ditingkat rumah tangga cukup memadai karena korelasi cukup tinggi antara median EIU pada
anak sekolah dengan konsumsi garam beryodium.
Oleh karena itu kualitas garam yang dihasilkan beragam, maka dibuat suatu standar
garam konsumsi dengan nomor SNI 01-3556-1994. Mutu garam konsumsi disesuaikan dengan
kemampuan para produsen dan kebutuhan konsumen.
Sebaran dan besar masalah garam yang beredar diberbagai daerah sangat penting untuk
diketahui, agar para pengelola program dapat merencanakan penanggulanggannya secara tepat.
Oleh karena itu, pemantauan garam beryodium perlu dilakukan secara terintegrasi mulai dari
tingkat produsen, distribusi dan tingkat masyarakat diseluruh Indonesia khususnya Provinsi
Gorontalo.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terlaksananya survey garam beryodium untuk memperoleh gambaran berkala tentang
akses masyarakat terhadap garam beryodium diwilayah puskesmas kota barat.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya informasi tentang bentuk garam yang digunakan ditingkat masyarakat
b. Diperolehnya informasi tentang akses masyarakat kelurahan terhadap garam
beryodium
c. Diperolehnya informasi tentang tempat pembelian garam yang digunakan masyarakat
d. Diperolehnya informasi tentang merk dagang garam yang dikonsumsi masyarakat.
C.
1.
2.
3.
Menggabungkan dan mengurutkan nama murid kelas 4 dan kelas 5 dengan memberi
nomor urut 1 sampai terakhir
D.
4.
5.
6.
Daftar nama murid yang terpilih diserahkan kepada guru sekolah sasaran
7.
8.
9.
10.
11.
DEFINISI OPRASIONAL
- Survey garam beryodium adalah proses kegiatan pemantauan garam beryodium yang
dilakukan secara berkala (minimal dilakukan 2 kali dalam satu tahun).
- Garam beryodium adalah Garam Natrium Chlorida (NaCl) yang di produksi melalui proses
yodisasi yang memenuhi standar nasional indonesia (SNI) mengandung yodium antara 30
80 ppm.
- Akses rumah tangga terhadap garam beryodium adalah cara setiap rumah tangga untuk
mendapatkan garam beryodium.
- Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium adalah seluruh anggota rumah
tangga yang mengkonsumsi garam beryodium dengan jumlah tertentu sepanjang tahun.
- Test kit Yodium (Larutan Uji Garam Beryodium) adalah larutan yang digunakan untuk
menguji kandungan yodium dalam garam secara kualitatif yang dapat membedakan
ada/tidaknya yodium dalam garam memalui perubahan warna menjadi ungu.
E.
LANDASAN HUKUM
- Menurut UU RI No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 45 ayat 1 ditegaskan bahwa
Kesehatan sekolah disenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat sehingga
peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal.
- Berdasarkan kerjasama antara kemenkes dan Depdikbud melaui Tim UKS serta PGRI,
peran serta aktif guru SD/MI sebagai pelaksana oprasional pemantauan merupakan bagian
dari pembudayaan sadar gizi dan hidup sehat dilapangan.
BAB II.
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SDM
Sumber daya manusia yang terlibat dalam survey GAKY adalah sebagai berikut:
1. Petugas Gizi :
1) Berpendidikan minimal D3
2) Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)
3) Memiliki SIK (Surat Ijin Kerja)
2. Guru Kelas :
1) Guru yang mengajar dikelas/SD yang dikunjungi
3. Kader kesehatan
1) Minimal berpendidikan SMA
2) Tinggal di kelurahan tersebut
B. STANDAR KETENAGAAN
Petugas kesehatan dari Puskesmas Kota Barat dalam melaksanakan kegiatan Survei
GAKY tersebut memilki antra lain:
1.
2.
BAB III.
TATA LAKSANA KEGIATAN/PROGRAM
NO SPO
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
10 MEI 2016
DI SAHKAN OLEH
PEMERINTAH
DAERAH
KOTA GORONTALO
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KOTA
BARAT
Kepala Puskesmas
Puskesmas Kota Barat
Survey GAKY
PENGERTIAN
KUALIFIKASI PELAKSANA
Survey garam beryodium adalah proses kegiatan 1. Kepala Puskesmas
2. Petugas Gizi
pemantauan garam beryodium yang dilakukan 3. Guru kelas
secara berkala (minimal dilakukan 2
kali 4. Kader kesehatan
dalamsatu tahun).
