Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Setelah data-data yang penulis kumpulkan lengkap, maka selanjutnya penulis
mengadakan analisis kuantitatif atau sering disebut dengan analisis data statistik.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh aktivitas remaja dalam mengikuti
pembinaan keagamaan (X) terhadap pengamalan ibadah shalat (Y), maka data-data
yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisa regresi satu prediktor
dengan uji Freg. Adapun langkah-langkah untuk memudahkan jalannya analisis yaitu
dengan melalui tahapan :
a. Diskripsi data hasil penelitian
b. Pengujian hipotesis
c. Pembahasan hasil penelitian
d. Keterbatasan penelitian
A. Diskripsi Data Hasil Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, dibawah ini akan disajikan data
tentang pembinaan mental keagamaan remaja masjid Muhajirin RW V Ngaliyan
Semarang yang diperoleh dari angket.
1. Data

tentang

Aktivitas

Remaja

Dalam

Mengikuti

Pembinaan

Keagamaan
Untuk mengetahui nilai dari data tentang aktivitas remaja dalam
mengikuti pembinaan keagamaan dengan menjumlah skor jawaban angket
dari responden, dapat dilihat pada tabel I sebagai berikut :

44

45

TABEL I
DATA MENTAH AKTIVITAS REMAJA DALAM MENGIKUTI
PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA MASJID MUHAJIRIN RW V
NGALIYAN SEMARANG TAHUN 2005
NO
Resp
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

A
5
5
6
7
9
4
6
5
5
5
6
6
9
4
5
10
8
9
9
10
4
5
6
5
5
5
11
6
6
7

JAWABAN

NILAI

JUMLAH

2
C
3
5
3
2
3
4
1
6
0
2
1
0
1
4
2
1
1
1
3
0
4
5
1
3
3
2
0
3
3
4

3
3
9
15
9
6
9
12
3
18
0
6
3
0
3
12
6
3
3
3
9
0
12
15
3
9
9
6
0
9
9
12

B
6
5
6
6
2
7
8
4
10
8
8
9
4
7
8
4
5
4
2
3
7
5
8
5
7
8
3
6
5
4

D
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
2
0
0
1
0
0
0

E
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1

5
25
25
30
35
45
20
30
25
25
25
30
30
45
20
25
50
40
45
45
50
20
25
30
25
25
25
55
30
30
35

4
24
20
24
24
8
28
32
16
40
32
32
36
16
28
32
16
20
16
8
12
28
20
32
20
28
32
12
24
20
16

2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
2
0
0
0
4
0
0
2
0
0
0

1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0

60
60
63
65
63
60
65
59
65
63
65
66
65
60
63
69
65
65
63
65
60
60
65
58
62
63
69
63
60
63

46

Setelah diadakan penskoran atau penilaian hasil angket, maka dapat


dilakukan analisis sebagai berikut :
a. Menentukan kualifikasi dan interval nilai, dengan cara menentukan range:
R = H-L+I
Keterangan :
R : Range
H : Nilai tertinggi
L : Nilai terendah
R = 69 - 58 +1
= 12
Sehingga dapat diketahui interval nilai :
Range
i =
Jumlah Interval
12
=

2,4

5
Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai seperti
pada tabel dibawah ini :
TABEL II
INTERVAL NILAI VARIABEL (X)
Interval

Kategori

68 70
65 67
64 66
61 63
58 60

Baik sekali
Baik
Cukup
Sedang
Kurang

Langkah selanjutnya adalah mencari mean (nilai rata-rata masingmasing variabel). Dalam menentukan nilai rata-rata ini penulis menggunakan
rumus statistik sebagai berikut :

F.X
M=
Jumlah Responden

47

Adapun frekuensi yang diperoleh dari variabel aktivitas remaja dalam


mengikuti pembinaan keagamaan terhadap pengamalan ibadah shalat pada
ikatan remaja masjid muhajirin RW V Ngaliyan Semarang adalah sebagai
berikut :
b. Tabel distribusi frekuensi
TABEL III
DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG AKTIVITAS REMAJA DALAM
MENGIKUTI PEMBINAAN KEAGAMAAN (X) REMAJA MASJID
MUHAJIRIN RW V NGALIYAN SEMARANG
No.
1.

Interval
70-72

Frekuensi (Fi)
-

Fr (%)
-

2.

67-69

6,67%

3.

64-66

10

33,33%

4.

61-63

30%

5.

