Anda di halaman 1dari 24

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


2.1.1 Sejarah Singkat PT. PERTAMINA (PERSERO)
Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia minyak bumi memiliki peran
yang penting dan strategis. Peran penting ini dalam hal ini karena migas (minyak
bumi dan gas) menyangkut hajat hidup orang banyak dan strategis karena migas
merupakan sumber energi bagi kegiatan ekonomi nasional, disamping sebagai
sumber daya devisa negara yang secara keseluruhan terkait langsung dengan
pertahanan dan keamanan nasional.
PERTAMINA merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan
Pemerintah untuk mengelola kegiatan Minyak dan Gas Bumi di Indonesia.
Terbentuknya PERTAMINA berlangsung melalui proses yang panjang yang tidak
terlepas dari semangat perjuangan bangsa.
PERTAMINA sebagai Badan Usaha Milik Negara yang di dirikan dengan
UU No. 08 / 1971, karena adanya perubahan di lingkungan global yang
mempengaruhi kegiatan usaha terutama dalam dunia perminyakan di Indonesia,
maka PERTAMINA harus berubah menjadi satu perusahaan yang berentitas
bisnis murni. Sesuai UU No. 22 / 2001 tanggal 23 Bovember 2001 tentang Migas
merupakan titik awal perubahan Status Hukum PERTAMINA dari BUMN
dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO) dengan nama
PT. PERTAMINA (PERSERO) melalui PP No. 31 Tahun 2003. Seluruh

10

ketentuan PERTAMINA termasuk struktur organisasi, pedoman dan tata kerja


serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
PERTAMINA sepanjang tidak bertentangan dengan PP tersebut dinyatakan tetap
berlaku sampai ditetapkan ketentuan baru oleh Perusahaan dan sebutan untuk
organisasi PT. PERTAMINA (PERSERO) Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian
Barat.

11

Tabel 2.1
Sejarah PT. PERTAMINA (PERSERO)
TAHUN

KETERANGAN

1957

Pendirian resmi PT. Pertamina EP

1966

Di mulainya kemitraan melalui kontraktor kontrak kerjasama


(KKKS) di Indonesia

1971

Penerapan peraturan pemerintah No. 08 / 1971 yang


menugaskan Pertamina sebagai pemegang hak dan kontrol /
manajemen atas operasi pertambangan Minyak dan Gas (Migas)
di Indonesia

2001

Penerapan peraturan pemerintah No. 22 / 2001 yang mengatur


deregulasi sektor Minyak dan Gas

2002

Pendirian BPMIGAS (Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu


Minyak dan Gas)

2003

Status Pertamina menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


dengan nama PT. Pertamina (PERSERO)

2004

Pendirian BPHMIGAS (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas


Bumi)

2005

Pendirian anak-anak perusahaan PT. Pertamina (PERSERO),


PT. Pertamina EP, PT. Pertamina EP CEPU, serta
penandatanganan 2 kontrak kerjasama dengan BPMIGAS

Saat ini

Sebagai penghasil Minyak dan Gas ke-2 terbesar di Indonesia

12

2.1.2 Sejarah Singkat PT. PERTAMINA EP REGION JAWA


Sejak 17 September 2005 PERTAMINA Daerah Operasi Hulu Jawa
Bagian Barat (DOH JBB) berubah nama menjadi PERTAMINA EP Region Jawa.
PERTAMINA EP Region Jawa merupakan salah satu daerah operasi dibawah
Direktorat Hulu yang berada di Propinsi Jawa Barat dan berkantor pusat di
Cirebon dan mempunyai wilayah kerja yang terdiri dari dua Area Operasi, yaitu
sebagai berikut :
a. Area Operasi Timur : Kabupaten Indramayu dan Majalengka
b. Area Operasi Barat

: Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang dan

Kabupaten Bekasi

Disamping itu kegiatan operasi PERTAMINA EP Region Jawa juga ada di


Kabupaten Brebes (Lokasi Jubang-A), Kabupaten Kuningan (Kebutuhan air
untukCiperna), kabupaten Cirebon (Keberadaan Kantor dan Perumahaan) dan
Kabupaten Sidoarjo (Trasmisi Gas Jawa Timur).