TUJUAN
PERALATAN/PERLENGKAPAN
a. Diperolehnya informasi tentang bentuk garam a. Alat tulis
b. Tes Kit yodium
yang digunakan ditingkat masyarakat
c. Formulir registrasi
b.
Diperolehnya informasi tentang akses
d. Formulir survey garam
masyarakat kelurahan terhadap garam beryodium
c.
Diperolehnya informasi tentang tempat
d.
KEBIJAKAN
Kegiatan
Menentapkan
lokasi survey
Cara pemilihan
sampel/sasaran
Kepala
Puskesma
s
Pelaksana
Gizi
Mutu Baku
Tim
Penil
ai
Ke
t
Kelengkapan
Waktu
Output
Surat tugas,
jadwal
pelaksanaan
survey
30
menit
Data SD/MI
Murid kelas 4
dan 5 sebanyak
26 orang dari
SD/MI
30
menit
Data/jumlah
murik kelas 4
dan 5
Pengumpulan
data
Interpretasi hasil
Membuat
laporan
c.
No
.
1.
Data
kandungan
Yodium
Bentuk garam
Tempat ortu
me
mbeli garam
Merk dagang
Analisa
30
menit
Mendapatkan
data
30
menit
Mendapatkan
interpretasi
kategori
kelurahan
Analisa
30
menit
Pencatatan
dan pelaporan
Format kegiatan
Kegitan
pokok
Sasaran umum
Survey
Gambaran
GAKY
berkala
tentang
Cara
Rincian
kegiatan
Menentapkan
lokasi survey
Sasaran
melaksanakan
kegiatan
SD/MI yang menjadi Menentukan
sampel sekolah
jadwal kegiatan
akses
pelaksanaan
masyarakat
survey
terhadap
garam
beryodium
diwilayah
puskesmas kota
barat
2.
3.
Cara
pemilihan
sampel/sasaran
Pengumpulan
data
sebanyak 26 orang
Data
murid
nama
SD/MI
Bentuk garam
Melakukan
Merk dagang
pengujian
garam,
membeli
dengan
meneteskan
larutan
yodium pada
garam
-
Mengamati
perubahan
Interpretasi
hasil
warna
Garam baik yaitu Pencatatan data
bila
maksimum
2 pada formulir
sampel
yang
diperiksa
tidak
mengandung
garam
-
diperiksa
tida mengandung
5
Membuat
laporan
yodium
Tersusunya laporan
Melaporkan
hasil
Survey
pada
dinas
kesehatan
SD/MI
dan
yang
disurvey
B. JADWAL KEGIATAN
No
1
2
3
4
5
Kegiatan
SURVEY GAKY
Menentapkan lokasi survey
Cara pemilihan sampel/sasaran
Pengumpulan data
Interpretasi hasil
Membuat laporan
Februari
II III IV
IV
V
V
V
V
V
LOGISTIK
Agustus
II III
V
V
V
BAB IV.
A. MANAJEMEN LOGISTIK
Keadaan yang ambivalen ini memerlukan survey berkala (surveilan)
1.
2.
3.
4.
Tujuannya adalah :
Menilai besar dan luas prevalensi GAKY
Identifikasi penduduk dengan resiko tinggi
Evaluasi program pencegahan
Pemantauan kemajuan upaya untuk program jangka panjang
B. JENIS-JENIS LOGISTIK
1.
2.
3.
4.
ATK
Alat transportasi
Tes Kit yodium
Kamera
BAB VII.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Mekanisme pencatatan dan pelaporan dari kegiatan pemantauan garam beryodium antara lain
adalah :
1. Formulir
Data hasil uji dari setiap murid dicatat pada formulir kelurahan, selanjutnya setiap kolom
dijumlahkan dan dicatat pada kolom yang disediakan . Formulir kelurahan akan
kumpulkan dan direkap, yang selanjutnya dibuat rekapitulasi wilayah Puskesmas dengan
menggunakan formulir puskesmas untuk dilaporkan ketingkat dinas kesehatan kota.
2. Mekanisme pelaporan dapat dilihat pada bagan dibawah ini .
SD/MI
Peserta Didik
Puskesmas Kota
Barat
Dikes Kota
Gorontalo
BAB VIII
PENUTUP
Sebaran dan besar masalah garam yang beredar diberbagai daerah sangat penting
untuk diketahui, agar para pengelola program dapat merencanakan penanggulannganya
secara tepat. Oleh karena itu, survey garam beryodium perlu dilakukan secara
terintegrasi mulai dari tingkat produsen, distributor dan tingkat masyarakat diseluruh
Indonesia.