58-60

30%

30

100%

Dari tabel diatas yaitu tabel frekuensi tentang Aktivitas remaja dalam
mengikuti pembinaan keagamaan remaja masjid muhajirin RW V Ngaliyan
Semarang telah diperoleh nilai sebagai berikut : untuk interval 70-72 dengan
nilai 0 % , untuk interval 67-69 dengan nilai6,67 %, untuk interval 64-66
dengan nilai 33,33 %, untuk interval 61-63 dengan nilai 30 % dan untuk
interval 58-60 dengan nilai 300 %.
2. Data tentang pengamalan ibadah shalat remaja (Y)
Untuk mengetahui nilai dari data tentang pengamalan ibadah shalat
remaja dapat dilihat pada tabel IV sebagai berikut :

48

TABEL IV
DATA MENTAH PENGAMALAN IBADAH SHALAT REMAJA MASJID
MUHAJIRIN RW V NGALIYAN SEMARANG
NO
Resp.
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

A
7
8
9
10
12
6
9
12
11
7
11
13
10
7
13
12
11
11
8
13
6
9
10
12
10
11
13
7
8
9

JAWABAN

NILAI

JUMLAH

2
C
2
0
4
0
1
3
0
0
0
1
1
1
3
2
0
0
0
2
2
0
3
3
1
2
1
0
0
3
1
2

3
3
6
0
12
0
3
9
0
0
0
3
3
3
9
6
0
0
0
6
6
0
9
9
3
6
3
0
0
9
3
6

B
6
7
2
5
2
6
6
3
4
7
3
1
2
5
2
3
4
2
5
2
6
3
4
1
4
4
2
5
6
4

D
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

E
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

5
35
40
45
50
60
30
45
60
55
35
55
65
50
35
65
60
55
55
40
65
30
45
50
60
50
55
65
35
40
45

4
24
28
8
20
8
24
24
12
16
28
12
4
8
20
8
12
16
8
20
8
24
12
16
4
16
16
8
20
24
16

2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

65
68
65
70
71
63
69
72
71
66
70
72
67
63
73
72
71
69
66
73
63
66
69
70
69
71
73
64
67
67

49

Dari data diatas kemudian dapat dilakukan analisis sebagai berikut :


a. Menentukan kualifikasi dan interval, dengan cara menentukan range :
R = H-L+1
= 73-63 + 1
=11
Sehingga dapat diketahui interval nilai :
Range
i =
Jumlah Interal
11
=

= 2,2
5
Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dari interval nilai

seperti pada tabel dibawah ini :


TABEL V
INTERVAL NILAI VARIABEL
PENGAMALAN IBADAH SHALAT REMAJA (Y)
Interval Nilai
75-77
72-74
69-71
66-68
63-65

Kategori
Baik Sekali
Baik
Cukup
Sedang
Kurang

b. Tabel distribusi frekuensi


TABEL VI
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGAMALAN IBADAH SHALAT REMAJA (Y)
MASJID MUHAJIRIN RW V NGALIYAN SEMARANG
No.
1
2
3
4
5

Interval
75-77
72-74
69-71
66-68
63-65

Frekuensi (fr)
6
11
7
6
30

Fr
20%
36,67%
23,33%
20%
100%

50

Dari tabel tersebut diatas yaitu tabel frekuensi tentang pengamalan ibadah
shalat remaja masjid muhajirin RW V Ngaliyan Semarang telah diperoleh nilai
sebagai berikit : untuk interval 75-77 dengan nilai 0 % , untuk interval 72-74
dengan nilai 20 % , untuk interval69-71 dengan nilai 36,67 %, untuk interval 6668 dengan nilai 23,33% dan untuk interval 63-65 dengan nilai 20 %.
Untuk mengetahui kualitas masing-masing variabel, maka dapat ditempuh
dengan rata-rata (mean) yaitu:
MX

N.n (Jumlah Item)


1892
= 63,1

=
30

Y
MY

=
N
2055
=

= 68,5
30

Dengan demikian hasil nilai kualitatif untuk variabel X apabila diterapkan


pada tabel interval nilai, maka menduduki interval antara 61-63 dan termasuk
dalam kualitas sedang. Sedangkan hasil nilai kualitatif untuk variabel Y apabila
diterapkan pada interval nilai, maka menduduki interval antara 66-68 dan
termasuk dalam kualitas sedang.
B. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis ini akan diuji tentang kebenaran dalam
menentukan pengaruh aktivitas remaja dalam mengikuti pembinaan keagamaan
(X) terhadap pengamalan ibadah shalat (Y).
Untuk memudahkan dalam analisis regresi dengan skor deviasi ini maka
perlu dibuat tabel kerja regresi pembinaan mental keagamaan dan dimensi
keberagamaan remaja masjid muhajirin RW V Ngaliyan Semarang sebagaimana
dalam tabel dibawah ini.