13

Gambar 2.1
Struktur Organisasi Keuangan PT. PERTAMINA EP Region Jawa

MANAJER KEUANGAN
REGION JAWA

KEPALA
KEUANGAN AREA
JATIBARANG

STAF ADMINISTRASI
&
KEUANGAN

KEPALA KEUANGAN
AREA TAMBUN

STAF ADMINISTRASI
&
KEUANGAN

KEPALA
KEUANGAN AREA
SUBANG

STAF ADMINISTRASI
&
KEUANGAN

KEPALA
KEUANGAN AREA
CEPU

STAF ADMINISTRASI
&
KEUANGAN

14

2.1.2.1 Visi dan Misi PT. PERTAMINA EP REGION JAWA


Visi adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana instansi
pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis,
antisipatif, inovatif serta produktif.
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh PT.
PERTAMINA EP Region Jawa sesuai visi yang diterapkan, agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.
VISI

MISI
Melaksanakan kegiatan eksplorasi dan

TO BE A LEADER

produksi Minyak dan Gas Bumi di


wilayah Region Jawa

TUJUAN
a. Menjadi unit usaha yang kuat dan sehat
b. Menghasilkan keuntungan bagi stokeholders
c. Berprestasi setara dengan perusahaan sejenis yang terbaik
d. Dalam melaksanakan usaha selalu berdasarkan nilai unggulan

BUDAYA PERUSAHAAN (3K)


a. Kejujuran
b. Komitmen
c. kebersamaan

15

TATA NILAI UNGGULAN


a. Pengembangan cadangan-cadangan baru Minyak mentah dan Gas
b. Produksi Gas untuk memenuhi perjanjian kebutuhan konsumen-konsumen
industri strategis di Jawa Barat dan Jawa Timur
c. Pelaksanaan dengan biaya serendah mungkin

Kegiatan PERTAMINA EP Region Jawa mempunyai 3 tujuan yaitu


a. Berstandar International
b. Berwawasan lingkungan yang terintegrasi dalam setiap kegiatan
c. Menumbuhkan kebangsaan dan mengembangkan profesionalisme pekerja

2.1.3 Sejarah Singkat Field Tambun pada PT. Pertamina EP Region Jawa
Pada awalnya PT. PERTAMINA EP Region Jawa ini terbagi atas beberapa
Field yaitu Field Subang, Field Jatibarang, dan Field Cepu yang dikepalai oleh
masing-masing Manager Field. Pada tahun 2009 tepatnya tanggal 1 0ktober,
Field Subang ini di pecah menjadi dua bagian karena daerah operasional nya
terlalu luas, akhirnya terbentuklah Field Tambun berdasarkan hasil keputusan
Direksi & para Pemegang Saham. Field Tambun ini Field yang sangat di
perhitungkan karena Field Tambun ini merupakan Tulang Punggung
PERTAMINA karena bisa menghasilkan Minyak dan Gas 12.000 barel/hari. Field
Tambun ini membawahi beberapa daerah sebagai daerah operasionalnya yaitu
Bekasi, Rengasdengklok dan Pondok Tengah.

16

2.2 Struktur Organisasi Field Tambun pada PT. Pertamina EP Region Jawa
Struktur organisasi merupakan suatu bagian dan uraian tugas yang
menggambarkan hubungan wewenang dan tanggung jawab bagi setiap karyawan
yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka
seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan mengarah pada tujuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Struktur organisasi Field Tambun tersebut pada
PT PERTAMINA EP Region Jawa yang dapat dilihat pada lampiran.

