Gambaran darah pada hewan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
umur, jenis kelamin, bangsa, penyakit, temperatur lingkungan, keadaan
geografis, kebuntingan, dan kegiatan fisik (Sturkie, 1976). Sturki PD. 1976. Avian Physiology. 3rd Ed. New York. Comstock Publishing Associates A Devision of Cornell University Press Ithaca Untuk mengetahui adanya penyimpangan terhadap gambaran darah maka perlu diketahui gambaran darah normal dari hewan tersebut (Handerson dan Blood, 1975). Handerson JA, Blood DC. 1975. Veteriner Medicine. 4th Ed. Balltimore. The Williams and Wilkins Company. . Gambaran normal darah ayam adalah sebagai berikut : jumlah sel darah merah 2,53,5 juta/mm3 darah; kadar Hb 7,013 g/dl, dan nilai PCV berkisar 2235% (Schalms et al., 1986). Apabila dijumpai penyimpangan dari patokan yang telah ditetapkan, hal tersebut dapat digunakan sebagai petunjuk adanya gangguan fisiologi atau gejala dini dari suatu penyakit. Schalms OW, Jain NC, Carol EJ. (1986). Veterinary Haematology. 4th Ed. Philadelphia.Lea and Febiger. Penentuan indeks iritrosit (MCV, MCH dan MCHC) adalah untuk mengklasifikasi anemia menurut morfologinya (makrositik, normositik, dan mikrositik) dan untuk mengetahui respon eritropoitik (Dharmawan, 2002). Melihat dari nilai indeks eritrosit ternyata tergolong dalam anemia yang makrositik hipokromik (MCV di atas rata-rata dan MCHC di bawah rata-rata). Ini artinya terjadi peningkatan aktifitas sumsum tulang sebagai kelanjutan terjadinya perusakan eritrosit akibat infeksi Leucocytozoon. Dharmawan NS. 2002. Pengantar Patologi Klinik Veteriner. Hematologi Klinik. Denpasar. Pelawa Sari. Tingginya suhu lingkungan di daerah tropis merupakan pemicu terjadinya stres oksidatif (kondisi aktitivitas radikal bebas melebihi antioksidan) pada ayam broiler (Fellenberg & Speiski). Fellenberg, M.A. & H. Speisky. 2006. Antioxidants: their effects on broiler oxidative stress and its meat oxidative stability. Worlds Poultry Sci.J. 62: 53 67 Menurut Antinoff (2005) anemia merupakan kondisi patologis yang disebabkan oleh kehilangan darah (trauma, parasit, koagulopati), hemolisis/destruksi sel darah merah (toksin), kekurangan produksi (leukemia, nutrisi) atau pada penyakit kronis (Aspergillus, Chlamydia). Antinoff N. 2005. From the Annnual Meeting: Avian Laboratory Diagnostics. Gulf Coast Veterinary Specialists. Gulf Coast Avian & Exotics. Houston, TX.