51

TABEL VII
TABEL KORELASI ANTARA AKTIVITAS REMAJA DALAM MENGIKUTI
PEMBINAAN KEAGAMAAN TERHADAP PENGAMALAN IBADAH
SHALAT PADA IKATAN REMAJA MASJID MUHAJIRIN RW V
NGALIYAN SEMARANG
No. Res
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Jumlah

X
73
70
67
68
71
69
67
71
71
68
73
68
66
68
69
74
67
68
69
67
69
66
71
70
62
68
73
68
72
69
2072

Y
65
68
65
70
71
63
69
72
68
66
70
72
67
63
73
72
71
69
66
73
63
66
69
70
69
71
73
64
67
67
2052

X2
5329
4900
4489
4624
5041
4761
4489
5041
5041
4624
5329
4624
4356
4624
4761
5476
4489
4624
4761
4489
4761
4356
5041
4900
3844
4624
5329
4624
5184
4761
143296

Y2
4225
4624
4225
4900
5041
3969
4761
5184
4624
4356
4900
5184
4489
3969
5329
5184
5041
4761
4356
5329
3969
4356
4761
4900
4761
5041
5329
4096
4489
4489
140642

X.Y
4745
4760
4355
4760
5041
4347
4623
5112
4828
4488
5110
4896
4422
4284
5037
5328
4757
4692
4554
4891
4347
4356
4899
4900
4278
4828
5329
4352
4824
4623
141766

52

Dari tabel tersebut, maka dapat diperoleh nilai sebesar sebagai berikut:
N

= 30

= 1892

= 2055

X2

= 119544

Y2

= 141059

XY

= 129737
Setelah hasil data tersebut diketahui langkah selanjutnya adalah

memasukkan hasil data tersebut kedalam rumus regresi satu prediktor dengan uji
Freg.
Untuk mengetahui benar tidaknya hipotesa yang digunakan maka perlu
dianalisis dengan menggunakan analisis regresi 2 prediktor dengan uji Freg yang
mengacu dari data yang telah diperoleh dari analisis pendahuluan dengan rumus :
rxy =

xy

( x 2 ) ( y2)
Adapun langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Mencari skor deviasi
a. X2

= X2 ( X ) 2
N
= 119.544 - ( 1892 )2
30
= 119.544 3579664
30
= 119.544 - 119.322.13
= 221.87

53

b. Y2 =

Y2 ( Y ) 2
N

= 141.059 - (2055)
30

= 141.059 4223025
30
= 141.059 140767.5
= 291.5
c. XY = XY - (X)( Y)
N
= 129737 - (1892)(2055)
30
= 129737 - 3888060
30
= 129737 - 129602
= 135
Setelah didapatkan score deviasi :
X2

= 221.87

Y2

= 291.5

XY

= 135

2. Mencari persamaan garis regresi :


Y

= ax + k

Keterangan :
Y = perkiraan harga Y, sebagai variabel yang tergantung pada harga X
ax = perkiraan A dalam regresi linier Y pada X
k = perkiraan B dalam regresi linier Y pada X

54

Untuk mengetahui Y, terlebih dahulu harus dicari harga a dan harga X dengan
menggunakan rumus :
a =

NXY-XY
NX2 (X) 2

= 30.129737-(1892)(2055)
30(119544)-(1892) 2
= 3892110-3888060
3586320-3579664
= 4050
6656
= 0.6084736
Jadi harga a adalah = 0.6084736
Selanjutnya adalah mengetahui harga k dengan menggunakan rumus :
K

= Y - ax

Keterangan :
Y

= Mean dari variabel Y

(Y= Y)
N

= Mean dari variabel X

(X= X)
N

= Y = 2055 = 68,5
N
30

= X = 1892 = 63,066667
N
30

Jadi :
K = Y- ax
= 68,5-0,6084736 x 63,066667
= 68,5-38,374402
= 30,125598

55

Kemudian harga ax dan K disubstitusikan kedalam :


Y = ax + K
= 0,6084736 + 30.125598
= 30.734072
Jadi persamaan garis regresinya adalah :
Y = ax + K
Y = 0,6084736x + 30,125598
Dari hasil hasil persamaan garis regresi, maka dapat dicari korelasi antara
kriterium Y dengan prediktor X dengan rumus analisis regresi satu prediktor.