2.3 Deskripsi Jabatan Bagian Keuangan Field Tambun


Dalam Bagian Keuangan Field Tambun terdapat struktur organisasi dan hal
tersebut digunakan sebagai penunjang program kerja di dalam kegiatan yang
berhubungan dengan keuangan , organisasi tersebut di uraikan sebagai berikut:
1. Manager Keuangan
1). Mengkoordinasikan, mengevaluasi dan menganalisausulan anggaran
operasi dan investasi yang telah disusun sesuai RKPL dari masingmasing fungsi untuk diproses persetujuannya oleh Direksi yang akan
digunakan sebagai panduan dalam pengelolaan kebutuhan pendanaan
serta mengendalikan realisasi penggunaan anggaran..
a). Menindaklanjuti usulan Rencana Kerja dan Perkiraan Laba (RKPL)
yang dibuat oleh seluruh fungsi di Region Jawa untuk proses menjadi
RKPL tahunan
b). Mengkoordinasikan dengan fungsi terkait atas usulan anggaran biaya
operasi dan investasi serta mengawasi usulannya melalui Keuangan

17

PT PERTAMINA

EP pusat dan menindaklanjuti petunjuk dan

pengarahan direksi dalam penyelesaian pagu anggaran yang disetujui.


c). Mengendalikan realisasi ABO dan ABI termasuk revisi dan
pengalihan rencana kerja dan anggaran yang realistis sesuai dengan
ketentuan yang ada.
d). Mengusulkan AFE ABO maupun ABI sesuai dengan WP & B yang
telah disetujui.
2). Mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan akuntansi melalui
proses mekanisasi pembukuan yang akurat, tepat waktu, accountable dan
auditable untuk mendukung kewajaran informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan dan menyampaikan hasil analisanya sesuai kebutuhan
manajemen
a). Mengawasi proses input dan output transaksi pembukuan atas harta,
biaya dan pendapatan.
b). Menganalisa dan mengevaluasi outstanding piutang atas penjualan /
pemakaian jasa, produk dan utilities sesuai tarif, baik untuk keperluan
antar Region PT PERTAMINA EP, PT PERTAMINA (PERSERO)
maupun dengan pihak III.
c). Menganalisa, mengevaluasi dan menginformasikan hasil pengelolaan
input/output pencatatan acrual atas harta, biaya dan pendapatan yang
belum terealisasikan.
d). Menganalisa, mengevaluasi dan menginformasikan hasil pencatatan
outstanding WIP, HBM idle, piutang tak tertagih (Bad Debt Account)

18

dan selisih persediaan barang di gudang serta persediaan Own Use


BBM dan stok minyak bumi hasil pencacahan serta memberikan
usaha penyelesaiannya.
e). Menganalisa, mengevaluasi dan menyetujui atas laporan keuangan
standar, laporan manajemen, dan laporan non standar keuangan yang
accountable dan auditable.
3). Mengkoordinasikan, mengawasi, menganalisa dan mengevaluasi
kegiatan akuntansi kuantitas dan value produksi dan arus migas dari hasil
own operation maupun kemitraan, dan kegiatan penjualan migas dan
produk ke konsumen, serta mengamankan target pencapaian produksi
dan hasil penjualan migas
a). Menganalisa dan mengevaluasi laporan arus migas own operation
dan kemitraan.
b). Menganalisa dan mengevaluasi laporan Lifting/Entitlement migas
dari hasil own operation kemitraan.
c). Menganalisa dan mengevaluasi perhitungan hasil produksi migas
untuk perhitungan biaya produksi (Cost per Barrel/MSCF), deplesi
dan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (PKPD) dalam
pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Daerah.
d). Menganalisa, mengevaluasi dan mengesahkan Debet Nota penagihan
penjualan

migas

dan

produk,

dan

mengembangkan

sistem

pengendalian pendapatan yang efektif dan efisien sehingga realisasi

19

penerimaan sesuai dengan target penjualan dan tidak mengganggu


cashflow perusahaan.
e). Mengkoordinasi dan mengawasi pembukuan akuntansi pendapatan
atas transaksi penjualan migas dan produk agar tepat waktu dan sesuai
pedoman yang berlaku.
4). Merencanakan,

