta atau berpartisipasi dalam proses penilaian
prospek merger dan dalam evaluasi terhadap perusahaan yang akan digabungkan.
Manajer keuangan memikul tanggung jawab ganda dalam hubungannya
dengan kesulitan finansial yang dihadapi perusahaan. Jika perusahaan tersebut
adalah miliknya sendiri, maka kemampuan manajer keuangan dituntut agar
kerugian kepemilikannya dapat ditekan sekecil mungkin. Di lain pihak apabila
perusahaan tersebut bukan miliknya, maka manajer keuangan harus mengetahui
hak dari kreditor.
Sejak 15 tahun yang lalu kegiatan merger dan akuisisi mulai mewarnai
industri pasar modal Indonesia. Transaksi akuisisi pertama pada pasar modal
Indonesia adalah transaksi akuisisi yang dilakukan oleh PT Jakarta International
Hotel Development melalui pembelian 100% saham PT Danayasa Arthatama pada
tahun 1990. Setahun setelah transaksi tersebut, Ketua Bapepam mengirimkan Surat
dengan nomor S-456/PM/1991 kepada seluruh Emiten yang berisi persyaratan yang
harus dipenuhi dalam pembelian saham atau penyertaan pada perusahaan lain.
Pada perkembangan selanjutnya, surat tersebut bukan saja menjadi acuan
bagi pembelian atau penyertaan pada perusahaan lain, tetapi juga menjadi acuan
pada setiap transaksi yang nilainya material. Sejak dikeluarkannya surat tersebut,
kegiatan akuisisi menjadi semakin sering dilakukan. Peraturan yang ada saat itu
masih belum cukup untuk melindungi kepentingan publik terutama dalam transaksi
akuisisi yang mengandung benturan kepentingan, seperti transaksi akuisisi internal.
Pada akuisisi internal, pengambil keputusan mulai dari rencana sampai dengan
pelaksanaan transaksi berada pada pihak yang sama sehingga menyebabkan adanya
benturan kepentingan.
Salah satu contoh akuisisi internal pada saat itu adalah
akuisisi yang dilakukan PT Indocement terhadap PT Bogasari,
Indofood, dan Wisma Indocement pada tahun 1992. Kelemahan
dari peraturan yang ada pada saat itu adalah bahwa keputusan
istilah
yang
digunakan
dalam
Peraturan
merger
wajib
membuat
pernyataan
bahwa
kegiatan
kepentingan
perseroan,
pemegang
saham,
Ketiga,
Emiten/
Perusahaan
Publik
wajib
Keempat,
memperoleh
persetujuan
rapat
umum
hal
Akuisisi
atau
pengambilalihan
perusahaan
Yang
Harus
Segera
Diumumkan
Kepada
Publik.
tersebut
merupakan
transaksi
tersebut
adalah
transaksi
transaksi
material.
material,
maka
Apabila
harus