xy
rxy

( x 2 ) ( y 2)
135
=
(221.87) (291.5)
135
=
64675.11
135

= 0,53 Jadi koefisien korelasinya adalah 0,53., r2 = 0,28

=
254,31

Setelah diketahui hasil tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mencari


harga Freg. Dengan score deviasi dengan menggunakan rumus-rumus regresi.
TABEL VIII
RINGKASAN RUMUS-RUMUS ANALISIS REGRESI
( Satu Prediktor dengan Skor Deviasi )
Sumber
1
Regresi (reg)

Db
2
1

Residu (res)

N2

Total (T)

N1

JK
3
(

XY

X2

)2

Y 2 ( XY ) 2
X2
Y2

RK
4
Jkreg
dbreg
Jkres
dbres

Freg
5
Rkreg
Rkres

56

Selanjutnya rumus-rumus diatas diaplikasikan dalam data yang ada pada


tabel kerja yang telah diketahui yaitu :
N

= 30

Y2

X2

= 221,87

XY =135

Kemudian dimasukkan kedalam rumus :


JKreg

= (XY) 2
X2
= (135) 2
221,87
= 18225
221,87
= 82,142696

JKres = Y2 (XY)2
X2
= 291,5 18225
221,87
= 291,5 82,142696
= 209,36
RKreg =

JKreg
dbreg
82,142696

= 82,142696
1

RKres = JK res
db res
= 209,36
N-2
= 209,36
30-2
= 209,36 = 10,98
28
JK(T) = Y2
=291,5

= 291,5

57

TABEL IX
RINGKASAN HASIL ANALISIS REGRESI
(Satu Prediktor Dengan Score Deviasi)
Sumber Deviasi
1
Regresi (reg )

Db

JK

RK

3
82,142696

4
82,142696

Residu (res )

28

209,36

7,48

Total

28

291,5

Freg
5
10,98

Setelah diketahui hasil analisis regresi, maka langkah selanjutnya adalah


hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel F, baik pada taraf signifikan 1%
maupun taraf signifikan 5%. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut :
Freg

= 10,98

Ft ; 0,5 (1,28)

= 4,20

Ft ; 0,1 (1,28)

=7,64

Jika F reg > tabel 5% dan 1% berarti signifikan


Jika Freg < tabel 5% dan 1% berarti non signifikan
Dari hasil analisis uji hipotesis diperoleh Freg = 10,98
Dengan demikian :
Freg = 10,98 >Ft 0,5 (1 : 28) = 4,20
Freg = 10,98 > Ft 0,1(1: 28 ) = 7,60
Sehingga hipotesa yang mengatakan bahwa ada pengaruh yang positif
antara aktivitas remaja dalam mengikuti pembinaan keagamaan terhadap
pengamalan ibadah shalat pada ikatan remaja masjid Muhajirin RW V Ngaliyan
Semarang dapat diterima (Ho diterima).

58

Untuk membuktikan kebenaran hasil analisis tersebut diatas, maka


selanjutnya akan dibuktikan dengan uji t, dengan menggunakan rumus :
th = r (n - 2)

(1 - r2 )
=

0,53 28

( 1 0,28 )
= 0,53 (5,29)

0,72
= 2,80

= 3,29

0,85
Maka th = 3,29
Dengan demikian dapat diketahui bahwa jika uji t > t tabel 5% dan 1%
berarti signifikan.
t = 3,29 > t 0,5 (28) = 2,048 (signifikan)
t = 3,29 > t 0,1 (28) = 2,763 (signifikan)
Karena uji t terhadap b adalah signifikan, hal ini berarti variabel X
mengkonstribusikan secara signifikan terhadap garis regresi Y.
C. Pembahasan Penelitian
Sebagai

hasil

penelitian,

setelah

dilakukan

analisa

data

dengan

menggunakan metode statistik maka dapat didiskripsikan hasil penelitian tersebut


sebagai berikut :
1. Pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa adanya hubungan positif antara
aktivitas remaja dalam mengikuti pembinaan keagamaan dengan pengamalan
ibadah shalat remaja. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0,53
lebih besar dari pada tabel nilai r baik pada tariff 5 % atau 1 % yaitu rxy =
0,53 > t 0,5 (1 : 28) = 0,377 dan rxy = 0,53. t 0,1 (1 = 28) = 0,496. Hal ini
juga ditunjukkan dengan koefisien nilai t yaitu 3,29. Nilai t tersebut kemudian
dikonsultasikan dengan tabel nilai t, dan hasilnya menunjukkan pada taraf 1%