mengawasi,

mengevaluasi dan mengendalikan

penerimaan dan pengeluaran dana untuk pembiayaan operasi dan


investasi melaui sistem pengelolaan dana yang profesional dan efektif
agar dapat memenuhi kebutuhan operasional perusahaan setiap saat
a). Merencanakan, mengawasai, mengevaluas, dan mengendalikan
permintaan, penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran dana.
b). Merencanakan, mengawasai, mengevaluas, dan mengendalikan
penerbitan aplikasi LC dalam pembalian barang impor.
c). Memberikan arahan dalam pelaksanaan perhitungan, pembayaran dan
pelaporan pajak atas pembelian barang dan jasa kena pajak termasuk
pajak penghasilan atas gaji karyawan serta kewajiban pembayaran
pajak dan retribusi daerah sesuai Undang-Undang dan peraturan
pemerintah yang berlaku.
d).

Mengawasi dalam pelaksanaan pembayaran gaji pekerja serta


perhitungan

pemotongan

dan

penyerahan

kewajiban-kewajiban

pekerja (Dana Pensiun Pegawai, Tunjangan Hari Tua, Piutang Jangka


Pendek dan Jangka Panjang Pegawai)

20

e).

Mengawasi

dan

mengendalikan

ketepatan

perhitungan

atas

penerimaan pendapatan jasa giro dan pinalti/denda serta klaim


pencairan agunan/garansi/SBLC atas komitmen kontrak yang tidak
sesuai dengan kesepakatan kontrak.
5). Mengkoordinasikan pelaksanaan audit dan memberi pertimbangan halhal yang berkaitan dengan masalah keuangan, serta merencanakan dan
mengusulkan pembinaan pekerja fungsi keuangan.
a). Mengkoordinasikan pelaksanaan audit baik yang dilakukan oleh
auditor internal maupun eksternal.
b). Memberikan pertimbangan dari segi keuangan atas program dan
hasil kerja operasi kepada Pimpinan Operasi dan Fungsi lainnya.
c). Merencanakan dan mengusulkan rotasi, mutasi, promosi, training,
kursus, dan Usulan kenaikan Golongan (UKG) pekerja keuangan

2. Kepala Keuangan
1). Mengkoordinasikan, menganalisa dan mengendalikan usulan Anggaran
Operasi dan investasi yang telah disusun sesuai RKPL (Rencana Kerja
dan Perkiraan Laba) berdasarkan aturan-aturan serta kebijaksanaan
perusahaan

yang

berlaku

sesuai

dengan

Pedoman

Akuntansi

PERTAMINA.
a). Mengawasi dan menganalisa usulan RKPL yang meliputi pendapatan,
biaya operasi, dan investasi untuk disampaikan he Kontroler Region
jawa tepat waktu dan benar sesuai prosedur yang berlaku.

21

b). Mengawasi dan menganalisa perhitungan proyeksi neraca, laba rugi,


biaya produksi migas, cash balance dan anggaran investasi Field
Tambun.
c). Menganalisa sebab-sebab penurunan / kenaikan dari usulan RKPL
Field Tambun, sehingga dapat disusun secara wajar dan benar.
d). Menganalisa dan mengevaluasi sebab-sebab kenaikan / penurunan
dari suatu pengeluaran biaya dan merumuskan serta mengambil
langkah-langkah penyelesaiannya agar realisasi pengeluaran biaya
sesuai dengan jumlah yang dianggarkan.
e). Monitoring SKOP (Surat Keputusan Otorisasi Pembelanjaan)
anggaran biaya operasi dan anggaran investasi serta mengawasi
pelaksanaannya agar tepat waktu dan sesuai jadwal yang ditetapkan.
2). Mengawasi, menganalisa dan mengesahkan tagihan dari pihak ke III,
pembayaran hak-hak pekerja, pemungutan dan penyetoran pajak,
pelaporan

pajak,

reimbursement

pajak

pertambahan

nilai

serta

mengevaluasi outstanding hutang.


a). Memeriksa, menganalisa dan mengesahkan realisasi kontrak /
purchase order yang telah di tandatangani oleh pejabat yang
berwenang (pihak I dan pihak ke II).
b).

