PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam sebuah Hadist, Nabi telah menjelaskan tentang perpecahan
yang akan terjadi pada umat islam menjadi 73 golongan. Oleh karenanya,
tidak mengherankan apabila benih-benih perpecahan dalam islam sudah
mulai muncul oleh umat terdahulu, atau lebih tepatnya muncul sebelum
wafatnya Nabi Muhammad SAW. Maka sebagaimana dijumpai dalam
sejarah,
dan
kekuatan
sendiri
untuk
mewujudkan
perbuatan-
mempunyai
kebebasan
dan
kehendak
dalam
menentukan
yang dimiliki
Page
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui latar
belakang
berdirinya
aliran
Jabariyah
dan
Qodariyah
2. Untuk mengetahui landasan dalil yang digunakan oleh aliran Jabariyah
dan Qodariyah
3. Agar dapat mengetahui dan memahami perbedaan antara aliran Jabariyah
dan Qodariyah
D. PEMBATASAN MASALAH
Makalah ini kami batasi hanya pada pembahasan aliran Jabariyah
dan Qodariyah dalam Islam saja.
Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH BERDIRINYA ALIRAN JABARIYAH DAN QODARIYAH
1. Latar Belakang Berdirinya Jabariyah
Kata Jabariyah berasal dari kata jabara yang berarti memaksa. Di
dalam Al-Munjid,
dijelaskan
mengandung
melakukan sesuatu1.
Apabila
dikatakan,
bahwa
arti memaksa
Allah
mempunyai
dan
dari
mengharuskan
pertama),
setelah ditarik
menghilangkan
menegaskan
perbuatan
manusia
bahwa
paham al-
dalam
arti
yang
yaitu
Namun,
dalam
perkembangannya,
mencuri
mendengar
ucapan
itu,
Umar
marah
sekali
dan
menganggap orang itu telah berdusta kepada tuhan. Oleh karena itu,
Umar memberikan dua jenis hukuman kepada pencuri itu. Pertama,
hukuman potong tangan. Kedua, hukuman dera karena menggunakan
dalil takdir tuhan6.
c. Pada pemerintahan daulah bani Umayyah, pandangan tentang al-jabar
semakin tampak ke permukaan. Abdullah bin Abbas, melalui suratnya
memberikan reaksi keras kepada penduduk syiria yang diduga berfaham
jabariyah7.
d. Ketika Khalifah Ali bin Abu Thalib ditanya tentang qadar Tuhan dalam
kaitannya dengan siksa dan pahala. Orang tua itu bertanya,"apabila
perjalanan (menuju perang siffin) itu terjadi dengan qadha dan qadar
Tuhan,
tidak
ada
pahala
sebagai
balasannya.
Kemudian
Ali
jabar
yang
telah
muncul dari pemahaman terhadap ajaran Islam itu sendiri. Ada sebuah
pandangan mengatakan bahwa aliran al-jabar muncul karena adanya
pengaruh dari dari pemikriran asing, yaitu pengaruh agama Yahudi
bermazhab Qurra dan agama Kristen bermazhab Yacobit9.
Pemikiran Jabariyah dan Qodariyah dalam Islam
Page
bahwa
manusia
mempunyai
qudrah
lebih
lanjut
agar
Page
Artinya:
Artinya: tetapi kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali apabila
dikehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.
2. Landasan Dalil yang di Gunakan oleh Aliran Qodariyah
Page
Artinya: sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum
sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
b. Surat Fushshilat ayat 40
pada Perang Uhud), padahal kamu telah menimpakan musibah dua kali
lipat (kepada musuh-musuhmu pada Perang Badar) kamu berkata
darimana datangnya (kekalahan) ini? katakanlah, itu dari (kesalahan)
dirimu sendiri. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
C. BAGAIMANAKAH PERBANDINGAN ANTARA ALIRAN JABARIYAH
DAN QODARIYAH
Jika dilihat dari konteks pemikirannya, kedua aliran/paham ini
memiliki pandangan yang saling bertolak belakang.
Qadariyah
dan
Jabariyah
sama-sama
merupakan
aliran
Page
segala
perbuatannya,
meninggalkannya
atas
Ia
dapat
kehendaknya
berbuat
sendiri.
sesuatu
Manusia
atau
mempunyai
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Sekalipun
sama-sama
berlandaskan
dalil
yang
nyata
al-
Page
DAFTAR PUSTAKA
[1] Luwis Maluf,Al-Munjid fi Al-lughah wa Al-Alam. Beirut, Dar Al-Masyriq,
1998.hlm. 78.
[2] Asy-Syahratnasy Al-Milal wa An-Nihal, Darul Fikr, Bairut, hlm. 85.
[3] Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah Analisa
Perbandingan , UI. Press, cet. V. Jakarta, 1986, hlm. 31
[4] Ibid., hlm. 33.
[5] Aziz Dahlan, Sejarah Perkembangan Pemikiran dalam Islam.
Beuneuubi Cipta. Jakarta, 1987, hlm. 27-29.
[6] Ali Musthafa Al-Ghurabi, Tarikh Al-Firaq Al-Islamiyah, kairo, 1958, hlm.
15.
[7] Ibid., hlm. 28.
[8] Huwaidhy, Dirasat fi ilmi Al-Kalam wa Al-falsafah Al-Islamiyah, Dar AtsTsaqafah, Kairo, 1980, hlm. 98.
Page
Page