59

tabel Tt 0,1 (1,28) = 2,763 dan pada taraf 5 % Tt 0,5 (1,28) = 2,048. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa uji t lebih besar dari pada t tabel, baik pada taraf
1% maupun 5 %.
2. Hubungan antara kedua variabel tersebut dinyatakan dengan persamaan garis
regresi linier dengan Y = ax + k yaitu Y= 0,6084736x + 30,125598.
Persamaan ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu unit skor variabel
aktivitas remaja dalam mengikuti pembinaan keagamaan ( X ) diikuti oleh
peningkatan skor pada pengamalan ibadah shalat

remaja ( Y ) sebesar

0,6084736 pada konstanta sebesar 30,125598.


3. Upaya untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel X terhadap Y
dapat dinyatakan dengan analisis regresi satu prediktor, ternyata harga Freg
yang dihasilkan sebesar 10,98.
4. Harga Freg tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel F, dan hasilnya
menunjukkan: pada taraf 1 % tabel Ft 0,1 (1,28) = 7,64 dan pada taraf 5 % Ft
0,5 (1,46) = 4,20. Hasil konsultasi tersebut menunjukkan bahwa Freg lebih
besar dari pada Ft baik pada taraf 1 % maupun 5 %. Ini berarti hipotesa
penulis bahwa ada pengaruh positif antara aktivitas remaja dalam mengikuti
pembinaan keagamaan terhadap pengamalan ibadah shalat remaja telah
terbukti. Dengan demikian analisis dalam skripsi ini signifikan.
5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas remaja dalam mengikuti
pembinaan keagamaan

berpengaruh positif terhadap pengamalan ibadah

shalat pada ikatan remaja masjid Muhajirin RW V Ngaliyan Semarang.


D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang penulis laksanakan, tentunya mempunyai banyak
keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan yang penulis laksanakan adalah :
1. Keterbatasan Tempat Penelitian
Penelitian yang penulis laksanakan terbatas pada satu tempat, yaitu pada
Ikatan Remaja Masjid Muhajirin RW V Ngaliyan Semarang. Sehingga kalau
penelitian ini dilaksanakan pada tempat lain dimungkinkan hasilnya berbeda.

60

Namun demikian, tempat ini dapat mewakili ikatan remaja masjid untuk
dijadikan tempat penelitian dan kalaupun hasil penelitian di tempat lain akan
berbeda tetapi kemungkinan tidak akan jauh menyimpang dari hasil penelitian
yang penulis laksanakan.
2. Keterbatasan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi, waktu yang
singkat inilah yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian, sehingga
dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang penulis laksanakan. Tetapi
waktu yang sempit ini akan berharga sekali apabila digunakan sebaik-baiknya.
Oleh karena itu dalam penelitian, penulis menggunakan penelitian yang dapat
mempersingkat waktu penelitian, seperti angket dan lain-lain.
3. Keterbatasan Dalam Jumlah Responden
Jumlah responden yang diteliti hanya 25 % dari jumlah remaja masjid
Muhajirin, yaitu sejumlah 30 remaja. Hal ini dilakukan untuk efisiensi waktu,
tenaga dan biaya. Namun demikian karena pengambilan sample dengan
random, maka jumlah responden ini dapat mewakili seluruh populasi.
4. Keterbatasan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti tentang aktivitas remaja
dalam mengikuti pembinaan keagamaan terhadap pengamalan ibadah shalat,
tidak aktivitas remaja dalam mengikuti pembinaan keagamaan terhadap
seluruh perilaku remaja. Sehingga apabila aktivitas remaja dalam mengikuti
pembinaan keagamaan ini diterapkan dalam perilaku yang lain akan berbeda
hasilnya. Hal ini dipandang karena pengamalan ibadah shalat akan lebih tepat
digunakan untuk aktivitas mengikuti pembinaan keagamaan, sehingga
pengamalan ibadah shalat dijadikan obyek dan penelitian ini.
5. Keterbatasan Dalam Melihat Kondisi Psikologi Responden
Kondisi psikologis responden tidak diamati secara khusus, sehingga
memungkinkan responden tidak konsentrasi dalam mengisi angket. Akan
tetapi dalam pengisian angket ini tidak membutuhkan konsentrasi yang tinggi,
sehingga untuk melihat kondisi psikologis responden dapat dieliminasi dan