Memeriksa dan mengesahkan realisasi biaya diluar kontrak /


purcahses order sesuai dengan pengajuan dari fungsi terkait.

22

c).

Mengkoordinasikan, mengawasi dan monitoring pelaksanaan


kegiatan pembayaran upah pekerja dan hak-hak pekerja sehingga
dapat dibayarkan secara benar dan tepat waktu.

d). Mengawasi, mengkoordinasikan dan menganalisa laporan permintaan


penyediaan dana, pengeluaran dana, dropping dana, rekonsiliasi bank
dan arus dana.
e). Meneliti dan mengesahkan semua dokumen transaksi penerimaan dan
pengeluaran baik melalui kas maupun bank sesuai otorisasinya.
f). Memeriksa, menganalisa dan mengesahkan perhitungan pemungutan
pajak, penyetoran pajak dan pelaporan pajak yang meliputi pajak
pertambahan nila, pajak penghasilan pasal 21 dan pajak penghasilan
pasal 23.
g). Mengawasi, mengkoordinasikan dan mengevaluasi reimbursement
pajak pertambahan nilai sesuai dengan jadwal waktu yang telah
ditentukan oleh perusahaan.
3). Mengawasi, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan
penyediaan dan pengelolaan dana Field Tambun serta kegiatan
administrasi dan pelaporan Kas/Bank Field Tambun sesuai dengan
Pedoman Perbendaharaan.
a). Menganalisa dan mengevaluasi rencana penggunaan dana untuk
operasi dan investasi dengan memperhatikan outstanding hutang dan
dana yang tersedia.

23

b). Monitoring dan mengevaluasi proses permintaan penyediaan dana


untuk operasi dan investasi dengan memperhatikan posisi dana yang
ada.
c). Mengawasi, mengkoordinasikian dan mengevaluasi posisi dana yang
ada di kas dan rekening bank, untuk menjamin kontuinitas
pembayaran dan memenuhi segi keamanan dalam penyimpanan uang.
d). Mengawasi, mengkoordinasikan dan menganalisa laporan permintaan
penyediaan dana, pengeluaran dana, dropping dana, rekonsiliasi bank
dan arus dana.
e). Meneliti dan mengesahkan semua dokumen transaksi penerimaan dan
pengeluaran baik melalui kas maupun bank sesuai otorisasinya.
f). Memeriksa dan mengesahkan alat pembayaran berupa cheque, giro
bilyet, dan transfer setelah alat pembayaran tersebut ditanda tangani
oleh pendamping.
4). Mengkoordinasikan, mengatur, mengarahkan, mengawasi,menganalisa
dan mengevaluasi kegiatan pencatatan dan pelaporan arus minyak dan
gas (perhitungan kuantitas dan nilai) Field Tambun baik hasil own
operation maupun kemitraan sesuai dengan pedoman akuntansi
PERTAMINA dan Quantity accounting System (QAS).
a). Mengawasi dan menganalisa transaksi penerimaan, pemompaan,
stock awal dan stock akhir minyak di PPP dan di SPU (Stasiun
Pengumpul Utama) ke dalam SAP / Sub Modul MMH.

24

b). Mengawasi dan menganalisa transaksi lifting / penjualan ke dalam


SAP / Sub Modul MMH serta merekonsiliasi dengan berita acara
penjualan mnyak antar unit, pihak ke III dan ekspor.
c). Mengawasi, menganalisa dan mengevaluasi perhitungan entitlement
minyak dan gas dari hasil own operation dan kemitraan.
d). Mengawasi dan menganalisa transaksi entitlement minyak dan gas
dari hasil own operation dan kemitraan ke dalam SAP / Sub Modul
MMH.
e). Mengawasi, mengarahkan, menganalisa dan mengevaluasi laporan
arus minyak dan laporan arus gas.
f). Mempelajari dan mendisposisikan surat / memo / teleks / facsimile
yang masuk serta menanggapi surat / memo / teleks / facsimile yang
keluar.
g). Mengajukan segala permasalahan dan penyelesaian yang bersifat
kedinasan kepada Manager Keuangan.
h). Mengkoordinasikan dan menyiapkan data dokumen keuangan yang
diperlukan oleh pemeriksa, baik pemeriksa intern maupun ekstern
sehingga pelaksanaan audit bisa berjalan dengan lancar, serta
mengawasi penataan arsip dokumen keuangan sesuai ketentuan yang
berlaku sehingga memudahkan pencairan dokumen yang diperlukan
dalam proses audit.
i)