Pelaksanaan
survey
ditingkat
masyarakat
akan
memanfaatkan
sekolah
bahwa
Kesehatan
Sekolah
diselenggarakan
untuk
bagian kegiatan
pencegahan tahap
dini
sebelum tumbuh
Mengetahui
Kepala Puskesmas Kota Barat
RISNA ALITU,SKM
Nip. 197203101994032001
Gorontalo,
Mei 2016
Tenaga Pelaksana Gizi
FATMAWATY PATILIMA
Nip. 197506042005012015
B. TUJUAN
Tujuan dari penatalaksana Gizi Buruk adalah untuk dapat mengatasi kasus gizi
buruk secara cepat, tepat dan profesional yang diikuti dengan penyiapan sarana dan
prasarana yang memadai yang dilaksanakan diwilayah puskesmas kota barat .
F.
SASARAN
Seluruh balita yang ada diwilayah puskesmas Kota Barat yang bermasalah gizi
terutama balita Gizi buruk .
G.
WAKTU
Penatalaksana dilaksanakan pada saat ditemukan balita Gizi Buruk diwilayah
Puskesmas Kota Barat .
H.
TEMPAT PELAKSANAAN
Penatalaksana Gizi Buruk dilaksanakan diPuskesmas Kota Barat, dimana setiap
ditemukan balita gizi buruk diperiksa oleh dokter dan perawat . Setelah itu diberikan
formula yang sebelumnya dirajik diPuskesmas yang kemudian disalurkan pada pasien.
I.
MEKANISME PELAKSANAAN
A. Kader :
a.
b. Pada saat pelaksanaan melakukan penimbangan berat badan (BB) dan pengukuran
tinggi badan (TB) atau panjang badan (PB).
J.
Mengisi formulir Laporan Hasil Penimbangan Tingkat Posyandu yang berisi : nama
posyandu, RW posyandu, kelurahan, S (jumlah balita), tanggal penimbangan, identitas balita, nama
orang tua, alamat, BB dan TB/ PB, cara ukur TB/ PB, data balita 2T dan BGM , KTP untuk balita
BGM serta Gakin/ Non Gakin.
K.
L.
Merujuk ke Puskesmas jika ditemukan balita gizi buruk, BGM dan tidak naik BB 2 kali
berturut-turut (2T).
B. Petugas Kesehatan
1. Mensosialisaikan kegiatan penimbangan ditingkat RT, RW, TP-PKK, Kelurahan dan
Kecamatan sebelum hari pelaksanaan.
2. Menginformasikan mekanisme pelaksanaan kegiatan penimbangan
kepada kader
posyandu.
3. Mendampingi semua posyandu yang ada di wilayah puskesmas pada saat pelaksanaan
penimbangan .
4. Menerima rujukan dari posyandu jika ditemukan balita gizi buruk, BGM dan tidak naik
BB 2 kali berturut-turut (2T) untuk diberikan intervensi sesuai dengan tata laksana
perawatan balita gizi buruk.
5. Mengambil formulir laporan hasil penimbangan tingkat posyandu yang telah diisi
lengkap oleh kader.
6. Memasukkan semua data dari format tersebut ke dalam soft ware yang telah disediakan.
7. Data masing-masing kelurahan dibuat per soft ware (satu sofware tidak dicampur untuk
beberapa kelurahan).
8. Data di soft ware harus terisi lengkap, yang terdiri dari nama posyandu, RT & RW
nama balita, nama orang tua, No KTP dan Keterangan Gakin/ Non Gakin untuk balita
kurus & sangat kurus, keterangan untuk balita BGM, jenis kelamin, cara ukur, tanggal
timbang, tanggal lahir, BB dan TB.
9. Jenis kelamin harus diisikan 1 untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan.
10. Cara ukur harus diisikan 1 untuk tidur dan 2 untuk berdiri.
11. Mengirim soft ware yang telah terisi data-data dengan benar dan lengkap Ke Dinas
Kesehatan.
12. Melakukan pengukuran ulang pada balita dengan status gizi kurus & sangat kurus
berdasarkan indikator BB / TB untuk validasi data.
C. Lintas Sektor
Lintas sektor terdiri dari Bapemas KB, TP- PKK, Kelurahan & Kecamatan untuk
membantu menginformasikan masyarakat dan memonitoring pelaksanaan penimbangan
serentak di semua posyandu.
I.
PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan
dan evaluasi penyelenggaraan.