61

hal ini untuk mempersingkat waktu. Namun dari keterbatasan-keterbatasan


diatas, maka dapat dikatakan ini merupakan kekurangan dari penelitian yang
penulis laksanakan. Akan tetapi penelitian ini setidaknya dapat dijadikan
sebagai suatu kesimpulan sementara, karena hal ini dapat diuji kembali di
tempat yang lain dan dengan hasil yang lain pula. Bahwa aktivitas remaja
dalam mengikuti pembinaan keagamaan dapat berpengaruh terhadap
pengamalan ibadah shalat. Sehngga untuk hipotesis yang penulis ajukan
bahwa aktivitas remaja dalam mengikuti pembinaan keagamaan dapat
berpengaruh terhadap pengamalan ibadah shalat pada ikatan remaja masjid
Muhajirin RW V Ngaliyan Semarang dapat diterima.

62

BAB V
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan mengenai Aktivitas Remaja
Dalam Mengikuti Pembinaan Keagamaan Terhadap Pengamalan Ibadah Shalat
Pada Ikatan Remaja Masjid Muhajirin RW V Ngaliyan Semarang, maka penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Antara aktivitas remaja dalam mengikuti pembinaan keagamaan terhadap
pengamalan ibadah shalat terdapat pengaruh positif, apabila aktifitas
mengikuti pembinaan keagamaannya meningkat maka akan diikuti dengan
meningkatnya pengamalan ibadah shalat pada remaja.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas remaja dalam mengikuti
pembinaan keagamaan terhadap pengamalan ibadah shalat remaja masjid
Muhajirin RW V Ngaliyan Semarang secara umum berpengaruh
3. Hasil statistik regresi satu prediktor aktivitas remaja dalam mengikuti
pembinaan keagamaan terhadap pengamalan ibadah shalat remaja masjid
Muhajirin RW V Ngaliyan Semarang ternyata ada pengaruh positif yang
signifikan antara variabel X (aktivitas remaja dalam mengikuti pembinaan
keagamaan) dengan variabel Y (pengamalan ibadah shalat). Hal ini
ditunjukkan dengan hasil Freg = 10,98 yang ternyata angka tersebut lebih besar
dari Ft 0,5 (1:28) = 4,20 dan Ft 0,1 (1:28) = 7,64 serta koefisien
determinasinya rxy = 0,53.

B.

Saran-saran
Untuk lebih meningkatkan hasil pelaksanaan pembinaan mental
keagamaan, khususnya remaja Masjid Muhajirin RW V Ngaliyan Semarang,
perlu kiranya peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Untuk pembina (guru), hendaknya pembinaan mental keagamaan lebih
ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas, sehingga akan membawa

63

hasil yang lebih baik lagi dari pada masa sekarang, lebih-lebih untuk masa
yang akan datang;
2. Bagi remaja, dalam rangka meningkatkan dimensi keberagamaannya, remaja
hendaknya aktif mengikuti pembinaan. Disamping itu perlu ada dukungan
dari semua pihak seperti orang tua (keluarga), masyarakat dan lingkungan
sekolah.
3. Bagi orang tua, aktivitas remaja dalam mengikuti pembinaan keagamaan pada
remaja sangat diperlukan, karena untuk dapat merealisasikan keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan itu hanya mungkin dalam kegiatan keagamaan,
yang pada akhirnya akan terbentuk kepribadian yang akan mengatur sikap,
tindak dan tingkah laku individu dalam mengatasi segala persoalan hidupnya.
Dengan demikian aktivitas remaja dalam mengikuti pembinaan keagamaan
tidak kalah pentingnya dengan aktivitas remaja dalam pendidikan formal yang
selama ini didewakan oleh sebagian besar masyarakat kita.

C. Penutup
Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari, meskipun telah berusaha
menyusun skripsi ini semaksimal mungkin, namun skripsi ini masih perlu
penyempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif peneliti
butuhkan demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya, semoga karya sederhana ini
bermanfaat bagi siapapun, khususnya bagi peneliti.

64

pembinaan mental keagamaan sajam, tetapi juga dipengaruhi oleh faktorfaktor lain seperti remaja itu sendiri, orang tua, sarana dan prasarana, lingkungan dan
lain-lain.
Untuk itu hasil penelitian ini hanya bisa digeneralisasikan untuk tempat
penelitian saja, yaitu remaja masjid Muhajirin RW V Ngaliyan Semarang tahun 2005.

Anda mungkin juga menyukai