Membina dan mengembangkan hubungan nbaik dengan fungsi /


bagian lain dan pihak luar demi lancarnya pelaksanaan tugas.

25

3. Staff Administrasi Keuangan


1). Melaksanakan, menyajikan dan mengawasi kegiatan penyusunan dan
realisasi anggaran Biaya Operasi (ABO) dan Anggaran Biaya Investasi
(ABI) di Field Tambun.
a). Melaksanakan dan menganalisa usulan RKPL yang meliputi
pendapatan, biaya operasi, dan investasi untuk disampaikan he
Kontroler Region jawa tepat waktu dan benar sesuai prosedur yang
berlaku.
b). Menganalisa sebab-sebab penurunan / kenaikan dari usulan RKPL
Field Tambun, sehingga dapat disusun secara wajar dan benar.
c). Melaksanakan dan menganalisa sebab-sebab kenaikan / penurunan
dari suatu pengeluaran biaya dan merumuskan serta mengambil
langkah-langkah penyelesaiannya agar realisasi pengeluaran biaya
sesuai dengan jumlah yang dianggarkan.
d). Monitoring SKOP (Surat Keputusan Otorisasi Pembelanjaan)
anggaran biaya operasi dan anggaran investasi serta mengawasi
pelaksanaannya agar tepat waktu dan sesuai jadwal yang ditetapkan.
2). Melaksanakan, memeriksa dan menganalisa tagihan dari pihak ke III,
pembayaran hak-hak pekerja, pemungutan dan penyetoran pajak,
pelaporan

pajak,

reimbursement

pajak

pertambahan

nilai

serta

mengevaluasi outstanding hutang


a). Melaksanakan, memverifikasi dan menganalisa realisasi kontrak /
purchases order yang telah ditandatangani oleh pihak yang berwenang

26

(pihak pertama dan pihak kedua) lengkap dengan invoice serta


lampirannya dari vendor dan SPPP (Surat Permintaan Proses
Pembayaran) dari fungsi terkait dilengkapi dengan GR (Good Receipt)
dan SA (Service acceptance).
b). Melaksanakan dan memverifikasi realisasi Sundries, Panjar Kerja
dan pertanggungjawaban Panjar Kerja berdasarkan SPPP (Surat
Permintaan Proses Pembayaran). Surat Permintaan Panjar Kerja
(SPPK), Surat Pertanggungjawabn Panjar Kerja (SPPK) dari fungsi
terkait.
c). Monitoring, menganalisa serta menyelesaikannya outstanding open
item untuk hutang / piutang dan Clear Other.
d). Melaksanakan, memeriksa dan menganalisa perhitungan pemungutan
pajak, penyetoran pajak dan pelaporan pajak yang meliputi pajak
pertambahan nilai, pajak penghasilan pasal 21 dan pajak penghasilan
pasal 23.
e). Melaksanakan dan menganalisa reimbursement pajak pertambahan
nilai sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
f).

Melaksanakan dan memeriksa pelaksanaan pembayaran hak-hak


pekerja sehingga dapat dibayarkan secara benar dan tepat waktu.

3).

Melaksanakan, menyajikan, monitoring dan menganalisa kegiatan


penyediaan dan pengelolaan dana Field Tambun

serta kegiatan

27

administrasi dan pelaporan Kas / Bank Field Tambun sesuai dengan


Pedoman Perbendaharaan.
a). Melaksanakan, menganalisa dan mengevaluasi rencana penggunaan
dana untuk operasi dan investasi dengan memperhatikan outstanding
hutang dan dana yang tersedia.
b). Melaksanakan dan mengevaluasi proses permintaan penyediaan dana
untuk operasi dan investasi dengan memperhatikan posisi dana yang
ada.
c). Melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi posisi dana yang ada di
kas dan rekening bank, untuk menjamin kontinuitas pembayaran dan
memenuhi segi keamanan dalam penyimpanan uang.
d). Menyajikan, memeriksa dan menganalisa laporan permintaan
penyediaan dana, pengeluaran dana, dropping dana, rekonsiliasi bank
dan arus dana.
e). Melaksanakan dan memeriksa semua dokumen transaksi penerimaan
dan pengeluaran baik melalui Kas maupun Bank.
f). Melaksanakan dan memeriksa alat pembayaran berupa cheque, giro
bilyet dan transfer dan meneruskannya ke Bank setelah alat
pembayaran tersebut ditandatangani pejabat yang berwenang.
g).

Menyiapkan data dokumen keuangan yang diperlukan oleh


pemeriksa,

baik

pemeriksa

intern

maupun

ekstern

sehingga

pelaksanaan audit bisa berjalan dengan lancar, serta mengawasi


penataan arsip dokumen keuangan sesuai ketentuan yang berlaku

28

sehingga memudahkan pencairan dokumen yang diperlukan dalam


proses audit.
h).

Membina dan mengembangkan hubungan baik dengan fungsi /


bagian lain dan pihak luar demi lancarnya pelaksanaan tugas.

2.4 Kegiatan Perusahaan PT PERTAMINA EP REGION JAWA


a. Aspek Produksi
Produksi Minyak dan Gas Bumi PERTAMINA EP Region Jawa berasal
dari sumur-sumur kemudian disalurkan melalui fasilitas produksi SPU / SP
(Stasiun Pengumpul utama / stasiun Pengumpul) yang berada di Aset-I,
Aset-II dan SKG (Stasiun Kompresor Gas) Transmisi Gas.
Pada tahun 2010, PERTAMINA EP menargetkan produksi Minyak
sebesar 128 MBOPD (Ribu Barel per hari) dan Gas 1.096 MMSCFD (Juta
standar kaki kubik per hari). Untuk melaksanakan kegiatan operasi
perusahaan pada tahun 2010, PERTAMINA EP menganggarkan biaya
investasi mencapai Rp. 8,6 triliun.
Sebelumnya pada tahun 2009, PERTAMINA EP telah berhasil menembus
target produksi Minyak yang mencapai 127,1 MBOPD. Sementara itu
produksi Gas pada tahun 2009 mencapai Rp. 1.043 MMSCFD. Total
realisasi investasi pada tahun 2009 mencapai Rp. 5,2 Triliun dari target
yang ditetapkan sebesar Rp. 6 Triliun.

29

b. Aspek Keuangan
Pengelolan keuangan dilakukan dengan memperhatikan pemisahan tugas
(segregation of duties) antara fungsi verifikasi, pencatatan dan pelaporan,
penyimpanan, dan penyetoran dana serta otorisasi. Perusahaan juga
memisahkan secara jelas pengelolaan keuangan Public Service Obligation
(PSO) dan misi perusahaan.
Direktur Keuangan PERTAMINA Ferederick. ST. Siahaan mengatakan :
Total investasi PERTAMINA pada 2010 sebesar Rp. 46 Triliun, naik
sebanyak Rp. 9 Triliun dari tahun 2009. Sebagian besar sumber dana
investasi diperoleh dari utang sindikasi dan obligasi. Dana untuk investasi
tersebut 35-40 % berasal dari internal, sisanya merupakan utang sindikasi
dan obligasi

c. Aspek Pemasaran
1. BBM Retail
Pemasaran BBM Retail merupakan sal satu fungsi di Direktorat
Pemasaran dan Niaga yang menangani Pemasaran BBM Retail untuk
sektor transportasi dan rumah tangga. PERTAMINA melakukan
Pemasaran BBM Retail melalui lembaga penyalur Retail BBM / BBK
yang saat ini tersebar di seluruh Indonesia, seperti SPBU (Stasiun
Pengisian BBM untuk Umum), Agen Minyak Tanah (AMT), Agen
Premium & Minyak solar (APMS), serta Premium Solar Packed Dealer
(PSPD).

30

Saat ini PERTAMINA sedang berbenah untuk melakukan transformasi


di segala bidang, termasuk di fungsi Retail Outlet SPBU. Upaya yang
dilakukan dalam perubahan tersebut adalah pemberian standarisasi
pelayanan

SPBU

PERTAMINA.

PERTAMINA

berkomitmen

memberikan pelayanan yang terbaik dengan istilah PERTAMINA


WAY. Penjabaran dari PERTAMINA WAY adalah STAF,
KUALITAS DAN KUANTITAS, PERALATAN DAN FASILITAS ,
FORMAT FISIK dan PRODUK DAN PELAYANAN.

2. BBM Industri & Marine


BBM Industri & Marine merupakan suatu Divisi di Direktorat
Pemasaran dan Niaga, Divisi Pemasaran BBM dengan tugas pokok
menangani semua usaha marketing dan layanan jual Bahan Bakar
Minyak kepada konsumen Industri dan Marine. BBM yang tersedia
meliputi Minyak Solar (High Speed Diesel), Minyak Diesel (Industrial /
Marine Diesel Oil), dan Minyak Bakar (Industrial / Marine Fuel Oil)
Saat ini konsumen BBM PERTAMINA di sektor Industri dan Marine
mencapai lebih dari 4500 konsumen, tersebar di seluruh daerah di
Indonesia. Beberapa pelanggan utama PERTAMINA adalah PT. PLN
(PERSERO), TNI / POLRI, Industri Pertambangan, Industri Besi Baja,
Industri Kertas, Industri Makanan, Industri Semen, Industri Pupuk,
Kontaktor Kontrak Kerja Sama, Transportasi Air dan Industri lainnya.

31

Di Bidang Marine, PERTAMINA fokus dalam meningkatkan volume


penjualan

dan

memperluas

area

serta

lokasi

layanan

BBM

PERTAMINA di semua Pelabuhan penting di Indonesia.

3. Pelumas
Bisnis Pelumas adalah Usaha yang prospektif mengingat PERTAMINA
merupakan Market Leader pasar pelumas dalam negri selama lebih dari
dari 30 tahun. Bisnis Pelumas PERTAMINA terdiri atas bisnis dalam
negri untuk Segmen Retail maupun Segmen Industri, dan Bisnis
Pelumas luar negri. Di samping produk jadi, Pelumas PERTAMINA
juga melayani kebutuhan Base Oil Group I and Base oil Group III
(Mulai medio 2008). Pangsa Pasar PERTAMINA saat ini , mencapai 54
% di Segmen Reatil dan 58 % di Segmen Industri.

d. Aspek Sumber Daya Manusia


a. Tujuan pengadaan tenaga kerja di perusahaan :
1. mendapatkan dan memastikan tersedianya tenaga kerja yang sesuai
dengan

kebutuhan

perusahaan

serta

menjaga

kesinambungan

operasional perusahaan.
2. Sebagai proses kaderisasi / suksesi tenaga kerja dalam rangka
menjaga kesinambungan kegiatan bisnis perusahaan.

32

b. Sumber dan cara pemenuhan tenaga kerja adalah :


1. Internal Perusahaan
Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang bersumber dari dalam
(Internal) perusahaan dilakukan melalui proses Job Posting
dan/atau Cross Posting yang di umumkan secara terbuka di
Perusahaan.
2. Eksternal perusahaan
Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang bersumber dari luar
(eksternal) perusahaan dilakukan memalui pemanduan bakat
(Talent Scounting), pengumuman di media massa (Advertising,
Executive Search Firm, Perusahaan Agen tenaga kerja (Agencies),
dan bursa tenaga kerja).

Anda mungkin juga menyukai